Kwashiorkor
Marasmus
Marasmik-kwashiorkor
Kwashiorkor adalah suatu sindroma klinik
yang timbul sebagai suatu akibat adanya kekurangan
protein yang parah dan pemasukan kalori yang
kurang dari yang dibutuhkan (Behrman dan
Vaughan, 1994).
Kwashiorkor adalah penyakit gangguan
metabolik dan perubahan sel yang menyebabkan
perlemahan hati yang disebabkan karena kekurangan
asupan kalori dan protein dalam waktu yang lama
(Ngastiyah, 1997).
Marasmus adalah penyakit yang timbul
karena kekurangan energi (kalori) sedangkan
kebutuhan protein relatif cukup (Ngastiyah,
1997).
Marasmus merupakan gambaran KKP
dengan defisiensi energi yang ekstrem
(Sediaoetama, 1999).
Marasmik – kwashiorkor merupakan kelainan
gizi yang menunjukkan gejala klinis campuran antara
marasmus dan kwashiorkor. (Markum, 1996)
Marasmik – kwashiorkor merupakan
malnutrisi pada pasien yang telah mengalami
kehilangan berat badan lebih dari 10%, penurunan
cadangan lemak dan protein serta kemunduran fungsi
fisiologi. (Graham L. Hill, 2000).
Kekurangan vitamin A atau KVA dapat
menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan
tubuh sehingga mudah terserang infeksi, yang
sering menyebabkan kematian pada anak-anak.
Salah satu tanda awal kekurangan vitamin A
adalah buta senja (niktalopia) yaitu
ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari
cahaya terang ke cahaya remang-remang/senja.
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh
kekurangan vitamin A. Kelenjar air mata tidak
mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi
pengeringan mata pada selaput yang menutupi
kornea.
Kulit menjadi kering dan kasar dan folikel
rambut menjadi kasar, mengeras dan mengalami
keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis
folikular.
Kekurangan vitamin A menghambat
pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-sel tulang yang
membentuk email gigi terganggu dan terjadi
atrofisel-sel yang membentuk dentin, sehigga gigi
mudah rusak.
Lapisan sel yang menutupi trakea dan paru-
paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan
lendir, sehingga mudah dimasuki
mikroorganisme atau bakteri dan virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Penyebab masalah AGB adalah kurangnya
daya beli masyarakat untuk mengkonsumsi
makanan sumber zat besi, terutama dengan
ketersediaan biologik tinggi (asal hewan), dan
pada perempuan ditambah dengan kehilangan
darah melalui haid atau pada persalinan.
GAKI dapat menyebabkan pembesaran
kelenjar gondok (tiroid). Pada anak-anak
menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan
jasmani, maupun mental. Ini menampakkan diri
berupa keadaan tubuh yang cebol, dungu,
terbelakang atau bodoh.