PROPOSAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat melakukan penelitian pada Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako
Oleh :
URBANUS PANUS
C 301 16 220
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang........................................................................ 1
1.2 RumusanMasalah................................................................... 5
1.3 TujuanPenelitian.................................................................... 5
1.4 ManfaatPenelitian.................................................................. 6
1.5 SistematikaPenulisan............................................................. 6
iv
3.3.2 Sumber Data............................................................... 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data..................................................... 25
3.5 Populasi dan Sampel.............................................................. 26
3.5.1 Populasi...................................................................... 26
3.5.2 Sampel........................................................................ 26
3.6 Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel.................... 28
3.6.1 Variabel Independen.................................................. 28
3.6.2 Variable Dependen..................................................... 29
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................. 32
3.7.1 Uji Asumsi Klasik...................................................... 32
3.7.2 Uji Normalitas............................................................ 32
3.7.3 Uji Multikolinearitas..................................................
3.7.4 Uji Heteroskedastisitas...............................................
3.7.5 Uji Autokorelasi.........................................................
3.8 Metode Analisis..................................................................... 33
3.8.1 Analisis Linear Berganda........................................... 33
3.9 Pengujian Hipotesis............................................................... 38
3.9.1Uji F ........................................................................ 38
3.9.2Uji T ........................................................................
3.9.3Uji R2 ........................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 40
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pendapatan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, hasil perusahaan milik daerah, retribusi daerah, dan
sumber lainnya yang merupakan pendapatan asli daerah yang sah.Salah satu cara
merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber
peranan migas sebagai penghasil devisa, karena itu pariwisata merupakan salah
pada masa mendatang dan disamping itu juga dapat meningkatkan pendapatan
pajak negara. Selain itu pariwisata dirasakan cukup adil dalam pengembangan
1
ekonomi, sehingga mendapat prioritas cukup tinggi untuk meningkatkan
penghasilan negara.
upaya yang mengembangkan dan memanfaatkan objek dan daya tarik wisata,
yang terwujud antara lain dalam bentuk kekayaan alam, keragaman flora dan
salah satu kekuatan pembangunan yang dapat diandalkan dan tetap bertahan,
2
tujuan wisata berbagai jenis wisata di tawarkan di tempat ini diantaranya wisata
ini.Wisata kabupaten Tanatoraja tidak hanya dikenal di dalam negri saja tapi juga
sudah dikenal luas hingga mancanegara hal ini terbukti dari banyaknya kunjungan
kecamatan dan 112 desa serta berada di ketinggan antara 300 – 2.500 m di atas
permukaan laut menjadikan tanatoraja sebagai salah satu destinasi wisata yang
cukup populer. Tanatoraja adalah salah satu tempat konservasi peradaban budaya
Proto Melayu Austronesia yang masih terawat dengan baik hingga kini.
dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2009. Hal ini juga di
dukung oleh Pemerintah Jepang agar Tana Toraja dijadikan Situs Warisan Dunia
UNESCO. hal ini tentunya dapat menjadi salah satu sumber pendapatan daerah
3
yang dapat di andalkan.Pendapatan daerah kabupaten Tanatoraja dari sumber
kontribusi sektor pariwisata ini terbilang masih kecil mengingat sektor pariwisata
PAD sektor pariwisata sebesar 5,4 triliun rupiah atau sebesar 83% ,hal ini
peningkatan PAD.
Berdasarkan penjelasan latar belakang ini, maka judul penelitian ini adalah
Kabupaten Tanatoraja”
4
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
bermanfaat bagi:
b. Bagi penulis
5
c. Bagi pembaca
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab dua ini akan diuraikan landasan teoritis menjelaskan teori-teori
diteliti yaitu tentang apa yang seharusnya sehingga timbul adanya hipotesis
6
penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode
analisis.
dilakukan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
implikasi dari hasil analisis data dan interpretasi yang dibuat dalam penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan atas hasil penelitian dan saran atas dasar hasil
penelitian tersebut.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PenelitianTerdahulu
(Sunarto & Reni Dyah Ayu Nur Fatimah,2016) meneliti tentang Pengaruh
dengan menggunakan metode sekunder yaitu data yang diperoleh oleh peneliti
secara tidak langsung, biasanya berupa catatan, dokumen, buku, dan laporan.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan realisasi penerimaan retribusi, tarif
obyek wisata, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada diseluruh Kabupaten
Gunung Kidul mulai dari tahun 2013-2015. Metode pengumpulan data yang
catatan, dan buku yang berisi tentang penerimaan retribusi dan penetapan tarif
objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul mulai dari tahun 2013 sampai tahun
8
(Ida Bagus Agastya Brahmana Wijaya, & I ketut Sudiana,2016) melakukan
dan retribusi obyek wisata terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Bangli.
pajak hotel restoran dan retribusi obyek wisata berpengaruh terhadap pendapatan
asli daerah. Di pihak lain terdapat pengaruh tidak langsung dari jumlah kunjungan
wisatawan terhadap pendapatan asli daerah melalui retribusi obyek wisata dan
kunjungan, lama tinggal dan belanja wisatawan terhadap pendapatan asli daerah
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh jumlah kunjungan, lama tinggal dan belanja
khusus ibukota jakarta .Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif, sumber data yang di gunakan adalah data Primer dan data
pengaruh positif dan signifikan terhadap PAD sektor pariwisata di Provinsi DKI
9
wisatawan ke destinasi wisata di Provinsi DKI Jakarta maka akan semakin tinggi
pula PAD sektor Pariwisata di Provinsi DKI Jakarta.(2) Lama tinggal memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap PAD (3) Belanja wisatwan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap PAD (4) jumlah kunjungan, lama tinggal
dan belanja wisatawan memiliki pengaruh yang signifikasn terhadap PAD sektor
(Novi Yanti & Riska Hadya, 2018) melakukan penelitian dengan judul,
retribusi objek wisata, jumlah usaha pariwisata dan PAD di Kota Padang; 2)
Apakah jumlah pengunjung, retribusi objek wisata dan jumlah usaha pariwisata
objek wisata terhadap PAD kota Padang mengalami penurunan dari tahun 2013
sampai tahun 2015. Namun pada tahun 2016 mengalami kenaikan dan stabil pada
tahun 2017. Hasil analisis korelasi menunjukkan jumlah wistawan, retribusi objek
wisata memiliki hubungan yang kuat dan signifikan terhadap peningkatan PAD
10
Kota Padang. Sedangkan jumlah UKM tidak memiliki hubungan yang kuat dan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti
Sunarto & Pengaruh Penerimaan a)Variabel a) Pada
Reni Dyah Retribusi dan Penetapan Penerimaan variabel
Ayu Nur Tarif Objek Wisata retribusi dan Jumlah
Fatimah, Terhadap Pendapatan Penetapan Kunjungan
2016 Asli Daerah Kabupaten Tarif Objek Wisatawan
Gunung Kidul Tahun Wisata
2013-2015. b)Variabel Y
Pendapatan
Asli Daerah
11
c) Variabel Y
Pendapatan
Asli Daerah
mereka tinggal di daerah atau negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
setiap orang yang datang di suatu Negara yang alasanya bukan untuk menetap
atau bekerja di situ secara teratur, dan membelanjakan uang yang di dapatkannya
di lain tempat.
12
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu
negara lain yang bukan merupakan Negara dimana ia bisa tinggal. Wisatawan
Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal disuatu negara karena
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya
5) Transit Tourist
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu yang
terpaksa singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas
kemauannya sendiri
13
6) Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata tetapi
perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuan yang utama telah selesai.
meliputi lima unsur penting agar wisatawan merasa puas dalam menikmati
1) Atraksi
wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan wisata adalah untuk memenuhi
tertarik pada suatu lokasi karena ciri-ciri khas tertentu. Kriteria ini dapat diuraikan
khususnya daya tarik wisata budaya b. Memiliki setidaknya lebih dari satu atraksi
2) Fasilitas
fasilitas harus dekat dengan pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung dan bukan
8sama atau sesudah atraksi berkembang. Suatu atraksi juga dapat merupakan
14
Gunn dan Turgut (2002),fasilitas merupakan fasilitas pelayanan dan sarana
dan penunjang kegiatan wisata. Kriteria ini dapat diuraikan menjadi beberapa
3) Infrastruktur
Unsur atraksi dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah jika belum
4) Transportasi
15
mereka kenal maka kepastian akan jaminan keamanan sangat penting,
2.3.1 Retribusi
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan
atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
pembayaran wajib dari penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
2009 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
2009:15-16):
16
1.Retribusi Jasa Umum
a. Retribusi Jasa Umum Bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi jasa
pelaksanaan desentralisasi,
c. Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badanyang
kemanfaatan umum,
penyelenggaraannya,
penyediaan jasa tersebut dengan tingkat dan atau kualitas pelayanan yang
lebih baik.
c.Retribusi Penggantian biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan
Sipil,
17
e.Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum,
a. Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi jasa
d.Retribusi terminal,
18
h.Retribusi rumah potong hewan,
kepentinganumum,dan
Berikutini adalah beberapa Jenis Retribusi Perizinan Tertentu yang meliputi antara
lain:
19
2.4 Penetapan Tarif Objek Wisata
2.4.1 Tarif
dibebankan atas suatu hal, kegiatan, kebijakan, atau apapun yang telah diatur
pungutan yang dibebankan untuk semua barang yang melewati negara baik keluar
ataupun masuk dan diatur melalui perundang-undangan seperti tarif ekspor, tarif
impor dan sejenisnya. Aliminsyah, dkk dalam buku Kamus Istilah Akuntansi
(2002:290-291) Tarif adalah pengaturan yang sistematik dari bea yang dipungut
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti tarif wisata adalah
penetapannya. Bisa saja usulan kepentingan dari pihak – pihak tertentu yang
terlibat atau mungkin pengalokasian sejumlah subsidi dari pihak tertentu seperti
aspek keadilan. Aspek keadilan yang dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana
20
pemerintah menentukan tarif retribusi sesuai dan layak dengan fasilitas – fasilitas
yang dinikmati oleh para wisatawan Dalam akuntansi sektor publik, menentukan
Tryadika S. 2014)
beban yang pantas dan wajar, atau dengan kata lain berapa harga pelayanan yang
akan ditetapkan. Aturan yang biasa dipakai adalah bahwa beban (charge) dihitung
Wisatawan Rp.20.000.-
mancanegara
21
2.5 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah
(2007:96), kelompok Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bagi menjadi empat jenis
pendapatan, yaitu:
2) Retribusi daerah, terdiri dari: Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha,
yang dipisahkan.
4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah, yaitu: Hasil penjualan
22
rupiah terhadap mata uang asing, dan komisi, potongan, ataupun bentuk
lain sebagai akibat dari penjualan dan/ atau pengadaan barang dan atau
tersebut karena wisatawan merupakan konsumen utama dari sebuah objek wisata.
23
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh,Abdurrahman Habibie Alghifari
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Penetapan Tarif
Objek Wisata
Keterangan:
Simultan
Parsial
2.7 Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis
diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variable yang diungkapkan
dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Berdasarkan latar belakang, rumusan
24
masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran, maka rumusan hipotesis dalam
banyaknya wisatawan yang berkunjung maka akan memberi dampak yang positif
bagi Daerah Tujuan Wisata (DTW) terutama sebagai sumber pendapatan daerah
jakarta” Hasil dari penelitian tersebut yaitu jumlah kunjungan wisatawan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap PAD sektor pariwisata di Provinsi DKI
Jakarta,
25
Meningkatnya pendapatan asli daerah salah satunya bersumber dari
Yanti & Riska Hadya, 2018) melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi
sektor pariwisata terhadap peningkatan PAD kota padang” adapun hasil dari
penelitian tersebut, variabel retribusi objek wisata memiliki hubungan yang kuat
kabupaten tanatoraja.
Penelitian yang dilakukan oleh (Sunarto & Reni Dyah Ayu Nur Fatimah, 2016)
menemukan bahwa Penetapan tarif objek wisata berpengaruh secara simultan dan
26
2.7.4 Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan,Penerimaan Retribusi dan
Kabupaten Tanatoraja.
Pendapatan asli daerah adalah salah satu sumber pendapatan yang dapat
yang besar, pemerintah perlu mencari sektor industri di daerahnya yang berpotensi
memperoleh peluang penerimaan pajak dan beragam retribusi resmi dari kegiatan
lakukan oleh (Ida Bagus Agastya Brahmana Wijaya, & I ketut Sudiana,2016)
retribusi obyek wisata. Kunjungan wisatawan, pajak hotel restoran dan retribusi
(Sunarto & Reni Dyah Ayu Nur Fatimah, 2016) dengan judul penelitian
pendapatan asli daerah kabupaten gunung kidul tahun 2013 – 2015” di dapatkan
27
hasil penelitian yaitu Penerimaan retribusi dan penetapan tarif objek wisata
kabupaten tanatoraja.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
salah satu daerah tujuan wisata yang sudah di kenal luas oleh
wisatawan (X1),Penerimaan retribusi objek wisata (X2) dan Penetapan tarif objek
wisata (X3) sebagai variable independen dan variabel Pendapatan Asli Daerah
merupakan metode penelitian yang berbasis pada filsafat positivisme, yang mana
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data
sekunder merupakan data yang di peroleh oleh peneliti secara tidak langsung,
29
biasanya berupa catatan,dokumen,buku, dan laporan.Menurut Sugiyono (2016:
225) data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sumber
data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder,
yang sudah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan cara membaca, melihat
atau mendengarkan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Badan
serta Badan Pusat Statistik kabupaten tanatoraja juga melalui media internet,
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
a.Observasi (pengamatan)
b.Kuesioner (angket)
c.Interview (wawancara)
d.Dokumen
30
metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode study
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan obyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah data mengenai jumlah
3.5.2 Sampel
retribusi,tarif objek wisata dan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten tanatoraja
31
3.6 Operasional Variabel dan PengukuranVariabel
Febriantini,2013).
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
Indonesia (KBBI), arti tarif wisata adalah tarif yang dikenakan kepada
32
seseorang yang melakukan kunjungan singkat, biasanya kunjungan untuk
bersenang-senang.
atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono 2014: 59).Pada
penelitian ini, variable dependen (variable terikat) adalah Pendapatan Asli Daerah
merupakan Pendapatan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, hasil perusahaan milik daerah, retribusi daerah,
dan sumber lainnya yang merupakan pendapatan asli daerah yang sah.
Ghozali (2013: 96), uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah
penggunaan model regresi yang dibuat telah memenuhi asumsi klasik. Pengujian
ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
Autokorelasi.
dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah yang mendekati normal (Umar, 2008: 79). Menurut Ghozali
(2006: 108), deteksi normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik)
33
pada sumbu diagonal dari grafik. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas
yaitu:
b. Jika data menunjukkan titik tersebut menyebarjauh dari garis diagonal atau
a. Nilai signifikan atau nilai probabilitas < 0,05, distribusinya tidak normal
b. Nilai signifikan atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusinya normal.
adanya korelasi antar variable bebas (independen). Menurut Ghozali (2012: 105),
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable
toleran yang lebih kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi
34
1
VIF =
1- R2
Keterangan:
1 – R2 = Tolerance
apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji ini untuk mengetahui apakah variable
residu pengamatan lain berbeda berarti ada gejala heteroskedastisitas dari model
regresi tersebut. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan variable bebas (SRESID)
b. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titiknya menyebar diatas dan di
linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
35
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya
(Rian saputra,2018).
membandingkan nilai durbin watson hitung (d) dengan nilai durbin watson tabel,
yaitu batas atas (du) dan batas bawah (dL). Kriteria pengujian adalah sebagai
berikut:
2.Jika dL < d < du, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak.
4.Jika 4 –du < d < 4 –dL, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak.
5.Jika du < d < 4 –du, maka tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatife.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
(kriterium), bila dua atau lebih variable dependen sebagai factor predictor
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi hasil analisis regresi ganda akan
36
Regresi linear berganda merupakan alat yang membutuhkan data yang terdiri dari
Y = α + β1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + e
Keterangan:
Y = Variabel Dependen
α = Konstanta
β1 - β n = KoefisienRegresi
X2 = Penerimaan Retribusi
e = Error.
korelasi yang digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari model
regresi yang digunakan. (Sugiyono 2017: 216) secara umum besarnya koefisien
a) R2< 0.2, maka model regresi linear berganda dikatakan sangat lemah.
b) 0.2 < R2<, maka model regresi linear berganda dikatakan lemah.
c) 0.4 < R2< 0.6, maka model regresi linear berganda dikatakan cukup lemah.
d) 0.6 < R2< 0.8, maka model regresi linear berganda dikatakan kuat.
e) 0.8 < R2, maka model regresi linear berganda dikatakan sangat kuat.
37
3.9 PengujianHipotesis
2014: 256)
R 2 /(k-1)
F=
(1-R 2 )/(n-k)
Dimana:
n = Jumlah sampel
pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan pedoman yang dilakukan yaitu
sebagai berikut:
a. Apabila Fhitung > Ftabel dan p < 0,05 maka terbukti semua variable bebas
terikat.
b. Apabila Fhitung>Ftabel dan p >0,05 maka terbukti semua variable bebas yang
terikat.
38
Nilai Fhitung diperoleh dari hasil perhitungan statistik (SPSS) dalam table
tingkat kepercayaan yang ditentukan) dengan cara melihat df1 dan df2. Nilai df1
adalah jumlah dari variable independen sedangkan nilai df2 adalah (N – K – 1),
dimana N = jumlah sampel, K =jumlah variable independen. Nilai df1 dan df2
dapat juga dilihat dari hasil perhitungan statistik (SPSS) dalam table Model
Summary.
berpengaruh terhadap variable dependen (Y) secara parsial (Ghozali, 2013: 98).
bi
th =
Sbi
Dimana:
th = Nilai t-hitung
bi = Parameter estimasi
39
b) Jika thitung<ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti
Nilai thitung diperoleh dari hasil perhitungan statistik (SPSS) dalam table
t bersifat duasisi maka nilai α dibagi (α/2). Jadi nilai t merupakan nilai dari (α/2).
independen (x) terhadap variabel dependen atau (Y) atau dengan kata lain R
square ini berfungsi untuk memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi
y.persyaratan yang harus terpenuhi agar kita dapat memaknai nilai koefisien
y. Sebaliknya jika hasil analisis dalam uji f tidak signifikan, maka nilai koefisien
40
DAFTAR PUSTAKA
Devilian Fitri, Dr. Ansofino, M.Si & Desi Areva, M. Pd ,(2014).Pengaruh Sektor
Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pesisir
Selatan. Jurnal, Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
41
Saputra, Rian and Zulkifli, Zulkifli (2018) PENGARUH JUMLAH WISATAWAN,
JUMLAH OBYEK WISATA, DAN RETRIBUSI OBYEK WISATA
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNG
KIDUL TAHUN 2012-2016. Skripsi thesis, STIE Widya Wiwaha.
42
LAMPIRAN
43
Daftar Pustaka
https://www.dqlab.id/data-sekunder-adalah-kenali-pengertian-kelebihan-dan-
kekurangan-data-sekunder
44
S., Alfonsus Marthin Tryadika (2014) IDENTIFIKASI FAKTOR –
FAKTOR PENENTU TARIF RETRIBUSI BIDANG PARIWISATA DI
KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA. Jurnal Ekonomi Akuntansi. p1-13.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
PERDA Kabupaten tanatoraja no.7 tahun 2017
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba
Empat
Halim, Abdul, 2007. Akuntansi Keuangan Daerah, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Devilian Fitri, Dr. Ansofino, M.Si & Desi Areva, M. Pd ,(2014).Pengaruh Sektor
Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pesisir
Selatan. Jurnal, Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
45
Bangli Periode 2009-2015.E-Jurnal ekonomi pembangunan universitas
udayana, vol.5, no.12 desember 2016.
Elisabet Pali,(2016). Analisis Efektifitas Penerimaan Pajak Daerah Sektor
Pariwisata Dan Kontribusinya Terhadap (PAD) Kabupaten Tana Toraja .
journals.ukitoraja.ac.id,Vol.2 No.1 (2016)
46