Anda di halaman 1dari 8

TERKENDALI

Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B

PEMERINTAH KOTA DEPOK


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKATANI
Perum. Kopassus Pelita 1, Jl. Wijaya Kusuma RT. 04/09
Kel. Sukatani, Kec. Tapos, Kota Depok 16454 Telp. 021- 8741282
Website : pkmsukatani.depok.go.id, E-mail : sukatanipuskesmas@gmail

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKATANI
NOMOR : 440/2429/KPTS/SKTN/XII/2022

TENTANG
PEDOMAN TRIASE
UPTD PUSKESMAS SUKATANI

KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKATANI,

Menimbang : 1. bahwa Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera


sebagai prioritas pelayanan;
2. bahwa Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase
mengacu pada pedoman tata laksana triase sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, dan b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
tentang Pedoman Triase UPTD Puskesmas Sukatani;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan


Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat
II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438 Tahun
2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
TERKENDALI
Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B
TERKENDALI
Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKATANI KOTA DEPOK


NOMOR : 440/2429/KPTS/SKTN/XII/2022
TANGGAL : 31 Desember 2022

PEDOMAN TRIASE
UPTD PUSKESMAS SUKATANI
TERKENDALI
Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B

BAB I
PENGERTIAN

A. Latar Belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan
suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan
serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau
menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan
prioritas penanganannya. Triase merupakan usaha pemilahan korban sebelum
ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan
mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada. Triase
adalah suatu sistem pembagian/ klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat
ringannya kondisi klien/ kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam
triase, perawat dan dokter di puskesmas mempunyai batasan waktu (respon time)
untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi yaitu < 5 menit.

B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat puskesmas
untuk mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien berdasarkan
tingkat kegawat daruratan, trauma, atau penyakit dengan mempertimbangkan
penanganan dan sumber daya yang ada.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas
Sukatani baik dokter, perawat, ataupun bidan.
TERKENDALI
Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B

BAB II
RUANG LINGKUP
Triase diberlakukan sistem prioritas, penentuan/ penyeleksian mana yang harus
didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa
yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :
a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
b. Dapat mati dalam hitungan jam
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal
Pada umumnya penilaian pasien dalam triase di UPTD Puskesmas Sukatani
dapat dilakukan dengan :

a. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban


b. Menilai kebutuhan medis
c. Menilai kemungkinan bertahan hidup
d. Menilai bantuan yang memungkinkan
e. Memprioritaskan penanganan definitive
f. Tag warna
TERKENDALI
Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B

BAB III
TATA LAKSANA

Proses dimulai ketika pasien masuk ke pintu Ruang Tindakan Gawat


Darurat UPTD Puskesmas Sukatani, perawat harus mulai memperkenalkan diri,
kemudian menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian serta
pemeriksaan tanda tanda vital, misalnya melihat sekilas kearah pasien yang
berada di brankar sebelum mengarahkan ke ruang perawatan yang tepat.

Pengumpulan data subyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari
5 menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat penanggung
jawab pasien. Perawat dan dokter bertanggung jawab untuk menempatkan pasien
di area pengobatan yang tepat. Tanpa memikirkan dimana pasien pertamakali
ditempatkan setelah triase, setiap pasien tersebut harus dikaji ulang oleh perawat
sedikitnya setiap 30 menit.

Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau


gawat darurat, pengkajian dilakukan setiap 1 menit. Setiap pengkajian ulang
harus didokumentasikan dalam rekam medis. Informasi baru akan mengubah
kategorisasi keakutan dan lokasi pasien di area pengobatan.

Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda-tanda obyektif bahwa
pasien mengalami gangguan pada airway, breathing dan circulation, maka pasien
ditangani dahulu. Pengkajian awal hanya didasarkan atas data obyektif dan data
subyektif sekunder dari pihak keluarga. Setelah keadaan pasien membaik, data
pengkajian kemudian dilengkapi dengan data subyektif yang berasal langsung
dari pasien.

Kategori triase
Kegawatan pasien berdasarkan skala triase :
a. Segera - Immediate (Warna Merah)
b. Tunda - Delayed (Warna Kuning)
c. Minimal (Warna Hijau)
d. Expectant (Warna Hitam)
a. Segera - Immediate
Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan besar
TERKENDALI
Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B

dapat hidup bila ditolong segera.


b. Tunda - Delayed
Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman jiwa
segera.
c. Minimal
Pasien mendapat edera minimal, dapat berjalan dan menolong diri
sendiri atau mencari pertolongan.
d. Expectant
Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meskipun
mendapat pertolongan.
Alur proses triase
a. Pasien datang diterima petugas Ruang Tindakan Gawat Darurat
b. Di ruang triase dilakukan anamneses dan pemeriksaan singkat dan cepat
(selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya oleh perawat dan mencatat waktu datang
pasien.
c. Bila jumlah penderita/ korban melebihi kapasitas ruangan Tindakan Gawat
Darurat,
maka triase dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan ruangan)
d. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dan mendapatkan prioritas
pelayanan dengan urutan warna merah, kuning, hijau, hitam
e. Pasien kategori triage merah dapat langsung diberikan pengobatan di ruang
tindakan Gawat Darurat. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut
pasien dapat dirujuk ke rumah sakit setelah dilakukan stabilisasi.
f. Pasien kategori triage kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut
dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah pasien
kategori triase merah selesai ditangani.
g. Pasien kategori triage hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan atau bila
memungkinkan dapat dipulangkan.
h. Pasien kategori triage hitam jika sudah dinyatakan meninggal dikembalikan
keluarga
TERKENDALI
Tanggal : 11/07/2023

Paraf :Andra B

Anda mungkin juga menyukai