Tugas 01 Administrasi Pertahanan Oktober 2023
Tugas 01 Administrasi Pertahanan Oktober 2023
Disusun Oleh :
NIM : 051110844
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang proses,
fungsional, dan institusional serta sebutkan catur tertib pertanahan!
Sudut pandang institusional melihat administrasi sebagai suatu sistem atau lembaga
yang melibatkan norma-norma, aturan, dan kebijakan tertentu. Ini mencakup elemen-
elemen seperti kelembagaan pemerintah, peraturan, dan budaya organisasi.
Administrasi institusional terkait dengan bagaimana suatu organisasi beroperasi dalam
konteks lebih luas dari lingkungan sosial, politik, dan ekonomi.
Catur tertib pertanahan adalah istilah yang berkaitan dengan tata kelola dan
penyelenggaraan pertanahan. Catur tertib pertanahan terdiri dari empat komponen
utama, yaitu:
1. Tertib Kepemilikan:
Melibatkan aspek hukum dan administratif terkait kepemilikan tanah. Ini mencakup
pembuktian hak-hak tanah, pemilikan, dan peralihan hak-hak tersebut.
2. Tertib Pemanfaatan:
Berkaitan dengan aturan dan regulasi terkait cara tanah digunakan, baik untuk tujuan
pertanian, perumahan, industri, atau tujuan lainnya. Ini termasuk perencanaan tata
ruang dan zonasi.
Jadi catur tertib pertanahan itu dirancang untuk menciptakan keadilan, ketertiban, dan
efisiensi dalam pengelolaan sumber daya tanah agar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan pembangunan nasional.
2. Sebutkan 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan!
Jadi perlu diingat bahwa setiap konteks pertanahan dapat memiliki variabel tambahan
dan penyebab yang unik. Oleh karena itu, penanganan permasalahan pertanahan
seringkali memerlukan pendekatan yang holistik dan penerapan kebijakan yang baik.
3. Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun
1997!
1. Asas Terbuka (Open System): Asas ini mengacu pada prinsip bahwa sistem
pendaftaran tanah harus terbuka untuk umum. Informasi mengenai status dan
kepemilikan tanah harus dapat diakses oleh publik dengan mudah. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan mencegah sengketa tanah.
4. Asas Akurat (Accuracy System): Asas ini menekankan pada ketepatan dan
keakuratan informasi yang disajikan dalam pendaftaran tanah. Data yang terkait
dengan tanah harus mencerminkan kondisi sebenarnya untuk menghindari
kesalahan atau kekeliruan.
5. Asas Objektif (Objectivity System): Pendaftaran tanah harus bersifat objektif,
artinya informasi yang terkandung dalam pendaftaran harus dapat diverifikasi
dan diuji kebenarannya secara independen.
6. Asas Sederhana dan Cepat (Simple and Fast System): Asas ini menekankan
pentingnya menjalankan proses pendaftaran tanah dengan cara yang sederhana
dan cepat. Hal ini untuk memudahkan para pemilik tanah dalam melakukan
pendaftaran.
Itulah beberapa asas-asas pendaftaran tanah yang diatur oleh Peraturan Pemerintah
No. 24 Tahun 1997 di Indonesia. Perlu dicatat bahwa interpretasi dan implementasi
asas-asas ini dapat berubah sesuai dengan perubahan perundang-undangan dan
praktik hukum yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Parlindungan, A.P. (1993) Komentar atas UU Penataan Ruang (UU No. 24 Tahun
1992). Bandung: Mandar Maju.