Anda di halaman 1dari 77

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334974513

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga

Book · August 2019

CITATION READS

1 13,804

2 authors, including:

Guntur Firmansyah
IKIP Budi Utomo
13 PUBLICATIONS 90 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Guntur Firmansyah on 29 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Guntur Firmansyah
Didik Hariyanto

ORGANISASI DAN SISTEM


PERTANDINGAN OLAHRAGA
ORGANISASI DAN SISTEM
PERTANDINGAN OLAHRAGA
PENYUSUN:
Guntur Firmansyah
Didik Hariyanto

DESAIN COVER DAN ISI:


Guntur Firmansyah

Diterbitkan oleh
Media Nusa Creative
Anggota IKAPI (162/JTI/2015)
Bukit Cemara Tidar H5 No. 34 Malang
Telp. 0341-563149/081233340088
Email: mnc.publishing.kantor@gmail.com
Website : www.mncpublishing.com

Cetakan Pertama, Juni 2019

Ukuran: 15,5 cm x 23 cm
Jumlah : vi + 76 Halaman
ISBN 978-602-462-238-1

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak


atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini ke dalam
bentuk apapun, secara elektronis, maupun mekanis, termasuk
fotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya tanpa
izin tertulis dari penerbit.
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Hak Cipta, Bab XII
Ketentuan Pidana, Pasal 72, Ayat (1), (2), dan (6).
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa karena atas segala rahmat dan karunia-Nya
buku panduan organisasi dan Sistem Pertandingan ni dpat
tersusun, buku panduan ini disusun sebagai upaya untuk
melengkapi bahan bacaan bagi Mahasiswa IKIP BUDI
UTOMO Malang yang sedang menempuh mata kuliah
Organisasi dan Sistem Pertandingan, sekaligus untuk
mempermudah dalam mempelajari Sistem Pertandingan
secara keseluruhan.
Buku panduan organisasi dan sistem pertandingan
ini memuat tentang: pertandingan dan perlombaan,
organisasi pertandingan, administrasi pertandingan, sistem
gugur, sistem kompetisi dan penentuan juara.
Buku ini dapat tersusun berkat bantuan, partisipasi
dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan
terimakasih selayaknya disampaikan kepada awan, sahabat
yang elah membantu dalam penyelesaian buku panduan ini,
namun demikian kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penulisan ini. Dengan segala kerendahan hati dan
keterbatasan yang ada, semoga buku ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca.

Malang, Oktober

Tim Penulis
Daftar Isi

Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
1. Pokok Bahasan 1 : Pertandingan dan Perlombaan ......................... 1
2. Pokok Bahasan 2: Organisasi dan Administrasi
Pertandingan .................................................................................................. 5
A. Organisasi Pertandingan.................................................................... 5
B. Administrasi Pertandingan ............................................................... 9
3. Pokok Bahaan 3 : Pertandingan Dengan Sistem Gugur................. 21
A. Sistem Gugur Tunggal ......................................................................... 22
B. Sistem Gugur Tunggal Dengan Ronde Pendahuluan .............. 24
C. Sistem Gugur Tunggal Dengan Ronde Antara ........................... 26
D. Sistem Gugur Tunggal Dengan Bye ................................................ 27
E. Seeded atau Pilihan .............................................................................. 29
F. Sistem Gugur Hiburan ......................................................................... 29
G. Sistem Gugur Ganda (Rangkap) ...................................................... 33
4. Pokok Bahasan 4 : Pertandingan Dengan Sistem Kompetisi ...... 37
A. Pertandingan Dengan Sistem Setengah Kompetisi ................. 38
B. Pertandingan Dengan Sistem Kompetisi Penuh....................... 49
C. Variasi dan Cara Kompetisi ............................................................... 51
5. Pokok Bahasan 5 : Penentuan Juara...................................................... 53
A. Cara Amerika ......................................................................................... 54
B. Cara Canada ............................................................................................ 54
C. Cara Inggris ............................................................................................ 55
D. Pencatatan Hasil Pertandingan ....................................................... 58
Daftar Rujukan
Glosarium
Daftar Induk Organisasi Olahraga
Soal Ujian Akhir Semester
Daftar Gambar

Gambar 3.1 Bagan Pertandingan 4 Peserta (1) ................................... 23


Gambar 3.2 Bagan Pertandingan 4 Peserta (2) ................................... 23
Gambar 3.3 Bagan Pertandingan 4 Peserta (3) ................................... 24
Gambar 3.4 Bagan Pertandingan 10 Peserta ........................................ 24
Gambar 3.5 Bagan Pertandingan Ronde Pendahuluan 12
Peserta ....................................................................................................................... 25
Gambar 3.6 Bagan Pertandingan Ronde Antara 12 Peserta ....... 26
Gambar 3.7 Bagan Pertandingan Dengan Bye 6 Peserta ............... 27
Gambar 3.8 Bagan Pertandingan Dengan Bye 12 peserta............. 28
Gambar 3.9 Bagan Pertandingan Dengan Seeded 8 Peserta ........ 29
Gambar 3.10 Bagan Pertandingan Sistem Gugur Hiburan 8
Peserta ....................................................................................................................... 30
Gambar 3.11 Bagan Pertandingan Sistem Gugur Hiburan
Dengan Bye 7 Peserta ....................................................................................... 31
Gambar 3.12 Sistem Gugur Hiburan 8 Peserta .................................... 32
Gambar 3.13 Bagan Pertandingan Sistem Gugur Rangkap 8
Peserta ....................................................................................................................... 34
Gambar 4.1 Pencatatan Cara Petak Segitiga (1) ........................................ 43
Gambar 4.2 Pencatatan Cara Petak Segitiga (2) ........................................ 46
Gambar 4.3 Pencatatan cara petak segitiga 7 peserta ..................... 47
Gambar 4.4 Pencatatan cara petak segiempat 4 peserta ............... 48
Gambar 5.1 Pencatatan Bendera Segitiga ............................................... 59
Gambar 5.2 Pencatatan hasil akhir setengah kompetisi ................ 60
Pokok Bahasan 1
Pertandingan dan Perlombaan

Capaian Pembelajaran
Mahasswa mampu memahami perbedaan dari
pertandingan dan perlombaan
Indikator Capaian Pembelajaran
1.1 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
pertandingan dengan benar
1.2 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
perlombaan dengan benar
1.3 Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan-perbedaan
dari pertandinag dan perlombaan secara benar

Pertandingan dibentuk dari kata dasar tanding yang


mempunyai dua arti yaitu seimbang atau sebanding.
Kemudian dari kata tanding tersebut lahir beberapa istilah,
antara lain kata bertanding yang berarti berlawanan,
mempertandingkan, membuat bertanding, dengan
menghadapkan beberapa pemain atau peserta. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pertandingan adalah kegiatan cabang
olahraga yang bertujuan untuk menentukan pemenang
atau juara dengan cara berhadapan langsung. Contoh dari
pertandingan adalah : pertandingan sepak bola,
pertandingan basket, pertandingan futsal, pertandingan
voli dan lain sebagainya.
Sedangkan perlombaan adalah kegiatan cabang olahraga
untuk meningkatkan kemampuan atau presentasinya
dalam bentuk perlawanan tidak langsung, tetapi searah
tanpa adegan kontak fisik seperti menjatuhkan atau
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 1
menyerang lawan. Cabang olahraga yang dilombakan
terdiri dari olahraga terukur dan cabang olahraga dinilai.
Contoh perlombaan adalah perlombaan lari.
Dalam setiap penyelenggaran pertandingan ataupun
perlombaan pasti membutuhkan pengelolan yang sangat
baik serta direncanakan dengan matang entah itu dalam
skala kecil maupun skala besar. Kegiatan yang ada didalam
tahap pengelolaan terdiri dari banyak tahapan diantaranya
tahap : 1) perencanaan, 2) pelaksanaan dan penilaian, 3)
pencatatan, 4) pelaporan. Hal ini digunakan sesuai dengan
ciri khas dari olahraga yang tidak bisa dilewatkan begitu
saja yaitu pencapaian prestasi setinggtingginya, penciptaan
rekor baru, perolehan gelar tertinggi dari juara yang
merupakan hal-hal yang harus diutamakan. Bersamaan
dengan hal itu ada tujuan pelengkap lainnya, seperti
pengamatan oleh tim pemandu bakat, proses mengukur
hasil latihan atau sebagai kesempatan untuk menilai
kemajuan aspek yang lebih spesifik, umpamanya yang
berkenaan dengan keterampilan bermain, kemampuan
fisik, kecerdasan, ataupun aspek mental.
Disetiap penyelenggaraan pertandingan pasti akan
terjadi kerumitan-kerumitan dari beberpa faktor yang
terlibat. Oleh karena itu tenaga terampil dari para
pelaksana pada proses mengorganisasikan dan
mengadministrasikan kegiatan sangat
dibutuhkan. Perencanaan awal yang baik adalah modal
utama yang harus dimiliki agar pertandingan bisa berjalan
dengan baik dan lancar hingga selesai. Proses
merencanakan kegiatan ini harus disusun terlebih dahulu
oleh para petugas dilapangan yang akan bekerja sama

2 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


sebagai tim untuk menangani suatu pertandingan. Jenis-
jenis pertandingan yang biasa diadakan ada beberapa
yaitu:
1. Open Turnamen
Pertandingan yang boleh diikuti oleh siapapun tanpa
melihat kenggotaan pada suatu club maupun organisasi
dengan syarat mampu membayar biaya pendaftaran yang
sudah ditebtukan oleh pihak penyelenggara.
2. Invitation
Pertandingan yang diikuti oleh beberapa peserta saja
karena dibatasi melalui penyebaran undangan sehingga
peserta yang tidak diundang tidak bisa ikut menjadi
peserta.
3. Exibition
Pertandingan tidak resmi yang diikuti oleh peserta-peserta
yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan dan
kualitasnya bertujuan untuk menampilkan teknik-teknik
permainan yang sudah sangat bagus melebihi rata-rata
guna menghibur para penonton.
4. Competition
Pertandingan yang membutuhkan jangka waktu tertentu
serta pelaksanaannya secara terus menerus yang hanya
diikuti oleh anggota dari suatu perkumpulan atau
organisasi.
5. Championship
Pertandingan yang diikuti oleh seluruh anggota dari
perserikatan atau perkumpulan dan persatuan cabang olah
raga tertentu.

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 3


6. Games
Pertandingan berangkai yang didalamnya tidak hanya satu
cabor saja yang dipertandingkan dan diumumkan para
juara pada setiap cabornya.
7. Try Out
Pertanidngan yang dilakukan dengan maksut untuk
melakukan penilaian atau pengujian hasil dari proses
latihan.

Rangkuman
Kata “pertandingan” dan “perlombaan” apabila kita telaah
secara mendalam mempunyai persamaan dan perbedaan
arti. Persamaannya ialah bahwa kedua kata tersebut sama-
sama mengandung arti persaingan untuk menentukan
pemenang atau juara yang menjadi pembeda adalah
pertandingan bertemu secara langsung sedangkan
perlombaan dimainkan secara searah. Jenis-jenis
pertandingan yang biasa diadakan ada beberapa yaitu :
Open Turnamen, Invitation, Eksibisi, Competition,
Campionship, Games, Try Out

Latihan Soal
1. Jelaskan secara singkat pengertian pertandingan !
2. Jelaskan secara singkat pengertian perlombaan !
3. Sebutkan jenis-jenis pertandingan, jelaskan !

