Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah mulai dari awal kehamilan
hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi
ibu hamil harus terpenuhi untuk mengoptimalkan perkembangan janin.
Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi seimbang pada balita perlu
menjadi perhatian khusus agar anak tidak tumbuh pendek atau stunting.
Remaja yang kurus atau kurang energi kronis bisa disebabkan karena
kurang asupan zat gizi, baik karena alasan ekonomi maupun alasan
psikososial seperti misalnya penampilan.
Dari data Global School Health Survey 2015 ditemukan bahwa 93,6 persen
remaja kurang mengonsumsi sayur dan buah, dan 75,7 persen diantaranya
sering mengonsumsi makanan berpenyedap. Tak hanya itu, 42,5 persen
remaja juga cenderung menerapkan pola sedentary life, sehingga kurang
melakukan aktivitas fisik. Hal-hal ini meningkatkan risiko remaja menjadi
gemuk, overweight, bahkan obesitas.
"Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti
hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoporosis
dan lain-lain yang berimplikasi pada penurunan produktivitas dan usia
harapan hidup," ujar Johan.
Kwashiorkor
Kwashiorkor terjadi karena tidak cukupnya asupan protein dalam makanan
yang masuk ke dalam tubuh. Protein diperlukan untuk memperbaiki sel,
membuat sel baru, serta penting untuk pertumbuhan selama masa kanak-
kanak dan kehamilan. Penyakit malnutrisi ini paling umum menimpa anak-
anak dan banyak terjadi di negara-negara berkembang.
Marasmus
Marasmus disebabkan oleh kekurangan hampir semua nutrisi dan asupan
kalori, terutama kalori dari protein dan karbohidrat. Marasmus dapat
menimpa anak-anak dan orang dewasa, serta menyebabkan kematian jika
tidak diobati.
Ciri-ciri seseorang terkena marasmus antara lain tubuh kurus kering
hanya tinggal kulit dan tulang yang menonjol (tulang iga dan bahu
menonjol, kulit lengan atas, paha, dan bokong kendur), wajah seperti
orang yang sudah tua. Marasmus dan kwashiorkor merupakan jenis dari
malnutrisi energi-protein.
Beri-beri
Ciri dari beri-beri basah di antaranya adalah bangun tidur di malam hari
dengan sesak napas, denyut jantung meningkat, sesak napas saat
beraktivitas, dan kaki bagian bawah bengkak. Beri-beri basah dapat
memengaruhi sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Sedangkan beri-beri kering memengaruhi sistem saraf. Tanda-tandanya
adalah susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau kesemutan, fungsi
otot kaki bagian bawah menurun, nyeri, kesulitan bicara, muntah,
dan nistagmus.
Untuk mencegah beri-beri, konsumsi makanan kaya vitamin B1, seperti
susu, biji-bijian, gandum, jeruk, daging sapi, ragi, kacang-kacangan,
beras, dan sereal dari biji-bijian utuh.
Pellagra
Rakhitis
Skorbut (scurvy)
Anemia
Anemia adalah kondisi akibat kekurangan zat besi. Zat besi digunakan
untuk memproduksi sel darah merah, yang membantu menyimpan dan
membawa oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika sel darah merah
sedikit, organ dan jaringan tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup.
Gejala anemia akibat defisiensi besi meliputi tubuh lemah dan lesu,
merasa sangat letih, kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan, detak
jantung cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang lidah, tangan dan kaki
dingin, pusing atau sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas,
insomnia dan kulit pucat.
Anemia dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau
makanan yang kaya akan zat besi, seperti kismis, telur, daging, ikan,
tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, beras merah, seafood, dan sayuran
berdaun hijau tua.
GAKI
Tubuh Anda membutuhkan sejumlah iodium untuk membuat zat kimia yang
dikenal sebagai hormon tiroid. Hormon tiroid inilah yang mengendalikan
metabolisme dan fungsi penting tubuh lainnya. Kekurangan iodium atau
GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) memang bukanlah satu-
satunya penyebab kadar tiroid dalam tubuh menjadi rendah. Namun,
kekurangan iodium dapat menyebabkan pembesaran abnormal kelenjar
tiroid, yang dikenal sebagai gondok.
Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah telah mewajibkan semua
garam yang beredar harus mengandung iodium sekurangnya 30 ppm.
Munculnya infeksi
Munculnya infeksi salah satunya adalah akibat gizi buruk. Hal ini bisa
menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuhnya menurun akibat
kebutuhan nutrisi tubuh yang tidak terpenuhi dengan baik. Terdapat banyak
mineral dan vitamin yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang
seperti zat besi, zinc, dan vitamin C.
Sementara jika tubuh kekurangan zat gizi makro seperti protein dan
karbohidrat—yang merupakan sumber pembangunan sel dan energi, maka
hal itu bisa membuat fungsi beberapa organ tubuh terganggu.
IQ yang rendah
Gangguan emosional
Dampak gizi buruk yang sering tidak disadari adalah gangguan psikologis
pada anak. Akibat gizi buruk ini bisa membawa dampak buruk pada
kemampuan adaptasi anak dan perkembangannya secara keseluruhan.
Sebuah penelitian mengungkapkan, gizi buruk bisa menyebabkan gangguan
hiperaktif dan terhambatnya pertumbuhan.
Defisiensi Vitamin
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Vitamin D
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gizi
buruk pada anak Anda, di antaranya:
Air susu ibu adalah makanan terbaik untuk bayi yang baru lahir.
Asupan yang diproduksi langsung oleh kelenjar tubuh ibu ini
mengandung seluruh zat gizi yang diperlukan bayi usia 0-6 bulan.
2. Pemberian MPASI