0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan6 halaman
Tafsir surat Al-Maidah ayat 8-10 dan surat At-Taubah ayat 119 memberikan penjelasan tentang:
1) Perintah kepada orang-orang beriman untuk selalu menegakkan kebenaran dan bersikap adil tanpa memandang status;
2) Janji Allah kepada orang-orang beriman dan beramal saleh akan diberi ampunan dosa dan pahala surga;
3) Hukuman bagi orang-orang kafir yaitu penghuni neraka selam
Tafsir surat Al-Maidah ayat 8-10 dan surat At-Taubah ayat 119 memberikan penjelasan tentang:
1) Perintah kepada orang-orang beriman untuk selalu menegakkan kebenaran dan bersikap adil tanpa memandang status;
2) Janji Allah kepada orang-orang beriman dan beramal saleh akan diberi ampunan dosa dan pahala surga;
3) Hukuman bagi orang-orang kafir yaitu penghuni neraka selam
Tafsir surat Al-Maidah ayat 8-10 dan surat At-Taubah ayat 119 memberikan penjelasan tentang:
1) Perintah kepada orang-orang beriman untuk selalu menegakkan kebenaran dan bersikap adil tanpa memandang status;
2) Janji Allah kepada orang-orang beriman dan beramal saleh akan diberi ampunan dosa dan pahala surga;
3) Hukuman bagi orang-orang kafir yaitu penghuni neraka selam
1. Tafsir Al-Maidah Ayat 8 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 8. Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Tunaikanlah hak-hak Allah atas diri kalian seraya mengharap rida-Nya. Dan hendaklah kalian menjadi saksi yang adil bukan saksi palsu. Dan jangan sekali-kali kebencian kalian terhadap orang-orang tertentu mendorong kalian untuk berlaku tidak adil kepada mereka. Karena keadilan itu diperlukan dalam menghadapi kawan maupun lawan. Maka berlaku adillah kepada kawan maupun lawan. Keadilan itu lebih dekat kepada ketakutan kepada Allah. Sedangkan sikap tidak adil lebih dekat kepada kelancangan kepada Allah. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada satu pun amal perbuatan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan membalas kalian dengan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram 8. وا ۟ ُوا ُكون ۟ ُٰٓيأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمن ( قَ ّٰو ِمينَ ِللَّـ ِهHai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah) Tafsir dari potongan ayat ini telah disebutkan dalam surat an-Nisa:135. َ( قَ ّٰو ِمينselalu menegakkan (kebenaran)) Kata ini menunjukkan bahwa mereka diperintahkan untuk menegakkan kebenaran dengan sebenar-benarnya. ( ِللَّـ ِهkarena Allah) Dengan mengharap pahala dari-Nya dan takut dari siksaannya. Dan makna ( )القسطyakni keadilan. شنَـَٔانُ قَ ْوم َ َو ََل يَجْ ِر َم َّن ُك ْم (Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum) Yakni janganlah kebencian terhadap suatu kaum membawa kalian untuk tidak berbuat adil kepada mereka dan menyembunyikan persaksian yang menguntungkan mereka. ه َُو ((karena itu) Yakni keadilan itu. ( أ َ ْق َربُ ِللتَّ ْق َوىlebih dekat kepada takwa) Yakni ketaatan yang diperintahkan kepada kalian berkali-kali. Yakni lebih dekat untuk kalian taat kepada Allah, atau menjauhi neraka. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 8. “Hai orang-orang yang beriman,” yaitu kepada apa yang mereka diperintahkan untuk beriman kepadanya. Tegakkan konsekuensi imanmu dengan “menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil.” Hendaknya gerak-gerikmu, lahir dan batin, terus bersemangat dalam penegakkan keadilan dan hendaknya pelaksanaannya itu hanya karena Allah semata, bukan karena tujuan dunia. Dan hendaknya sasaranmu tegak dan seimbang (qisth) yaitu adil, tanpa berlebih-lebihan dan tanpa meremehkan; dalam ucapan dan perbuatanmu. Tegakkan itu kepada kerabat, orang jauh, kawan maupun musuh. “Dan janganlah sekali-kali kamu terdorong oleh kebencian kepada suatu kaum untuk berlaku tidak adil,” seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak memiliki rasa kedailan. Akan tetapi sebagaimana kamu bersaksi untuk membela temanmu maka kamu pun harus mau bersaksi untuk melawannya, sebagaimana kamu bersaksi melawan musuhmu, maka kamu pun harus bersaksi membelanya walaupun dia adalah orang kafir atau pelaku bid’ah. Dalam hal ini wajib berlaku adil dan menerima kebenaran yang dibawanya (karena ia adalah kebenaran), bukan karena dia yang mengucapkannya, dan kebenaran tidak ditolak hanya karena dia yang mengucapkannya, karena itu kezhaliman terhadap kebenaran. “Berlaku adillah, karena berlaku adil itu lebih dengan takwa,” yakni semakin kamu berusaha untuk bersikap adil dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya, maka hal itu lebih dekat kepada ketakwaan hatimu. Jika keadilannya sempurna, maka takwanya juga sempurna. “SEsungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” maka Dia akan membalasmu sesuai dengan amal perbuatanmu, yang baik, yang buruk, yang kecil, dan yang besar; dengan balasan di dunia dan akhirat.
