Anda di halaman 1dari 26

TES MMPI & 16 PF

MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY


(MMPI)
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Minnesota asli Multifase Personality Inventory (MMPI) diterbitkan pada tahun 1940 dan versi
revisi
kedua
MMPI
-
2
-
diterbitkan pada tahun 1989. It is the most widely used psychometric test for
measuring adult psychopathology in the world. Ini adalah tes psikometri yang paling banyak
digunakan untuk mengukur psikopatologi dewasa di dunia. The MMPI
-
2 is used in me
ntal health,
medical and employment settings. The MMPI
-
2 digunakan dalam pengaturan kesehatan, medis dan
kerja mental.
Para penulis asli dari MMPI adalah R. Starke Hathaway , PhD, dan JC McKinley , MD. MMPI
merupakan hak cipta dari University of Minnesota.
MMPI dikembangkan pada tahun 1930 di
Universitas Minnesota sebagai tes kepribadian yang komprehensif dan serius yang dapat
digunakan
untuk mendeteksi masalah kejiwaan. Direvisi pada tahun 1989 sebagai MMPI
-
2 dan versi untuk
remaja dikembangkan (MMPI
-
A). A
da juga versi singkat (MMPI
-
3).
Pengembangan awal MMPI dimulai pada 1939 di Universitas of Minnesota oleh dua orang
penulisnya. Mereka menginginkan sebuahinstrumen yang dapat berfungsi sebagai alat bantu
dalam
mengakses pasien
-
pasien dewasa selama pekerjaa
n psikiatrik rutin dan yang dpaat menentukan
dengan kuat tingkat keparahan gangguan mereka. Disamping itu, Hatchway dan McKinley
tertarik
untuk mengembangkan sebuah estimasi objektif tentang perubahan yang dihasilkan oleh
psikoterapi
atau dalam variable
-
va
riabel lain dalam kehidupan pasien. Pendekatan terpenting selama
pengonstruksian MMPI adalah empirical criterion keying. Hal ini mengacu pada pengembangan,
pemilihan, dan penskoran beberapa item dalam skala berdasarkan criterion acuan eksternal
tertentu.
S
ebagai contoh, seorang konstruktor tes mungkin percaya bahwa sebuah item seperti “kadang
-
kadang sayamerasa nyaris mustahil bias bangun dipagi hari’ adalah pernyataan yang secara
teoritis
cukup baik untuk digunakan dalam mengakses depresi. Akan tetapi jika
sebuah sempel populasi dari
pasien
-
pasien depresi tidak memberikan respon yang berbeda disbanding kelompok normatif, maka
item itu tidak akan dimasukan.
Revisi besar pertama dari MMPI adalah MMPI
-
2, yang standar pada sampel nasional baru orang
dewasa di Am
erika Serikat dan dirilis pada tahun 1989. Hal ini sesuai untuk digunakan dengan 18
orang dewasa dan lebih. revisi berikutnya dari elemen uji tertentu telah diterbitkan, dan
berbagai
macam sub
-
skala juga diperkenalkan selama bertahun
-
tahun untuk membantu d
okter
menginterpretasikan hasil skala klinis asli, yang telah ditemukan mengandung faktor umum
yang
membuat interpretasi dari nilai pada skala klinis sulit. MMPI saat
-
2 memiliki 567 item, semua format
benar atau palsu, dan biasanya memakan waktu antara 1 d
an 2 jam untuk menyelesaikan,
tergantung pada tingkat membaca. Ada formulir yang digunakan jarang disingkat uji yang terdiri
dari
MMPI 2
-
pertama yang 370 item. Versi yang lebih pendek telah terutama digunakan dalam keadaan
yang belum memungkinkan versi len
gkap akan selesai (misalnya, penyakit atau tekanan waktu),
tetapi skor yang tersedia pada versi pendek tidak begitu luas seperti yang tersedia dalam versi
567
-
item. A dan psychometrically meningkatkan versi baru
-
MMPI 2 baru
-
baru ini dikembangkan
menggunaka
n metode statistik yang ketat yang digunakan untuk mengembangkan Timbangan RC
tahun 2003. Bentuk MMPI
-
2 direstrukturisasi baru (MMPI
-
2
-
RF) kini telah dirilis oleh Pearson
Penilaian. MMPI
-
2
-
RF menghasilkan nilai pada teori grounded, hirarkis terstruktur set
timbangan,
termasuk Timbangan RC. Metode modern yang digunakan untuk mengembangkan MMPI
-
2
-
RF tidak
tersedia pada saat MMPI pada awalnya dikembangkan. MMPI
-
2
-
RF dibangun di atas fondasi Scales
RC, yang telah secara ekstensif diteliti sejak publikasi mereka
pada tahun 2003. Publikasi di
-
2
-
RC
Scales MMPI meliputi bab buku, beberapa artikel yang dipublikasikan dalam peer
-
review jurnal, dan
alamat penggunaan skala dalam berbagai pengaturan 2
-
RF skala istirahat
-
MMPI pada asumsi bahwa
psikopatologi adalah suatu k
ondisi homogen yang aditif.
Uji pengembang Hathaway dan McKinley menggunakan teknik uji konstruksi empiris untuk
mengembangkan MMPI. This involved basing the test scales (for example the hypochondriasis
scale)
on the actual test items that differentiate pe
ople with hypochondriasis from 'normals'. Ini melibatkan
mendasarkan skala uji (misalnya skala hypochondriasis) pada item tes yang sebenarnya yang
membedakan orang dengan hypochondriasis dari 'normals'. Often, the questions that do this
most
reliably are n
ot concerned with health issues as such. Seringkali, pertanyaan yang melakukan hal ini
paling andal tidak peduli dengan masalah kesehatan seperti itu. This has two advantages. Ini
memiliki
dua keuntungan. First, it makes it very difficult for subjects to '
fake' responses, deny problems or give
a particular impression. Second, the MMPI
-
2 is based on empirical research and not on a clinician's
assumptions about what answers indicate particular personality traits. Pertama, itu membuat
sangat
sulit untuk mata p
elajaran untuk 'palsu' respon, menyangkal masalah atau memberi kesan tertentu,.
Kedua di
-
MMPI 2 didasarkan pada penelitian empiris dan bukan pada klinisi asumsi tentang apa
jawaban menunjukkan ciri kepribadian tertentu.
Data dari MMPI
-
2 penilaian sangat b
erguna dalam pengaturan kesehatan kerja dalam presentasi
kompleks dimana keraguan tentang apa yang benar
-
benar salah dengan pasien ada. Sebagai
contoh, MMPI
-
2 biasanya harus bisa mendeteksi secara tidak sadar atau sadar somatizing berpura
-
pura sakit pada p
asien. MMPI 2 juga dapat digunakan untuk menilai stabilitas psikologis pada pekerja
di berisiko tinggi 'profesi' seperti pilot pesawat, polisi atau pekerja dalam industri tenaga nuklir.
Salah satu kelemahan dari MMPI
-
2 untuk dokter kesehatan kerja adalah b
ahwa MMPI
-
2 adalah
berlisensi tes ketat dan hanya dapat dibeli, dikelola dan diinterpretasikan oleh seorang psikolog
klinis
yang berpengalaman sesuai atau psikiater. Karena itu, harus dianggap sebagai penyelidikan
diagnostik kompleks untuk digunakan relati
f jarang terjadi. Dibutuhkan kebanyakan orang antara 1
jam dan 90 menit untuk menyelesaikan
-
MMPI
-
2.
SKALA
MMPI yang asli memiliki 13 skala standar, tiga diantaranya berhubungan dengan validitas dan
sepuluh lainnya berhubungan dengan indeks
-
indeks klinisi
atau kepribadian. MMPI
-
2 dan MMPI
-
A
yang lebih baru mempertahankan kesepuluh skala klinis/kepribadian maupun tiga skala
validitas
lainnya.
Skala Nama Singkatan Nomor Skala Jumlah Item
Validitas Cannot say ?
Variable response inconsistency VRIN 98
True response inconsistency TRIN 40
Infrequency F 60
Black
-
F Fb 40
Infrequency
-
psychopathology Fp 27
Fake bad scale FBS
Lie L 15
Correction K 30
Superlative Self Presentation S 50
Klinis (skala dasar) Hypochondriasis Hs 1 32
Depression D 2 57
Hysteria H
y 3 60
Psychopathic deviate Pd 4 50
Masculinity
-
feminity Mf 5 56
Paranoia Pa 6 40
Psychasthenia Pt 7 48
Schizophrenia Sc 8 78
Hypomania Ma 9 46
Social introversion Si 0 69
Isi Anxiety (kecemasan) ANX 23
Fears (ketakutan) FRS 23
Obsessiveness OBS 16
Depress
ion DPS 33
Health concern HEA 36
Bezaare mentation BIZ 23
Anger ANG 16
Cynicism CYN 23
Antisocial practices ASP 12
Type A TPA 19
Low self
-
esteem LSE 24
Social discomfort SOD 24
Family problem FAM 23
Work inference WRK 33
Negative treatment indicator TRT 26
• SKALA VALIDITAS
MMPI adalah salah satu tes pertama yang mengembangkan skala
-
skala untuk mendeteksi apakah
responden menjawab dengan cara yang akan membuat hasil
-
hasilnya secara kesleuruhan tidak valid.
• Skala “?” atau Cannot Say (SC)
Skala ? (disingka
t ? atau CS) bukan benar
-
benar sebuah skala formal tetapi sekedar
merepresentasikan jumlah item yang dibiarkan tidak terjawab pada lembar profil. Kegunaan
mencatat
jumlah pertanyaan yang tidak terjawab adalah memberikan salah satu dari beberapa indeks vali
ditas
sebuah protocol. Jika 30 item atau lebih dibiarkan tidak terjawab, protocol itu kemungkinan
besar
tidak valid dan tidak ada interpretasi lebih jauh yang perlu diupayakan. Hal ini semata
-
mata karena
jumlah item yang telah direspon tidak cukup, yang be
rarti informasi yang tersedia untuk menskor
skala kurang. Jadi, hasil
-
hasilnya kurang dapat dipercaya. Untuk meminimalkan jumlah respon
cannot say, klient seharusnya di dorong untuk menjawab seluruh pertanyaan.
• Skala VRIN
VRIN terdiri dari pasangan
-
pasan
gan pertanyaan terpilih yang diharapkan untuk dijawab secara
konsisten jika orang itu mendekati tes dengan cara yang valid. Setiap pasangan item memiliki
isi yang
mirip atau berlawanan.
• Skala TRIN
Skala ini sama sepperti skala VRIN akan tetapi, hanya pas
angan
-
pasangan dengan isi berlawanan
yang di masukan.
• Skala F
Skala ini mengukur sejauh mana seseorang menjawab dengan cara yang atipikal dan
menyimpang.
Item
-
item dengan skala F MMPI dna MMPI
-
2 diseleksi berdasrakan dukungan oleh kurang dari 10%
populas
i. Jadi, dari segi definisi statistic, mereka merefleksikan cara berfikir yang nonkonvensional.
Skor tinggi pada skala F biasanya disertai oleh skor
-
skor yang tinggi pada banyak skala klinis. Skor
tinggi sering dapat digunakan sebagai indicator umum patolo
gi. Seseorang yang mempunyai skor
tinggi mugnkin juga “faking bad”, yang bias menginvilidasi protokolnya.
• Skala Fb
Keempat puluh item Fb MMPI
-
2 dirancang untuk mengidentifikasi cara merespon “fake bad” (pura
-
pura sakit) untuk 197 item terakhirnya. Tanp
a skala Fb, tidak aka nada pengecekan pada validitas
beberapa item selanjutnya.
• Skala Fp
Oleh akrena skala F biasanay terelevasi pada pasien
-
pasien psikiatrik, sering kali sulit untuk
membedakan anatar para penyandang psikopatologi sejati dengan mereka
yang menyandang sedikit
patologi, tetapi berpura
-
pura sakit.
• Skala FBS
Fake bad scale (FBS) dikembangkan dengan harapan bahwa skala ini akan dapat mendeteksi
pihak
yang mengajukan tuntutan cedera pribadi yang membesar
-
besarkan masalahnya . studi
-
studi la
in
mengindikasikannya sebagai salah satu skala terbaik MMPI
-
2 untuk mendeteksi kepura
-
puraan.
• Skala L
Skala L atau lie (kebohongan) terdiri atas 15 item yang mengindikasikan sejauh mana seorang
klien
berusaha mendeskripsikan dirinya dengan cara positif y
ang tidak realistis. Jadi, mereka yang
mendapat skor tinggi mendeskripsikan dirinya secara terlalu perfeksionis dan idealis.
• Skala K
Skala ini dorancang untuk medeteksi klient
-
klient yang terlalu positif dalam mendeskripsikan dirinya.
Jadi, skala ii memp
unyai kesamaan dengan skala L. akan tetapi, skala K, lebih subtil dna efektif. Bila
hanya individu
-
individu yang naïf, moralistic dan tidak rumit saja yang akan mendapatkan skor tinggi
pada skala L, orang yang lebih cerdas dan pintar secara psikologis mung
kin mempunyai skor K yang
mungkin sedikit lebih tinggi meskipun mungkin tidak menunjukan elevasi pada skala L.
• Skala S
Skala S dikembangkan dengan harapan bahwa skala bias mengidentifikasikan dengan lebih
akurat
orang yang berusaha tampak terlalu baik.
Kelima puluh item skala S dikembangkan dengan mencatat
perbedaan
-
perbedaan dalam dukungan dalam terhadap item antara orang dalam situasi perkejaan
yang cenderung menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan sempel respon normative.
Jadi,
orang yang mendu
kung beberapa item ini dengan jumlah tinggi menampilkan dirinya sebagai orang
yang rukun dengan orang lain, bebas dari masalah psikologi, dan mempunyai keyakinan yang
kuat
terhadap kebaikan manusia. Skala ini tampaknya tidak efektif dalam mendiskriminasika
n antara
nonpasien yang diminta menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan orang yang diminta
untuk
merespon secara jujur.
• SKALA KLINIS
• Hypochondriasis (Hs)
Skala 1 awalnya dirancang untuk membedakan penderita hipokondriasis dengan para pasien
de
ngan
tipe
-
tipe psikiatrik lainnya. Meskipun skla itu dapat menunjukan diagnosis hipokondriasis, namun
skala itu paling berguna sebagai sebuah skala untuk mengindikasikan berbagai macam
karakteristik
kepribadian, tetapi belum tentu konsisten dengan diagnost
ic untuk hipokondriasis.
• Depression
Kelima puluh tujuh item skala dua berhubungan dnegan brooding, kelmabanan fisik, perasaan
depresi yang subjektif, apati mental, dan malfungsi fisik.skor tinggi mungkin mengindikasikan
berbagai kesulitan disalahsatu bid
ang atau lebih. Orang yang mendapat skor tinggi pada skala 2
biasanay dideskripsikan sebagai orang yang uska mengkritik dirinya, menarik diri, suka
menyendiri,
pendiam dan retiring (mengundurkan diri).
• Hysteria
Dirancang untuk mengindikasikan psien
-
pasi
en yang telah mengembangkan gangguan
-
gangguan
atua motorik
-
motorik yang berbasis psikogenetik. Fitur penting orang yang mempunyai skor tinggi
pada skala ini adalah mereka secara stimulan melaporkan keluhan
-
keluhan fisik tertentu, tetapi juga
menggunakan ga
ya pengingkaran dimana mereka mungkin mengekspresikan optimism secara
berlebih
-
lebihan.
• Psychopathic deviant
Skala ini untuk mengetes tingkat penyesuaian social seseorang secraa umum. Pertanyaan
-
pertanyaannya berhubungan dengan bidang
-
bidang seperti der
ajat pengasingan diri dari keluarga,
kedap social, masalah dengan sekolah dan figure otoritas, dan pengasiangan dari diri sendiri
dan
masyarakat.
• Masculinity
-
feminity
Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi laki
-
laki yang mengalami maslaah dnegan pera
saan
homoseksual dan kebingungan identitas gender. Akan tetapi, upaya ini kurang berhasil karena
skor
yang tinggi tampaknya tidak mempunyai kaitan yang jelas dengan preferensi seksual.
• Paranoia
Untuk mengidentifikasi orang dengan kondisi atau keadaan par
anoid. Ia mengukur derajat sensitifitas
interpersonal, kebijakan
-
diri, dankecurigaan seseorang. Elevasi ringan pada skala 6 menunjukan
bahwa orang itu emosional, berhati lembut, dan mengalami sensitivitas interpersonal. Bila
elevasi
lebih tinggi, kecurigaa
n dan sensitifitas seseorang menjadi lebih ekstrim dan konsisten dalam proses
-
proses psikotik.
• Psychasthenia
Keempat puluh delapan item pada skala 7 awalnya dirancnag untuk mengukur sindroma
psikastenia.
• Schizophrenia
Skala ini dirancnag untuk mengid
entifikasi orang yang mengalam kondisi skizofrenik atau mirip.
Tujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa diagnosis skizofrenia muncul sebagai sebuah
kemungkinana dalam kasus ornag yang mendapat skor ekstreem tinggi. Akan tetapi, bahkan
orang
yang menda
pat skor cukupo tinggipun belumtentu memenuhi criteria skizoprenia.
• Hypomania
Keempat puluh enam item pada skala 9 awalnya dikembangkan untuk mengidentifikasikan
ornag
yang mengalami gejala
-
gejala hipomanik. Gejala
-
gejala ini mungkin mencakup periode
-
pe
riode siklis
euphoria, iritabilitas yang mengikat, dan aktivitas tidak produktif yang eksesif yang mungkin
digunakan sebagai distraksi untuk menghancurkan depresi. Skala ini efektif buakn hanay dalam
mengidentifikasi orang dengan kondisis manic tingkat sed
ang, tetapi juga dalam mengidentififkasi
karakteristik kelompok
-
kelompok bukan pasien.
• Social introversion
Skala ini dikembangkan dari person wahasiswa pada pertanyaan
-
pertanyaan yang terkait dnegan
kontinumintroversi
-
ekstraversi. Skala ini divalidasi be
rdasarkan sejauh mana mahasiswa ikut
berpartisipasi dalam kegiatan
-
kegiatan social. Skor yang tinggi menunjukan bawha responden
pemalu, mempunyai keterampilan social yang terbatas, merasa tidak nyaman dlaam interaksi
sososial, dan menarik diri dari banyak
situasi interpersonal.
• RELIABILITAS & VALIDITAS
Studi
-
studi reliabilitas MMPI orisinal itu menunjukan bahwa MMPI itu mempunyai tingkat stabilitas
temporal dan konsistensi internal yang sedang
-
sedang saja. Hunsley, Hanson dan Parker (1988)
melakukan s
ebuah meta
-
analisis terhadap studi
-
studi yang dilakukan terhadap MMPI antara tahun
1970 dan 1981 dan menyimpulakan “semua MMPI cukup reliable, yang nilai
-
nilainya berkisar mulai
serendah 0,71 (sakala Ma) sampai setinggi0,84 (skala Pt).
Skala validitas ini
dalam MMPI
-
2 RF adalah revisi kecil dari mereka yang terdapat dalam MMPI
-
2,
yang meliputi tiga jenis dasar dari langkah
-
langkah validitas: orang
-
orang yang dirancang untuk
mendeteksi non
-
merespons atau tidak konsisten menanggapi (SSP, VRIN, Trin), yang dir
ancang
untuk mendeteksi ketika klien atas pelaporan atau melebih
-
lebihkan prevalensi atau keparahan gejala
psikologis (F, Fb, Fp, FBS), dan yang dirancang untuk mendeteksi apabila tes
-
taker berada di bawah
-
pelaporan atau mengecilkan gejala psikologis (L, K
) ). Sebuah tambahan baru dengan skala validitas
untuk MMPI
-
2 RF mencakup atas pelaporan skala skala gejala somatik (Fs).
Singkatan Dalam versi baru Deskripsi Menilai
CNS 1 1 "Tidak bisa Katakanlah" Pertanyaan belum terjawab
L 1 1 Berbohong Klien "berpu
ra
-
pura baik"
F 1 1 Kejarangan Klien "berpura
-
pura buruk" (dalam paruh pertama uji)
K K 1 1 Defensif Penolakan / menghindar
Fb Fb 2 2 Kembali F Klien "berpura
-
pura buruk" (dalam setengah terakhir uji)
VRIN VRIN 2 2 Variabel Respon Inkonsistensi pasanga
n menjawab pertanyaan serupa / berlawanan
tidak konsisten
TRIN 2 2 Respon Benar Inkonsistensi menjawab pertanyaan semua benar / semua palsu
FK 2 2 F minus K kejujuran tanggapan uji / tidak berpura
-
pura baik atau buruk
S 2 2 Superlative Self
-
Presentation
Superlatif Self
-
Presentasi meningkatkan pada skala K, "muncul
terlalu baik"
Fp 2 2 F
-
Psychopathology penyajian dalam setting klinis
Fs Fs 2 RF 2 RF Jarang somatik Respon Overreporting gejala somatik
• ADMINISTRASI
MMPI
-
2 dapat diadministrasikan pada or
ang yang berumur 16 thun keatas dengan tingkat
kemampuan membaca kelas delapan (kelas 2
-
SMP) tetapi norma
-
norma remaja perlu digunakan.
Akan tetapi opsi yang lebih baik untuk individu yang berumur antara 14 dan 18 tahun adalah
dengan
meminta mereka mengerj
akan MMPI
-
A. Secara khusus, examiner seharusnya menjelaskan kepada
klient alas an pengetesan dan bagaimana hasilnya akan digunakan.mungkin juga perlu
dikemukakan
bahwa tes itu dirancang untuk menentukan apakah seseorang menampilakn dirinya sendiri
dengan
c
ara yang positif, tetapi tidak realistis atau menunjukan gangguannya secara berlebih
-
lebihan. Jadi
strategi yang terbaik adalah meminta examinee untuk sejujur dna sejelas mungkin. Terakhir,
mungkin
perlu diklarifikasikan bahwa sebagian, atau bahkan banyak
, pertanyyannya mungkin tampak agar
tidak biasa.
MMPI
-
2 dan MMPI
-
A hanya mempunyai boolet form, meskipun mereka tersedia dengan softcover
atau hardcover. Penyelesaian 370 item yang pertama pada MMPI
-
2 dan 350 item pertama pada
MMPI
-
A memungkinkan untuk pen
skoran beberapa skala validitas dasar skala klinis standar. 197
item terakhir MMMPI
-
2 dan 128 item terakhir MMPI
-
A digunakan untuk menskor skala
-
skala
suplementer dan skala isi yang berbeda. Pengadministrasian computer online tersedia melalui
national comp
uter systems. Untuk orang yang mempunyai kesulitan khusus, sebuah form/ bentuk
individual (box) dan sebuah bentuk rekaman suara telah dikembangkan.
Panjangnya MMPI yang kadang
-
kadang menjadi penghalang itu telah mendorong perkembangan
banyak bentuk pendek.
Akan tetapi kebanyakan belum ditemukan cukup reliable atau valid. Salah
satu bentuk singkat yang bsia diterima adalah mengadministrasikan semua item yang
diperlukan
untuk menskor skala
-
skala validitas dasar dan skala
-
skala klinis standar saja (misalnya, 3
70 item
pertama MMPI
-
2 atau 350 item pertama MMPI
-
A). dua opsi lainnya adalah menggunakan ke
-
388
item MMPI
-
2 Restructured form atau administrasi yang diadptasikan untuk computer.
• PROSEDUR INTERPRETASI
Delapan langkah dibawah ini direkomendasikan untuk m
enginterpretasi profil
-
profil MMPI
-
2 dan
MMPI
-
A. Langkah
-
langkah ini seharusnya diikuti dengan pengetahuan dan kesadaran tentang
implikasi umur, budaya, tingkat intelektual, pendidikan, tingkat fungsi maupun alas an, motivasi,
maupun konteks assessment. Se
mentara itu, melihat konfigurasi tes secara keseluruhan (langkah 4,5
dan 6), klinisi dapat mengelaborasi makna skala
-
skala yang berbeda dan hubungan di antara skala
-
skala dengan melihat hipotesis
-
hipotesis interpretif y6ang berkaitan dengannya.
• Waktu Pen
yelesaian
Examiner seharusnya mencatat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes.
untuk
orang yang sedikit terganggu, yang berumur 16 tahun atau lebih, dengan IQ rata
-
rata, dan pendidikan
kelas delapan, waktu penyelesaian total untuk MMPI
-
2 seh
arusnya kira
-
kira 90 menit. Administrasi
computer biasanya 15 sampai 30 menit lebih singkat (60
-
75 menit secara total). MMPI
-
A biasanya
membutuhkan waktu 60 menit dan dengan komputer biasanya 15 menit lebih singkat (45 menit
secara total). Jika dibutuhkan
waktu dua jam atau lebih untuk MMPI
-
2 atau 1,5 jam atau lebih untuk
MMPI
-
A, kemungkinan
-
kemungkinan dibawah ini harus dipertimbangkan.
• Gangguan psikologis berat, khususnya depresi atau psikosis fungsional berat
• Tidak mampu memutuskan
• IQ dibawah rata
-
rata atau kemampuan membaca yang buruk akibat latar belakang pendidikan yang
tidak kuat
• Hendaya serebral
Akan tetapi, jika examinee menyelesaikannya dalam waktu kurang dari 60 menit, examiner
seharusnya curiga bahwa profil itu tidak valid, ada kepribadia
n impulsive, atau keduanya.
Catat semua penghapusan jawaban atau titik
-
titik yang dibuat dengan pensil diatas lembar jawaban.
Hal ini mungkin mengindikasikan bahwa orang itu mengerjakan tesnya dengan serius dan
mengurangi kemungkinan menjawab secara acak ;
penghapusan dalam jumlah banayk mungkin
kerefleksikan kecenderungan obsesuf
-
kompulsif.
• Menskor Jawaban Tesnya dan Membuat Plot Profilnya
Selesaikan penskoran dan buat plot profilnya. Petunjuk khusus untuk menabulasikan skor
-
skor kasar
MMPI
-
2 dan mengon
versikannya menjadi profil tersedia dalam lampiran. Catat skor item
-
item
kritisnya dan catat item
-
item mana yang menunjukan tren
-
tren penting. Sering kali membantu jika
sampai titik tertentuklinisi itu mereview beberapa item tersebut bersama klient dan men
dapatkan
berbagai elaborasi. Secara khusus, sanagt esensial untuk menentukan apakah orang itu
memahami
apa yang ditanyakan oleh itemnya. Selain itu, kadang
-
kadang membantu jika kita memerikasa
lembar
-
lembar jawabannya dan mencatat pertanyaan
-
pertanyaan man
a yang terlewati, kalau ada.
Diskusi dengan klient tentang mengapa ia memilih untuk tidak merespons bias menambah
informasi
tentang bagaimaan ia berfungsi secara psikologis dan bidang
-
bidang apa yang emnimbulakan konflik
bagi dirinya.
• Mengorganisasikan
Skala
-
skala dan Mengidentifikasi Tipe Kode
Mengembangkan kode
-
kode rangkuman memberiakn metode cepat untuk mecatat hasil
-
hasil MMPI
-
2/MMPI
-
A. tipe kode dapat ditentukan dengan sekedar melihat dua elevasi skala tertingi. Perlu
dicacat bahwa scale 5 n 0 buka
n skala
-
skala yang strict (tepat) klinis, jadi mereka tidak digunakan
dalam menentukan tipe kode. Examiner perlu ingat bahwa hanya tipe
-
tipe kode yang didefinisikan
dengan jelas yang dapat diinterpretasikan dengan aman. Sebuah tipe kode yang terdefinisi de
ngan
baikadalah jika skala
-
skala didalamnya terelevasi diatas 65 dan skala
-
skala yang digunakan untuk
menentukan tipe kodenya 5 poin skor T atau lebih diatas skala
-
skala tertinggi berikutnya. Profil
-
profi
yang kurang terdefinisi dengan jelas seharusnya dii
nterpretasi dengan mencatat setiap skala yang
terelevasi dan setelah itu mengintegrasikan makna
-
makna yang didapatkan dari descriptor
-
deskriptor
yang berbeda.
• Menentukan Validitas Profil
Ases validitas profil dengan mencatat pola skala
-
skala validitasny
a. Ada sejumlah indicator yang
menunjukan profil
-
profil yang tidak valid, yang dideskripsikan dibagian berikutnya. Pola
-
pola dasarnya
itu, yakni gaya defensive yang meminimalkan patologi atau pola respons yang tidak konsisten.
Disamping itu, klinisi seharu
snya mempertimbangkan konteks asesmen untuk menentukan apakah
gaya respon yang defensif, fake bad, atau tidak konsisten mendukung apa yang diketahui
tentang
klient. Secara khusus, seharusnya examiner menentukan kemungkinan bahwa examinee
secara
potensial m
endapatkan hasil tes dengan overreporting atau underreporting psikopatologi.
• Menentukan Tingkat Penyesuaian Secara Umum
Catat jumlah skala yang diatas 65 dan elevasi relative skala0skala tersebut. Sejauh mana F
terelevasi juga dapat menjadi indicator ya
ng smepyrna untuk tingkat patologi. Semakin banyak dan
elevasi skala
-
skala ini, semakin besar kemungkinan individu untuk emndapatkan kesulitan dalam
melaksanakan tanggung jawab dasarnya dan mengalami ketidaknyamanan social maupun
pribadi.
• Mendeskripsika
n Gejala, Perilaku, dan Ciri
-
ciri Kepribadian
Langkah ini merepresentasikan proses inti dalam interpretasi. Elevasi ringan pada skala
-
skala
individual merepresentasikan kecendurangan atau tren dalam kepribadian individu.
Interpretasinya
harus diperlakukan
dengan hati
-
hati untuk deskriptor
-
deskriptor yang lebih ekstrem yang di buang
atau di parafrasakan untuk merepresentasikan karakteristik
-
karakteristik yang lebih ringan. Skor
-
skor
dalam rentang ini pada MMPI
-
A di soroti dengan shading, sehingga menunjukkan
zona marginal atau
transisional antara normalitas dan patologi. Elevasi di atas 65 pada MMPI
-
2 dan MMPI
-
A merupakan
karakteristik yang lebih kuat dari individu dan dengan pwningkatan yang secara progresif
semakin
besar, cenderung merepresentasikan fitur
-
f
itur inti dari fungsi kepribadian. Akan tetapi, mendasarkan
interpretasi pada elevasi
-
elevasi skor T tertentu semata bisa menyesatkan, karena ciri
-
ciri demografis
atau tingkat fungsi seorang klien bisa mengubah interpretasinya. Klinisi perlu mengintrepasti
skan
keakuratan makna potensial dengan mempertimbangkan buka hanya elevasi
-
elevasi, tetapi juga
variabel
-
variabel lain yang relevan. Selain itu masing
-
masing deskripsinya adalah modal. Mereka
seharusnya dianggap sebagai kemungkinan interpretasi yang belum
tentu berlaku untuk semua
orang yang mempunyai skor tertentu. Mereka sekadar hipotesis yang perlu verifikasi lebih
lanjut. Poin
ini di garis bawahi oleh temuan bahwa kira
-
kira dalam rentang 40% dari deskriptor
-
deskriptor yang di
hasilkan komputer tidak ber
laku pada orang yang diases (Butcher et al., 2000).
Meskipun skor
-
skor T tidak di berikan untuk kebnyakan interpretasi skala, mereka di masukkan dalam
subbagian tentang skala
-
skala validitas. T validitas dan kadang
-
kadang skor kasar di masukkan
karena ada
penelitian ekstensif tentang skor cutoff yang optimal.
Selama proses interpretasi, jangan sekadar mencatat makna masing
-
masing skala, tetapi juga
memriksa pola atau konfigurasi tes secara keseluruhan dan mencatat "puncak
-
puncak" dan "lembah
-
lembah" relatif
nya. Konfigurasi
-
konfigurasi yang tipikal mungkin termasuk, misalnya "conversion V"
yang merefleksikan kemungkinan gangguan konversi atau elevasi Skala 4 dan 9, yang
merefleksikan
kemungkinan yang tinggi untuk acting
-
out behavior. Perlu di catat bahwa semu
a skala yang lebih dari
65 atau kurang dari 40 sangat penting bagi interpretasi secara keseluruhan. Ketika berusaha
memahami makna sebuah profil dengan dua elevasi skala klinis atau lebih, di rekomendasikan
bahwa
klinisi membaca deskriptor
-
deskriptor untuk
masing
-
masing skala maupun deskripsi
-
deskripsi kode 2
-
poin yang relevan. Juga di rekomendasikan bahwa, ketika membaca tentang elevasi
-
elevasi pada
skala tunggal, klinisi seharusnya membaca makna elevasi
-
elevasi yang tinggi dan rendah maupun
informasi yang
lebih umum tentang skala yang relevan. Elaborasi lebih lanjut tentang makna elevasi
skala dan tipe kode bisa didapatkan dengan menskor dan menginterpretasi skala
-
skala isi, Harris
-
Lingoes dan sub skala Si, skala
-
skala suplementer, skala
-
skala klinis yang
direstrukturisasi, dan/atau
beberapa item kritis. Jika informasi interpretatif tersedia, klinisi dapat memeriksa profil individu
bersama persyaratan pertanyaan rujukan, yaitu menentukan deskripsi yang relevan untuk
masing
-
masing bidang ini.
Banyak deskrips
i klien yang di fokuskan pada defisit klien. Dengan demikian, klinisi sering berusaha
menerjemahkan interpretasi ini ke dalam bahasa sehari
-
hari yang ramah klien. Untuk membantu ini,
pernyataan umpan balik klien yang di peroleh dari Lewak et al. (1990) di
masukkan ke dalam
deskripsi skala klinis individu. Bahasanya telah di pilih agar terasa empatik, meningkatkan
rapport,
dan meningkatkan kemungkinan klien untuk tumbuh. Pernyataan
-
pernyataan itu juga dapat di edit
untuk mengembangkan interpretasi yang lebih
di fokuskan pada klien untuk di gunakan dalam
laporan aktual.
• Memberikan Impresi Diagnostik
Meskipun MMPI orisinil dan MMPI
-
2/MMPI
-
A belum berhasil untuk langsung menghasilkan diagnosis,
mereka sering menyumbangkan informasi yang cukup banyak, yang rel
evan untuk formulasi
diagnosis. Di bagian tipe
-
tipe kode, berbagai kemungkinan di diagnosis DSM
-
IV
-
TR yang konsisten
dengan masing
-
masing tipe kode telah dimasukkan. Klinisi seharusnya mempertimbangkan ini,
bersama informasi tambahan yang tersedia, untuk m
embantu membuat diagnosis yang akurat. Di
bebrapa konteks dan untuk bebrapa tipe pertanyaan rujukan, diagnosis formal akan relevan;
tetapi,
untuk konteks
-
konteks dan pertanyaan
-
pertanyaan rujukan lain, diagnosis formal tidak akan di
butuhkan atau tidak aka
n cocok (misalnya, penyaringan karyawan). Review lebih jauh terhadap
berbagai pertimbangan dan pedoman yang di deskripsikan dalam Langkah 6 mungkin berguna
dalam
mengekstrasi informasi yang relevan untuk diagnosis.
• Mengelaborasi Implikasi dan Rekomendas
i Penanganan
Salah satu pelayanan yang paling berharga yang dapat de beri seorang praktisi adalah
memprediksi
kemungkinan klien untuk mendapatkan manfaat dari interfensi. Hal ini biasanya berarti
mengelaborasi
kekuatan dan kelemahan seseorang, tingkat defe
nsifnya, kemampuannya untuk membentuk
hubungan penanganan, prediksi respons terhadap psikoterapi (catat terutama skala Es [Ego
Strength] dan TRT), tendensi antisosial, dan tingkat insight. Banyak di antara informasi ini yang
di
rangkum di akhir sub bagian
tentang elevasi skala dan tipe kode. Jika melaksanakan pekerjaan
ekstensif dengan tipe
-
tipe klien tertentu, klinisi mungkin perlu memperluas pengetahuan yang terkait
dengan tipe dan hasil penanganan dengan merujuk pada basis penelitian ekstensif yang terse
dia.
Responsivitas terhadap penanganan bisa di perluas lagi dengan memberikan saran
-
saran untuk
menyesuaikan intervensi
-
intervensi spesifik untuk berbagai profil klien dan berbagai tipe
permasalahan. Mereview bidang
-
bidang, pertimbangan, dan pedoman yang d
i deskripsikan dalam
Langkah 6 mungkin berguna dalam mengekstraksi informasi yang relevan dengan rencana
penanganan. Sumber lain yang berguna dalam proses ini adalah Use of Psychological Testing
for
Treatment Planning and Outcome Assesment dari Maruish (19
90). Lewak et al. (1990) tidak hanya
memberikan saran
-
saran untuk penanganan, tetapi juga mengikhtisarkan prosedur langkah
-
langkah
untuk mentranslasikan hasil
-
hasil MMPI
-
2 menjadi umpan balik yang jelas dan relevan bagi klien.
Langkah
-
langkah ini termasuk
isu
-
isu spesifik untuk latar belakang dan pengalaman hidup awal klien
dan saran
-
saran untuk menolong diri sendiri. Pernyataan
-
pernyataan ini dapat di gunakan untuk
memberikan umpan balik secara ramah pengguna, yang akan cenderung meningkatkan rapport
dan
m
engoptimalkan pertumbuhan klien. Selain itu manual oleh Finn (1996) untuk menggunakan
MMPI
-
2
sebagai intervensi terapeutik.
• BEBERAPA ITEM KRITIS
Salah satu alternatif untuk analisis ini, selain menskor dan menginterpretasi skala
-
skala aktual,
adalah me
nginterpretasi makna beberapa item yang berdasarkan isinya, tampak berhubungan
dengan berbagai bidang psikopatologi (ide bunuh diri depresif, kebingungan mental, dan lain
-
lain)
atau arah item
-
item ini mungkin merepresentasikan patologi serius, terlepas dar
i bagaimana orang itu
merespons bagian lain inventori. Item
-
item ini di sebut sebagai pathogonomic items, stop items, atau
yang lebih sering critical items. Di asumsikan bahwa arah respons seseorang
merepresentasikan
contoh perilaku orang itu dan berfungsi
seperti sebuah skala pendek yang menunjukkan tingkat
fungsi orang itu secara umum. Beberapa item kritis sangat berguna ketika klinisi melihat isi item
individual dalam kaitannya dengan tipe
-
tipe informasi tertentu yang di ungkap oleh item tersebut.
Inform
asi ini bisa di gunakan untuk memandu wawancara lebih lanjut. Akan tetapi, interpretasinya
perlu di lakukan dengan hati
-
hati, karena beberapa item tersebut rawan acquiescing response
(respons yang cenderung setuju) (kunci sebagian item
-
nya ke arah "True")
dan faking bad. Mereka
seharusnya tidak di anggap sebagai skala, tetapi komunikasi langsung tentang bidang
-
bidang yang
spesifik untuk isi item tersebut. Daftar bebrapa item kritis dapat ditemukan dalam manual MMPI
-
2
(Butcher et al., 2001); beberapa item in
i biasanya diskor oleh program
-
program dengan bantuan
komputer.
Meskipun daftar beberapa item kritis sudah dimasukkan dalam manual MMPI
-
2 (Butcher et al., 2001),
klinisi seharusnya menggunakan daftar ini dengan hati
-
hati pada remaja. Pertama, remaja normal
maupun populasi
-
populasi klinis remaja secara rata
-
rata membenarkan beberapa item kriris dua kali
lipat lebih banyak di banding orang dewasa normal (Archer & Jacobson, 1993). Di samping itu,
remaja normal maupun berbagai populasi klinis membenarkan bebera
pa item dengan frekuensi yang
hampir sama, sehingga menunjukkan bahwa beberapa item itu seharusnya tidak di gunakan
untuk
membedakan kedua kelompok ini. Hal ini berarti bahwa upaya
-
upaya empiris untuk mengembangkan
daftar beberapa item kritis untuk remaja
mungkin mengalami kesulitan. Sebagaimana MMPI/MMPI
-
2,
klinisi seharusnya tidak memperlakukan klaster
-
klaster item kritis sebagai skala
-
skala kasar yang
akan di interpretasi. Alih
-
alih, isi item individual seharusnya di gunakan untuk mengembangkan
pernyataa
n
-
pernyataan wawancara yang spesifik, dan penyimpangan relatif beberapa item ini
seharusnya di tangani dengan toleransi yang tepat.
16 PF ( SIXSTEEN PERSONALITY FACTOR QUESTIONAIRE)
SEJARAH ALAT TES
Tes kepribadin 16 faktor merupakan karya adaptasi da
ri “ sixteen personality factor questionaire (16
PF)” yang di ciptakan oleh Raymond B. Cattel. Tes itu diterbitkan oleh institut for personality
and
ability (IPAT) pada tahun 1972 .
Tes kepribadian 16 faktor terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
Bentuk A,B
,C,D,E dan F. Bentuk A,B,C,D dapat menggunakan buku manual singkat, bentuk E dan F
adalah untuk indifidu
-
indifidu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam pendidikan dan
membaca.
16 PF dirancang untuk usia 16 th ke atas. Sedang tes kepribadian yang
serumpun dengan ini dan di
peruntukkan bagi usia yang lebih muda ialah:
“UR
-
SR HIGH SCHOOL PERSONALITY QUESTIONAIRE (HSPQ)”, yaitu untuk usia 12
-
16 th “
CHILDREN`S PERSONALITY QUESTIONAIRE (CPQ)”, yaitu untuk usia 8
-
12 th “ EARIY SCHOOL
PERSONALITY QUEST
IONAIRE (ESPQ)”, yaitu untuk usia 6
-
8 th.
Manual singkat ini hanya untuk keperluan pelaksanaan tes dan penilayan (scoring). Urayan
tentang
kepribadian dengan 16 factor ini dan di urayan
-
urayan statistiknya di berikan di dalam HND BOOK
FOR THE 16 PF. Demiki
an pula dimensi
-
dimensi psikologis yang berarti yang telah di teliti dengan
analisis factor pada orang
-
orang normal maupun kasus
-
kasus klinis, di uraikan dalam HND BOOK
tersebut. Oleh sebab itu untuk pemakayan tes, di anjurkan untuk melihat lebih lanjut di
dalam HND
BOOK, terutama tentang kemungkinan
-
kemungkinan arti yang lain dan tingkahlaku yang di
ramalkannya.
Faktor
-
faktor kepribadian yang di ukur oleh 16 PF bukan saja unik, tetapi juga benar
-
benar berdasar
pada teori
-
teori pada umumnya. Dimensi
-
dimens
i kepribadian tersebut secara singkat akan di
uraikan di dalam bagian pertama dari manual. Setiap factor di beri abjat dan urayan singkat
untuk
sekor
-
sekor yang rendah dan tinggi.
Tentang pelaksanaan tes dan sistim sekoring terdapat pula pada bagian pertam
a tersebut. Urayan
yang lebih lengkap dari masing
-
masing factor, terdapat di bagian ke dua. Pada pkoknya, ke 16
dimensi atau sekala kepribadian ini saling berdiri sendiri. Setiap soal didalam tes tersebut untuk
satu
sekor dan hanya satu factor saja. Dengan
demikian tidak terdapat ketergantungan seperti yang
ditunjukkan oleh level dari konstruksi sekala tersebut.
Lebih lanjut lagi, secara experimen diperoleh korelasi yang rendah diantara ke 16 sekala
tersebut.
Tes 16 PF yang di perkenalkan disini adalah bent
uk C. Tes ini baik untuk kelompok
-
kelompok
pekerja, kariawan perusahaan, orang dewasa normal, dan orang
-
orang berpendidikan formal. Untuk
kasus klinis di anjurkan untuk memakai tes CLINICAL ANLYSIS QUESTIONAIRE (CAQ)
diciptakan
oleh penulis yang sama dan d
i terbitkan oleh IPAT juga.
LANDASAN TEORI DAN ASPEK YANG DIUNGKAP
Sixteen Personality Factors Questionnaire (Sixteen PF)
Berdasarkan riset factorial, Cattell dan rekan
-
rekan kerjanya telah mengembangkan sejumlah
inventori kepribadian, dan yang paling di
kenal adalah Sixteen Personality Factor Questionnaire, yang
sekaang sudah memasuki edisi kelima (Cattell, Cattell, & Cattell, 1993; Conn & Rieke, 1994;
Russell
& Karol, 1994). Diterbitkan pertama kali pada tahun 1994, 16 PF dirancang untuk umur 16
tahun ke
atas dan menghasilkan 16 skor dalam cirri
-
ciri, seperti keberanian social, dominasi, kewaspadaan,
stabilitas emosional, dan kesadaran peraturan. Ke
-
16 faktor ini, yang diidentifikasikan oleh huruf yang
sama pada berbagai edisi 16 PF, telah disempurnakan s
elama bertahun
-
tahun dan dinamakan
kembali, sebagai terminology esoteric yang awalnya digunakan Cattell untuk menamakan cirri
-
ciri
yang umumnya telah dibuang. Contohnya, ekstrem yang melabuhkan dimensi yang sekarang
disebut
keberanian sosial pertama kali d
iberi label “Threctia” dan “Parmia”, masing
-
masing pada sisi malu
dan berani.
Kelima edisi 16 PF ini tersedia dalam hanya satu bentuk dan terdiri dari 185 butir soal, yang
kebanyakan diseleksi dari bentuk

bentuk kuesioner sebelumnya berdasaran isi dan ci
ri
-
ciri
psikometris. 16 PF ini telah dinormalkan kembali pada sampel 2.500 individu yang diseleksi
untuk
kurang
-
lebih mewakili penduduk AS pada sensus tahun 1990 dalam kaitannya dengan jenis kelamin,
ras, distribusi usia, dan pendidikan. Salah satu ciri un
ik dari 16 PF adalah dimasukkannya 15 butir
soal yang disajikan secara berdampingan pada akhir inventori di bawah judul “Pertanyaan
-
pertanyaan Pemecahan Masalah”, butir soal ini terdiri dari skala penalaran, yang dimaksudkan
sebagai ukuran cepat atau kemam
puan mental. Di samping itu, kuesionernya sekarang memiliki 3
indeks gaya respon yang dirancang untuk menaksir persetujuan diam
-
diam, respon acak, dan usaha
untuk menampilkan diri sendiri secara tidak realistis sebagai entah memiliki kualitas yang
diingink
an
entah tidak diinginkan entah tidak diingkan secara sosial.
16 PF mempunyai 5 macam bentuk yaitu A, B, C, D dan E. Tes ini dapat dikenakan untuk
mereka
yang telah berusia 16 tahun keatas. Bentuk A, B, C, D dirancang untuk mereka yang tingkat
membacanya r
endah.
Tes Non Proyektif | Tes EPPS |16 PF(sixteen personality factor questionaire
(16PF)|MMPI(Minnesota
ultiphasic Personality Inventory
-
Adolescent)|MBTI (Myers
-
Briggs Type Indicator) | Papi Kostick |
MSDT | NSQ | SOV (study of value)|Sejarah Tes Non Pro
yektif | Landasan Teori | Material Tes |
Penyajian Pengetesan | Tahapan Skoring |Berisikan tentang sejarah,pengertian, teori, teknik
-
teknik
non
-
proyektif, macam
-
macam tes non
-
proyektif, ciri

ciri tes non
-
proyektif, contoh

contoh
mengenaites non
-
proyekt
if, kelebihan dan kekurangan tes non
-
proyektif .

Anda mungkin juga menyukai