Anda di halaman 1dari 6

MANUSIA METODE

Kurangnya sosialisasi tentang Ibu Hamil KEK


Pernikahan Dini, Sex bebas, pendidikan rendah

Kurangnya kerjasama lintas sektoral


Kurangnya pengetahuan ibu tentang 1000 HPK

Penyuluhan mengenai sex education


kepada anak remaja
Kurangnya asupan gizi selama masa kehamilan,
kehamilan di usia resiko yaitu <20 th. GIZI

Indikator Ibu
Hamil KEK
>10%
Kurangnya perhatian orang
Pemberian PMT bumil KEK selalu diberikan Ekonomi menegah kebawah,
tua terhadap perilaku anak
kepada bumil KEK yang datang kepuskesmas sehingga kurangnya daya beli dan (11,08%)
remaja.
menyebabkan kurangnya asupan
gizi pada ibu hamil kek.

Kurangnya poster/leaflet tentang


informasi Ibu Hamil KEK. Pengaruh terhadap teman
sebaya yang berperilaku tidak
baik mengenai sex education.

SARANA DANA LINGKUNGAN


Prioritas Masalah Berbagai Faktor Penyebab Masalah yang Perumusan Penyebab Masalah Inventarisasi Alternatif Rumusan Pendekatan
Perlu Dipertimbangkan Pemecahan Penyebab Pemecahan Masalah
Masalah
GIZI I.Manusia  Pernikahan Dini yang terjadi  Petugas harus proaktif  Penyuluhan tentang Ibu
1. Indikator Ibu  Pernikahan Dini, Sex bebas, pendidikan dimasyarakat disebabkan dari memberikan Hamil KEK di Wilker
Hamil KEK rendah. sex bebas, putus sekolah penyuluhan tentang Puskesmas Sebelas Ilir.
>10%  Kurangnya pengetahuan ibu tentang 1000 mengakibatkan rendahnya informasi mengenai  Kunjungan rumah Ibu
HPK pendidikan dan kurangnya Ibu Hamil KEK Hamil KEK
(11,08%)  Kurangnya asupan gizi selama masa pengetahuan ibu yang masih  Petugas aktif  Penyuluhan tentang sex
kehamilan, kehamilan di usia resiko yaitu remaja selama hamil. melakukan pendataan education di sekolah.
(SPM 9%) <20 th.  Kurangnyapengetahuan Ibu door to door untuk  Posyandu Remaja
II. Metode hamil KEK tentang 1000 HPK mensinkronisasikan  PKPR
 Kurangnya sosialisasi tentang Ibu Hamil (Hari Pertama Kehidupan) . data dari RT dan
KEK  Kurangnya sosialisasi tentang Kader
 Kurangnya kerjasama lintas sektoral Ibu Hamil KEK.  Kerjasama yang aktif
 Penyuluhan mengenai sex education  Ekonomi menegah kebawah, dari pihak lintas
kepada anak remaja sehingga kurangnya daya beli sektoral untuk
III. Sarana dan menyebabkan kurangnya mengatasi Ibu Hamil
 Pemberian PMT bumil KEK selalu asupan gizi pada ibu hamil kek. KEK.
diberikan kepada bumil KEK yang datang  Kurangnya perhatian orang tua
kepuskesmas terhadap perilaku anak remaja.
 Kurangnya poster/leaflet tentang informasi  Pengaruh terhadap teman
Ibu Hamil KEK. sebaya yang berperilaku tidak
IV. Dana baik mengenai sex education.
 Ekonomi menegah kebawah, sehingga Sehingga melakukan perbuatan
kurangnya daya beli dan menyebabkan menyimpang seperti sex bebas.
kurangnya asupan gizi pada ibu hamil kek.
V. Lingkungan
 Kurangnya perhatian orang tua terhadap
perilaku anak remaja.
 Pengaruh terhadap teman sebaya yang
berperilaku tidak baik mengenai sex
education.
MANUSIA METODE

Kurangnya pengetahuan Ibu tentang


Menekankan kepada pihak BPM agar
IMD dan pengetahuan tentang
selalu dilaksanakan IMD kepada ibu
pentingnya kolostrum
yang baru melahirkan.

Sosialiasi kepada RT, Kader, dan BPM


tentang pentingnya IMD
Ibu kelelahan pasca melahirkan sehingga
sering lupa dan tidak bersedia untuk GIZI
melakukan IMD.
IMD
Inisiasi
Menyusu Dini

Beberapa BPM sering tidak Beberapa BPM memerlukan


melaksanakan IMD media informasi mengenai
IMD berupa leaflet, poster
Kurangnya media informasi dan booklet.
Kurangnya dukungan
mengenai pentingnya IMD
motivasi dari pihak keluarga
dan Kolostrum.
dan lingkungan sekitar.

SARANA DANA LINGKUNGAN


Prioritas Masalah Berbagai Faktor Penyebab Masalah yang Perumusan Penyebab Masalah Inventarisasi Alternatif Rumusan Pendekatan
Perlu Dipertimbangkan Pemecahan Penyebab Pemecahan Masalah
Masalah
PROMKES I. Manusia  Pihak pengelola TTU belum  Petugas harus  Pendataan PHBS
1. PHBS  Kurangnya pengetahuan Ibu tentang IMD mendapat paparan /informasi melakukan sosialiasi Sekolah/TTU/ Tempat
TTU/Sekolah/ dan pengetahuan rentang kolostrum mengenai penerapan PHBS di kepada pihak Kerja/Instansi Kesehatan
Tempat Kerja tidak  Ibu kelelahan pasca melahirkan sehingga masing masing tempat – tempat pemilik/pengelola  Pembuatan group untuk
memenuhi sering lupa dan tidak bersedia untuk umum TTU mengenai jejaring komunikasi agar
melakukan IMD.  Pihak pengelola TTU masih penerapan PHBS di lebih mudah dilakukan
II. Metode terhambat dalam menyediakan masing masing tempat komunikasi
 Menekankan kepada pihak BPM agar selalu sarana dalam pemenuhan  Meningkatkan jejering
dilaksanakan IMD kepada ibu yang baru penerapan PHBS di TTU komunikasi dengan
melahirkan. TTU diwiliayah kerja
 Sosialiasi kepada RT, Kader, dan BPM Puskesmas Sebelas Ilir
tentang pentingnya IMD
III. Sarana
 Beberapa BPM sering tidak melaksanakan
IMD
 Kurangnya media informasi mengenai
pentingnya IMD dan Kolostrum.
IV. Dana
 Beberapa BPM memerlukan media
informasi mengenai IMD berupa leaflet,
poster dan booklet.
V. Lingkungan
 Kurangnya dukungan motivasi dari pihak
keluarga dan lingkungan sekitar.
MANUSIA METODE

Kurangnya sosialisasi tentang Stunting


Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah

Kurangnya kerjasama lintas sektoral


Kurangnya pengetahuan ibu tentang 1000 HPK

Kurangnya informasi gizi selama masa kehamilan


GIZI

Pengetahuan
tentang
stunting rendah
Sanitasi dan kebersihan air
Kurangnya iklan layanan masyarakat di masyarakat
kurang layak
terkait stunting Status ekonomi menegah
kebawah

Kurangnya banner tentang informasi


Stunting

SARANA DANA LINGKUNGAN


Prioritas Masalah Berbagai Faktor Penyebab Masalah yang Perumusan Penyebab Masalah Inventarisasi Alternatif Rumusan Pendekatan
Perlu Dipertimbangkan Pemecahan Penyebab Pemecahan Masalah
Masalah
GIZI I.Manusia  Pendidikan rendah yang  Petugas proaktif  Penyuluhan tentang
 Tingkat pendidikan masyarakat yang terjadi di masyarakat memberikan informasi stunting di Wilker
Pengetahuan rendah mengakibatkan kurangnya baik berupa sosialisasi Puskesmas Sebelas Ilir
tentang stunting  Kurangnya pengetahuan ibu tentang 1000 pengetahuan masyarakat maupun penyuluhan
rendah di HPK dari semua segi informasi kepada masyarakat
masyarakat  Kurangnya informasi gizi selama masa baik umum maupun khusus. tentang stunting.
kehamilan  Kurangnya sosialisasi  Kerjasama yang aktif
II. Metode tentang stunting dan dari pihak lintas
 Kurangnya sosialisasi tentang stunting informasi berupa banner sektoral
 Kurangnya kerjasama lintas sektoral kepada masyrakat.
III. Sarana  Ekonomi menengah
 Kurangnya iklan layanan masyarakat kebawah.
 Kurangnya banner tentang informasi  Higient dan sanitasi yang
Stunting kurang layak
IV. Dana
 Ekonomi menegah kebawah, sehingga
kurangnya daya beli dan menyebabkan
kurangnya asupan gizi.
V. Lingkungan
 Sanitasi dan kebersihan air kurang
 Mck kurang higient.

Anda mungkin juga menyukai