FAKULTAS HUKUM 2022 1. Prosedur tentang materai online (UU) Meterai elektronik (e-Meterai) adalah meterai yang digunakan untuk dokumen elektronik.Berdasarkan Undang Undang No. 11 Tahun 2008 (UU ITE) pada Pasal 5 ayat (1) yang menyebutkan bahwa dokumen elektronik merupakan alat bukti hukum yang sah.Sehingga, kedudukan dokumen elektronik disamakan dengan dokumen kertas.Hal tersebut membuat perlunya equaltreatment antara dokumen kertas dengan elektronik. Meterai elektronik (e-Meterai) adalah meterai yang digunakan untuk dokumen elektronik. Berdasarkan Undang Undang No. 11 Tahun 2008 (UU ITE) pada Pasal 5 ayat (1) yang menyebutkan bahwa dokumen elektronik merupakan alat bukti hukum yang sah. Sehingga, kedudukan dokumen elektronik disamakan dengan dokumen kertas. 2. Prosedur cara membeli materai online dan cara prosedur pemakainnya a. Buka laman pos.e-meterai.co.id b. Klik menu “BELI E-METERAI” c. Lakukan login dengan memasukan email dan password, jika baru pertama kali, maka klik “Daftar di sini”. Lanjutkan dengan pengisian data diri dan unggah dokumen d. Masukan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS untuk proses validasi e. Setelah validasi, Anda bisa melakukan pembelian e-meterai sesuai keinginan f. Setelah Log In, Anda akan dihadapkan pada dua pilihan menu, Pembelian dan Pembubuhan. Bila Anda belum memiliki meterai elektronik, pilih Pembelian. g. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan tahap Pembubuhan, memasukkan detil informasi dokumen seperti tanggal, nomor dokumen, dan tipe dokumen h. Unggah dokumen dalam format PDF i. Posisikan meterai sesuai dengan ketentuan yang berlaku j. Klik ‘Bubuhkan Meterai’, Klik ‘Yes’ k. Selanjutnya, muncul menu masukkan PIN, isi PIN yang telah didaftarkan, proses pembubuhan selesai l. Anda bisa langsung mengunduh file PDF dari dokumen yang sudah terbubuhi meterai elektronik atau mengirim ke email yang sudah terdaftarkan 3. Bentuk tabel dalam tahapan-tahapan membeli materai online serta cara penggunaannya
Buka laman pos.e-
materai.co.id melalui laman google/ chrome anda
Klik dan buka menu “beli Kemudian,
e-materai (sebelumnya dilanjutkan dengan telah melakukan log-in mengklik menu melalui email untuk pembelian pada membuat akan anda) website
Pada saat pembelian, Jika sudah selesai maka
masukkan jumlah kuota akan ada tampilan materai yang akan metode pembayaran dan dibeli dan mengklik isi sesuai prosedur e- menu bayar materailalu klik lanjut
Pada saat telah Langkah selanjutnya adalah Kemudian klik
melakukan dengan melihat kuota materai menu pembubuhan pembayaran, maka akan yang telah dibeli. Berikutnya pada layar website mendapatkan notifikasi adalah dengan melakukan anda pembayaran lalu klik ok pembubuhan/penggunaan pada materai terhadap berkas yang akan digunakan Setelah itu Step selanjutnya Berikutnya 4.mengupload Kasus materai adalah memilih masukkan pin anda dokumen yang posisi halaman jika telah Terancam selesai Jual Materai Palsu Lewat Situs Online, Seorang Warga Pamulang akan dibubuhkan. yang akan memposisikan Pastikan 7 TahunfilePenjara dibubuhkan materai dan file berformat pdf Polda Bengkulu menyatakan bahwa tersangka berinisial HD anda (41) yang merupakan warga Pamulang Timur, Tangerang Selatan, Provinsi Banten terancam hukuman tujuh tahun penjara terkait kasus memperjualbelikan materai palsu. HD ditangkap setelah pihaknya melakukan pengembangan terhadap tersangka berinisial SI (25) beberapa waktu lalu. "Kita melakukan pengembangan berdasarkan hasil penelusuran penjual daring- nya kemudian kita cek pengirimannya melalui jasa pengiriman barang dan ternyata penerimanya dari Semarang, kemudian kita cek CCTV, kemudian Klik menu submit muncullah Bagian terakhir adalahwajah untuk dengan mendownload dari tersangka yaitu HD," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno memebubuhkan e- kembali file yang telah di materai (pastikan Minggu (6/11/2022). Kota Bengkulu, selesai dibubuhkan sudah benar) dengan e-materai. selesai HD ternyata merupakan residivis kasus serupa. Ia memperjualbelikan materai palsu melalui akun situs jual beli daring. Materai yang dijualnya itu telah terjual hampir ke seluruh Indonesia. Oleh karena tersangka terancam pasal 25 huruf a UU No 10 tahun 2020 tentang Bea Materai dan Pasal 275 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 KUHP. "Dengan ancamannya pidana penjara maksimal 7 tahun dan denda maksimal Rp500 juta," ujarnya. Selain itu, atas perbuatan tersangka, negara mengalami kerugian mencapai Rp1 miliar karena telah menjual ribuan lembar materai palsu. Lanjut Sudarno, HD diduga telah menjual materai palsu tersebut melakukan sejak atau sebelum 2017. "Sejauh ini untuk di wilayah Bengkulu yang memperjualbelikan materai palsu dan membeli dari tersangka HD baru tersangka SI yang sebelumnya sudah kita tangkap," terangnya. Sebelumnya, Unit dua Subdit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu menangkap SI (25) warga Karawang Jawa Barat karena telah memperjualbelikan materai palsu. Saat dilakukan pemeriksaan, tersangka telah menjual materai palsu sejak awal Agustus 2022 dengan harga Rp9 ribu per lembar. Materai palsu tersebut, didapati tersangka dengan cara membeli dari seseorang melalui daring dengan harga Rp5 ribu per lembar. Dari pengakuan tersangka, dirinya telah menjual kurang lebih sekitar 3.450 lembar materai palsu dan penjualan tersebut dilakukan di wilayah Bengkulu dengan menyasar perorangan. Selain itu, pihaknya menyita sebanyak 355 lembar materai palsu dan sementara kerugian negara mencapai Rp38 juta.
CARA MENGURUS KTP YANG HILANG Datang ke kantor polisi terdekat dan membuat laporan kehilangan KTP serta meminta surat keterangan kehilangan. Jika ada, membawa fotokopi KTP yang hilang dan menunjukkannya di kantor pol