4 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Pokok Bahasan 2
Organisasi dan Administrasi Pertandingan

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami arti, fungsi dan ruang
lingkup pengadministrasian dan pengorganisasian
pertandingan
Indikator Capaian Pembelajaran
2.1 Mahasiswa mampu menjelaskan arti dari
pengadministarsian dan pengorganisasian
pertandingan dengan benar
2.2 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi
pengadministrasian dan pengorganisasian
pertanidngan dengan benar
2.3 Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup
pengadministrasian dan pengorganisanian
pertandingan dengan benar

A. Organisasi Pertandingan
Pengorganisasian pertandingan itu harus dimulai
dengan menentukan jumlah serta menyusun siapa saja
panitia yang bertugas yang disesuaikan dengan kebutuhan
acara.
1. Ketua Pertandingan
Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan diantaranya
proses merencanakan, melaksanakan, serta membubarkan
kegiatan ketika selesai.
2. Wakil Ketua Pertandingan

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 5


Bertugas untuk siap membantu tugas-tugas dari ketua
serta mejadi pengganti untuk mewakili ketua ketika
berhalangan untuk hadir.
3. Sekretaris
Tanggung jawab dan tugas utama dari sekertaris yaitu
bertanggung jawab pada bagian administrasi diantaranya
mengumumkan acara kepada panitia dan pihak yang
terlibat serta secara meluas kepada masyarakat, pencatatan
selama kegitan berlangsung dan mengumpulkan laproan
dari hasil acara.
4. Bendahara
Bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan
dengan pendanaan acara. Mencatat dan melaporkan dana
yang masuk serta dana yang dikeluarkan untuk kebutuhan
acara agar berjalan dengan aman dan lancar.
5. Panitia Hakim (Komisi Disiplin)
Pemberi dan pengambil keputusan atas terjadinya
perselisihan serta pengawas dari kepatuhan para peserta
tentang peraturan permainan.
6. Seksi-seksi
Disesuaikan dengan kebutuhan.
Contoh lain susunan anggota dan uraian tugas dari bidang
suatu kegiatan olahraga :
1. Bidang Teknik
a) Pengawas Pertandingan (Supervisor), b) Referee, c)
Ketua panitia, d) Sekretaris pertandingan, e) Seksi
lapangan, f) Seksi perlengkapan lapangan (pertandingan),
g) Seksi perwasitan.

6 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


2. Bidang Logistik
a) Ketua Bidang Logistik, b) Seksi Akomodasi, c) Seksi
Konsumsi, d) Seksi Angkutan, e) Seksi pengadaan
Peralatan/Medali.

3. Bidang Umum
a) Ketua Bidang Umum, b) Seksi Dana, c) Seksi Kongres, d)
Seksi Publikasi/Dokumentasi

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam membentuk


suatu susunan kepanitian yaitu :
1. Penugasan
Penugasan yang diberikan harus jelas penjabaran dari
tugas serta perjanjianya. Karena panitia tidak boleh
dibentuk tanpa penjelasan tentang tujuannya. Panitia bisa
disunjuk dan disusun berdasarkan konstitusi dan
keputusan badan organisasi.
2. Pemilihan Petugas
Pertanyaan siapa saja yang berhak dimasukan dalam
kepanitiaan yang berkaitan dengan jenis tugas
kepanitiaan. Langkah pertama yang menjadi perhatian
adalah anggota yang memiliki pengetahuan dan keahlian
dalam berkomunikasi dan intelegensi, agar hubungan
dengan fungsi informasi, nasehat atau penyelesaian
masalah dapat berjalan dengan baik. Kecakapan fungsional
mungkin tidak menjadi pertimbangan utama dalam
memilih keanggotaan sebuah panitia yang dirancang untuk
meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih baik.
Sebagai contoh, sebuah panitia koordinasi harus

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 7


memasukan personal dari unit-unit organisasi yang
terlibat. Anggota panitia yang ditunjuk harus memiliki
pemahaman yang jelas akan tujuan yang harus dicapai
panitia dan keterampilan masing-masing individu untuk
membantu pencapaian tujuan tersebut.
Kemampuan individu untuk berpartisipasi secara aktif
dalam kegiatan kelompok juga menjamin adanya
perhatian dalam membuat jadwal tugas kepanitiaan. Tugas
panitia akan berbeda menurut tanggung jawabnya. Jumlah
panitia yang lebih besar diperlukan dalam bidang tertentu,
seperti merekrut keangotaan, tetapi kepanitiaan dengan
jumlah anggota yang kecil lebih disukai karena
efesiensinya dalam memecapai konsensus dan
menyempurnakan tugas mereka.
Biasanya, sebuah panitia tetap minimum terdiri dari
lima orang dan maksimum sembilan orang, dengan
beberapa pengecualian yang bisa diterima. Alasan lima
adalah karena panitia menyukai mayoritas pekerja tiga
orang, yang akan mewakili tersebarnya pertimbangan
kolektif sesempit mungkin, sehingga mampu mencukupi
(persyaratan) dalam suatu situasi yang memerlukan
pertimbangan tersebut. Jumlah maksimum anggota
sembilan adalah batasan yang tidak terlalu kaku, tetapi
karena panitia perlu mengadakan pertemuan secara tetap
tanpa diganggu oleh masalah-masalah daurat, kesulitan
menjadwalkan pertemuan untuk jumlah orang yang lebih
banyak, sebaiknya membatasi jumlah tersebut. Hal Ini
akan menjadi kenyataan, kecuali bila urusan panitia
penting, sehingga tidak ada seorangpun anggota yang ingin
mengembangkan tugas-tugas yang bertentangan.

8 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Keanggotaan panitia tetap harus memiliki pemikiran luas
yang mewakili sejumlah keanggotaannya. Masih dapat
dibenarkan dalam hal senioritas organisasi, ciri-ciri
pribadi dan kelompok-kelompok yang tergabung.
3. Kepemimpinan
Kunci sukses dalam kepemimpinan ialah pemimpin yang
efektif, pemimpin yang dapat mengatur irama, nada, dan
seluruh strategi dalam kepanitiaan. Suatu kepanitiaan
mempunyai anggota yang mempunyai kemampuan dan
tujuan yang jelas, kemampuan ketua untuk memimpin dan
mengarahkan kerja panitia adalah sesuatu yang penting
untuk keberhasilannya. Supaya efektif, pemimpin sendiri
harus bertanggung jawab, dan mendorong anggota yang
lain untuk menyumbankan sesuatu. Pemimpin harus tahu
tujuan organisasi dan peranan yang dimainkan oleh panitia
dalam usaha mencapai tujuan tersebut.
Dalam panitia tetap, pemimpin atau ketua harus mampu
menciptakan kerja sama dari semua anggota dan
memberikan tugas kepada mereka dari waktu ke waktu.
ketua tidak boleh bersifat baru dalam organisasi tidak
paham terhadap budaya dan norma yang tidak formal.
Ketua yang efektif senantiasa mempertanyakan
keharmonisan dengan anggota panitia dan badan yang
mengaturnya, serta jelas komunikasinya dengan mereka.

B. Administrasi Pertandingan
Penyelenggaraan pertandingan adalah aktivitas
perencanaan dan pelaksanaan pertandingan atau
perlombaan cabang-cabang olahraga. Penyampaian
pengetahuan penyelenggaraan pertandingan ini bertujuan

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 9


agar para pengurus masing-masing organisai olahraga
mampu merencanakan, mengatur cara-cara pertandingan,
mengadakan pencatatan hasil pertandingan sehingga
penyelenggaraan itu berjalan lancar dan tertib.
Penyelenggaraan pertandingan umumnya dipimpin oleh
pemimpin pertandingan atau lazim juga disebut ketua
teknik pertandingan. setelah tujuan penyelenggaraan
pertandingan ditentukan, maka langkah-langkah
berikutnya adalah melaksanaan penyelenggaraan
pertandingan yang harus melalui empat tahap, yaitu :

1. Langkah Persiapan
a. Menentukan Bidang Tugas dan Struktur Organisasi
Luasnya tugas pemimpin pertandingan sangat
ditentukan oleh tujuan dan sifat usaha kerja sama. Semakin
besar sifat penyelenggaraan pertandingan, semakin besar
juga bagian-bagian yang ditanganni dalam satuan
organisasi yang dipimpinnya.
b. Penentuan Tenaga Kerja (Staffing)
Staffing adalah suatu aktivitas untuk memperoleh tenaga
kerja yang terampil dan sesuai dengan kemampuan dalam
pembidangan yang telah ditentukan.
c. Penentuan Anggaran
Dalam penentuan anggaran perlu diketahui berasal dari
mana sumber keuangan untuk kebutuhan penyelenggaraan
pertandingan. Langkah berikutnya adalah membuat
perencanaan anggaran yang diperlukan selama
penyelenggaraan pertandingan tersebut.

10 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


d. Penentuan Peserta
Siapakah yang diperbolehkan atau dapat mengikuti
pertandingan, dapat dibagi dalam dua jenis kelompok,
yaitu:
1) Menurut sifat pertandingan dibedakan:
a) Pertandingan seleksi, b) Pertandingan invitasi dan c)
Pertandingan kompetisi
Besar kecilnya suatu pertandingan ditentukan oleh skala
pertandingan itu sendiri, misalnya pertandingan tingkat
daerah, nasional, atau internasional.
2) Pembatasan peserta
a) Terbatas berdasar undangan yang telah ditentukan
(invitasi).
b) Terbatas sesuai dengan peraturan seperti antar
perkumpulan, Pengda (Pengurus Daerah), POM, Asian
Games, Olimpiade, dan sebagainya.
c) Terbatas antar lingkungan daerah tertentu seperti
(antar perkumpulan, antar-Pengda, Sea Games, Asian
Games, dan sebagainya).
d) Pertandingan terbuka, yang dapat diikuti oleh peserta
umum.
e) Undangan untuk Peserta
Setelah ditentukan pesertanya, segera memberikan
undangan dengan atau pemberitahuan disertai syarat-
syarat yang harus dipenuhi, serta pengumuman yang
diperlukan.
e. Menyiapkan Alat dan Lapangan
Alat-alat dan lapangan harus sesuai dengan kebutuhan,
baik mengenai jumlah maupun syarat-syaratnya sesuai
dengan peraturan permainan.

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 11


f. Acara Pertandingan
Acara pertandingan dapat ditentukan dengan mengingat
faktor-faktor, jumlah peserta, jumlah hari yang tersedia,
lapangan, alas, petugas yang tersedia, cara pertandingan
yang dipakai dan tersedianya biaya.
g. Menyusun Peraturan Pertandingan
Peraturan pertandingan adalah peraturan-peraturan
yang dibuat dengan tujuan untuk menjaga kelancaran dan
ketertiban selama pertandingan berlangsung, antara lain
berisi :
1) Penentuan peserta, 2) Peraturan permainan yang
dipakai, 3) Penyimpangan-penyimpangan peraturan
permainan, 4) Sistem pertandingan yang digunakan, 5)
Cara penentuan pemenang dan penentuan juara,
6)Peraturan tentang protes, 7) Penanggulangan
terhentinya pertandingan, karena kerusakan peralatan dan
lain-lain

2. Menjelang Pertandingan
Kegiatan yang harus dilakukan saat menjelang
mendekati pertandingan antara lain:
a) Memeriksa kesempurnaan dan kelengkapan alas-alas
serta lapangan pertandingan, b) Memeriksa kemampuan
dan keterampilan para petugas, c) Mengadakan technical
meeting, untuk mengesahkan peraturan pertandingan, d)
Mengadakan undian dan seeded, bila cara pertandingan itu
diadakan dengan sistem gugur atau sistem pool,
d)Menyusun wasit berdasarkan kemampuan wasit dan
berat ringannya peserta yang akan bertanding, e) Membuat
peta yang diperlukan, agar para peserta mengetahui

12 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


tempat-tempat yang akan mereka butuhkan, misalnya:
tempat bertanding, ruang gaud pakaian, tempat PPPK, WC,
tempat undian, tempat penonton, sekretariat pertandingan
dan lain sebagainya.
3. Saat Pertandingan Berlangsung
Kelancaran pertandingan harus terpelihara dengan baik.
Ketertiban penonton juga harus diperhatikan. Untuk
menjaga ketertiban penonton tersebut, pengaturan tempat
duduk hendaknya serapi mungkin, agar keamanan bisa
terjaga dengan baik selama berlangsungnya pertandingan
mintalah bantuan keamanan dari kepolisian atau TNI. Hasil
pertandingan harus segera diumumkan, agar penonton
mengetahui keadaan sebelumnya atau kemungkinan-
kemungkinan pertandingan yang akan datang. Amankan
semua peralatan pertandingan, keluar dan masuknya
peralatan harus tercatat. Simpanlah kembali peralatan itu
setelah selesai pertandingan.

