Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena
atas kasih dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Proposal dengan judul “Desain objek wisata air di pantai siuri Danau Poso”.
Tujuan penulisan ini dalam rangka memenuhi tugas penyusunan proposal Tugas
Akhir Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan Proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Dengan segala kerendahan hati,
penulis berharap semoga Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua,
khususnya pengembangan ilmu dan teknologi arsitektur.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
I. PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
1. Tujuan........................................................................................................3
2. Sasaran......................................................................................................3
D. Lingkup Penelitian.........................................................................................4
E. Manfaat Penelitian........................................................................................4
1. Manfaat Teoritis........................................................................................4
2. Manfaat Praktis.........................................................................................4
F. Sistematika Penulisan...................................................................................4
G. Data Awal......................................................................................................5
A. Tinjauan Umum.............................................................................................9
1. Pengertian Pariwisata................................................................................9
2. Tujuan Pariwisata....................................................................................11
ii
3. Produk Wisata.........................................................................................12
4. Aksesibilitas.............................................................................................20
A. Lokasi Penelitian.........................................................................................26
B. Metode Penelitian.......................................................................................27
C. Jenis Data....................................................................................................27
1. Data Primer.............................................................................................27
2. Data Sekunder.........................................................................................27
D. Cara Penelitian............................................................................................28
1. Teknik Analisis.........................................................................................29
2. Sintesis.....................................................................................................29
F. Alur Pikir......................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara...................6
Tabel 2. Instrumen Penelitian................................................................................28
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi besar dalam upaya pemulihan ekonomi daerah, oleh
sebab itu pembangunan kepariwisataan perlu terus dilanjutkan dan
ditingkatkan dengan menggunakan sumberdaya dan potensi kepariwisataan
untuk menjadi kekuatan ekonomi dan non-ekonomi yang dapat diandalkan
dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah. Selain itu, pariwisata
menjadi sangat penting karena merupakan salah satu andalan pembangunan
bagi Pemerintah Propinsi kedepan, khususnya dalam meningkatkan
penerimaan devisa negara dan pendapatan asli daerah yang berasal dari
sektor non-migas. Upaya meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait
antara daya tarik wisata dan obyek wisata serta fasilitas, sarana dan
prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata.
Di Kabupaten Poso pariwisata merupakan kegiatan yang strategis
untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah dan
memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja. Terlihat dari persentasi
jumlah pengunjung ke Kabupaten Poso, dari 11 kabupaten di sulawesi
tengah presentasi jumlah pengunjung ke Kabupaten poso berada pada
tingkat ke 3 dengan perbandingan 12 % sesudah Kabupaten Tojo una-una
39% dan Kota Palu 15% (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi
Sulawesi Tengah) perkembangan jumlah kunjungan wisatawan nusantara
dan mancanegara Kabupaten Poso Tahun 2009-2014 menunjukkan
kecenderungan meningkat, realisasi kunjungan wisatawan nusantara dan
mancanegara ke Kabupaten Poso tahun 2013 tercatat untuk wisatawan
mancanegara (wisman) sebanyak 3.427 orang sedang untuk wisatawan
nusantara (wisnu) sebanyak 25.521 orang, dibandingkan wisatawan
nusantara dan mancanegara lima tahun sebelumnya. (Dinas Pariwisata dan
1
Ekonomi Kreatif Kabupaten Poso). Dari jumlah persentasi, Kabupaten Poso
memiliki potensi dalam pengembangan parawista, sehingga perlu di
rencanakan sebuah objek wisata yang akan menarik wisatawan ke
kabupaten Poso.
Salah satu objek wisata di Kabupaten Poso adalah Danau Poso, danau
Poso berada di ketinggian sekitar 657 mdpl, memiliki ukuran panjang sekitar
32 Km dan lebar sekitar 16 Km, dengan titik terdalam sekitar 510 meter dan
kedalaman rata-rata sekitar 195 meter, dan paintainya terbentang sekitar
127 Km mengelilingi perairan danau Poso. Danau Poso relatif mudah dicapai
karena berada pada Lintas Trans Sulawesi, jalur yang menghubungkan
Toraja-Poso-Manado, danau Poso terletak di sekitar 285 Km sebelah
tenggara Kota Palu dan berada sekitar 56 Km sebelah selatan Kota Poso.
2
buatan untuk pengembangan dan peningkatan pada sektor pariwisata di
Sulawesi Tengah, Khususnya di Kabupaten Poso.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masalah yang dapat
dirumuskan adalah Kurangnya pemanfaatan dan pengelolaan potensi alam,
budaya, dan buatan sebagai pengembangan parawista daerah, dan
Bagaimana mendesain objek wisata air di pantai siuri danau Poso.
2. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mendapatkan Konsep dan hasil Desain objek wisata air di pantai siuri
Danau Poso dengan konsep arsitektur hybrid melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Melakukan observasi pada lokasi untuk memperolah data tentang
pelaku, aktivitas serta jenis kegiatan yang berlangsung guna
mendapatkan standar fasilitas dan kebutuhan ruang untuk desain
objek wisata ais di pantai siuri danau Poso,
b. Merumuskan jenis fasilitas yang di butuhkan untuk desain objek
wisata air di pantai siuri danau Poso,
3
c. Menganalisa konsep makro, mikro dan tranformasi bentuk dengan
tema Post-modern melalui pendekatan konsep Arsitektur hybrid
untuk dessain objek wisata air di pantai siuri danau Poso,
d. Mendesain objek wisata air di pantai siuri Danau Poso.
D. Lingkup Penelitian
Penelitian perancangan Desain objek wisata air di pantai siuri danau
Poso ini dikhususkan untuk masyarakan kabupaten Poso dan untuk
masyarakat Sulawesi Tengah sebagai wisatawan yang ingin menikmati
potensi alam dan mengenal budaya Sulawesi Tengah khususnya kabupaten
Poso. Penelitian disesuaikan dengan lingkup disiplin ilmu Arsitektur, dan
kondisi serta kaitannya dalam disiplin ilmu Arsitektur.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk pengembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi),
Untuk pengembangan di sektor Pariwisata, untuk melestarikan sumber
daya alam di kabupaten Poso, untuk melestarikan keanekaragaman
budaya Kabupaten Poso, dan sebagai tambahan wawasan ilmu
pengetahuan dan kontirbusi bagi pengembangan ilmu Arsitektur, guna
manjadi inspirasi penelitian lanjutan.
2. Manfaat Praktis
Untuk masyarakat pengguna / umum dan pemerintah,
pemerintah daerah Kabupaten Poso, khusunya pemerintah daerah
Provinsi Sulawesi Tengah.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Desain objek wisata air di pantai siuri danau
Poso terdiri atas beberapa bab yakni, pada bab I berisi gambaran latar
belakang perlunya penelitian ini dilakukan, dengan melihat berbagai potensi
4
dan masalah yang muncul, bab ini juga mengemukakan tujuan penelitian,
sasaran penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian serta
sistematika penulisan. Pada bab II Berisi tentang teori-teori mengenai Desain
objek wisata air di pantai siuri danau Poso yang berkaitan dengan penelitian
ini. Pada bab III berisi uraian lokasi penelitian, metode penelitian, sumber
data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis
dan sintesis.
G. Data Awal
5
Realisasi kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara tahun
2013 mengalami peningkatan, dimana tercatat untuk wisatawan
mancanegara (wisman) sebanyak 3.427 orang sedang untuk wisatawan
nusantara (wisnu) sebanyak 25.521 orang, dibandingkan wisatawan
nusantara dan mancanegara tahun 2012. Perkembangan jumlah kunjungan
wisatawan nusantara dan mancanegara Kabupaten Poso Tahun 2009-2014
menunjukkan kecenderungan meningkat sebagaimana terlihat pada tabel di
bawah ini:
6
a. Pesisir pantai Danau Poso b. Pantai pasir Danau Poso
7
Lokasi Penelitian berada pada Kecamatan Pamona Barat Kabupaten
Poso, tepatnya terletak di Pantai siuri danau Poso yang berada pada
kawasan pariwisata dan peruntukan lainnya, mengingat kecamatan Pamona
Barat memiliki lokasi pantai pasir putih yang mempunyai potensi sebagai
objek wisata karena berada pada area penggunaan lain (APL) yang di
peruntukan sebagai area pariwista. Lokasi tersebut akan dianalisis lebih
lanjut guna menentukan kebutuhan fasilitas untuk bangunan objek wisata
air di pantai siuri danau Poso.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
1. Pengertian Pariwisata
Apabila ditinjau secara etimologi (Yoeti, 1996) istilah
pariwisata sendiri berasal dari bahasa sanksekerta yang memiliki
persamaan makna dengan tour, yang berarti berputar putar dari
suatu tempat ke tempat lain. Hal ini didasarkan pada pemikiran
bahwa kata “pariwisata” terdiri dari dua suku kata yaitu “Pari” dan
“Wisata”.
a. Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap
b. Wisata, berarti perjalanan, bepergian.
Kepariwisataan itu sendiri merupakan pengertian jamak yang
diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata, yang
dalam bahasa Inggris disebutkan tourism. Dalam kegiatan
kepariwisataan ada yang disebut subyek wisata yaitu orang-orang
yang melakukan perjalanan wisata dan obyek wisata yang merupakan
tujuan wisatawan. Sebagai dasar untuk mengkaji dan memahami
berbagai istilah kepariwisataan, berpedoman pada (Bab 1 pasal 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009) tentang
kepariwisataan yang menjelaskan sebagai berikut:
a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sebagian
atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu
untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara;
b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata;
9
c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta
interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha;
e. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman
kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan;
f. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi
pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam suatu
atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapt daya
tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya
kepariwisataan;
g. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang
dan/atau jasa pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata
h. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata;
i. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang terkait
dalam rangka menghasilkan barang dan/jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan penyelenggaraan pariwisata;
j. Kawasan strategi pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi
utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan
pariwisata yang mempunyai pengaruh dalam suatu atau lebih
10
aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup
serta pertahanan dan keamanan.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan orang mengunjungi daerah lain bukan untuk bekerja
tetapi untuk mendapatkan suatu kepuasan dan rekreasi.
2. Tujuan Pariwisata
Tujuan pariwisata atau daerah tujuan wisata telah dijabarkan
oleh para ahli di bidang pariwisata sebagai optimalisasi pemanfaatan
dan pengembangan sumber-sumber daya pariwisata. Daerah tujuan
wisata menurut Surjanto (A. Hari Karyono. 1997 ) yaitu daerah-
daerah yang berdasarkan kesiapan prasarana dan sarana dinyatakan
siap menerima kunjungan wisatawan di Indonesia. Daerah tujuan
wisata atau destinasi wisata diharuskan memiliki obyek wisata, dan daya
tarik wisata (atraksi wisata) sebagai media untuk menarik minat
wisatawan.
b. Obyek Wisata
11
(DTW) selain harus memiliki obyek dan atraksi wisata harus
mempunyai tiga (3) syarat untuk meningkatkan daya tariknya, yaitu
1) Sesuatu yang dapat dilihat (something to see)
2) Sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do)
3) Sesuatu yang dapat dibeli (something to buy)
Ketiga syarat tersebut merupakan unsur-unsur untuk
mempublikasikan pariwisata, karena seorang wisatawan yang
datang ke suatu daerah tujuan wisata memiliki tujuan untuk
memperoleh manfaat/keuntungan (benefit) dan kepuasan
(satisfaction).
3. Produk Wisata
Menurut Medlik dan Middleton (Yoeti, 1996), yang dimaksud
dengan hasil (product) industri pariwisata ialah semua jasa-jasa
(services) yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat
meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali ke rumah
dimana ia tinggal. Produk wisata terdiri dari berbagai unsur dan
merupakan suatu package yang tidak terpisahkan, yaitu :
a. Tourist object atau objek pariwisata yang terdapat pada
daerah-daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-
orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.
b. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti
akomodasi perhotelan, bar dan restoran, entertainment dan
rekreasi.
c. Transportasi yang menghubungkan negara/daerah asal
wisatawan serta transportasi di tempat tujuan ke objek-objek
pariwisata.
12
B. Tinjauan Wisata Air
1. Jenis Wisata Air
Jenis aktifitas wisata yang mungkin dapat dilakukan (Pendit, N.
1999) di perairan waduk, air terjun atau danau antara lain yaitu
renang, pemancingan, dayung perahu, olahraga air, dan perikanan
wisata. Perikanan wisata adalah suatu pemanfaatan usaha perikanan
sebagai obyek kunjungan wisata. Kegiatan perikanan wisata dapat
berupa penangkapan ikan sebagai hobi (game fishing), pemancingan
ikan sebagai hobi (sport fishing), kunjungan ke lokasi budidaya ikan
hias/konsumsi yang dilengkapi dengan daya tarik berupa “display”
ikan hias (ornamental fish). Untuk perairan waduk atau danau yang
dalam maka wadah budidaya tersebut dapat berupa keramba jaring
apung (floating net cage), sedangkan untuk perairan dangkal dapat
menggunakan hempang/sistem pagar (pen culture system). Aktifitas
perikanan wisata ini dapat menjadi suatu atraksi wisata yang cukup
menarik dalam kawasan tersebut.
Kegiatan wisata air dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
kegiatan rekreasi dan kegiatan wisata olahraga perairan, jenis-
jenisnya rekreasi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Santai di perairan, merupakan aktifitas pasif (wisatawan tidak
terlibat dalam aktifitas secara langsung), tidak memerlukan keahlian
dan biasanya bersifat massal.
b. Berenang atau bermain di air
c. Wisata keliling perairan, merupakan aktifitas di atas air
(misalnya memancing) sambil menikmati pemandangan dengan
perahu atau kapal, dan lain-lain.
d. Ski Air, salah satu jenis olahraga air menggunakan motorboat
sebagai penarik.
13
e. Kano, adu kecepatan dengan 1 sampai 4 orang pendayung,
menggunakan lintasan panjang dan lurus dengan gelombang air
lurus, serta arus yang tidak melintang pada lintasan dan tidak
terlalu besar.
f. Dayung, merupakan olahraga air yang dilakukan oleh lebih dari 10
orang, menggunakan lintasan lurus dengan panjang minimal
2000 meter dan kedalaman minimal 2,5 meter.
g. Layar, olahraga kecepatan dan ketangkasan yang mengandalkan
kecepatan angin serta menggunakan lintasan lurus dan tempat
belokan.
h. Selancar air, menggunakan papan seluncur dengan
mengandalkan gelombang air yang besar.
i. Selancar angin, hampir sama dengan selancar air tetapi
mengandalkan kecepatan angin yangtinggi. Arung Jeram,
memanfaatkan kecepatan arus yang tinggi, biasnya untuk sungai
dengan arus deras.
Kegiatan wisata olahraga perairan ini dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki motif olahraga dalam melakukan perjalanannya.
Jenis dari atraksi wisata ini dapat dibagi dalam dua kategori (Karyono,
1997), yaitu:
a. Big Sports Events
Big Sports Events merupakan peristiwa-peristiwa olah raga
besar seperti Olympiade Games, yang menarik perhatian tidak
hanya pada olahragawannya sendiri, tetapi juga ribuan penonton
atau penggemarnya.
b. Sporting Tourism of the Practitioners
Merupakan pariwisata olahraga air bagi mereka yang
ingin berlatih dan mempraktekkan olah raga tersebut sendiri,
seperti pendakian gunung, olah raga naik kuda, berburu, jet ski, dan
14
lain-lain, seperti yang dilaksanakan di negara Swiss yang terkenal
dengan olah raga ski-nya.
15
lain yang disyaratkan untuk obyek pariwisata. Organisasi dari
berbagai pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan tergantung
pada undang-undang administratif atau peraturan dari
pemerintahan regional atau daerah yang bertanggung jawab
terhadap berbagai pelayanan di obyek wisata yang menawarkan
suatu atraksi wisata tertentu, dalam hal ini, atraksi wisata air.
Fasilitas wisata air yang bersifat fisik dan harus diperhatikan
ketersediaannya di sekitar kawasan wisata untuk menunjang atraksi
yang ada (Aria, 1992) antara lain yaitu:
a. Dermaga, yaitu tempat bersandar perahu atau kapal yang juga
berfungsi sebagai jalan menghubungkan daratan dengan perahu.
b. Marina, yaitu fasilitas umum di tepian perairan untuk tempat
berlabuh dan pangkalan kapal-kapal untuk keperluan wisata.
c. Pusat informasi wisata, yaitu fasilitas penerangan bagi
wisatawan yang menyediakan informasi dan panduan wisata.
d. Shelter, yaitu fasilitas gardu pandang yang tersebar di tempat-
tempat strategis di tepian perairan.
e. Akomodasi, yaitu fasilitas penginapan berupa hotel, motel,
cottage, perkemahan, atau guesthouse.
f. Fasilitas pendukung, antara lain yaitu musholla, lavatory
(kamarmandi), souvenir shop.
g. Arena bermain (playground), yaitu suatu area di kawasan wisata
tersebut yang digunakan sebagai tempat bermain anak-anak.
h. Fasilitas olahraga perairan, fasilitas ini memanfaatkan potensi
perairan yang ada sebagai tempat berolahraga prestasi yang juga
merupakan atraksi bagi wisatawan sebagai pertunjukan atau
pemandangan wisata diantara objek wisata yang lain.
16
i. Open space, merupakan orientasi wisatawan untuk menuju ke
objek lain yang juga berfungsi sebagai sitting ground untuk
menikmati pemandangan.
17
a. Akomodasi
Wisatawan akan memerlukan tempat tinggal untuk
sementara waktu selama dalam perjalanan untuk dapat
beristirahat. Dengan adanya sarana ini, maka akan mendorong
wisatawan untuk berkunjung dan menikmati objek dan daya
tarik wisata dengan waktu yang relatif lebih lama. Informasi
mengenai akomodasi ini mempengaruhi penilaian wisatawan
pilihan jenis akomodasi yang dipilih, seperti jenis fasilitas dan
pelayanan yang diberikan, tingkat harga, jumlah kamar yang
tersedia dan sebagainya.
b. Tempat makan dan minum
Wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata
tentunya ingin menikmati perjalanan wisatanya, sehingga
pelayanan makanan dan minuman harus mendukung hal
tersebut bagi wisatawan yang tidak membawa bekal. Bahkan
apabila suatu daerah tujuan wisata mempunyai makanan yang
khas, wisatawan yang datang disamping menikmati atraksi wisata
juga menikmati makanan khas tersebut. Pertimbangan yang
diperlukan dalam penyediaan fasilitas makanan dan minuman
antara lain adalah jenis dan variasi makanan yang ditawarkan,
tingkat kualitas makanan dan minuman, pelayanan yang diberikan,
tingkat harga, tingkat higienis, dan hal-hal lain yang dapat
menambah selera makan seseorang serta lokasi tempat
makannya.
c. Tempat belanja
Berbelanja merupakan salah satu aktivitas kegiatan wisata dan
sebagian pengeluaran wisatawan didistribusikan untuk berbelanja.
Penilaian dalam penyediaan fasilitas belanja ini dilakukan
terhadap ketersediaan barangbarang yang dijual dan pelayanan
18
yang memadai, lokasi yang nyaman dan akses yang baik serta
tingkat yang relative terjangkau.
d. Fasilitas umum di lokasi objek wisata
Fasilitas umum yang akan dikaji adalah fasilitas yang biasanya
tersedia di tempat rekreasi seperti :
1) Tempat parkir
2) Wc umum
3) Mushola/ mesjid
4) Sarana penggerak di lokasi obyek wisata
5) Sarana informasi dan papan petunjuk
6) Sarana rekreasi dan taman bermain
7) Telepon umum
Sarana wisata secara kuantitatif menunjuk pada jumlah sarana
wisata yang harus disediakan dan secara kualitatif yang menunjukan
pada mutu pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada
kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Dalam
hubungannya dengan jenis dan mutu pelayanan sarana wisata di daerah
tujuan wisata telah disusun suatu standar wisata yang baku, baik
secara nasional dan secara internasional, sehingga penyedia sarana
wisata tinggal memilih atua menentukan jenis dan kualitas yang akan
disediakannya.
Prasarana wisata yaitu sumber daya alam dan sumber daya
buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam
perjalanannya di daerah tujuan wisata prasarana dasar yang
melayani penduduk lokal seringkali juga melayani kegiatan
pariwisata, seperti jalan, sumber listrik dan energi, sumber air dan
sistem pengairan, fasilitas kesehatan, sistem pembuangan
kotoran/sanitasi, telekomunikasi, terminal angkutan, jembatan, dan
sebagianya. Dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata
19
perlu disesuaikan dan mempertimbangkan kondisi dan lokasi yang
akan meningkatkan aksesibilitas suatu objek wisata yang pada
waktunya dapat meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri,
selan itu juga diperlukan koordinasi dan dukungan antar instansi
terkait.
4. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan fungsi dari jarak atau tingkat
kemudahan untuk mencapai daerah wisata dengan berbagai kawasan
tujuan wisata. Aksesibilitas terkait dengan sistem pergerakan pada
sistem transportasi di suatu wilayah. Dalam pariwisata, konsumen
(wisatawan) harus datang ke daerah dimana terdapat produk wisata
untuk mengkonsumsi produk-produk wisata tersebut terutama objek
dan daya tarik wisata. Oleh karena itu, tingkat kemudahan pencapaian
ke daerah wisata tersebut akan mempengaruhi perkembangan daerah
wisata. Jarak dan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi ke
daerah wisata merupakan hal terpenting. Jenis, volume, tarif dan
frekuensi moda angkutan ke dan dari daerah wisata akan
berpengaruh kepada jumlah kedatangan wisatawan. Kenyamanan
selama perjalanan menuju daerah wisata dan kawasan wisata harus
diperhatikan.
20
Gambar 4. Danau Toba
Akomodasi Objek wisata air danau toba yang bisa dipilih satunya
di Parapat misalnya mulai dari villa, hotel, bungalow, homestay hingga
guesthouse dapat dijadikan sebagai tempat untuk memulihkan tenaga
selepas bermain seharian di objek wsiata Danau Toba. Adapulah potensi
wisata buatan objek wisata danau toba adalah souvenir khas
21
masyarakat sekitaran Danau Toba yang terdapat pada Pasar Tradisional
Balige dan kuliner khas dari daerah sekitaran objek wisata danau Toba.
22
modernis dengan sesuatu yang lebih besar, lebih penuh, dan lebih
benar. Ciri-ciri posmodern yang berbeda dengan era modern namun
bukan sebagai antitesis melainkan sebagai pergeseran dan pergantian
paradigma. Setiap hal dari posmodern merupakan perumitan
( complexification ), penurunan ( hybridisation ), dan penghalusan
( sublation ) dari modernisme. (Jencks dalam Ikhwanudin, 2005)
Arsitektur Hybrit adalah metode perancangan arsitektur yang muncul
pada era Posmodern.
23
yang meliputi tatanan, fragmentasi dan infleksi dan juktaposisi atau
superimposisi. Metode Hibrid berpikir dari elemen atau bagian menuju
keseluruhan. Sebaliknya pada metode ‘both and’, berpikir dilakukan dari
keseluruhan menuju elemen atau bagian. Tahapan metode Hibrid
(Ikhwanuddin, 2005) adalah sebagai berikut :
a. Eklektik atau quotation
24
4) Disorientasi. Perubahan arah (orientasi) suatu elemen dari pola
atau tatanan asalnya.
5) Disporsisi. Perubahan proporsi tidak mengikuti sistem proporsi
referensi (model).
6) Dislokasi. Perubahan letak atau posisi elemen di dalam model
referensi sehingga menjadi tidak pada posisinya seperti model
referensi.
c. Penggabungan (kombinasi atau unifikasi)
25
III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian berada pada Kecamatan Pamona Barat Kabupaten
Poso, tepatnya terletak di Pantai siuri danau Poso yang berada pada
kawasan pariwisata dan peruntukan lainnya, mengingat kecamatan Pamona
Barat memiliki lokasi pantai pasir putih yang mempunyai potensi sebagai
objek wisata karena berada pada area penggunaan lain (APL) yang di
peruntukan sebagai area pariwista. Lokasi tersebut akan dianalisis lebih
lanjut guna menentukan kebutuhan fasilitas untuk bangunan objek wisata
air di pantai siuri danau Poso.
26
B. Metode Penelitian
Prosedur atau langkah- langkah penelitian terdiri atas :
1. Pengambilan data melalui proses observasi (grand tour dan mini tour)
grand tour dilakukan pada awal untuk mengetahui fenomena yang ada
dilokasi penelitian, dilanjutkan dengan mini tour dengan tujuan untuk
mendalami fenomena yang ditemukan sebelumnya.
2. Wawancara tidak terstruktur dengan tujuan untuk menghasilkan data
berupa gambaran situasi mengenai objek yang diamati peneliti.
Wawancara tidak terstruktur bermaksud untuk menggali lebih dalam
informasi- informasi yang diketahui oleh informan mengenai fenomena-
fenomena yang terjadi.
C. Jenis Data
Terdapat dua jenis data dan sumber data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Kedua jenis data tersebut
dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer, yaitu data yang diperoleh lewat observasi ke
tempat objek penelitian serta diskusi dan wawancara langsung terhadap
masyarakat umum yaitu antara lain kondisi existing, dan kebutuhan
fasilitas objek wisata air di Danau Poso
2. Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan dengan
maksud menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat
ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber
data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang
berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
27
D. Cara Penelitian
Data-data yang diperlukan pada penelitian ini meliputi data fisik dan
data non fisik. Adapun teknik pengumpulan data penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut.
Teknik
Jenis
Data yang Dibutuhkan Pengumpulan Alat yang Digunakan
Data
Data
28
E. Teknik Analisis dan Sintesis
1. Teknik Analisis
Untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan selama
penelitian dilakukan dengan metode analisis makro dan mikro, dengan
tahapan analisis sebagai berikut :
a. Mengumpulkan dan menelaah data melalui pengamatan dan studi
literatur dengan mengelompokkan data makro meliputi analisis
tapak terhadap matahari dan angin, sirkulasi, kebisingan, view dan
tata ruang luar.
b. Data mikro, dikelompokkan berdasarkan pendekatan perancangan
arsitektur meliputi fungsi ruang, aktivitas pelaku, kebutuhan ruang,
besaran ruang, pola organisasi ruang, struktur dan utilitas serta citra
bangunan yaitu bentuk bangunan.
2. Sintesis
Sintesis, merupakan suatu integrasi dari dua atau lebih elemen
yang ada untuk menghasilkan suatu hasil baru atau penggabungan dari
beberapa analisis menjadi satu gagasan atau out-put baru (Wikipedia
Indonesia, ensiklopedia, 2013).
Pada fase ini sintesis berfungsi untuk menginterprestasi dan
menyimpulkan hasil analisis yang bermuara pada konsep dan desain
yang tepat sebagai solusi arsitektural.
29
F. Alur Pikir
JUDUL
“Desain objek wisata air di
pantai siuri danau Poso “
Rumusan Masalah
Tujuan dan Sasaran
DATA
Primer dan sekunder
back
Feed back
ANALISIS
Mikro :
Makro :
Feed
SINTESIS
KONSEP
DESAIN
Gambar 6. Alur Pikir
30
DAFTAR PUSTAKA
31