Machine Translated by Google

Ekonomi Modern, 2013, 4, 1-6

http://dx.doi.org/10.4236/me.2013.49A001 Diterbitkan Online September 2013 (http://www.scirp.org/journal/me)

Pemasaran Gerilya—Pemasaran Inovatif atau Parasit?

Gerd Nufer ESB
Business School, Universitas Reutlingen, Reutlingen, Jerman Email:
gerd.nufer@reutlingen-university.de

Diterima 17 April 2013; direvisi 17 Mei 2013; diterima 17 Juni 2013

Hak Cipta © 2013 Gerd Nufer. Ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons, yang mengizinkan
penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan karya asli dikutip dengan benar.

ABSTRAK
Pemasaran gerilya menunjuk pada pemilihan aktivitas pemasaran yang tidak biasa dan non-dogmatis yang bertujuan untuk
mencapai dampak sebesar mungkin—dalam kasus ideal dengan investasi minimum yang sebanding. Pemasaran gerilya telah
berkembang menjadi strategi dasar yang melingkupi bauran pemasaran, suatu sikap kebijakan pemasaran dasar untuk
pengembangan pasar yang keluar jalur untuk secara sadar mencari kemungkinan-kemungkinan baru, tidak konvensional, yang
sebelumnya diabaikan, bahkan mungkin tidak disukai untuk penerapan alat-alat. . Ini adalah garis tipis antara pemasaran yang
inovatif dan kreatif dan menghasilkan reaktansi di benak audiens dengan melampaui batas. Meskipun aktivitas pemasaran
gerilya semakin sering terlihat dalam praktik pemasaran, fenomena ini dibahas secara kontroversial dalam ilmu pemasaran atau
bahkan diabaikan sama sekali dalam literatur ilmiah pemasaran. Makalah ini memberikan gambaran umum tentang pemasaran
gerilya. Ini menggambarkan dan menyusun pemasaran gerilya dalam bentuk baru dan menunjukkan contoh ilustrasi. Terakhir,
pemasaran gerilya dievaluasi dari perspektif netral dan tren perkembangan dilacak.

Kata Kunci: Pemasaran Gerilya; Komunikasi pemasaran; Bauran Pemasaran; Pemasaran Inovatif

1. Perkenalan 2. Karakterisasi Pemasaran Gerilya Istilah “gerilya”

Saat ini, perusahaan terutama terlibat dalam kompetisi
komunikasi dan tidak lagi bersaing dalam memperebutkan
produk. Karena upaya komunikasi yang intensif, upaya
dilakukan untuk melawan meningkatnya homogenisasi
produk dengan mencapai diferensiasi yang berorientasi pada
kebutuhan. Pasar komunikasi sedang mengalami perubahan
ekonomi, komunikatif dan sosial yang mengharuskan
reorientasi kebijakan komunikasi. Kesediaan masyarakat
untuk dihadapkan pada arus informasi dan komunikasi yang
statis, berulang-ulang, dan dianggap membosankan terus
menurun. Menurut berbagai penelitian, tingkat kelebihan
informasi yang dimiliki konsumen berkisar antara 95 dan 98
persen—yaitu hanya sebagian kecil dari informasi yang
ditawarkan yang mempunyai peluang sekecil apa pun untuk
diserap oleh konsumen [1,2].
Untuk meminimalkan kerugian yang tersebar, terjadi
pergeseran antar-instrumental ke arah alat komunikasi non-
klasik, seiring dengan semakin jelasnya kegagalan bentuk
iklan klasik dan konvensional untuk menjadi efektif. Hal ini
menimbulkan permintaan akan strategi pemasaran baru yang
inovatif seperti pemasaran gerilya. Pemasaran gerilya
menawarkan peluang baru dan tidak biasa untuk melawan
meningkatnya keengganan konsumen terhadap iklan.
berasal dari militer. “Guer-rilla” adalah kependekan dari
kata perang dalam bahasa Spanyol, “guerra”. Dengan
demikian, “gerilya” setara dengan “perang kecil” atau
“perang partisan” yang tujuannya adalah untuk
melemahkan lawan di titik-titik tertentu [3].
Peralihan konsep gerilya ke terminologi pemasaran
menimbulkan beragam penafsiran dan pendapat mengenai
penerapan dan fungsi pemasaran gerilya. Penentu mendasar
dalam mengkarakterisasi pemasaran gerilya adalah sifatnya
yang tidak konvensional. “Pemasaran gerilya adalah
serangkaian cara yang tidak konvensional untuk mencapai
tujuan konvensional. Ini adalah metode yang terbukti
mencapai keuntungan dengan uang minimum” [4].
Untuk analisis berikut, definisi pemasaran gerilya yang
komprehensif diterapkan: Pemasaran gerilya adalah sebuah
alternatif, pendekatan pemasaran holistik. Konsep ini
menunjuk pada pemilihan aktivitas pemasaran yang tidak
lazim dan non-dogmatis yang bertujuan untuk mencapai
dampak sebesar mungkin dengan investasi minimum.
Pemasaran gerilya telah berkembang menjadi strategi dasar
yang melingkupi bauran pemasaran, suatu sikap kebijakan
pemasaran dasar untuk pengembangan pasar yang keluar
jalur untuk secara sadar mencari kemungkinan-kemungkinan
penerapan yang baru, tidak konvensional, yang sebelumnya
diabaikan, bahkan mungkin tidak disukai. alat [3-5].

Hak Cipta © 2013 Sains. AKU

Machine Translated by Google

2 G.NUFER

Ada banyak pendekatan lain untuk mendefinisikan dan

mencoba membatasi istilah pemasaran gerilya. Dengan meninjau
hal ini, seseorang dapat mengidentifikasi karakteristik pokok
pemasaran gerilya yang terus berulang. Menurut hal ini,
pemasaran gerilya adalah [6-8]: • Tidak
konvensional; •
Mengejutkan; •
Asli/kreatif; • Kurang
ajar/provokatif; • Hemat
biaya/efektif; • Fleksibel; •
Tidak biasa/
tidak lazim; • Lucu/
jenaka •
Spektakuler; •
Menular.
Ringkasnya, dapat dikatakan bahwa filosofi pemasaran gerilya
terdiri dari pencapaian tujuan pemasaran konvensional dengan
metode yang tidak konvensional. Oleh karena itu, konten yang
mengejutkan dapat mengubah sarana atau media periklanan
klasik menjadi aktivitas pemasaran gerilya. Dengan cara ini,
pemasaran gerilya tidak membuat pemasaran tradisional menjadi
usang, namun memiliki efek titik-ke-titik yang mendukung dan
membantu bauran pemasaran, terutama bauran komunikasi,
untuk mengambil wajah baru yang inovatif. Pada intinya,
pemasaran gerilya bertujuan untuk menjadi berbeda dan menarik
perhatian. Sebagai aturan, investasi yang relatif lebih kecil
(dibandingkan dengan pemasaran tradisional) akan menghasilkan
dampak sebesar mungkin [3,7,8].
3. Bauran Pemasaran untuk Pemasaran Gerilya
Dengan pendekatan yang kreatif dan tidak konvensional,
pemasaran gerilya dapat memperkaya keseluruhan bauran
pemasaran, meskipun biasanya dalam tingkat frekuensi
penerapan yang berbeda-beda (lihat Gambar 1). Pemasaran
gerilya berfungsi sebagai sekumpulan langkah-langkah penyerta
yang membuat modifikasi strategis dan taktis terhadap bauran
pemasaran klasik untuk memberikan keuntungan bagi
perusahaan melalui keanehan konteks-spesifik.
Konsep pemasaran gerilya pada awalnya dipraktikkan
sebelum akhirnya diterapkan, namun dengan beberapa
penundaan, ke dalam literatur akademis. Oleh karena itu
klasifikasi pemasaran gerilya berikut dalam bauran pemasaran
mengacu pada contoh nyata penerapan praktisnya [3,6].
3.1. Kebijakan Produk Gerilya
Sejak tahun 2000, ketimun merk Spreewaldhof juga sudah
tersedia dalam kemasan kaleng. Spreewaldhof mengemas 250
g ketimun yang populer satu per satu, dengan penuh gaya dalam
kaleng aluminium tarik melingkar yang dijual di pompa bensin,
supermarket, diskotik, dan pusat kebugaran (lihat Gambar 2 ) .
Perpecahan dengan stereotip kemasan ketimun dalam toples
kaca serta saluran distribusi konvensional terlihat jelas.
Pengukuran yang tidak biasa ini
Gambar 1. Penerapan pemasaran gerilya dalam bauran pemasaran.
Sumber: [3].
Gambar 2. Contoh kebijakan produk gerilya.
Sumber: http://www.spreewaldhof.net
Tujuan kami adalah mendapatkan keunggulan kompetitif
dibandingkan pesaing. Dalam konteks kebijakan produk,
pemasaran gerilya dapat, misalnya, memberikan pengaruh pada
faktor pengambilan keputusan sehubungan dengan produk
sebenarnya, kemasan dan pilihan nama.
3.2. Kebijakan Harga Gerilya
Sejak tahun 1980-an, Drypers, yang saat itu merupakan
pendatang baru di pasar popok Amerika, menyerang pemimpin
pasar Procter & Gamble dan merek Pampersnya dengan strategi
penetapan harga yang agresif dengan popoknya yang berharga
murah. Procter & Gamble bereaksi dengan promosi kupon yang
menawarkan konsumen diskon besar sebesar 2 US$ dengan
pembelian popok P&G. Namun Drypers membalas dengan cerdik.
Mereka menawarkan pelanggan pilihan untuk juga menggunakan
kupon P&G untuk pembelian popok Drypers—dan berhasil.
Elemen gerilya dalam tindakan ini terutama adalah fleksibilitas
dan kecerdikan para Drypers, dalam memutar senjata yang
ditujukan kepada mereka dan menggunakannya sebagai milik
mereka. Oleh karena itu, keputusan pemasaran gerilya juga
dapat diterapkan pada kebijakan harga.
3.3. Kebijakan Distribusi Gerilya
Pelanggan yang telah memesan di muka jilid kelima dari seri
Harry Potter populer berjudul “The Order of the Phoenix” dari
penerbit Weltbild bebas memilih waktu pengiriman. Aspek khusus
di sini adalah pilihan pengiriman kilat melalui pos Jerman, pada
jam sibuk antara pukul 00.00 dan 02.00 pada malam tanggal
publikasi—dan tanpa biaya tambahan apa pun. Dengan
melakukan hal tersebut, Weltbild ingin menawarkan layanan yang
tidak biasa dan keuntungan waktu kepada pelanggannya. Hal
ini memperjelas bahwa pemasaran gerilya juga dapat digunakan
dalam kebijakan distribusi.

Hak Cipta © 2013 Sains. AKU

Machine Translated by Google
G.NUFER
3.4. Kebijakan Komunikasi Gerilya
Namun, prinsip-prinsip gerilya dapat diintegrasikan secara efisien
dalam tindakan-tindakan yang terkait dengan kebijakan komunikasi.
Dilihat dari perspektif ini, pemasaran gerilya adalah salah satu
bentuk kebijakan komunikasi non-klasik (kegiatan “di bawah garis”).
Penerapan alat-alat klasik dalam bauran komunikasi menjadi dasar
penerapan pemasaran gerilya secara selektif sebagai komponen
komunikasi terpadu yang bersifat tambahan dan mengejutkan (lihat
Gambar 3).
Pemasaran gerilya terutama digunakan sebagai kebijakan
komunikasi. Oleh karena itu, paragraf berikut akan membahas
berbagai kemungkinan penerapan pemasaran gerilya dalam
kaitannya dengan kebijakan komunikasi secara lebih rinci.
4. Alat Pemasaran Gerilya
Pemasaran gerilya dapat diimplementasikan dengan beragam alat.
Oleh karena itu, sampai saat ini belum ada kategorisasi seragam
atas instrumen-instrumen tersebut. Berikut ini instrumen pemasaran
gerilya yang paling penting disusun dalam tiga kategori “pemasaran
gerilya infeksi”, “pemasaran gerilya kejutan”, dan “pemasaran
penyergapan”. “Pemasaran gerilya beranggaran rendah” adalah
kasus khusus yang dapat dimasukkan ke dalam semua kategori
lainnya (lihat Gambar 4).
Pemasaran gerilya beranggaran rendah sangat cocok untuk
perusahaan kecil dan menengah yang hanya memiliki anggaran
sangat terbatas. Sementara pemasaran gerilya infeksi berupaya
memanfaatkan peluang yang khususnya disediakan oleh media
baru, pemasaran gerilya kejutan berkonsentrasi pada instrumen
komunikasi yang digunakan di ruang publik atau di lokasi khusus.
Gambar 3. Contoh kebijakan komunikasi gerilya.
Sumber: http://www.adverblog.de.
Gambar 4. Ikhtisar alat pemasaran gerilya.
Hak Cipta © 2013 Sains.
3
tions. Akhirnya penyergapan pemasaran terutama terjadi dalam
konteks acara olahraga.
4.1. Pemasaran Gerilya Beranggaran Rendah
Bagi perusahaan kecil dan menengah, penekanan kebijakan
komunikasi mereka adalah pada alamat langsung kelompok
sasaran (seringkali regional) yang memiliki ide-ide kreatif, tidak
biasa, dan unik. Tujuan mereka adalah untuk menonjolkan ciri-
ciri khusus dan “keberbedaan”, sehingga memberikan arti
khusus bagi perusahaan di mata konsumen. Pendekatan ini
berkembang terutama pada komitmen jangka panjang dan
konsisten [8,9]. Contoh bagaimana kesadaran dapat dicapai
dengan kegiatan pemasaran beranggaran rendah yang hemat
biaya mencakup kartu panggil yang menarik perhatian yang
memproyeksikan pesan yang jelas dan sederhana atau tim
promosi yang berpakaian khusus yang membagikan brosur dan hadiah asli.
4.2. Pemasaran Gerilya Infeksi
Pemasaran gerilya infeksi mencakup pemasaran viral dan
pemasaran seluler.
4.2.1. Pemasaran Viral
Strategi infeksi pemasaran virus mirip dengan virus biologis:
namun, alih-alih proliferasi patogen, fokusnya di sini adalah pada
penyebaran pesan pemasaran secara eksponensial. Dengan
merekomendasikan suatu produk atau jasa kepada teman atau
kenalan, konsumen sendirilah yang menjadi sarana periklanan –
dimana baik pengirim maupun penerima pesan tidak menganggap
rekomendasi tersebut sebagai iklan.
Penyebaran pesan dapat dilakukan secara offline melalui
