Anda di halaman 1dari 2

Yohanes 14:15-21

1. Jangan bilang cinta jika tidak ada usaha untuk yang dicinta.

Banyak orang percaya mengaku mengasihi Tuhan Yesus tetapi sedikit yang
mau hidup sesuai perintah Tuhan Yesus. Mungkin tidak semua perintah itu
mulus dilakukan dengan sempurna tanpa cacat satupun, tetapi setidaknya
kita lebih fokus dan tekun pada proses menjalani hari dan menjauhkan diri
dari titik kenyamanan sehingga terlena dan jatuh pada jebakan iblis untuk
melakukan dosa. Maka tulislah setiap kegiatan kita selama satu hari dan
doakan dipagi nya agar semua terlaksana dalam kehendak Allah dan evaluasi
pada malam hari apakah ada hal yang melanggar perintah Tuhan maka hari
lepas hari akan bertambah pula kualitas hubungan kita dengan Tuhan Yesus.

2. Cinta itu bertumbuh ketika seiring dan selalu bersama.

Disaat kita sudah berkomitmen melakukan perintah Allah maka Allah


sebagai pihak pertama pada perjanjian komitmen ini akan mengutus Roh
Kudus sebagai pengawas yang setia membimbing menghibur dan menolong
keragu raguan kita menjalani hidup. Maka dalam susah jangan lupa bahwa Ia melihat dan dalam senang jangan
terlena karena Ia juga setia melindungi suasana bahagia kita tidak diganggu oleh iblis yang menyusun siasat
jahat menjerat kita untuk berlebihan merayakan kebahagiaan kita yang akhirnya melanggar perintah Allah
seperti anak anak Ayub yang mengadakan pesta lalu Ayub keesokan harinya kembali menguduskan mereka
karena mungkin mereka dalam pesta terucap kata yang mendukakan Allah (Ayub 1:5).

3. Cinta itu tumbuh saat kita mengenal siapa yang kita cinta.

Roh Kudus yang menyertai kita tidak dapat berkompromi dengan noda dosa sekecil apapun, sehingga saat kita
menjalani hari ditengah dunia yang bercampur baur antara kebaikan dan kejahatan ini maka kita akan diberikan
kepekaan untuk membedakan mana yang Allah mau dan mana yang Allah tidak mau untuk kita terlibat di
dalamnya. Jikalau kita terlena dan melupakan perintah Allah maka Roh Kudus akan menegur kita dari cara yang
paling halus sampai cara yang paling besar dan keras dalam menegur akan kesalahan kita. Dan teguran ini tidak
meng enakkan karena tubuh kita yang fana ini memiliki keegoisan yang harus ditundukan oleh Roh Kudus dalam
ketaatan pada kehendak Allah sehingga pada saat tubuh kita mulai mengalami penurunan atau semakin tua
namun roh dan jiwa kita semakin kuat, karena Roh Kudus menguatkan roh kita bahkan menyatu dengan roh kita
dan akan kembali kepada Allah setelah tubuh kita mengalami kematian.

4. Cinta itu diuji saat ada jarak yang memisahkan.


Saat ini kekasih kita yaitu Yesus Kristus sedang menyediakan tempat bagi kita dalam kerajaan BapaNya disorga.
Maka kita harus ingat bahwa kekasih kita akan kembali dan menemukan apakah kita setia ataukah kita telah
berpaling pada kekasih yang lain yaitu kenikmatan dunia yang dikuasai iblis dan anak anak iblis lainnya. Maka
ini adalah peringatan bagi kita untuk saling menguatkan satu sama lain dalam berjaga jaga dari hasutan iblis
yang halus tapi menghanyutkan seperti contohnya dosa dalam pikiran yang belum dilakukan, kita perlu banyak
mengikuti jam jam doa dan ibadah menekan dosa pikiran supaya dibaharui terus oleh firman Tuhan dan bukan
oleh pikiran dosa yang timbul dari kemelut pergumulan hidup sehingga membuat kita berpikir pendek dan tidak
sesuai kehendak Allah. Isilah pikiran kita dengan firman agar yang kita lakukan senantiasa kehendak Allah.

5. Cinta itu hanya dirasakan mereka yang tulus saling memperhatikan.

Iblis tidak melihat Yesus, iblis melihat keinginan pribadinya yang menentang perintah Yesus. Kita jangan hidup
melihat iblis. Perhatikan kekasih kita Tuhan Yesus dengan cara membaca injil matius markus lukas yohanes,
disitu ada kisah kekasih kita Tuhan Yesus. Jika memperhatikan masalah kita, itu tidak salah namun segera
perhatikan Yesus melalui doa kita melalui membaca Alkitab melalui bertanya pada hamba Tuhan maka kita akan
direspon oleh Allah, namun jika kita memperhatikan iblis atau keegoisan kita atau kenyamanan kita maka tidak
ada cinta kepada Allah dalam hidup kita sebab yang kita andalkan ialah kekasih baru kita yaitu iblis yaitu diri
kita sendiri atau orang lain yang membawa kita menjauh dr Tuhan.

6. Cinta itu mampu melihat apa yang tersembunyi di dalam hal yg tampak.

Jika kita sudah memiliki Yesus dalam hati kita, maka Allah Bapa sudah ada di dalam hati kita. Tidak ada lagi yang
kita harus kawatirkan didunia ini maupun dimasa setelah kematian karena Bapa sang penguasa segalanya telah
ada di dalam kita. Kalau kita masih memiliki ketakutan maka kita harus ingat bahwa Yesus ada didalam kita
namun juga Bapa pencipta segala yang ada juga diam dihidup kita.
Ujian sebesar apapun menjadi kecil dihadapan Bapa. Seperti kisah
sadrak mesak dan abednego yang justru meminta di buang ke
dalam perapian dari pada menyembah patung raja, dan dalam
perapian itu Bapa datang melalui malaikatNya menemani sadrak
dan temannya tanpa bau hangus sedikitpun (Daniel 3:14-28)

7. Cinta membuat hal yang mustahil dilakukan terasa mudah


dilaksanakan.

Jikalau ada perasaan cinta kepada Allah maka kita tidak sulit untuk
berdoa beribadah melayani bahkan tanpa dimintapun kita yang menawarkan diri untuk melayani. Namun jika
tidak ada cinta, hal yang mudah pun rasanya berat kita lakukan walaupun hanya doa makan pun kita tidak
sanggup melakukannya. Cinta adalah penghubung energi kekuatan Allah yang memampukan kita melayani
Tuhan dengan cara apapun yang menjadi kemampuan kita. Adayang bisa bernyanyi ada yang bisa perkunjungan,
adayang bisa sapu gereja maka mulailah hidup mengasihi Allah, melayani dengan segenap hati pikiran jiwa
kekuatan kehidupan kita karena Dia lebih dahulu kehilangan kemegahanNya bahkan nyawanya dikayu salib Dia
berikan untuk buktikan bahwa cintaNya lebih kuat dari maut.

Anda mungkin juga menyukai