Eksum Laporan Rencana
Eksum Laporan Rencana
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Ruang Lingkup
D. Diagram Alir
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah antara lain:
1. Bagaimana karakteristik pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan?
2. Bagaimana potensi dan masalah pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan?
3. Bagaimana rencana pengembangan pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan?
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup digunakan untuk membatasi pembahasan yang tercantum dalam laporan untuk mempermudah penelitian
yang dilakukan. Ruang lingkup dalam pembahasan laporan ini terdiri dari ruang lingkup materi, ruang lingkup wilayah dan
ruang lingkup waktu.
1. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2009 menyebutkan bahwa pembangunan pariwisata terdiri dari empat komponen, yaitu:
a. Pengembangan industri pariwisata
b. Pengembangan destinasi pariwisata
c. Pengembangan pemasaran pariwisata
d. Pengembangan kelembagaan pariwisata
2. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi dalam penyususnan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Lampung
Selatan secara administrasi berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Selat Sunda, Kota
Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran dan Laut Jawa
3. Ruang Lingkup Waktu
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan memiliki waktu perencanaan selama 20 Tahun
yaitu mulai tahun 2014 sampai tahun 2033.
D. Diagram Alir
A.
B.
Penentuan Sampel
Kerangka Pembahasan
C. Desain Survei
A. Penentuan Sampel
1. Obyek Wisata
Untuk penentuan jumlah sampel objek wisata, Dimana:
menggunakan perhitungan sampel dengan rumus n = ukuran sampel
Slovin, yaitu: N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran yang dapat ditolerir
karena kesalahan pengambilan sampel
B. Kerangka Pembahasan
C. Desain Survei
Metode Alat Analisis
No Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Sumber Data Output
Pengumpulan Data Data
1. Mengidentifikasi Penawaran Atraksi Jenis atraksi RTRW Kabupaten Survey sekunder Analisis Mengetahui
karakteristik Lampung Selatan Karakteristik karakteristik
pariwisata di RIPP Lampung Penawaran pariwisata di
Kabupaten Peta persebaran objek RIPP Lampung Kabupaten
Lampung wisata Lampung
Selatan Sebaran objek wisata Selatan
Servis Jumlah penginapan, losmen DISPENDA Analisis
atau pondok wisata Kabupaten Karakteristik
(homestay) Lampung Selatan Penawaran
Akomodasi/penginapan KDA
Rumah makan
Jumlah rumah makan
Jumlah pusat perbelanjaan
Jumlah lembaga keuangan
Jumlah fasilitas kesehatan Dinas Kesehatan
dan jaminan kesehatan KDA
Sarana pelengkap KDA
Data jaringan seluler, data
stasiun televise dan radio,
media cetak dan data
jaringan internet
Transportasi Jaringan perangkutan RTRW Kabupaten Analisis Linkage
Hirarki jalan Lampung System
Dimensi jalan Dinas PU
Kelas jalan
Jumlah terminal, RTRW Kabupaten
dermaga/pelabuhan, Lampung
bandara/lapangan udara BPS
Jenis moda kendaraaan Dinas
darat, laut dan udara Perhubungan dan
A.
B.
Persebaran Obyek Wisata di Kabupaten Lampung Selatan
Analisis Kebijakan
C. Analisis Karakteristik Wisatawan
D. Analisis Informasi dan Promosi
E. Analisis Kelembagaan
F. Analisis Linkage System (sama keterkaitan sektor)
G. Analisis Akar Masalah
H. Analisis IPA
I. Analisis SWOT
J. Analisis FFA
K. Analisis MBA
Usia-faktor Faktor yang paling mendorong Faktor pendorong yang Faktor pendorong tertiggi yaitu Faktor pendorong tertinggi adalah
pendorong wisatawan untuk berwisata di wisata paling mendominasi yaitu mencari keunikan/kekhasan mencari keunikan/kekhasan
alam berupa pantai yaitu keluar dari kesehatan dengan
rutinitas dan mencari presentase 42,86% dan
keunikan/kekhasan dengan presentase yang mencari
5,56%. Pada usia 12-17 tahun sebaran keunikan/kekhasan dengan
faktor pendorong yaitu hanya keluar presentase 28,57%.
dari rutinitas dengan presentase
16,67%. Pada rentang usia 18-35
Jumlah Pada rentang jumlah pengeluaran 0- Faktor pendorong yang Faktor pendorong teringgi yaitu Faktor pendorong tertinggi yaitu
pengeluaran- 500.000 faktor pendorong yang paling mendorminasi pada jumlah mencari keunikan/kekhasan dan mencari keunikan/kekhasan
faktor mendominasi adalah keluar dari pengeluaran 0-500.000 yaitu keluar dari rutinitas
pendorong rutinitas dengan presentase 61,11%. kesehatan sedangkan pada
>5juta yaitu pendidikan.