2. Tafsir Al-Maidah Ayat 9
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Arab Saudi 9. Allah -yang tidak pernah mengingkari janji-Nya- menjanjikan kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta beramal saleh, ampunan atas dosa-dosa mereka dan ganjaran yang besar, masuk surga. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram 9 Allah telah memberikan janji yang harus dan baik kepada orang-orang yang beriman yang melakukan amal dengan melakukan ketaatan dengan mengampuni dosa-dosa mereka dan menganugerahkan pahala yang besar artinya surga. Kemudian Allah memberi tanggapan pada ayat setelahnya dengan menunjukkan orang-orang kafir untuk menjelaskan perbedaan. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 9. “Allah telah menjanjikan,” –dan Dia tidak mengingkari janjiNya, dan DIa adalah yang paling benar dalam menjawab- kepada orang-orang yang beriman kepadaNya, kepada kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan Hari Akhir, “dan membawa amal shalih , ”Yang memuat perkara-perkara yang wajib dan yang Sunnah, dengan ampunan dari dosa-dosa mereka dan meminta maaf dari mereka juga akibat-hasilnya dan menjanjikan pahala besar yang kebesarannya hanya dapat ditanyakan oleh Allah. "Tak seorangpun yang mengerti berbagai keinginan yang menanti, yang indah dilihat sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan" (As-Sajdah: 17).ajib atau yang sunat Insan Hidayatul bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Pada ayat ini Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Allah telah memuji orang-orang yang beriman dengan ucapan yang sesuai dengan isi hati mereka dan membuktikannya dengan beramal saleh bahwa mereka akan menerima ampunan atas dosa-dosa mereka dan pahala yang besar yang menghasilkan surga. Setelah itu, Allah akan meminta pembalasan yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir. Ketika orang-orang yang kafir menolak ajakan rasul dan mendustakan ayat-ayat kami yang disampaikan melalui rasul-rasul kami, mereka yang akan menjadi penghuni neraka. Mereka kekal di sini selama-lamanya.
3. Tafsir Al-Maidah Ayat 10
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 10. Sedangkan orang-orang yang ingkar kepada Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya, mereka itu penghuni-penghuni Neraka yang akan masuk ke dalamnya sebagai hukuman atas kekafiran dan pendustaan mereka. Mereka akan menetap di sana sebagaimana seorang sahabat yang selalu setia dengan sahabatnya. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram 10 Adapun orang-orang yang kafir atas adanya Allah juga kafir atas kemahaesaan-Nya, dan mendustakan ayat-ayat yang diturunkan kepada para rasul yang mulia, mereka itu adalah penghuni neraka dan kekal di dalamnya. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 10. “Adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,” yang menunjukkan kebenaran yang jelas, lalu mereka mendustakannya setelah kebenaran itu terbukti, “maka mereka itu adalah penghuni neraka,” yang selalu tetap di dalamnya, seperti seseorang yang selalu bersama dengan temannya. Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Setelah itu, Allah menyatakan pembalasan yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir. Adapun orang-orang yang kafir yang menolak ajakan rasul dan mendustakan ayat-ayat kami yang disampaikan melalui rasul-rasul kami, mereka itulah yang akan menjadi penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya ayat ini sekali lagi mengingatkan orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh. Wahai orangorang yang beriman! ingatlah nikmat Allah yang dianugerahkan kepadamu, ketika suatu kaum, yakni orang-orang kafir mekah dan orangorang yahudi bani naa'ir, bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya untuk membunuhmu dan para sahabat yang bersamamu dengan cara yang licik, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu sehingga mereka tidak dapat melaksanakan niatnya berbuat jahat kepadamu. Dan bertakwalah kepada Allah pada setiap waktu dan dalam segala keadaan, dan hanya kepada Allah-lah, tidak kepada selain-Nya, hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal, menyerahkan segala keputusan kepada Allah yang memutuskan segala sesuatu sesuai ilmu-Nya yang mahaluas dan kekuasaan-Nya yang mahabesar.
B. TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 119
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 119. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti rasul-Nya, dan menjalankan syariat-Nya, takutlah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan bergabunglah bersama orang-orang yang jujur dalam keimanan, ucapan, dan perbuatannya. Karena tidak ada keselamatan bagi kalian kecuali di dalam kejujuran. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram 119. َص ِدقِين ۟ ُ( َو ُكونdan ّٰ وا َم َع ال hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar) Terdapat isyarat bahwa tiga orang ini telah meraih penerimaan taubat dari Allah dengan kejujuran mereka. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah Allah memeritahkan kepada kita untuk senantiasa bersama orang-orang yang benar, Dia berfirman : { يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ َّللاَ َو ُكونُوا َم َع ال َصا ِدقِين َّ } , maka betapa banyak diantara mereka yang merugi dengan mengabaikan ayat ini, sungguh kehinaan dan kerugian besar bagi mereka yang terjerumus ke dalam perangkap kebohongan orang-orang kafir. Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia 119. Wahai orang-orang mukmin, takutlah kepada Allah dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya serta teruslah beriman dengan benar baik dalam perkataan maupun perbuatan Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah Baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keadaan, di mana hati mereka selamat dari niat buruk, berhati ikhlas dan berniat baik. Perlu diketahui. Bahwa kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa seseorang ke surga.
C. TAFSIR AN-NAHL AYAT 90-92
1. Tafsir An-Nahl Ayat 90 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 90. Sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan pada hamba-hamba-Nya dengan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak para hamba, tidak mengutamakan seseorang di atas orang lain dalam hukum kecuali karena satu hak yang mengharuskan demikian. Allah memerintahkan berbuat kebaikan dengan memberikan apa yang tidak wajib atas seorang hamba seperti infak suka rela atau memaafkan orang zalim. Allah memerintahkan membantu hajat kebutuhan para kerabat. Allah melarang segala sesuatu yang buruk, baik berupa perkataan seperti perkataan yang buruk atau perbuatan seperti zina. Allah melarang apa yang diingkari oleh syariat, yaitu segala bentuk kemaksiatan. Allah melarang berbuat zalim dan sombong di hadapan manusia. Allah menasihati kalian dengan apa yang Dia perintahkan kepada kalian dan apa yang Dia larang dalam ayat ini dengan harapan kalian mau mengambil pelajaran dari nasihat Allah tersebut. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram 90. ِإ َّن هللاَ َيأ ْ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل ِ ْ ( َوSesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat اْلحْ س ِن kebajikan) Makna ( )العدلyakni berlaku adil kepada semua orang tanpa condong kepada sebagiannya kecuali dengan alasan yang mewajibkan itu. Dan termasuk dari perbuatan adil adalah bersikap pertengahan antara sikap berlebih-lebihan dan kelalaian. Dan makna ( )اْلحسانyakni melakukan sesuatu diluar kewajiban yang dituntut atasnya, seperti bersedekah dan segala perbuatan yang tidak diwajibkan Allah namun berpahala jika dilakukan. َآئ ذِى ْالقُ ْربَى ِ (و ِإيت َ memberi kepada kaum kerabat) Yakni memenuhi kebutuhan para kerabat. َآء ِ (ويَ ْن َهى َع ِن ْالفَحْ شdan َ Allah melarang dari perbuatan keji) Makna ( )الفحشاءyakni perkataan atau perbuatan yang sangat buruk seperti perbuatan zina atau kikir. (و ْال ُمنك َِرkemungkaran) َ Yakni segala yang dilarang oleh syari’at yang meliputi segala kemaksiatan. ( َوالبَ ْغ ِىdan ْ permusuhan) Yakni kesombongan dan kezaliman. َظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرون ُ ( يَ ِعDia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran) Yakni agar kalian senantiasa ingat setiap perintah dan larangannya dalam ayat ini, sehingga kalian dapat mengambil pelajaran yang diberikan Allah kepada kalian. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 90. Sesungguhnya Allah memerintahkan seluruh manusia untuk jujur dan adil dalam segala perkara, membalas kebaikan dengan sesiatu yang lebih baik, membalas keburukan dengan memberi maaf dan ampunan, dan memberikan hak-hak kepada kerabat berupa silaturahmi dan berbuat baik. Dan Allah melarang dari setiap keburukan dalam perkataan ataupun perbuatan seperti ghibah, namimah, zina, pelit, dan dari setiap sesuatu yang dilarang syariat dan tidak sesuai dengan akal sehat, yaitu seluruh perbuatan maksiat, serta dari kezaliman dan permusuhan. Allah mengingatkan kalian dengan hukum-hukumNya supaya kalian mengambil pelajaran dan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Semua itu mencakup keseluruhan ayat dalam kitab Allah tentang kebaikan dan keburukan
D. TAFSIR AN-NISA AYAT 105
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Arab Saudi 105. Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu -wahai Rasul-kitab Al-Qurʻān yang berisi kebenaran untuk memberikan tanggapan kepada umat manusia tentang apa yang Allah ajarkan dan ilhamkan kepadaamu, jika tidak sesuai dengan hawa nafsumu dan layakkan pribadimu. Dan janganlah kamu menjadi pembela bagi orang-orang yang khawatir tentang diri mereka sendiri dan khawatirkan mereka dari orang yang membutuhkan mereka. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram 105. إنآ أنزلنآ إليك الكتب بالحق (Sesungguhnya Kami Telah Menurunkan kitab Kepadamu DENGAN membawa Kebenaran) Sebab diturunkannya ayat Penyanyi bahwa Seorang lelaki Dari golongan orang-orangutan munafik Dari Bani Ubairiq Mencuri MAKANAN Dan Senjata Dari Seorang yahudi, namun orangutan munafik Penyanyi menuduh orangutan Shaleh Yang melakukan. Dan orang-orang dari orang-orang dari suku bani Ubairiq ini mulai membeli di depan rasulullah -menuntut putusan-, sampai Rasulullah hampir sesuai dengan tuntutan orang-orang yang dituduh ini tidak memiliki alasan. Maka turunlah ayat ini. ُ( بِ َمآ أ َ َرىكَ هللاdengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu) Baik itu dengan lulus wahyu atau dengan apa yang dikabarkan dan disetujui oleh Allah membantah. ( وَل تكن للخآئنين خصيماDan janganlah kamu Menjadi penantang, KARENA (membela) orang-orangutan Yang khianat) Yakni DENGAN menentang orang-orangutan Yang hearts Kebenaran demi membela mereka (orang-orangutan Yang menuduh). Ayat ini memuat dalil tidak dibolehkan seseorang untuk diizinkan orang yang berhak itu salah posisi. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 105-106. (1) Tatkala seorang mukmin mentadabburi firman Allah: { ََو ََل تَ ُك ْن ِل ْلخَائِنِين َصي ًما ِ " }خdan tolonglah kamu menjadi penantang (orang yang dituntut), karena (orang) orang-orang yang khianat" mulai ia juga sedang mempertimbangkan; niscaya ia akan mengetahui banyaknya orang yang berhubungan badan untuk menyelesaikan penyeru dan kebathilan, entah mereka menyombongkan diri, atau mungkin mengharapkan kekayaan dan syuhroh. (2) Ibnu Taimiyah menjelaskan tentang berkah dan memberikan manfaat dari penerapan taujih yang mulia ini, ia berkata: Sesungguhnya semua terbetik dalam benakku karena masalah, kemudian aku beristighfar beribu kali pada Allah, hati ini menjadi lapang dan menghilanglah perkara perkara yang mengahantuiku, dan aku pun meminta apa yang aku pinta. Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, profesor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Arab Saudi 105 Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, meminta kamu mengadili antara manusia yang sesuai dengan apa yang telah Allah wahyukan dan rahasia-rahasia yang juga telah Allah ungkapkan kepadamu. Janganlah kamu menjadi penantang orang yang tidak bersalah, karena membalikkan orang-orang yang khianat. Ayat ini dan ayat berakhirnya hingga 116 turun untuk seorang munafik yaitu Thu'mah bin Ubairaq. Yang telah menarik baju besi dari tetangganya yaitu Qatadah bin Nu'man dalam tas yang rapat tersembunyi kemudian dia sembunyikan pada seorang Yahudi yaitu Zaid bin Samin. Ketika mereka mencari dan mengikuti jejak tas menuju rumah si Yahudi, maka orang-oang mendapatinya di Rumah. Kemudian dia berkata: bayarlah kepada Thu'mah, kemudian kaumnya bani Dhofar berusaha agar Nabi membantah para sahabat mereka itu. Kemudian Nabi bertindak dan berusaha menghukum orang Yahudi tersebut. Maka Allah menurunkan ayat inna anzalna ..