Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3

Nama : Dhias Afri Nugroho


NIM : 031070975

1. Perbedaan utama antara konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran :

 Dalam konsep penjualan, orientasi penjual adalah untuk menjaga bisnis dan produk yang
dihasilkan. Sementara konsep pemasaran berorientasi pada kepuasan konsumen.
 Konsep penjualan berusaha untuk memaksa konsumen berpikir tentang produk. Di sisi lain,
konsep pemasaran akan mengarahkan produk agar dapat masuk ke dalam pikiran konsumen
secara perlahan.
 Titik awal konsep pemasaran adalah target pasar sehingga hal pertama yang dilakukan dalam
konsep pemasaran adalah riset untuk mengetahui kebutuhan konsumen. Sebagai lawan dari
ini, konsep penjualan membuat pabrik sebagai titik awal. Oleh karena itu, penjual akan
membuat produk terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan usaha promosi.
 Fokus utama dari konsep pemasaran adalah pada kebutuhan konsumen, konsep penjualan
lebih menekankan pada produk yang sudah ada.
 Konsep penjualan memiliki perencanaan bisnis jangka pendek dengan mengambil posisi yang
baik di pasar, tetapi hanya untuk periode yang singkat. Sebaliknya, ada perencanaan matang
yang berkonsentrasi pada loyalitas dalam konsep pemasaran sehingga menghasilkan stabilitas
merek jangka panjang.
 Upaya yang terlibat dalam konsep penjualan hanya mencakup promosi dan persuasi.
Sementara, upaya pemasaran yang terstruktur biasa digunakan dalam konsep pemasaran.
Upaya ini mencakup berbagai strategi yang berkaitan dengan berbagai aspek yaitu produk,
harga, tempat, distribusi dan promosi.
 Dalam konsep pemasaran, harga ditentukan berdasarkan berbagai faktor yang ada di pasar,
yaitu permintaan dan penawaran komoditas. Berbeda dengan konsep penjualan yang
menjadikan biaya produksi sebagai dasar pembentukan harga produk.

Konsep Penjualan
Sebuah konsep yang berfokus pada “penjualan” sebuah produk. Konsep ini hanya menyusun
strategi untuk mencari keuntungan tanpa mempertimbangkan manfaat produk dan sisi
kenyamanan bagi konsumen. Setelah produk dihasilkan, barulah disusun strategi
pemasarannya.
Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan konsep penjualan:
 Produk yang ditawarkan bukan produk yang menjadi kebutuhan utama konsumen (produk
yang hanya menekankan pada keinginan saja).
 Aktivitas marketing hanya mendorong konsumen untuk melakukan pembelian semata.
 Tujuan utamanya adalah untuk menarik dan mempertahankan konsumen agar tetap loyal.

Konsep Pemasaran
Adalah sebuah konsep yang berfokus pada “konsumen”. Misalnya menyusun strategi untuk
mengetahui kebutuhan konsumen, kepuasan konsumen, membangun hubungan dengan
konsumen, dan akhirnya membuat konsumen tertarik untuk menggunakan produk kamu.
Beberapa hal yang berhubungan dengan konsep pemasaran:
 Produk yang ditawarkan merupakan produk yang menjadi kebutuhan utama konsumen.
 Untuk aktivitas marketing sudah direncanakan terlebih dahulu dan saling berintegrasi
(integrated marketing).
 Tujuan utamanya adalah mencapai tujuan perusahaan dan memberikan kepuasan
semaksimal mungkin untuk konsumen.

Konsep produk
Konsep produk mengarahkan pada menyiapkan pemasaran, atau hanya memusatkan
pemikiran dan perhatiannya pada produk fisik bukan pada kebutuhan konsumen. Seperti
misalnya manajemen kereta api yang berpendapat bahwa pengguna kereta api hanya
menginginkan kereta api, bukannya menginginkan tranportasi, dan memandang enteng
terhadap tantangan dari taksi, bus dan pesawat. Lalu super market dan jasa pengiriman barang
mengasumsikan bahwa mereka telah menyediakan produk yang tepat bagi konsumen dan
kemudian heran mengapa penjualan mereka cenderung tersendat. Perusahaan-perusahaan
yang demikian bisa dikatakan terlalu sering melihat ke dalam cermin saat perusahaan
seharusnya melihat keluar jendela.

2. Konsep pemasaran yang harus diutamakan perusahaan dalam memasuki era industry 4.0.

Dalam dunia bisnis strategi pemasaran bagaikan sebuah jantung untuk kelancaran
sebuah usaha. Arus globalisasi sudah tidak terbendung lagi masuk keberbagai bisnis usaha.
Era revolusi merupakan fenomena yang mutlak dan tidak dapat dihindari. Kini sudah saatnya
kegiatan bisnis memerlukan strategi yang mumpuni dan mampu melakukan transformasi dan
inovasi untuk menghadapinya agar bisnis tersebut tidak tergilas oleh zaman.
Strategi pemasaran diperlukan pada berbagai lini produk dan jasa. Strategi pemasaran
produk atau barang berbeda dengan strategi pemasaran jasa. Bisnis jasa lebih cenderung
memberikan pelayanan kepada konsumen yang diukur dari tingkat kepuasan konsumen yang
diperolehnya. Dalam era yang serba kempetitif ini berbagai perusahaan sudah mulai melakukan
inovasi terhadap berbagai strategi pemasaran. Untuk produk yang bersifat jasa penggunaan
manajemen pemasaran yang konvensional sudah tidak tepat lagi karena orientasi pemasaran
dinilai telah mengalami perubahan yang awalnya hanya orientasi penjualan menjadi orientasi
nilai tambah pelanggan. Orientasi bisnis bukan hanya mencari laba melalui penciptaan
pelanggan namun juga berprinsipkan relationship marketing & customer relation management
yang bertujuan mendapatkan laba untuk jangka panjang melalui kepuasan pelanggan.
Sehingga disini konsumen sebagai konsumsi akhir dapat diartikan kepuasan keinginan dan
hasrat konsumen yang akan dimiliki.
Mata rantai setiap pembelian produk memerlukan jasa, sehingga setiap produk yang
dibeli oleh konsumen harga didalam produk tersebut sudah termasuk harga jasa. Fandy
Tjiptono dan Gregorius Chandra dalam bukunya Service, Quality & Satisfaction mengemukakan
bahwa sektor jasa berperan signifikan dalam perekonomian dunia. Di negara maju seperti
Amerika Serikat, sektor jasa berkontribusi terhadap sekitar 80% Produk Domestik Bruto (PDB)
dan lebih dari 50% total pengeluaran konsumen dibelanjakan untuk jasa (Etzel, Walker dan
Stanton 2001). Ini dapat diartikan bahwa setiap produk memerlukan jasa untuk kesinambungan
bisnis karena jasa adalah bagian dari produk. Selain itu, jasa juga merupakan salah satu
sumber lapangan kerja. Pekerjaan dalam sektor jasa di Amerika Serikat diperkirakan mencapai
79% dari total lapangan kerja dan diprediksi akan menyediakan sekitar 90% dari keseluruhan
lapangan kerja baru pada dekade awal abad 21 (Kotler 2001).
Penciptaan nilai pelanggan untuk memenuhi keinginan pelanggan diperlukan berbagai
kombinasi dari strategi pemasaran yang ada. Pada era industri 4.0 atau lebih dikenal dengan
era digital, sangat mudah dijumpai bagaimana bisnis kini memenuhi keinginan pelanggan
melalui penggunaan jasa yang ada. Jika ditelusuri bahwa para ibu rumah tangga bisa
melakukan bisnis online dari rumah hanya menggunakan paket data dan android (gadget). Ini
dapat dikatakan bahwa bisnis jasa dapat memudahkan keinginan pelanggan dengan maksimal.
Keadaan ini tentu sudah menjadi bagian dari strategi melalui jasa digital yang diberikan oleh
sistem. Sistem jasa ini juga berfungsi untuk memendekkan mata rantai penjualan sehingga
harga menjadi lebih terjangkau..

Anda mungkin juga menyukai