Anda di halaman 1dari 12

Keteguhan menghadapi

tantangan dakwah

Q.s. Al Qolam : 1-16


Nama Al Qolam
Diambil dari ayat pertama
disebut juga surah nun
turun secara berangsur-
angsur
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis ( ayat 1 )
Ketika kita ingin mengajak orang kepada kebaikan,
tentunya kita harus memiliki ilmu untuk meyakinkan
argumentasi kita.
inilah bekal yang Allah siapkan untuk para dai, agar
memperhatikan ilmu dan menuliskannya dalam rangka
menyebarluaskan ilmu sehingga bermanfaat tidak hanya
paa masa sekarang, tapi juga untuk masa yang akan
datang
berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-
kali bukan orang gila ( ayat 2 )
Dalam ayat yang pendek ini, Allah menetapkan dan meniadakan sesuatu.
Menetapkan nikmat-Nya atas Nabi-Nya, yang diungkapkan dengan kalimat
yang mengesaankan adanya kedekatan dan kecintaan, ketika Dia menisbatkan
beliau kepada diri-Nya dengan kata-kata Rabbika Tuhanmu. Dan, ditiadakan-
Nya sifat yang diada-adakan oleh orang-orang musyrik, yang tidak sinkron
dengan nikmat- Nya kepada hamba-Nya yang dinisbatkan-Nya kepada-Nya,
didekatkan kepada-Nya, dan dipilih-Nya
Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar
pahala yang besar yang tidak putus-
putusnya ( ayat 3 )

Ini adalah sesuatu yang menenangkan dan


menggembirakan, dan sebagai ganti kerugian yang
melimpah ruah dari semua keterhalangan, semua
kekerasan, dan semua tuduhan bohong yang dilontarkan
orang-orang musyrik. Nah, kalau begitu, apakah yang
hilang dari orang yang dikenai firman Tuhannya dengan
penuh kelembutan, kasih sayang, dan penghormatan.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar
berbudi pekerti yang agung ( ayat 4 )

Semua penjuru mendapatkan jawaban dengan sanjungan yang unik terhadap nabi
yang mulia ini, dan mantaplah sanjungan yang tinggi ini di dasar alam wujud ini.
Jangkauan budi pekerti yang agung yang ada di sisi Allah ini tidak dapat dijangkau
oleh pengetahuan seorang pun di alam semesta ini.
“Maka, kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan
melihat, siapa di antara kamu yang gila. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah
Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah Yang
Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (al-Qalam: 5-7)

Orang gila, yang Allah menenangkan hati nabi-Nya dengan akan


menyingkap dan menerangkannya itu adalah orang yang
sesat.Selanjutnya Allah menyingkap hakikat keadaan mereka dan
hakikat perasaan mereka yang selalu memusuhi dan menentang
kebenaran yang ada pada beliau dan menuduh beliau dengan tuduhan
yang bukan-bukan itu. Padahal, ‘aqidah mereka rapuh dan labil karena
berisi pandangan-pandangan jahiliah yang mereka tampak-tampakkan
sebagai pegangan yang kokoh.
“Maka, janganlah kamu ikuti orang-orang yang
mendustakan (ayat-ayat Allah). Maka, mereka
menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka
bersikap lunak (pula kepadamu).” (al-Qalam: 8-9)

ini adalah tawar-menawar, dan mereka bertemu di tengah jalan,


sebagaimana yang mereka perbuat di dalam jual beli. Akan tetapi,
perbedaan antara ‘aqidah dengan perniagaan sangat besar. Pemilik ‘aqidah
tidak akan beranjak dari ‘aqidahnya sedikit pun, karena persoalan yang
kecil dan besar dalam ‘aqidah itu sama saja. Bahkan, di dalam ‘aqidah tidak
ada urusan kecil dan besar.
Begitulah sikap Islam terhadap jahiliah di semua waktu dan semua lokasi, baik
jahiliah tempo dulu, jahiliah masa kini, maupun jahiliah esok hari.
“Janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,
yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang sangat
enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku
kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, karena dia mempunyai
(banyak) harta dan anak. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami,
ia berkata, “(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.”
Kelak akan Kami beri tanda dia di belalainya.” (al-Qalam: 10-16

Ada yang mengatakan bahwa orang ini adalah al-Walīd ibn-ul-Mughīrah


Diriwayatkan bahwa al-Walīd ibn-ul-Mughīrah ini melakukan bermacam-macam usaha di
dalam menipu Rasulullah dan menakut-nakuti para sahabat beliau, juga di dalam
menghalang-halangi dakwah dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah…
Sebagaimana dikatakan bahwa beberapa ayat surah al-Qalam turun berkenaan dengan al-
Akhnas bin Syuraiq. Keduanya (al-Walīd dan al-Akhnas) adalah termasuk orang yang
memusuhi Rasulullah dan terus-menerus memerangi beliau serta membangkitkan
permusuhan terhadap beliau dalam masa yang panjang.
9 sifat tercela dalam ayat ini ( 10-16 )
1. , ḥallāf …. banyak bersumpah
2. mahīn …, hina
3. hammāz…, banyak mencela
4. masysyā-in bi namīm…, ke sana ke mari menghambur fitnah
5. mannā’in lil-khairi …, sangat enggan berbuat baik
6. mu’tadin…, melampaui batas
7. atsīm…, banyak dosa
8. ‘utull.., kaku kasar
9. zanīm …, terkenal kejahatannya
Kesimpulan
apapun yang dilakukan para
penentang dakwah, kita tetap harus
semangat dan yakin berjuang dalam
dakwah
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai