Pendahuluan
Kajian ini diilhami oleh pemahaman konservatif terhadap Hukum
Islam yang memberi kesan supremasi laki-laki atas perempuan, sementara
57
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
Silvana Kamelya, Bagian Ahli Waris Laki-Laki dan Perempuan dalam Kajian Hukum
Islam, The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law, Volume 2, No. 2, 2021, hlm. 153
5 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
58
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
zaman modern.6
Di Indonesia, tidak ada undang-undang secara formal, yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana tercantum
dalam UUD 1945 pasal 27 yang menyatakan bahwa semua orang sama di
depan hukum. Dalam kehidupan internasional, dari sekitar 22 konvenan
yang berkaitan dengan HAM, Indonesia baru meratifikasi empat buah
konvenan,7 dua di antaranya adalah HAM perempuan, yaitu perjanjian
hak politik perempuan 1961 dan Convention on The Elimination of All Forms
of Discrimination Againt Women (CEDAW) pada tanggal 1 maret 1980.8
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah hukum normatif, disebut juga penelitian
hukum kepustakaan. Pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah
studi pustaka bidang hukum, yang dari sudut kekuatan mengikat dapat
dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu bahan hukum primer, sekunder,
dan tersier. Teknik kajian yang digunakan adalah gabungan antara
deduktif dan induktif. Metode deduktif digunakan untuk mendapatkan
gambaran secara detail dari kerangka umum menuju paparan-paparan
khusus yang kemudian ditarik pada suatu kesimpulan. Pada penelitian
hukum normatif, pengolahan bahan hukum adalah untuk mengadakan
sistematisasi pengolahan bahan-bahan hukum pustaka. Sistematisasi
dimaksud untuk membuat klasifikasi terhadap bahan hukum pustaka
tersebut guna mempermudah analisis dan konstruksi.
Hasil dan Pembahasan
Pengertian Gender
Gender berasal dari bahasa Inggris berarti sexsual classification; sex: the
male and the female gender.9 Makna ini sama dengan “jenis kelamin” yang
tertuang dalam Grand Kamus Inggris-Indonesia.10 Arti seperti ini kata
Nasaruddin Umar kurang tepat. Karena dengan demikian menurutnya
gender disamakan dengan seks yang berarti “jenis kelamin”.11
59
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
12 Mufidah Ch., Sikap Kritis Muslimah Indonesia di Era Globalisasi, (Malang: Makalah
Disampaikan dalam Forum PSG, 12 Agustus 2001).
13 Maggie Humm, Ensiklopedia Feminisme, (Yogyakarta: Fajar-Pustaka Baru, 2002), hlm.
177-178
14 Heddy Shri Ahimsa Putra, Gender dan Pemaknaannya, (Pusat Penelitian Yogyakarta:
60
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
61
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
62
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
Tafsir, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001), hlm. 83; Mu’amaroh, Hak Ekonomi
Perempuan dalam Keluarga Perpektif Islam, The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil
Law, Volume 1, No. 1, 2020, hlm. 153
31 Abu Al-Hasan Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qushairi Al-Nisaburi, Sahih
Muslim, (Riyad: Dar Al-Hadarah li Al-Nashr wa Al-Tauziʻ, 2015), hlm. 826; Abu ʻAbd
Allah Muhammad bin Yazid bin Majah, Sunan Ibn Majah, (Riyad: Dar Al-Hadarah li Al-
Nashr wa Al-Tauziʻ, 2015), hlm. 644
32 Shalahuddin Hamid, Hak Asasi Manusia, hlm. 118
33 Syu’bah Asa, Dalam Cahaya Al-Qur’an: Tafsir Ayat-Ayat Sosial Politik, (Jakarta: Gramedia
63
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
unggul” (Ali Imran: 110). Ayat ini, menurut Rasyid Ridha menjelaskan,
keunggulan umat Nabi atas umat lainnya adalah disebabkan
memerintahkan yang makruf, mencegah dari yang munkar dan beriman
kepada Allah.34 Dengan kata lain, ayat tersebut sebenarnya dalam rincian
bahasa yang yang lebih mudah ingin mengatakan, umat yang unggul
adalah siapa saja yang dapat menegakkan hukum yang ditentukan Allah
dan menjauhkan dari apa-apa yang dilarang-Nya. Tentu berlaku untuk
seluruh umat Nabi, baik laki-laki maupun perempuan, yang memerintah
yang makruf dan mencegah yang munkar.
Tetapi, lanjut Ridha, predikat khair ummah tidak disandangkan kepada
orang-orang non muslim tidak juga orang yang hanya mendirikan salat,
membayar zakat, menjalankan puasa, berhaji walaupun semua itu
merupakan ruh Islam, melainkan setelah melaksanakan penegakan
hukum Islam, yakni tugas amar makruf dan nahi munkar dan beriman
kepada Allah.35
Syu’bah Asa berpandangan, pemahaman “amar makruf” sebagai
humanis, sementara “nahi munkar” menemukan bentuknya yang relevan
dengan konteks manusia sebagai liberasi. Sedangkan “beriman kepada
Allah” merupakan tugas transendensi, yang menghubungkan hidup
dengan Zat.36
Seruan ayat di atas ditujukan untuk semua umat Nabi, laki-laki
maupun perempuan. Semua mendapat tugas sebagai “penerima perintah”
dan “pemberi perintah”. Mereka sama-sama berhak mengidentifikasi
dirinya dengan cita-cita organisasi formal. Perempuan dalam Islam tidak
diposisikan sebagai “penerima perintah” yang terasing dari cita-cita
organisasi dan teridentifikasi dengan hubungan informal. 37
Tugas perempuan dan laki-laki dalam ayat ini dinyatakan sama,
menyuruh yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Amar makruf
dan nahi munkar, adalah seluruh tugas dan aktivitas seorang muslim
mengurusi bidang sosial, politik, ekonomi, pidana, perdata, etika dan
estetika, di ruang publik dan di ruang domestik.38 Hukum Islam tidak
hanya menunjuk kaum laki-laki atau perempuan saja yang punya
KPG, 1998).
38 Su’udah, Melintas Perbedaan.
64
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
hlm. 632
65
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
66
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
67
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
47 Ahmad Jainuri, Perempuan dan Kebebasan Menurut Hukum Islam, (Genggong: Seminar
Gender Penyelenggara STIH Zainul Hasan, 1999).
48 Ahmad Jainuri, Perempuan dan Kebebasan.
49 Al-Maududi, Dasar-Dasar Aqidah Islam, (Jakarta: Media Dakwah, 1991), hlm. 38
68
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
69
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
52 Sulaiman bin Al-Asy’as bin Ishaq bin Basyir Al-Azwi Al-Sijistani, Sunan Abi Dawud,
(Riyadl: Dar Al-Hadlarah li Al-Nashr wa Al-Tauzi’, 2015), hlm. 263
53 Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Juz 1, (ttp: tp, t.t), hlm. 69
70
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
71
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
72
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
73
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
68 Muhammad Umar Nawawi Al-Jawi Al-Bantani, Uqud Al Lujain Fi Bayan Huquq Al-
Zaujain, (ttp: Dar Al-Ihya’ Al-Kutub Al-Arabiyah, t.t), hlm. 8
69 Muhammad Umar Nawawi Al-Jawi Al-Bantani, Uqud Al Lujain, hlm. 8
70 Al-Nisaburi, Sahih Muslim, hlm. 308-309
74
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
perempuan tidak berbeda di hadapan Allah. Dan siapa yang berbuat jahat
dari mereka akan mendapat sanksi sesuai dengan hukuman Allah.
Referensi
Abi Abdillah Muhammad Al-Qurthubi. Al-Jami’ Al-Ahkam Al–Qur’an. Jilid
III. t.tp: t.p, t.t.
Abudin Nata. Metodologi Studi Islam. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2001.
Abu ʻAbd Allah Muhammad bin Yazid bin Majah. Sunan Ibn Majah.
Riyad: Dar Al-Hadarah li Al-Nashr wa Al-Tauziʻ, 2015.
Abu Al-Hasan Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qushairi Al-Nisaburi.
Sahih Muslim. Riyad: Dar Al-Hadarah li Al-Nashr wa Al-Tauziʻ, 2015.
Ahmad Jainuri. Perempuan dan Kebebasan Menurut Hukum Islam.
Genggong: Seminar Gender Penyelenggara STIH Zainul Hasan, 1999.
Ahmad Musthafa Al-Maraghi. Tafsir al-Maraghi. Juz 1. ttp: tp, t.t.
Al-Maududi. Dasar-Dasar Aqidah Islam. Jakarta: Media Dakwah, 1991.
Ali Ahmad Al-Jurjawi. Hikmah Al-Tasyri’ wa Faksafatuh. Beirut: Dar Al-
Fikr, 1994.
Aminah Wadud. Qur’an Menurut Perempuan: Meluruskan Bias Gender dalam
Tradisi Tafsir. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001.
Baharuddin Lopa. Al-Qur’an dan Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: Dana
Bhakti Prima Yasa, 1996.
Chusnul Mar’iyah. Perempuan dan Politik, Jakarta: Makalah disampaikan
dalam Dialog Wanita Nasional, 29 April 1999.
Heddy Shri Ahimsa Putra. Gender dan Pemaknaannya. Yogyakarta: Pusat
Penelitian Kebudayaan dan Perubahan Sosial UGM, 2000.
Ibn Taimiyah. Al-Fatawa Al-Kubra. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1999.
Isniyatin Faizah, Febiyanti Utami Parera, Silvana Kamelya. Bagian Ahli
Waris Laki-Laki dan Perempuan dalam Kajian Hukum Islam. The
Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law, Vol. 2, No. 2, 2021.
Maggie Humm. Ensiklopedia Feminisme. Yogyakarta: Fajar-Pustaka Baru,
2002.
Mahmud Saltut. Al-Islam: Aqidah Wa Syariah. ttp: Dar Al-Qalam, 1966.
Mu’amaroh. Hak Ekonomi Perempuan dalam Keluarga Perpsktif Islam. The
Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law. Vol. 1, No. 1, 2020.
Mufidah Ch. Sikap Kritis Muslimah Indonesia di Era Globalisasi. Malang:
Malakah Disampaikan dalam Forum PSG, 12 Agustus, 2001.
Muhammad Amin bin Muhammad Mukhtar Al-Jikni Al-Syankiti. Adlwa’
Al Bayan fi Idlah Al-Qur’an bi Al-Qur’an. Juz VII. Beirut: Alam Al-
Kutub, t.t.
Muhammad bin Ismaʻil bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-Jaʻfi Al-Bukhari.
Sahih Al-Bukhari. Riyadl: Dar Al-Hadlarah li Al-Nashr wa Al-Tauziʻ,
2015.
75
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law
Vol. 4, No. 1, April, 2023, ISSN. 2809 - 3402
76