PARADIGMA PEMASARAN
OLEH :
REZKI RUSLI PUTRI
P042211002
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan
salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen.
Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung
dalam kaitannya dengan pasar. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama
yang harus dilakukan oleh para produsen atau para pengusaha dalam upaya
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, agar lebih berkembang dan
mendapatkan laba yang di harapkan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam
merealisasikan tujuannya, tergantung kepada aktifitas yang di lakukan perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran.
Paradigma secara harfiah berarti model atau bentuk. Jadi, paradigma pemasaran
adalah model atau bentuk pemasaran yang dilakukan oleh marketing dalam menjual
produk atau jasa yang mereka punya. Patokan yang digunakan adalah komponen utama
pemasaran, yaitu Marketing Strategy, Marketing Tactic, dan Marketing Value. Paradigma
bauran pasar telah mendominasi pola pikir para pelaku pemasaran, penelitian, dan
pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 60-an. Paradigma pemasaran apapun haruslah
sesuai dengan kebutuhan konsep pemasaran sehingga dapat menjadi hal yang ideal dan
menjadi acuan. Konsep pemasaran yaitu pencapaian sasaran organisasi (perusahaan)
untuk menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan
yang didambakan secara efektif dan efisien dengan cara yang bersifat memelihara atau
memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Era globalisasi memberikan
pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan penumbuhan tantangan-tantangan baru dalam
profesi pemasaran masa kini. Pemasaran di tuntut untuk dapat memahami bagaimana
kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia mempengaruhi pasar domestik dan
peluang pencarian terobosan baru, dan tentu saja bagaimana perkembangan-
perkembangan tersebut akan mempengaruhi pola pemasaran perusahaan. Abad dua puluh
satu sudah datang, orang-orang menyebut abad 21 ini dengan sebutan abad informasi. .
Pemasaran yang banyak berhubungan dengan konsumen, akan di pengaruhi juga oleh
informasi. Bahkan dunia pemasaran tidak akan hidup tanpa adanya informasi, apapun
bentuk informasi tersebut. Apalagi telah terjadi pergeseran paradigma pemasaran, dari
pemasaran tradisional (transactional marketing) menuju pemmasaran hubungan
(relationship marketing), pemasaran hubungan tidak bisa melepaskan diri dari informasi.
PEMBAHASAN
Perubahan Paradigma abad 21
Dalam kegiatan marketing dan selling di abad 21 akan terdapat perubahan
paradigma para pelaku baik produsen maupun pemasar di dalam menjalankan Strategi
Pemasaran produk dan jasa secara menyeluruh. Bila paradigma lama di abad ke 20
masih tetap dipegang teguh, diyakini para pelaku tersebut tidak akan dapat langgeng
dalam kancah persaingan bisnis. Persaingan bisnis di abad ke 21 lebih merupakan
persaingan yang bersahabat dan tidak saling menjatuhkan di antara industri-industri
serupa. Pada abad ini sudah terjadi pergeseran paradigma pemasaran, yaitu dari
sistem lama menjadi baru. Hal tersebut disebabkan oleh makin banyaknya tuntutan
dari pelanggan terhadap pemasar dan tingginya tingkat persaingan bisnis.
- Paradigma Lama dalam Pemasaran
Terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Positioning, Differentiation, dan Brand.
Awalnya, proses pemasaran suatu produk/jasa hanya sesederhana ini:
a) Positioning Adalah menancapkan informasi dan nama produk ke
benak konsumen, contohnya seperti menyuarakan slogan.
b) Differentiation Adalah memberikan identitas pembeda produk yang
kita jual dengan produk sejenis, bisa dari segi fungsional atau tampilan
fisik. Misal, antara detergen Rinso dengan SoKlin. Meski keduanya
memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pembersih pakaian,
namun ada perbedaan karakteristik yang spesifik. Rinso sangat kuat
dengan karakternya sebagai detergen anti noda. Sedangkan So Klin
juga berada di area keunggulannya tersendiri yaitu membersihkan
dengan menjaga kelembutan serat kain.
c) Brand Lalu yang terakhir adalah memberikan merk unik pada produk
yang kita jual. Makin unik nama dan logo sebuah brand, produk akan
semakin mudah diingat oleh konsumen. Sebuah brand yang sudah
memiliki kekuatan yang mumpuni akan menjadi icon untuk produk
sejenis
- Paradigma Baru dalam Pemasaran
Terdiri dari tiga kata kuci, yaitu Clarification, Codification, dan Character.
Pergeseran Paradigma Pemasaran
Pergeseran paradigma pemasaran disebabkan oleh pelanggan yang semakin
menuntut lebih banyak dari produsen dan semakin tingginya intensitas persaingan.
Pemasaran relational merupakan suatu strategi yang menjalin hubungan jangka
panjang dengan konsumen berdasarkan loyalitas yang terbentuk berdasarkan
pemenuhan kebutuhan konsumen. Pergeseran paradigma pemasaran telah membentuk
suatu konsep baru bagi manajemen pemasaran perusahaan. Perusahaan harus
mempersiapkan diri dengan mengarahkan visi dan misi kearah mana kecenderungan
pasar membentuk diri dan menentukan strategi pemasaran secara tepat untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang dan mendapatkan
profit jangka pangjang. Pergeseran paradigma pemasaran dapat dilihat sebagai
berikut:
- Pergeseran dari mass marketing ke target marketing
Dari pemasaran satu macam produk untuk semua orang menjadi produk
tertentu untuk kelompok tertentu. Pemasar lebih memfokuskan pada
kelompok pelanggan yang teridentifikasi dan bukan kepada semua kelompok.
- Pergeseran dari mass marketing ke interactive marketing
Dari pelayanan pemasaran untuk konsumen secara massal menjadi
pelayanan pemasaran oleh seluruh staf dan karyawan perusahaan yang
diberikan kepada pelanggan,sehingga menciptakan hubungan timbal balik
yang akrab secara individual.
- Pergeseran dari transaction marketing ke relationship marketing
Dari pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan transaksi menjadi
pemasaran yang menciptakan jalinan hubungan jangka panjang dengan
pelanggan.
- Pergeseran dari Conventional Attacking strategy ke predatory marketing
Dari strategi pemasaran dengan cara menyerang sisi lemah pesaing
menjadi menyerang sisi kekuatan pesaing.
- Pergeseran dari customer satisfaction ke Lasting Customer Enthusiasm
Dari usaha memuaskan pelanggan melalui produk yang superior dan
menggunakan bauran pemasaran untuk memuaskan pelanggan menjadi usaha
mempengaruhi konsumen melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif. Suatu
aspek yang memerlukan perhatian untuk mencapai Lasting Customer
enthusiasm yaitu aspek keakraban seperti halnya sebagai saudara dengan
pelanggan.
- Pergeseran dari Conventional Customer ke Green Customer
Dari konsumen yang masih belum menghendaki produk-produk yang
ramah lingkungan menjadi konsumen yang perduli dan menghendaki produk-
produk yang ramah lingkungan.
- Pergeseran dari Traditional marketing system ke Customer engineering
Dari pemasaran yang mendasarkan program-programnya pada apa yang
telah mereka lakukan pada masa lalu, menjadi pemasar yang memfokuskan
pada pelanggan. Enam tahapan yang harus ditempuh dalam Customer
engineering adalah:
1) Menganalisis pelanggan,
2) Mengembangkan basis data yang lengkap,
3) Menciptakan rancangan penjualan,
4) Membuat layak rancangan penjualan,
5) Membentuk angkatan penjualan langsung dan
6) Merealisasikan tahapan-tahapan di muka sambil melakukan
pengukuran.
Pemasaran Baru
Teknologi informasi jaringan. Revolusi digital telah menciptakan era informasi.
