I. LATAR BELAKANG
Filariasis merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan
di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang aliran darah dan
kelenjar getah bening yang dapat menyebabkan kecacatan juga dapat berdampak pada penurunan
produktivitas kerja penderita, menjadi beban keluarga dan menimbulkan kerugian ekonomi.
Untuk menanggulangi masalah tersebut peran serta masyarakat sebagai kader dan petugas
kesehatan juga aparat desa sangatlah penting. Diharapkan dengan aktifnya kader , petugas
kesehatan dan aparat desa dalam pendampingan di masyarakat akan mampu menurunkan angka
drop out dan meningkatkan pencegahan dan penemuan kasus filariasis.
Lebih dari 14 ribu penderita kaki gajah di Indonesia menunjukan gejala cacat tangan atau
kaki yang mengalami pembesaran dan menggangu aktifitas. Penderita kaki gajah dapat
mengalami stigma tersingkir dari lingkungannya dan menghadapi kesulitan ekonomi yang berat
bagi dirinya dan anggota keluarganya. Penelitian Asorbat Gini tahun 2000 membuktikan adanya
kerugian ekonomi sangat besar bagi keluarga baik karena kehilangan waktu untuk bekerja
maupun biaya pengobatan.Ditemukannya Kasus Filariasis kronis baru di Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kilan mendorong petugas kesehatan untuk melakukan kunjungan rumah minimal dua
bulan sekali.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian dengan memutus ranntai penularan kasus
filariasis. Sehingga Filariasis tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
- mengurangi keluhan pasien dan mencegah komplikasi yang di akibatkan oleh cacing
filaria di dalam tubuh pasien.
III. SASARAN
Pasien filariasis baru atau lama di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kilan
Rumah pasien filariasis baru atau lama (pasien filariasis lama ada di desa Bukit Lingkar)
V. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan dilakukan dalam bentuk kunjungan rumah dengan cara memantau kondisi umum
pasien, memberikan edukasi dan penyuluhan kepada pasien juga memberikan therapy sesuai
dengan apa yang dikeluhkan pasien.
Hasil kegiatan berupa hasil pemeriksaan dan therapy yang diberikan dilaporkan dalam
bentuk dokumentasi tertulis di lembar laporan. Hasil kegiatan dilaporkan pada Penanggung
jawab UKM ditembuskan ke kepala Puskesmas dan di kirimkan data tersebut ke Dinas
Kesehatan.
VII. PENUTUP
TAHUN 2022