Anda di halaman 1dari 7

Tugas Individu 1

Agenda 1 Pelatihan Dasar CPNS Kab. Lumajang


Nama : HARTININGTYAS, S. Farm., Apt
Kelompok :4
Absen :3
Modul : Wawasan Kebangsaan

Soal
1. Jelaskan pengertian wawasan kebangsaan ?
2. Sebutkan 3 wujud Bela Negara dan Jelaskan !
3. Apa yang dimaksud dengan :
a. Isu Kritikal
b. Teknik Tapisan Isu
c. Teknik Analisis Isu
4. Buatlah 5 rumusan issu kontemporer yang singkat, jelas ada fokus, lokus di
tempat saudara bekerja dan waktu, berkaitan dengan nilai-nilai SPBN .
Jawab :
1. Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang
aman, adil, makmur, dan sejahtera.

2. Berikut adalah 3 (tiga) wujud Bela Negara :

a. Cinta Tanah Air.


Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
- Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia.
- Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
- Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
- Menjaga nama baik bangsa dan negara.
- Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
- Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia

b. Sadar Berbangsa dan Bernegara.


Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
- Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
- Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Ikut serta dalam pemilihan umum.
- Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
- Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

c. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara


Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
- Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
dan negara.
- Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
- Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
- Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
- Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak
sia-sia.

3. a. Isu Kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-masalah


sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran publik akan
isu tersebut. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda
berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu :
1. Isu saat ini (current issue)
2. Isu berkembang (emerging issue), dan
3. Isu potensial.

b. Teknik Tapisan Isu merupakan alat bantu analisis untuk memahami isu kritikal secara
utuh dan kemudian dengan menggunakan kemampuan berpikir konseptual dicarikan
alternatif jalan keluar pemecahan isu tersebut. Untuk itu di dalam proses penetapan isu
yang berkualitas atau bersifat aktual dapat menggunakan kemampuan berpikir kritis yang
ditandai dengan penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Alat bantu
penetapan kriteria isu yang berkualitas misalnya menggunakan teknik
tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan). Alat bantu tapisan lainnya misalnya
menggunakan kriteria USG (Urgency, Seriousness, Growth) dari mulai sangat USG atau
tidak sangat USG.

c. Teknik Analisis Isu merupakan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi
kriteria AKPK atau USG atau teknik tapisan lainnya dengan menggunakan alat bantu
dengan teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan system berpikir mind mapping,
fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-kurangnya
menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar
dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan isu yang akan
diusulkan.

4. - Rendahnya pengetahuan pasien tentang penggunaan obat suppositoria


- Belum memadai sarana dan prasarana di Ruang Farmasi
- Belum optimalnya pemantauan Gudang Farmasi
- Belum optimalnya pemantauan Obat Emergensi di Puskesmas Yosowilangun
- Belum optimalnya penyimpanan dan pelabelan obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike) di Gudang Farmasi
TUGAS INDIVIDU II
ANALISIS ISSU-ISSU KONTEMPORER

Diagnose 5 issu –issu kontemporer yang telah dibuat di tugas individu 1


buatlah pemetaan dengan sistematika sebagai berikut

Issu Issu Deskripsi Tetapk Buatlah Dalami Carilah


hangat dengan kan an core rumusan penyebab gagasan
dibicaraka Tehnik Issu, issu issu. issu kreatif
n Tapisan Memvalid Yang
,ada ISSU / asi dipilih
kesenjaga AKPL ( 5 ISSU
n ISSU jadi dengan
/ masalah 3 Tehnik
Identifika ISSU ) USG
si ( 3 ISSU
jadi
Core
Issu )
1 2 3 4 5 6 7
1. 1. Belum 1. Belum Belum Bagaimana Penyebab 1. Pembua
Rendahny optimalny optimalny optimaln cara tan
belum
a a a ya mengoptim
optimalnya SOP
pengetahu alkan
penyimpa penyimpa penyimp penyimp
an pasien penyimpana penyimpana
nan dan nan dan anan dan n dan anan dan
tentang
pengguna pelabelan pelabelan pelabelan pelabelan
n dan pelabela
obat High obat High obat pelabelan n obat
an obat obat High
High
suppositor Alert dan Alert dan High Alert dan obat High Alert dan
ies LASA LASA Alert dan LASA Alert dan LASA
(Look (Look LASA (Look Alike
LASA (Look (Look
2. Belum Alike Sound
Alike (Look Alike Sound Alike
memadai Alike) di
Sound Sound Alike Alike) di Sound
sarana dan Gudang
Alike)
prasarana Alike) di Alike) di Sound Farmasi? Gudang
Gudang Gudang Alike) di Farmasi
2. Penera
di Ruang
Farmasi Farmasi Farmasi Gudang meliputi :
pan
Farmasi SOP
1. Sistem :
2. Belum 2. Belum penyim
Pembuat panan
3. Belum optimalny optimalny an SOP dan
optimalny a a dan pelabela
a pemantau pemantau Penerapa n obat
pemantau an Obat an Obat n SOP High
an Emergens Emergens penyimpa Alert
nan dan dan
Gudang i di i di
pelabelan LASA
Farmasi Puskesma Puskesma (Look
s s obat High
Alert dan Alike
4. Belum Yosowila Yosowila Sound
optimalny LASA
ngun ngun (Look Alike)
a 3. Melakuk
pemantau Alike
3. Belum 3 Belum Sound an
an Obat Pelabela
Emergens optimalny optimalny Alike)
2. Skills : n obat
i di a a
High
Puskesma pemantau pemantau Kemamp
Alert
s an an uan dan
Yosowila Gudang Gudang Petugas LASA
ngun dalam (Look
Farmasi Farmasi
menerap Alike
kan SOP Sound
5 Belum Alike)
penyimpa
optimalny yang
nan dan
a sesuai
pelabelan
penyimpa 4. Melaku
obat High
nan dan kan
Alert dan
pelabelan
LASA pemisa
obat High
(Look han
Alert dan
Alike
LASA tempat
Sound
(Look
Alike) yang
Alike sesuai
Sound 3. Supplier
: untuk
Alike) di
Gudang berhubu obat
High
Farmasi ngan
Alert
denga n dan
ada LASA
berbagai (Look
macam Alike
pemasok Sound
Alike)
yang
menyeba
bkan
kemasan
berbeda
dll
4. Surroun
dings :
Tempat
penyimp
anan
obat
yang
kurang
memadai
untuk
penyimp
anan
obat
High
Alert dan
LASA
(Look
Alike
Sound
Alike)

Analisis isu menggunakan APKL


Issue Kontemporer A P K L Skor Rangking
Rendahnya pengetahuan pasien tentang penggunaan 2 3 3 4 12 4
obat suppositoria
Belum memadai sarana dan prasarana di Ruang 3 3 2 3 11 5
Farmasi
Belum optimalnya pemantauan Gudang Farmasi 3 4 3 4 14 3
Belum optimalnya pemantauan Obat Emergensi di 4 4 4 5 17 2
Puskesmas Yosowilangun
Belum optimalnya penyimpanan dan pelabelan obat 4 4 5 5 18 1
High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike) di
Gudang Farmasi

Analisis isu menggunakan USG


Issue Kontemporer U S G Skor Rangking
Belum optimalnya penyimpanan dan pelabelan obat High 5 5 5 15 1
Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike) di Gudang
Farmasi
Belum optimalnya pemantauan Obat Emergensi di 4 5 4 13 2
Puskesmas Yosowilangun
Belum optimalnya pemantauan Gudang Farmasi 4 3 4 11 3

Berdasarkan pendekatan analisis Teknik APKL dan USG tersebut, maka


kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu : “Belum optimalnya penyimpanan dan
pelabelan obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike) di Gudang Farmasi”

Analisis menggunakan Teknik Fishbone


Penyebab Akibat
Meningkatkan
system surroundings resiko
kesalahan
Tempat pengambilan
Penyimpana obat untuk
SOP n pasien

Pemasok Petugas
Barang Farmasi

suppliers Skilss

Anda mungkin juga menyukai