Anda di halaman 1dari 3

Definisi Malnutrisi

Malnutrisi mengacu pada kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan dalam


asupan energi atau nutrisi seseorang. Istilah malnutrisi mencakup 2 kelompok kondisi
yang luas. Salah satunya adalah 'kekurangan gizi' — yang meliputi stunting (tinggi
badan rendah untuk usia), wasting (berat badan rendah untuk tinggi badan), kurus
(berat badan rendah untuk usia) dan defisiensi atau insufisiensi mikronutrien
(kekurangan vitamin dan mineral penting). Yang lainnya adalah kelebihan berat
badan, obesitas, dan penyakit tidak menular terkait diet (seperti penyakit jantung,
stroke, diabetes, dan kanker).

Jenis-jenis malnutrisi

Gizi kurang:

Kekurangan nutrisi yang tepat, disebabkan tidak cukupnya makan atau kurang
makan makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan.

Stunting pada anak balita:

Suatu bentuk kegagalan pertumbuhan yang berkembang dalam jangka waktu


yang lama pada anak-anak di bawah usia lima tahun ketika tumbuh dengan
akses terbatas terhadap makanan, kesehatan dan perawatan. Stunting juga
dikenal sebagai 'kekurangan gizi kronis', meskipun ini hanya salah satu
penyebabnya. Pada anak-anak, dapat diukur dengan indeks gizi tinggi untuk
usia. Stunting sering dikaitkan dengan gangguan kognitif seperti
keterlambatan perkembangan motorik, gangguan fungsi otak, dan kinerja
sekolah yang buruk, karena hal tersebut sering menimbulkan dampak negatif
tersebut.
Wasting pada anak balita:

anak-anak yang tinggi badannya kurus karena kekurangan makanan atau


penyakit akut. Juga dikenal sebagai 'malnutrisi akut', wasting ditandai dengan
penurunan status gizi yang cepat dalam waktu singkat pada anak di bawah
usia lima tahun. Pada anak-anak, dapat diukur menggunakan indeks gizi berat
badan untuk tinggi badan atau lingkar lengan atas (LILA). Ada beberapa
tingkat keparahan malnutrisi akut: malnutrisi akut sedang (MAM) dan
malnutrisi akut berat (SAM).

Kekurangan mikronutrien:

Status gizi kurang optimal disebabkan oleh kurangnya asupan, penyerapan


atau penggunaan satu atau lebih vitamin atau mineral. Asupan beberapa
mikronutrien yang berlebihan juga dapat menyebabkan efek
samping. Komunitas internasional telah berfokus pada beberapa mikronutrien
yang tetap menjadi masalah global termasuk zat besi, seng, vitamin A, folat,
vitamin B12, dan yodium, karena mikronutrien adalah yang paling sulit
dipenuhi tanpa beragam diet. Salah satu indikator umum defisiensi
mikronutrien adalah anemia, karena sindrom ini disebabkan oleh defisiensi
mikronutrien, dan efeknya diperparah oleh beberapa penyakit.

Ketipisan sedang dan parah atau berat badan kurang pada orang dewasa:

Indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 18,5 menunjukkan kekurangan berat
badan pada populasi orang dewasa sementara BMI kurang dari 17,0
menunjukkan ketipisan sedang dan parah. BMI yang kurang dari 16,0
diketahui terkait dengan peningkatan risiko kesehatan yang nyata, kinerja fisik
yang buruk, kelesuan, dan bahkan kematian; Oleh karena itu, titik potong ini
merupakan batas ekstrim yang valid.

Kegemukan dan obesitas pada orang dewasa:

Penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat


mengganggu kesehatan. BMI adalah indeks sederhana dari berat badan untuk
tinggi yang biasa digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan
dan obesitas pada orang dewasa. Kelebihan berat badan dan obesitas adalah
penyebab utama dari banyak PTM, termasuk diabetes mellitus yang tidak
tergantung insulin, penyakit jantung koroner, dan stroke. Obesitas juga
meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, penyakit kandung empedu,
gangguan muskuloskeletal dan gejala pernapasan.

DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization (WHO). 2020. Malnutrition. World Health
Organization. https://www.who.int/news-room/q-a-detail/malnutrition
2. Global Nutrition Report. 2020. About Malnutrition. Global Nutrition Report .
https://globalnutritionreport.org/resources/about-malnutriti

Anda mungkin juga menyukai