Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : IMUT ULUI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858518544

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4203/Pendidikan Matematika 1

Kode/Nama UPBJJ : 51/Tarakan

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Beri contoh rancangan pembelajaran matematika pada siswa sekolah dasar yang sesuai teori belajar
Bruner yang memuat tahap enaktif, ikonik dan simbolik !
Contoh rancangan pembelajaran matematika pada siswa sekolah
dasar yang sesuai teori belajar Bruner yang memuat tahap
enaktif, ikonik dan simbolik adalah pembelajaran tentang materi
simetri lipat.
1. Tahap Enaktif
Contoh rancangan pembelajaran: Kita ingin mengenal konsep
simetri lipat, kita dapat menggunakan sebuah kertas karton
berbentuk sebuah bangun datar yang dibagi menjadi dua bagian
sama besar dan sama bentuknya.
2. Tahap Ikonik
Contoh rancangan pembelajaran: kertas karton berbentuk sebuah
bangun datar misal persegi panjang yang dibagi menjadi dua
bagian sama besar dan sama bentuknya.
3. Tahap Simbolik
Contoh rancangan pembelajaran: hasil bagian sama besar dan
sama bentuknya pada kertas karton tersebut kemudian diberi
nama 2 simetri lipat.
Pembahasan
Penerapan teori Bruner dalam pembelajaran dapat menjadikan
siswa lebih mudah dibimbing dan diarahkan. Adapun tahapan
dalam teori Bruner adalah sebagai berikut.

1. Tahap enaktif; pada tahap ini pengetahuan dipelajari secara


aktif dengan menggunakan benda-benda konkret atau
dengan menggunakan situasi nyata.
2. Tahap ikonik; pada tahap ini pengetahuan dipresentasikan
dalam bentuk bayangan visual atau gambar yang
menggambarkan kegiatan konkret yang terdapat pada tahap
enaktif.
3. Tahap simbolik; pada tahap ini pengetahuan dipresentasikan
dalam bentuk simbol-simbol.
2. Buatlah skenario pembelajaran matematika di SD dengan model pembelajaran matematika SD dengan
pendekatan penanaman konsep!
3. Bagaimana Anda menerangkan kepada siswa SD konsep pembagian “51 : 3” dengan
menggunakan alat peraga yang relevan ?

Cara menerangkan kepada siswa SD konsep pembagian “51 : 3”


dengan menggunakan alat peraga yang relevan salah satunya
adalah menggunakan gelas dan lidi.
Pembahasan
Untuk mengenalkan konsep dasar matematika seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian kepada
siswa sekolah dasar, guru atau pengajar dapat menggunakan
media-media yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar dan
sudah akrab dengan anak-anak, diantaranya yaitu gelas bekas
dan lidi. Berikut adalah salah satu contoh cara mengenalkan
konsep pembagian dengan media gelas bekas dan lidi.
Cara menggunakan alat peraga:

1. Siapkan tiga buah gelas bekas.


2. Siapkan lidi sebanyak lima puluh satu. Jika tidak ditemukan
lidi bisa diganti dengan kertas yang dipotong memanjang
menyerupai bentuk lidi.
3. Susun gelas secara berurutan.
4. Masukkan lidi ke masing-masing gelas hingga semua lidi
habis.
5. Hitung jumlah lidi yang ada pada masing-masing gelas.
Jumlah lidi tersebut menunjukkan hasil pembagian.

4. Perlihatkan dan jelaskan peragaan ((-5) – (-6)) = 1 dengan menggunakan garis bilangan.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Atau dapat disajikan seperti ini

( -5 ) dianggap sebagai start dan 1 dianggap sebagai finish,


sementara +6 merupakan jarak lintasan dari start ke finish.

5. Sering sekali siswa salah memahami antara operasi kurang (Operasi minus) dengan bilangan negative.
Perlihatkan dan jelaskan peragaan operasi 5-2 dengan 5 + (-2) agar siswa tidak mengalami miskonsepsi.

5-2 adalah operasi/usaha pengurangan dengan tanda "-" sebagai


indikator kalau itu adalah operasi pengurangan
5 + (-2), (-2) adalah bilangan negatif dikarenakan di depan angka 2
ada "-" dan berada di dalam tanda kurung "( )", untuk contoh
lainnya adalah (-3), (-4)

Anda mungkin juga menyukai