Anda di halaman 1dari 7

JURNALBASICEDU

Volume 6 Nomor 4 Tahun 2022 Halaman 6893 - 6899


Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) Berbantu Media


Audio Visual Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar

Vebi Hasanah1, Supriansyah2


Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia1,2
E-mail: hasanahvebi@gmail.com1, supriansyah@uhamka.ac.id2

Abstrak
Upaya kecerdasan masyarakat dapat ditempuh dengan melanjutkan pendidikan. Di Indonesia sudah sangat
canggih bagi pendidik dalam memilih model dan media pembelajaran yang kreatif dan efektif. Media yang
dapat dimanfaatkan yaitu media audio visual dan model pembelajaran auditory, intellectually, repetition (AIR).
Tujuan studi kasus ini ialah untuk mengetahui pengaruh model dan media ini terhadap rasa percaya diri siswa
kelas IV Sekolah Dasar. Model pembelajaran auditory, intellecually, repetition (AIR) ini memberikan dampak
positif bagi rasa percaya diri siswa melewati media audio visual dalam bentuk vidio dan power point karna
terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran IPSyang menggunakan model dan media ini. Tingkat
rasa percaya diri siswa yang menggunakan Model pembelajaran auditory, intellecually, repetition (AIR) lebih
tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang konvensional.
Kata Kunci: Model auditory, intellecually, repetition (AIR), Rasa Percaya Diri, dan Vidio Pembelajaran.

Abstract
Community intelligence efforts can be reached by continuing education. In Indonesia, it is very sophisticated
for educators to choose creative and effective learning models and media. One of the media that can be used
is audio-visual media and auditory, intellectually, repetition (AIR) learning models. The purpose of this case
study is to determine the effect of this model and media on the self-confidence of fourth grade elementary
school students. This type of research is quasi-experimental and the population in this study are all students of
SDN Kampung Melayu 02 Evening. This auditory, intellectually, repetition (AIR) learning model has a
positive impact on students' self-confidence through audio-visual media in the form of video and power point
because there is a significant influence on social studies learning using this model and media. The level of
self-confidence of students who use the auditory, intellectually, repetition (AIR) learning model is higher than
conventional learning.
Keywords: Auditory model, intellectually, repetition (AIR), Confidence, and Learning Video.

Copyright (c) 2022 Vebi Hasanah, Supriansyah

Corresponding author :
Email : hasanahvebi@gmail.com ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3411 ISSN 2580-1147 (Media Online)

Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
6894 Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) Berbantu Media Audio
Visual Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar – Vebi Hasanah, Supriansyah
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3411

PENDAHULUAN
Pengaruh ilmu pengetahuan saat ini sangat pesat. Agar dapat bersaing dengan dunia luar dituntut
adanya ilmu pengetahuan yang tinggi untuk masyarakat. Upaya kecerdasan masyarakat dapat ditempuh
dengan melanjutkan pendidikan. Pendidikan yaitu upaya yang dilakukan secara sadar agar dapat mewujudkan
kondisi belajar dan proses pembelajaran menjadi aktif serta berkembang untuk meningkatkan potensi yang
dimiliki oleh seseorang agar ia memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, pengenalan diri,
kecerdasan, masyarakat dan akhlak mulia. Apabila seseorang telah meningkatkan pendidikannya makai a bisa
menjadi lebih mudah untuk menerima informasi baru. Seseorang dapat memperoleh Pendidikan di sekolah,
berdiskusi, bermusyawarah dan berdiskusi. Pendidikan dapat mempengaruhi perubahan zaman, pada zaman
ini peralatan mulai modern, dengan Pendidikan ini seseorang menjadi berkembang dan tidak tertinggal zaman
untuk menjalani kehidupan di zaman yang modern. Saat ini siswa sudah banyak diajarkan untuk
menggunakan teknologi mulai dari mengaplikasikan proyektor sampai dengan menyelesaikan tugas-tugasnya
menggunakan komputer, laptop atau smartphone. Melalui Pendidikan tersebut seseorang dapat merubah masa
depannya karena Pendidikan merupakan kunci dari merubah dunia (Sutari Imam Barnadib, 2020).
Pengaruh upaya memperoleh pendidikan Indonesia mengunakan pembelajaran dengan sekolah yang di
dalamnya akan ada keterlibatan antar guru dan murid (Zulherman, Iba, et al., 2021). Guru berperan sebagai
pendidik yang bertugas memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas serta karakter siswa agar lebih baik.
Siswa bertugas mendengarkan apa yang guru sampaikan dan mengikuti pembelajaran yang akan terlaksana di
sekolah. Salah satu upaya guru dalam meningkatkan pengetahuan siswa dengan mengunakan model dan
media yang keatif dan inovatif (Ajmain & Marzuki, 2019). Pengaruh dalam memilih media dan metode guru
harus mempunyai keahlian yang bisa diterapkan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Salah satu
model bembelajaran yang dapat digunakan dan efektif yaitu auditory, intellectually, repetition (AIR) yang
mana menuntut siwa untuk lebih kreatif dan aktif ketika pembelajaran berlangsung. Pembelajaran IPSyaitu
mata pelajaran yang terdapat di sekolah dasar yang mementingkan hubungan antar manusia satu dengan
manusia lainnya dan mampu membantu meningkatkan kemampuan pada manusia satu dengan manusia satu
lainnya. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dikembangkan diharapkan dapat mencapai
keselarasan serta kecocokan antar kehidupan masyarakat (Ananda,2017).
Model pembelajaran AIR ini melibatkan seluruh panca indra untuk membantu ke fokusan siswa. Model
pembelajaran AIR melibatkan tiga sudut pandang yaitu Auditory (mendengar), intellectually (berpikir),
repetition (pengulangan). Sehingga nantinya model pembelajaran ini akan melatih siswa untuk menjadi lebih
aktif dan efetktif dalam proses pembelajaran. Selain model pembelajaran ada juga media pembelajaran yang
akan mendukung proses berjalannya siswa, yang akan meningkatkan kualitas pendidikan. Media
pembelajaran salah satu alat yang digunakan untuk membantu menyampaikan pesan dari pengirim kepada
penerima untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak kalah penting dengan model karna ini dapat
membantu belajar siswa yang belum memahami materi pembelajaran., dengan ketidak jelasan materi yang
akan disampaikan media ini dapat membantunya. Adanya media dan model pembelajaran akan sangat
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik, dibandingkan tanpa adanya media dan model
pembelajaran. Adanya teknologi yang canggih saat ini sangat sekali dibutuhkan model dan media
pembelajaran.
Media pembelajaran yang mampu mendukung model pembelajaran AIR adalah media Audio Visual.
Media ini dapat menyatukan dua unsur yakni unsur suara dan unsur gambar. Sehingga cocok dengan model
pembelajaran AIR, dalam audio visual semua akan terlibat salah satunya media visual berbentuk video
sehingga membantu siswa agar tidak jenuh ketika pembelajaran berlangsung. Dalam audio visual ini dapat
merangsang kegiatan auditory siswa dangan suara beserta gambar yang akan di tampilkan dalam audio visual.
Salah satu faktor yang dapat menentukan tingkat keberhasilan dan kemampuan berfikir siswa adalah keahlian

Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
6895 Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) Berbantu Media Audio
Visual Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar – Vebi Hasanah, Supriansyah
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3411

seorang guru saat menentukan dan menggunakan media serta model pembelajaran yang tepat. Dengan
menggunakan media dan model yang akan diterapkan ini diharapkan guru dapat melakukan pengajaran secara
optimal sehingga akan menjadi hasil yang memuaskan untuk guru, murid, sekolah beserta nusa dan bangsa.
Media dan model pembelajaran yang akan dilakukan diharapkan agar siswa mampu untuk meningkatkan
kemampuan berfikir kritis, rasa percaya diri, aktivitas belajar yang kreatif, inofatif,dan aktif ketika di dalam
kelas (Sumiati et al., 2019).
Model AIR berguna untuk membuat konkrit dari konsep yang abstrak, membawa suatu objek yang
dianggap berbahaya didalam lingkungan belajar, menampilkan objek dalam bentuk besar, menayangkan objek
yang tidak dapat dinikmati langsung, menampilkan gerakan dalam durasi cepat, membuat siswa berinteraksi
langsung dengan lingkungan, memiliki keseragaman (Zulherman et al., 2020). Model pembelajaran Auditory,
intellectually, repetition (AIR) dan media Audio Visual dianggap mampu memaksimalkan ketajaman
konsentrasi siswa dalam berfikir melalui media dan model yang akan digunakan. Sehingga nantinya siswa
akan menjadi lebih percaya diri dalam mengepresikan ide yang yang dia miliki, menyelesaikan suatu
pemasalahan dengan ide mereka sendiri, tetap berdasarkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan
yang mereka miliki. Serta dapat melatih ingatan siswa dengan materi yang telah dipelajari dengan model
repetition (pengulangan), sesuatu yang di ulang-ulang akan menambah ingatan daya fikir siswa sehingga
mereka akan lebih memahami dan mengingatkan suatu pembelajaran.
Rendahnya kreativitas guru dalam pembelajaran di Indosesia membuat peneliti tertarik untuk
membahas persoalan tersebut (Zulherman, Aji, et al., 2021). Guru cenderung menggunakan metode ceramah
dan pembelajaran yang konvesional sehingga mengakibatkan siswa tidak aktif dan kreatif saat pembelajaran
berlangsung. Siswa cenderung tidak paham mengenai konsep dasarnya pembelajaran sehingga kesulitan untuk
menumbuhkan rasa percaya dirinya sendiri. Sehingga terdapat ssiswa yang tidak percaya diri akan
kemampuan dirinya, dan beberapa siswa mengganggap IPSitu pelajaran yang membosankan, oleh sebab itu
siswa menjadi mudah bosan ketika pembelajaran berlangsung.
Saat ini guru dapat memanfaatkan media dan model pembelajaran yang beranekaragam sehingga
memudahkan saat pembelajaran. Adanya media pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,
karena penggunaan media pembelajaran menjadikan pembelajaran menjadi efektif (Fitri,2019). Saat ini media
yang sangat banyak diminati oleh para siswa yaitu media berupa vidio atau power point, karena pada media
ini pembelajaran didesain sebagus dan sekreatif mungkin sehingga tidak membuat siswa menjadi bosan dan
pusing ketika melihatnya. Dalam vidio atau power point itu sendiri terdapat berisikan materi pembelajaran,
sehingga pengguna ini mendapatkan respon positif dari siswa dan guru yang mengajarkannya dalam bentuk
pemahaman materi. Vidio atau power point yang dibuat dapat memberikan pesan dan kesan saat pembelajaran
(Winarni et al., 2021). Pada studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model auditory,
intellectually, repetition (AIR) melalui media pembelajaran audio visual terhadap rasa percaya diri siswa
sekolah dasar.

METODE PENELITIAN
Studi kasus ini merupakan jenis penelitian quasi exsperiment karena menggunakan kelas-kelas yang
sudah ada. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV yang ada di SDN Kampung Melayu 02
Petang Tahun Ajaran 2021/2022, kelas IV-B menjadi kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran auditory, intellectually, repetition (AIR) melalui vidio
pembelajaran dan power point dan kelas IV-C menjadi kelas kontrol. Kemampuan awal siswa dilihat dari
Penilaian Tengah Semester (PTS) yang bertujuan agar dapat mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
diberikan perlakuan untuk agar memiliki kesetaraan. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu kuisioner
yang di buat sebanyak 20 pernyataan dan soal uraian sebanyak 4 butir soal. Pengumpulan data diperoleh

Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
6896 Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) Berbantu Media Audio
Visual Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar – Vebi Hasanah, Supriansyah
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3411

melalui instrumen berupa uraian soal yang dikerjakan dalam waktu 60 menit. Kriteria penilaian yang
digunakan untuk menghitung data yaitu 4,3,2,1 untuk kuisioner dan rentang skor 3-0 untuk soal uraian.
Kriteria penilaian yang digunakan yaitu rubrik yang memiliki skor 0-3. Kuisioner tersebut juga terdiri dari
beberapa indikator yaitu:

