Anda di halaman 1dari 5

1. Empat metode pembuktian dalam matematika.

Ada pembuktian langsung, kontraposisi,


kontradiksi, dan induksi matematika.

1. Pembuktian Langsung
Pembuktian langsung adalah metode pembuktian yang menggunakan alur maju. Mulai dari
pendefinisian sampai menghasilkan kesimpulan.“kalau A maka B dan kalau B maka C”. Nah,
untuk menggunakan alur maju, maka pernyataan-pernyataan sebelumnya harus benar
“Jumlah dari dua bilangan genap adalah bilangan genap”
membuktikan kalau pernyataan itu berlaku buat semua bilangan genap, Pembuktiannya begini:
Jadi, pertama definisikan bilangan genap itu seperti apa. Misalnya, ada bilangan genap
sembarang m dan n. Dari definisi bilangan genap, m dan n dapat ditulis:
m = 2k, dengan k adalah suatu bilangan bulat.
n = 2i, dengan i adalah suatu bilangan bulat.
Bila definisinya sudah benar, kita ke pernyataan selanjutnya. Karena kita ingin membuktikan
jumlah dua bilangan genap, maka berdasarkan definisi di atas, jumlah dua bilangan genap bisa
kita jabarkan seperti ini:
m + n = 2k + 2i
Kemudian, kamu juga butuh sedikit memanipulasi penjumlahan itu agar bisa mendapat bentuk
yang diinginkan. m + n = 2k + 2i bisa kita ubah menjadi 2 (k + i), dengan (k + i) juga bilangan
bulat.
m + n = 2k + 2i = 2 (k + i), dengan (k + i) bilangan bulat.
Setelah itu, lanjut deh ke kesimpulan, kesimpulannya harus berdasarkan pernyataan sebelumnya.
m + n dapat ditulis menjadi 2 kali suatu bilangan bulat (k + i). Sesuai definisi bilangan genap,
maka m + n merupakan bilangan genap juga. Apakah pembuktian ini berlaku untuk seluruh
bilangan. Jadi, terbukti,

2. Kontraposisi
Kontraposisi adalah salah satu metode pembuktian tidak langsung. Kontraposisi memanfaatkan
prinsip logika matematika, yaitu:
p → q ≡ ∼q → ∼p
Artinya, kalau mau membuktikan pernyataan p akan menghasilkan pernyataan q itu benar, maka
buktikan aja pernyataan bukan q maka menghasilkan bukan p. untuk memahami lebih
lanjut,buktikan:
“Bila n bilangan bulat dan 7n + 9 bilangan genap, maka n bilangan ganjil”
Gimana nih membuktikannya pakai kontraposisi Misalnya, pernyataan p adalah 7n + 9 bilangan
genap, dan pernyataan q adalah n bilangan ganjil. Maka, yang kita buktikan adalah bila n bukan
bilangan ganjil (bilangan genap), maka 7n + 9 bukan bilangan genap (bilangan ganjil). Jadi,
negasi dari kebalikannya, Penyelesaian lebih lanjutnya begini:
Misalkan ada bilangan genap sembarang n. Dari definisi bilangan genap, n dapat dinyatakan
sebagai berikut:
n = 2k, dengan k bilangan bulat.
Selanjutnya, karena n = 2k, maka 7n + 9 bisa dituliskan menjadi 7n + 9 = 7(2k) + 9 atau 2 (7k) +
9.