Pola Wisatawan lokal mendominasi dengan Wisatawan dalam negeri Pada wisata alam pemandian, Wisatawan yang berasal dari
pergerakan presentase 72,22%. Pola pergerakan mendominasi kunjungan, pola pergerakan terbagi menjadi dalam negeri mendominasi
berdasarkan wisatawan lokal dan dalam negeri pada jenis pola pergerakan yaitu dua yiatu single point dan base dengan pola pergerakan base site
asal wisata alami berupa pantai yaitu single single point (hanya ke satu site. dan single point. Wisatawan lokal
point dan base site. Pola pergerakan obyek) sedangkan Wisatawan lokal mendominasi dan luar negeri juga terdiri dari
yang mendominasi kunjungan wisatawan luar negeri yaitu dengan pola pergerakan base pola pergerakan base site dan
wisatawan lokal yaitu base site, terbagi dua, single point dan site. single point.
Pola Sebaran lama berkunjung untuk wisata Pada pola pergerakan single Berdasarkan lama berkunjung, Berdasarkan lama berkunjung,
pergerakan alam pantai terbagi menjadi tiga yaitu point, didominasi oleh terbagi menjadi menginap, 1- terbagi menjadi menginap, 1-
berdasarkan menginap, 1-3 jam dan 3-6 jam. wsiatawan yang menginap, 3jam, 3-6jam dan >6jam. 3jam, 3-6jam dan >6jam.
lama Wisatawan yang berkunjung ke wisata sedangkan base site dengan Pada semua lama berkunjungan Pola pergerakan yang
berkunjung alam pantai paling banyak melakukan lama kunjungan 1-3jam. didominasi oleh pola pergerakan mendominasi di semua lama
kunjungan antara 1-3 jam, dengan base site. berkunjung adalah base site.
presentase 66,66%.
Lama berkunjung 1-3 jam, pola
pergerakan yang mendominasi adalah
base site dengan presentase 33,33%.
Lama Wisatawan lokal yang datang ke wisata Wisatawan dalam negeri Wistawan lokal yang Wisatawana didominasi dengan
kunjungan alam pantai paling banyak yaitu antara yang datang didominasi oleh mendominasi teragi menjadi 3 lama kunjungan yaitu 1-3jam,
berdasarkan 1-3 jam berada di obyek wisata deng wisatawan yang menginap, jenis lama berkunjunga, yaitu 1- sedangkan wisatawan domsetik
asal presentase 38,89%. Lama berkunjung namun terdapat lama 3jam, 3-6jam dan >6jam. yaitu menginap dan wisatawan
untuk wisatawan dalam negeri juga kunjungan 1—3jam, Didominasi oleh 1-3jam dan 3- luar negeri yaitu >6jam.
didominasi oleh waktu antara 1-3 jam sedangkan luar negeri 6jam
dengan presentase 16,67%. keselurahan menginap Sedangkan wisatawan dalam
negeri yaitu menginap, 1-3jam
daan 3-6jam.
Lama Frekuensi kunjung pada wisata alam Frekuensi kunjungan yang Frekuensi kunjungan terdiri dari Frekuensi kunjungan terbagi
kunjungan pantai, yang paling mendominasi yaitu mendominasi yaitu bulanan, bulanan, tahunan dan sekali menjadi harian, mingguan,
berdasarkan berkunjung sekali saja dengan dengan lama berkunjung saja. Yang mendominasi yaitu bulanan, tahunan dan sekali saja.
frekuensi presentase 72,22%. Pada frekuensi menginap sekali saja dengan lama Lama berkunjunga menginap
kunjungan kunjungan tersebut, lama berkunjung kunjungan paling banyak yaitu terdapat di semua frekuensi
paling tinggi yaitu 1-3 jam dengan 1-3jam dan 3-6jam. kunjungan, kecuali frekuensi
presentase 44,44%. kunjungan. Pada frekuensi
kunjungan sekali saja terbagi
menajdi menginap dan 1-3jam.
Sedangkan pada frekuensi
mingguan, bulanan terdapat
semua lama berkunjung.
Gambar 3. 1 Diagram Venn Kelembagaan masyarakat dan Laguna Helau yang menyerahkan
Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan seluruh tarif parkir bagi masyarakat. Selain itu swasta
Pihak yang paling berperan dalam juga berhubungan dengan pemerintah dalam kaitan
pengembangan wisata di Kabupaten Lampung pengajuan ijin mendirikan dan mengelola objek
Selatan adalah pihak swasta, masyarakat kemudian wisata.
pemerintah, KPK dan Pokdarwis. Dalam diagram F. Analisis Linkage System
diketahui bahwa KPK dan Pokdarwis memiliki 1. Analisis Backward Linkage
hubungan dengan pemerintah karena kedua Analisis Bakward linkage diketahui berdasarkan
komunitas ini merupakan bentukkan dari pemerintah. keterkaitan sektor pariwisata dengan sektor lain
KPK dibentuk oleh pemerintah provinsi sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan yakni
Pokdarwis dibentuk oleh pemerintah kabupaten. SektorAgropolitan, Minapolitan dan Industri.
Swasta berperan sebagai penyerap tenaga Berikut dapat dilihat keterkaitan keempat sektor
kerja masyarakat seperti yang dilakukan Grand Elty tersebut pada Gambar 3.2.
yang membantu pemasaran produk kripik pisang milik
Gambar 3. 4 Akar Masalah Wisata Buatan dan Budaya Kabupaten Lampung Selatan
Tabel 3. 5 Kesimpulan Analisis IPA Terhadap Wisata Buatan Kabupaten Lampung Selatan
No.
Kuadran Variabel Analisis
Variabel
Keselamatan dari kecelakaan di sekitar objek wisata buatan Kabupaten Lampung Selatan
dianggap penting oleh wisatawan yang datang di objek wisata buatan. Mereka merasa
1 Keselamatan dari kecelakaaan
puas terhadap keselamatan dari kecelakaan dan merasa aman dari hal-hal kecelakaan.
Variabel ini patut di pertahankan kinerjanya.
Aspek yang paling penting yang harus ada di objek wisata buatan yaitu kebersihan objek
3 Kebersihan objek wisata wisata di Kabupaten Lampung Selatan. Wisatawan merasa puas dengan kinerjanya,
sehingga harus di pertahankan.
Kelestarian lingkungan di sekitar objek wisata buatan merupakan hal yang penting dan
Kelestarian lingkungan sekitar
7 para wisatawan merasa puas dengan kelestarian lingkungannya yang masih bisa
objek wisata
dirasakan, sehingga kinerjanya harus di pertahankan.
Jalan dan jalur menuju objek wisata buatan di Kabupaten Lampung Selatan merupakan
I : Keep Up the Good Work / 9 Jalan dari dan menuju objek hal penting untuk menuju objek dan wisatawanya merasa puas dengan jalan menuju
Lanjutkan objek wisata buatan.
Papan informasi untuk menuju lokasi objek wisata alam sangat penting agar objek wisata
Papan informasi dari dan menuju buatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan bisa terekspos atau bisa dijangkau
10
lokasi objek wisata untuk para wisatawan. Para wisatawan merasa puas dengan adanya papan informasi
objek wisata buatan di Kabupaten Lampung.
Disetiap objek wisata buatan juga harus terdapat fasilitas parkir untuk kendaraan
11 Fasilitas parkir
wisatawan dan kinerjanya harus dipertahankan.
Fasilitas yang juga menjadi prioritas disetiap objek wisata yaitu fasilitas toilet/WC, banyak
19 Adanya fasilitas toilet/WC
wisatawan yang merasa sudah puas dengan fasilitas ini.
Tempat istirahat merupakan tempat yang dibutuhkan oleh banyak wisatawan yang berada
20 Adanya tempat istirahat di objek wisata buatan Kabupaten Lampung Selatan. Wisatawan yang berada di objek
wisata.
Fasilitas peribadatan di rasakan sangat penting di objek wisata buatan Kabupaten
18 Adanya fasilitas peribadatan Lampune Selatan, meskipun wisatawan merasa puas tetapifasilitas ini masih kurang dan
harus lebih dikembangkan lagi.
II : Concentrate Here/
Adanya tempat penjualan souvenir khas di rasakan sangat penting di objek wisata buatan
Prioritas Utama
22 Adanya souvenir khas Kabupaten Lampune Selatan, meskipun wisatawan merasa puas tetapifasilitas ini masih
kurang dan harus lebih dikembangkan lagi.
4 Keramahan petugas pelayanan Keramahtamahan petugas pelayanan objek dianggap masih kurang penting dan
No.
Kuadran Variabel Analisis
Variabel
III : Low Priority/ Prioritas terhadap wisatawan kepuasannya juga masih kurang oleh wisatawan. sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau
Rendah dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas.
Harga tiket dibanding dengan Wiasatawan merasa puas dengan harga tiket, karena mereka menganggap tidak terlalu
5
pelayanan yang diberikan penting dengan harga tiket masuk objek wisata yang ada.
Jalur evakuasi dianggap masih kurang penting dan kepuasannya juga masih kurang oleh
8 Jalur evakuasi bencana wisatawan. sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau dapat dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas.
Faisilitas perbelanjaan dirasa tidak terlalu penting oleh wisatawan akan keberadaannya,
13 Adanya fasilitas perbelanjaan
sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas.
Ketersediaan fasilitas keuangan dianggap masih kurang penting dan kepuasannya juga
14 Adanya fasilitas keuangan masih kurang oleh wisatawan. sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas.
Ketersediaan fasilitas kesehatan dianggap masih kurang penting dan kepuasannya juga
15 Adanya fasilitas kesehatan masih kurang oleh wisatawan. sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas.
Ketersediaan fasilitas internet dianggap masih kurang penting dan kepuasannya juga
16 Adanya fasilitas internet masih kurang oleh wisatawan. sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas.
Ketersediaan fasilitas telekomunikasi dianggap masih kurang penting dan kepuasannya
17 Adanya fasilitas telekomunikasi juga masih kurang oleh wisatawan. sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas.
Ketersediaan kuliner khas dianggap masih kurang penting dan kepuasannya juga masih
21 Adanya kuliner khas kurang oleh wisatawan. sehingga hal ini dapat dibiarkan , atau dapat dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas.
