Anda di halaman 1dari 3

Lanjut usia atau lansia menjadi kelompok usia yang rentan mengalami berbagai gangguan

kesehatan. Oleh karena itu, untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit, asupan nutrisi mereka
harus tercukupi dengan baik. Namun, seiring menuanya usia, kebutuhan berbagai nutrisi mengalami
perubahan. Mengapa hal ini terjadi dan zat gizi makanan apa saja yang dibutuhkan tubuh lansia?
Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.

Mengapa kebutuhan zat gizi makanan pada lansia berubah?

Makanan untuk lansia atau orang tua lanjut usia

Saat tubuh berhenti tumbuh dan memasuki usia dewasa, fungsi nutrisi menjadi lebih mengarah
sebagai pelindung tubuh dari berbagai macam penyakit. Ini berbeda dengan bayi, anak-anak,
maupun remaja yang membutuhkan nutrisi untuk membantu tumbuh kembang.

Selain fungsinya yang berubah, jumlah kebutuhan nutrisi antara lansia dengan kelompok usia
lainnya juga mengalami perubahan. Sebagai contoh, kebutuhan karbohidrat yang awalnya pada
orang dewasa sekitar 340 gram per hari, mengalami penurunan menjadi 230-200 gram per hari pada
lansia. Nah, berdasarkan hal ini, tahukah Anda apa alasannya?

Jawabannya adalah karena lansia membutuhkan energi lebih sedikit ketimbang orang dewasa.
Lansia mengalami penurunan tingkat metabolisme dan aktivitas sehingga ini berpengaruh pada
kebutuhan energi yang juga ikut menurun.

Meksi begitu, kebutuhan zat gizi dari makanan yang dibutuhkan tubuh seorang lansia tidak
semuanya mengalami penurunan. Mengutip Angka Kecukupan Gizi oleh Kemenkes RI, kebutuhan
vitamin D dan kalsium pada lansia mengalami peningkatan. Alasannya vitamin dan mineral pada
lansia diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang.

Ada dua proses penting pada tulang Anda, pertama adalah proses pembentukan tulang baru dan
yang kedua adalah proses penghancuran sel tulang yang rusak. Pada anak-anak hingga orang berusia
30 tahun, proses pembentukan tulang baru berjalan dengan cepat.

Namun, setelah memasuki usia 30 tahun ke atas, proses penghancuran sel tulang menjadi lebih
cepat ketimbang proses pembentukan. Hal inilah yang membuat lansia rentan mengalami
osteoporosis atau patah tulang dan butuh asupan gizi yang mendukung tulang agar tetap sehat.
Zat gizi makanan yang dibutuhkan tubuh lansia

Persiapan puasa untuk lansia

Salah satu kunci untuk menjaga kesehatan lansia adalah menerapkan pola makan yang sehat
sehingga kebutuhan gizi lansia tercukupi.

Nah, komponen dasar gizi yang harus terpenuhi semua usia adalah protein dan lemak dari telur atau
daging, karbohidrat dari sumber makanan pokok, seperti nasi, kentang, roti, umbi-umbian, serta
vitamin dan mineral dari buah atau sayur.

Namun pada lansia, ada beberapa jenis nutrisi yang perlu perhatian karena kebutuhannya semakin
meningkat atau menurun. Lebih jelasnya, perhatikan daftar zat gizi dari makanan yang dibutuhkan
tubuh lansia berikut ini.

1. Kalsium dan vitamin D

Risiko osteoporosis dan patah tulang yang semakin meningkat, membuat lansia butuh asupan
kalsium dan vitamin D lebih banyak ketimbang orang dewasa. Manfaat kalsium selain untuk menjaga
kesehatan tulang, juga untuk menjaga kesehatan jantung, otot, dan saraf, serta membantu
pembekuan darah.

Kalsium dan vitamin D merupakan nutrisi yang tidak bisa Anda pisahkan. Pasalnya, untuk
mendapatkan kalsium yang mencukupi, tubuh perlu vitamin D untuk menyerap mineral tersebut.

Tanpa vitamin D, seseorang tidak dapat membentuk cukup hormon kalsitriol atau vitamin D aktif.
Penyerapan kalsium yang terganggu ini, membuat tubuh terpaksa mengambil kalsium yang
tersimpan dalam kerangka. Akibatnya, tulang yang ada akan melemah dan tulang baru yang
terbentuk juga tidak kokoh.

Asupan zat gizi dari makanan yang dibutuhkan tubuh lansia ini sebanyak 1200 mcg per hari.
Sementara, asupan vitamin D untuk lansia adalah 20 mcg per hatri.
Pilihan makanan yang kaya kalsium dan vitamin D yang bisa Anda pilih antara lain sayuran hijau,
salmon, telur, dan produk susu. Studi terbaru menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dan kalsium
pada lansia sebaiknya hanya jika dokter memberikan lampu hijau.

2. Kalium

Sama seperti vitamin B12, kebutuhan kalium pada orang dewasa dengan lansia tidak berubah, yakni
4700 mg. Zat gizi dari makanan ini sangat dibutuhkan tubuh, apalagi lansia, untuk menjaga
kesehatan jantung.

Kalium memiliki hubungan kuat dengan natrium karena keberadaan mineral ini menjaga kadar
natrium tidak berlebihan dalam tubuh. Natrium sendiri ada pada makanan yang mengandung tinggi
garam dan biasanya menjadi pantangan bagi penderita hipertensi.

Fungsinya tidak hanya itu saja, kalium juga mendukung sel berkerja normal dan mengatur volume
cairan tubuh. Terutama pada lansia yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), konsumsi
makanan yang mengandung kalium bisa membantu mereka menjaga tensi darah tetap stabil.

Sebagai contoh, makanan yang mengandung kalium adalah kentang, pisang, bayam, tomat, susu
kedelai, brokoli, apel, selada, dan telur.

Anda mungkin juga menyukai