Tabel 1. Indikator Rasa Percaya Diri


Variabel Dimensi Indikator

1 Memberikan 1. Mengetahui kemauan dalam belajar


Motivasi 2. Motivasi belajar
2 Rasa Mengetahui 1. Mengetahui kesunguhan dalam belajar
Percaya Rasa Percaya 2. Mengetahui rasa percaya diri
Diri Diri
3 Memberikan 1. Memberikan motivasi agar lebih giat
Kenyamanan dalam belajar
Dan Emosi 2. Memberikan Kenyamanan dan emosi yang
Yang Baik baik dalam belajar
4 Mengetahui 1. Pengawasan kemampuan belajar siswa
Kemampuan
Belajar

Sebelum digunakan untuk penelitian, instrumen tersebut diuji validasi dan reliabilitasnya untuk
menghitung validitas dengan cara membandingkan rhitung < rtabel maka butir tes tersebut dinyatakan valid.
Uji reliabilitas instrument dilakukan secara internal konsistensi yaitu mencoba intrumen kemudian dianggap
terreliabilitas jika Alpha Cronbach > rtabel ( Arikunto,2012). Pada penelitian ini menggunakan model
pembelajaran auditory, intellectually, repetition (AIR) berbantu vidio pembelajaran dan power point untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Teknis pada penelitian ini terdapat 3 tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir. Pada
tahap persiapan terdiri dari : a) Menemukan sampel penelitian, b) Menyusun perangkat pembelajaran berupa
RPP, LKPD dan media Pembelajaran, c) Menyusun instrumen penelitian, d) Memvalidasi nstrumen, e)
Merevisi instrumen penelitian berdasarkan hasil uji validitas. Tahap pelaksanaan terdiri dari: a) Memberikan
perlakuan pada kelas eksperimen, b) Memberikan soal untuk menguji rasa percaya diri siswa. Tahap akhir
terdiri dari: a) Menghitung nilai yang diperoleh, b) Menganalisis hasil yang dihitung menggunakan uji-t, c)
Menulis laporan hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data yang telah diperoleh kemudian ditampilkan dalam bentuk deskriptif seperti tabel di bawah ini.

Tabel 2. Deskripsi Data tiap Variabel


Rasa Percaya Diri Siswa Kelas A Rasa Percaya Diri Siswa Kelas B
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 88,87 73,56
Median 95 78
Mode 95 78
Std. Deviation 8,896 9,943

Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
6897 Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) Berbantu Media Audio
Visual Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar – Vebi Hasanah, Supriansyah
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3411

Range 30 35
Minimum 70 55
Maximum 100 90

Berdasarkan hasil tabel diatas hasil rasa percaya diri siswa kelas B dan C memiliki sebaran yang baik.
Pada sampel penelitian menunjukan tingkat rasa percaya diri dan kecerdasan yang merata.

Pengujian Hipotesis Penelitian


Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t berbantu sofware spss. Dengan ketentuan:
Ho : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran auditory, intellectually, repetition (AIR) melalui vidio
pembelajaran dan power point untuk mendukung tingkat rasa percaya diri siswa.
Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran auditory, intellectually, repetition (AIR) melalui vidio
pembelajaran dan power point untuk mendukung tingkat rasa percaya diri siswa.

Tabel 3. Hasil Uji Rerata (Uji-t)


Levene’s Test For Equality of Variance t-test for Equality of Means
F Sig t df Sig. (2-tailed)
Hasil Kemampuan Numerasi
Equal Variances assumed .225 .616 5.364 58 .001
Equal Variances not assumed 5.364 57.297 .001