Wisatawan merasa puas terhadap keamanan dari kriminalitas yang sudah, tetapi
2 Keamanan dari kriminalitas
wisatawan merasa tidak penting
Respon baik masyarakat sekitar Respon baik masyarakat sekitar telah dirasakan wisatawan dan merasa puas, tetepi hal
6
IV : Possible Overkill/ objek wisata ini masih dianggap tidak penting oleh wisatawan.
Berlebihan Wisatawan merasa puas terhadap fasilitas penginapan dan akomodasi yang sudah, tetapi
Adanya fasilitas penginapan dan
12 wisatawan merasa tidak penting dengan adanya fasilitas penginapan disekitar objek
akomodasi
wisata buatan.
a. Memanfaatkan adanya JSS a. Melakukan promosi wisata di Jalur Lintas Sumatera serta
terhadap potensi Lampung JSS dan memberikan informasi yang jelas berupa papan
Selatan sebagai gerbang utama penunjuk arah menuju ke obyek wisata
lintas Sumatra b. Mengadakan kerjasama dengan investor untuk mengelola
b. Mengoptimalkan organisasi obyek wisata agar kualitas pelayanan dan aksesibilitas
(KPK dan Pokdarwis) dengan mengalami peningkatan
memproduksi banyak c. Mengalokasikan dana yang diperoleh dari banyaknya
cinderamata khas daerah agar kunjungan wisata untuk melakukan promosi agar lebih
dapat menjadi produk khas banyak lagi kunjung wisata sehingga dapat menambah
daerah sarana penunjang.
c. Memanfaatkan investor untuk d. Bekerja sama dengan investor untuk melakukan
meningkatkan variasi obyek pemberdayaan masyarakat dalam sektor wisata agar
wisata keahlian dan kreatifitas masyarakat meningkat, sehingga
masyarakat mampu memberikan konstribusi dalam
pengembangan pariwisata, khususnya pada atraksi wisata
e. Investor memberikan peluang masyarakat untuk melakukan
usaha pariwisata dalam obyek yang dikelola oleh investor
agar dapat meningkatkan perkenomian
STRATEGI S-T STRATEGI W-T
a. Memanfaatkan potensi alam a. Meningkatkan informasi dan promosi agar dapat bersaing
yang masih lestari dan obyek dengan destinasi wisata lain baik nasional atau
wisata yang bervariasi untuk internasional
bersaing dengan destinasi b. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan agar
wisata lain wisatawan merasa puas terhadap pelayanan selama
berada di obyek wisata
b. Memanfaatkan adanya c. Meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pariwisat
organisasi KPK dan Kelompok agar wisatawan merasa puas dengan pelayanan di
Sadar Wisata untuk sekitar obyek (respon masyarakat terhadap wisatawan)
meningkatkan kualitas d. Meningkatkan aksesibilitas menuju destinasi wisata
pelayanan obyek wisata agar e. Memberikan atraksi yang variatif dan inovatif sesuai tren
konsumen merasa puas yang ada sehingga daya tarik yang ditawarkan sesuai
dengan tren yang sedang berlangsung
c. Mengembangkan destinasi f. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang destinasi
wisata unggulan yang memiliki wisata agar daya saing terhadap destinasi wisata
keunikan untuk meningkat nasional maupun internasional meningkat
J. Analisis FFA
Hasil analisis FFA berupa strategi umum yang penarik yang paling tinggi serta kesimpulan akhir
mendasari pengembangan kepariwisataan di analisis FFA dapat dilihat pada gambar 4.6 dan Tabel
Kabupaten Lampung Selatan. Faktor pendorong dan 3.6
H10= 0,39
H11= 0,33
H12= 0,31
H13= 0,43
H14= 0,22
H15= 0,25
Setelah diketahui nilai dari masing-masing Tabel 3. 7 Strategi Force Field Analysis
faktor pendorong dan faktor penghambat, maka Pendorong Penghambat Rumusan
selanjutnya dilakukan penyusunan strategi. Dalam kunci kunci strategi
penyusunan strategi diarahkan pada meminimalkan Peluang Kurangnya Meningkatkan
investor kerjasama kerjasama antar
penghambat kunci untuk mengoptimalkan
yang antar stakeholder,
pendorong kunsi agar mencapai sasaran dan berinvestasi stakeholders di salah satunya
kinerja yang ditetapkan. di sektor bidang yaitu
Penyusunan Strategi Sektor Pariwisata Kabupaten pariwisata pengembangan bekerjasama
Lampung Selatan pariwisata dengan investor
untuk
mengembangkan
pariwisata
Kabupaten
Lampung
Selatan.
K. Analisis MBA
Berdasarkan analisis cluster serta MBA dapat diperoleh paket wisata sebagai media promosi
yang dapat meningkatkan informasi bagi wisatawan terkait destinasi wisata di Kabupaten
Lampung Selatan. Konsep Paket Wisata dijelaskan pada gambar 3.8
Tabel 3. 8 Hasil Analisis MBA
Objek Wisata Yang Sering
No Kategori Wisatawan Analisis
Dikunjungi
1 Wisatawan Lokal Pemandian Way Belerang- Menara Wisatawan lokal lebih memilih
Siger mengunjungi pemandian way
Pemandian Way Belerang- Pantai belerang bersamaan dengan
Batu Guci Kapal menara siger dan pantai batu guci
Pantai Belebuk- Menara Siger kapal serta menara siger
bersamaan dengan pantai belebuk,
sehingga dapat diarahkan menjadi
paket wisata Menara Siger- Pantai
Belebuk- Pemandian way belerang
atau Pantai Batu Guci Kapal-
Pemandian way belerang.
Sedangkan yang menjadi objek
wisata unggulan adalah Pemandian
Way Belerang dan Menara Siger.
2 Wisatawan Dalam Pantai Banding- Gunung Anak wisatawan dalam negeri
Negeri Krakatau mengunjungi objek wisata Pantai
Menara Siger- Gunung Anak Banding dan Menara Siger
Krakatau bersamaan dengan Gunung Anak
Pantai Belebuk- Menara Siger Krakatau. Selain itu, objek wisata
Pantai Belebuk sering dikunjungi
bersamaan dengan ke Menara
Siger, sehingga dapat diarahkan
paket wisata Menara Siger-Pantai
Belebuk- Pantai Banding- Gunung
Anak Krakatau. Sedangkan yang
menjadi objek wisata unggulan
adalah Menara Siger dan Gunung
Anak Krakatau
3 Wisatawan Luar Gunung Anak Krakatau- Menara wisatawan luar negeri mengunjungi
Negeri Siger objek wisata objek wisata Gunung
Anak Krakatau bersamaan dengan
ke Menara Siger. sehingga dapat
diarahkan paket wisata Menara
Siger- Gunung Anak Krakatau yang
juga sebagai objek wisata
unggulan.
A.
B.
VISI MISI
Rencana Pembangunan Destinasi Pariwisata
Selatan dibagi menjadi empat destinasi wisata, yaitu
Rencana Pembangunan Pemasaran Pariwisata
:
C. Rencana Pembangunan Industri Pariwisata
D. Rencana Pembangunan Kelembagaan Pariwisata
E. Indikasi Program
Visi
“Mewujudkan sektor pariwisata Kabupaten
Lampung Selatan yang kuat dan unik sebagai a. Kawasan Strategis Siger dan sekitarnya
sektor penggerak perekonomian masyarakat” b. Kawasan Strategis Krakatau dan
Misi sekitarnya
1. Meningkatkan kualitas dan fungsi c. Kawasan Pengembangan Kalianda dan
kelembagaan sekitarnya
2. Mengembangkan daerah tujuan wisata d. Kawasan Pengembangan Natar dan
unggulan yang memiliki keunikan Sekitarnya
3. Meningkatkan partisipasi masayarat 2. Pembangunan Daya Tarik Wisata
dalam pengembangan sektor pariwisata Rencana pengembangan daya tarik pariwisata
sebagai penggerak perekonomian daerah Kabupaten Lampung Selatan, antara lain :
4. Mengembangkan pariwisata dengan a. Pengeloaan pada objek wisata khas,
memperhatikanaspek lingkungan misalnya anak gunung Krakatau.
5. Meningkatkan informasi dan promosi b. Memberikan atraksi yang berbeda pada
seluruh objek wisata potensial di setiap objek wisata, misalnya pada jenis
Kabupaten Lampung Selatan objek wisata alam, adanya perbedaan
6. Meningkatkan sarana dan prasarana something to do pada setiap pantai.
penunjang objek wisata c. Mengoptimalkan keberadaan produk
7. Meningkatkan aksesibilitas menuju objek- khas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
objek wisata bekerjasama dengan masyarakat sekitar
A. Rencana Pembangunan Destinasi baik dalam pembuatannya maupun dalam
Pariwisata penjualannya.
1. Perwilayahan Destinasi Pariwisata 3. Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata
Pengembangan destinasi wisata dilakukan Konsep pengembangan aksesibilltas menuju
dengan mengoptimalkan potensi daya tarik ke destinasi dan daya tarik wisata didasarkan pada
periwisata di Kabupaten Lampung Selatan. kemudahan dan kenyamanan pencapaian,
Berdasarkan RIPPNAS Tahun 2011, Masterplan kesesuaian waktu yang dibutuhkan wisatawan,
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi serta biaya pencapaian yang
Indonesia (MP3EI), RTRW Provinsi dan RTRW diperlukan.Pengembangan aksesbilitas yang
Kabupaten diketahui bahwa Kabupaten Lampung dilakukan adalah dilihat dari sisi kondisi jalan, fungsi
jalan. Karena kedua hal ini sangat berpengaruh
E. Indikasi Program
Tabel 4. 1 Kawasan Strategis Krakatau dan Sekitarnya
Dimensi Waktu
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode
Indikasi Sumber
No Program Kegiatan Rencana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Instansi Terkait
Program Dana
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
1. Daya Tarik Penyediaan sarana perdagangan di Pengelola Objek Wisata Pengelola
Wisata destinasi wisata objek
Pelatihan peningkatan kreatifitas Dinas Pariwisata dan APBD
masyarakat sekitar dalam kebudayaan
menyediakan kuliner dan souvenir.
Penyediaan fasilitas penunjang Pengelola Objek Wisata Pengelola
kegiatan wisata di destinasi objek
Swadaya
Masyarakat
Pelaksanaan konservasi terhadap Badan Lingkungan Hidup APBD
potensi bawah laut
Pengembangan wisata minat khusus Dinas Pariwisata dan APBD
berupa hiking dan camping kebudayaan
Pelaksanaan event tahun yaitu festival Dinas Pariwisata dan APBD
krakatau yang dipusatkan di Pulau kebudayaan
Sebesi
2. Aksesibilitas Pariwisata
Dimensi Waktu
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode
Indikasi Sumber
No Program Kegiatan Rencana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Instansi Terkait
Program Dana
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Peningkatan kualitas dan perawatan Dinas Perhubungan Swadaya
kapal penyebrangan menuju Gunung Pengelola jasa pengelola
Anak Krakatau penyebrangan Kerjasama
dengan
swasta
Sarana dan Pengembangan Dermaga Bom untuk Dinas Perhubungan APBD
Prasarana aktivitas pariwisata. Dinas Pariwisata dan Kerjasama
Kebudayaan dengan
Pengelola Swasta
Pengaturan tempat bersandar Dinas Perhubungan APBD
kapal/perhu di Pulau Sabesi
Penambahan petugas pelayanan Dinas Perhubungan APBD
informasi wisatawan dan petugas
perhubungan
Penambahan bahu jalan pada jalan Dinas Perhubungan APBD
kolektor di Kecamatan Rajabasa yaitu
jalan di sepanjang pantai
Peningkatan perkerasan jalan menuju Dinas Perhubungan APBD
Pantai Guci Batu Kapal dan wisata air
terjun.
Sistem Penambahan papan penunjuk jalan Dinas Perhubungan APBD
Transportasi menuju wisata air terjun dan goa.
Penyediaan peta rute beserta Dinas Pariwisata dan APBD
informasi mengenai angkutan umum Kebudayaan
khusus pariwisata di setiap destinasi
wisata.
Penyediaan informasi mengenai Dinas Perhubungan APBD
sarana penyebrangan menuju Gunung
Dimensi Waktu
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode
Indikasi Sumber
No Program Kegiatan Rencana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Instansi Terkait
Program Dana
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Anak Krakatau di lokasi strategis,
misalnya Pelabuhan Bakauheni.
Jalur wisata Peningkatan kulaitas jalan kolektor di Dinas Perhubungan APBD
Kecamatan Rajabasa sebagai jalur
utama dari dan menuju destinasi
wisata
Peningkatan jalan lingkungan menuju Dinas Perhubungan APBD
destinasi wisata sebagai jalur
pendukung menuju destinasi wisata
Peningkatan intensitas penyebrangan Dinas Pariwisata dan Swadaya
ke Gunung Anak Krakatau Kebudayaan pengelola
Pengelola jasa jasa
penyebrangan penyebranga
n
Pembuatan trek/jalur menuju puncak Dinas Pariwisata dan APBD
Gunung Rajabasa dan wisata air terjun Kebudayaan
3. Pembangun Penyediaan fasilitas pariwisata berupa Dinas Pariwisata dan Kerjasama
an fasilitas perbelanjaan yaitu souvenir Kebudayaan dengan
Prasarana dan kuliner khas di Dermaga Bom Swasta atau Investor swasta
Umum, Pengadaan kerjasama dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kerjasama
Fasilitas swasta dalam penyediaan fasilitas Kebudayaan dengan
Umum dan pariwisata Swasta atau Investor swasta
Fasilitas Pengembangan pusat wisata kuliner di Dinas Pariwisata dan APBD
Pariwisata Dermaga Bom Kebudayaan Kerjasama
Swasta atau Investor dengan
swasta
Pembangunan akomodasi berupa Dinas Pariwisata dan Investor
hotel dan restoran dipusatkan di pusat Kebudayaan
Dimensi Waktu
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode
Indikasi Sumber
No Program Kegiatan Rencana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Instansi Terkait
Program Dana
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
kota, yaitu Kalianda Swasta atau Investor
Pengembangan wisata kuliner di Dinas Pariwisata dan Kerjasama
Pantai Kahai Kebudayaan dengan
Swasta atau Investor swasta
Swadaya
masyarakat
Pembatasan kegiatan bermukim atau
menetap di Pulau Sebesi
Pembatasan pembangunan fasilitas
umum skala besar
Pembuatan regulasi pembatasan BAPPEDA APBD
pemanfaatan ruang
4. Pemberdaya Pelatihan dan pembinaan Dinas Pariwisata dan APBD
an keterampilan membuat cinderamata Kebudayaan
Masyarakat serta kuliner khas
Pelatihan wirausaha pariwisata Dinas Pariwisata dan APBD
Kebudayaan
Pemberian modal dan alat produksi Dinas Pariwisata dan APBD
Kebudayaan
5. Pembangun Peninjauan dan penyusunan kembali Dinas Pariwisata dan APBD
an Investasi peraturan dan kelembagaan yang Kebudayaan
menghambat perijinan
Informasi dan Promosi mengenai Dinas Pariwisata dan APBD
peluang investasi pada wisata yang Kebudayaan
belum berkembang
Pemberian kemudahan perijinan untuk Dinas Pariwisata dan APBD
investor yang akan berinvestasi Kebudayaan
Swasta
Dimensi Waktu
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode
Indikasi Sumber
No Program Kegiatan Rencana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Instansi Terkait
Program Dana
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
6. Pengemban Penyediaan paket wisata yang variatif Dinas Pariwisata dan
gan Pasar dan mengakomodir kebutuhan Kebudayaan
Wisatawan wisatawan dari berbagai jenis Travel agen
wisatawan
Mengembangkan wisata petualang, Dinas Pariwisata dan
sesuai dengan tema kawasan strategis Kebudayaan
II.
7. Pengemban Penentuan tema berdasarkan wisata Dinas Pariwisata dan
gan Citra unggulan dan potensi daya tarik pada Kebudayaan
Pariwisata Kawasan Strategis II
Pengenalan tema atau branding Dinas Pariwisata dan
Kawasan Strategis II melalui berbagai Kebudayaan
media
Dimensi Waktu
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode
Indikasi Sumber
No Program Kegiatan Rencana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Instansi Terkait
Program Dana
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
swasta
9. Pengemban Pemanfaatan media cetak dan Dinas Pariwisata dan APBD
gan Promosi elektronik Kebudayaan Kerjama
Pariwisata Swasta (Investor) pemerintah
Pengelola dengan
swasta
Penguatan kerjasama antar pemangku Dinas Pariwisata dan APBD
kepentingan dengan melakukan Kebudayaan Kerjama
promosi bersama Swasta (Investor) pemerintah
Pengelola dengan
swasta
Penyediaan informasi di lokasi Dinas Pariwisata dan APBD
strategis, misalnya pelabuhan dan Kebudayaan Kerjama
bandara Swasta (Investor) pemerintah
Pengelola dengan
swasta
10 Pembangun Tata kelola structural mengenai Dinas Pariwisata dan APBD
an pengelolaan objek wisata, khususnya Kebudayaan Kerjama
Kelembagaa yang dikelola oleh swasta Swasta (Investor) pemerintah
n Pariwisata Pengelola dengan
swasta
Koordinasi antara pihak pemerintah Dinas Pariwisata dan APBD
daerah melalui dinas pariwisata Kebudayaan Kerjama
dengan pihak pengelola objek wisata Swasta (Investor) pemerintah
Pengelola dengan
swasta
Penguatan fungsi perencanaan, Dinas Pariwisata dan APBD
pelaksanaan, serta pengawasan Kebudayaan
Dimensi Waktu
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode
Indikasi Sumber
No Program Kegiatan Rencana 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Instansi Terkait
Program Dana
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
pembangunan pariwisata
11. Pembangun Pendidikan dan pelatihan untuk Dinas Pariwisata dan APBD
an SDM peningkatan kemampuan dan Kebudayaan
Pariwisata profesionalisme pegawai
Pembuatan lembaga pendidikan Dinas Pariwisata dan APBD
kepariwisataan yang terakreditasi Kebudayaan
Dinas Pendidikan
Penyediaan pemandu wisata/ tour Dinas Pariwisata dan Swadaya
guide yang profesional Kebudayaan travel agent
Travel Agent
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Pengembangkan kegiatan APBD
produksi sebagai wisata edukasi Dinas Pariwisata Kerjama
dimana wisatawan dapat ikut Kelompok Pengrajin pemerintah
serta dalam pembuatan kerajinan Investor dengan
kain tapis Kecamatan Natar swasta
Penciptakan kegiatan produksi
Dinas Pariwisata APBD
sebagai hal yang dapat dilihat
Kelompok Pengrajin
proses kegiatannya
Penyediakan moda angkutan
umum (bus, mobil, monorail
APBD
dsb) yang melalui trayek dari Dinas Pariwisata
Kerjama
Bandara Raden intan menuju Bapeda Kabupaten
pemerintah
lokasi wisata – Kampung Wisata Dinas PU
dengan
Tabek – Sentra Industri Pakaian Investor
swasta
dan wisata lainnya.
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
sebagai kenyaman informasi
Pemberian kemudahan
komunikasi dan informasi
kepada wisatawan berupa Dinas Pariwisata APBD
penyediaan pusat-pusat PT.Telkom
informasi
APBD
Pembanguna Penambahan fasilitas
DInas Pariwisata Kerjama
n Prasarana keuangan terutama untuk
Bapeda Kabupaten pemerintah
Umum, destinasi wisata sentra
Pengelola destinasi dengan
3 Fasilitas industri pakaian
swasta
Umum dan
Fasilitas
Penambahan dan peningkatan
Pariwisata
kualitas dari fasilitas sanitasi dan
kebersihan pada destinasi wisata
Dinas Pariwisata APBD
pemandian way panas yang
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
bertujuan untuk memberikan
kenyamanan pada wisatawan
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Pengembangan sarana
APBD
akomodasi berupa
Dinas Pariwisata Kerjama
penginapan yang dapat
Pengelola destinasi pemerintah
diarahakan di Kampung
Investor dengan
Wisata Tabek
swasta
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Pemberian kesempatan dalam
APBD
kemudahan berinvestasi
Dinas Pariwisata Kerjama
melalui pemberian insentif dan
Investor pemerintah
dis-insentif di wisata
dengan
Kecamatan Natar
swasta
Pengembang
5
an Investasi Penyediaan promosi melalui
hubungan antar destinasi wisata
berupa paket wisata Kampung Dinas Pariwisata APBD
Wisata Tabek – Sentra Industri Pengelola destinasi
Pakaian – Pemandian Way
Panas dan wisata lainnya
B Rencana Pembangunan Pemasaran Pariwisata
Penyediaan pusat pemasaran
hasil industri yang dapat
Dinas Pariwisata APBD
dijadikan sebagai souvenir bagi
Bapeda Kabupaten
wisatawan domestic
Pengembangkan wisata
edukasi sentra pembuatan kain
Pengembang Dinas Pariwisata
1 tapis untuk masyarakat APBD
an Wisatawan Pengelola Destinasi
domestic
Pengembangkan Kampung
Wisata Tabek sebagai sarana
Dinas Pariwisata
wisatawan domestic yang APBD
Pengelola Destinasi
berkunjung relatif lama
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Pengembangkan sistem
pembayaran terpadu dan sinergis Dinas Pariwisata
APBD
yang dapat mengakses destinasi Bapeda Kabupaten
wisata di Kecamatan Natar
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Pemasaran hasil dari produksi
sentra indusri pakaian skala
Dinas Pariwisata
lokal, provinsi hingga APBD
Pengelola
international
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
Usaha Pariwisata Kabupaten Lampung pemerintah
Pariwisata Selatan dengan
swasta
APBD
pengembangan koordinasi,
Kerjama
integrasi dan sinergi dalam
Dinas Pariwisata pemerintah
kemitraan dan pemasaran hasil
dengan
produk kepariwisataan daerah
swasta
Peningkatan etika bisnis dalam
Dnas Pariwisata APBD
pelayanan usaha produksi hingga
Pengrajin/pengelola
pemasaran kain tapis
Sosialisasi pencitraan (branding)
APBD
Penciptaan sentra industri pakaian Dinas Pariwisata
3 Kredibilitas Kecamatan Natar
Bisnis APBD
Penyediaan informasi mengenai Kerjama
Dinas Pariwisata
kualitas dari kain tapis di sentra pemerintah
Pengrajin/pengelola
industri pakaian Kecamatan Natar dengan
swasta
Pemasaran yang bertanggung Dinas pariwisata APBD
jawab melalui infromasi yang jujur Pengelola
pengembangan skema-skema
Pengembang manajemen usaha pariwisata Dinas pariwisata APBD
an Tanggung yang peduli terhadap pelestarian Pengelola
4
Jawab lingkungan dan budaya.
Lingkungan Penciptaan ekonomi hijau di
sepanjang mata rantai usaha Dinas pariwisata APBD
produksi kain tapis di sentra Pengelola
industri pakaian Kecamatan Natar
D Rencana Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan
Tahun
Indikasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Program Kegiatan Rencana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Instansi Terkait
Program Sumber Dana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
penguatanoperasional organisasi
dalam pengembangan destinasi
Dinas pariwisata APBD
dalam mengelola hasil produksi
Pengelola
kain tapis di Kecamatan Natar
Penguatan secara berkelanjutan
Organisasi pengembangan
1
Kepariwisataa koordinasi,integrasi dan sinergi
n dalam pengelolaan dan
Dinas pariwisata APBD
pemasaran produksi kain tapis
Pengelola
Kecamatan Natar untuk
meminimalkan dampak negatif
pembangunan kepariwisataan.
Peningkatan profesionalisme dan
kualitas SDM masyarakat lokal Dinas pariwisata APBD
berupa pelatihan produksi hingga Pengelola
pemasaran
Peningkatan kemampuan
kewirausahaan dalam mengelola Dinas pariwisata APBD
industri kain tapis di Kecamatan Pengelola
Pembanguna
Natar
2 n SDM
pengembangan dan
Pariwisata
meningkatkan profesionalisme APBD
Dinas pariwisata
Pegawai Negeri Sipil, khususnya
di bidang kepariwisataan
Peningkatan profesionalisme
sumber daya manusia di bidang APBD
Dinas pariwisata
kepariwisataan melalui
standarisasi dan sertifikasi;