Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2

Nama : David Zulvan Djaman


Nim : 030865831

Soal
1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bentuk usaha persekutuan!
2. Berikut adalah transaksi yang terjadi di PT. Makmur untuk bulan Maret 2023:
 1 Maret, Dikeluarkan 5.000 lembar saham biasa nominal @Rp12.000, kurs 120 tunai
 10 Maret, dikeluarkan 1.500 lembar saham prioritas, nominal @12.000 kurs 110
 20 Maret, Dibeli tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut.
Tanah Rp20.000.000
Gedung Rp10.000.000
Total Rp 30.000.000
Sebagai pembayaran dikeluarkan 1.000 lembar saham biasa (yang mempunyai
harga pasar Rp14.000 per lembar) dan ditandatangani utang wesel 25% untuk
jangka waktu 3 tahun sebesar Rp8.000.000, sisanya dibayarkan tunai
 24 Maret, Diterima pesanan pembelian 800 lembar saham prioritas dengan harga
per lembar Rp14.500, uang muka yang diterima Rp5.000.000
 27 Maret, Diterima pelunasan pesanan saham 200 lembar yang dipesan tanggal 24
Maret untuk itu surat sahamnya dikeluarkan dari portepel.
Pertanyaan.
a. Berdasarkan transaksi diatas, kerjakan buku jurnalnya!
b. Susunlah neraca PT.Makmur per 31 Desember 2022 pada soal nomor 1 diatas!

Jawaban
1. Kelebihan Bentuk Usaha Persekutuan:

 Kepemilikan Bersama Modal dan Resiko: Dalam persekutuan, pemilik dapat


berbagi modal dan risiko. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan finansial
yang harus ditanggung secara pribadi oleh satu pemilik.

 Kolaborasi dan Kombinasi Keahlian: Persekutuan memungkinkan pemilik untuk


memanfaatkan berbagai keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang berbeda,
yang dapat memperkaya pengambilan keputusan dan inovasi.

 Fleksibilitas Manajemen: Persekutuan dapat memiliki struktur manajemen yang


lebih fleksibel daripada perusahaan dengan peraturan yang lebih ketat. Pemilik
dapat memiliki peran yang berbeda sesuai dengan keahlian dan minat masing-
masing.
 Pemisahan Sumber Daya: Dengan membagi tanggung jawab dan sumber daya,
persekutuan dapat mengurangi risiko tunggal dan meningkatkan daya tahan
bisnis.

Kekurangan Bentuk Usaha Persekutuan:

 Tanggung Jawab Pribadi: Pemilik dalam persekutuan umum memiliki tanggung


jawab pribadi yang tidak terbatas terhadap utang dan kewajiban bisnis. Hal ini
berarti aset pribadi mereka dapat digunakan untuk membayar utang bisnis.

 Kesulitan Pengambilan Keputusan: Dalam persekutuan, terkadang bisa sulit


untuk mencapai konsensus dalam pengambilan keputusan, terutama jika pemilik
memiliki pandangan yang berbeda.

 Keterbatasan Modal: Persekutuan terbatas memiliki pemilik yang aktif (general


partners) dan pemilik yang pasif (limited partners). Limited partners memiliki
keterbatasan dalam mengelola bisnis dan mungkin tidak dapat berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

 Ketidakstabilan Bermitra: Persekutuan dapat menghadapi tantangan jika terjadi


ketidaksetujuan antara pemilik atau jika satu pemilik ingin meninggalkan
persekutuan. Ini dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis.

 Pembagian Keuntungan: Pembagian keuntungan harus sesuai dengan perjanjian


persekutuan, dan ini bisa menjadi sumber konflik jika perjanjian tidak jelas.

 Pajak Kewajiban Pribadi: Dalam persekutuan, laba dan kerugian umumnya


langsung ditransfer ke pemilik dan dikenakan pajak atas penghasilan pribadi
mereka, yang dapat menghasilkan tingkat pajak yang lebih tinggi.

Kelebihan dan kekurangan bentuk usaha persekutuan akan bervariasi tergantung pada
tujuan bisnis, hubungan antara pemilik, dan jenis usaha yang dijalankan. Penting untuk
memiliki perjanjian kemitraan yang jelas untuk mengatasi beberapa kelemahan yang
mungkin muncul dalam bentuk usaha persekutuan. Selain itu, keputusan pemilihan
bentuk usaha harus didasarkan pada pertimbangan hukum, pajak, dan keuangan yang
cermat.
2. a. Berikut ini adalah buku jurnal PT. Makmur untuk bulan Maret 2022 :
 1 Maret:
Kas 600.000.000
Modal saham biasa 60.000.000 Modal disetor 540.000.000
 10 Maret:
Kas 165.000.000
Utang wesel 25% 8.000.000 Modal saham prioritas 18.000.000
 20 Maret:
Tanah 20.000.000
Gedung 10.000.000
Utang wesel 25% 2.000.000
 24 Maret:
Uang muka 5.000.000
Utang wesel 25% 2.250.000 Modal saham prioritas 11.500.000
 27 Maret:
Kas 2.900.000
Modal saham prioritas 2.900.000

c. Berikut ini adalah neraca PT. Makmur per 31 Desember 2022:


Aktiva: Kas 438.000.000
Tanah 20.000.000
Gedung 10.000.000
Total Aktiva 468.000.000 Kewajiban dan Ekuitas:
Utang wesel 25% 10.250.000 Modal saham biasa 74.000.000 Modal saham prioritas
36.400.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 120.650.000

Penjelasan : PT. Makmur memiliki total aktiva sebesar Rp468.000.000 pada tanggal 31
Desember 2022.Komponen dari total aktiva tersebut terdiri dari kas senilai
Rp438.000.000, tanah senilai Rp20.000.000, dan gedung senilai Rp10.000.000.Di sisi
lain, total kewajiban dan ekuitas perusahaan sebesar Rp120.650.000.Komponen dari
kewajiban dan ekuitas tersebut terdiri dari utang wesel 25% senilai Rp10.250.000,
modal saham biasa senilai Rp74.000.000, dan modal saham prioritas senilai
Rp36.400.000.Dengan demikian, neraca perusahaan menunjukkan bahwa aset
perusahaan jauh lebih besar dibandingkan dengan kewajiban dan ekuitasnya pada akhir
tahun 2022.Demikian jawaban pertanyaan berikut adalah transaksi yang terjadi di PT.
Makmur untuk bulan Maret 2022: 1 Maret, Dikeluarkan 5.000 lembar saham biasa
nominal @Rp12.000, kurs 120 tunai 10 Maret, dikeluarkan 1.500 lembar saham
prioritas, nominal @12.000 kurs 110 20 Maret ini sering ditanyakan oleh banyak
mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai