Anda di halaman 1dari 1

membuatnya rindang, menghasilkan buah, dan memberi

kebermanfaatan lainnya.

Ayat Al Quran ini mengingatkan kita sebagai manusia


agar memperhatikan apa yang kita tanam atau hal yang
kita inginkan.
Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puja dan puji syukur kita hanya
kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang masih memberikan kita semua banyak Lalu berusaha untuk menumbuhkan dan mewujudkannya.
nikmat sehat, nikmat waktu luang, nikmat iman, dan nikmat Islam, sehingga Usaha yang kita lakukan dapat berupa usaha fisik,
kita semua dapat berkumpul di acara yang Insya Allah mulia ini.
pemikiran, serta dilengkapi dengan doa yang tulus.
Tidak lupa tentu sholawat serta salam mari kita curahkan pada junjungan kita
semua, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, karena telah membawa Masalah hasilnya bagaimana, bertawakallah! Serahkan
kita semua dari zaman jahiliyah, zaman kebodohan menuju ke zaman yang semuanya kepada Allah Swt. Sukses atau gagal nilainya
terang benderang seperti yang kita semua rasakan saat ini. Semoga kita semua
masuk dalam golongan yang menerima syafaatnya kelak di hari akhir, kiamat takpenting, sebab Allah menilai usaha kita bukan
nanti. Aamiin. hasilnya.

“Tidak Takut Gagal” yang merupakan hikmah Quran Dengan meresapi QS. Al Waqi’ah ayat 63 dan 64,
Surah Al Waqi’ah ayat 63 dan 64. insyaAllah kita akan merasa tenang saat mengejar apa
yang kita inginkan, berhasi, maupun gagal.
Dalam hidup, kita dihadapkan dengan banyak
kesempatan. Tinggal apakah kita mau mengambilnya atau Apapun hasilnya, ingatlah bahwa tidak ada yang sia-sia.
tidak. Allah akan memberi ganjarannya di akhirat kelak.

Mengambil kesempatan menuntut keberanian yang tinggi, Kegagalan yang kita alami pun dapat menjadi pelajaran
sebab ia hadir dengan risiko atau konsekuensi yang harus untuk mendukung kesuksesan kita di masa depan.
siap diterima.
Maka dari itu, bila mendapati kesempatan yang baik.
Mengambil kesempatan juga sering mempertimbangkan Ambillah, tak perlu takut gagal. Usahakan dengan ikhlas.
apakah akan sukses atau gagal nantinya. Di sisi lain, Biar Allah yang menentukan.***
kalau masih takut gagal maka akan sulit memanfaatkan
kesempatan yang tersedia.

Padahal, masalah sukses atau gagal itu adalah hak


prerogative Allah Swt. Sebagai muslim seharusnya kita
sadar bahwa tugas kita adalah doa, usaha, dan tawakal.

Tidak perlu peduli akan hasilnya, Allah Swt. lah yang


akan menentukan. Seberapa besar dan ikhlas usaha
kitalah yang Allah nilai.

Maka sudah semestinya kita tidak takut akan sebuah


kegagalan. Allah Swt. mengingatkan kita untuk tawakal
melalui firman-Nya:

‫َأَفَر َأْيُتْم َم ا َتْح ُر ُثوَن () َأَأْنُتْم َتْز َر ُعوَنُه َأْم َنْح ُن الَّز اِرُع وَن‬

“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.


Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang
menumbuhkannya?” (QS: Al-Waqi’ah ayat 63-64)

Terdapat tanda tanya dalam ayat ini. Artinya Allah


bertanya untuk menegaskan kepada manusia agar
merenungkan dan memikirkan kembali.

Dalam konteks ini yaitu tumbuhan yang kita tanam. Kita


fokus pada hasilnya atau usaha kita dalam
menumbuhkannya.

Seringkali manusia lupa akan nikmat yang Allah berikan


padanya, termasuk tumbuhan-tumbuhan yang subur.

Kedudukan manusia terhadap apa yang mereka tanam


ialah menanam, menyiram, memupuk, dan
menghindarkannya dari gangguan hama.

Sementara itu sudah jelas dan tak ada keraguan pula


bahwa Allah Swt. yang menumbuhkan tanaman itu,

Anda mungkin juga menyukai