4. Sesudah Pertandingan
a. Secepatnya pemimpin pertandingan memberikan
laporan tentang:
1) Hasil-hasil pertandingan, 2) Urutan juara, 3) Keuangan,
4) Penilaian petugas, 5) Laporan tentang situasi
keseluruhan pertandingan
b. Memeriksa peralatan pertandingan
Setelah pertandingan selesai, segeralah periksa semua
kelengkapan peralatan. Lakukanlah pemeriksaan dengan
seteliti mungkin.
c. Ucapan terima kasih

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 13


Semua orang yang telah membantu terlaksananya
pertandingan segera diberi ucapan terima kasih agar
mereka selalu bersedia kembali bila diminta bantuan.

Faktor-faktor pendukung agar administrasi


pertandingan bisa berjalan dengan lancar yaitu :
1. Komunikasi Interpersonal
Menurut Burgon & Huffner (2002), komunikasi
interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada
pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara
langsung (face to face) maupun dengan media.
Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya
atau faktual.
Menurut Mulyana, Komunikasi Interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya akan menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun
nonverbal.
Beberapa tujuan dalam komunikasi interpersonal :
a. Menemukan Diri Sendiri
Dalam komunikasi interpersonal ada kesempatan kita
untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau
mengenai diri kita yang membuat komunikasi tersebut
sangat menarik dan menyenangkan untuk didiskusikan.
Dengan membicarakan diri kita terhadap orang lain, kita
sebagai sumber penilaian yang luar biasa terhadap
perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat
memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain

14 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang
kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Keinginan orang yang paling besar adalah membentuk
dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari
waktu dipergunakan dalam komunikasi interpersonal
diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan
sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita digunakan untuk mengubah sikap
dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan
interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih
cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli
barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku,
memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu
benar atau salah, banyak waktu yang terlibat dalam posisi
interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada
waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga,
menceritakan pelaman hidup dan cerita lucu pada
umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan untuk
menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi
interpersonal semacam itu dapat memberikan
keseimbangan yang penting dalam pikiran yang
memerlukan rileksasi dari semua keseriusan di lingkungan
kita.
f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi
menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 15


professional mereka untuk mengarahkan kliennya. Ini juga
berfungsi membantu orang lain dalam interaksi
interpersonal kita seari-hari. Contohnya kita berkonsultasi
dengan ahli psikologi baimana menghadapi berbagai
macam karakter orang yang mengikuti penyelenggaraan
pertandingan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi
interpersonal tatap muka adalah sebagai berikut:
a. Bersikap simpatik
b. Tunjukkan sebagai komunikator terpercaya
c. Bertindaklah sebagai pembimbing bukan pendorong
d. Kemukakanlah fakta dan kebenaran
e. Berbicara dengan gaya mengajak bukan menyuruh
f. Jangan bersikap super
g. Jangan mengetengahkan hal yang mengkhawatirkan
h. Jangan mengkritik dengan kritik yang tidak mem-
bangun
i. Berbicara secara meyakinkan

2. Komunikasi Publik
Public relations seperti Cutlip Center dan Broom (2011:6)
“public relations adalah fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan bermanfaat antara organisasi dengan publiknya yang
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut.”
Berbicara mengenai peran public relations, dapat
dijelaskan secara sederhana bahwa public relation
memiliki peran sebagai menghubungkan organisasi
dengan publik di dalam maupun di luar organisasi. Peran

16 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


public relation pada dasarnya menggabungkan semua
pihak atau publik di dalam maupun di luar organisasi agar
dapat bekerja sama dengan baik sehingga organisasi
tersebut mancapai tujuan organisasinya.
Rusady Ruslan (2005:10) menyatakan peran utama public
relations pada intinya meliputi:
a. Sebagai communicator atau penghubung antara
organisasi atau lembaga yang diwakili dengan
publiknya.
b. Membina relationship, yaitu berupaya membina
hubungan yang positif dan saling menguntungkan
dengan publiknya.
c. Peran back-up managmen, yakni sebagai pendukung
dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.
d. Membentuk corporate image, artinya peran public
relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi
atau lembaganya.
Menurut Scoot M. Cutlip & Allen H.Center (2011: 321)
menjelaskan bahwa: “ada 4 prinsip dasar dalam proses
strategi public relations yaitu: menyusun semua fakta
melalui riset, menyusun rencana, mengambil tindakan, dan
mengevaluasi program”.

3. Manajemen Keuangan Pribadi


Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu
mengelola sumber daya (money) dari unit individual /
rumah tangga (Gitman 2002). Dalam proses pengelolaan
tersebut, maka tidak mudah untuk mengaplikasikannya
karena terdapat beberapa langkah sistematis yang harus
diikuti. Namun dengan mengetahui manajemen keuangan

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 17


pribadi, merupakan tahap awal untuk aplikasi yang tepat
ketika mengelola uang pribadi. Hal ini didasari alasan
bahwa segala sesuatu diawali dari kepala. Maksudnya
adalah berpikir dahulu baru bertindak.
Berpijak pada ulasan di atas maka pengelolaan keuangan
pribadi juga menunut adanya pola hidup yang memiliki
prioritas. Nalarnya adalah kekuatan dari prioritas (the
power of priority) berpengaruh juga pada tingkat
kedisiplinan seseorang ketika mengelola uangnnya (Benson
2004). Membahas tentang kedisiplinan yang merupakan
kesadaran diri untuk mematuhi aturan serta kemampuan
diri untuk menyesuaikan dirinya dengan perubahan, maka
secara eksplisit telah menyentuh kontrol diri (self control).
Hal ini berpijak pada alasan bahwa sukses atau tidaknya
seseorang juga salah satunya turut dipengaruhi oleh
Kontrol diri (Tangney, Baumeister & Boone 2004).
Sebelum masuk pada pembahasan teknis maka penulis
akan memberikan deskripsi singkat tentang pengaruh self
control dalam manajemen keuangan pribadi. Self control
berarti keseluruhan kemampuan diri untuk mengendalikan
dirinya. Terdapat empat (4) bidang dalam self control yang
menajdi kajiannya. Pertama adalah kognitif, dalam aspek
ini, maka pribadi seseorang ketika membuat keputusan
keuangannya telah memikirkan berbagai manfaat yang
akan diperoleh. Disini nampak dengan jelas bahwa terdapat
korelasi dengan teori utility. Tepatnya adalah seseorang
akan berperilaku untuk memaksimumkan kepuasannya
(utility) berdasarkan penyesuaian ketika menerima
informasi. Oleh karena itu, dalam kajian kognitif senantiasa
berkaitan dengan berbagai bias ketika membuat keputusan

18 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


keuangan, namun terkait berbagai bias bukan pada telaah
ini melainkan pada artikel lainnya.
Kedua adalah impulse, maksudnya adalah seseorang
mampu mengontrol berbagai impuls yang datang dari luar
diri maupun dalam diri yang bertendensi menyebabkan
penyimpangan ketika membuat keputusan keuangan.
berpijak pada pengertian tersebut, tampak bahwa faktor
kesadaran diri akibat refleksi diri menjadi pondasi dalam
mengontrol impuls. Logikanya adalah seseorang dituntut
untuk sadar bahwa kebijakan keuangan yang diambil
berpeluang mengalami penyimpangan.
Ketiga adalah emosi. Nalarnya adalah pribadi seseorang
diharuskan meningkatkan kecerdasan emosinya untuk
membantu ketika membuat keputusan keuangan. lebih
detailnya yaitu tidak dapat dipungkiri bahwa kelemahan
emosi seperti tamak, ketakutan, mood, dan lain-lainnya
akan menyebabkan seseorang tidak terarah dalam
membuat keputusan keuangan setiap harinya. Sebagai
contoh adalah ketika ke pusat berbelanja, maka seseorang
seringkali membeli produk-produk yang sebenarnya tidak
dibutuhkan.
Terakhir atau yang ke empat yaitu kinerja. Nalarnya
adalah seseorang mampu mereview atau mengkaji ulang
catatan belanjanya sehingga diketahui apakah telah sesuai
dengan rencana anggaran yang telah dibuat. Selain itu juga
adalah bagaimana seseorang tidak muda terkecoh melihat
pencapaian dalam mengelola keuangannya. Spesifiknya
yaitu tidak mudah berbangga hati karena telah berulang
kali sukses mengelola budgetnya, akan tetapi berusaha

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 19


secara berkesinambungan untuk mengelola uangnya secara
tepat.
Rangkuman

Pengorganisasian pertandingan sama artinya dengan


menyusun kepanitian atau struktur organisasi untuk
menentukan kuantitas dan kualitas dari petugas yang akan
bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahlian petugas
tersebut. Hal ini diharapkan agar kegiatan yang akan
dilakukan bisa berjalan dengan baik dengan asumsi bahwa
petugas sudah mampu dan layak sesuai bidang tugas
masing-masing.Langkah-langkah dalam proses
pengadministrasian pertandingan diantaranya
langkah persiapan (perencanaan awal), menjelang
pertandingan, saat pertandingan berlangsung, sesudah
pertandingan.

Latihan Soal
1. Jelaskan secara singkat pengertian pengorganisasian
pertandingan !
2. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun kepanitian !
3. Jelaskan secara singkat pengertian pengadministrasian
pertandingan perlombaan !
4. Jelaskan langkah-langkah pelaksanaan
penyelenggaraan pertandingan harus !

20 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Pokok Bahasan 3
Pertandingan Dengan Sistem Gugur

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami macam-macam
pertandingan dengan sistem gugur
Indikator Capaian Pembelajaran
3.1 Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam sistem
gugur tunggal dengan benar
3.2 Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam sistem
gugur ganda/rangkap dengan benar
3.3 Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam sistem
gugur hiburan dengan benar

Sistem pertandingan adalah pengetahuan/cara untuk


mengatur strategi pelaksanaan pertandingan dalam usaha
mempertemukan satu pemain/tim dengan pemain/tim
lainnya guna menentukan juara/pemenang. Secara umum
sistem pertandingan dibagi menjadi 2 yaitu sistem gugur
dan kompetisi.
Di dalam menyelenggarakan pertandingan pengetahuan
mengenai sistem sistem pertandingan sangatlah penting.
Untuk melaksanakan suatu pertandingan olahraga yang
diikuti oleh sedikit atau banyak peserta, akan menentukan
dipainya suatu sistem pertandingan apa yang paling sesuai.
Sering kita menggerutu karena sistem pertandingan yang
digunakan kurang tepat. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penentuan sistem pertandingan adalah:
1. Jumlah hari yang tersedia
2. Jumlah peserta
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 21
3. Jumlah alat dan lapangan yang digunakan
4. Jumlah panitia
5. Besar kecilnya biaya
6. Peraturan-peraturan yang mengikat
7. Setiap sistem pertandingan mempunyai kelemahan dan
kebaikannya masing masing, tinggal kita yang akan
memilih mana yang terbaik untuk dilaksanakan. Di
salam sistem gugur memng ada kelemahannya, tetapi
kelemahan-kelemahan itu dapat diatasi dengan
beberapa cara, sehingga kata-kata bahwa urutan juara
sistem gugur adalah semua dapat diatasi dengan
penempatan seeded ( unggulan ).

A. Sistem Gugur Tunggal


Di dalam suatu pertandingan peserta kita telah satu kali
kalah dan tidak boleh mengikuti pertandingan berikutnya
atau dengan kata lain peserta yang telah satu kali kalah
dinyatakan gugur. Yang dimaksud dngan peserta dpat
diartikan juga untuk perseorangan.
Pertandingan antara:
A-B --- A menang
--- B kalah
C-D --- C menang
D kalah
Dalam pertandingan berikutnya B dan D tidak boleh
mengikuti pertandingan, karena keduanya mengalami
kekalahan sedang peserta - peserta A dan C
dipertandingkan lagi. Untuk mempermudah pembacaan
pada catatan di atas dan juga demi keperaktisan dan
kelancaran serta mencegah kekeliruan penyusunan

22 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


pertandingan, kita dapat mencatatat dengan bagan (skema)
pertandingan.Pertandingan di atas dapat digambarkan
dengan bagan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Pertandingan 4 Peserta (1)


Keterangan:
Apabila dilihat pada bagan Gambar 1 akan berlangsung
pertandingan antara Peserta A melawan Peserta B, sedang
Peserta C melawan peserta D pemenang pemenang dari
pertndingan lagi, siapa yang menang dalam pertandingan
lagi, siapa yang menang dalam pertandingan tersebut ialah
yang menjadi juara. Untuk lebih jelasnya di sini akan
digambarkan Bagan Pertandingan di atas sebagai beriku:
AXB ......... A menang
CXD ......... C menang
AXC ......... A menang

Gambar 3.2 Bagan Pertandingan 4 Peserta (2)

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 23


Gambar 3.3 Bagan Pertandingan 4 Peserta (3)
Untuk menentukan juara ketiga, dapat dilihat bagan
pertandingan sebagai berikut.

B. Sistem Gugur Tunggal Dengan Ronde Pendahuluan


Ronde Pendahuluan adalah satu atau beberapa
pertandingan sebelum ronde pertandingan sebelum ronde
pertama, dengan maksud mengurangi jumlah peserta untuk
mencapai angka patokan dibawah jumlah peserta itu yang
terdekat. Pemenang-pemenang ronde pendahuluan berhak
untuk terus bertanding dalam pertandingan Ronde I.
Contoh Ronde Panduhuluan dengan 10 peserta.

Gambar 3.4 Bagan Pertandingan 10 Peserta


24 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga
Angka patokan di bawah 10 yang terdekat adalah 8. Jadi
harus ada pertandingan dalam ronde pendahulan ( lihat
gambar 4), supaya jumlah pesertanya tinggal 8. Angka 8
adalah angka patokan (23) dimana di dalam menyusun
bagan pertandingan tidak akan mendapatkan kesulitan lagi.
Ronde pendahuluan dalam bagan ialah yang diarsir dan
Ronde pendahuluan bukan ronde I. Membuat bagan ronde
pendahuluan harus diusahakan sesimetris mungkin. Kalau
tidak simetris, bagan pertandingan itu kelihatannya
memberi kesan bahwa bagan pertandingan tersebut kurang
adil.

Gambar 3.5 Bagan Pertandingan Ronde Pendahuluan 12


Peserta
Angka patokan di bawah 12 yang terdekat adalah 8. Jadi
harus ada 4 pertandingan dalam Ronde Pendahuluan. (lihat
Gambar 5) Ronde Pendahuluan adalah pertandingan-
pertandingan antara:
1 >< 2
3 >< 4
5 >< 6
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 25
7 >< 8
Ronde Pendahuluan adalah pertandingan-pertandingan :
2 >< 3
4 >< 5
8 >< 9
10 >< 11
Ronde pendahuluan harus diarsir
Pada gambar 5 yang bagan pertandingannya dibuat
simetris, memberi kesan lebih adil. Kadang-kadang kita
sulit untuk memuat yang seadil-adilnya,pasti ada yang
dirugikan. Tetapi kita harus berusaha bahwa akan memuat
yang tidak adil itu seminimal mungkin. Dan sekali lagi
apabila membuat Bagan Pertandingan diusahakan
sesimetris mungkin.

C. Sistem Gugur Tunggal Dengan Ronde Antara


Ronde antara ialah Ronde Pendahuluan di antara ronde
dengan ronde lainnya.

Gambar 3.6 Bagan Pertandingan Ronde Antara 12 Peserta

26 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Meletakkan Ronde antara sebaiknya antara ronde I dan
ronde II. Menempatkan ronde antara dekat pada
pertandingan final kurang baik, sebab atas
perpesertabangan psikologis yang bertanding pada ronde
antara dengan bagan ini akan keberatan, sebab sifat
pertandingan menjelang final, pasti terdiri peserta-peserta
yang cukup kuat bila dibandingkan dengan ronde-ronde
sebelumnya. Ronde antara tidak dihitung suatu ronde.

D. Sistem Gugur Tunggal Dengan Bye


Yang dimaksud dengan Bye ialah tidak bertanding, Kalau
jumlah peserta terletak di antara dua buah angka patokan
dan apabila kita membuat angka patokan dan apabila kita
membuat angka patokan dan acara Bye, maka harus
ditambah peserta semu hingga mencapai jumlah angka
patokan di atasnya yang terdekat. Sehingga peserta yang
mendapat lawan peserta semua mendapat Bye atau tidak
bertanding.

Gambar 3.7 Bagan Pertandingan Dengan Bye 6 Peserta

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 27


Angka patokan di atas 6 yang terdekat adalah 8, jadi
harus ditambahkan peserta semu. Peserta semu itu
diletakkan pada nomor 2 dan nomor 7. Peserta-peserta
yang sesungguhnya diletakkan pada angka-angka lain,
dengan diundi pada bagan ini, pada ronde I peserta I dan 8
mendapat bye. Meletakkan bye juga sama dengan
meletakkan seperti ronde pendahuluan dan juga Ronde
antara, diusahakan meletakkan pada bagan sesimetris
mungkin. Selain enak dipandang juga memberikan kesan
adil. Jangan meletakkan bye secara acak. Selain tidak enak
dipandang juga memberikan kesan yang tidak adil.

Gambar 3.8 Bagan Pertandingan Dengan Bye 12 peserta


Angka Patokan di atas 12 yang terdekat adalah 16, jadi
harus ditambah 4 peserta semu. peserta - peserta semua
pada gambar 10 adalah nomor-nomor 2, 4, 6 dan 8.
Sedangkan pada gambar 11 adalah nomor-nomor 2, 7, 10
dan 15.

28 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


E. Seeded Atau Pilihan
Mengurangi kelemahan Sistem Gugur, yaitu peserta
seeded tanpa melakukan undian ditempatkan terpisah
dengan peserta seeded yang lain, sehingga diharapkan
perserta seeded akan bertemu pada ronde akhir/terakhir.
Syarat2 Peserta Seeded dan penempatannya:
1. Dipilih berdasar prestasi pertandingan sebelumnya
2. Dipilih dari peserta yang menonjol pada pertandingan
akhir.
3. Jumlah peserta seeded berdasar pada jumlah peserta
yang akan bertanding, yaitu :
a. Bila 8 peserta, maksimal seedenya 2 peserta
b. Bila 16 peserta, maksimal seedenya 4 peserta
c. Bila 32 peserta, maksimal seedenya 8 peserta, dst
4. Peserta seede ditempatkan secara MERATA dan ADIL
pada bagan bagian atas dan bawah

Gambar 3.9 Bagan Pertandingan Dengan Seeded 8 Peserta

F. Sistem Gugur Hiburan


Sistem gugur hiburan merupakan variasi dan cara gugur
tunggal dengan keuntungan bahwa peserta paling sedikit

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 29


akan bertanding 2 kali dalam satu rangkaian pertandingan
itu. Sistem gugur hiburan ini ada 2 macam:
1. Sistem Gugur Hiburan, Dengan Ketentuan Peserta
Paling Sedikit Bertanding 2 Kali (Cara A)
Sistem pertandingan ini memberi kesempatan peserta
yang pertama-tama bertanding melawan calon juara untuk
merebutkan juara hiburan atau juara ke II. Dalam cara ini
hanya peserta yang pertama kali kalah saja dikelompokkan
dalam satu ronde khusus yang disebut pertandingan ronde
kalah.

Gambar 3.10 Bagan Pertandingan Sistem Gugur Hiburan 8


Peserta
a. Jumlah pertandingan
Apabila dilihat pada gambar 13 maka akan kelihatan,
bahwa jumlah pertandingan pada ronde menang = n -1
𝑛
........... A ), ronde kalah diikuti oleh 2 – 1 ..... B ).
Jumlah pertandingan seluruhnya : J = A + B
𝑛
= (n-1)+ (2 - 1 )
1 𝑛
J = 1 n -2
2
=n+2–2

30 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Rumus di atas hanya berlaku untuk jumlah peserta yang
sama dengan angka patokan atau apabila jumlahpeserta
genap diluar angka patokan, tetapi dengan syarat bahwa
pada ronde pertama peserta peserta harus
dipertandingkan semua, atau dengan kata lain. Apabila
peserta patokan maka harus dibuat dengan bagan ronde
antara.
Apabila jumlah peserta peserta gasal ataupun genap di
luar angka patokan dan digunakan bagan pertandingan
dengan cara ronde pendahuluan atau dengan cara bye,
maka akan ada kemungkinan terjadi bahwa pertandingan
antara peserta yang baru pertama kali bertanding melawan
melawan peserta yang sudah untuk kedua kalinya
bertandingan. Jumlah peserta yang harus bertanding pada
ronde kalah munkin bertambah satu, kalau peserta yang
pertama kali bertanding itu kalah. Tetapi jumlah peserta
ronde kalah tidak akan bertambah, apabila peserta yang
untuk kedua kalinya bertanding mengalami kekalahan.
Peserta no. 3 kalah

Gambar 3.11 Bagan Pertandingan Sistem Gugur Hiburan


Dengan Bye 7 Peserta
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 31
2. Sistem Gugur Hiburan Dengan Ketentuan
Mempertandingkan Semua Peserta Yang Kalah Dalam
Ronde Menang (Cara B)
Pada cara gugur hiburan ini, semua peserta yang telah 1
kali kalah, baik kalahnya itu pada ronde pertama ataupun
pada ronde berikutnya dipertandingkan lagi pada ronde
kalah.

Gambar 3.12 Sistem Gugur Hiburan 8 Peserta

Catatan :
Harus diusahakan bahwa dalam penempatan pada ronde
kalah sebaiknya diadakan persilangan agar tidak bertemu
untuk kedua kalinya pada babak-babak permulaan (lihat
gambar 19) Peserta V dan V2 dari hasil pertandingan I dan
II, penempatannya bersilang dari group ataspada ronde
menang , ke tempat group bawah dari ronde kalah. Begitu

32 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


juga untuk peserta VI dan VI 2 dari pertandingan III dan IV,
penempatannya juga bersilang dan group bawah pada
ronde menang ke tempat group atas pada ronde kalah.
a. Jumlah pertandingan
Jumlah perandingan untuk ronde menang = (n-1).........A)
Semua peserta yang kalah dalam ronde menang diikut
sertakan dalam ronde kalah, jadi peserta ronde kalah
adalah (n – 1) peserta. Jumlah pertandingan ronde kalah =
(n-1) - 1 =( n – 2 ) B). Jumlah pertandingan seluruhnya =
J=A+B
=(n - 1) + ( n – 2 )
= 2 n– 3
b. Penentuan Juara
1) Juara I pemenang dari ronde menang
2) Juara II pemenang dari ronde kalah atau disebut juara
hiburan
3) Juara III yang kalah antara pertandingan IX a melawan
XII

G. Sistem Gugur Ganda (Rangkap)


Dalam sistem gugur rangkap ini merupakan variasi dari
sistem gugur hiburan dengan keuntungan bahwa peserta
dinyatakan gugur atau tidak bolah bertanding lagi setelah
dua kali kalah dalam satu rangkaian perandingan itu. Cara
pertandingan ini memberi kesempatan peserta atau
peserta yang kalah bertanding melawan calon juara atau
yang lain pada ronde menang untuk diberi kesempatan
kembali merebut juara I,II, dan III.
Pertandingan memakai sistem gugur rangkap ini amat
menarik. Karena peserta yang baru satu kali mengalami

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 33


kekalahan masih ada kesempatan menjadi juara, lain
halnya dengan sistem gugur tunggal di mana para peserta
dinyatakan gugur apabila elah sekali kalah. Urutan juara
pun, kalau sistem gugur tunggal menggambarkan urutan
yang semu. Dalam gugur rangkap urutan juara
menunjukkan urutan yang lebih mantap ( sejati )

Gambar 3.13 Bagan Pertandingan Sistem Gugur Rangkap 8


Peserta
a. Jumlah pertandingan
Jumlah pertandingan dengan cara gugur rangkap ialah :
atau
J =2 n -2 J =2 n -1

Perhitungan
Peserta peserta = n
1) Jumlah pertandingan ronde menang = ( n – 1 ).......A)

34 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


2) Jumlah peserta yang harus bertanding pada ronde
kalah ( n – 1 ) peserta. Jadi jumlah pertandingan ronde
kalah : ( n – 1) – 1 = (n-2).............B)
Jadi jumlah pertandingan ronde menang dan ronde
kalah
=A+B
=(n–1)+(n–2)
= 2n – 3
Karena juara ronde menang belum pernah kalah dan
juara ronde kalah baru satu kali kalah, maka masih harus
ada pertandingan antara. Juara kalah dan juara ronde
menang dengan kemungkinan:
1) Juara ronde kalah dalam pertandingan itu kalah, maka
jumlah pertandingan seluruhnya menjadi C+1 = ( 2n – 3
) + 1 = (2n + 2 )
2) Juara ronde kalah menang dalam pertandingan itu,
maka harus di adu lagi, sebab masing masing baru
kalah 1 kali, ini berarti akan ada tambahan 2 kali
pertandingan lagi.
3) Jadi jumlah pertandingan seluruhnya C+2 = ( 2n – 3 ) +
2 = (2n – 1 )

Rangkuman
Sistem gugur dibagi menjadi 3 macam yang pertama
sistem gugur tunggal ialah peserta atau peserta dinyatakan
gugur apabila peserta itu telah mengalami satu kali kalah.
Keuntungan dari sistem gugur unggal ialah : Pertandingan
cepat selesai, biaya sedikit, ada pertandingan puncak,
sehingga dapat menarik penonton. Kerugiannya, urutan I,II
dan III tidak menunjukkan kekuatan yang sebenarnya ada

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 35


beberapa peserta yang hanya bermain satu kali saja.
Seeded (unggulan) adalah cara terbaik untuk dapat
menempatkan urutan I,II dan III pada proporsi yang
sebenarnya.
Kedua sistem gugur hiburan adalah modifikasi dari
sistem gugur yang tujuannya untuk lebih meramaikan dari
acara pertandingan yang dibuat sehingga akan ada juara
hiburan, dan peserta paling tidak akan bertanding 2 kali.
Kemudian yang terakhir sistem gugur ganda (rangkap),
tidak sekedar mencari juara hiburan akan tetapi ingin
menemukan urutan juara yang sejati. Karena dalam sistem
gugur tunggal urutan juara adalah semu. Dalam gugur
ganda peserta dinyatakan gugur setelah mengalami dua
kali kalah. Pada variasi-variasi lain dalam sistem gugur
yaitu antara lain cara tangga, cara pyramid dan cara funnel.
Di sini akan mengarahkan par aanggoa untuk berlomba-
lomba saling berebut ranking asal penanganannya benar.

Latihan Soal

1. Sebutkan faktor yang mempengaruhi penentuan sistem


pertandingan !
2. Jelaskan secara singkat sistem gugur tunggal !
3. Jelaskan perbedaan sistem gugur tunggal bye, antara
dan pendahuluan
4. Jelaskan secara singkat sistem gugur rangkap !
5. Jelaskan secara singkat sistem gugur hiburan !

36 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Pokok Bahasan 4
Pertandingan Dengan Sistem Kompetisi

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami macam-macam
pertandingan dengan sistem kompetisi
Indikator Capaian Pembelajaran
4.1 Mahasiswa mampu menjelaskan sistem setengah
kompetisi dengan benar
4.2 Mahasiswa mampu menjelaskan sistem kompetisi
penuh dengan benar

Sistem Pertandingan Kompetisi penuh ataupun setengah


kompetisi, sering dikatakan sebagai sistem pertandingan
yang lebih adil daripada sistem pertandingan yang lain.
Tinggat mentalitas yang tinggi dalam kegiatan olahraga
yang penting adalah sifat-sifat sportif yang dimunculkan
sebagagi indakan tindakan secara ksatria. Termasuk
diantaranya tindakan-tindakan:
1) Menang secara jujur, 2) Kalah secara terhormat, 3)
Bertanding secara wajar
Suatu kegiatan kejujuran olahraga menginginkan hasil
yang benar-benaradil yang menempati juara I diharapkan
adalah peserta yang terkuat. Juara n adalah peserta yang
kurang kuat dari juara JH demikian selanjutnya pada
urutan yang lain. Setelah mempelajari modul ini anda
diharapkan dapat menjelaskan beberapa sistem kompetisi,
membuat bagan dan menyusun jadwal pertandingan serta
menentukan pemenang.
Untuk selanjutnya anda diharuskan dapat:
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 37
1) Menjelaskan pengertian kompetisi, 2) Menjelaskan dan
membuat bagan sistem kompetisi, 3) Membuat dan
menjelaskan penentuan juara pada setengah kompetisi
Sistem kompetisi ini sering disebut juga Round Robin
Tournament, dan dikatakan lebih adil oleh karena tiap
peserta mempunyai kesempatan unuk mencoba
kekuatannya dengan setiap peserta lainnya. Untuk
setengah kompetisi, peserta bertanding sekali dengan
setiap peserta bertanding sekali dengan setiap peserta
lainnya, sedangkan pada kompetisi penuh setiappeserta
bertanding dua kali. Sistem Kompetisi dipergunakan jika
1) Waktu yang cukup, 2) Biaya cukup banyak
Keuntungan pemakaian sistem ini adalah
1) Terdapat keadilan untuk semua peserta, 2) Pelaksanaan
pertandingan akan lebih banyak
Sistem Kompetisi dapat dilaksanakan dengan tiga macam
cara:
1) Sistem setengah kompetisi, 2) Sistem kompetisi penuh,
3) Variasi dari cara kompetisi

A. Sistem Setengah Kompetisi


Pada pertandingan cara setengah kompetisi setiap
peserta bertanding 1 kali melawan peserta-peserta lainnya
dari semua pesera pertandingan ( istilah setengah
kompetisi sebenarnya harus disebut Kompetisi Tunggal
dan untuk Kompetisi Penuh disebut Kompetisi Rangkap
sebab dalam kompetisi ini peserta harus berhadapan 2 kali
melawan pesertapeserta peserta yang lain ). Contoh:
Setengah Kompetisi dari 5 peserta A, B, C, D dan E
Pertandingan disusun seperti dibawah ini :

38 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


A–B B–C C–D
A–C B–D C–E
A–D B–E D–E
A–E
Dari susunan pertandingan di atas maka akan terlihat
bahwa:
a. A bertanding masing-masing 1 kali melawan BCDE
b. B bertanding masing-masing 1 kali melawan ACDE
c. C bertanding masing-masing 1 kali melawan ABDE
d. D bertanding masing-masing 1 kali melawan ABCE
e. E bertanding masing-masing 1 kali melawan ABCD

1. Setengah Kompetisi untuk peserta genap.


Kalau jumlah peserta genap, misalnya 4 peserta, A, B, C, dan
D, dapat disusun acara pertandingan sebagai berikut :
I. A–B II. A–D III. A-C
C–D B–C D–B

2. Setengah Kompetisi Untuk Peserta Gasal.


Untuk peserta yang berjumlah gasal akan didapat rumus
– rumus yang agak berlainan dengan rumus-rumus ntuk
peserta berjumlah genap. Misalnya peserta ada 5 ( A, B, C D
dan E ). Susunan pertandingan dapat dibuat sebagai
berikut:
I. A–B II. A – D III. A - Y
C–D B–Y D-E
E–Y C–E B–C
IV. A–E V. A – D
Y–C E–B
D–B Y–D

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 39


Kalau kita lihat susunan pertandingan di atas Y berarti
semu dan peserta peserta yang bertanding dengan peserta
semu tidak dihitung sebagai suatu pertandingan. Dengan
menyelediki tiap jumlah peserta gasal seperti pada contoh
untuk peserta genap akan didapat rumus- rumus sebagai
berikut:
a. Jumlah peserta gasal = n
b. Jumlah pertandingan tiap peserta = n -1
c. Jumlah ronde = n
d. Jumlah pertandingan tiap ronde n – 1
𝑁−1
e. Jumlah pertandingan selruhnya J = n x 2
Karena letak faktor tidak mengubah hasil, maka jumlah
pertandingan setengah kompetisi untuk peserta berjumlah
gasal = peserta berjumlah genap ialah : J = ½ n ( n -1 ).

3. Menyusun pertandingan pada setengah kompetisi


Untuk menyusun pertandingan setengah kompetisi
maupn kompetisi penuh kita kenal macam – macam cara
pencatatan. Cara – cara pencatatan ini perlu sekali
dipahami karena dengan dapat ini dihindari kekeliruan-
kekeliruan dan kesalahan-kesalahan. Dengan demikian
pimpinan pertandingan dapat bekerja dengan rapi yang
berarti menjamin sukseknya pekerjaan.

a. Cara berputar (Rotasi)


Kalau peserta berjumlah gasal, misalnya 7 peserta, harus
ditambah 1 peserta semu supaya menjadi genap, dengan
pengertian bahwa peserta - peserta yang bertanding
dengan peserta semu tidak dihitung sebagai suatu
pertandingan. Susunan pertandingan dapat dikemukakan
40 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga
seperti di bawah ini dengan angka * merupakan peserta
semu.
Contoh : Jumlah peserta (N) = 7
Ronde I Ronde II Ronde III Ronde IV
1–2 1–4 1–6 1 – (8)
3–4 2–6 4 – (8) 6–7
5–6 3 – (8) 2–7 4–5
7 – (8) 5–7 3–5 2–3
Ronde V Ronde VI Ronde VII Kembali semula
1–7 1–5 1–3 1–2
(8) – 5 7–3 5–2 3–4
6–3 (8) – 2 7–4 5–6
4–2 6–4 (8) – 6 7 – (8)

Keterangan :
Angka ( 8 ) adalah peserta semu.
Penyusunan ronde 1 seperti contoh
dimuka. Perputarannya sama dengan
contoh peserta genap. Sehabis ronde VH
perputaran kembali seperti ronde I
(hanya mencocokkan bahwa rotasi
benar).

b. Cara dua mengembara


Cara ini seperti juga pencatatan dalam setengah
kompetisi pada cara rotasi hanya saja angka 2 selalu
berpindah secara diagonal.
Contoh : jumlah peserta dengan n = 10
Ronde I Ronde II Ronde III Ronde IV
1 – (2) 1–4 4 – (2) 4–6

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 41


3–4 3–6 1–6 1–8
5–6 5–8 3–8 3–7
7–8 (2)– 7 5–7 (2)– 5

Ronde V Ronde VI Ronde VII kembali semula


6 – (2) 6–8 8 – (2) 8–7
4–8 4–7 6–7 6–5
1–7 1–5 4–5 4–3
3–5 (2)– 3 1–3 (2)– 1

Keterangan :
Pada bagan dibuat dengan cara angka
gasal ditulis di sebelah kiri urut dari atas
ke bawah mulai angka terkecil sampai
angka terbesar, angka genap ditulis di
sebelah kanan unit dari atas ke bawah
mulai dari angka terkecil sampai angka
terbesar.

Ciri khusus dari cara dua ronde genap turun dari atas ke
bawah dan pada rondegasal naik dari bawah ke atas.
Apabila peserta berjumlah gasal, maka harus ditambah
peserta 1 semu sehingga jumlahnya menjadi genap. Dalam
prakteknya peserta yang berhadapan dengan peserta semu
ini tidak bertanding.
Contoh : Jumlah peserta dengan N – 5
Ronde I Ronde II Ronde III Ronde IV
1 –( 2 ) 1–4 4 – (2) 4 – (6)
3–4 3 – (6) 1 – (6) 1–5
5 – (6) (2) – 5 3–5 (2) – 3

42 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Ronde V
(6) – 2
4–5
1–3

Keterangan :
Pokok – pokok yang harus diingat dalam pencatatan 2
pengembara :
a. Angka 2 selalau berpindah diagonal
b. Baris yang selalu ditinggalkan ada penggeseran yang
berlawanan dengan arah jarum jam
c. Baris yang di datangi tetap
d. Peserta yang menempati sudut kiri atas bergeser turun
bila sudah menempati sampai temapt tersebut
sebanyak 2 kali.

c. Pencatatan cara petak segitiga


Contoh untuk peserta – peserta denap misalnya 8 peserta.

Gambar 4.1 Pencatatan cara petak segitiga (1)


Keterangan :
a. Abjad ( A, B, C, D) menunjukkan nama peserta atau
peserta, misalnya A = peserta Separta, B = peserta
Bhineka, C = peserta Angkasa dan seterusnya.
b. Angka menunjukkan ronde kesekian, misalnya I =
ronde1, 2 ronde n, 3 ronde HI dan seterusnya.
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 43
c. Pada label I terlihat angka ertinggi = 7 = N – 1 = 8 – 1

Cara – cara Pengisian petak


a. Angka 1 diisikan di bawah B mendaftar sedatart A.
b. Kemudian dari B diisikan angka naik sampai dibawah H
mendatar, adapun angka – angka itu 1 sampai ?
c. Kemudian di bawah 7 ( di bawah H mendatar) diisikan
angka denap sampai dengan angka yang tertinggi
adalah angka 6.
d. Kemudian sisa petak – petak ditepi terisi, kemudian
perhatikan angka – angka yang mendatar dan petak
kosong di bawahnya. Petak petak di bawah angka
mendatar ini masing masing diisi angka di atasnya
sampai dengan angka tertinggi, kemudian kalau di
bawah 7 masih ada petak petak lagi, petak – petak itu
diisi dengan angka unit dari angka satu.
e. Setelah petak – petak ditepi terisi, kemudian
perhatikan angka – angka yang mendatar dan petak
kosong di bawahnya. Petak – petak di bawah angka
mendatar ini masing – masing diisi dengan angka naik
dimulai dari angka di atasnya sampai dengan angka
tertinggi, kemudian kalau di bawah 7 masih ada petak –
petak lagi, petak – petak itu diisi dengan angka unit
dari angka satu.

Seperti telah dinyatakan di atas, bahwa angka


menunjukkan ronde, maka kalau kita lihat angka 5 berarti
disebutkan beberapa pertandingan pada ronde V ialah
pertandingan antara A – F, B – E, C – D, G – H. Kemudian
dilihat mendatar ke kiri dan ke atas, maka huruf-huruf yang

44 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


diperoleh itulah peserta – peserta yang harus bertanding
pada ronde V. Bila diminta pertandingan – pertandingan
ronde III harus dilihat pada angka-angka 3, adapun
pertandingannya ialah : A – D ,B – C , E – G , F – H.
Untuk kontrol, berapa kali tiap peserta harus bertanding,
berapa jumlah ronde, berapa umlah pertandinan tiap
ronde, berapa jumlah pertandingan seluruhnya, dapat
dicocokkan dengan rumus peserta genap.
Keterangan:
a. Abjad menunjukkan peserta
b. Angka menunjukkan ronde kesekian
c. Angka – angka di bawah bye menunjukkan pada ronde
yang sesuai dengan angka tersebut.
d. Cara – cara pengisian petak.

Cara – cara pengisian petak = cara pengisian petak –


petak pada cara petak segitiga untuk peserta genap hanya
ada perbedaan pada :
a. Setelah 8 diisikan dibawah 1 mendatar kemudian di
bawah angka 8 diisikan angka 9. Kemudian petak -
petak di bawahnya diisi dengan angka unit mulai dari 1
ke atas.
b. Karena dalam setengah kompetisi untuk peserta gasal
itu selalu ada yang bye, maka di sebelah kanan dari I
mendatar dibuat kolom untuk peserta – peserta yang
bye. Adapun cara mengisinya setelah I mendatar diisi
dengan angka 8 selanjutnya di bawah bye yang sedatar
dengan angka 8 diisi dengan angka 9 ( angka tertinggi
yang sama dengan jumlah peserta).

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 45


c. Petak – petak di bawah pengisiannya sama dengan
baris paling kanan dari cara petak segi tiga untuk
peserta genap> jadi kalau di temui angka 5, maka
peserta H pada ronde V bye sedang kalau diyemui
angka 6 peserta D bye pada ronde VI

Cara pencatatan untuk cara petak segitiga dapat juga


dibuat dengan cara lain ialah dengan dengan menuliskan
abjad yang mendaftar unit kanan ke kiri
Contoh : Untuk peserta berjumlah genap (10 peserta)
Cara lain Pencatatan cara Petak Segitiga

Gambar 4.2 Pencatatan cara petak segitiga (2)


Keterangan :
Huruf A sampai dengan J menyatakan nama peserta.
a. Angka 1 sampai 9 menyatakan ronde ke....
b. Pada kolom peserta ditulis kode sesuai dengan jumlah
pesertanya (N).
c. Di bawah kolom peserta ditulis ke bawah huruf A
sampai J. Pada kolom peserta ke kanan unit abjad itu
ditulis secara terbalik,

Cara mengisi kolom


a. Buatlah bagan kosong seperti tersebut di muka,
kemudian isikan kode nama agar pada kolom nama –
anama peserta.
46 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga
b. Mulai kolom di bawah B kek kiri tulislah masing –
masing dari angka 1 sampai angka N – 1
c. Mulai dari kolom B di bawah angka 9 tulislah angka
genap terkecil unit ke bawah sampai angka genap yang
terdekat dengan angka yang teringgi ialah 8.
d. Kemudian sisa petak di bawah J diisi dengan angka-
angka gasal sampai dengan angka gasal yang terdekat
dengan angka tertinggi ialah 7.
e. Setelah petak – petak ditepi terisi, kemudian
perhatikan angka – angka yang mendatar dan petak
kosong dibawahnya. Petak – ptak di bawah angka
mendatar ini masing – masing diisi dengan angka naik
dimulai dari angka di atasnya sampai dengan angka
teringgi, kemudian kalau di bawah 9 masih ada petak –
petak lagi, petak – petak itu diisi dengan angka unit
dari angakat I.

Contoh : untuk peserta berjumlah gasal ( 7 peserta )

Gambar 4.3 Pencatatan cara petak segitiga 7 peserta


Keterangan :
a. Tulislah angka 1 di bawah kolom B ke kiri sampai di
bawah kolom G
b. Pada kolom G di bawah angka tersebut dimulai angka
jumlah peserta (N) lalu disambung mulai dari angka 1
ke bawah sampai habisnya petak.

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 47


c. Teruskan mengisi petak – petak yang lebih ke bawah
sampa angka (N) kalau masih ada kolom – kolom di
bawahnya, teruskan dengan dimulai angka 1.
d. Huruf menunjukkan nama peserta.
e. Angka pada kolom menunjukkan ronde yang ke.....
e. Pencatatan cara petak segi empat
Cara pencatatan ini lebih rumit daripada cara pencatatan
yang terdahulu dan hanya dapat digunakan untuk peserta
yang jumlah yang sesuai dengan angka patokan pada cara
gugur tunggal atau kurang 1 dari angka patokan pada cara
gugur tunggal.
Contoh pencatatan untuk peserta
Keterangan :
a. Abjad menunjukkan kolom
b. Angka menunjukkan peserta

Pencatatan Cara Petak Segi 4 untuk 4 Peserta

Gambar 4.4 Pencatatan cara petak segiempat 4 peserta


Cara pengisian petak – petak :
a. Di bawah A mendatar diisi angka naik sampai dengan
di bawah D, mendatar dari angka 1 sampai dengan 4
b. Kemudian di bawah D mendatar ini ke bawah diisikan
angka – angka menurun dari 4 sampai dengan 1.
c. Dari angka 1 di bawah D mendatar diisi angka I sampai
dengan 4 sampai pada petak di bawah A mendatar.

48 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


d. Kemudian petak – petak di bawah A mendatar dan
petak yang sedatar D diisi angka – angka menurun dari
4 sampai 1 sehingga sedatar dengan A menurun.

B. Sistem Kompetisi Penuh


Dalam cara kompetisi penuh tiap peserta akan
bertanding 2 kali melawan tiap peserta peserta lainnya.
Cara kompetisi pebuh adalah 2 kali setengah kompetisi
sehingga jumlah pertandingan sama dengan :
J = 2 x ½ n (n – 1 )
J = n (n – 1 )
Contoh pertandingan secara kompetisi penuh untuk 2
peserta dalam sepak bola
J = n ( n -1 ) = 3 ( 3 – 1 ) = 6
I II
A–B=2–1 B–A=2–2
A–C=1–0 B–C=3–1
B–C=1–1 A – C =3 – 2
Nilai yang dikumpulkan oleh tiap peserta :
1. Menang 3 kali Nilai 6 + 1 = 7
Seri 1 kali
Kalah 0 kali
2. Menang 1 kali Nilai 2 + 2 = 4
Seri 2 kali
Kalah 1 kali
3. Menang 0 kali Nilai 0 + 1 = 1
Seri 1 kali
Kalah 3 kali

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 49


Dalam kompetisi penuh tiap peserta dapat saling
berganti menerima tamu, misalnya pada putaran pertama A
sebagai tuan rumah B sebagai tamu, dan pada putaran
kedua B sebagai tuan rumah A sebagai tamu. Siapa yang
ditentukan sebagai tuan rumah harus menyelenggarakan
pertandingan.
Untung rugi kompetisi penuh:
Untungnya:
1) Tiap peserta akan bertanding lebih banyak, 2) Ada
kesempatan untuk revanche
Ruginya :
1) Pertandingan berlangsung sangat lama, 2) Karena terlalu
lama, kekuatan suatu peserta tidak sama ( dapat menurun )

C. Variasi dan Cara Kompetisi (Cara pool)


Cara pool adalah suatu rangkaian pertandingan dengan
mengelompokkan peserta sehingga terbagi dalam
kelompok – kelompok ( pool ) tertentu.
Mengelompokkan peserta peserta dapat berdasarkan
peraturan yang ada, daerah, undian.
Cara pool bertujuan:
1. Mengurangi jumlah pertandingan bila dibandingkan
dengan cara setengah kompetisi.
2. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanding
lebih dari satu kali ( bila dibandingkan dengan cara
gugur).
Variasi cara pool :
1. Cara pool dengan setengah kompetisi, para
pemenangnya dipertandingkan dengan setengah
kompetisi lagi.

50 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


2. Cara pool dengan setengah kompetisi, kemudian para
pemenangnya dari setiap pool dipertandingkan dengan
cara gugur.
3. Cara pool dengan setengah kompetisi, kemudian juara
dan runner up pool dipertandingkan dengan secara
silang dengan pool yang lain.
Variasi lain yang sudah sering digunakan pada saat ini
adalah sistem pool dengan cara trofeo. Artinya dalam satu
pool hanya ada 3 peserta yang bertanding, pertandingan
dilakukan secara beragantian dengan waktu istirahat atau
jeda pertandingan yang lebih pendek dengan menghasilkan
juara satu, dua dan tiga.

Rangkuman
Dalam suatu kegiatan kejuaraan olahraga, memakai
sistem pertandingan kompetisi satu ataupun dua putaran
dikatakan sebagai ssistem pertandingan yang lebih adil dari
pada sistem pertandingan yang lain. Arinya urutan urutan
juar tidak semu. Yang menempati juara I adalah peserta
yang terkuat, juara II adalah peserta yang kurang kuat dari
juara 1, tetapi masih leih kuat dari Juara III. Demikian
selanjutnya pada urutan yang lain.
Pada pertandingan dengan cara setengah kompetisi
setiap peserta peserta bertanding 1 kali melawan peserta –
peserta lainnya dari semua peserta pertandingan. Dalam
kompetisi penuh setiap peserta peserta harus berhadapan
2 kali melawan tiap peserta peserta lainnya.
Kerugian dalam memakai sistem kompetisi :

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 51


1) Memakan waktu yang lama, 2) Biaya lebih besar, 3)
Tidak dapat memperoleh puncak pertandingan ( tidak ada
final )
Keuntungan jika menggunakan sistem kompetisi :
1. Terdapat keadilan untuk semua peserta
2. Pelaksanaan pertandingan akan lebih banyak
Ada beberapa cara untuk menyusun pertandingan
daintaranya Cara berputar (Rotasi), cara dua mengembara
dan cara pencatatan petak.

Latihan Soal
1. Jelaskan secara singkat pertandingan sistem setengah
kompetisi !
2. Susun cara mengatur pertandingan 10 tim dengan cara
rotasi dan 2 mengembara !
3. Jelaskan secara singkat pertandingan sistem kompetisi
penuh !
4. Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan
sistem kompetisi !

52 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Pokok Bahasan 5
Penentuan Juara

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami cara-cara penentuan juara
dan pencatatan hasil pertandingan
Indikator Capaian Pembelajaran
4.1 Mahasiswa mampu menjelaskan penentuan juara cara
Amerika dengan benar
4.2 Mahasiswa mampu menjelaskan penentuan juara cara
Canada dengan benar
4.3 Mahasiswa mampu menjelaskan penentuan juara cara
Inggris dengan benar
4.4 Mahasiswa mampu menjelaskan pencatatan hasil
pertandingan dengan benar

Karena pada setengah kompetisi itu tiap peserta akan


bertanding 1 kali melawan peserta peserta yang lain akan
ada kemungkinan bahwa 2 peserta atau lebih mempunyai
jumlah kemenangan yang sama. Oleh karena itu ditentukan
dengan cara – cara penentuan juara yan lain daripada cara
gugur. Adapaun cara penentuan juara itu untuk tiap cabang
olahraga akan berlainan sesuai dengan peraturan –
peratuan pertandingan dari top organisasi tiap cabang
olahraga itu. Voltmer dan Esslinger (8:312) mengemukakan
beberapa cara penentuan juara pada setengah kompetisi
yang dapat digunakan untuk semua cabang olahrga. Cara –
cara tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 53


A. Cara Amerika
Dengan cara presentase penentuan Juara ditentukan
sebagai berikut: Peserta yang mempunyai persentase
terbesar menjadi juara. Persentase iala beberapa kali
menang dibagi jumlah pertandingan tiap peserta itu dalam
setengah kompetisi.
Contoh : untuk 9 peserta
Tiap peserta akan bertandin n – 1 = 9 – 1 = 8 kali. Kalau
menang 7 kali maka persentase 7/8 = 0,875.
Bilamana terjadi seri maka ada 2 macam cara penentuan :
1. Pertandingan yang seri ditiadakan
2. Pertandingan yang seri dihitung setengah
Contoh : Pertandingan setengah kompetisi untuk 13
peserta. Menang 7 kali kalah 4 kali seri 1 kali
Pencatatan pertama = 7/12 = 0,835
7+0,5
Pencatatan kedua = = 0, 625
12

B. Cara Canada
Menang nilai 2, seri nilai 1, kalah nilai 0.
Peserta yang mempunyai jumlah nilai terbanyak menjadi
juara.
Contoh : Dalam pertandingan setengah kompetisi suatu
peserta mengalami
Menang 12 kali, nilai 2 x 12 = 24
Seri 1 kali, nilai 1x1 = 1
Kalah 3 kali, nilai 0x3 =-0
Jumlah = 25

54 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


C. Cara Inggris
Cara Inggris penilaiannya seperti pada cara Canada, baru
kemudian dilanjutkan dengan persentase, yang dimaksud
persentasi di sini ialah jumlah nilai dibagi 2 kali jumlah
pertandingan peserta itu dalam setengah kompetisi.
Contoh: Untuk peserta 17 peserta
Satu peserta bermain ( n – 1 ) = 17 – 1 = 16
Menang 12 kali nilai =2 x12 = 24
Seri 1 kali nilai = 1 x 1 =1
Kalah 3 kali nilai = 0x 3 = 0
Jumlah nilai
25
Persentasi = 2𝑥16 = 0,781
Di Indonesia penentuan juara setengah kompetisi untuk
cabang olahraga yang satu berlainan dengan cabang
olahraga yang lain. Penentuan juara untuk masing – masing
cabang olahrga ditentukan dengan peraturan pertandingan
yang di keluarkan setengah kompetisi dari 3 top organisasi
ialah untuk Sepak Bola, Bola Basket dan Bola Voli.
1. Sepak Bola
Penentuan juara dalam pertandingan setengah
kompetisi untuk sepakbola sesuai dengan penentuan
Ketentuan Kedudukan :
a. Urutan ketentuan kedudukan ditentukan dengan biji
kemengan yang diperoleh kesebelasan – kesebelasan
dari tiap pertandingan yang dimainkan.
b. Jika biji kemenangan yang diperoleh kesebelsan –
kesebelasan berjumlah sama, maka urutan kedudukan
di tentukan oleh goal difference (perbedaan goal)
c. Perhitungan biji kemenangan didapat dari :
1) Perbandingan menang mendapat = biji 2
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 55
2) Perbandingan seri mendapat = biji 1
3) Pertandingan kalah mendapat = biji 0
d. Perhitungan perbedaan gol di dapat dari jumlah gol
plus dikurangi dengan gol minus.
e. Untuk kedudukan juara, pemenang kedua dan juru
kunci, jika ada dua kesebelasan atau lebih mempunyai
biji kemenangan dan goal difference yang sama, maka
kedudukannya ditentukan:
1) Dengan pertandingan – pertandingan penentuan
yang harus diselenggarakan keesekoan harinya
setelah pertandingannya terakhir dilangsungkan.
2) Jika pertandingan penentuan itu harus dilakukan
antara lebih dari dua keesokan harinya, maka
pertandingan diadakan keesokan harinya setelah
pertandingan terakhir dilakukan setiap hari
berturut – turut sampai selesai
3) Jika pertandingan penentuan masih tidak dapat
berkesudahan yang menentukan, walaupun setelah
diadakan perpanjangan waktu, maka penentuannya
dilakukan dengan pengambilan tendangan finalty
sebanyak 5 ( kali )
4) Pertandingan penentuan dilakukan atas dasar
setengah putaran kompetisi

2. Bola Basket
Penentuan juara dalam pertandingan setengah
kompetisi untuk bola basket sesuai dengan peraturan
pertandigan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (
pasal 2 ).
a. A. Nilai kemenangan adalah 2

56 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


B. Nilai kekelahan adalah 1
C. Nilai kekalahan karena penyimpangan adalah 0
b. Peserta yang mempunyai nilai terbanyak adalah juara.
c. Bila ada 2 peserta yang mempunyai nilai yang sama,
maka hak kemenangan diberikan kepada peserta yang
memenangkan pertandingan di mana mereka berdua
bertanding
d. Apabila ada lebih dari 2 peserta yang mempunyai nilai
yang sama, maka kemenangannya di tentukan oleh goal
everage dari peserta yang mendapatkannilai yang sama
tersebut. Bila masih sama maka kemenangan
ditentukan oleh goal everage dari seluruh
pertandingan dari poolnya. Bila masih sama, di undi.

3. Bola Voli
Penentuan juara dalam pertandingan setengah
kompetisi untuk bola voli sesuai dengan peraturan
pertandingan kejuaraan nasional Bola Voli yang ditetapkan
oleh PBVSI tahun 1972 (Bab Vin pasal 21).Untuk
menentukan tataran/rangking/urutan pemenang)
repertandingan setengah kompetisi, berturut – turut di
tetapkan sebagai berikut:
a. Paling banyak jumlah pertandingan yang dimenangkan
b. Paling banyak jumlah set kemenangan setelah
dikurangi dengan jumlah set kekalahan
c. Paling banyak jumlah biji kemenangan setelah
dikurangi jumlah kekalahan
d. Menang dalam pertandingan antara peserta – peserta
yang bersangkutan.

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 57


e. Melakukan pertandingan tambahan, masing – masing 1
set.
Penentuan Juara
a. Ditinjau dari banyaknya kemenangan (Mn) kalau itu
sama, maka
b. Ditinjau jumlah nilai yang didapat (N1) kalau ini masih
sama, maka
c. Ditinjau dari nilai rata – rata (Rt)
The Best Of Three
Pada pertandingan setengah kompetisi yang
menggunakan the best of three games pada dasarnya sama
dimainkan di muka hanya nilainya yang lain ialah :
kedudukan 2 – 0 nilainya 3 – 0
Kedudukan 2 – 1 nilainya 2 – 1
Kedudukan 0 2 nilainya 0 – 3
Kedudukannya 1 – 2 nilainya 1 – 2

D. Pencatatan Hasil Pertandingan


Dalam pertandingan setengah kompetisi terdapat
jumlah pertandingan yang banyak dan kadang kadang
dilakukan pada waktu yang lama serta ada kemungkinan
pertandingan itu terdiri dari beberapa kelas kompetisi(
misalnya kelas utama, terdiri I, kelas H dan sebagainya).
Oleh sebab itu perlu ada kecermatan dan ketelitian tentang
pencatatan hasil – hasil pertandingan untuk menentukan
kejuaraan apabila kompetisi itu telah selesai.
1. Pencatatan Cara Bendera Segitiga
Untuk mengumpulan hasil pertandingan yang jumlahnya
sangat banyak, dapat dibuat pencatatan dengan cara
bendera segitiga. Pencatatan ini sangat berguna untuk

58 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


pemimpin pertandingan agar ke mana sehingga pada suatu
waktu ada pertanyaan, pemimpin pertandingan itu dapat
melihat catatan dengan cepat dan memberitahukan itu
telah diselenggarakan, Tiap satu bendera dapat mencatat
pertandingan setengah kompetisi untuk satu kelompok,
setengah kompetisi untuk sepak bola dari kelas utama yang
terdiri dari 7 peserta.

Gambar 5.1 Pencatatan Bendera Segitiga

Pertemuan dari garis- garis kalah dan garis- garis


yang sejajar dengan kaki segitiga merupakan pertandngan
antara peserta – peserta yang terletak pada titik pangkal
segitiga.
a. Pada XI, menunjukkan pertandingan antara A – G
diselenggarakan pada tanggal 20 – 5 – 1973, dengan
hasil 4 – 0
b. Pada X 2, menunjukkan pertandingan antara B – F
diselenggarakan pada tanggal 20 – 6 -1973 dengan
hasil 2 – 0
c. Pada X3, menunjukkan pertandingan antara B – D
diselenggarakan pada tanggal 20 -5 – 1973 dengan
hasil 1 – 1

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 59


d. Pada X4, menunjukkan pertandingan antara B – C
diselenggarakan pada tanggal 6 – 6 – 1973 dengan hasil
2 – 4.
Apabila pada titik pertemuan dan 2 garis telah diberi
tanda x berarti antara peserta yang mempunyai garis itu
telah dipertandingkan.

2. Pencatatan dengan Kolom


Pencatatan dengan kolom ini dapat dibuat untuk
ditempelkan di tempat yang dapat dibaca masyrakat umum
untuk pemberitaan agar masyrakat dapat mengetahui hasil
– hasil pertandingan dan kedudukan peserta peserta
kompetisi pada setiap saat. Kolom – kolom dapat dibuat
sesuai dengan banyaknya peserta peserta dan apa yang
dibutuhkan untuk menentukan juara.
Pengisian pada kolom
Contoh pencatatan untuk setengah kompetisi sepak bola
dari 4 peserta. Hasil – hasil pertandingan :
A–B:5–2 B–C:3–2
A–C:3–3 B–D:0–0
A–D:0–1 C–D:5–1

Gambar 5.2 Pencatatan hasil akhir setengah kompetisi


Keterangan :
A, B , C , D = menunjukkan peserta
Kolom pada ABCD = pencatatan hasil pertandingan
60 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga
M = main berapa kali tiap peserta
Mn = menang
S = seri
K = kalah
N = nilai
Mm = memasukan
Km = kemasukan
PG = perbedaan gol
Uj = urutan juara
Cara membca hasil – hasil pertandingan pada kolom ABCD :
1. Sedatar dengan abjad yang menurun, menunjukkan
kemenangan atau skor yang dibuat ( golplus ) oleh
peserta itu.
2. Untuk A memasukkan = 5 + 3 + 0 =8
Untuk B memasukkan = 2 + 3 + ) =5
Untuk C memasukkan = 3 + 2 + 5 = 10
3. Kolom di bawah abjad yang mendatar menunjukkan
kekalahan di atau skor yang dibuat oleh lawan ( gol
minus ) peserta itu.
A. Kemasukan = 2 + 3 + 1 = 6
B. Kemasukan = 5 +2 + 0 = 7
C. Kemasukkan = 3 + 3 + 3 = 9 dan seterusnya.

Rangkuman
Penentuan juara pada sistem setengah kompetisi lain
dari sistem gugur. Setiap peserta akan bertanding 1 kali
melawan peserta peserta yang lain , sehingga
memungkinkan 2 peserta atau lebih mempunyai nilai yang
sama. Cara penentuan juara tiap cabang olahraga ada yang
sama tetapi juga ada yang berlainan, sesuai dengan

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 61


peraturan pertandingan dari top organisasi tiap cabang
olahrga itu. Untuk pencatatan hasil pertandingan kompetisi
yang sangat banyak itu, perl diadakan pencatatan yang
praktis untuk memudahkan pembacaan hasil pertandingan
dengan mudah bagi panitia, peserta yang bertanding juga
untuk penonton dengan pencatatan cara bendera segitiga
maupun pencatatan dengan kolom.

Latihan Soal

1. Jelaskan secara singkat cara penentuan juara dengan


cara Amerika, Canada dan Inggris !
2. Jelaskan pencatatan hasil pertandingan dengan cara
segitiga dan kolom !

62 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


DAFTAR RUJUKAN

Aris Febri Rahmanto. 2004. Peranan Komunikasi dalam


Suatu Organisasi Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2,
September 2004 59
Benson, D. 2004. 12 Kesalahan Bodoh Yang Dilakukan
Orang Terhadap Uang Mereka Dan Bagaimana Cara
Mengatasinya. Gospel Press. Batam
Cutlip,S., Center, A, H., & Broom., G.M. (2011). Effective
Public Relations Edisi Kesembilan (Terjemahan Tri
Wibowo B.S).Jakarta: Kencana.
Gitman, L. 2004. Principle of Finance, (11th ed).(2002).
Prentice Hall, New Jersey
Hartoko Seobagyo 1994. Administrasi Dan Organisasi
Olahraga. Universitas Terbuka: Jakarta.
Karvof, A. 2010. Kaya Dengan CEPIL; Cara Cerdas Meraih
Kekayaan Dan Keberkatan Finansial. Elex Media
Komputindo.Jakarta
Ruslan, R. (2005). Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Senduk, S. 2004. Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa
Kaya; Lima Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya.
Elex Media Komputindo. Jakarta
Smith, Ronald D. (2005) Strategic Planning for Public
Relations. Second Edition. New Jersey: Lawrence
Erlbaum Associates.
Soetarto 1971. “Bagan Organisasi, Arti, Macam dan Cara
Menggambar” Balai Pembinaan Administrasi Universitas
gajah Mada
Soetopo Poncoputra 1980. “Administrasi/ Organisasi
Pertandingan” (Sistem – Sistem Pertandingan).Surakarta
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 63
Tangney, J. P, Baumeister, r. f. & Boone, A. L. 2004. High
Self-Control Predicts Good Adjustment, Less Pathology,
Better Grades, and Interpersonal Success. Journal of
Personality 72:2, April 2004.
Voltmer E.T, Eslinger A.A, 1958. The Organization and
Administration of Physical Education;
Warsono. 2010. Prinsip-prinsip dan praktik keuangan
pribadi. Journal of science. Volume 13 Nomor 2 Juli –
Desember 2010

64 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Glosarium

Administrasi
Perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang
melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Bagan
Skema
Organisasi
Suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama.
Pool
Pembagian peserta kedalam grup
Round Robin
Nama lain dari sistem kompetisi penuh
Sistem
Suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan
Sistem Gugur
Pertandingan dengan sistem peserta yang kalah sudah
tidak bisa bermain lagi pada babak berikutnya
Sistem Setengah Kompetisi/Kompetisi Tunggal
Pertandingan dengan sistem peserta bertanding 1 kali
melawan peserta-peserta lainnya
Sistem Kompetisi Penuh/Kompetisi Rangkap
Pertandingan dengan sistem peserta bertanding 2 kali
melawan peserta-peserta lainnya
Technical Meeting
Pertemuan semua perwakilan dari peserta untuk
membahas peraturan permainan dan peraturan
pertandingan

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 65


Induk Organisasi Olahraga Indonesia
1. AAFI = Asosiasi Aerobik dan Fitnes Indonesia
2. ASKI = Kebugaran Indonesia
3. ATI = Asosiasi Tinju Indonesia
4. BAPOMI = Badan Pembina Olahraga Mahasiswa
Indonesia
5. BAPOPSI = Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh
Indonesia
6. BFNI = Badan Futsal Nasional Indonesia
7. BITSI = Badan Informatika dan Teknologi Sepak
bola Indonesia
8. BLA = Badan Liga Amatir
9. BLI = Badan Liga Indonesia
10. BPOC = Badan Pembinaan Olahraga Cacat
11. BPPOPI = Badan Pengawasan dan Pengendalian
Olahraga Profesional Indonesia
12. BPSI = Badan Pelatih Sepakbola Indonesia
13. BWSI = Badan Wasit Sepak Bola Indonesia
14. FAJI = Federasi Arung Jeram Indonesia
15. FASI = Federasi Aeoro Sport Indonesia
16. FKTI = Federasi Karate Tradisional Indonesia
17. FMI = Federasi Mountaineerin Indonesia
18. FOBI = Federasi Olahraga Bela Diri Indonesia
19. FOBM = Federasi Olahraga Balap Motor
20. FORKI = Federasi Olahraga Karate-do Indonesia
21. FPTI = Federasi Panjat Tebing Indonesia
22. GABSI = Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
23. IKASI = Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
24. IMI = Ikatan Motor Indonesia
25. IODI = Ikatan Olahraga Dansa Indonesia
26. ISORI = Ikatatan Sarjana Olahraga Indonesia
27. ISSI = Ikataan Sport Sepeda Indonesia
28. IPSI = Ikatan Pencak Silat Indonesia
29. IJI = Institut Ju-jitsu Indonesia
30. KONI = Komite Nasional Indonesia
66 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga
31. KONI = Komite Olahraga Nasional Indonesia
32. KORI = Kesehatan Olahraga Republik Indonesia
33. KPSI = Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia
34. KTI = Komisi Tinju Indonesia
35. PABBSI = Persatuan Angkat Berat dan Binaraga
Seluruh Indonesia
36. PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
37. PAVI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
38. PBKSI = Persatuan Bola Keranjang Seluruh
Indonesia
39. PBI = Persatuan Boling Indonesia
40. PBSI = Persatuan Bili Tangkis Indonesia
41. PBTSI = Persatuan Bola Tangan Seluruh Indonesia
42. PBVSI = Persatuan BolaVoli Seluruh Indonesia
43. PELTI = Persatuan TenisLapangan Seluruh
Indonesia
44. PDBI = Persatuan Drum Band Indonesia
45. PERBAKIN = Persatuan Menembak dan Memburu
Indonesia
46. PERBASI = Persaatuan Bola Basket Seluruh Indonesia
47. PERBASASI = Perserikatan Bisbol san sofbol Amatir
Seluruh Indonesia
48. PERCASI = Persatuan catrur Seluruh Indomesia
49. PERKEMI = Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia
50. PERPANI = Persatuan Panahan Indonesia
51. PEROPI = Persatuan Olahraga Perairan Indonesia
52. PERSANI = Persatuan Senam Nasional Indonesia
53. PERSEROSI = Persatuan Sepatu Roda Seluruh
Indonesia
54. PERSETASI = Persatuan Sepak Takraw Seluruh
Indonesia
55. PERTINA = Persatuan Tinju Amatir Indonesia
56. PERPESI = Persatuan Pegolf Senior Indonesia
57. PERWOSI = Persatuan Wanita Olahraga Seluruh
Indonesia
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 67
58. PESTI = Persatuan Soft tenis Indonesia
59. PGI = Persatuan Golf Indonesia
60. PHSI = Persatuan Hoki Seluruh Indonesia
61. PJSI = Persatuan Judo Seluruh Indonesia
62. PGSI = Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia
63. POBSI = Persatuan Olahraga Biliar Seluruh
Indonesia
64. PODSI = Persatuan Olahraga Dayung Seluruh
Indonesia
65. POPI = Persatuan Olahraga Panco Seluruh
Indonesia
66. PORDASI = Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh
Indonesia
67. PORLASI = Persatuan Olahraga Layar Seluruh
Indonesia
68. PORPI = Persatuan Olahraga Pernafasan Indonesia
69. PORTELASI = Persatuan Olahraga Terbang Layang
Seluruh Indonesia
70. POSSI = Persatuan Olahraga Selam Seluruh
Indonesia
71. PRSI = Persatuan renang Seluruh Indonesia
72. PSASI = Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia
73. PSSI = Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
74. PSI = Persatuan Squash Indonesia
75. PTMSI = Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
76. PTPI = Persatuan Terjun Payung Indonesia
77. TI = Taekwondo Indoensia
78. KODRAT = Keluarga Olahraga tarung Derajat
79. PWI = Persatuan Wartawan Indonesia
80. WI = Wushu Indonesia

68 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Induk Organisasi Olahraga Internasional
1. AAU = The Amateur Atletic Union
2. ABC = Asian Badminton Confederation
3. AFA = Association Footbal Amateur
4. AFC = Association Footbal Confederation
5. AGF = Association Golf Federation
6. AIMS = Association of International Marathons and
Distance
7. AIBA = Association of International Boxing Amateur
8. BWF = Badminton World Federation
9. CAF = Confederation Africaine de Futball
10. Concacaf = Confederation of North Central American
and Carebean Association Football
11. CSF = Confederation Sudamericana de Futbol
12. FAI = Fedeation Aeronautic Internationale
13. FEI = Federation Equestre Internationale
14. FIAC = Federation International Amateur Cycliste
15. FIBA = Federation Internationale de Basketball
Amateur
16. FICP = Internationale Cyicliste Profecional
17. FIFA = Federation de Internationale de Footbal
Association
18. FIG = Federation Internationale de Gymnastique
19. FIHA = Federation Internationale de Hockey
Association
20. FILA = Federation Internationale de Letter Amateur
21. FIM = Federation International Motorcycle
22. FINA = Federation Internationale Natation Amateur
23. FIQ = Federation Internationale des Quelleurs
24. FITA = Federation Internationale de Tir L’Are
25. FOTA = Formula One Team’s Association
26. IAAF = International Amateur Athletic Federation
27. IAF = International Aerobic’ Federation
28. IAHF = International Amateur Handball Federation
29. IBF = International Badminton Federation
Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 69
30. IBF = International Boxing Federation
31. IJF = International Judo Fderation
32. ISF = The International Softball Federation
33. ISTF = International Sepak Takraw Federation
34. ITF = International Tennis Federation
35. ITTF = International Table Tennis Federation
36. IVBF = International Volley Ball Federation
37. IWF = International Weightlighting Federation
38. IWUF = International Wushu Union Federation
39. Persilat = Persekutuan Silat Antar Bangsa
40. WBA = World Boxing Association
41. WBF = World Boxing Federation
42. WKF = World Karate-do Federation
43. WTF = World Taekwondo Federation
44. WWF = World Wrestling Federation
45. UIT = Union Internationale de Tir

70 Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga


Soal Ujian Akhir Semester

1. Apa pengertian dari pertandingan dan perlombaan?


Jelaskan !
2. Jelaskan dengan singkat istilah-istilah dibawah ini :
a. Turnamen terbuka
b. Turnamen undangan
c. Persahabatan
d. Kompetisi
e. Championship
f. Games
g. Ujicoba
3. Apa yang dimaksud penyelenggaraan pertandingan?
4. Sebutkan faktor-faktor pendukung agar administrasi
perandingan bisa berjalan dengan lancar
5. Sebutkan langkah-langkah dalam pengadministrasian
pertandingan, jelaskan !
6. Apa yang dimaksud sistem pertandingan?
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
sistem pertandingan yang akan diadakan?
8. Apa ciri-ciri dari pertandingan dengan sistem gugur?
Jelaskan juga kelebihan dan kekurangannya?
9. Jelaskan apa kelebihan dan kekurangan pertandingan
yang menggunakan sistem kompetisi?
10. Sebutkan dan jelaskan cara penentuan juara menurut
Voltmer dan Esslinger !

Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga 71

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai