Anda di halaman 1dari 5

Fishbone Meningkatkanya angka kejadian KEK pada ibu hamil

Man Material
Kurangnya pemahaman petugas Man Material
thd bumil mengenai untuk
menjaga kesehatan dan Asupan zat gizi tidak
memenuhi kecukupan nutrisinya sesuai dengan
selama kehamilan
kebutuhan

Kurangnya pemahaman
petugas ke bumil utk Asupan gizi bumil kurang baik
pengetahuan bumil
mengenai dampak KEK
Meningkatkanya angka
kejadian KEK pada ibu
hamil
FAKTOR
EKONOMI Kurangnya penyuluhan yang
diberikan oleh petugas
kesehatan terhadap ibu hamil
yang ada

MONEY Method/
market
Akar Masalahnya terjadinya ibu KEK pada ibu Hamil

Mual dan
Gizi yang Muntah
Kurang

Stres
Emosional
Komplikasi
atau
Kehamilan
Psikologis

Kelainan
Metabolik:

PROGRAM PEMERINTAH TENTANG IBU KEK


Pelaksanaan PMT pada ibu hamil diatur dalam Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan
(balita-ibu hamil-anak sekolah) yang dikeluarkan Kemenkes RI pada tahun 2017 dan 2019.
Menurut Petunjuk Teknis PMT 2019 kegiatan PMT terdiri atas:

1. Tahap Persiapan

Direktorat Gizi Masyarakat mengirimkan surat ke Dinkes Provinsi untuk membuat surat
permintaan nama petugas pemeriksa MT di Dinkes Kabupaten/kota dan nama petugas penerima
MT di puskesmas. Kemudian Dinkes Provinsi meneruskan ke Dinkes Kabupaten/Kota. Dinkes
Kabupaten/Kota membuat SK (melalui sigiziterpadu) petugas pemeriksa MT di Dinkes
Kabupaten/Kota dan petugas penerima MT di puskesmas. Biaya yang timbul akibat pembuatan
SK tersebut dibebankan pada anggaran pemerintah daerah Kabupaten/Kota

2. Tahap pelaksanaan

Direktur Gizi Masyarakat mengirimkan surat rencana pengiriman MT ke Dinkes


Kabupaten/Kota dengan tembusan Dinkes Provinsi. Kemudian penyedia barang memberitahukan
jumlah dan waktu pengiriman MT ke Dinkes Kabupaten/Kota lalu mengirimkan ke puskesmas
melalui Dinkes Kabupaten/Kota. Setelah diterima, Kepala Dinkes Kabupaten/Kota membuat
surat pernyataan menerima hibah. Apabila PMT diterima dalam kondisi tidak layak maka wajib
ditolak dan dikembalikan sesuai jumlah yang tidak layak kepada penyedia melalui Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK). Kemudian Petugas Dinkes Kabupaten/Kota mendistribusikan ke
Puskesmas sasaran dan Puskesmas membuat Berita Acara Serah Terima Barang (BAST) secara
online di Sigiziterpadu. Puskesmas mengirim MT ke sasaran melalui Posyandu atau unit
pelayanan kesehatan lainnya melalui Bidan di Desa (BDD) atau petugas yang ditunjuk/kader
untuk didistribusikan ke sasaran (ibu hamil).

3. Tahap pemantauan/pengawasan

Tahap pemantauan mencakup distribusi MT dan pemanfaatan MT oleh sasaran. Distribusi


Pemantauan distribusi dan penyimpanan dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Puskesmas. Pada Dinkes Kabupaten/Kota dipantau oleh petugas Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sedangkan di Puskesmas pemantauan dilakukan oleh petugas Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
Hal-hal yang dipantau yaitu jadwal penerimaan MT di Dinkes Kabupaten/Kota, jumlah dan jenis
MT, kondisi fisik dan administrasi gudang penyimpanan, rencana dan pelaksanaan
pendistribusian ke Puskesmas. Pemanfaatan oleh sasaranPengawasan dilakukan oleh bidan
desa/petugas yang ditunjuk/kader dengan mengamati cara penyimpanan (wadah, letak), cara
penyajian (porsi, daya terima), persediaan MT, dan keluhan terhadap MT.

