56537-Article Text-120255-1-10-20230731
56537-Article Text-120255-1-10-20230731
Abstrak— Skincare merupakan rangkaian produk seperti pergi ke klinik kecantikan ataupun melakukan
perawatan wajah yang terdiri dari berbagai macam produk perawatan sendiri di rumah. Namun biaya untuk
yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan perawatan di klinik cenderung lebih mahal, hal ini
kulit wajah. Namun masih banyak orang salah menggunakan dikarenakan perawatan di klinik banyak melibatkan
skincare dikarenakan tidak sesuai dengan kondisi kulit wajah sumber daya manusia sebagai jasa dalam membantu para
mereka. Salah penggunaan skincare tentu dapat menjadi konsumen melakukan perawatan wajah. Orang yang
masalah untuk kulit wajah konsumen. Oleh karena itu, Tugas melakukan perawatan wajah sendiri di rumah biasanya
Akhir ini menggunakan kombinasi metode AHP dan Topsis
untuk membuat aplikasi web sistem pendukung keputusan
membeli produk kecantikan yang dijual di pasaran.
yang diharapkan dapat membantu konsumen Produk kecantikan ini biasa disebut produk Skincare.
merekomendasikan produk skincare yang cocok untuk kulit Skincare merupakan serangkaian produk kecantikan
wajah mereka. Berdasarkan pengujian betha, dapat untuk perawatan wajah. Ada banyak sekali produk
disimpulkan bahwa sistem ini dapat memenuhi kebutuhan skincare yang di pasaran saat ini. Namun, masih banyak
pengguna. Hasil akurasi rata-rata perhitungan dengan AHP- orang salah menggunakan produk skincare karena tidak
Topsis menggunakan parameter Jarak Hamming yaitu 87,5%. sesuai dengan kondisi kulit wajah mereka saat ini. Karena
setiap produk skincare pasti diperuntukkan untuk kondisi
Kata kunci— Skincare, Analytic Hierarchy Process, Topsis, kulit wajah tertentu. Salah penggunaan skincare tentunya
Serum wajah, Sistem Pendukung Keputusan akan memberikan dampak buruk pada kondisi kulit wajah.
Munculnya jerawat secara tiba-tiba di wajah juga bisa
Abstract— Skincare is a series of facial care products ditandai karena wajah tidak cocok dengan produk
consisting of various kinds of products used to maintain the
health and beauty of facial skin. But there are still many
skincare yang digunakan.
people who use skincare incorrectly because it doesn't suit the Judul Tugas Akhir ini yaitu "Sistem Pendukung
condition of their facial skin. Incorrect use of skincare can Keputusan Pemilihan Produk Skincare Sesuai Dengan
certainly be a problem for consumers' facial skin. Therefore, Kondisi Kulit Wajah Berbasis Web Menggunakan Metode
this Final Project uses a combination of AHP and Topsis Analytic Hierarchy Process dan Topsis". Penelitian ini
methods to create a decision support system web application diharapkan dapat membantu konsumen
that is expected to help consumers recommend suitable merekomendasikan produk Skincare yang sesuai dengan
skincare products for their facial skin. Based on beta testing, it kondisi kulit wajah mereka. Jenis produk skincare yang
can be concluded that this system can meet user needs. The digunakan adalah Serum wajah karena serum wajah
results of the average accuracy of calculations with AHP-
Topsis using the Hamming Distance parameter are 87.5%.
merupakan inti dari serangkaian produk skincare. Semua
produk skincare yang ada di aplikasi ini juga sudah
Keywords— Skincare, Analytic Hierarchy Process, Topsis, terdaftar di BPOM yang artinya semua produk skincare
Face Serum, Decision Support System
yang di rekomendasikan sudah pasti aman dipakai oleh
konsumen. Penelitian ini menggunakan metode gabungan
I. PENDAHULUAN dari metode Analytic Hierarchy Process dan metode
Topsis. Tujuan digunakannya metode ahp ini yaitu untuk
Industri kecantikan merupakan hal yang biasa bagi
meminimalisir pembobotan secara subjektif. Metode AHP
banyak orang terutama wanita. Hampir seluruh
digunakan untuk menghitung bobot kriteria dan untuk
perempuan Indonesia memiliki ketertarikan dengan
menguji konsistensi rasionya, karena metode ini memiliki
produk kecantikan. Bagi mereka merawat wajah juga
konsep vektor eigen yang digunakan untuk
sama pentingnya dengan merawat tubuh. Banyak cara
memprioritaskan setiap kriteria. Sedangkan Metode
yang dilakukan orang untuk merawat wajah mereka
Topsis untuk pemeringkatan hasil, karena metode ini
mengasumsikan bahwa pilihan yang dipilih adalah yang prioritas paling tinggi dengan mempengaruhi hasil dalam
paling dekat dengan solusi ideal positif. situasi itu.
Alasan pemilihan metode gabungan AHP-Topsis untuk TABEL I
penelitian ini karena metode AHP dapat meminimalisir SKALA DASAR PERBANDINGAN BERPASANGAN
pembobotan secara subjektif sehingga kriteria diberi bobot
dengan metode AHP dan digunakan metode Topsis untuk Intensitas
Keterangan
memudahkan pemeringkatan. Hal ini didukung dengan Kepentingan
adanya beberapa penelitian spk dengan topik skincare 1 Kedua elemen itu sama pentingnya
yang menggunakan metode ahp. Namun dalam Satu elemen sedikit lebih penting
3
pemeringkatan jika hanya menggunakan metode ahp daripada elemen yang lain
sendiri memang lebih rumit sehingga diputuskan untuk Satu elemen lebih penting daripada
5
menggunakan metode gabungan dengan topsis untuk elemen yang lain
membantu melakukan pemeringkatan. Hal ini juga Satu elemen jelas mutlak lebih
7
didukung setelah dilakukan perbandingan antara penting daripada elemen yang lain
gabungan metode AHP dan Topsis dengan metode AHP Satu elemen mutlak penting
9
saja pada kasus ini, diperoleh hasil akurasi jarak hamming daripada elemen yang lain
untuk metode AHP yaitu 31,25% sedangkan metode Nilai antara dua nilai yang
2,4,6,8
AHP-Topsis yaitu 87,5%. Sehingga dapat disimpulkan berdekatan
bahwa dalam kasus ini metode AHP-Topsis lebih cocok TABEL II
daripada metode AHP saja. Selain itu, setelah dilakukan DAFTAR INDEKS RANDOM KONSISTEN (IR)
research jurnal penelitian di google scholar didapatkan
bahwa belum ada penelitian spk dengan topik pemilihan n IR
produk skincare yang menggunakan metode gabungan 1 0.00
ahp-topsis. Sehingga dengan menggabungkan metode 2 0.00
AHP dan Topsis diharapkan hasil pembobotan kriteria 3 0.58
menjadi lebih optimal dan hasil perangkingan alternatif 4 0.90
jauh lebih objektif. 5 1.12
6 1.24
II. KAJIAN PUSTAKA 7 1.32
A. Sistem Pendukung Keputusan 8 1.41
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan 9 1.45
sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, 10 1.49
pemodelan dan pemanipulasian data [1]. Sistem 11 1.51
Pendukung Keputusan adalah bagian dari sistem informasi 12 1.48
berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah data 13 1.56
menjadi informasi dalam mendukung pengambilan 14 1.57
keputusan. Tujuan SPK adalah untuk memberikan 15 1.59
informasi kepada konsumen informasi, panduan,
perkiraan penawaran, dan panduan solusi potensial C. Topsis
sehingga dapat dibuat keputusan yang jauh lebih baik. Topsis merupakan metode pengambilan keputusan
Keputusan biasanya dibuat berdasarkan pertimbangan multikriteria. Metode ini memiliki prinsip dari sudut
atau logika tertentu. Keputusan adalah hasil dari pandang geometrisnya bahwa alternatif yang terpilih harus
pemilihan salah satu dari beberapa pilihan yang digunakan terdekat dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dari
untuk memecahkan suatu masalah. Dalam suatu solusi ideal negatif. Dengan menggunakan jarak
organisasi pengambilan keputusan dilakukan oleh manajer Euclidean (jarak antara kedua titik) yang bertujuan untuk
pimpinan dengan memecahkan masalah-masalah yang ada menentukan kedekatan relatif alternatif dengan solusi
di internal organisasi, memilih opsi pemecahan masalah yang jauh lebih optimal. Berdasarkan perbandingan jarak
yang terbaik berdasarkan aspek-aspek (kriteria) tertentu. relatif mereka, urutan prioritas alternatif dapat dicapai.
Metode Topsis sering digunakan untuk memecahkan
B. Analytic Hierarchy Process keputusan yang jauh lebih praktis. Karena metode topsis
AHP adalah pengambilan keputusan yang memiliki konsep yang sederhana dan mudah dipahami,
menggunakan konsep kombinasi berpasangan dan sehingga perhitungannya efisien, dan keefektifan alternatif
bertujuan untuk menjelaskan faktor peringkat dan faktor keputusan relatif dapat diukur [3].
pembobot dalam pengaturan multifaktorial [2]. AHP
adalah metode untuk memecahkan masalah yang III. METODOLOGI
kompleks dan tidak terstruktur menjadi beberapa A. Rancangan Penelitian
komponen kecil dan di representasikan ke dalam susunan
hierarki. Menentukan variabel mana yang memiliki
1. Kategori • Garnier Sakura White Hyaluron Booster
Kategori jenis kulit akan dibagi menjadi 4 Serum
kategori yaitu Kulit Normal, Kulit Berjerawat, • Whitelab Hydrating Serum
Kulit Berminyak, Kulit Kering. d. Kulit Berminyak
• Avoskin YSB Salicylic Acid 2% dan Zinc
2. Kriteria Serum
TABEL IIII • Skintific Anti Acne Serum Treatment Facial
KRITERIA PEMILIHAN SKINCARE Gel with 2%
No Kriteria Atribut Penjelasan • Garnier Bright Complete Anti Acne Serum
1. Masa Penyi- Benefit Jangka waktu • Whitelab Acne Calming Serum
mpanan produk yang
dapat di sim- 4. Susunan Hierarki
pan oleh kon-
sumen (bu-
lan)
2. Isi Produk Benefit Banyaknya isi
dari pro-duk
(ml)
3. Harga Cost Harga produk
4. Umur Cost Batas umur
yang aman Gambar. 1 Susunan Hierarki
saat menggu-
nakan produk 5. Pengumpulan Data
tersebut Pengumpulan data alternatif dilakukan dengan
5. Jumlah Pro- Benefit Jumlah pro- melihat deskripsi dari produk yang ada di online
duk Terjual duk yang ber- store official dari brand tersebut yang ada di
hasil terjual di aplikasi Shopee dan Tokopedia.
pasaran Pada jurnal penelitian spk rekomendasi
pelanggan terbaik dilakukan penyebaran kuisioner
3. Alternatif pada beberapa orang dengan melakukan
Dalam kasus ini, hanya dipilih beberapa produk perbandingan berpasangan setiap kriteria untuk
Skincare dari brand ternama yaitu serum dari mendapatkan nilai bobot kriteria [4]. Berdasarkan
merek Avoskin, Skintific, Garnier, dan Whitelab. dari referensi jurnal penelitan maka dilakukan
Berikut merupakan data alternatif dari masing- penyebaran kuisioner kepada 45 pengguna skincare.
masing kategori: Lalu hasil dengan persentase kriteria yang lebih
tinggi akan di rata-rata dan hasil rata-rata tersebut
a. Kulit Normal yang digunakan sebagai nilai kriteria dalam
• Avoskin YSB Niacinamide 12% dan Centella pembobotan metode AHP. Nilai kriteria masih
Asiatica Serum harus di olah dalam pembobotan AHP supaya hasil
• Skintific Serum Niacinamide 10% pembobotan kriteria bisa lebih objektif. Berikut
Brightening Whitening Glowing merupakan data mentah nilai kriteria dari hasil
• Garnier Vitamin C 30x Booster Serum kuisioner terhadap pengguna yang sudah di rata-
• Whitelab N5-Dosen+ Brightening Booster rata.
Serum TABEL IIIV
b. Kulit Berjerawat DATA MENTAH NILAI KRITERIA
• Avoskin Your Skin Bae Tea Tree PERBANDINGAN
• Skintific Anti Acne Serum Spot Treatment (6) Mendekati
Facial Gel with 2% Masa
Isi Produk sangat penting
• Garnier Bright Complete Anti Acne Serum dari
Penyimpanan
• Whitelab Acne Calming Serum (6) Mendekati
c. Kulit Kering Masa
Harga sangat penting
• Avoskin Your Skin Bae Ultimate Serum Penyimpanan
dari
Hyaluron Hyacross 3% dan Green Tea (4) Mendekati
• Skintific 4D Pure Hyaluronic Acid Hydrating Masa
Umur lebih penting da-
Serum Glowing Mist Penyimpanan
ri
Jumlah (3) Sedikit lebih Masa
Produk penting dari Penyimpanan TABEL VIII
BOBOT ALTERNATIF UMUR
Terjual
(4) Mendekati UMUR
Isi Produk lebih penting da- Harga Umur Bobot Keterangan
ri Remaja
(4) Mendekati 12-16 Tahun 4
Awal
Isi Produk lebih penting da- Umur Remaja
ri 17-25 Tahun 3
Akhir
Jumlah Dewasa
(7) Sangat pen- 26-35 Tahun 2
Isi Produk Produk Awal
ting dari
Terjual Dewasa
(3) Sedikit lebih 36-40 Tahun 1
Harga Umur Akhir
penting dari
TABEL IVX
(4) Mendekati Jumlah BOBOT ALTERNATIF JUMLAH PRODUK TERJUAL
Harga lebih penting da- Produk
ri Terjual JUMLAH PRODUK TERJUAL
(4) Mendekati Jumlah Jumlah Produk
Bobot Keterangan
Umur lebih penting da- Produk Terjual
ri Terjual Sangat
>50rb 4
Banyak
Lalu untuk pembobotan alternatif ditentukan 21-50rb 3 Banyak
berdasarkan referensi dari penelitian ilmiah dengan 5-20rb 2 Sedang
judul "Sistem Pendukung Keputusan Pada <5rb 1 Sedikit
Pemilihan Skincare Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
Berminyak Menggunakan Meode Analytical B. Rancangan Sistem
Hierarchy Process (AHP)". Berikut merupakan Sistem akan dimulai dengan login terlebih dahulu lalu
data hasil penelitian yang telah di kumpulkan. melakukan input data kriteria-kriteria dari setiap alternatif
yang ada. Kemudian akan diproses dengan melakukan
TABEL V
BOBOT ALTERNATIF MASA PENYIMPANAN perhitungan AHP dan yang terakhir yaitu perhitungan
Topsis. Hasil output dari perhitungan tersebut akan
MASA PENYIMPANAN dilakukan perangkingan sehingga dapat membantu
Masa Penyimpanan Bobot Keterangan konsumen dalam menetukan skincare yang diinginkan.
Sangat Maka untuk menggambarkan proses tersebut diperoleh
>36 bulan 4
Lama flowchart sebagai berikut :
25-36 bulan 3 Lama
Cukup
13-24 bulan 2
Lama
Kurang
<13 bulan 1
Lama
TABEL VI
BOBOT ALTERNATIF ISI PRODUK
ISI PRODUK
Isi Produk Bobot Keterangan
21-50 ml 3 Banyak
11-20 ml 2 Sedang
<11 ml 1 Sedikit
TABEL VII
BOBOT ALTERNATIF HARGA
HARGA
Harga Bobot Keterangan
<81.000 4 Murah
Cukup
81-160.000 3
Murah
161-240.000 2 Mahal
Gambar. 1 Flowchart Sistem
Cukup
241-320.000 1
Mahal
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN masing-masing kriteria. Kemudian jumlahkan
A. Hasil Penelitian semua hasil bagi.
TABEL XII
1. Perhitungan Manual AHP-Topsis MATRIKS KONSISTENSI DAN BOBOT KRITERIA AHP
Sebelum mengimplementasikan pada sistem, TO BO
terlebih dahulu membuat perhitungan manual MATRIKS KONSISTENSI
TAL BOT
menggunakan Microsoft Excel. 0,044 0,082 0,040 0,038 0,024 0,228 5,166
0,265 0,489 0,968 0,607 0,508 2,838 5,797
a) Pembobotan Metode AHP 0,265 0,122 0,242 0,455 0,290 1,375 5,683
0,177 0,122 0,081 0,152 0,290 0,822 5,417
Tahap awal yaitu membentuk Matriks 0,133 0,070 0,060 0,038 0,073 0,374 5,144
Perbandingan Berpasangan. Caranya yaitu
dengan membandingkan elemen secara Untuk mengetahui apakah data yang
berpasangan sesuai dengan nilai kriteria pada digunakan konsisten atau tidak yaitu dengan
Tabel IV. Kemudian jumlahkan nilai dari setiap menghitung Konsisten Rasio.
kolom. Rumus:
TABEL X Lamda max = total bobot / n = 27,207 / 5 =
MATRIKS PERBANDINGAN BERPASANGAN AHP 5,441
MATRIKS PERBANDINGAN KRITERIA CI = (lamda maks - n) / n - 1 = (27,207 - 5) / 5 -
Kriteria MP IP H U JPT 1 = 0,110
MP 1 0,17 0,17 0,25 0,33 CR = CI / IR = 0,110 / 1,12 = 0,099 (konsisten)
IP 6 1 4 4 7 Keterangan:
H 6 0,25 1 3 4 IR = 1,12 (karena kriterianya ada 5)
U 4 0,25 0,33 1 4
JPT 3 0,14 0,25 0,25 1 n = 5 (banyaknya elemen kriteria)
TOTAL 20 1,81 5,75 8,50 16,33
b) Perhitungan Metode Topsis
Keterangan:
Dalam perhitungan ini akan digunakan data
MP = Masa Penyimpanan
skincare Kulit Normal.
IP = Isi Produk
H = Harga TABEL XIII
U = Umur DATA SKINCARE KULIT NORMAL
JPT = Jumlah Produk Terjual KRITERIA
Tahap kedua yaitu melakukan Normalisasi MEREK MP IP H U JPT
Matriks AHP. Caranya yaitu dengan membagi 12
30 Rp.
15
nilai kolom dengan total kolom tersebut. Avoskin bula ke 36.701
ml 88.000
n atas
Kemudian jumlahkan nilai setiap baris dan 24 Rp. 12
hasilnya dibagi dengan jumlah kriteria yang 20
Skintific bula 119.00 ke 56.135
ml
digunakan yaitu 5 untuk mendapatkan bobot n 0 atas
Prioritas relatif. 24 18
15 Rp. 152.80
Garnier bula ke
ml 71.400 0
TABEL XI n atas
NORMALISASI MATRIKS AHP 12 12
20 Rp.
Whitelab bula ke 287
PRI ml 66.000
TOT n atas
NORMALISASI MATRIKS ORI
AL
TAS
0,05 0,092 0,029 0,029 0,020 0,221 0,04 Tahap awal yaitu membuat Matriks
0,3 0,553 0,696 0,471 0,429 2,447 0,49 Keputusan. Caranya yaitu dengan memasukkan
0,3 0,138 0,174 0,353 0,245 1,210 0,24 semua bobot alternatif sehingga membentuk
0,2 0,138 0,058 0,118 0,245 0,759 0,15 matriks keputusan. Lalu menghitung Pembagi
0,15 0,079 0,043 0,029 0,061 0,363 0,07
dengan rumus: Pembagi = .
Tahap ketiga adalah membuat Matriks Berdasarkan data skincare kulit normal tersebut
Konsistensi. Caranya yaitu dengan mengalikan dan dilakukan pembobotan alternatif sesuai
setiap nilai Matriks Perbandingan Berpasangan dengan table pembobotan yang telah ditentukan,
pada kolom pertama dengan bobot prioritas diperoleh matriks keputusan sebagai berikut.
relatif elemen pertama, dst. Kemudian TABEL XIV
tambahkan setiap baris tersebut. Hasil MATRIKS KEPUTUSAN
penjumlahan tersebut dilakukan pembagian MP IP H U JPT
dengan bobot prioritas relatif yang Avoskin 1 3 3 4 3
bersangkutan untuk mendapatkan bobot Skintific 2 2 3 4 4
Garnier 2 2 4 3 4
Whitelab 1 2 4 4 3 Tahap akhir yaitu menentukan Nilai
PEMBAGI 3,162 4,583 7,071 7,550 7,071 Preferensi Setiap Alternatif. Rumus: Vi =
. Lalu hasil tersebut akan diurutkan dari
Tahap kedua yaitu melakukan Normalisasi
Matriks Topsis dengan melakukan pembagian nilai terbesar ke yang terkecil sehingga
dari setiap nilai kolom dengan nilai Pembagi. menghasilkan perangkingan.
TABEL XV TABEL XIX
NORMALISASI MATRIKS TOPSIS NILAI PREFERENSI SETIAP ALTERNATIF
D- =
TABEL XVIII
JARAK SETIAP ALTERNATIF
Gambar. 4 Tampilan Form Sign In dan Sign Up
D+ D-
Avoskin 0,027 0,112
Skintific 0,109 0,038
Garnier 0,112 0,027
Whitelab 0,115 0,000
c) Halaman Admin
Gambar. 8 Tampilan Halaman Bobot Kriteria Gambar. 11 Tampilan Pembobotan AHP Pada Sistem
1. Hasil Perhitungan
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan
pembobotan kriteria metode AHP.
TABEL XX
PERBANDINGAN BOBOT KRITERIA AHP
Gambar. 13 Tampilan Hasil Perangkingan Pada Sistem No. Kriteria Bobot
Hasil Perangkingan diperoleh dari nilai 1. Masa Penyimpanan 0,04
preferensi perhitungan dengan mengurutkan 2. Harga 0,24
dari nilai terbesar ke terkecil sehingga 3. Isi Produk 0,49
diperoleh hasil perangkingan seperti pada 4. Umur 0,15
gambar. 5. Jumlah Produk Terjual 0,07