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05 yang artinya Ha
diterima. Hasil ini menandakan terdapat perbedaan pada rata-rata hasil tingkat rasa percaya diri siswa kelas
kontrol dengan kelas eskperimen, artinya terdapat pengaruh model pembelajaran auditory, intellectually,
repetititon (AIR) melalui vidio pembelajaran dan power point terhadap rasa percaya diri siswa.
Model pembelajaran auditory, intellectually, repetititon (AIR) berdampak positif bagi rasa percaya diri
siswa. Terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran IPSyang menggunakan model pembelajaran
auditory, intellectually, repetititon (AIR) melalui vidio pembelajaran dan power point terhadap rasa percaya
diri siswa. Hasil dari rasa percaya diri siswa menggunakan model auditory, intellectually, repetititon (AIR)
lebih efektif dan efisien dari pada pembelajaran konvensional yang menggunakan metode ceramah dan hanya
terpaku pada buku tanpa memperdulikan konsep-konsep dasar yang berkualitas dan berkaitan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini menunjukan bahwa rasa percaya diri siswa meningkat apabila
pembelajaran IPSmenggunakan model auditory, intellectually, repetititon (AIR) melalui vidio pembelajaran
dan power point. Artinya, semakin baik penerapan dalam model auditory, intellectually, repetititon (AIR)
akan menghasilkan rasa percaya diri yang semakin tinggi dan baik.
Ilmu pengetahuan sosial tidak lagi menjadi persoalan yang sulit jika kemampuan rasa percaya diri siswa
yang dimiliki sudah cukup tinggi dan baik, dengan itu siswa akan lebih tertarik, senang dan lebih kreatif
dalam belajar IPS. Dengan meningkatnya rasa percaya diri siswa, siswa mampu mengerjakan persoalan dalam
kelas maupun persoalan sehari-hari dengan baik. Pembelajaran menggunakan model auditory, intellectually,
repetititon (AIR) melalui vidio pembelajaran dan power point dianggap menarik dan efisien sehingga mampu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak tegang bagi siswa. Hal ini dapat dilihat pula dari
rata-rata skor angket rasa percaya diri siswa pada kelas kontrol dan kelas eskperimen.
Hasil pada tabel diatas menunjukan bahwa siswa kelas IV SDN Kampung Melayu 02 Petang
mengalami peningkatan pada rasa percaya diri mereka setelah diberikan model auditory, intellectually,
repetititon (AIR) mampu mengedepankan aktivitas siswa dalam keberlangsungan proses pembelajaran IPS,

Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
6898 Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) Berbantu Media Audio
Visual Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar – Vebi Hasanah, Supriansyah
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3411

dimana siswa dapat meningkatkan pengetahuan yang sudah ia miliki terhadap masalah pembelajaran IPS yang
ada melalui aktivitas sehari-hari siswa dapat menemukan konsep pemecahan masalah (Kartikarini,2016).
Kemampuan tingkat rasa percaya diri siswa dapat memberikan sebuah gambaran dan informasi yang
ada di sekelilingi kita serta mampu memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan pada kehidupan serta
menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Kemampuan ini juga mamp menilai sebagai pemahaman informasi
yang nyata.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
membandingkan penggunaan dua pendekatan pembelajaran, yaitu pembelajaran dengan pendekatan model
audiory, intellectually, repetition (AIR) pembelajaran dan konvensional. Terdapat perbedaan tingkat rasa
percaya diri siswa yang diajarkan menggunakan model audiory, intellectually, repetition (AIR) dan
pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SDN Kampung Melayu 02 Petang. Tingkat rasa percaya diri
siswa yang diajarkan menggunakan model audiory, intellectually, repetition (AIR) lebih tinggi kecerdasan
dan rasa percaya diri mereka dari siswa yang diajarkan secara konvensional.

DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R. (2017). Peningkatan Pembelajaran IPSDengan Menggunakan Model Koperatif TIPE Studen Team
Achievement Division (STAD) Siswa
Ajmain, A., & Marzuki, M. (2019). Peran guru dan kepala sekolah dalam pendidikan karakter siswa di SMA
Negeri 3 Yogyakarta. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 16(1), 109–123.
https://doi.org/10.21831/socia.v16i1.27655
Arikunto. (2012). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Metode Penelitian, 32–41.
Atmaja, H. T. (2019). Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Audio-Visual
Interaktif dalam Pembelajaran Sejarah yang Berbasis pada Konservasi Kearifan Lokal Bagi MGMP
Sejarah Kabupaten Banjarnegara. JurnalPanjar, 1(2), 131–140.
Fitri, F. dan A. (2019). Pengembangan Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Kinemaster pada
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 3(2), 524–532.
Herdiana. (2013). Media Audio Visual. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Huda. (2015). Model Pembelajaran AIR. 11–46.
Kartikarini, A. A. (2016). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Pada Model Pembelajaran Addie Dengan
Pendekatan Realistik Berbantuan Time Token Terhadap Siswa SMP. Universitas Negeri Semarang.
Malik. (2016). Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hafalan Surat- Surat Pendek Mapel Al-
Qur’an pada Siswa Kelas III MI Nashrul Fajar MetesehTembalang Semarang. 8–49.
Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Buku ajar dasar-dasarstatistik penelitian.
Paramitha, G. T. (2013). Tingkat Percaya Diri Peserta Didik. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Purwono, J. dkk. (2018). Penggunaan Media Audio-Visual pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(2),
127–144.
Rahayu. (2013). Kepercayaan Diri. 13–14.

Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
6899 Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) Berbantu Media Audio
Visual Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar – Vebi Hasanah, Supriansyah
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3411

Sakti, H. G., & Hikayati, S. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Air ( Auditory , Intellectualy ,
Repetition ) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Lembar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016 / 2017. Society, Jurnal Jurusan Pendidikan IPSEkonomi,
VIII(2),65–75.
Sangid. (2019). Strategi Pembelajaran Muhadatsah. Tarling : Journal of Language Education, 2(1), 1–22.
https://doi.org/10.24090/tarling.v2i1.2226
Shoimin. (2014). Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran AIR. 4(1), 1–23.
Soares, A. P. (2013). BAB II. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sugiyono. (2016). Media Audio Visual Sebelum. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&DSugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Alfabeta. (2nd ed.). Alfabeta.
Sumiati, D., Bahar, A., & Handayani, D. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Auditory, Intellectualy Dan
Repetition (Air) Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Kartu Arisan Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Mia 1 Sman 8 Kota Bengkulu. Alotrop, 3(2), 114–122.
https://doi.org/10.33369/atp.v3i2.9873
Sutari Imam Barnadib. (2020). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematik (Issue 1).
Utaminingshi. (2016). Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ipa Siswa Kelas Iv B Sd Negeri Ungaran 1
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ipa Siswa Kelas Iv B
Sd Negeri Ungaran 1 Melalui Penerapan Model Pembelajaran. Studi, Program Guru, Pendidikan Dasar,
Sekolah Pendidikan, Jurusan Ilmu Keguruan, Fakultas Ilmu, D A N Dharma, Universitas Sanata.
Utari, P. Y., S, S., & Saminan. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Children Learning In Science (CLIS)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII di SMP. Jurnal IlmiahMahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika, 2(2),
259–263.
Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. 110265,110493.
Warjono, P. A., Sultani, S., Anisah, L., Ulwiyah, W. Z., Djuhan, M. W., Syafitri, D., Rahardjo, S., Zamroni,
E., Sari, I. P., Yendi, F. M., Rofifah, D., Junaida, H. K. C., Hmi, E., Di, A., & Pgri, S. M. K. (2020).
Kepercayaan Diri. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 2(3), 12–26.
Winarni, S., Kumalasari, A., Marlina, M., & Rohati, R. (2021). Efektivitas Video Pembelajaran Matematika
Untuk Mendukung Kemampuan Literasi Numerasi Dan Digital Siswa. Aksioma: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika, 10(2), 574. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3345
Yuniarti, Syamsiati, & Kresnadi, H. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Media Video
Dalam Pembelajaran Ipa Di Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan, Pontianak, 1–
10.
Zulherman, Arifudin, R., & Pratiwi, M. S. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Auditory, Intellectuality,
Repetition (AIR) untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 1267–1273.
https://jbasic.org/index.php/basicedu
Zulherman, Z., Aji, G. B., & Supriansyah, S. (2021). Android Based Animation Video Using Millealab
Virtual Reality Application for Elementary School. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 10(4), 754–764.
https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v10i4.29429
Zulherman, Z., Iba, K., Paramita, A. A., Supriansyah, S., & Aji, G. B. (2021). The Influence of The Question
Box Media Assisted Teams Games Tournament Model on Science Learning Outcomes at Elementary
School. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 30(1), 88.
https://doi.org/10.17977/um009v30i12021p088

Jurnal Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai