Disusun Oleh :
DEVA KURNIAWATI (184096)
HASTIKA LUMBESSY (184103)
ILHAM TRI PRAJATMO (184104)
VINSENCIUS HENGKY .T.P. (184125)
Penulis,
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
C. Batasan Masalah.........................................................................................4
D. Tujuan Penelitian........................................................................................4
E. Manfaat Penelitian......................................................................................4
ii
E. Metode Analisis Data................................................................................15
1. Karakteristik Wisatawan....................................................................21
4. Analisis SWOT.....................................................................................53
C. Jawaban Rumusan Masalah....................................................................58
BAB V PENUTUP...............................................................................................61
A. Simpulan....................................................................................................61
B. Saran..........................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................63
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 19. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Fasilitas Yang Perlu
Dikembangkan.......................................................................................................28
Gambar 20. Pemadangan pantai Goa Cemara.......................................................30
Gambar 21. Pemadangan Sunset and Sunrise........................................................30
Gambar 22. Pertunjukan Tarian Pantai Goa Cemara............................................30
Gambar 23. Lokasi Konservasi Penyu dan Pelepasan Tukik.................................31
Gambar 24. Foto Outbond wisatawan....................................................................31
Gambar 25. Foto Camping Ground di Pantai Goa Cemara...................................32
Gambar 26. Foto wisatawan menaiki APV di Pantai Goa Cemara.......................32
Gambar 27. Foto wisatawan menunggangi kuda...................................................33
Gambar 28. Kolam berenang anak di pantai goa cemara saat pandemi COVID-19
................................................................................................................................33
Gambar 29. Spot Foto Pantai Goa Cemara............................................................34
Gambar 30. Foto pasar tradisional Pantai Goa Cemara.........................................34
Gambar 31. Foto Warung-Warung Makan di Pantai Goa Cemara........................35
Gambar 32. Foto penjualan sovenir di Pantai Goa Cemara...................................35
Gambar 33. Denah Pantai Goa Cemara.................................................................36
Gambar 34. Peta Pantai Goa Cemara dari Pusat Kota Yogyakarta.......................37
Gambar 35. Foto Parkir Pantai Goa Cemara..........................................................38
Gambar 36. Foto tempat pencuci tangan Pantai Goa Cemara...............................38
Gambar 37. Foto Pos Pengamanan Terpadu..........................................................39
Gambar 38. Foto Sekertariat Pantai Goa Cemara..................................................39
Gambar 39. Foto panggung kesenian di Pantai Goa Cemara................................40
Gambar 40. Foto Musola di Pantai Goa Cemara...................................................40
Gambar 41. Foto Toilet di Pantai Goa Cemara......................................................41
Gambar 42. Foto Pendopo di Pantai Goa Cemara.................................................41
Gambar 43. Foto Kotak Sampah di Pantai Goa Cemara.......................................42
Gambar 44. Berbagai media promosi yang dilakukan oleh DTW Pantai Goa
Cemara...................................................................................................................47
Gambar 45. Foto abrasi Pantai Goa Cemara dan area palung...............................50
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Kunjungan Wisatawan....................................................................20
Tabel 2. Kepengurusan Kelompok Sadar Wisata (2018-2021).............................42
Tabel 3. Analisis Faktor Internal............................................................................45
Tabel 4. Analisis Faktor Eksternal.........................................................................51
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pandemi Covid-19 mengakibatkan resisi diseluruh dunia termasuk
Indonesia, situasi pandemi Covid-19 mengakibatkan terganggunya pada
rantai pasok global maupun di dalam negeri, pasar keuangan, permintaan
konsumen serta dampak negatif pada seluruh sector, yang salah satunya
merupakan bisnis perjalanan, rekreasi pariwisata di Indonesia.
Demi menekan penyebaran Covid-19 banyak pemerintah daerah di
Indonesia yang memberlakukan karantina wilayah sehingga destinasi
pariwisata pun harus ditutup untuk sementara waktu. Pembatasan aktivitas
warga masyarakat yang mesti banyak beraktivitas di rumah saja, pembatasan
kinerja industri transportasi baik darat, laut maupun udara, sedikit banyak
juga mempengaruhi lumpuhnya industri pariwisata di tengah pandemi ini dan
termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta yang selama ini menjadi salah satu
tujuan wisata di Indonesia menjadi terpengaruh secara perekonomiannya.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota unggulan
pariwisata di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal
maupun mancanegara. Banyaknya tempat wisata yang ditawarkan oleh
Yogyakarta, menjadikan daerah ini selalu ramai oleh pengunjung. Namun,
imbas mewabahnya Covid-19 wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta
mengalami penurunan jumlah secara signifikan. Karena pariwisata secara
konvensional di nilai sangat tidak efektif bahkan mustahil dilakukan di saat
pandemic seperti pada saat ini. Dengan diberlakukan Pembatasan Sosial
Bersekala Besar (PSBB) dan juga dalam waktu dekat ini Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel sebagai upaya meredam
penyebaran Covid-19 membuat pergerakan masyarakat menjadi terhambat.
Termasuk di dalamnya juga, masyarakat yang ingin melakukan perjalanan
wisata diselimuti dengan rasa khawatir dan takut akan resiko tertularnya
Covid-19 yang pada akhirnya membuat wisatawan memilih untuk tidak
1
melakukan perjalanan wisata. Inilah yang menjadi pemicu turunnya
kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang pada khususnya
di Kabupaten Bantul.
Kabupaten Bantul merupakan daerah yang terletak pada sisi selatan
Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbatasan langsung dengan bentang lahan
pesisir yang mempunyai banyak potensi wista pantai, yang menjadi unggulan
dalam menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD). Selama badai pandemi
Covid-19 mewabah di Indonesia, industri pariwisata Kabupaten Bantul secara
perkembangan dan juga jumlah kunjungan wisatawannya menjadi terhambat
dengan pemberlakuan kebijakan PSBB dan PPKM di DIY. Kemudian
ditambah lagi dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
setempat melalui PERDA No.15/Instr/2021 tentang larangan berwisata pada
hari sabtu dan minggu menambah angka kunjungan wisatawan semakin
menurun.
2
tahun 2016-2019 sebesar 30–35 persen pertahun. Akan tetapi pada tahun
2020 semenjak mewabahnya pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan
mengalami penurunan kunjungan sekitar 55 persen.
Penurunan kunjungan wisatawan ini terjadi pada semua daya tarik
wisata di Kabupaten Bantul, salah satunya adalah Pantai Goa Cemara yang
terletak di bagian selatan Kabupaten Bantul tepatnya di Dusun Patehan, Desa
Gadingsari, Kecamatan Sanden. Dengan keaadaan alam yang berpasir dan
berlaguna serta memiliki zona daratan rendah. Pantai Goa Cemara merupakan
pantai yang memiliki karakteristik bentang lahan marine dan area hutan
cemara yang luas, juga tumbuh berbaris membentuk terowongan menyerupai
goa yang dahulunya memang sengaja ditanam untuk mencegah abrasi dari
pantai.
Kondisi ini menjadi perhatian stakeholders pariwisata atau pengelola
wisata Pantai Goa Cemara untuk bagaimana membuat rancangan strategi
pengelolaan pariwisata yang tepat pasca pandemi Covid-19 agar kedepannya
tingkat kunjungan wisatawan dapat kembali pulih serta menjadi daya tarik
wisata yang berkelanjutan, mengedepankan rasa aman dan nyaman kepada
wisatawan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sesuai
dengan standar dari badan kesehatan dunia. Berdasarkan uraian di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI
PENGEMBANGAN PANTAI GOA CEMARA BERBASIS MARINE
TOURISM DI BANTUL, YOGYAKARTA PASCA PANDEMI COVID-19”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi dan komponen pariwisata di Pantai Goa Cemara ?
2. Bagaimana kondisi bentang lahan di Pantai Goa Cemara ?
3. Bagaimana Gambaran Kebencanaan di Pantai Goa Cemara ?
4. Bagaimana tingkat kunjungan dan karateristik wisatawan di Pantai Goa
Cemara ?
5. Bagaimana Strategi Pengembangan Pantai Goa Cemara pada era Covid-
19 ?
3
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini agar fokus pada tujuan penelitian maka
diperlukan batasan masalah yang sesuai dengan poin-poin rumusan masalah
yang telah dijabarkan diatas. Dalam penelitian ini pembatasan masalah dalam
strategi pengembangan Pantai Goa Cemara berdasarakan potensi komponen
pariwisata, kondisi bentang lahan dan kebencanaan serta strategi pengelolaan
Pantai Goa Cemara pasca pandemi Covid-19 sehingga menjadi daya tarik
wisata yang unggul dan memiliki daya saing.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut :
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk mengimplementasikan pengetahuan ilmu
yang telah diberikan oleh dosen pembimbing selama masa perkuliahan
berlangsung dalam penulisan artikel ilmiah ini dan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta pemahaman penulis tentang pengelolaan
suatu daya tarik wisata secara mendalam khususnya di bidang daya tarik
4
wisata berbasis bentang lahan marine.
2. Bagi Akademik
Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah
satu referensi dan tambahan literatur pustaka di bidang pariwisata, dan
bahan pembelajaran dalam pengelolaan daya tarik wisata khususnya
wisata berbasis bentang lahan marine di masa yang akan datang.
3. Bagi Pemerintah
Sebagai referensi bahan pertimbangan bagi pemerintah khususnya
Dinas Pari Wisata Bantul dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam
pengelolaan Pantai Goa Cemara Pasca Pandemi Covid-19.
4. Bagi Pengelola
Diharapkan penelitian ini menjadi dapat menjadi evaluasi dan
juga masukan dalam menentukan strategi pengelolaan Pantai Goa
Cemara yang tepat pasca pandemi COVID-19 agar memiliki daya saing
yang tinggi sebagai wisata unggulan di Bantul Yogyakarta.
5. Bagi Masyarakat
Kiranya penelitian ini juga dapat berguna bagi masyarakat Bantul
khususnya masyarakat area Pantai Goa Cemara dalam menumbuhkan
kesadaran pentingya pengelolaan pariwisata yang tepat Pasca Pandemi
Covid-19 dan di harapkan pula menjadi lapangan pekerjaan baru dan
peluang usaha untuk masyarakat sekitar.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Komponen Pariwisata
Menurut Sugiama (dalam Akbar, 2019) mengatakan bahwa pariwisata
adalah rangkaian aktivitas, dan penyediaan layanan baik untuk kebutuhan
atraksi wisata, transportasi, akomodasi, dan layanan lain yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan perjalanan seseorang atau sekelompok orang.
Perjalanan yang dilakukannya hanya untuk sementara waktu saja
meninggalkan tempat tinggalnya dengan maksud beristirahat, berbisnis, atau
untuk maksud lainnya. Tentu pendapat ini selaras dengan peraturan Undang-
Undan RI Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan bahwa
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan di dukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah.
Dalam Pariwisata terdapat komponen-komponen Kepariwisataan yang
dimiliki oleh setiap objek wisata. Menurut Yoeti (dalam Anggola et al., 2021)
mengatakan bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga tercapainya
kawasan wisata sangat tergantung pada 3A yaitu atraksi (attraction), mudah
dicapai (accessibility), dan fasilitas (amenities).
2. Amenities (Fasilitas)
Merupakan ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan
oleh wisatawan di tempat tujuan wisata. Seperti tersedianya fasilitas
6
penginapan, restoran, tempat hiburan, transportasi lokal, alat-alat
transportasi, fasilitas perbankan, fasilitas kesehatan, fasilitas tempat
ibadah dan lain-lain.
3. Accessibility (Kemudahan)
Merupakan salah satu sarana yang memberikan kemudahan
mencapai daerah tujuan wisata. Tempat tersebut mudah dijangkau, sarana
yang diperlukan wisatawan mudah ditemukan, misalnya transportasi ke
tempat tujuan, jalan yang akan dilewati aman atau nyaman. Hal itu harus
dipertimbangkan dengan mendalam karena itu sangat membantu
kemudahan wisata.
B. Geomorfologi
Geomorfologi sebagai salah satu bagian dari ilmu kebumian yang
mempelajari konfigurasi permukaan bumi dan proses-prose yang membentuk
dan merubahnya telah banyak diaplikasikan bagi kepentingan umat manusia,
salah satu aplikasinya adalah memahami karakter lahan. Bentuklahan
(landform) yang membentuk permukaan bumi, baik di atas maupun dibawah
permukaan laut, genesi dan perkembangannya yang akan datang, sejalan
dengan konteks lingkungannya. (Verstappen,1983 dalam Sistem et al., 2010).
Dalam kalsifikasi bentanglahan terdapat 8 proses yang bekerja pada
permukaan bumi dan bentuklahan lokasi penilitian dipengaruhi oleh salah
satu proses, yaitu bentanglahan marine.
Bentanglahan marine merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh
proses marine berupa aktivitas/gerakan air laut, baik pada tebing, pantai
berpasir, pantai berkarang, maupun pantai berlumpur. Aktivitas marine sering
dipengaruhi aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai fluvio-marine.
Proses marine mempunyai pengaruh yang sangat aktif pada daerah pesisir
sepanjang pantai, khususnya pada garis pantai di wilayah pesisir tersebut.
Selain itu, berbagai proses lain seperti proses tektonik pada masa lalu, erupsi
gunung api, perubahan permukaan air laut, dan-lain-lain sangat besar
7
pengaruhnya terhadap kondisi medan pantai dan pesisir beserta karakteristik
lainnya.
C. Kebencanaan
Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Jenis-jenis bencana menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007,
antara lain:
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor.
2. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
D. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata secara umum yaitu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya agar tujuan dapat
tercapai. Dimana untuk sebuah perkembangan dan kemajuan suatu daerah
potensi wisata tentunya diperlukan perencanaan yang matang untuk mencapai
hasil yang baik sebagai sektor andalan dan mampu mendorong pertumbuhan
8
ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian
masyarakat, memperluas lapangan kerja, kesempatan perusaha, serta
meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk pariwisata dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan negara maupun masyarakat (Iskandar, 2014).
E. Definisi Covid-19
Menurut (Cakti Indra Gunawan, SE., MM., PhD , Yulita, SE., 2020)
dalam buku anomali virus Covid-19 menyebutkan virus 2019 novel
Coronavirus (2019-ncov) atau lebih dikenal dengan nama virus corona adalah
jenis baru dari corona virus yang menular ke manusia. Virus ini pertama kali
ditemukan di Wuhan, China pada akhir desember 2019 yang menyebar
dengan sangar dan cepat ke wilayah negara lain. Pada 11 februari 2020 nama
Covid-19 diumumkan oleh WHO (Word Health Organization) sebagai nama
resmi dai virus ini “CO” yang berarti “Corona” dan “VI” yang berarti
“Virus” dan “D” yang berarti “Disease”. Dan 19 yang merupakan penanda
tahun virus ini di temukan yaitu tahun 2019. Covid-19 adalah kumpulan virus
yang dapat menginfeksi sistem pernapasan. Pada beberapa kasus virus ini
menyebabkan infeksi pernapasan sehingga berat seperti pheunmonia, miidle–
east respiratory syndrome ( MERS).
9
BAB III
METODOLOGI PENILITIAN
A. Jenis Penilitian
Penelitian dengan judul “STRATEGI PENGEMBANGAN PANTAI
GOA CEMARA BERBASIS MARINE TOURISM DI BANTUL,
YOGYAKARTA PASCA PANDEMI COVID-19” ini termasuk jenis
penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan
menggunakan data primer dan data sekunder yang didapat dari hasil survey.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati (Moleong, 2007). Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi
(Sugiyono, 2008).
C. Jenis Data
10
Data merupakan sekumpulan informasi yang menjelaskan mengenai
keadaan objek penelitian. Dalam suatu penilitian harus disebutkan bagaimana
dan dari mana diperolehnya data, sedangkan data yang sudah didapat akan
dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
dilapangan dari tempat penilitian .Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dengan observasi lapangan, wawancara dengan Pengelola dan
hasil pengolahan kuesioner pada wisatawan di Pantai Goa Cemara.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh melalui
cara tidak langsung. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
dari pihak pengelola Pantai Goa Cemara dan Dinas Pariwisata Kabupaten
Bantul yang dapat dilihat sebagai obyek pendukung beberapa dokumen,
literatur-literatur dan penelitian terdahulu, serta informasi lain yang
mendukung penelitian ini. Data ini juga digunakan untuk mendukung
data primer.
1. Metode Primer
a. Observasi
11
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik
penelitian yang sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena
berbagai alasan. Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan
melalui cara berperan serta, pada pengamatan tanpa peran serta
pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan
pengamatan. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah untuk mengamati pengelolaan pantai baik secara langsung
maupun tidak langsung pada Pantai Goa Cemara di Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab secara langsung
kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dari
hasil wawancara peniliti memperoleh keterangan yang menjadi
sampel tujuan peniliti.
Wawancara yang dilakukan adalah dengan mengadakan
tanya jawab secara tatap muka atau lisan informan. Bentuk
wawancara yang digunakan adalah wawancara berstruktur, yaitu
semua daftar pertanyaan-pertanyaan telah disusun terlebih dahulu
dalam daftar dengan maksud agar semua pertanyaan tidak
menimpang dari tujuan penelitian. Peneliti akan bertanya kepada
informan sesuai dengan pedoman wawancara, tetapi jika ditemukan
hal yang diluar dari pedoman akan dijadikan informasi pendukung
untuk memperlengkap data.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan beragam pertanyaan tertulis yang
diberikan kepada responden guna mengetahui informasi yang
diketahui, dari informan tersebut peniliti dapat memperoleh data dari
responden mengenai tanggapan wisatawan, karakteristik, dan saran
untuk pengembangan Wisata Pantai Goa Cemara.
2. Metode Sekunder
12
a. Survei Instansi
Survei instansi merupakan metode pengumpulan data dari
instansi terkait seperti Dinas Pariwisata Bantul, Yogyakarta. Hasil
yang diharapkan dari data sekunder ini adalah berupa uraian, data
angka, atau peta mengenai keadaan wilayah studi.
b. Studi literature
Studi literature merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti dengan mengumpulkan sejumlah referensi baik dari buku-
buku dan jurnal yang berkaitan dengan masalah dan tujuan
penelitian. Berikut adalah studi litelatur yang penulis pakai :
1) Faliyandri, Nur Faisal, pada tahun 2020 telah melakukan
penilitian (Skripsi) yang berjudul “Strategi Pengembangan
Wisata Pantai Pathek di Kabupaten Situbondo”. Penilitian ini
dilakukan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Pantai
Pathek yang berada di Desa Gelung. Pantai Pathek di Desa
Gelung memiliki beragam potensi wisata serta sarana dan
prasarana yang mendukung sehingga patut untuk dikembangkan.
Penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik
pengumpulan data meliputi wawancara, dokumentasi, dan
observasi, serta analisis SWOT. Dari hasil penilitian ini
berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal diperoleh
alternatif strategi pengembangan objek wisata di Pantai Pathek
yaitu membangun, memperbaiki, serta memelihara sarana dan
prasaran di tempat wisata pantai, mengadakan akomodasi
pariwisata, mengembangkan atraksi wisata, pengoptimalan
potensi alam, dan melakukan pemberdayaan, penyuluhan
kepada masyarakat agar menumbuhkan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya Sadar Wisata, serta
meningkatkan promosi dan memperbaiki program
13
pengembangan lebih bagus untuk menarik pengunjung sehingga
siap untuk menghadapi persaingan antar objek wisata.
2) Masduki., Mursidah, ida., Jamaluddin pada tahun 2020 telah
melakukan penilitian (Jurnal) yang berjudul “Strategi
Pengembangan Potensi Wisata Pantai Anyer Provinsi Banten
pada Masa Pandemi Covid-19” penilitian ini merupakan
penilitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan
Strategi Pengembangan Wisata Pantai Anyer pada masa
pandemik Covid-19. Dari hasil penilitian ini menunjukan bahwa
kawasan wisata Pantai Anyer yang terletak di Kabupaten Serang
Provinsi Banten sangat potensial jika dijadikan suatu destinasi
pariwisata. Beberapa upaya strategi yang dilakukan agar
industry ini tetap eksis di masa pandemic Covid-19, antara lain
membuat promosi via media sosial, menerapkan protokol
kesehatan agar para pengunjung merasa aman dan nyaman, serta
mengikuti uji sertifikasi CHSE (Cleanliness,Health, Safety,
Environment) dari Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif.
3) Rifani, Ahmad,Syahri, As Hidayatullah, Isnawati dan
Chandriyanti, Ika pada tahun 2021 telah melakukan penilitian
(Jurnal) yang berjudul “ Financial Technologi : The Alternative
Strategies for Developing Marine Eco-Tourism during Covid-19
Pandemic in Kotabaru Regency, south Kalimantan” (Alternatif
Strategi Pengembangan Wisata Bahari Pada Masa Pandemi
Covid-19 di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan).
Penilitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara
dan dokumentasi, serta menggunakan analisis SWOT. Hasil dari
penilitian ini yaitu menunjukkan bahwa lingkungan internal
yang menjadi motor penggerak pembangunan ekowisata bahari
di kawasan Kotabaru yang merupakan wisata unggulannya. Hal
ini bisa dilihat dari kondisi alam yang masih asri, alami, dan
14
bebas polusi, serta keberadaan terumbu karang dan tumbuhan
laut yang besar, serta di dukung oleh sikap masyarakat lokal
yang ramah terhadap wisatawan. Lingkungan internal yang
menjadi kelemahan adalah pengelola ekowisata yang masih
belum mampu menguasai dan memanfaatkan financial
technology sebagai media untuk memudahkan wisatawan
menikmati ekowisata bahari di Kabupaten Kotabaru. Dan Faktor
eksternal yang menjadi peluang dalam pengembangan ekowisata
di Kabupaten Kotabaru adalah adanya kebijakan pengembangan
pariwisata yang akan mampu menarik minat investor untuk
berinvestasi, menggerak perekonomian dengan meningkatkan
pendapatan masyarakat lokal dengan ikut terlibat dalam kegiatan
pariwisata. Factor ekternal yang menjadi ancaman adalah
pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Kabupaten
Kotabaru. Strategi yang dapat diterapkan untuk
mengembangkan ekowisata bahari di Kabupaten Kotabaru
adalah meningkatkan penggunann financial technology untuk
memudahkan wisatawan bertransaksi selama pandemi Covid-19.
15
BAB IV
HASIL PENILITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten/ Kota
a. Kondisi Geografis dan Administrasi Wilayah
16
110º12’34”- 110º31’08” Bujur Timur. Secara administratif
Kabupaten Bantul berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul di
sebelah timur, Kabupaten Kulonprogo di sebelah barat, dan
samudraa Indonesia di sebelah selatan.
Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, 75 Desa, dan
933 pendukuhan. Berdasarkan Sensus pada tahun 2010-2020 laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Bantul mencapai 0,76% , dengan
populasi penduduk 985,770 jiwa yang rincian 491,033 jiwa laki-laki
dan 494,737 jiwa perempuan. Jumlah kepadatan penduduk terbesar
berada di Kecamatan Banguntapan sebesar 4.374,82 jiwa dan
jumlah kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Dlingo
sebesar 695,60 jiwa.
17
Gambar 4. Jumlah Penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
(Sumber : https://bantulkab.go.id/data_pokok/index/0000000029/data-
kependudukan.html)
1) Topografi
Kabupaten Bantul mempunyai luas wilayah 506,85 km2.
Wilayah ini merupakan 15,9% dari luas keseluruhan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul memiliki
topografi sebagai dataran rendah (40%) dan lebih dari
separuhnya (60%) daerah perbukitan yang kurang subur, secara
garis besar terdiri dari :
a) Bagian Barat adalah daerah landai yang kurang serta
perbukitan yang membujur dari Utara ke Selatan seluas
89,86 km2 (17,73 % dari seluruh wilayah).
b) Bagian Tengah adalah daerah datar dan landau merupakan
daerah pertanian yang subur seluas 210,94 km2 (41,62%).
c) Bagian Timur adalah daerah yang landau, miring dan terjal
yang keadaan nya masih lebih baik dari daerah bagian
Barat, seluas 206,05 km2 (40,65%).
d) Bagian Selatan adalah sebenarnya merupakan bagian dari
daerah bagian Tengah dengan keadaan alamnya yang
18
berpasir dan sedikit berlaguna, terbentang di Pantai Selatan
dari Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek.
2) Kondisi Iklim
Menurut klasifikasi iklim Koppen, Bantul memiliki iklim
muson tropis. Sama seperti Kabupaten lain di Indonesia, musim
hujan di Kabupaten Bantul di mulai bulan oktober hingga maret,
dan musim kemarau bulan april hingga september. Rata-rata
curah hujan di Bantul adalah 90,76 mm, dan bulan paling tinggi
curah hujannya adalah desember,januari, dan februari. Suhu
udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata 30
derajat celcius.
19
manfaat yang di milikinya, salah satunya yaitu pantai Goa
Cemara yang terletang di Kabupaten Bantul.
20
Tabel 1. Data
Kunjungan Wisatawan
Tahun Jumlah
2016 137.278
2017 360.488
2018 853.333
2019 707.728
2020 23.579
Sumber : Data pengelola Pantai Goa Cemara
21
Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis
Kelamin
Laki-laki
40%
Perempuan
60%
22
luar provinsi terdapat 5% atau 1 orang dan luar negeri terdapat 1
orang atau 5%.
Bermain
45%
23
Gambar 9. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kegiatan Yang Dilakukan
(sumber : hasil penelitian, 2021)
Berdasarkan diagram diatas menjabarkan karakteristik
wisatawan berdasarkan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut ini,
menikmati keindahan alam sejumlah 40% atau 8 orang, bermain
sebanyak 45% atau 9 orang, melakukan wisata religi sebanyak 10%
atau 2 orang dan belanja sejumlah 5% atau 1 orang saja.
Teman/Keluarga/Kolega Internet
50% 45%
24
Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Frekuensi
Kunjungan
Jarang
30%
25
Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Harga Tiket Masuk
Mahal
5%
Biasa
Murah 40%
55%
Kendaraan Pribadi
100%
26
Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Lama
Perjalanan
>12 Jam
6-12 Jam 5%
25%
1-2 Jam
70%
Sangat Mudah
35%
Mudah
65%
27
Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kendala
Kurang Bersih
5%
Kurangnya Amenitas Kesulitan Aksesibilitas
15% 10%
Sangat Menarik
25%
Menarik
75%
28
Berdasarkan diagram diatas karakteristik wisatawan
berdasarkan pendapat mengenai daya tarik wisata yang ada di Pantai
Goa Cemara terbagi kedalam sangat menarik sejumlah 25% atau 5
orang dan menarik berjumlah 75% atau 15 orang.
Wisata Olahraga
30%
Food Court
40%
Gambar 19. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Fasilitas Yang Perlu
Dikembangkan
(sumber : hasil penelitian, 2021)
29
Berdasarkan diagram yang ditampilkan di atas, karakteristik
wisatawan berdasarkan fasilitas yang perlu dikembangkan dibagi
dalam presentase berikut ini, pengembangan lapangan olahraga
sebanyak 25% atau 5 orang, pasar seni sejumlah 35% atau 7 orang
dan foodcourt 40% atau 8 orang.
30
Gambar 20. Pemadangan pantai Goa Cemara
(Sumber : dokumentasi penulis)
31
a) Konservasi Penyu
Pantai Goa Cemara Memiliki daya tarik yang unik
yaitu menjadi salah satu kawasan konservasi penyu.
b) Outbond
Pantai Goa Cemara juga menyiadan paket wisata
Oautbond untuk wisatawan rombongan biasanya dari
anak- anak sekolah, organisasi- organisasi, atapun dari
instansi pemerintahan.
c) Camping Ground
Pengelola Pantai Goa Cemara menyidiakan
Camping Grown bagi wisatawan yang ingin berkemah di
bawah pepohonan cemara dengan view menghadap ke laut
di padu suara deburan ombak.
32
Gambar 25. Foto Camping Ground di Pantai Goa Cemara
(Sumber : dokumentasi pengelola)
e) Berkuda
Di lokasi Pantai Goa Cemara Juga disediakan kuda
yang disewakan dan siap menghantarkan wisatawan untuk
berkeliling di sekitar pantai, bagi wisatawan yang tidak
bisa menunggangi kuda akan di dampingi oleh pak kusir
pemandu kuda.
33
Gambar 27. Foto wisatawan menunggangi kuda
(Sumber : dokumentasi pengelola)
34
Gambar 29. Spot Foto Pantai Goa Cemara
(Sumber : dokumentasi penulis)
3) Something to Buy
a) Oleh- Oleh Hasil Bumi
Di area Kawasan Pantai Goa Cemara terdapat
pasar tradisional yang terletak di jalan utama, dekat
dengan kawasan parkir Pantai Goa Cemara terdapat pusat
jual beli oleh-oleh terutama hasil bumi dari warga patihan.
Oleh khas patihan antara lain ada melinjo, ubi jalar
berbagai jenis, serta hasil bumi dan sayur mayur dari
daerah patihan dan sekitarnya.
35
warung-warung makan yang menyediakan pula minuman
dan snack.
c) Souvenir / cindramata
Selain pasar tradisional yang menyediakan oleh-
oleh hasil bumi dan warung-warung makan di Pantai Goa
Cemara juga terdapat toko-toko sovenir yang
menyediakan berbagai cindramata yang di berbahan
kerang – kerang laut seperti cermin, figura, dan hordeng,
gantungan kunci dan hiasan gantungan lampu.
36
b. Denah Pantai Goa Cemara
Atraksi-atraksi yang di sebutkan di atas dapat di lihat
lokasinya pada denah lokasi Pantai Goa Cemara yang ada di bawah
ini :
c. Aksesibilitas
Pantai Goa Cemara terletak di Dusun Patihan Gadingsari
Sanden Kabupaten Bantul, Jarak Pantai Goa Cemara dari pusat
Kota Yogyakarta sangat mudah dijangkau dengan akses jalan yang
baik dengan pemilihan rute tercepat melalui google maps. Pantai
Goa Cemara berada di Jalan Lintas Selatan, Bantul atau sekitar satu
jam dari pusat kota Yogyakarta dan dapat diakses dengan mudah
dari tiga arah daerah berbatasan. Dari timur via Jl Parangtritis lanjut
JLS (Jalan Lintas Selatan), dari arah Semarang melewati kota Jogja
via Jl Bantul – Jl Samas, ataupun dari Purworejo melewati JLS
(Jalan Lintas Selatan) dan Jl Srandakan. Kesemua jalur dapat
dilintasi dengan mudah oleh konvoi big bus sekalipun, karena selain
jalur yang luas, kontur jalan juga sangat rata.
37
Gambar 34. Peta Pantai Goa Cemara dari Pusat Kota Yogyakarta
(sumber : dokumentasi penulis dan google maps )
d. Amenitas
Ketersediaan amenitas atau fasilitas berpengaruh secara
positif terhadap Kepuasan Pengunjung pantai Goa Cemara dan juga
secara tidak langsung memotivasi calon wisatawan untuk datang
berkunjung guna menikmati objek wisata dalam kurun waktu yang
relatif lama. Amenitas yang tersedia antara lain :
1) Area Parkir
Lahan parkir sangat dibutuhkan di area wisata untuk
memakirkan kendaraan wisatawan. Lahan parkir yang tersedia
di pantai goa cemara dapat menampung 70 bus, 800 mobil, dan
1900 motor. Dengan asumsi kendaraan berhenti pada satu
waktu. Namun demi kenyamanan lalu lalang pengunjung dan
akses untuk kendaraan in-out kawasan, rata-rata harian kapasitas
Taman Parkir hanya diisi sepertiga dari jumlah tersebut diatas.
38
Gambar 35. Foto Parkir Pantai Goa Cemara
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
2) Protokol Kesehatan
Dalam menghadapi pandemic Covid-19 maka pengelola
Pantai Goa Cemara menyediakan berbagai fasilitas sesuai
protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, alat pengukur
suhu tubuh dan peringatan menggunakan masker selama
memasuki kawasan pantai Goa Cemara untuk menhindari virus
Covid-19.
39
3) Pos Pengamanan Terpadu
Demi terciptanya suasana aman dan tertib bagi para
pengunjung, maka Pokdarwis Pantai Goa Cemara membentuk
pengurus khusus yaitu keamanan dan ketertiban. Rasa aman
tersebut tidak hanya dapat menghindari masalah kriminalitas,
tetapi juga aman secara luas, yaitu aman dari penyakit,
gangguan dari hewan/serangga berbahaya, dan antisipasi
bencana alam.
4) Kantor Sekertariat
Kantor Sekretariat dibangun sebagai pusat informasi,
administrasi dan penghubung antara pengunjung dengan
Pokdarwis Pantai Goa Cemara. Koordinasi terkait event dan
segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengunjung
dilayani satu atap di kesekretariatan.
40
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
5) Panggung kesenian
Panggung kesenian di pantai Goa Cemara berfungsi
sebagai area event pentas seni yang diselenggarakan oleh
pengelola, dinas pariwisata bahkan pengunjung.
6) Mushola
Pantai Goa Cemara menyediakan sarana atau tempat
untuk beribadah, untuk penentuan ketertiban dalam hal wudhu
dibedakan untuk perempuan wudhu di sebelah selatan tempat
yang lebih tertutup, sedangkan untuk laki-laki berwudhu di
sebelah utara.
7) Toilet
41
Toilet umum di Pantai Goa Cemara di tempatkan pada
bagian selatan agar memudahkan akses pengunjung setelah
bermain di pinggir pantai, untuk membersihkan diri. Kebersihan
kamar mandi pantai goa cemara sangat dijaga dan sangat
diperhatikan.
8) Pendopo
Bagi wisatawan yang ingin mengadakan acara baik resmi
dan santai di ruang terbuka, dapat menyewa pendopo disediakan
oleh pihak pengelola.
42
9) Tempat Sampah
Untuk menjaga kebersihan dan keindahan pantai Goa
Cemara, pihak pengelola menyediakan tempat sampah di
berbagai titik di kawasan Pantai Goa Cemara.
e. Kelembagaan
Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang penulis
lakukan di Pantai Goa Cemara terdapat kelembagaan atau organisasi
kepengurusan yang bertugas dalam mengelola Wisata Pantai Goa
Cemara. Pantai Goa Cemara dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS) dan dibawah bimbingan Dinas Kabupaten Bantul,
Yogyakarta. Berikut susunan kepengurusan Pantai Goa Cemara :
43
Waryadi
Seksi-Seksi
1. Keamana
Nursahid
Jumiyo
Suwondo
Mujiyo
Yunian
2. Kebersihan Sumaryadi
Saryanto
3. Event Suratijo
Rohjiyanto
Yatiman
Beni
Susanto
Juari
4. Parkir Tri
Harjanto
Sarjiyo
Tusgiyanto
Suradal
Suyoto
Tri susanto
5. Seni dan Promosi Fajar subekti
Surajiyo
Iwan sucahya
6. Humas Wahadi
Suparman
7. Kelistrikan Tuparman
Jumakir
8. Pembangunan Sugito
9. Mck Sudiro
a. Pelestrian b. Sumartono
44
Adapun aturan organisasi Kelompok Sadar Wisata Pantai
Goa Cemara yang telah tercantum dalam AD/ART bersifat dinamis
dan fleksibel dalam antrian siap berubah mengikuti perkembangan
yang tercantum dalam buku AD/ART Pokdarwis Pantai Goa
Cemara.
45
sudah baik, lengkap dan
menarik yang tersedia untuk
wisatawan
2. Aksesibilitas di Pantai Goa
Cemara sudah memadai,
dapat dilewati oleh motor,
mobil, bus atau kendaraan
pribadi lainnya, akan tetapi √
tidak adanya transportasi
umum yang menjangkau
wilayah Pantai Goa Cemara
menjadi kekurangannya.
3. Amenitas di Pantai Goa
cemara masih kurang,
dikarenakan jauhnya letak
fasilitas kesehatan yang
layak, kurangnya fasilitas
sanitasi yang layak dan √
sesuai standar, tidak adanya
ruang ramah untuk ibu
menyusui.
46
AD/ART
6. Dari segi geomorfologi
pantai goa cemara
didominasi oleh bentang
√
lahan marin yang dimana
rentan terhadap bencana
seperti erosi atau abrasi.
47
Media Promosi Pantai Goa Cemara dengan Youtube
Sumber: https://goacemara.com/ https://m.facebook.com/goacemarajogja
c. Persaingan
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pengelola
Pantai Goa Cemara memiliki pesaing diantaranya Pantai Parangtritis
48
dan Pantai Parang Kusumo yang mana Pantai Goa Cemara masih
kalah famous, selanjutnya Pantai pelangi, dan Pantai Cemara Sewu
yang memiliki daya tarik menyerupai Pantai Goa Cemara yaitu
terdapat pohon-pohon Cemara yang sebagai daya tariknya.
d. Wisatawan
Faktor penentu keberhasilan sebuah objek wisata ditentukan
dari banyaknya wisatawan yang berkujung ke objek wisata tersebut
tetapi kepuasan wisatawan juga perlu diperhatikan agar length of
stay atau waktu kunjung wisatawan lebih lama dan tidak hanya
sekali, wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata ada
kepuasan maka hal itu menjadikan keuntungan bagi pengelola objek
wisata tersebut.
Karakteristik wisatawan pada suatu objek wisata juga penting
guna meningkatkan objek wisata tersebut agar ada inovasi baru yang
berkualitas. Dalam penelitian ini penulis membagikan kuesioner
kepada wisatawan sebagai responden dalam kegiatan observasi yang
sudah dilakukan di Pantai Goa Cemara.
Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa
Cemara merasa puas dengan atraksi (daya tarik) dan fasilitas yang
ada dibuktikan dari hasil kuesioner bahwa 25% wisatawan sangat
tertarik dengan data tarik yang ada di Pantai Goa Cemara, 75%
tertarik, yang kurang terarik 0% serta tidak tertarik 0%.
Selain kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa
Cemara, harga tiket masuk ke Pantai Goa Cemara juga tergolong
murah dibuktikan dengan hasil kuesioner 55% wisatawan memilih
murah, 40% biasa, dan 5% menyatakan mahal.
Frekuensi kunjungan wisatawan juga dapat dijadikan batas
kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara,
sebagian besar wisatawan mengaku cukup sering sebanyak 30% (2-6
49
kali dalam setahun), 40% mengatakan baru kali ini dan 30%
mengatakan jarang ( 1 kali dalam setahun).
f. Teknologi
Berdasarkan dari hasil observasi, wawancara dengan
pengelola dan dokumentasi menunjukan bahwa teknologi yang
digunakan di Pantai Goa Cemara masih kurang, terlihat dari proses
manual yang masih di lakukan untuk ticketing yaitu masih merobek
tiket masuk dan tiket parkir secara manual, dan teknologi yang di
manfaatkan dalam pemasaran, seperti penggunaan website dan
social media juga terkendala oleh signal untuk mengakses jaringan
internet karna berada di kawasan terpencil.
g. Kerjasama
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan
pengelola Pantai Goa Cemara terbilang sangat baik kerjasama
dengan pemerintah maupun kerjasama dengan pihak swasta. Pantai
Goa Cemara mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata
Kabupaten Bantul berupa bantuan Pelatihan penguatan SDM
50
pariwisata setiap setahun sekali, bantuan amenitas atau fasilitas
berupa pendopo, mushola, toilet, tempat sampah, dan westafel
tempat cuci tangan. Kerjasama keamanan dengan kepolisian, satpol-
PP, tim SAR, TNI AL, kerjasama dengan DKP yeng memberikan
bantuan pembangkit listrik tenaga surya, kerjasama dengan
akademisi kampus UGM yang baru-baru ini memberikan bantuan
mesin pencacah sampah, dan kerjasama dengan pihak swasta
komunitas-komunitas otomotif berupa kalaborasi promosi serta
kerjasama dengan Event Organizer untuk acara pertunjukan musik
maupun acara pertunjukan seni.
Gambar 45. Foto abrasi Pantai Goa Cemara dan area palung
Sumber : dokumentasi pengelola Pantai Goa Cemara
51
1. Dari segi regulasi Pantai
Goa Cemara memiliki izin
resmi dari Dinas
√
Pariwisata Kabupaten
Bantul
2. Pemasaran pada Pantai
Goa Cemara dilakukan
dengan baik, mulai dari
promosi penjualan,
periklanan, personal √
selling, pemasaran
langsung dan promosi
sosial media.
52
orang tua.
4. Analisis SWOT
Untuk melakukan analisis dari faktor internal dan faktor eksternal
yang telah dijabarkan diatas, penulis menerapkan analisis secara matriks
SWOT seperti dibawah ini :
53
Internal Strenght (Kekuatan) Weakness(Kelemahan)
1. Atraksi wisata 1. Aksesibiltas dapat
yang dimiliki oleh dilewati oleh
Pantai Goa motor, mobil, bus
Cemara sudah atau kendaraan
baik, lengkap dan pribadi lainnya,
menarik yang akan tetapi tidak
tersedia untuk adanya transportasi
wisatawan. umum yang
2. Ancillary Service menjangkau
atau layanan wilayah Pantai Goa
pendukung Cemara menjadi
pariwisata yang kekurangannya.
ada pada Pantai 2. Amenitas menjadi
Goa Cemara nilai minor
sudah cukup dikarenakan
lengkap dengan jauhnya letak
disertai prinsip fasilitas kesehatan
pemberdayaan yang layak,
masyarakat kurangnya fasilitas
setempat dengan sanitasi yang layak
cukup baik. dan sesuai standar,
3. Kelembagaan tidak adanya ruang
serta sumber daya ramah untuk ibu
manusia yang menyusui.
terdapat pada
Pantai Goa
Cemara sudah
sangat baik.
Eksternal
55
2) Bekerjasama dengan akademisi untuk penelitian dan juga
stakeholder terkait untuk penyediaan layanan sanitasi yang
sesuai standar, ruang untuk ibu menyusui dan fasilitas kesehatan
di Pantai Goa Cemara.
56
C. Jawaban Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi dan komponen pariwisata di Pantai Goa Cemara
?
Pantai Goa Cemara merupakan objek daya tarik wisata yang
mempunyai potensi keindahan alam dengan bentang lahan marine degan
komponen wisata yang cukup lengkap, baik dan bervariasi dengan sifat
pemberdayaan masyarakat setempat, mulai dari atraksi wisata, amenitas,
ancillary service, aksesibilitas, kelembagaan dan juga sumber daya
manusianya.
57
sebelum terjadinya pandemi Covid-19 terus mengalami peningkatan
positif secara stabil. Hanya pada tahun 2020 di waktu bencana kesehatan
yang melanda seluruh dunia menyebabkan penurunan jumlah kunjungan
wisatawan secara drastis. Hal tersebut disebabkan oleh ketakutan
tertularnya virus Sars Cov-2 yang melanda masyarakat dan pembatasan
aktivitas masyarakat oleh pemerintah demi memutus mata rantai
penularan Covid-19.
Untuk karakteristik wisatawan yang berkunjung di Pantai Goa
Cemara sangat bervariatif, hal itu dapat dilihat melalui indikasi jenis
kelamin, usia, daerah asal wisatawan, motivasi berwisata, lama
perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, pendapat mengenai daya tarik
wisata, frekuensi kunjungan dan kendalanya.
58
penyu, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sesuai protokol
kesehatan yang standar, dan dapat menjadi pariwisata yang
berkelanjutan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di dalam penulisan
artikel ilmiah yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan mengenai strategi pengembangan Pantai Goa Cemara berbasis
bentang lahan marine pada era pandemi Covid-19 di Kabupaten Bantul ini
melalui masyarakat setempat yang berperan penting sebagai roda penggerak,
penjaga kelestarian dan menjadi inovator utama.
Yang kemudian membangun jaringan komunikasi serta bekerja sama
bersama pemerintah, akademisi, lembaga terkait (konservasi alam, badan
penanggulangan bencana, dll) dan pihak swasta untuk pengembangan
pengelolaan di Pantai Goa Cemara. Kekuatan serta peluang yang dimiliki
oleh Pantai Goa Cemara melalui keindahan alam dengan bentang lahan
marine yang mempunyai ciri khas ribuan pohon cemara serta menjadi pantai
tujuan penetasan telur penyu, mesti dimanfaatkan serta dijaga kelestariannya
untuk menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Namun, hal tersebut perlu dukungan penyediaan fasilitas pendukung
pariwisata yang layak sesuai standar kesehatan, kenyamanan dan keamanan
untuk wisatawan di masa pasca pandemi Covid-19, perbaikan aksesibilitas
dengan penyedian transportasi umum menuju dan dari Pantai Goa Cemara,
pembaruan inovasi alternatif atraksi wisata olahraga dan pembangunan atau
perbaikan jaringan internet di kawasan Pantai Goa Cemara. Jaringan internet
59
ini dianggap penting untuk pengembangan promosi Pantai Goa Cemara
dengan konten kreatif di sosial media menjadi lebih optimal.
B. Saran
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang telah dilakukan pada
daya tarik wisata Pantai Goa Cemara, terdapat saran untuk strategi
pengembangan Pantai Goa Cemara, seperti berikut ini :
1. Untuk Pemerintah atau Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul
a. Menjalin komunikasi bersama pengelola Pantai Goa Cemara untuk
membangun kerjasama dengan pihak swasta, BUMN atau BUMD
dan lembaga yang terkait sesuai dengan rencana strategi
pengembangan, pelestarian serta keberlanjutan Pantai Goa Cemara.
b. Memberikan pelatihan-pelatihan dan pendampingan pariwisata
secara lebih mendalam untuk lebih meningkatkan lagi kualitas
sumber daya manusia di Pantai Goa Cemara.
2. Untuk Pengelola Daya Tarik Wisata Pantai Goa Cemara
a. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pihak pemerintah
daerah atau pusat, pihak swasta ataupun BUMN serta BUMD untuk
perbaikan dan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata dan
jaringan internet.
b. Menambah alternatif atraksi wisata baru untuk menunjang aktivitas
pariwisata di Pantai Goa Cemara.
c. Memperbaiki isi konten promosi di media sosial secara lebih kreatif.
d. Memberikan ruang untuk display souvenir, kuliner dan produk
kreatif khas Kabupaten Bantul.
60
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL
Anggola, D., Alhadi, E., Jauhari, H., Bisnis, J. A., & Sriwijaya, P. N. (2021).
Jurnal Terapan Ilmu Ekonomi , Manajemen dan Bisnis. 1(1), 9–19.
Sistem, M., Geografis, I., Selo, D. I. K., & Boyolali, K. (2010). Analisis potensi
bahaya tanah longsor menggunakan sistem informasi geografis (sig) di
kecamatan selo, kabupaten boyolali.
61
WEB
https://pariwisata.bantulkab.go.id/filestorage/berkas/2021/06/grafik
%20pendapatan.png
https://bantulkab.go.id/data_pokok/index/0000000028/data-umum.html
http://bpka.jogjaprov.go.id/
https://bantulkab.go.id/data_pokok/index/0000000029/data-kependudukan.html
62