Anda di halaman 1dari 12

REVIEW

No Judul Penerbit Tahun Penulis

SISTEM
PENDUKUNG
KEPUTUSAN
PEMILIHAN
Majalah Ilmiah
MAHASISWA
1 Informasi dan 2016 Rita Indayani
TERBAIK PADA
Teknologi Ilmiah
AKBID BINA DAYA
HUSADA
MENGGUNAKAN
METODE AHP
Rancang Bangun
Sistem Pendukung Julianto
Keputusan Lemantara1
Pemilihan Mahasiswa , Noor Akhmad
2 JNTETI 2013
Berprestasi Setiawan2
Menggunakan Metode , Marcus
AHP dan Promethee Nurtiantara Aji

SISTEM
PENDUKUNG
KEPUTUSAN Indra Herman
Seminar Nasional
PENENTUAN Firdaus 1
Teknologi Informasi
3 KARYAWAN 2016 , Gunawan
dan Komunikasi
TERBAIK Abdillah 2, Faiza
2016 (SENTIKA)
MENGGUNAKAN Renaldi 3
METODE AHP DAN
TOPSIS
SISTEM
PENDUKUNG
KEPUTUSAN SISWA
BERPRESTASI
MENGGUNAKAN
1Bosker Sinaga,
METODE Jurnal Mantik
4 2014 2Hasren Meliani
ANALYTIC Penusa
Zebua
HIERARCHY
PROCESS (AHP)
PADA SMK
SINGOSARI
DELITUA

IMPLEMENTASI
METODE AHP-WP
PADA SISTEM Slamet Rif`an 
5 PENDUKUNG UJM 2016 , Florentina Yuni
KEPUTUSAN Arini, Alamsyah
PEMILIHAN GURU
TELADAN
Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan
Journal of
Siswa Rivanda Putra
Information Systems
Berprestasi di Sekolah Pratama1), Indah
6 Engineering and 2017
Menengah Pertama Werdiningsih2), Ira
Business
dengan Puspitasari3
Intelligence
Metode VIKOR dan
TOPSIS

7
REVIEW JURNAL

Metodelogi Hasil Pembahasan Kesimpulan

Sistem yang dirancang masih


memiliki kekurangan dibandingkan
aplikasi aplikasi sistem pendukung
keputusan pemilihan mahasiswa
terbaik dengan metode AHP yang
lainnya.
Analytical Hierarchy Process
Aplikasi sistem pendukung
(AHP) ini cukup efektif dalam
keputusan pemilihan mahasiswa
Analythic Hierarchy menyederhanakan dan mempercepat
terbaik dengan metode AHP ini juga
Process proses pengambilan keputusan dengan
mempunyai tampilan user yang
memecahkan persoalan tersebut ke
mudah dipahami atau digunakan oleh
dalam bagian-bagiannya.
para pengguna komputer.
Aplikasi ini sangat berguna bagi
instansi pendidikan untuk dapat
dijadikan media informasi yang baik
dalam proses penyeleksian
mahasiswa terbaik.
Sistem yang dibuat dapat
mempercepat proses pemilihan
Hasil
mahasiswa karena proses penilaian
penelitian menunjukkan bahwa
sudah dilakukan secara
adanya sistem pendukung
terkomputerisasi. Juri dapat langsung
Analythic Hierarchy keputusan yang dibangun ini, bagian
memasukkan nilai melalui aplikasi.
Process kemahasiswaan dapat
Hasil pemeringkatan dari kombinasi
memilih mahasiswa yang dikirim ke
AHP dan Promethee terbukti lebih
suatu event dengan lebih
baik daripada hasil pemeringkatan
cepat, tepat, dan objektif.
dari metode AHP atau Promethee
saja.

Penelitian ini menghasilkan sebuah


Hal ini secara garis besar telah
sistem pendukung keputusan yang
meningkatkan proses perhitungan dan
dapat merekomendasikan karyawan
juga sistem
terbaik pada PT South
ini dapat memberikan rekomendasi
karyawan terbaik berdasarkan
Analythic Hierarchy Dilakukan uji coba berupa
ranking, dari 300 karyawan terdapat 3
Process memasukkan sample data karyawan
karyawan dengan ranking terbesar
sebanyak 300 orang kemudian
yaitu: Hilman Bakhtiar 0.9549, Basuki
berhasil diolah dalam waktu 0,9531
Cahyo Setyo 0.9126 dan Dimas
detik sehingga terbukti sistem ini
Haryandi 0.8276.
melakukan perhitungan lebih cepat
dibanding sebelumnya.
Menentukan empat kriteria yaitu
kedisiplinan, tes akademik, tes
kejuruan, dan IQ. Kemudian
Metode AHP menentukan sub kriteria dari kriteria
(Analytic Hierarchy Proces) sesuai tersebut.
untuk diaplikasikan dengan Menentukan prioritas elemen matriks
Analythic Hierarchy menentukan nilai bobot dari semua perbandingan berpasangan.
Process kriteria setiap siswa sehingga
pihak sekolah dapat mengambil
keputusan menentukan siswa Menghitung rasio konsistensi dengan
berprestasi tersebut. rumus : CR =

CI/RC.
Memeriksa konsistensi hierarki.

Dari hasil perankingan dengan Dari hasil perankingan dengan


menggunakan sistem ini diperoleh menggunakan sistem ini diperoleh
bahwa guru yang memiliki nilai bahwa guru yang memiliki nilai
Analythic Hierarchy tertinggi yaitu guru dengan kode guru: tertinggi yaitu guru dengan kode
Process A05 dengan nilai 0,0195981; sehingga guru: A05 dengan nilai 0,0195981;
guru tersebut merupakan rekomendasi sehingga guru tersebut merupakan
guru yang terpilih sebagai guru rekomendasi guru yang terpilih
teladan. sebagai guru teladan.
Setelah dilakukan rancang bangun
sistem pendukung keputusan
pemilihan siswa berprestasi di SMP
Berdasarkan hasil tersebut maka
Taruna Jaya I Surabaya
metode TOPSIS dapat digunakan pada
menggunakan metode VIKOR dan
kasus pemilihan siswa berprestasi di
TOPSIS maka dapat disimpulkan
SMP Taruna
bahwa hasil evaluasi metode sistem
pendukung keputusan setelah
Jaya I Surabaya dengan derajat
dilakukan 13 kali percobaan
kepentingan antar kriteria adalah nilai
menunjukkan bahwa metode
aktivitas sedikit lebih penting dari
Analythic Hierarchy TOPSIS memiliki tingkat akurasi
nilai rapot, nilai aktivitas lebih penting
Process tertinggi sebesar 80%dengan derajat
dari nilai prestasi, nilai aktivitas
kepentingan antar kriteria yaitu nilai
sangat kuat penting dari nilai sikap,
aktivitas sedikit lebih penting dari
nilai rapot sedikit lebih penting dari
nilai rapot, nilai aktivitas lebih
nilai prestasi, nilai rapot lebih penting
penting dari nilai prestasi, nilai
dari nilai sikap, dan nilai prestasi
aktivitas sangat kuat penting dari
sedikit lebih penting dari nilai sikap.
nilai sikap, nilai rapot sedikit lebih
penting dari nilai prestasi, nilai rapot
lebih penting dari nilai sikap, dan
nilai prestasi sedikit lebih penting
dari nilai sikap.
Saran

Perancangan aplikasi sistem


pendukung keputusan pemilihan
mahasiswa terbaik dengan metode
AHP ini masih memakai sistem ofline
sehingga untuk pengaksesan terbatas
oleh ruang waktu dan keadaan.

Semua instansi pendidikan yang ada


di kota

Kisaran diharapkan menggunakan


sistem ini agar dapat lebih bagus lagi
manajemen sebuah perusahaan.
Sistem pendukung keputusan dapat
dikembangkan ke arah aplikasi
berbasis mobile sehingga pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pemilihan
mahasiswa dapat lebih mudah dan
fleksibel dalam mengakses aplikasi.

Aplikasi mendatang harus bisa


menangani kriteria dan subkriteria
yang berjumlah lebih dari 15 untuk
proses

AHP. Oleh karena itu, peneliti


berikutnya harus mencari referensi
untuk mendapatkan nilai indeks
random, tidak hanya melihat pada
daftar tabel yang tersedia.

Saran yang dikemukakan dapat


diharapkan untuk menjadi bahan
evaluasi dan dapat dikembangkan
pada penelitian selanjutnya. Saran
yang dapat disampaikan sebagai
masukan untuk penelitian selanjutnya
yaitu untuk penilaian pada tahap dua
atau tes wawancara bisa dilakukan
atau diproses di dalam sistem dengan
menggunakan metode penggalian
kata, karena terbatasnya waktu
sehingga pada penelitian saat ini
metode penggalian kata tidak dapat
diterapkan.
Diharapkan dalam pengembangan
sistem lebih lanjut untuk
menggunakan bahasa pemrograman
lain seperti berbasis website akan
lebih mudah untuk dipublikasikan dan
disampaikan kepada siswa sehingga
mempermudah siswa dalam
mendapatkan informasi.

Dalam memecahkan masalah


multikriteria metode

AHP bukan satu-satunya metode


pengambilan keputusan yang dapat
digunakan, alangkah baiknya jika
dicoba dibandingkan dengan
menggunakan metode sistem
pendukung keputusan yang lain, dan
menambahkan bebearapa kriteria yang
lain.

Sistem ini dapat dikembangkan


dengan menambahkan bilangan fuzzy,
serta menambahkan kriteria lain yang
mendukung pemilihan guru teladan.
Perlu adanya juga pengembangan
sistem untuk sistem informasi
akademik agar proses bisnis dan
pengguna sistem yang terlibat dapat
lebih banyak dan lebih bermanfaat
bagi pihak sekolah. Saran berikutnya
adalah pengembangan sistem
pendukung keputusan pemilihan
siswa berprestasi yang
memungkinkan pengguna untuk
memodifikasi kriteria dan memilih
metode perangkingan

Anda mungkin juga menyukai