7k + 4 sudah pasti merupakan bilangan bulat juga karena di awal, kita memisalkan k adalah
bilangan bulat. 7k + 4 bisa dimisalkan dengan m, sehingga:
2(7k) + 9 = 2m + 1, dengan m bilangan bulat.
Sesuai definisi bilangan ganjil, maka 2(7k) + 9 atau 7n + 9 adalah bilangan ganjil. Terbukti kan
bila n bukan bilangan ganjil, maka 7n + 9 juga bukan bilangan genap. Secara nggak langsung,
dapat disimpulkan deh bila n bilangan bulat dan 7n + 9 bilangan genap maka n bilangan ganjil

3. Kontradiksi
Kontradiksi ini juga termasuk pembuktian tidak langsung. Kita memanfaatkan prinsip logika
matematika, yaitu:
Jika p → q bernilai benar padahal q salah, maka p salah
buktikan pernyataan ini dengan kontradiksi.
“Bila n bilangan bulat dan n bilangan genap, maka 7n + 9 bilangan ganjil”
Kita misalkan dulu pernyataan p adalah n bilangan genap dan pernyataan q adalah 7n + 9 adalah
bilangan ganjil. Maka, dengan kontradiksi, kita buktikan pernyataan n bukan bilangan genap
(bilangan ganjil), maka untuk 7n + 9 adalah bilangan ganjil benar akan muncul suatu kontradiksi.
penyelesaiannya di bawah ini:
Misalkan ada bilangan ganjil sembarang n. Dari definisi bilangan ganjil, n dapat dinyatakan
sebagai berikut:
n = 2k + 1, dengan k bilangan bulat.
Karena n = 2k + 1, maka 7n + 9 dapat dituliskan menjadi:
7k + 5 pastinya merupakan bilangan bulat juga karena k adalah bilangan bulat. Kita bisa
misalkan 7k + 5 dengan m, sehingga:
7n + 9 = 14k + 10 = 2m
14k + 10 atau 7n + 9 dapat dinyatakan dalam 2 kali suatu bilangan bulat. Padahal, itu merupakan
definisi bilangan genap. Berarti, kontradiksi dengan asumsi awal yang menyatakan 7n + 9 adalah
bilangan ganjil. Itu artinya, asumsi awal n adalah bilangan ganjil, salah. Maka, secara tidak
langsung, pernyataan "bila n bilangan genap, maka 7n + 9 bilangan ganjil" benar.

4. Induksi Matematika
Induksi matematika digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan untuk setiap bilangan asli.
Untuk melakukan pembuktian menggunakan induksi matematika, ada langkah-langkahnya, nih.
Bagaimana langkah-langkah melakukan induksi matematika?
contoh soal:
Buktikan deret 1 + 2 + 3 + ... + n = 1/2 n(n+1)

1. Langkah pertama

Kita akan buktikan untuk n = 1 adalah benar. Karena pernyataan tersebut merupakan deret, maka
n di sini maksudnya jumlah suku pertama deret tersebut, yang diminta n = 1, berarti jumlah suku
pertamanya hanyalah 1. Kemudian, kita substitusi semua n dengan 1. Jadi,

Langkah pertama terbukti ya karena ruas kiri dan kanannya sama.

1. Langkah kedua

Kita asumsikan pernyataan benar untuk n = k. Berarti jumlah suku pertamanya itu dari 1 + 2 + 3
+ ... + k, ya. Sehingga,

Pernyataan tersebut kita asumsikan atau kita anggap benar. Kemudian, kita lanjut ke langkah
ketiga.

1. Langkah ketiga
Buktikan untuk pernyataan n = k + 1 juga benar. Kita bisa membuktikannya menggunakan
modal dari langkah kedua. Karena kita mau n = k + 1, maka di ruas kiri, kita tambahkan satu
suku, yaitu k + 1. Jadi,

Di langkah kedua, kita peroleh 1 + 2 + 3 + ... + k = 1/2 (k)(k + 1). Maka,

Selanjutnya, kamu ingat nggak dengan sifat distribusi pada perkalian, ada (a + b)(c + d), maka
bisa menjadi a(c + d) + b(c + d), di ruas kiri, bisa kita ubah persamaannya menggunakan sifat
perkalian distribusi.
Misalnya, a = k, b = 2, dan (c + d) = (k + 1). Berarti,

Karena ruas kiri dan kanannya sudah sama, berarti terbukti kalau untuk deret 1 + 2 + 3 + ... + n
nilainya sama dengan 1/2 n(n + 1).

Anda mungkin juga menyukai