Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Paedagogy: Vol. 8 No.

2 : April 2021
p-ISSN: 2355-7761
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
e-ISSN: 2722-4627
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index pp. 190-196

Rolling Ball - Learning Cell dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan


Menulis Bahasa Inggris Siswa

Sri Meiningsih
SMP Negeri 27 Surakarta, Kota Surakarta - Provinsi Jawa Tengah
Corresponding Author. Email: meiningsih44@gmail.com
Abstract: This study aims to describe the implementation of the Rolling Ball - Article History
Learning Cell in learning to improve students' English writing skills. This research Received: 15-02-2021
method used experimental methods. The subjects of this study were students of Revised: 11-03-2021
class VII A SMP Negeri 27 Surakarta. The research instrument used observation Published: 04-04-2021
and tests. The data analysis technique of this research used statistical analysis. The
results of this study indicate that the implementation of Rolling Ball-Learning Cell
in learning English in class VII A SMP Negeri 27 Surakarta includes: the planning
stage, preparing the media, and the implementation stage. Rolling Ball-Learning Key Words:
Cell can improve students' English writing skills from the initial conditions with an Rolling Ball - Learning
average score of 75.3 with 43.3% completeness to the condition after treatment an Cell, Writing Skills,
average score of 88 with 90% completeness in class VII A students of SMP Negeri English.
27 Surakarta.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan pelaksanaan Rolling Sejarah Artikel
Ball - Learning Cell dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan Diterima: 15-02-2021
menulis bahasa inggris siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode Direvisi: 11-03-2021
eksperimen. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 27 Diterbitkan: 04-04-2021
Surakarta. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Teknik
analisis data penelitian ini menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan Rolling Ball-Learning Cell dalam
pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VII A SMP Negeri 27 Surakarta meliputi: Kata Kunci:
tahap perencanaan, menyiapkan media, dan tahap pelaksanaan. Rolling Ball- Rolling Ball - Learning
Learning Cell dapat meningkatkan keterampilan menulis bahasa inggris siswa Cell, Keterampilan
dari kondisi awal nilai rata-rata 75.3 dengan ketuntasan 43.3% ke kondisi Menulis, Bahasa Inggris.
setelah treatment nilai rata-rata 88 dengan ketuntasan 90% pada siswa kelas VII
A SMP Negeri 27 Surakarta.

How to Cite: Meiningsih, S. (2021). Rolling Ball - Learning Cell dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa. Jurnal Paedagogy, 8(2). doi:https://doi.org/10.33394/jp.v8i2.3511
https://doi.org/10.33394/jp.v8i2.3511 This is an open-access article under the CC-BY-SA License.

Pendahuluan
Bahasa Inggris digunakan secara luas oleh orang-orang di seluruh dunia untuk
berkomunikasi. Bahasa Inggris mempunyai kontribusi besar dalam mengakomodasi banyak
orang untuk memperkaya pengetahuan dan kemampuan mereka pada beberapa bidang,
seperti pendidikan, pariwisata, agama, teknologi, dan perekonomian dunia. Oleh sebab itu,
Indonesia, sebagai sebuah negara berkembang, menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa
asing pertama dan meletakkan bahasa Inggris sebagai salah satu dari mata pelajaran yang di
wajibkan pada sekolah formal dari sekolah menengah pertama hingga universitas.
Mengetahui pentingnya peranan bahasa Inggris saat ini, siswa harus di cukupkan
dengan kelengkapan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, lisan maupun tulisan.
Mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis adalah empat keterampilan utama
berbahasa. Dari semua keterampilan berbahasa, menulis terlihat sedikit susah oleh siswa-
siswa sebagai sebuah kemampuan bahasa yang mana membutuhkan kemampuan tinggi untuk
mengekspresikan ide, pikiran, perasaan dan membuat teks tulisan. Salah satu KD Bahasa

Jurnal Paedagogy Vol. 8. No. 2: April 2021 Copyright © 2021, Meiningsih, S. 190
Jurnal Paedagogy: Vol. 8 No. 2 : April 2021
p-ISSN: 2355-7761
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
e-ISSN: 2722-4627
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index pp. 190-196

Inggris pada SMP kelas VII adalah 3.6 Mengidentifikasi fungsi sosial teks label nama, daftar
barang.
Menulis merupakan kegiatan memindahkan gagasan atau ide atau buah pikiran ke
dalam wujud tulisan dengan menggunakan lambang-lambang grafem untuk dibaca dan
dimengerti orang lain (Sadler & Hayllar, 2010). Keterampilan menulis tidak dapat diperoleh
secara instan karena harus melalui proses. Keterampilan yang terlibat dalam menulis sangat
kompleks. Hal ini dikarenakan dalam menulis siswa antara lain harus memperhatikan ejaan,
tanda baca, pilihan kata, dan penggunaan kalimat efektif. Selain harus memperhatikan hal
tersebut menulis juga membutuhkan daya imajinasi dan kreativitas terutama dalam menulis
kreatif sehingga mempunyai arti yang jelas dan memberikan kesan tersendiri bagi
pembacanya (Nation, 2009; Suherni, 2015; Fitriani, 2020).
Kegiatan menulis menjadi permasalahan tersendiri bagi siswa SMP Negeri 27
Surakarta, terutama di kelas VII A. Rendahnya keterampilan menulis siswa kelas VII A
diketahui dari beberapa indikator berikut: Pertama, siswa tidak mampu menyampaikan idenya
secara lancar dan jelas. Bahkan kadang siswa tidak mempunyai ide sama sekali untuk
menulis ketika dihadapkan pada satu topik untuk dibahas. Kedua, kemampuan siswa untuk
membangun ide atau mengorganisasikan gagasan. Ketiga, rendahnya penguasaan kosa kata,
tata bahasa, kurang sarana, kelas besar, aspek psikologi dan lain-lain. Faktor–faktor yang
menyebabkan rendahnya keterampilan menulis adalah: 1) Kurangnya latihan menulis yang
diberikan guru; 2) Kemampuan untuk mengorganisasi kata, frase dan kalimat yang runtut
adalah kemampuan yang berat bagi siswa; 3) Metode pembelajaran guru kurang tepat, guru
masih menggunakan metode tradisional atau ceramah; dan 5) media pembelajaran di sekolah
kurang memadai.
Inovasi pembelajaran dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di kelas VII A
adalah melalui penggunaan media Rolling Ball dan teknik Learning Cell atau disebut Rolling
Ball-Learning Cell sebagai strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Bahasa Inggris. Media Rolling Ball adalah papan
yang terbuat dari styrofoam yang dirancang dengan tumbnail dan disediakan gelas soal untuk
masing – masing kelompok . Bola tenis digelindingkan akan masuk pada gelas soal yang ada
pada bagian bawah. Media Rolling Ball ini mampu meningkatkan minat siswa dalam
mempelajari Bahasa Inggris. Selain itu media ini juga untuk mengurangi rasa takut dan
rendahnya sikap percaya diri siswa karena menciptakan kelas yang menyenangkan (Mufida,
dkk., 2017).
Learning cell merupakan teknik pembelajaran untuk membantu pasangan siswa
belajar dengan lebih efektif. Learning cell atau siswa berpasangan, menunjuk pada suatu
bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan secara bergantian berdasarkan pada materi. Learning cell ini mempermudah siswa
dalam memahami dan menemukan masalah yang sulit dengan berdiskusi. Learning cell juga
dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaan
(Suprijono, 2011).
Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran baru benar-benar dikuasai
ketika siswa mampu mengajarkannya kepada orang lain. Pengajaran sesama siswa memberi
siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi nara sumber
bagi satu sama lain. Teknik pembelajaran the learning cell ini merupakan cara praktis untuk
mengadakan pengajaran sesama siswa di kelas. Teknik pembelajaran ini juga memungkinkan
guru untuk memberi tambahan bila dirasa perlu pada pengajaran yang dilakukan oleh siswa
(Silberman, 2006). Proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika siswa dalam kondisi
Jurnal Paedagogy Vol. 8. No. 2: April 2021 Copyright © 2021, Meiningsih, S. 191
Jurnal Paedagogy: Vol. 8 No. 2 : April 2021
p-ISSN: 2355-7761
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
e-ISSN: 2722-4627
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index pp. 190-196

aktif, bukannya reseptif. Salah satu cara untuk menciptakan kondisi pembalajaran seperti ini
adalah dengan menstimulir siswa untuk menyelidiki atau mempelajari sendiri materi
pelajarannya. Teknik sederhana ini menstimulasi pertanyaan yang mana merupakan kunci
belajar (Silberman, 2006).
Adapun tujuan penelitian ini adalah adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis
Bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP Negeri 27 Surakarta melalui pembelajaran Rolling
Ball-Learning Cell.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 27 Surakarta. Instrumen
penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis data penelitian ini
menggunakan analisis statistik.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pelaksanaan Penerapan Rolling Ball-Learning Cell dalam pembelajaran menulis bahasa
inggris di kelas VII A SMP Negeri 27 Surakarta adalah sebagai berikut.
1) Tahap Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Rolling Ball-Learning Cell adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan masalah dan menentukan tujuan.
b) Menyusun proposal.
c) Kajian literatur.
d) Merancang RPP.
e) Merancang instrumen.
f) Melakukan perizinan pihak-pihak terkait.
g) Menentukan subjek dan objek penelitian.
2) Pelaksanaan (treatment): dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menerapkan
Rolling Ball-Learning Cell. Adapun pelaksanakan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
3) Tahap Analisis: keterampilan menulis Bahasa Inggris sebelum dan setelah treatment
dianalisis untuk mengetahui dampak penggunaan Rolling Ball-Learning Cell dalam
pembelajaran Bahasa Inggris.
Menyiapkan Media
Untuk mengatasi masalah siswa, guru memyiapkan media Rolling Ball untuk kegiatan
pembelajaran Rolling Ball-Learning Cell. Penerapan Rolling Ball-Learning Cell dipilih
karena strategi ini bukan hanya mampu meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga mampu
mengubah cara pandang siswa untuk kreatif dan percaya diri. Media Rolling Ball adalah
papan yang terbuat dari styrofoam yang dirancang dengan tumbnail dan disediakan gelas soal
untuk masing – masing kelompok. Learning cell juga dapat mendorong siswa untuk lebih
aktif dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaan.
Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris, yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Adapun
pelaksanakan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan memberi salam,mengajak siswa untuk merapikan kelas dan penampilan

Jurnal Paedagogy Vol. 8. No. 2: April 2021 Copyright © 2021, Meiningsih, S. 192
Jurnal Paedagogy: Vol. 8 No. 2 : April 2021
p-ISSN: 2355-7761
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
e-ISSN: 2722-4627
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index pp. 190-196

mereka, mengajak siswa untuk mengawali kegiatan dengan berdoa, dan memeriksa
kehadiran siswa.
2) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi Bahasa Inggris yang dipelajari atau telah
dikenal sebelumnya.
3) Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
4) Guru menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan sesuai RPP.
Kegiatan Inti
Mengamati
1) Siswa mengamati gambar tentang sebuah kelas
2) Siswa mendengarkan dan menirukan guru membaca kosa kata yang berkaitan dengan
benda-benda yang ada di ruang kelas dan di dalam tas
Menanya
1) Dengan bimbingan guru siswa merumuskan pertanyaan terkait dengan isi, fungsi
sosial, dan struktur teks, serta unsur kebahasaan dalam teks nama benda yang ada
dalam kelas dan dalam tas.
2) Dengan bimbingan guru merumuskan pertanyaan tentang bagaimana menuliskan
nama benda yang ada dalam kelas dan dalam tas.
Mencoba/Mengumpulkan Data atau Informasi
* Siswa keluar dari kelas dan mengidentifikasi ruangan yang ada di sekolah
* Siswa menuliskan nama-nama ruang tersebut di dalam kolom yang disediakan.
Collaborative
1) Siswa membagi diri secara berpasang-pasangan yang telah ditentukan sebelumnya.
2) Guru menjelaskan materi secara singkat.
3) Perwakilan siswa mengambil bola tenis dari guru, kemudian menggelindingkannya.
Setelah itu, bola akan menuju gelas soal.
4) Siswa membaca teks persuasi dan menulis pertanyaan yang berhubungan dengan
masalah pokok yang muncul dari bacaan atau materi terkait lainnya.
5) Siswa A memulai dengan membacakan pertanyaan pertama dan dijawab oleh siswa B.
6) Setelah mendapatkan jawaban dan mungkin telah dilakukan
koreksi atau diberi tambahan informasi, giliran siswa B mengajukan pertanyaan yang
harus di jawab oleh siswa A.
7) Jika siswa A selesai mengajukan satu pertanyaan, kemudian
dijawab oleh siswa B ganti B yang bertanya dan begitu seterusnya.
8) Guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan yang lain selama
tanya jawab berlangsung sambil memberi masukan atau penjelasan dengan bertanya
atau menjawab pertanyaan.
Mengomunikasikan
1) Tiap pasangan mempresentasikan hasil diskusi berupa resume.
2) Siswa menerima umpan balik dan/atau penguatan (isi, fungsi sosial, struktur, dan unsur
kebahasaan teks) dari guru.
Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa secara bersama-sama membuat ringkasan bahan yang sudah dipelajari
pada pertemuan ini.
2) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk membantu mereka melakukan
refleksi terhadap kegiatan belajar yang telah mereka lakukan.
3) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan nama-nama benda di rumah
Jurnal Paedagogy Vol. 8. No. 2: April 2021 Copyright © 2021, Meiningsih, S. 193
Jurnal Paedagogy: Vol. 8 No. 2 : April 2021
p-ISSN: 2355-7761
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
e-ISSN: 2722-4627
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index pp. 190-196

4) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran yang akan datang.


Hasil yang Dicapai
Tabel 1. Peningkatan Prestasi Belajar dari Kondisi Awal ke Kondisi Setelah Treatment
No Uraian Kondisi Awal Setelah Treatment
1 Nilai terendah 60 75
2 Nilai tertinggi 95 100
3 Nilai rata-rata 75.3 88
4 KKM 78 78
5 Tuntas 13 siswa (43.3%) 27 siswa (90%)
6 Tidak Tuntas 17 siswa (56.7%) 3 siswa
(10%)
Pada kondisi awal, guru masih belum menggunakan Rolling Ball-Learning Cell. Prestasi
belajar siswa menunjukkan nilai terendah 60, nilai tertinggi 95, nilai rata-rata 75.3 dengan
jumlah siswa tuntas 13 siswa atau 43.3%. Sementara itu, jumlah siswa tidak tuntas 17 siswa
atau 56.7% dari total 30 siswa kelas VII A SMP Negeri 27 Surakarta. Guru menggunakan
Rolling Ball-Learning Cell dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Prestasi belajar siswa
menunjukkan nilai terendah 75, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata 88 dengan jumlah siswa
tuntas 27 siswa atau 90%. Sementara itu, jumlah siswa tidak tuntas 3 siswa atau 10% dari
total 30 siswa kelas VII A SMP Negeri 27 Surakarta. Pemanfaatan Rolling Ball-Learning
Cell dapat meningkatkan dari kondisi awal nilai rata-rata 75.3 dengan ketuntasan 43.3% ke
kondisi setelah treatment nilai rata-rata 88 dengan ketuntasan 90% pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 27 Surakarta.
Kendala-Kendala yang Dihadapi
Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran pemanfaatan media
Rolling Ball dan teknik Learning Cell antara lain adalah:
1) Faktor keterbatasan waktu guru dan keterbatasan waktu kegiatan pembelajaran.
2) Faktor kemampuan siswa yang heterogen sehingga guru harus memastikan semua
siswa mampu memahami materi.
3) Keterbatasan sarana dan sekolah.
Faktor-Faktor Pendukung
Hasil penelitian menunjukkan poin penting yaitu: pemanfaatan Rolling Ball-Learning
Cell dapat meningkatkan dari kondisi awal nilai rata-rata 75.3 dengan ketuntasan 43.3% ke
kondisi setelah treatment nilai rata-rata 88 dengan ketuntasan 90% pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 27 Surakarta. Hasil penelitian meunjukkan bahwa strategi digunakan untuk
memperoleh kesuksesasan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan, dalam hal ini tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut Frelbreg & Driscoll (1992) dapat digunakan
untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk
siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula. Gerlach & Ely (1980) menyatakan
bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Dick & Carey (1996) berpendapat bahwa
strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk
di dalamnya materi atau paket pembelajaran.
Strategi pembelajaran terdiri dari semua komponen materi pelajaran dan prosedur
yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi
pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan
digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah,

Jurnal Paedagogy Vol. 8. No. 2: April 2021 Copyright © 2021, Meiningsih, S. 194
Jurnal Paedagogy: Vol. 8 No. 2 : April 2021
p-ISSN: 2355-7761
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
e-ISSN: 2722-4627
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index pp. 190-196

lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang dirumuskan. Gerlach & Ely (1980)
juga mengatakan bahwa perlu adanya kaitan antara strategi pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran, agar diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien.

Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini bahwa pelaksanaan Rolling Ball-
Learning Cell dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VII A SMP Negeri 27 Surakarta
meliputi: tahap perencanaan, menyiapkan media, dan tahap pelaksanaan. Dampak
pelaksanaan Rolling Ball-Learning Cell menunjukkan bahwa pemanfaatan Rolling Ball-
Learning Cell dapat meningkatkan dari kondisi awal nilai rata-rata 75.3 dengan ketuntasan
43.3% ke kondisi setelah treatment nilai rata-rata 88 dengan ketuntasan 90% pada siswa kelas
VII A SMP Negeri 27 Surakarta.

Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah; (1)
kepada guru hendaknya selalu berusaha mencari alternatif cara-cara yang dapat menjadikan
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan siswa, baik melalui penggunaan metode,
media atau alat peraga sehingga mutu pembelajaran dapat ditingkatkan. (2) Untuk sekolah
yang memiliki kondisi hampir sama dengan sekolah penulis kiranya pembelajaran dengan
penerapan media Rolling Ball dan teknik Learning Cell dapat dijadikan sebagai salah satu
pertimbangan, tentu saja dengan melakukan modifikasi yang sesuai. (3) Kepada siswa
hendaknya selalu meningkatkan motivasinya dalam belajar.

Daftar Pustaka
Afni, Rofiana Nurul. (2011). Bola. Tersedia: http://matematikaeducation-
matematika.blogspot.com/2012/01/bola. Diakses 12 Januari 2019.
Dick, W. & Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. NY: Allyn & Bacon.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Frelbreg, H.J. & Driscoll, A. (1992). Universal Teaching Strategies, 4th Edition. NY: Allyn
& Bacon.
Fitriani, F. (2020). PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER PADA SISWA SMAN 7
MATARAM. Jurnal Paedagogy, 4(1), 21-27.
doi:https://doi.org/10.33394/jp.v4i1.3020
Gerlach & Ely. (1980). Teaching & Media: A Systematic Approach. Second Edition, by V.S.
Gerlach & D.P. Ely, 1980, Boston, MA: Allyn and Bacon.
Kushartanti. (2007). Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar:
Peran Guru dalam Menyikapi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Wacana, Vol. 9
N1. 1, 107—117.
Mufida, L., Zukhaira, Miftahudin, A. (2017). Rolling Ball: Pengembangan Media
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Kelas VIII MTs di Kabupaten
Pekalongan. Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching, Vol.6, No.1,
hlm.50-55.
Nation, I.S.P. (2009). Teaching ESL/EFL Reading and Writing. UK: Routledge.
Parera, J.D. (2013). Leksikon. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal Paedagogy Vol. 8. No. 2: April 2021 Copyright © 2021, Meiningsih, S. 195
Jurnal Paedagogy: Vol. 8 No. 2 : April 2021
p-ISSN: 2355-7761
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
e-ISSN: 2722-4627
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index pp. 190-196

Popham, W. James dan Eva L. Baher. (1984). Bagaimana Mengajar Secara Sistematis.
Yogyakarta: Kanisius.
Rohati. (2011). Strategi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Terpadu dengan Teknik Prafrase
untuk Meningkatkan Kemampuan Apresiasi dan Menulis Puisi (Studi Kuasi pada
Siswa Kelas V SD Negeri 1 dan 2 Dukuhmaja Kecamatan Luragung Kabupaten
Kuningan Tahun Ajaran 2010/2011). Edisi Khusus No. 2, 48-59.
Rosyidi, Abdul Wahab. (2009). Media Pebelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang
Press.
Sadler, R.K. & Hayllar, T.A.S. (2010). Text in Action. Australia:MacMillan.
Silberman, Mel. (2006). Active Learning. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Yappendis.
Suherni, S. (2015). Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Teks Recount Bahasa Inggris
Menggunakan Three Phases Techniques pada Kelas VIII.1 (Bilingual) SMP Negeri 7
Mataram. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 1(1).
doi:https://doi.org/10.33394/jk.v1i1.403
Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Zaini, H., Munthe, B., dan Aryanti, S. A. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Institut Islam Negeri Sunah Kalijaga.

Jurnal Paedagogy Vol. 8. No. 2: April 2021 Copyright © 2021, Meiningsih, S. 196

Anda mungkin juga menyukai