i
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumatera Selatan adalah salah satu dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.
Secara geografis Sumatera Selatan terletak pada koordinat antara 1-4oLS dan 102-
106oBT dan memiliki wilayah seluas 87.017,41 km2. Sumatera Selatan memiliki
ibu kota yang berada di Palembang dan diapit oleh beberapa Provinsi secara
geografis. Berbatasan dengan Jambi di sebelah utara, Kepulauan Bangka-Belitung
di sebelah timur, Lampung di sebelah selatan, dan Bengkulu di sebelah baratnya.
Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 13 pemerintahan
kabupaten dan 4 pemerintahan kota, beserta perangkat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, 2021). Hampir dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di
Sumatera Selatan memiliki objek wisata yang menari k, mulai dari wisata alam
maupun wisata buatan. Salah satu daerah yang terkenal akan objek wisatanya
adalah Kabupaten Lahat.
Lahat adalah kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Terdiri
dari 7 kecamatan induk diantaranya Lahat, Kota Agung, Kikim, Jarai, Tanjung
Sakti, Merapi, dan Pulau Pinang. Namun, setelah adanya pemekaran jumlah
kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat bertambah hingga saat ini berjumlah 22
kecamatan. Kabupaten Lahat sendiri terkenal dengan berbagai julukan,
diantaranya “Negeri 1000 megalith” dan “Negeri 100 air terjun”. Julukan tersebut
diberikan karena keindahan alam dan keunikan Lahat yang terkenal hingga ke
manca negara. Kabupaten Lahat sendiri menyimpan keindahan alam yang dapat
membuat setiap mata memandangnya dengan kagum. Memiliki berbagai objek
wisata diantaranya perbukitan, air terjun, situs megalith, taman, sungai, olahraga
air, dan masih banyak lagi.
Saat ini sektor pariwasata sedang digalakkan oleh Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif. Meskipun sedang dalam masa sulit akibat Covid-19,
Menparekraf tetap optimis memberikan kebijakan wisata yang aman dengan
tetap mematuhi protokol kesehatan. Pada saat awal merebaknya Covid-19, geliat
ekonomi di industri pariwisata mengalami penurunan yang sangat drastis.
Namun hal tersebut segera diatasi pemerintah melalui Panduan Pelaksanaan
Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE). Dengan
dikeluarkannya panduan tersebut, masyarakat yang ingin berwisata tidak perlu
takut untuk berlibur di berbagai destinasi wisata.
Banyaknya objek wisata yang tersedia tentunya akan dapat menguntungkan
apabila dikelola dengan baik. Dengan keindahan alam yang memukau, wisata
buatan yang menarik, serta jejak historis yang begitu kental, akan sangat menarik
jika dapat dikunjungi semuanya. Akan tetapi, pengelolaan wisata di Kabupaten
Lahat saat ini belum dikelola secara maksimal. Masih banyak tempat wisata yang
sangat sedikit atau bahkan belum pernah dijamah oleh wisatawan. Kurangnya
2
informasi mengenai lokasi dan belum adanya suatu wadah yang menghimpun
informasi keberagaman objek wisata merupakan salah satu dari banyaknya faktor
yang membuat pertumbuhan wisata di Kabupaten Lahat belum maksimal.
Mengutip dari perkataan Menparekraf Pak Sandiaga Salahuddin Uno yang
berkata bahwa pendekatan teknologi digital yang memetakan seluruh potensi
pariwisata di Indonesia dan didasari dengan Inovasi, digitalisasi serta kreativitas
destinasi harus diprioritaskan dalam setahun ke depan. Berangkat dari perkataan
tersebut maka sudah seharusnya, Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa ikut
serta untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Berdasarkan dari permasalahan diatas, penulis mencoba untuk menjawab
permasalahan tersebut. “BERAYAK” adalah platform digital yang menyediakan
informasi tentang objek wisata yang ada di Kabupaten Lahat. Tak hanya
menyediakan informasi, “BERAYAK” juga menyediakan pemandu wisata (tour
guide) yang terkemas dalam paket wisata yang dapat dipilih wisatawan agar
mendapatkan pengalaman terbaik dalam melancong. “BERAYAK” bekerjasama
dengan masyarakat dan beberapa mitra usaha di Kabupaten Lahat dengan harapan
pelanggan dapat merasakan pelayanan terbaik dari platform ini dan dapat
membangkitkan ekonomi yang semulanya lesu menjadi tumbuh. Hal ini pula yang
dapat membantu Indonesia mencapai Indonesia Emas 2045 dengan peningkatan
ekonomi melalui potensi pariwisata.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menjadikan permasalahan mahasiswa dan para remaja dalam
berwisata menjadi ide bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan?
2. Bagaimana meningkatkan profesionalitas dan pelayanan aplikasi
“BERAYAK” kepada pelanggan?
3. Apa saja layanan yang dibutuhkan untuk menarik wisatawan menggunakan
aplikasi “BERAYAK” ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan permasalahan mahasiswa dan para remaja dalam berwisata
menjadi ide bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.
2. Meningkatkan profesionalitas dan pelayanan aplikasi “BERAYAK” kepada
pelanggan.
3. Memberikan layanan yang dibutuhkan untuk menarik wisatawan
menggunakan aplikasi “BERAYAK”.
1.4 Manfaat
Kegunaan dari perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut:
Bagi Masyarakat:
1. Memaksimalkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Lahat.
2. Meningkatkan inovasi di bidang start up yang bergerak dalam sektor
pariwisata.
3
2. Sistem terstandarrisasi dan tersistemasi dengan model yang bisnis yang lebih
baik.
3. Nama mitra akan semakin terkenal.
2.3 Peluang dan Target Pasar
Kebutuhan akan perjalanan ketempat wisata di era sekarang sangatlah
meningkat. Apalagi di era ini tingkat stres setiap orang semakin menjadi-jadi, hal
itulah yang membuat mereka harus refreshing, salah satu cara untuk refreshing
adalah dengan mengunjungi tempat wisata. Belum lagi dengan padatnya jadwal
tiap orang, mulai dari mahasiswa yang selalu menunggu liburan akhir semester,
pekerja kantoran yang menunggu libur akhir pekan, serta libur libur panjang
lainnya, memungkinkan tempat wisata merupakan salah satu hal yang harus
dikunjungi ketika hari libur telah tiba. Kabupaten Lahat dengan segala potensinya
dapat menjadi pilihan yang tepat bagi siapapun yang ingin berwisata. Hal ini
didukung juga oleh keinginan masyarakat untuk liburan. Berdasarkan data dari
google trends bahwa setiap minggunya kata kunci “tempat wisata” rata rata
mendapatkan nilai 60 yang menunjukkan istilah berada pada setengah dari
popularitasnya.
= Rp9.651.000 / Rp27.600.000
= 0,34967391304 x 12 Bulan
= 4,19608695652 Bulan
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa bisnis ini
menghasilkan keuntungan senilai Rp17.949.000 dan periode pengambilan modal
sekitar 4 bulan dengan catatan tidak adanya perubahan pada mitra kerja dan
perubahan rata-rata jumlah transaksi. Periode tersebut dinilai layak untuk
diterima, sehingga bisnis ini disimpulkan layak untuk dijalankan.
2.7 Struktur Perusahaan
Untuk memaksimalkan alur koordinasi perusahaan, maka perusahaan
memerlukan struktur perusahaan, dimana susunannya adalah sebagai berikut:
Jabatan Deskripsi
Manager Bertanggung jawab untuk berkoordinasi
kepada seluruh elemen usaha serta
mengatur sisi keuangan usaha.
Production dan Product Analyst Bertanggung jawab dalam proses
produksi dan melakukan kontrol serta
mengembangkan kualitas produk.
Bertanggung jawab atas kontrol
kualitas pelayanan agar dapat
menghasilkan kualitas paket wisata
yang sesuai dengan ekspektasi
9
pelanggan.
