Anda di halaman 1dari 8

Materi Quiz E-Bisnis

Dosen Pengampuh : Febzi Fiona, SE.,MM

SISTEM KEAMANAN E-PAYMENT

A. Pengertian E-Payment

Pengertian e-Payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet


sebagai sarana perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi pihak penjual dan
pembeli dengan memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce.
Untuk menjamin keamanan transaksi tersebut, start up yang menjadi perantara akan
bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-
payment secara aman, cepat dan praktis.

B. Startup yang Menyediakan Fasilitas e-Payment

Untuk memudahkan anda berbelanja atau berbisnis secara e-commerce, kenali dulu
beberapa #startups yang dapat memfasilitasi e-payment sebagai sarana pembayaran.
Beberapa start up di Indonesia yang memiliki fasilitas e-payment adalah:

1. Kaskus
Kaskus adalah salah satu forum terbesar di Indonesia yang menyediakan fasilitas e-payment
gateway bernama Kaspay. Kaspay resmi diluncurkan pada ulang tahun Kaskus yang ke-10.
Hingga saat ini Kaspay banyak digunakan oleh anggota forum Kaskus untuk melakukan
transaksi jual beli di forum yang dikenal dengan sebutan FJB (Forum Jual Beli).

2. Tokopedia
Tokopedia merupakan start up Indonesia yang memfasilitasi kegiatan belanja online secara
aman dan praktis. Pihak penjual dapat memperoleh domain khusus untuk mulai berjualan di
Tokopedia. Selanjutnya, para calon pelanggan yang sudah melakukan log in di Tokopedia
akan leluasa memilih produk yang diinginkan dan langsung melakukan pembayaran.
Selanjutnya, pembayaran tersebut akan masuk ke akun penjual bila pelanggan sudah
memberi konfirmasi penerimaan barang. Sangat aman bukan.

3. BukaLapak.com

BukaLapak.com memiliki konsep yang hampir mirip dengan Tokopedia, bedanya anda yang
berniat membeli produk tidak perlu melakukan log in untuk dapat menggunakan layanan
yang disediakan BukaLapak.com. Pembayaran anda akan masuk ke akun penjual bila anda
sudah memberi konfirmasi penerimaan barang.
4. Doku

Sebelum berganti nama menjadi Doku, layanan e-payment yang satu ini bernama NSIApay.
Doku menjadi fasilitas gateway untuk pembayaran melalui kartu kredit.

5. Ipaymu

Ipaymu merupakan salah satu fasilitas e-payment yang menawarkan banyak fitur
bermanfaat seperti layanan pembayaran dengan kartu kredit, pembayaran secara online
serta untuk menarik atau menyetorkan uang. Fitur yang disediakan oleh Ipaymu
memberikan kemudahan bagi para pebisnis yang memiliki toko online.

Terdapat beberapa sistem pembayaran (E-Payment System) :

1.Micropayment

Micropayment adalah transaksi keuangan yang melibatkan jumlah yang sangat kecil uang
dan biasanya salah satu yang terjadi secara online . Paypal mendefinisikan micropayment
sebagai transaksi kurang dari 12 USD. sedangkan Visa lebih memilih transaksi bawah 20
dolar Australia, dan meskipun micropayments yang awalnya direncanakan untuk melibatkan
uang dalam jumlah jauh lebih kecil dari uang, sistem praktis untuk memungkinkan transaksi
kurang dari 1 USD telah melihat sedikit keberhasilan. Satu masalah yang telah mencegah
kemunculan mereka adalah kebutuhan untuk menjaga biaya rendah untuk transaksi
individual, yang tidak praktis ketika bertransaksi dalam jumlah kecil seperti bahkan jika
biaya transaksi hanyalah beberapa sen.

2.E-wallet

E-Wallet adalah dompet elektronik yang mulai banyak dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat karena kemudahan penggunaanya. Satu hal yang pasti dalam bertransaksi
melalui e-Wallet adalah segala sesuatunya berkaitan dengan Rekening anda, jadi yang
dibayarkan kepada penjual bukanlah berupa uang Tunai (mirip pembayaran dengan Kartu
Kredit maupun Kartu Debit ).

3.E-cash / Digital Cash

E-Cash yaitu Electronic Cash, sering juga disebut dengan Digital Cash, Digital Money. E-Cash
mempunyai makna bahwa seseorang dapat membeli barang atau jasa dengan cara
mengirimkan nomor dari satu computer ke computer lain . Nomor tersebut diisukan oleh
sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang yang sebenarnya yang mempunyai nilai
tukar yang bersifat anonymous (tanpa nama) dan dapat dipakai seperti uang cash biasa.
4.Credit Card, Smartcard

Smart card didefinisikan sebagai sebuah kartu dengan IC (Integrated Circuit) yang tertanam
didalamnya, dimana IC tersebut digunakan untuk melakukan proses informasi, juga memiliki
media penyimpanan dengan kapasitas tertentu.

5.Electronic Bill Presentment and Payment

RUU penggambaran Elektronik dan pembayaran (EBPP) adalah merevolusi proses penagihan
dengan menawarkan penggambaran online dan real time dari konten tagihan dan pilihan
pembayaran. EBPP adalah cara mudah melihat Status penagihan, item pengiriman uang,
dan saldo menghadirkan menggunakan browser universal dari setiap lokasi. Berbeda
dengan berbasis kertas tagihan, penagihan elektronik memungkinkan penyedia layanan
untuk menggabungkan penagihan dengan layanan pelanggan maju dan manajemen
hubungan pelanggan lebih baik.

Sistem pembayaran elektronik (E-Payment) mengandalkan pada sistem pentransferan nilai


mata uang melalui jaringan internet dan teknologi komunikasi sebagai sarana lalu lintas data
finansial sehubungan dengan sistem perdagangan elektronik yang diberlakukan (e-
commerce). Sistem pembayaran elektronik (E-Payment) yang umum dilakukan ada
beberapa jenis, yaitu menurut kategori Business to Business (B2B), Business to Consumer
(B2C), Consumer to Business (C2B) dan Consumer to Consumer(C2C).

Masalah keamanan masih saja menjadi isu utama dalam hal sistem pembayaran seperti ini
karena resiko penipuan dan pemalsuan data elektronik masih saja ditemui sebagai kendala
utama dalam sistem pembayaran elektronik ini. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah
kejahatan elektronik ini bukannya menurun malah semakin bertambah. Hal ini terutama
terjadi karena semakin bertambahnya penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran
secara luas, dimana celah ini dimanfaatkan oleh berbagai pelaku kejahatan terorganisir
(baca= mafia) yang semakin merajalela melibatkan diri dalam berbagai aksi. Sebagai contoh,
lebih dari satu dekade yang lalu kejahatan penipuan dan pemalsuan kartu kredit yang terjadi
di Inggris mencapai jumlah kerugian sekitar 96.8 juta poundsterling.

Dewasa ini angka itu meledak berkali lipat mencapai 402.4 juta poundsterling per tahun. Ini
baru nilai nyata kerugian yang terlihat, belum nilai lain yang tidak langsung tampak seperti
biaya yang harus ditanggung untuk pemulihan reputasi suatu lembaga finansial atau
perusahaan, juga ongkos yang harus dikeluarkan untuk membiayai berbagai proses hukum
sehubungan dengan kasus kejahatan yang menimpa suatu lembaga jasa finansial
pembayaran atau perusahaan dagang yang menggunakan jasa pembayaran elektronik
dalam transaksinya.
Sistem pembayaran dengan kartu kredit merupakan sistem pembayaran populer yang
banyak diterapkan di jasa perdagangan online di internet. Penggunaan sistem pembayaran
dengan kartu kredit pertama kali diperkenalkan sekitar antara tahun 1949 (kartu kredit
Diner’s Club) dan tahun 1958 (kartu kredit American Express). Kedua kartu kredit ini
menggunakan strip atau pita magnetik dengan data yang tidak terenkripsi serta berbagai
informasi yang hanya bisa dibaca (read-only information). Namun seiring dengan
perkembangan teknologi, jenis-jenis kartu kredit yang ada sekarang merupakan jenis “kartu
kredit berteknologi pintar” yang dilengkapi dengan ekripsi data dan kapasitas penampungan
data yang lebih besar daripada jenis-jenis pendahulunya.

Pada tahun 1996 Visa dan Master Card mengumumkan bahwa mereka telah bekerjasama
mengembangkan sebuah protokol tertentu yang menjamin keamanan transaksi perbankan
di internet. Proses ini melibatkan penggunaan teknologi enkripsi digital signature tingkat
tinggi, juga sertifikat keamanan yang menyatu dengan proses transaksi itu sendiri sehingga
tidak bisa diotak-atik oleh si pengguna sendiri atau bahkan orang lain yang berniat jahat.
Biaya keamanan yang harus ditanggung oleh pengguna kartu kredit tentu saja tidak murah
akibat adanya penggunaan teknologi yang berbasis keamanan ini, ini tercermin dari biaya
transaksi yang tidak kecil setiap kali kartu kredit itu digunakan untuk transaksi.

Setiap kali akan bertransaksi di internet, seorang pengguna kartu kredit haruslah
menyediakan data detil pribadinya sebagai salah satu otorisasi transaksi baik untuk layanan
jasa maupun jual beli barang yang diaksesnya di internet. Celah keamanan saat pengisian
data pribadi yang berisi detil data si pemilik kartu kredit ini tampaknya menjadi semacam
senjata makan tuan. Celah inilah yang banyak digunakan oleh para pelaku kejahatan
internet untuk memalsukan otorisasi transaksi sehingga seakan-akan transaksi tersebut
benar-benar telah valid disetujui oleh sipemilik kartu kredit.

Namun demikian selain berbagai resiko keamanan, penggunaan kartu kredit masih
mempunyai beberapa keunggulan seperti antara lain:

 Kartu kredit memungkinkan anda untuk membeli barang atau jasa tanpa harus
membawa sejumlah uang secara tunai

 Setiap transaksi pembelian atau pengeluaran dana akan selalu tercatat dengan baik.

 Bias memesan suatu barang melalui surat (mail-order) dan kemudian dibayar dengan
menggunakan kartu kredit.

 Kartu kredit memungkinkan Anda membeli barang berharga mahal dengan cara
mencicil setiap bulannya.

 Pada suatu kasus tertentu, Anda bisa menangguhkan pembayaran terhadap suatu
barang yang sudah Anda beli bila Anda meragukan keamanan pembayaran yang
akan Anda lakukan.
 Memiliki kartu kredit berarti Anda tidak perlu merasa khawatir bepergian dan
berbelanja ke luar negeri tanpa membawa mata uang local.

 Dengan memiliki kartu kredit akan memudahkan Anda untuk pembayaran tagihan
bulanan atau pun tagihan pajak secara otomatis.

C. Manfaat Penggunaan E-Payment

Dalam pengimplementasiannya, e-payment memiliki berbagai manfaat, diantaranya:


- Meningkatkan efisiensi pembayaran
- Meningkatkan customer loyality
- Memberikan keamanan bertransakasi yang lebih dibandingkan cash
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu
- Memberikan kemudahan pembayaran dan perluasan media pembayaran

D. Kelebihan Penggunaan E-Payment

E-Payment memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan, yaitu:

- Lebih cepat atau nyaman dalam melkukan transaksi pembayaran


- Pilihan produk layanan dapat terus ditingkatkan
- Lebih efektif dan efisien waktu
- Memberikan keamanan dalam bertransaksi

Nilai Bagi Perusahaan dalam Penggunaan E-Payment

Perusahaan dapat dengan mudah dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan


dalam bertransaksi. Dengan semakin meningkatnya kinerja keamanan di Indonesia
diharapkan semakin menciptakan situasi yang kondusif bagi perkembangan industri
kepariwisataan nasional.

E. Perbandingan Antara Pembayaran Menggunakan E-Payment dengan Pembayaran


Secara Konvensional

Jenis Transaksi -> Proses Transaksi

1. E-Payment -> Menggunakan metode yang kompleks dalam melakukan proses


pembayaran dan memiliki sistem keamanan sendiri (lebih aman)
2. Konvensional -> Pengisian formulir pembayaran dilakukan secara manual (keamanan
tidak terjamin)

F. Kerugian Yang Mungkin Muncul

Selain kelebihan, e-payment juga memiliki kerugian yang mungkin muncul. Kerugian itu
diantaranya adalah:

- Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif


lebih mahal
- Orang Indonesia masih belum/tidak terbiasa melakukan pembayaran elektronik
- Masalah keamanan yang membuat orang takut melakukan transaksi
- Munculnya kejahatan baru
- Kurangnya pengetahuan IT di Indonesia
- Tidak semua orang memiliki akses terhadap internet

Dengan makin berkembangnya tren jual beli online saat ini, tentunya membawa semakin
banyak orang yang ingin mencoba ber-jualbeli online, entah sebagai penjual barang atau
pun sebagai pembeli. Mereka para pelaku jual beli online, baik penjual maupun pembeli
tentunya menginginkan proses transaksi yang aman dan nyaman bagi ke dua belah pihak.
Namun dimana ada peluang, di situ pula pasti ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang
ingin memanfaatkan celah ketidak tahuan para pelaku jual beli online.

Disini para pelaku jual beli online semakin dituntut untuk mengetahui lebih dalam mengenai
proses, resiko serta keamaan dari sebuah transaksi online. Disisi lain, saat ini jenis transaksi
online juga semakin beragam mulai dari jenis konvensional dimana pembeli dan penjual
harus betatap muka dalam melakukan proses transaksi hingga yang menggunakan proses
transaksi otomatis tanpa harus bertatap muka.

Oleh karena itu bagi anda para pelaku jual beli online dan terlebih bagi anda yang masih
awam tentang transaksi dunia maya, nampaknya harus menyimak artikel tentang 3 jenis
transaksi jual beli di internet yang paling umum dilakukan di Indonesia berikut ini.

1. Transfer Antar Bank


Transaksi dengan cara transfer antar bank merupakan jenis transaksi yang paling umum dan
populer digunakan oleh para penjual online. Selain cukup simple, jenis transaksi ini juga
memudahkan proses konfirmasi karena dana bisa dengan cepat di cek oleh penerima dana /
penjual. Proses nya adalah pertama pembeli mengirim dana yang telah disepakati lalu
setelah dana masuk, maka penjual akan mengirimkan barang transaksi yang dijanjikan.

Kekurangan transaksi antar bank adalah diperlukannya kepercayaan yang tinggi dari para
pembeli sebelum memutuskan mengirim dana. Disini tidak jarang terjadi penipuan, setelah
dana terkirim ternyata barang tak kunjung diterima.

Kredibilitas atau nama baik penjual dapat menjadi tolak ukur bagi para pembeli. Salah satu
tipsnya adalah penjual yang kredibel biasanya telah mempunyai kerjasama dengan bank
yang digunakan untuk proses transaksi. Dengan begitu keamanan dana kita bisa lebih
terjamin.

Untuk para pembeli, bila ragu dengan kredibilitas si penjual, maka sebaiknya kita mencari
informasi mengenai orang tersebut di internet sebelum men-transfer uang. Kita bisa
menemukan informasi tentang bisnis orang tersebut, nomor rekeningnya, nomor telepon,
ulasan pembeli sebelumnya, dan lain-lain, dengan cara mengetikkan beberapa baris kata di
mesin pencari Google. Bila orang tersebut pernah tersangkut masalah penipuan atau
transaksi tidak lancar maka sebaiknya Anda urungkan dulu niat untuk men-transfer.

2. COD (Cash On Delivery)

Pada sistem COD sebenarnya masih menganut cara lama yaitu dengan bertemu antara
penjual dan pembeli. Biasanya sistem transaksi ini dilakukan dalam jual beli antar orang ke
orang dan pada umumnya COD digunakan untuk barang second karena pembeli harus
memeriksa dengan baik keadaan barang tersebut.

Keuntungan dari sistem ini adalah antara penjual dan pembeli lebih bisa leluasa dalam
proses transaksi. Pembeli bisa melihat dengan detil barang yang akan dibeli, dan juga
memungkin kan tawar menawar. Jenis transaksi ini di populerkan oleh website jual beli
seperti Tokobagus, Berniaga dan banyak website jual beli lain.

Kekurangan dari sistem ini adalah keamanan baik penjual maupun pembeli. Karena mungkin
saja pihak yang akan kita temui adalah orang yang berniat jahat kepada kita. Oleh karena itu
tips yang bisa dilakukan adalah dengan menentukan tempat transaksi yang aman bisa di
tempat keramaian atau pergi bersama orang yang dapat menjaga kita.

3. Rekening Bersama (Rekber)


Jenis transaksi jual beli online yang terakhir adalah dengan menggunakan rekening bersama
atau yang juga disebut dengan istilah escrow. Cara pembayaran ini sedikit berbeda dengan
proses pembayaran melalui transfer bank. Jika dalam transfer bank, pihak ketiga nya adalah
bank, sedangkan dengan sistem Rekber yang menjadi pihak ketiga adalah lembaga
pembayaran yang telah dipercaya baik oleh pihak penjual maupun pembeli.
Dalam hal ini peran lembaga pembayaran sangatlah penting. Prosesnya yaitu pertama
pembeli mentransfer dana ke pihak lembaga Rekber. Setelah dana dikonfirmasi masuk, lalu
pihak Rekber meminta penjual mengirim barang yang sudah disepakati. Dan jika barang
sudah sampai baru dana tersebut diberikan pada sang penjual.

Dengan sistem ini dana yang diberikan oleh pembeli bisa lebih terjamin keamanannya.
Karena dananya hanya akan dilepas jika barang benar benar sudah di tangan. Jika terjadi
masalah pun, dana bisa ditarik oleh sang pembeli. Sistem ini banyak digunakan pada proses
jual beli antar member forum Kaskus. Setelah dipopulerkan kini sistem Rekber pun kian
diminati karena dianggap lebih aman.

Anda mungkin juga menyukai