komunikasi dari mulut ke mulut (pro-paganda dari mulut ke mulut,
buzz marketing) atau online, secara virtual “dari mouse ke
mouse” [10,11]. Misalnya, hanya dalam waktu setengah tahun,
game PC gratis Johnny Walker “Grouse Hunt” diunduh dari internet
oleh total 40 juta pengguna, sehingga mendorong merek tersebut
ke tingkat kesadaran yang sangat tinggi.
Contoh luar biasa lainnya dari kampanye pemasaran viral
adalah pemasaran film berbiaya rendah “The Blair Witch Project”.
Kampanye gerilya dimulai dua tahun sebelum film tersebut diputar
di bioskop. “Saluran Film Independen” menyiarkan film dokumenter
yang tidak biasa tentang hilangnya tiga siswa di hutan negara
bagian Maryland di AS. Saluran televisi tersebut menghubungkan
penghilangan tersebut dengan legenda penyihir yang
menyeramkan, yang diperkuat oleh pernyataan pembuat film
Myrick dan Sanchez selama wawancara. Pernyataan mereka
bahwa mereka memiliki rekaman video misterius kemudian
menimbulkan rasa ingin tahu dan hasrat sensasional di kalangan
masyarakat. Dengan desain dan peluncuran situs web, pemalsuan
dokumen polisi dan bukti foto serta accom-
AKU
Machine Translated by Google
4 G.NUFER
Dengan melaporkan laporan-laporan di majalah dengan sirkulasi
tinggi (seperti Time Magazine dan Newsweek), mereka
menghasilkan PR gratis tambahan (lihat Gambar 5). Situs web
proyek film dokumenter tersebut mencatat 100.000 hits setelah
satu minggu, jumlah tersebut meningkat menjadi lebih dari 2
juta pada peluncuran film tersebut. Masyarakat tertular virus
Blair Witch dan terpikat [10,11].
4.2.2. Gerilya Seluler
Pemasaran seluler berkaitan dengan transmisi pesan melalui
telepon seluler. Di sini, titik awal penggunaan pemasaran gerilya
adalah kenyataan bahwa saat ini ponsel pintar telah menjadi
pendamping tetap bagi banyak orang dalam segala situasi
kehidupan, sehingga membuat konsumen mudah didekati kapan
saja. Dengan mengirimkan pesan-pesan yang kreatif dan lucu,
misalnya melalui SMS, tujuannya bukan hanya agar pesan iklan
tersebut langsung terbaca dan terserap, namun idealnya juga
segera disampaikan kepada teman dan kenalan. Hubungan
erat dengan pemasaran viral sudah jelas. Ketika pilihan—
dengan inframerah, Bluetooth dan MMS—semakin terdiversifikasi,
pentingnya pasar komunikasi seluler bagi perusahaan terus
berkembang [8,9].
Menjelang perilisan film thriller “Hide and Seek” di bioskop,
perusahaan produksi film Twentieth Century Fox mengirimkan
pesan teks kepada 100.000 anak muda dengan konten berikut:
“Mengapa kamu tidak berbalik…”
Dengan menggulir pesan ke bawah, target sasaran yang
awalnya bingung dapat mengetahui solusinya: “Anda tidak
melihat saya! saya bersembunyi. HIDE AND SEEK, film thriller
horor yang kini tayang di bioskop. www.fox.de” [8].
4.3. Pemasaran Gerilya Kejutan
Pemasaran gerilya kejutan mencakup alat pemasaran ambien
dan pemasaran sensasi.
4.3.1. Ambient Marketing
Ambient media adalah istilah kolektif yang menggabungkan
semua media periklanan non-klasik. Ambient media ditempatkan
dan diintegrasikan dalam lingkungan hidup langsung konsumen
—oleh karena itu tidak dianggap mengganggu, namun sering
kali dianggap menyenangkan dan orisinal (misalnya kartu pos
Gambar 5. Contoh viral marketing.
Sumber: http://en.wikipedia.org
Hak Cipta © 2013 Sains.
di pub trendi, sampel shower gel di ruang ganti studio kebugaran).
Ciri khusus dari ambient marketing adalah sifat radikal,
kecepatan dan kreativitas dalam mengkooptasi ruang publik.
Konsumen terkejut dengan iklan yang tidak mereka antisipasi.
Pesan iklan ditransmisikan di lokasi-lokasi populer seperti klub,
halte bus, pengangkut bagasi di bandara atau pompa bensin
saat mengisi bahan bakar. Di sini, berpindah saluran bukanlah
suatu pilihan. Ambient marketing dapat direncanakan dan
dapat diulang [3,10].
Toilet umum khususnya telah ditemukan oleh industri
periklanan sebagai tempat di mana “keterlibatan yang
dipaksakan”, sehingga situasi keterlibatan yang tinggi dapat
dihasilkan dan digunakan untuk penempatan pesan-pesan
iklan (lihat Gambar 6 ) .
4.3.2. Pemasaran Sensasi
Pemasaran sensasi pada dasarnya sangat mirip dengan
pemasaran ambien. Perbedaan utamanya adalah bahwa pada
umumnya aktivitas pemasaran sensasi terjadi satu kali saja,
dan tidak dapat diulang. Tujuannya adalah untuk mengejutkan
dan mempesona konsumen serta menghasilkan efek “aha” atau
“wow”. Istilah “sensasi gerilya” dan “aksi ambien” mewakili
aktivitas khusus yang luar biasa dan spektakuler [8].
Sensasi gerilya mengacu pada aktivitas dinamis yang
melibatkan masyarakat. Contohnya adalah “Street Show” merek
jeans Lee yang menggelar peragaan busana tanpa
pemberitahuan sebelumnya di jalan-jalan kota besar.
Di sisi lain, aksi ambien memerlukan instalasi statis
spektakuler yang penyajiannya juga tidak konvensional. Kegiatan
yang efektif bagi media dilakukan di lokasi-lokasi yang strategis
dan memiliki lalu lintas tinggi untuk menarik banyak perhatian.
Bentuk pemasaran gerilya ini juga memanfaatkan faktor
pengganda seperti penyebaran media dan efek viral untuk
menginformasikan kepada masyarakat luas tentang aksi
tersebut. Perusahaan persewaan mobil Sixt telah menarik
perhatian selama beberapa tahun dengan aktivitas sensasi
gerilya yang mencolok, dan pembuat peralatan olahraga Nike
berupaya secara rutin mengejutkan audiens targetnya dengan
pemasaran sensasi (lihat Gambar 7).
4.4. Pemasaran Penyergapan
Bagi banyak perusahaan, ini adalah acara olahraga internasional
yang besar (misalnya Piala Dunia Sepak Bola atau Olimpiade)
Gambar 6. Contoh ambient marketing.
Sumber: http://www.sit-watch.de
AKU
Machine Translated by Google
G.NUFER
Gambar 7. Contoh sensasi pemasaran.
Sumber: http://www.adverblog.de
yang merupakan platform ideal untuk integrasi komunikasi pemasaran
spesifik kelompok sasaran mereka ke dalam lingkungan olahraga yang
menarik. Oleh karena itu, penyelenggara acara olahraga menjual hak
pemasaran eksklusif untuk acara mereka kepada sponsor resmi, yang,
sebagai imbalannya, memperoleh opsi eksklusif untuk memanfaatkan
acara tersebut untuk tujuan periklanan mereka sendiri. Pemasaran
penyergapan adalah metode yang digunakan oleh perusahaan yang
sebenarnya tidak memiliki hak pemasaran atas suatu peristiwa, namun
masih menggunakan aktivitas pemasaran mereka dengan berbagai cara
untuk menjalin hubungan dengan peristiwa tersebut (lihat Gambar 8).
Ambush marketing adalah praktik perusahaan yang menggunakan
pemasaran mereka sendiri, khususnya kegiatan komunikasi pemasaran,
untuk memberikan kesan keterkaitan dengan acara tersebut kepada
khalayak acara, meskipun perusahaan tersebut tidak mempunyai badan
hukum atau hanya berbadan hukum kurang. atau hak pemasaran non-
eksklusif untuk acara ini yang disponsori oleh pihak ketiga. Oleh karena
itu, penyergap ingin mempromosikan dan menjual produk melalui
asosiasi dengan acara tersebut sebagaimana yang diperbolehkan oleh
sponsor resmi [12].
5. Penilaian Kritis
Pembedaan selektif dan kategorisasi yang jelas atas berbagai instrumen
pemasaran gerilya tidak mungkin dilakukan. Sebaliknya, masing-masing
instrumen saling melengkapi satu sama lain dan dengan demikian
berfungsi secara sinergis untuk menghasilkan dampak nyata dari
pemasaran gerilya.
Peluang baru dalam pemasaran muncul dari perubahan yang terjadi
di pasar, komunikasi, dan konsumen. Jung dan von Matt telah
menetapkan bahwa “Adalah baik untuk mengetahui aturan komunikasi
yang paling penting, agar seseorang dapat melanggarnya dengan lebih
sengaja” [13].
Pemasaran gerilya berupaya untuk melawan monotonnya pemasaran
yang ada dan untuk menarik konsumen ke dalam ruang di mana
pemasaran klasik meninggalkan mereka. Oleh karena itu, saat ini
pemasaran gerilya dipandang sebagai pelengkap yang spektakuler dan
efektif bagi media terhadap bauran pemasaran klasik. Dinamika dan
spontanitas konsep ini meningkatkan kemauan perusahaan pengiklan
dan konsumen untuk berinteraksi. Pesan-pesan yang mengandung
emosi memfasilitasi penguraian kode pesan terenkripsi dan
penyerapannya oleh konsumen.
Pemasaran gerilya bersifat emosional dan efektif, namun pada saat
yang sama tidak mahal. Ini membantu pemasar untuk
Hak Cipta © 2013 Sains.
5
Gambar 8. Contoh penyergapan pemasaran.
Sumber: http://www.lh2006.com
menetapkan merek sebagai teman pelanggan [14].
Pemasaran gerilya harus bersifat baru, kurang ajar, dan provokatif.
Konsekuensi dari hal ini adalah para pemasar gerilya sering kali
mendapati diri mereka beroperasi di wilayah abu-abu moral dan hukum,
dalam tindakan yang menyeimbangkan antara moralitas dan selera
buruk atau legalitas dan ilegalitas yang diakibatkan oleh keharusan
untuk melanggar tabu dan tingkat perhatian yang lebih besar yang terkait
dengannya. Berbeda dengan metode pemasaran klasik, dampaknya
adalah potensi konflik moral dan hukum yang lebih tinggi. Perencanaan
yang hati-hati dan teliti dalam pelaksanaan kegiatan gerilya sangat
diperlukan, karena pemasaran gerilya dapat menggagalkan
pembangunan merek dan citra perusahaan melalui kegiatan tersebut.
Disertai dengan putusnya konvensi dan adat istiadat, pemasaran gerilya
berkisar antara daya tarik dan gangguan, dan hal ini dapat berdampak
negatif pada citra dan bahkan dapat menghancurkan nilai-nilai inti merek.
6. Kesimpulan dan Tren Perkembangan
Secara keseluruhan, pemasaran gerilya tidak dapat dan tidak berusaha
untuk menggantikan bauran pemasaran klasik, melainkan untuk
menggambarkan arah baru dan, sebagai konsep baru yang
komprehensif, mendukung alat pemasaran yang telah terbukti dan
melengkapinya dengan elemen-elemen yang tidak konvensional [3,7] .
Pemasaran gerilya melibatkan konsep yang banyak didorong oleh
praktik bisnis atau perusahaan. Hingga saat ini, kurangnya pengetahuan
yang dibuktikan secara ilmiah mengenai pokok bahasan pemasaran
gerilya, instrumen-instrumennya dan kategorisasinya dapat ditafsirkan
dari dua sudut pandang yang berbeda: pemasaran gerilya tidak dapat
diklasifikasikan atau pemasaran gerilya sulit untuk diklasifikasikan.
Pemasaran Gerilya semakin berkembang menjadi ujung tombak yang
efektif dalam bauran pemasaran dan komunikasi, untuk mendapatkan
keuntungan yang menentukan dalam pertarungan untuk mendapatkan
perhatian dan penerimaan konsumen.
Pemasaran gerilya beroperasi dengan prinsip sederhana: KISS—tetap
sederhana, bodoh [15].
Pemasaran gerilya adalah sebuah konsep dinamis yang terus
berganti kulit, karena menghindari metode tradisional lama dan
penerapannya. Pelepasan dari ikatan konvensi pemasaran secara
konsisten membuktikan betapa banyaknya peluang yang melekat dalam
pemasaran.
AKU
Machine Translated by Google
6 G.NUFER
Levinson merangkumnya sebagai berikut: “Pemasaran
mempunyai awal dan tengah, tetapi tidak ada akhir” [16].
REFERENSI
[1] C. Homburg, “Manajemen Pemasaran. Strategi—Instrumen—
Implementasi—Manajemen Perusahaan,” Edisi ke-4, Springer/
Gabler, Wiesbaden, 2012.
[2] P. Kotler, G. Armstrong, J. Saunders dan V. Wong, “Grundlagen
des Marketing,” Edisi ke-5, Pearson, Mün-chen, 2010.
[3] T. Schulte, “Pemasaran Gerilya untuk Tipe Pengusaha,” Edisi ke-3,
Verlag Wissenschaft & Praxis, Sternenfels, 2007.
[4] JC Levinson, “Pemasaran Gerilya,” 2013. http://
www.gmarketing.com
[5] K. Zerr, “Pemasaran Gerilya dalam Komunikasi: Karakteristik,
Mekanisme dan Bahaya,” 2003. http://www.guerilla-
marketing-portal.de/doks/pdf/Guerilla
a-Zerr.pdf
[6] JC Levinson, “Pemasaran Gerilya di Abad 21.
Beriklanlah dengan cerdas sesuai anggaran,” Campus, Frankfurt/
Main, 2008.
[7] T. Patalas, “Pemasaran Gerilya—Ide Mengalahkan Anggaran,”
Cornelsen, Berlin, 2006.
[8] M. Jäckel, “Pemasaran Gerilya—Dasar, Instrumen, dan Contoh,”
Erfurter Hefte Zum Angewandten Mar-
Hak Cipta © 2013 Sains.
keting, Tidak. 15, 2007, hal.15-1 3-12.
[9] T. Schulte dan M. Pradel, “Pemasaran Gerilya untuk Tipe
Pengusaha,” Edisi ke-2, Verlag Wissenschaft & Praxis,
Sternenfels, 2006.
[10] A. Förster dan P. Kreuz, “Tren Pemasaran. Konsep inovatif untuk
kesuksesan pasar Anda,” Edisi ke-2, Gabler, Wiesbaden, 2006.
[11] S. Langner, “Bagaimana memicu promosi dari mulut ke mulut dengan cara yang
ditargetkan dan menggunakannya secara menguntungkan,” Gabler,
Wiesbaden, 2005.
[12] G. Nufer, “Pemasaran Penyergapan dalam Olahraga. Teori dan
Praktek,” Routledge, Oxford/New York, 2013.
[13] H. Jung dan J.-R. dari Matt, “Momentum. Kekuatan yang
Dibutuhkan Periklanan Saat Ini,” Edisi ke-2, Lardon, Berlin, 2002.
[14] Conceptbakery, “Tren Pemasaran Saat Ini dari AS,”
2008.http://www.conceptbakery.com/cb-blog-de/2008/04/08/ak
tuelle-marketing-trends-from-the-usa
[15] G. Nufer, “Pemasaran dan manajemen acara. Dasar—Perencanaan
—Efek—Perkembangan Lebih Lanjut,” Edisi ke-4, Gabler,
Wiesbaden, 2012.
[16] JC Levinson, “Pemasaran Gerilya. Strategi Mudah dan Murah
untuk Menghasilkan Keuntungan Besar dari Bisnis Kecil Anda,”
Edisi ke-4, Houghton Mifflin, Boston, 2007.
AKU