Riwayat Artikel: Penerapan sistem pendukung keputusan telah menjadi kebutuhan untuk
Tanggal di Publikasi: Desember 2019
pihak pimpinan dalam menentukan sebuah keputusan saat ini. Termasuk di
Kata kunci: bidang pendidikan dalam hal seleksi calon mahasiswa kesehatan. Sistem ini
Sistem Pendukung Keputusan bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada di Fakultas Ilmu Kesehatan
Seleksi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang pada saat kegiatan penerimaan calon
Profile Matching mahasiswa baru. Dalam penerapan sistem pendukung keputusan dibutuhkan
Analytic Hierarchy Process sebuah metode agar tujuan yang didapat bisa tercapai dan berjalan baik.
Tes Kesehatan Metode yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Processc
(AHP) dan Profile Matching yang dimana menurut peneliti bisa di terapkan
pada kasus ini. Pada penelitian ini terdapat tujuh kriteria penilaian dalam
menentukan keputusan yaitu Pemeriksaan Fisik, Postur Tubuh, Hasil
Wawancara, Snelen, Tekanan Darah, Psikotes, dan Tes Kemampuan
Akademik. Setelah di terapkan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Processc (AHP) dan Profile Matching, hasil dari proses seleksi di lakukan
pengujian kualitas model tersebut dengan User Acceptance Testing.
43
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
44
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
adanya tingkat validitas konsistensi pembuat keputusan, dapat memperluas
hierarki. pengetahuan dan kemungkinan, namun
Systematic Review literatur yang tidak menggantikan penilaian. Sistem ini
dilakukan oleh [5] tentang kriteria yang ditujukan untuk keputusan yang
ada di AHP bertujuan untuk membutuhkan penilaian dan keputusan
mengembangkan tinjauan sistematis yang dapat diolah dengan algoritma atau
literatur pada kasus nyata yang secara teknis.
menerapkan AHP untuk mengevaluasi Menurut [9], sistem pendukung
bagaimana kriteria didefinisikan dan keputusan mempunyai empat
diukur, peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik, yaitu:
AHP lebih banyak digunakan terutama a. Sistem pendukung keputusan
untuk menimbang dan memilih kriteria menggabungkan data dan model
kemudian menentukan peringkat menjadi satu bagian.
alternatif. Penelitian yang dilakukan b. Sistem pendukung keputusan
oleh [6] tentang sistem pendukung dirancang untuk membantu para
keputusan penilaian proposal kegiatan manajer (pengambil keputusan)
PNPM MPd menggunakan metode AHP dalam proses pengambilan
dan Profile Matching, Penggabungan keputusan dari masalah yang
metode Profile Matching dan AHP bersifat semi struktural (atau tidak
dapat digunakan untuk melakukan terstruktur).
penilaian proposal kegiatan PNPM-MPd c. Sistem pendukung keputusanlebih
secara obyektif dan hasil semua tahapan cenderung dipandang sebagai
dapat dilihat secara transparan. penunjang penilaian manajer dan
Penelitian yang dilakukan oleh [7] sama sekali bukan untuk
tentang sistem pendukung keputusan menggantikannya.
untuk merekomendasi lahan pada d. Teknik sistem pendukung
komoditas tanaman prioritas dengan keputusan dikembangkan untuk
menggunakan metode profile matching meningkatkan efektivitas dari
dan Analityc Hierarchy Process (AHP), pengambilan keputusan.
penggabungan antara kedua metode
tersebut dapat digunakan dan dapat 2.2 Analytic Hierarchy Process
memberikan rekomendasi komoditas Menurut [10] AHP digunakan
prioritas yang sama dari hasil data untuk menurunkan skala rasio dari
sampel sebelumnya. beberapa perbandingan berpasangan
yang bersifat diskrit maupun kontinu.
2. LANDASAN TEORI Perbandingan berpasangan tersebut
dapat diperoleh melalui pengukuran
2.1 Sistem Pendukung Keputusan aktual maupun pengukuran relatif dari
Menurut [8], Sistem Pendukung derajat kesukaan, atau kepentingan atau
Keputusan adalah sistem yang perasaan. Dengan demikian metode ini
dimaksudkan untuk mendukung sangat berguna untuk membantu
pembuat keputusan manajerial dalam mendapatkan skala rasio dari hal-hal
situasi keputusan semiterstruktur dan yang semula sulit diukur seperti
terstruktur. pendapat, perasaan, prilaku dan
Sistem Pendukung Keputusan kepercayaan. Penggunaan AHP dimulai
berfungsi sebagai pendukung bagi dengan membuat struktur hirarki atau
45
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
jaringan dari permasalahan yang ingin Nilai Keterangan
diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan (Very Strong) dari B
A mutlak lebih penting
utama, kriteriakriteria, sub kriteria-sub 9
(Extreme) dari B
kriteria dan alternatif-alternatif yang Apabila ragu-ragu antara 2
2,4,6,8
akan dibahas. nilai yang berdekatan
Menurut [10] Perbandingan 1/(1- Kebalikan nilai tingkat
9) kepentingan dari skala 1-9
berpasangan dipergunakan untuk
membentuk hubungan di dalam struktur.
3. Synthesis of Priority (Penentuan
Hasil dari perbandingan berpasangan ini
Prioritas)
akan membentuk matrik dimana skala
Untuk setiap kriteria dan alternatif,
rasio diturunkan dalam bentuk eigen
perlu dilakukan perbandingan
vektor utama atau fungsi-eigen. Matrik
berpasangan (Pairwise
tersebut berciri positif dan berbalikan,
Comparison). Nilai – nilai
yakni aij = 1/ aji.
perbandingan relatif dari seluruh
Dalam menyelesaikan
alternatif kriteria bisa disesuaikan
permasalahan dengan AHP ada
dengan judgement yang telah
beberapa prinsip yang harus dipahami
ditentukan untuk menghasilkan
diantaranya adalah sebagai berikut[9]) :
bobot dan prioritas. Bobot dan
1. Membuat hierarki
prioritas dihitung dengan
Sistem yang kompleks bisa
memanipulasi matriks atau melalui
dipahami dengan memecahnya
penyelesaian persamaan matematika.
menjadi elemen – elemen
4. Logical Consistency (Konsistensi
pendukung, menyusun elemen
Logis)
secara hirarki dan
Konsistensi memiliki dua makna.
menggabungkannya atau
Pertama, objek – objek yang serupa
mensistesinya.
bisa dikelompokkan sesuai dengan
2. Penilaian kriteria dan alternative.
keseragaman dan relevansi. Kedua,
Kriteria dan alternatif dilakukan
menyangkut tingkat hubungan antar
dengan perbandingan berpasangan.
objek yang didasarkan pada kriteria
Menurut (Saaty, 1991) untuk
tertentu. Penghitungan konsistensi
berbagai persoalan, skala 1 sampai
logis dilakukan dengan mengikuti
9 adalah skala terbaik untuk
langkah –langkah sebagai berikut :
mengekspresikan pendapat. Nilai
a. Mengalikan matriks dengan
dan definisi pendapat kualitatif dari
prioritas bersesuaian.
skala perbandingan Saaty bisa
b. Menjumlahkan hasil perkalian
diukur menggunakan tabel analisa
perbaris.
seperti ditunjukkan pada tabel 2 :
c. Hasil penjumlahan tiap baris
dibagi prioritas bersangkutan dan
Tabel 1 Skala perbandingan AHP
hasilnya dijumlahkan.
Nilai Keterangan
A sama penting (Equal) d. Hasil c dibagi jumlah elemen,
1
dengan B akan di dapat π maks.
A sedikit lebih penting e. Indeks Konsistensi (CI) =
3
(Moderate) dari B (πmaks-n)/(n-1).
A jelas penting (Strong)
5 f. Rasio konsistensi = CI/RI,
dari B
7 A sangat jelas penting dimana RI adalah indeks
46
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
random konsistensi. Jika rasio kapasitas intelektual, sikap kerja dan
konsistensi ≤ 0.1, hasil perilaku untuk jabatan yang sama pada
perhitungan data dapat setiap gap, diberikan bobot nilai sesuai
dibenarkan. dengan tabel 4 berikut :
47
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
Secondary Factor adalah item-item 3. RANCANGAN SISTEM DAN
selain aspek yang ada pada Core Factor. APLIKASI
4. Perankingan
Hasil akhir dari proses Profile Gambar 1 Langkah-langkah Penelitian
Matching adalah ranking dari kandidat
yang diajukan untuk mengisi suatu Dalam penelitian ini, seluruh proses
jabatan/posisi tertentu. yang ada harus dilalui secara bertahap,
tahapan yang akan dilalui meliputi
2.4 User Acceptance Testing sebagai berikut:
Menurut [12] User Acceptance a. Melakukan identifikasi masalah pada
Testing merupakan pengujian yang saat melakukan seleksi penerimaan
dilakukan oleh end-user dimana user calon mahasiswa kesehatan.
tersebut adalah staf karyawan b. Menentukan parameter dan kriteria
perusahaan yang langsung berinteraksi dengan cara melakukan wawancara
dengan sistem dan dilakukan verifikasi ke tempat studi kasus pada penelitian
apakah fungsi yang ada telah berjalan ini.
sesuai dengan kebutuhan/fungsinya. c. Mengumpulkan data profil nilai dari
Menurut [13], setelah dilakukan dan menentukan sampel dengan
system testing, acceptance testing metode purposive sampling.
menyatakan bahwa sistem software d. Menghitung bobot kriteria dengan
memenuhi persyaratan. Acceptance menggunakan metode Analytic
testing merupakan pengujian yang Hierarchy Process (AHP) dan
dilakukan oleh pengguna yang melakukan pengujian agar
menggunakan teknik pengujian black mengetahui konsistensi dari bobot
box untuk menguji sistem terhadap yang sudah didapat dari perhitungan.
spesifikasinya. Pengguna akhir e. Menghitung nilai profil dari tiap
bertanggung jawab untuk memastikan alternatif (calon mahasiswa) dengan
semua fungsionalitas yang relevan telah menggunakan metode Profile
diuji. Matching.
f. Pembuatan prototype dari model
yang sudah dibuat.
g. Melakukan pengujian dengan metode
User Acceptance Testing untuk
mengetahui apakah dari sistem yang
sudah dibuatkan prototype apakah
48
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
dapat menyelesaikan masalah yang berikut kriteria dan masing masing
ada pada tempat studi kasus. target dan penentuan Core Factor dan
Secondary Factor dari masing masing
3.2 Analisis data aspek, kriteria dibuat seperti pada tabel
3.2.1 Menentukan Parameter dan IV-3 untuk nilai target kriteria aspek
Kriteria kesehatan dan tabel IV-4 untuk nilai
Penentuan kriteria dan bobot target kriteria aspek skill.
penilaian dilakukan dengan bertahap
menuju proses pembobotan pencarian Tabel 5 Nilai Target Kriteria Aspek
nilai dan gap dan perangkingan untuk Kesehatan
mengetahui siapa saja calon mahasiswa Nilai Pemeriksaan
BMI Snelen
Tekanan
yang diterima atau menghadap kaprodi Profil Fisik Darah
dari program studi yang dipilih oleh ≥140
calon mahasiswa kesehatan untuk mmHg /
1 Cacat ≥33 > (-)6
mengetahui hasil dari tes yang di ikuti <90
mmHg
oleh calon mahasiswa kesehatan.
Berikut adalah ketentuan kriteria Mempunyai ≥160
≤14 &
untuk mendapatkan hasil akhir dari Riwayat (-)4 s.d mmHg /
2 Tinggi ≤
metode Profile Matching yang Penyakit (-)6 ≥100
147cm
Berat mmHg
dibutuhkan berdasarkan wawancara di
tempat studi kasus pada tabel IV-2: 140
27-32 & (-)2,5 mmHg-
Dianjurkan
Tinggi s.d (-)4 159 mmHg
Tabel 4 Ketentuan Kriteria Seleksi 3 berobat/cek
148- / 90
Penerimaan Mahasiswa dokter
149,4cm mmHg-
Bob 99mmHg
ot Ko
Aspek Kriteria Status
Asp de 120
ek mmHg –
Pemeriks CF Core Mempunyai 139
< (-)2
aan Fisik 1 Factor Riwayat 15-18, mmHg /
4
Postur CF Core Penyakit 23-24 80
Tubuh 2 Factor Ringan mmHg –
Aspek 89
Second
Keseha 55% mmHg
Snelen SF1 ary
tan
Factor
Second 90
Tekanan
SF2 ary mmHg –
Darah 119
Factor
Hasil mmHg /
CF Core 5 Sehat 18,5-22 Normal
Wawanc 60
ara
3 Factor mmHg –
Second 79
Psikotes SF3 ary mmHg
Aspek
45% Factor
Skill
Tes
Kemamp Second
uan SF4 ary
Akademi Factor
k
Berdasarkan hasil verifikassi yang
telah dilakukan di tempat studi kasus,
49
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
Tabel 6 Nilai Target Kriteria Aspek Tabel 8 Data Sub Kriteria Aspek Skill
Skill Calon
Hasil Tes TK
Nilai Hasil Hasil Hasil Tes Mahasis
N Wawanc Psikot A
Profi Wawanca Psikot Kemampu wa
o ara (CF es (SF
l ra es an Kesehat
3) (SF3) 4)
Akademik an
(TKA) 1 CM1 5 4 5
1 Kurang ≤79 ≤54 2 CM2 5 4 4
Sekali 3 CM3 1 1 5
2 Kurang 80-99 55-64 4 CM4 3 3 4
3 Cukup 91-110 65-74 5 CM5 5 5 5
4 Baik 111- 75-84 6 CM6 5 5 4
119 7 CM7 5 3 5
5 Sangat ≥120 85-100 8 CM8 3 3 4
Baik 9 CM9 1 3 5
10 CM10 3 4 4
Untuk menentukan bobot dari
kriteria yang ada, dilakukan perhitungan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
bobot kriteria menggunakan metode
4.1 Simulasi Perhitungan
Analytic Hierarchy Process (AHP).
1. Perhitungan Bobot Kriteria Seleksi
Setelah mendapatkan bobot maka akan
Calon Mahasiswa Metode AHP dan
dilakukan perhitungan Profile Matching
menghitung rata ratanya setiap
untuk proses seleksinya.
kriteria, hasil yang didapat ada pada
tabel berikut :
3.2.2 Nilai Profil
Berdasarkan data sampel yang
Tabel 9 Tabel Rata-Rata Setiap Kriteria
mengikuti tes penerimaan calon
Aspek Kesehatan (Vektor Bobot)
mahasiswa kesehatan, maka dipilih 10
Aspek CF CF SF SF Rata-
(sepuluh) calon untuk dilakukan Kesehat 1 2 1 2 rata
perhitungan menggunakan metode an
Profile Matching seperti diuraikan pada 0,4 0,5 0,4 0,4 0,4563
CF1
8 5 0 0 6
tabel IV-15 berdasarkan aspek dari tes
0,2 0,2 0,4 0,3 0,3031
kesehatan dan tabel IV-16 wawancara CF2
4 7 0 0 8
dan tes kemampuan sebagai berikut : 0,1 0,0 0,1 0,2 0,1460
SF1
Tabel 7 Data Sub Kriteria Aspek 6 9 3 0 6
Kesehatan 0,1 0,0 0,0 0,1 0,0943
SF2
2 9 7 0 9
Calon Teka
Pemeri BM Snel
Mahasis nan
N ksaan I en Tabel 10 Tabel Rata-Rata Setiap
wa Dara
o Fisik (CF (SF
Kesehat h (SF Kriteria Aspek Skill (Vektor Bobot)
(CF 1) 2) 1)
an 2) CF3 SF3 SF4 Rata-rata
1 CM1 5 3 4 5 Aspek Skill
2 CM2 5 3 5 5 CF3 0,55 0,50 0,50 0,51515
3 CM3 3 2 5 5 SF3 0,27 0,25 0,33 0,285354
4 CM4 2 3 4 4 SF4 0,18 0,25 0,17 0,199495
5 CM5 5 5 5 5
6 CM6 5 5 5 5
7 CM7 5 3 5 5 3. Melakukan konversi rata-rata vektor
8 CM8 3 1 5 5 bobot menjadi nilai ideal/nilai kriteria.
9 CM9 3 2 5 5
10 CM10 1 4 4 5
50
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
Tabel 11 Konversi Nilai Ideal/Nilai yang didapat dari Tabel Oarkridge.