Era informasi menjanjikan tingkat produksi yang lebih akurat, komunikasi yang lebih
tepat sasaran dan penetapan harga yang relevan. Globalisasi adalah proses
penyebaran unsur- unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara
mendunia melalui media cetak maupun elektronik. Kemajuan teknologi dalam
transportasi, pengiriman barang, dan komunikasi telah mempermudah perusahaan
dalam memasarkan produknya ke negara lain dan juga mempermudah konsumen
untuk memberli produk dan jasa dari pemasar lain. Produsen mengalami persaingan
yang meningkat dari merk domestik maupun asing. Askibatnya biaya promosi
meningkat dan keuntungan menjadi kecil.Konvergensi Industri. Batas-batas industri
mengatur dengan sangat cepat karena perusahaan-perusahaan menyadari karena
paluang dipersinggungan dua industri atau lebih. Resistensi Konsumen. Sikap
konsumen merupakan faktor penting yang mempengaruhi keputusan konsumen yang
terkait dengan konsep kepercayaan dan perilaku. Kepercayaan konsumen adalah
pengetahuan konsumen tentang suatu objek, atributnya, dan manfaatnya. Adapun
kemampuan baru konsumen :
- Peningkatan berarti dalam hal daya beli.
- Ragam barang dan jasa yang lebih banyak.
- Sejumlah informasi hamper tentang apa saja.
- Kemudahan yang lebih besar dalam memesan dan menerima pesanan.
- Kemampuan untuk membandingkan catatan tentang produk dan jasa.
- Suara yang lebih kuat untuk mempengaruhi teman sepergaulan dan umum.
Dimensi Pemasaran
- Teknik Pemasaran
Teknik pemasaran yang baik dapat menunjang bisnis untuk berkembang
dengan pesat dan sesuai perencananaan yang dibuat. Tujuan dari pemasaran
yang baik adalah agar produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh Teknik
pemasaran merupakan suatu metode untuk mempromosikan produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan dengan strategi-strategi yang terbaik untuk
memperoleh keuntungan. Dengan adanya teknik pemasaran ini diharapkan
dapat membuat konsumen lebih tertarik. Sederhananya, teknik pemasaran
adalah segala sesuatu yang Anda lakukan untuk membawa bisnis atau
meningkatkan visibilitas dan reputasi perusahaan, masyarakat luas, dan
tentunya akan meningkatkan potensi penjualan. Pemasaran digital adalah
salah satu teknik pemasaran untuk mempromosikan sebuah merek dengan
menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat
waktu, pribadi, dan relevan.
- Budaya Pemasaran
Masing-masing negara mempunyai budaya yang berbeda. Secara garis
besar, budaya di dunia dibagi menjadi dua, yaitu budaya barat dan budaya
timur. Pemasar di budaya barat cenderung agresif dalam beriklan, dan bahkan
sering ditemukan iklan suatu brand menyerang brand lain secara langsung.
Contohnya iklan Samsung dan Iphone, iklan Nike dan Adidas, Pepsi, dan
Coca Cola yang sering menyindir satu sama lain. Hal ini dianggap sebagai
normal di negara barat.
Sementara di budaya timur termasuk Indonesia, pemasar cenderung lebih
berhati-hati dan lebih menjaga keharmonisan, meskipun dengan brand
saingannya. Brand juga hanya dapat memberi kode “implisit” dan tidak
menyebutkan nama brand saingan saat meng-highlight kekurangan brand
saingannya dan menonjolkan kelebihannya brand pemasar. Memahami
budaya membantu kita dalam memahami bagaimana orang lain
menginterpretasikan lingkungan mereka. Budaya, dapat membentuk orang
dalam melihat dunianya dan bagaimana hal tersebut dapat berfungsi dalam
dunia tersebut. Budaya dapat membentuk personal values, group values serta
sikap termasuk dalam hal ini apa yang dapat berjalan dengan baik, ataupun
tidak berjalan dengan baik, apa yang dapat membantu dan tidak membantu
dan apa memberi arti dan mana yang tidak memberikan arti.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan budaya. Kegiatan
pemasaran tidak terlepas dari bagian budaya manusia. Pemasar menggunakan
budaya sebagai dasar analisis konsumen, dan keputusan strategi perusahaan,
karena budaya menjadi landasan manusia, dalam bertindak, bersikap dan
bertingkah laku dalam masyarakat. Budaya agar dipertimbangkan oleh
masyarakatnya mempunyai karakteristik budaya, keyakinan (belief), nilai-
nilai budaya (value), atau prakteknya harus bisa disampaikan dan diterima
oleh sejumlah kelompok yang signifikan. Sehingga budaya dipandang
menjadi kebiasaan kelompok yang terkait langsung dengan anggota
masyarakat yang lain.