Anda di halaman 1dari 1

Nutrisi adalah sumber energi yang dibutuhkan untuk menjalankan semua proses tubuh manusia.

Diet seimbang adalah kombinasi dari nutrisi makro dan mikro. "Ketidakcukupan nutrisi" melibatkan
asupan nutrisi yang lebih rendah dari perkiraan kebutuhan rata-rata, sedangkan "defisiensi nutrisi"
terdiri dari tingkat yang sangat rendah dari satu atau lebih nutrisi, sehingga tubuh tidak dapat
menjalankan fungsinya secara normal dan dengan demikian menyebabkan peningkatan risiko
beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Malnutrisi dapat disebabkan oleh
faktor lingkungan, seperti kelangkaan makanan, serta kondisi penyakit, seperti anoreksia nervosa,
puasa, ketidakmampuan menelan, muntah terus-menerus, gangguan pencernaan, malabsorpsi usus,
atau penyakit kronis lainnya.

Biomarker nutrisi - seperti kadar serum atau plasma nutrisi seperti folat, vitamin C, vitamin B, vitamin
D, selenium, tembaga, seng - dapat digunakan untuk mengevaluasi asupan nutrisi dan paparan
makanan. Kekurangan zat gizi makro dapat menyebabkan kwashiorkor, marasmus, ketosis, retardasi
pertumbuhan, penyembuhan luka, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, sedangkan
kekurangan zat gizi mikro - seperti zat besi, folat, seng, yodium, dan vitamin A - dapat menyebabkan
gangguan intelektual, pertumbuhan yang buruk, komplikasi perinatal, penyakit degeneratif yang
berhubungan dengan penuaan, serta morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Mencegah
defisiensi zat gizi makro dan mikro sangat penting dan hal ini dapat dicapai melalui suplementasi dan
pendekatan berbasis makanan.

Jurnal ini membahas tentang defisiensi gizi utama yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
termasuk risiko penyakit serius seperti kanker, diabetes, dan gangguan jantung. Defisiensi gizi dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk asupan makanan yang tidak mencukupi, gangguan penyerapan
nutrisi, dan diet yang kurang mengandung nutrisi penting. Defisiensi mikronutrien adalah jenis defisiensi
gizi yang paling umum terjadi, dan dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan. Beberapa nutrisi
mikro yang penting termasuk zat besi, yodium, kalsium, seng, magnesium, fluoride, serta vitamin A, B6,
B12, C, D, E, dan K. Suplementasi makanan adalah salah satu solusi utama untuk mengelola defisiensi
mikronutrien, karena dapat meningkatkan asupan nutrisi yang kurang dalam populasi dan mengisi
kesenjangan gizi.

Jurnal "Main nutritional deficiencies" yang diterbitkan dalam J PREV MED HYG 2022, mengulas tentang
pentingnya nutrisi sebagai sumber energi yang diperlukan untuk semua proses tubuh manusia. Artikel ini
menekankan perbedaan antara "ketidakcukupan gizi" yang berarti asupan nutrisi di bawah kebutuhan rata-
rata, dan "defisiensi gizi" yang merupakan kondisi berkurangnya tingkat satu atau lebih nutrisi secara
signifikan sehingga tubuh tidak dapat berfungsi normal.

Defisiensi makronutrien dapat menyebabkan kondisi seperti kwashiorkor dan marasmus, sedangkan
defisiensi mikronutrien dapat menyebabkan gangguan intelektual, pertumbuhan yang buruk, dan
komplikasi perinatal. Penulis juga menyoroti pentingnya menggunakan biomarker nutrisi seperti serum
atau plasma untuk mengevaluasi asupan nutrisi dan paparan diet.

Pencegahan defisiensi makro dan mikronutrien melalui suplementasi dan pendekatan berbasis makanan
dianggap krusial untuk mengurangi risiko penyakit terkait gizi. Artikel ini juga menyediakan referensi dari
berbagai studi yang mendukung temuan dan diskusi yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai