Anda di halaman 1dari 10

ORGANISASI PERTANDINGAN DAN SISTEM PERTANDINGAN

Disusun oleh :

Alam Qurniawan Anthoni (20591010)

Prodi : PGMI

Kelas : 3 C

Dosen pengampu :

Edi Wahyudi Muckhtar, M.TPd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Organisasi Pertandingan dan Sistem
Pertandingan " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PENJASORKES. Selain itu,


makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Organisasi Pertandingan dan Sistem
Pertandingan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edi Wahyudi Muckhtar,M.TPd


selaku dosen Mata Kuliah PENJASORKES.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia pada hakekatnya mempunyai kesanggupan yang terbatas, baik
kemampuan fisik maupun kemampuan psikis. Karena keterbatasan itulah maka
manusia sering mengalami kegagalan demi kegagalan. Untuk kelangsungan hidup,
manusia saling membutuhkan satu sama lain. Untuk mencapai tujuan tertentu,
maka manusia harus bekerja sama. Dengan kata lain manusia harus bertindak
dengan berorganisasi, agar tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik. Pada tingtkat
kehidupan masyarakat yang modern, dan dengan majunya ilmu pengetahuan, daya
tangkap dan kreasi manusia semakin giat, maka dari itu masyarakat mulai bertindak
secara sadar di dalam melakukan tindakan-tindakan menurut tata cara organisasi.
Hal ini perlu dilakukan untuk dapat mengatasi pemborosan tenaga, uang, materiil,
untuk mencegah sekecil mungkin kesalahan-kesalahan dan lain-lain. Tindakan-
tindakan tersebut adalah untuk pencapaian hasil yang maksimal dengan cara yang
efisien dan efektif.
Demikian halnya dengan organisasi pertandingan, khususnya di dalam
pertandingan olahraga, diperlukan suatu organisasi yang dapat menghimpun orang-
orang untuk dapat melaksanakan suatu pertandingan olahraga dengan baik.
Sehingga tujuan organisasi yang terhimpun dalam suatu kepanitiaan olahraga dapat
tercapai dengan lancar dan tepat waktu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam dari Organisasi pertandingan.
2. Apa saja yang terdapat dalam Sistem pertandingan.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Organisasi pendidikan dan macam nya.
2. Untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam Sistem pertandingan.
A. Organisasi Pertandingan
Menurut Kamus Administrasi yang disebut organisasi adalah: Suatu system
usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Begitu
juga di dalam buku Dasar-dasar Management yang dikutif oleh Soekarno K. dari
pendapat James D Mooney: Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia
untuk mencapai suatu maksud tetentu. Sedangkan pertandingan menurut Deaux
dalam Febrian (2015) pertandingan adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara
mengalahkan orang lain atau kelompok. Cokley dalam Apta (2014) pertandingan
merupakan sebuah proses kompetisi yang terjadi ketika penghargaan diberikan
kepada orang-orang atas dasar tentang bagaimana penampilan seseorang
dibandingkan dengan kerja orang lain melakukan tugas yang sama atau berprestasi
pada acara yang sama.
Organisasi pertandingan merupakan komponen yang terlibat secara langsung
atau tidak langsung untuk dapat bersama – sama mewujudkan atau mencapai tujuan
pertandingan. Pengorganisasian pertandingan itu harus dimulai dengan menetukan
jumlah serta menyusun siapa saja panitia yang bertugas yang disesuaikan dengan
kebutuhan acara.
1. Ketua Pertandingan
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan diantaranya proses merencanakan,
melaksanakan, serta membubarkan kegiatan ketika selesai.
2. Wakil Ketua Pertandingan
Bertugas untuk siap membantu tugas-tugas dari ketua serta menjadi pengganti
untuk mewakili ketua ketika berhalangan untuk hadir.
3. Sekretaris
Tanggung jawab dan tugas utama dari sekretaris yaitu bertanggung jawab pada
bagian administrasi diantaranya mengumumkan acara kepada panitia dan pihak
yang terlibat serta secara meluas kepada masyarakat, pencatatan selama
kegiatan berlangsung dan mengumpulkan laporan dari hasil acara.
4. Bendahara
Bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan pendanaan acara.
Mencatat dan melaporkan dana yang masuk serta dana yang dikeluarkan untuk
kebutuhan acara agar berjalan dengan aman dan lancar.
5. Panitia Hakim (Komisi Disiplin)
Pemberi dan pengambil keputusan atas terjadinya perselisihan serta pengawas
dan kepatuhan para peserta tentang peraturan permainan.
6. Seksi-seksi
Disesuaikan dengan kebutuhan.

Contoh lain susunan anggota dan uraian tugas dari bidang suatu kegiatan
olahraga :
1. Bidang Teknik
a. Pengawas Pertandingan (Supervisor).
b. Referee.
c. Ketua panitia.
d. Sekretaris pertandingan.
e. Seksi lapangan.
f. Seksi perlengkapan lapangan (pertandingan).
g. Seksi perwasitan.

2. Bidang Logistik
a. Ketua Bidang Logistik.
b. Seksi Akomodasi.
c. Seksi Konsumsi.
d. Seksi Angkutan.
e. Seksi pengadaan Peralatan/Medali.

3. Bidang Umum
a. Ketua Bidang Umum.
b. Seksi Dana.
c. Seksi Kongres.
d. Seksi Publikasi/Dokumentasi.
B. Sistem Pertandingan
Beberapa pendapat para ahli mengenai makna dari sebuah sistem, sebagai
berikut :
1. Pengertian sistem menurut Ludwig von Bertallanffy: Bahwa sistem adalah
sekumpulan unsur unsur yang berada dalam keadaan yang berinteraksi.
2. Pengertian sistem menurut Colin Cherry: Bahwa sistem adalah suatu
keseluruhan yang dibentuk dari banyak bagian_suatu assambel dari berbagai
macam sifat dan bagian bagian tersebut.
3. Pengertian Sistem menurut W.J.S. Poerwadarminta: bahwa sistem adalah
sekelompok bagian bagian atau alat dan sebagainya yang bekerja bersama sama
untuk melakukan sesuatu maksud.

Sistem pertandingan adalah pengetahuan/cara untuk mengatur strategi


pelaksanaan pertandingan dalam usaha mempertemukan satu pemain/tim
dengan pemain/tim lainnya guna menentukan juara/pemenang. Secara umum
sistem pertandingan dibagi menjadi 2 yaitu sistem gugur dan kompetisi.
Di dalam menyelenggarakan pertandingan pengetahuan mengenai sistem
sistem pertandingan sangatlah penting. Untuk melaksanakan suatu pertandingan
olahraga yang diikuti oleh sedikit atau banyak peserta, akan menentukan
dipainya suatu sistem pertandingan apa yang paling sesuai.
Dalam suatu penyelengaraan pertandingan disamping faktor administrasi
dan organisasi, untuk menjamin pelaksanaan jalannya pertandingan atau
perlombaan diperlukan adanya suatu tata cara yang dapat mengatur
pertandingan atau perlombaan. Untuk menentukan sistem pertandingan kita
harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: waktu pertandingan, biaya
pertandingan, jumlah peserta dan penyediaan sarana dan prasarana.
Pada kegiatan pertandingan atau perlombaan olahraga, dikenal sistem-sistem
pertandingan yaitu yang dapat memperlancar jalannya suatu pertandingan atau
perlombaan sehingga mendapakan pemenangnya. Adapun sistem pertandingan
yang sudah sering kita kenal adalah: sistem gugur, sistem kompetisi, sistem
kombinasi.
1. Sistem Gugur
Adalah suatu sistem yang mengatur pelaksanaan pertandingan dimana
peserta yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan selanjutnya.
Pertandingan akan berakhir apabila pemenang-pemenang tidak mempunyai
lawan lagi. Pemenang terakhir adalah juara I dan yang kalah adalah juara II.
Keuntungan system gugur adalah:
a. Dapat dikuti dengan peserta banyak.
b. Menghemat waktu, biaya, dan petugas.
Kerugian dari sistem gugur adalah:
a. Peserta merasa kurang puas, karena sekali kalah langsung tidak dapat main
kembali.
b. Pertandingan atau perlombaan biasanya dianggap kurang berkualitas,
karena pemenang tidak bertanding dengan semua peserta lainnya.
Sistem gugur dapat dibagi menjadi:
1. Sistem Gugur Tunggal (single elimination)
a. sistem gugur tunggal murni.
b. sistem gugur dengan bye.
c. sistem gugur dengan seded (unggulan).
d. sistem gugur dengan sisipan.
2. Sistem Gugur Rangkap (double elimination)
3. Sistem Consulation