4. Tahap Pencatatan/pelaporan

Seluruh kegiatan distribusi MT sampai sasaran harus dicatat di formulir yang selanjutnya diinput
ke aplikasi Sigiziterpadu sebagai laporan. Ada dua laporan pencatatan yaitu pencatatan
administrasi gedung dan pencatatan distribusi dan konsumsi MT pada sasaran.

Analisa SWOT pada ibu kek

Untuk melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)


terhadap usaha "Ibu Kek", yang mungkin merupakan usaha kue atau bakery yang
dimiliki atau dijalankan oleh seseorang yang disebut "Ibu Kek", Anda perlu
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Strengths (Kekuatan):
 Kualitas Produk: Jika Ibu Kek memiliki produk kue yang lezat, berkualitas
tinggi, dan unik, hal ini bisa menjadi kekuatan utama.
 Keahlian Khusus: Jika Ibu Kek memiliki keahlian khusus dalam membuat
kue tertentu atau memiliki resep yang langka dan disukai pelanggan, ini
bisa menjadi keunggulan kompetitif.
 Lokasi Strategis: Jika lokasi usaha berada di tempat yang strategis dengan
banyak lalu lintas pelanggan potensial, ini bisa menjadi kelebihan.
2. Weaknesses (Kelemahan):
 Keterbatasan Sumber Daya: Jika Ibu Kek memiliki keterbatasan dalam hal
sumber daya manusia, peralatan, atau modal, hal ini bisa menjadi
hambatan dalam pengembangan usaha.
 Ketergantungan pada Ibu Kek: Jika usaha ini sangat bergantung pada
keterampilan atau kehadiran langsung Ibu Kek, maka akan sulit untuk
memperluas skala operasi atau menjaga konsistensi produk jika Ibu Kek
tidak tersedia.
 Standarisasi Produk: Jika konsistensi dalam kualitas atau rasa produk tidak
terjaga karena kurangnya standarisasi dalam proses produksi, ini bisa
menjadi kelemahan.
3. Opportunities (Peluang):
 Pertumbuhan Pasar: Jika ada peningkatan permintaan untuk kue-kue
berkualitas atau makanan ringan sehat, ini bisa menjadi peluang untuk
memperluas pangsa pasar.
 Eksplorasi Pasar Baru: Mengembangkan lini produk baru atau memasuki
pasar yang belum dieksplorasi sebelumnya dapat menjadi peluang untuk
pertumbuhan.
 Kolaborasi Bisnis: Kerjasama dengan toko-toko kopi, restoran, atau toko-
toko kecil lainnya untuk menyediakan produk kue mereka bisa menjadi
peluang untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan.
4. Threats (Ancaman):
 Persaingan yang Ketat: Kehadiran pesaing yang memiliki produk serupa
atau lebih dikenal bisa menjadi ancaman bagi keberhasilan usaha Ibu Kek.
 Perubahan Selera Konsumen: Jika selera konsumen berubah dan mereka
lebih memilih makanan sehat atau makanan ringan lainnya, hal ini bisa
mengurangi permintaan terhadap produk kue tradisional.
 Peraturan Pemerintah: Perubahan dalam peraturan kesehatan atau
peraturan sanitasi bisa memengaruhi operasi usaha kue, seperti
persyaratan penggunaan bahan-bahan tertentu atau proses sanitasi.
Referensi

Afrizal, Amin, M., Adisuputra, Nadia, Firdaus, R., Wargianto, Radiansyah, A., Hidayati, N.,
Hamdan, Juhari, &Suhardi. (2022). Pengantar Bisnis. Publica Indonesia Utama.
Alamsyah, M. I., Dirgantari, P. D., Rahayu, A., & Adi, L. (2023). Strategic Mapping of
Corporate and Business Strategies in the Healthcare Sector : A Case Study of ABC
Hospital in Indonesia. EastAsian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR), 2(6),
2427–2444.
Ekantiana, E., Sari, P. S., Bestari, L., Handayani, W., Hasangapan, R., & Mikkael.
(2023). Swot Analysis As A Basis of Strategy in Efforts to Increase The Number Of
Patient Visits at Abc Hospital Pain Management Clinic. Jurnal Ekonomi, 12(03), 1391–
1403.[5]

Anda mungkin juga menyukai