Kriteria Untuk RI dari Kriteria Aspek Kesehatan
Rata- n = 4, nilai RI adalah 0,90 dan RI dari
rata Nilai Kriteria Aspek Skill n = 3. Nilai RI
Kriteria
Aspek Vektor Kriteria
Bobot adalah 0,58. Jadi nilai CR masing-
masing aspek adalah :
Pem Fisik Consistency Ratio Aspek Kesehatan
0,45636 5
(CF)
Postur
Tubuh 0,30318 3
Aspek Consistency Ratio Aspek Skill
(CF)
Kesehatan
Snelen
0,14606 2
(SF)
Tekanan
0,09439 1
Darah (SF)
Penilaian perbandingan dikatakan
Hasil
Wawancara 0,51515 5 konsisten jika hasil CR tidak lebih dari
Aspek (CF) 0,10 , sehingga penilaian perbandingan
Skill Psikotes kriteria Seleksi Penerimaan Calon
0,28535 3
(SF)
Mahasiswa Kesehatan sudah konsisten
TKA (SF) 0,19949 2
dan tidak membutuhkan revisi penilaian
pembobotan.
4. Pengujian Metode AHP Seleksi
Penerimaan Calon Mahasiswa 5. Melakukan perhitungan selisih GAP,
Kesehatan NCF dan NSF
Consistency Vector Aspek Kesehatan Tabel 12 Nilai Total
(( )
Wawanca
Psikotes
Calon Maha
Hasil
TKA
( )
Tes
ra
Total
siswa
NCF
NSF
No
( )
( )) CF SF SF
3 3 4
Consistency Vector Aspek Skill CM 5,0 3,3 4,3
1
1 5 5 3 0 3 3
(( )
CM 5,0 3,3 4,3
( ) 2 5 5 4
2 0 3 3
( )) 3
CM
1 3 3
1,0 2,8 1,7
3 0 3 3
CM 3,0 3,5 3,2
Selanjutnya mencari Consistency Index 4 3 5 4
4 0 0 0
dengan rumus persamaan CM 5,0 3,0 4,2
5 5 4 3
diatas. 5 0 0 0
CM 5,0 3,0 4,2
Consistency Index Aspek Kesehatan 6 5 4 4
6 0 0 0
( ) CM 5,0 3,5 4,4
7 5 5 3
7 0 0 0
Consistency Index Aspek Skill CM 3,0 3,5 3,2
8 3 5 4
8 0 0 0
( ) CM 1,0 3,5 2,0
9 1 5 3
9 0 0 0
1 CM 3,0 3,3 3,1
Untuk menghitung Consistency Ratio, 3 5 4
0 10 0 3 3
dibutuhkan nilai RI yaitu Random Index
51
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
6. Perhitungan Hasil Akhir Proses
Melakukan Login
Asp
Aspek Hasi
Calon ek Menginput Data Aspek
N Keseha l Ra
Mahasi Skil
o tan Akh nk
swa l Menginput Data Kriteria
ir User
55% 45% Menginput Nilai Bobot <<include>> Menghitung Nilai Bobot & Uji
Konsistensi Nilai Bobot
3,25
4 CM4 Melakukan Logout
3,30 3,20 5 6
3,73
5 CM5 Gambar 2. Usecase Diagram
3,35 4,20 25 4
3,73
6 CM6
3,35 4,20 25 4 4.2.2 Entity Relationship Diagram
7 CM7 3,80 4,40 4,07 2
(ERD)
8 CM8 2,60 3,20 2,87 7
2,49
Entity Relationship Diagram (ERD)
9 CM9 merupakan suatu model untuk
2,90 2,00 5 9
1 2,86 menjelaskan suatu hubungan data-data
CM10
0 2,65 3,13 75 8 pada suatu basis data. Berikut ERD pada
sistem pendukung keputusan seleksi
4.2 Perancangan Sistem penerimaan mahasiswa kesehatan pada
gambar berikut.
4.2.1 Usecase Diagram
Proses yang bisa dilihat dalam usecase
adalah, Pertama user dapat melakukan
login, kemudian user bisa mengisi data
alternatif, aspek, dan kriteria. Setelah
mengisi data tersebut, user masuk
kedalam perhitungan bobot kriteria
dengan menggunakan metode AHP.
Setelah mendapat bobot kriteria tersebut Gambar 3. ERD Model Keputusan
dan sudah di uji konsistensi dari bobot Seleksi Calon Mahasiswa
kriteria yang sudah didapatkan, user
memasukan data nilai profil dari semua 4.2.3 Tampilan Layar
alternatif yang sudah dimasukan tadi. Pada gambar di bawah merupakan
Setelah nilai profil sudah dimasukan, contoh layar tampilan dalam sistem pada
maka di halaman hitung profil secara saat melakukan perhitungan seleksi
otomatis melakukan perhitungan dan calon mahasiswa.
perangkingan.
52
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
tepat?
Apakah
Prototype ini
7 menghasilkan 4,15 83%
informasi yang
cepat ?
Secara
keseluruhan
8 apakah anda 4,25 85%
puas dengan
4.3 Pengujian Sistem prototype ini?
Pengujian sistem aplikasi dilakukan Rata-rata 4,1 82%
untuk memastikan prototype yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan. Pengujian 5. KESIMPULAN
yang dilakukan dengan metode User Berdasarkan dari pembahasan di
Acceptance Testing (UAT) untuk bab sebelumnya, penelitian
menguji apakah sistem pendukung mendapatkan hasil berdasarkan dari
keputusan dalam seleksi calon perhitungan dengan menggunakan dua
mahasiswa kesehatan bisa diterima oleh metode, Analytic Hierarchy Process
user. Berikut pada tabel adalah hasil (AHP) untuk pencarian bobot kriteria
UAT yang diisi oleh responden. dan Profile Matching untuk proses
perhitungan dan perangkingan. Setelah
Tabel User Acceptance Testing proses seleksi sudah didapat maka hal
selanjutnya adalah melakukan pengujian
Nilai menggunakan User Acceptance Test
No Pernyataan Rata- Prosentase (UAT) untuk memastikan fungsi-fungsi
rata yang ada pada sistem tersebut telah
berjalan dengan baik dan sesuai dengan
Apakah kebutuhan user. Kesimpulan pada
Prototype ini penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 3,95 79%
mudah 1. Permasalahan yang ada pada
digunakan ?
Apakah Fakultas Ilmu Kesehatan
Prototype ini Universitas Muhammadiyah
2 4,5 90%
dapat merespon Tangerang dalam menyeleksi calon
dengan cepat ? mahasiswa kesehatan dapat
Apakah
Tampilan
ditangani dengan sistem pendukung
3 3,1 62% keputusan menggunakan metode
Prototype ini
mudah dipahami Analytic Hierarchy Process (AHP)
Apakah dan Profile Matching.
4 Prototype ini 4,15 83%
2. Hasil pengujian menggunakan
layak digunakan
Apakah metode User Acceptance Testing
Prototype ini (UAT) menghasilkan total rata-rata
sudah sesuai sebesar 83%.
5 4,8 96%
dengan
3. Hasil uji konsistensi dari
kebutuhan yang
diharapkan? perhitungan nilai bobot kriteria
Apakah menggunakan metode Analytic
Prototype ini Hierarchy Process (AHP) yaitu
6 3,8 76%
menghasilkan
aspek kesehatan dengan
informasi yang
53
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
consistenscy ratio sebesar 0,03028 A. Yasiin and D. Purwanti K, “(2)
dan aspek skill dengan consistency Sistem pendukung keputusan
ratio sebesar 0,00793. Kedua nilai penerimaan siswa baru
menggunakan metode profil
tersebut dinyatakan konsisten
matching pada smk wisudha
karena dibawah 0,1. karya kudus,” pp. 1–11, 2017.
54
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
systematic review of literature,”
Procedia Comput. Sci., vol. 55,
no. Itqm, pp. 1123–1132, 2015.
55