Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme haus

Mekanisme munculnya rasa haus merupakan proses pengaturan primer asupan


cairan. Pusat rangsangan haus berada di hipotalamus otak dekat sel penghasil
vasopresin. Hipotalamus sebagai pusat pengontrolan mengatur sekresi vasopresin
(pengeluaran urin) dan rasa haus (minum) bekerja secara berkesinambungan.
Sekresi vasoprin serta rasa haus di rangsang oleh kekurangan cairan dan
dikendalikan oleh kelebihan cairan. Itu sebabnya, kondisi yang mendorong
kejadian penurunan pengeluaran urin untuk menghemat cairan tubuh dapat
menimbulkan rasa haus untuk mengganti kehilangan cairan tubuh (Sherwood,
2012).

Osmoreseptor hipotalamus yang terletak dekat sel penghasil vasopresin dan pusat
haus, marangsang sinyal eksitatorik utama sekresi vasopresin dan rasa haus.
Osmoreseptor ini memantau osmolaritas cairan, selanjutnya mencerminkan
konsentrasi keseluruh cairan internal. Sepanjang peningkatan osmolaritas (air
terlalu sedikit) dan kebutuhan akan air bertambah, maka secara otomatis akan
terjadi aktifasi sekresi vasopresin dan rasa haus. Akibat proses aktifasi tersebut,
terjadi peningkatan reabsorpsi air di tubulus distal dan koligentes sehingga
pengeluaran urin kurang dan air akan dihemat, disisi lain asupan air secara
bersamaan dirangsang. Proses ini memulihkan cadangan air yang berkurang
sehingga keadaan hipertonik mereda seiring pulihnya konsentrasi zat terlarut
dalam kondisi normal. Sebaliknya, air yang berlebihan, bermanifestasi sebagai
menurunnya osmolaritas CES, mendorong kenaikan ekskresi urin (lewat
penurunan sekresi
vasopresin) dan menekan perasaan haus, sehingga mengurangi jumlah air dalam
tubuh (Sherwood, 2012).

Sebagian stimulus merangsang pusat ini, termasuk juga tekanan osmotik cairan
tubuh, volume vaskular, dan angiotensin (hormon yang dilepaskan sebagai respon
pada penurunan aliran darah ke ginjal). Tekanan osmotik yang meningkat akan
menstimulasi pusat haus yang menyebabkan munculnya rasa haus dan mendorong
keingin untuk minum untuk menggantikan kehilangan cairan (Kozier, Erb, Berman
dan Snyder, 2011).
Haus karena insulin
Pasien-pasien dengan defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma
yang normal, atau toleransi glukosa setelah makan karbohidrat. Jika hiperglikemianya
berat dan melebihi ambang ginjal untuk zat ini, maka timbul glikosuria. Glikosuria ini akan
mengakibatkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran urin (poliuria) dan timbul
rasa haus (polidipsia).

Kadar glukosa yang amat tinggi pada liran darah maupun pada ginjal, mengubah tekanan
osmotik tubuh. Secara otomatis, tubuh akan mengadakan osmosis untuk menyeimbangkan
tekanan osmotik. Ginjal akan menerima lebih banyak air, sehingga penderita akan sering
buang air kecil. Konsekuensi lain dari hal ini adalah, tubuh kekurangan air. Penderita
mengalami dehidrasi (hiperosmolaritas) bertambahnya rasa haus dan gejala banyak minum
(polidipsia).
sel-sel kehilangan air karena tubuh mengalami dehidrasi akibat perpindahan osmotik air
dari dalam sel ke cairan ekstrasel yang hipertonik, karena glukosa dalam darah tidak
mudah berdifusi melalui pori-pori membran sel. Akibatnya timbul polidipsia (rasa haus
berlebihan) sebagai mekanisme kompensasi untuk mengatasi dehidrasi.

Suriani, Nidia. 2012. Gangguan Metabolisme Karbohidrat pada Diabetes Melitus.


Malang : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Haus karena gangguan ADH
Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan osmolaritas yang
pada akhirnya akan membentuk urin yang sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara
keseluruhan di duktus koligen. Glomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus
proksimal (± 300 mOsm). Dinding tubulus ansa Henle pars desending sangat permeable
terhadap air, sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular atau
vasa recta. Hal ini menyebabkan cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik.
Peningkatan osmolaritas ini juga akan merangsang rasa haus, namun disini ADH tidak
berfungsi dan tidak ada yang menahan cairan di ginjal, akibatnya adalah polyuria dan encer
hal ini akan menyebabkan juga polidipsi.

Anda mungkin juga menyukai