REPOSITORY
OLEH
VIVI NOVRIYANTI
NIM. 1503113032
ABSTRACT
ABSTRAK
1
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
2
Tabel 1. Hardware yang digunakan
No Nama Alat dan Bahan Fungsi Keterangan
1 Laptop Pengolahan data HP 430
2 Flashdisk Penyimpanan data Berkapasitas 8 GB
3 RAM DDR 3 Penyimpanan data sementara Berkapasitas 4 GB
4 Printer Mencetak laporan Cannon
Adapun peralatan software yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 2.
c. Langkah-langkah penyelesaian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall. Metode
waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara
linear. Jadi setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum
diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan
(Haryanti and Irianto, 2003).
e. Adiwiyata
Program Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik
dan ideal, dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika
yang dapat menjadi dasar manusia menuju tercipatanya kesejahteraan hidup manusia dan
menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan (Harnianto, 2011).
Menurut lampiran II Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
nomor 05 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program adiwiyata, menyebutkan
beberapa aspek yang dijadikan indicator untuk mewujudkan sekolah adiwiyata, yaitu:
1. Kebijakan berwawasan lingkungan
2. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan
3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif
3
4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
4
5. Untuk menghitung Consistency Index (CI) dapat menggunakan persamaan:
CI = (λ maks-n)/n – 1 (1)
(1)
6. Untuk menghitung Rasio Konsistensi/Consistency Ratio (CR) dapat menggunakan
persamaan:
CR = CI/IR (2)
(2)
7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka penilaian data
judgement harus diperbaiki. Namun jika kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil
perhitungan bisa dinyatakan benar. Untuk nilai IR dapat dilihat pada Tabel 4.
(3)
5
6. Nilai preferensi alternatif (Vi) atau perangkingan dapat menggunakan persamaan:
(4)
(3)
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Survei Sistem
Untuk sistem penilaian sekolah adiwiyata, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan kota Pekanbaru masih bersifat manual yang artinya data penilaian sekolah
adiwiyata diproses menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator dan juga dibantu
dengan aplikasi yang sudah ada seperti Microsoft Excel dan Microsoft Word. Mengingat
kriteria penilaian sekolah Adiwiyata yang kompleks dan memiliki banyak item penilaian
maka perlu dibuatnya Sistem Pendukung Keputusan untuk membantu pihak penilaian dan
verifikasi dalam melakukan penilaian sekolah Adiwiyata tingkat kota Pekanbaru.
2. Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
sistem yang sebelumnya digunakan dan sistem yang dirancang serta analisa tentang
kebutuhan sistem dan pengguna.
b. Membuat nilai perbandingan kriteria, ketentuan nilai dapat dilihat pada Tabel 3.
Berdasarkan ketentuan nilai tersebut maka didapatkan nilai perbandingan kriteria
yang dapat dilihat pada Tabel 6.
6
yang sama. Sedangkan angka 5 pada baris C1 dan kolom C2 menggambarkan bahwa
C1 lebih penting dari pada C2. Angka 0,200 pada baris C2 kolom C1 merupakan hasil
perhitungan 1/nilai pada kolom C2. Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang
sama.
c. Normalisasi Matriks
Normalisasi matriks dilakukan dengan cara menjumlahkan setiap masing-masing
kolom lalu membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan.
Nilai normalisasi dapat dilihat pada Tabel 7.
Untuk mencari rata-rata dengan cara menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris
dan membaginya dengan jumlah elemen. Setelah didapatkan kriteria baru, maka akan
dilakukan pengukuran konsistensi.
e. Pengukuran Konsistensi
Pengukuran konsistensi dilakukan untuk mengetahui penilaian yang sudah
dilakukan sudah benar apa belum. Pengukuran konsistensi dapat dilihat pada Tabel 9.
7
Hasil perkalian didapatkan dari perkalian matrik antara tabel perbandingan
kriteria dengan kolom priority vector. Sedangkan hasil pembagian didapatkan dari
pembagian antara kolom hasil perkalian dengan kolom priority vector. Setelah
mendapatkan hasil pembagian, selanjutnya dilakukan pencarian λ maks dengan cara
menjumlahkan hasil pembagian lalu dibagi dengan jumlah elemen.
λ maks = (4,202 + 4,019 + 4, 094 + 4,106)/4 = 4,105
Didapatkan kesimpulan bahwa nilai CR kurang dari 10% maka pencarian yang
dilakukan sudah benar. Sehingga kriteria baru sudah bisa digunakan. Ketentuan nilai IR
dapat dilihat pada Tabel 4.
8
b. Menentukan bobot yang digunakan
Dari pencarian kriteria baru dengan menggunakan metode AHP dapat
diketahui bobot yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan penentuan
perangkingan sekolah Adiwiyata ini adalah:
a. Kebijakan berwawasan lingkungan (C1) : 52,9%
b. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan (C2) : 7,5%
c. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif (C3) : 13,3%
d. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan (C4) : 26,3%
c. Normalisasi Matriks
Normalisasi matriks dilakukan dengan menggunakan persamaan 3:
14 14
r11= MAX [14;14;13,5;14;14;13,5;16;17;17;17;10;16;18;10;10;14;14] = 18 = 0,778
14 14
r21= MAX [14;14;13,5;14;14;13,5;16;17;17;17;10;16;18;10;10;14;14] = 18 = 0,778
Dilakukan pencarian yang sama untuk nilai yang lain. Hasil normalisasi
matriks dapat dilihat pada Tabel 11.
9
e. Rekapitulasi hasil perangkingan
Rekapitulasi hasil perangkingan dari sekolah yang mengikuti program
Adiwiyata dapat dilihat pada Tabel 13.
SDN 144
1 Jl. Giam, Senapelan 17 15,5 9,5 17 0,853
PEKANBARU
SDN 94 Jl. Inpres,
2 16 14,5 13 17 0,847
PEKANBARU Marpoyan Damai
: : : : : : : :
SDN 116 Jl. Singgalang,
16 10 18 15 19 0,725
PEKANBARU Tenayan raya
Jl. Sepakat,
SDN 171
17 Pembatuan, 10 20 15 16 0,693
PEKANBARU
Tenayan raya
3. Desain Sistem
a. Use Case Diagram
Use Case diagam pada sistem ini bertugas mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case diagram dapat
dilihat pada Gambar 2.
10
Gambar 2. Use Case Diagram
b. Activity Diagram
Pada activity diagram mengelola perhitungan menggambarkan alur sistem
perhitungan sesuai dengan data yang diinputkan, sehingga menampilkan hasil akhir
berupa perangkingan sekolah adiwiyata. Activity Diagram mengelola perhitungan dapat
dilihat pada Gambar 3.
11
c. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur dari segi pendefinisian kelas-kelas yang
dibuat untuk membangun sistem. Pada sistem ini terdapat 8 kelas yaitu kelas yakni saw,
data kriteria, tabel penilaian, subkriteria, data alternatif, saw subkriteria, hasil, dan
perhitungan. Class diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 4.
12
Pada tampilan halaman awal operator (dashboard) terdapat menu-menu yang
dapat dipilih untuk berinteraksi dengan sistem, yaitu alternatif, penilaian, dan perhitungan
yang dapat dilihat pada Gambar 6.
Pada menu alternatif berisi seluruh data calon sekolah yang mengikuti program
Adiwiyata tingkat kota Pekanbaru dan terdapat beberapa fungsi seperti input, edit, delete
dan detail dari alternatif. List alternatif dapat dilihat pada Gambar 7.
Pada list data alternatif, setiap calon sekolah akan dilakukan penilaian untuk
mencari peringkat adiwiyata. Setiap penilaian terdapat pilihan nilai baik, cukup baik dan
kurang baik. Pengisian nilai masing-masing alternatif dapat dilihat pada Gambar 8.
13
Gambar 8. Tampilan Halaman Meng-input Data Alternatif
KESIMPULAN
14
3. Dengan adanya sistem pendukung keputusan penentuan perangkingan sekolah
Adiwiyata dapat membantu dalam memberikan rekomendasi dan pertimbangan dalam
menentukan calon sekolah Adiwiyata yang diterima melalui data perangkingan dari
hasil yang telah diolah dalam sistem tersebut.
SARAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Alfirman, M.Kom. yang telah
membimbing, memotivasi serta membantu penelitian dan penulisan karya ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
15