Product Designer dan Marketing Melakukan pengembangan pada desain
produk serta menganalisis tren pasar
dalam segi desain produk serta
Bertanggung jawab untuk membangun
dan meningkatkan citra baik brand
Berayak di mata konsumen serta
memasarkan produk dengan
memanfaatkan media sosial dan desain
grafis.
4. Pendataan keluhan dan masukan baik dari mitra usaha maupun dari
konsumen.
Mengingat kunci keberhasilan suatu startup merupakan validasi pasar.
Maka kami akan jauh lebih sering mencari apa yang sebenarnya dibutuhkan
pelanggan dengan cara pendataan dari masukan-masukan pelanggan dan
mitra, menyebarkan kuisioner offline maupun online. Sehingga inovasi yang
diberikan akan akurat dengan yang dibutuhkan konsumen.
5. Perencanaan lanjutan dan pengembangan aplikasi
Dalam berjalannya aplikasi “Berayak” tentu tidak akan langsung sempurna
sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakannya.
Selanjutnya kita akan terus memberikan inovasi layanan yang bertujuan
untuk semakin memudahkan para konsumen dalam sektor jasa wisata melalui
survei dan kuisioner yang telah kita data.
6. Evaluasi Bersama
Tahapan terakhir ini akan mengevaluasi seluruh sistem yang telah berjalan
dan akan dilakukan setiap bulannya. Evaluasi ini akan diikuti oleh mitra
usaha, karyawan, dan seluruh direksi perusahaan.
3.2 Alur Pemesanan Paket Wisata Berayak
1. Masuk ke aplikasi melakukan login
Login merupakan tahapan authentication agar dapat memastikan siapa
pelanggan yang memesan.
berkas
Mencetak
Printer 1 Unit 1.400.000 1.400.000
dokumen
SUB TOTAL (Rp) 3.399.000
Harga Satuan Nilai
2. Bahan Habis Volume
(Rp) (Rp)
Membuat
Kertas HVS A4 2 Rim 50.000 100000
laporan
Pembuatan Biaya develop
1 Unit 1.000.000 1.000.000
website website
Pembuatan dan
Sebagai
pengembangan
maintenance 1 Unit 1.500.000 1.500.000
aplikasi
developer
smarthphone
Mencetak di
Tinta printer 4 Unit 30.000 120000
kertas print out
Tinta spidol Menulis 4 Unit 20.000 80000
Penjept staples
Isi staples 2 Unit 6.000 12000
dan kertas
Menulis catatan
Bolpoin 3 Pack 50.000 150000
penting
Sambungan Menghubungkan
5 Bulan 300.000 1500000
internet dengan internet
Publikasi di Biaya paten
1 Unit 400.000 400000
playstore aplikasi
SUB TOTAL (Rp) 4.862.000
Harga Satuan Nilai
3. Perjalanan Volume
(Rp) (Rp)
Akomodasi tiap
Transport Rapat 3 orang 50.000 150000
rapat
SUB TOTAL (Rp) 150000
Harga Satuan Nilai
4. Lain-lain Volume
(Rp) (Rp)
Memperluas
jangkauan dan
Iklan Instagram 5 Bulan 50.000 250000
memperkenalkan
produk
Memperluas
jangkauan dan
Iklan Youtube 5 Bulan 100.000 500000
memperkenalkan
produk
16
Membuat
Lisensi Figma prototype 2 Bulan 170.000 340000
aplikasi
Download
Freepik icon/design 1 Bulan 150.000 150.000
aplikasi
SUB TOTAL (Rp) 1240000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.651.000
(Sembilan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah)
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, D. D., Syarifuddin, S., & Dhita, A. N. (2020). SITUS TINGGI HARI
SEBAGAI OBJEK WISATA EDUKASI DI KABUPATEN LAHAT.
Setiawan, I., Andjarwirawan, J., & Handojo, A. (2013). Aplikasi makassar
tourism pada kota makassar berbasis android. Jurnal Infra, 1(2), 156-161.
B. Identitas Anggota
21
C. Identitas Anggota
22