2. Sistem Kompetisi
Sistem pertandingan olahraga yang kedua yang kita kenal adalah sistem
kompetisi yang dapat dibagi menjadi :
a. sistem setengah kompetisi.
b. sistem kompetisi penuh.
Sistem setengah kompetisi adalah peserta bertanding dengan lawan yang
sama hanya satu kali kecuali jika peserta tersebut bertemu kembali dibabak
selanjutnya, sedangkan sistem kompetisi penuh adalah peserta bertanding
dengan lawan yang sama sebanyak dua kali yaitu dikandang dan tandang (home
and away).
Keuntungan dari sistem kompetisi yaitu :
1. Setiap peserta mempunyai kesempatan akan saling berhadapan dengan
peserta yang lainnya.
2. Peserta yang kualitasnya baik atau kemampuannya kuat akan benar-benar
teruji untuk memungkinkan menjadi juara.
3. sistem pertandingan ini dapat digunakan sebagai ajang atau patokan untuk
mengukur kemampuan pemain secara baik.

Kelemahan-kelemahan dari sistem pertandingan kompetisi :

1. Waktu pertandingan untuk pelaksanaan dibutuhka relative panjang.


2. Memerlukan peralatan, biaya, lapangan, dan tenaga serta sarana prasarana
lainya yang dibutuhkan harus banyak.
3. Peserta yang lemah yang semula diramalkan tidak akan juara mempunyai
kesempatan untuk menjadi juara dan tentunya hal ini akan menjadi beban
panitia.
4. Bagi peserta yang telah aman kedudukan dalam klasemennya dan jumlah
nilainya bisa terjadi kasus main sabun/ suap atau tidak bersunguh-sungguh.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam sistem kompetisi :


1. Jumlah peserta tidak boleh terlalu banyak.
2. Apabila kualitas peserta dianggap berimbang atau rata.
3. Apabila juara yang diperebutkan bersifat daerah atau nasional.
4. Apabila ingin mengetahui rengking secara keseluruhan.
5. Kondisi alam, biaya, lapangan, petugas pelaksana mencukupi.

Untuk menetukan juara dalam pertandingan olahraga dalam sistem kompetisi


dapat dikategorikan berdasarkan cabang olahraganya yaitu :
a. Cabang olahraga yang ditentukan dengan kalah – menang
b. Cabang olahraga yang ada set kemenangannya dan yang ada set
kekalahannya.
c. Cabang olahraga yang ada hasilnya draw.

Sedangkan untuk menentukan urutan juara dapat dilihat dari:


a. nilai terbanyak
b. selisih gol antara memasukan dan kemasukan.
c. gol terbanyak.
d. adu finalty, diundi, dan play off.

Dalam pelaksanaannya panitia penyelenggara setelah mendata seluruh peserta,


maka langkah selanjutnya adalah:
a. membuat jadwal pertandingan untuk diketahui oleh seluruh peserta.
b. mencatat hasil-hasil pertandingan dan diketahui oleh seluruh peserta.
c. menyusun seluruh hasil pertandingan untuk menentukan juara.

3. Sistem Kombinasi
Setelah mengetahui sistem pertandingan gugur dan kompetisi, maka
sebenarnya kedua sistem ini bisa dikombinasikan menjadi suatu sistem yang
disebut sistem kobninasi. Sistem ini bisa diadakan oleh panitia penyelenggara
pertandingan cabang olahraga.
Sistem kombinasi ini menggabungkan dua sistem menjadi satu sistem
dengan tujuan yaitu untuk lebih meningkatkan daya tarik kejuaraan yang
diselenggarakan atau ada beberapa pertimbangan, yang tentu saja sebelumnya
telah disepakati oleh pihak panitia penjelenggara dengan peserta.
Bentuk sistem kombinasi ini misalnya: untuk babak pendahuluan dengan
mempergunakan sistem setengah kompetisi dan babak selanjutnya dengan
sistem gugur atau dibalikkan.
Adapun bagan, jadwal dan cara-cara menentukan kalah menang atau
juaranya sesuai dengan cara-cara penentuan masing-masing dalam sistem
pertandingan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Alif Winulyo, Pengaruh Regulasi Emosi, Fakultas Psikologi UMP, 2017.

Guntur Firmansyah dan Didik Hariyanto, Organisasi dan Sistem Pertandingan


Olahraga, Media Nusa Creative,Bukit cemara Tidar H5 No.34 Malang, Juni 2019.

Aip Sarifudin, Organisasi dan Tatalaksana Penyelenggaraan Pertandingan


Olahraga, untuk SPG, SGO, SGPLB, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta, 1981.

Husdarta JS. Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Bahan Perkuliahan MKDU,


Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung, 1988.

Anda mungkin juga menyukai