Anda di halaman 1dari 6

Jawablah pertanyaan Tugas 3 dengan jelas.

 Jawaban tidak diposting pada Forum


Diskusi. Jawaban Tugas 3 yang diposting pada Forum Diskusi tidak diberi nilai. Posting
Jawaban Anda pada tempat yang sudah disediakan.

1. Jelaskan hierarki kebutuhan Maslow dan contohnya dalam manajemen perusahaan


2. Jelaskan berbagai perubahan atau evolusi konsep pemasaran pada era produksi, era
penjualan, era konsep pemasaran dan era relasi pelanggan
3. Jelaskan tahapan dalam melakukan promosi

Selamat mengerjakan...Semoga Sukses

1. Teori Hierarki Kebutuhan yang diusulkan oleh Abraham Maslow menyatakan bahwa
manusia memiliki beberapa kebutuhan yang berbeda- beda dan mereka mencoba untuk
memenuhi kebutuhannya. Maslow menggolongkan kebutuhan tersebut menjadi lima
tingkat dengan pemenuhan kebutuhan yang dimulai dari tingkat yang paling rendah
sebelum manusia memenuhi kebutuhan pada tingkat berikutnya. Kelima tingkat
kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologi (makan, pakaian, perumahan,);
kebutuhan rasa aman (pendidikan, jaminan hari tua); kebutuhan sosial (dapat
berinteraksi dengan orang lain); kebutuhan penghargaan diri; dan kebutuhan aktualisasi
diri. Apabila kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi maka kebutuhan yang ada di
atasnya akan dicoba memenuhinya. Sebagai contoh, manusia tidak akan mencari
penghargaan diri bila mereka tidak dapat makan atau berpakaian. Namun demikian, bila
manusia telah memenuhi kebutuhan yang lebih, kebutuhan pada tingkat di bawahnya
masih tetap harus dipenuhi. Sebagai contoh, manusia yang telah mampu
mengaktualisasikan diri dalam masyarakat juga pasti masih memerlukan makanan,
pakaian, dan tempat tinggal.

Gambar Hirarki Kebutuhan Maslow

Sumber : Robbins & Judge (2007)


Maslow membagi lima kebutuhan tersebut menjadi dua. yaitu kebutuhan pada tingkat
rendah (fisiologis dan rasa aman) dan kebutuhan pada tingkat tinggi (sosial,
penghargaan diri, dan aktualisasi diri). Pembagian ini berdasarkan pemahaman bahwa
kebutuhan pada tingkat rendah dapat dipenuhi secara eksternal, sedangkan kebutuhan
pada tingkat tinggi dapat dipenuhi secara internal. Teori Kebutuhan Maslow tersebut
dicoba dirombak oleh Clayton Alderfer dengan memberi nama Teori ERG (Existence,
Relatedness, Growth). Apabila dipadankan dengan Teori Kebutuhan Maslow, maka
kebutuhan eksistensi (existence) meliputi kebutuhan fisiologis dan rasa aman,
kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain (relatedness) meliputi kebutuhan
sosial, sedangkan kebutuhan untuk tumbuh atan berkembang meliputi penghargaan diri
dan aktualisasi diri.

Teori kebutuhan maslow merupakan teori yang telah diakui dalam dunia manajemen,
digunakan untuk melihat kebutuhan dasar karyawan di perusahaan.

Contoh Dalam Manajemen Perusahaan

Pada teori hirarki kebutuhan maslow juga membahas dari sisi manajemen dalam
organisasi/perusahaan. Kebutuhan fisik/fisiologis yang harus dipenuhi karyawan di suatu
perusahaan adalah upah minimum/standar gaji minimum.

Karyawan mencari pekerjaan pada sebuah perusahaan pastilah gaji/upah yang akan
menjadi alasan utama. Sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi maka karyawan akan
sulit untuk berkembang apalagi memberikan prestasi dan kontribusi besar pada
perusahaan. Oleh karena menurut teori hierarki kebutuhan maslow maka perusahaan
harus mampu memenuhi kebutuhan dasar dari para karyawannya. Hal ini juga dapat
menjadi motivasi awal bagi karyawan untuk bekerja lebih giat dan memperbaiki citra
perusahaan di mata angakatan kerja.

Sumber :

- EKMA4111/MODUL 7
- https://jurnalmanajemen.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow

2. Pemasaran (marketing) merupakan perencanaan dan penentuan atau eksekusi


mengenai harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa untuk memfasilitasi kegiatan
pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu dan organisasi. Konsep pemasaran
mengalami berbagai perubahan atau evolusi empat kali, yaitu era produksi, era
penjualan, era konsep pemasaran, dan era hubungan dengan pelanggan.
- Era Produksi
Sampai awal tahun 1900-an, Eropa pertama kali memulai perjuangan mereka
untuk bertahan hidup di Amerika. Mereka mempunyai filosofi umum bisnis yaitu
"produksilah sebanyak mungkin, karena ada pasar yang tidak terbatas". Dengan
kapabilitas produksi yang terbatas dan banyaknya permintaan untuk produk-
produk pada jaman itu, filosofi yag seperti ini logis dan menguntungkan. Para
pemilik bisnis kebanyakan adalah petani, tukang kayu, dan pekerja dagang.
Kebutuhan yang diperlukan lebih banyak pada kapasitas produktif, sehingga
tujuan bisnis berpusat pada produksi. Ini penting pada saat itu karena sebagian
besar barang dibeli segera setelah barang tersedia. Kebutuhan pemasaran yang
terbesar adalah distribusi dan penyimpanan.
- Era Penjualan
Pada tahun 1920 an, bisnis berkembang menggunakan teknik produksi masal.
Kapasitas produksi sering kali melebihi permintaan pasar. Oleh karena itu, filosofi
bisnis bergeser dari penekanan pada produksi di era produksi menjadi
penekanan pada penjualan di era penjualan ini. Perusahaan banyak mendorong
kegiatan penjualan dan periklanan untuk mendorong pelanggan untuk membeli
produk yang telah tersedia di pasar atau menawarkan layanan pascapenjualan.
Pada era penjualan ini, kegiatan pemasaran yang paling penting adalah
penjualan personal dan periklanan.
- Era Konsep Pemasaran
Setelah perang dunia kedua yang berakhir tahun 1945, permintaan terhadap
produk dan jasa berpindah ke para prajurit yang memulai karier baru dan mulai
memperbaiki kondisi keluarganya. Masa setelah perang ini sering disebut
sebagai the baby boom, di mana angka kelahiran meningkat yang diikuti dengan
kemampuan membelanjakan uangnya. Menurut Nickels et al., 2005, era konsep
pemasaran ini memiliki tiga bagian, yaitu:
1. Orientasi pelanggan, dengan menemukan hal yang pelanggan
inginkan dan harus disediakan untuk mereka.
2. Orientasi pelayanan, dengan meyakinkan bahwa semua orang dalam
organisasi memiliki tujuan yang sama, yaitu kepuasan pelanggan yang
harus bersifat menyeluruh dan terintegrasi dalam usaha organisasi
atau perusahaan.
3. Orientasi keuntungan, yaitu orientasi bahwa produk dan jasa yang dibeli
tersebut memberikan keuntungan bagi organisasi dan
memungkinkan organisasi tetap survive, berkembang, dan mampu
melayani lebih banyak lagi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Era pemasaran ini mendorong perusahaan untuk mendapatkan informasi
mengenai kebutuhan pelanggan, berbagi informasi ke seluruh perusahaan, dan
membangun hubungan jangka panjang dengan para pelanggan. Komunikasi
merupakan elemen utama dalam mengembangkan strategi untuk
mengembangkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Joshi (2012)
membedakan konsep penjualan dan pemasaran seperti pada Tabel berikut ini.
Tabel
Perbedaan Penjualan dan Pemasaran

Penjualan Pemasaran
Menekankan pada produk Menekankan pada keinginan pelanggan
Penjualan merupakan motif ulama Kepuasan kepada pelanggan adalah motif utama
Produksi terlebih dahulu, kemudian Kebutuhan pelanggan diketahui terlebih dahulu,
melakukan penjualan tanpa memperhatikan kebutuhan kemudian melakukan menempatkan produk ke
pelanggan pasar untuk dijual dan mendapatkan laba
Orientasi pada internal perusahaan Orientasi pada pasar eksternal
Kebutuhan perusahaan merupakan motif Kebutuhan pelanggan merupakan motif
Biaya akan menentukan harga Pelanggan menentukan harga, harga menentukan biaya
Penjualan memandang pelanggan sebagai Pemasaran memandang pelanggan sebagai
hubungan terakhir dalam bisnis semua tujuan bisnis
Penjualan merupakan kegiatan mengubah Pemasaran merupakan kegiatan mengubah
barang menjadi kas kebutuhan pelanggan menjadi produk
Sumber : Joshi (2021)

- Era Relasi Pelanggan


Di tahun 1990, manajer memperluas konsep pemasaran dengan
mengadopsi konsep pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Pengelolaan
hubungan dengan pelanggan merupakan proses pembelajaran sebanyak
mungkin mengenai pelanggan dan mengerjakan segala sesuatu yang dapat
dilakukan untuk memuaskan pelanggan bahkan melebihi harapan pelanggan
dengan barang dan jasa yang ada dari waktu ke waktu. Kepuasan pelanggan ini
diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Pada era hubungan dengan
pelanggan ini perusahaan dituntut untuk membuka komunikasi secara luas
dengan pelanggan, balk melalui web site, telepon, fax, e-mail, maupun kontak
personal langsung dengan pelanggan.
Konsep pemasaran pada umumnya untuk meningkatkan keuntungan, baik bagi
perusahaan yang berorientasi laba maupun yang tidak berorientasi laba. Bagi
perusahaan yang tidak berorientas laba maka keuntungan yang diperoleh pada
umumnya adalah untuk memromosikan teknologi yang aman bagi lingkungan,
menyelamatkan sesama manusia, mendukung program pemerintah, atau
menyelamatkan dunia. Hal ini dapat dijumpai pada organisasi palang merah,
gereja, para relawan, dan masih banyak lagi.
Pelanggan akan membeli produk atau jasa secara selektif dengan
mempertimbangkan nilai yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya. Nilai suatu produk merupakan perbandingan antara manfaat dan
biayanya. Manfaat meliputi fungsi produk dan kepuasan emosional yang
berhubungan dengan kepemilikan dan pengalaman. Biaya yang dimaksud adalah
harga dan biaya emosional karena telah mengambil keputusan untuk membeli
produk tersebut. Untuk dapat memuaskan pelanggan, perusahaan dapat
melakukan beberapa tindakan, seperti mengembangkan produk baru yang lebih
baik daripada produk yang ada, memberikan potongan harga, atau memberikan
kesempatan kepada pelanggan melakukan pembelian terhadap produk tertentu
dalam jangka waktu yang lama.
Untuk dapat memahami eara pemasar menciptakan nilai bagi pelanggan, kita
harus memahami jenis manfaat yang diperoleh pembeli ketika membeli produk
atau jasa. Manfaat tersebut sering disebut dengan kegunaan (utility), yaitu
kemampuan produk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ada
empat bentuk kegunaan, yaitu kegunaan bentuk, kegunaan waktu, kegunaan
tempat, dan kegunaan kepemilikan. Kegunaan bentuk merupakan kemampuan
mendesain produk sesuai karakteristik yang diinginkan pelanggan. Kegunaan
waktu merupakan kemampuan pemasar menyampaikan produk tepat
waktu sesuai kapan kebutuhan akan produk tersebut terjadi. Kegunaan tempat
merupakan kemampuan pemasar menyampaikan produk ke tempat
pelanggan berada. Sementara itu, kegunaan kepemilikan merupakan
kemampuan pemasar dalam menetapkan harga, memberikan kelonggaran
waktu pembayaran, dan penyediaan dokumen kepemilikan.
Sumber : EKMA4111/MODUL 8

3. Promosi menunjukkan teknik untuk mengomunikasikan informasi mengenai produk


dan merupakan bagian dari bauran komunikasi. Promosi merupakan salah satu
elemen dalam strategi pemasaran dan harus dimasukkan dalam sasaran perusahaan
untuk mencapai sasaran pemasaran. Perusahaan menggunakan promosi untuk
mencapai beberapa tujuan, yaitu mendorong permintaan produk, meningkatkan
kestabilan pasar, memberikan informasi, mengingatkan pelanggan, dan mendorong
pelanggan melakukan pembelian. Menurut Nickels et al. (2005), ada beberapa tahap
dalam melakukan promosi, yaitu:
1. Mengidentifikasi target pasar. Tentukan segmentasi yang lebih spesifik
untuk menghadapi perilaku konsumen yang bermacam-macam. Langkah
ini penting untuk menghadapi persaingan. Dengan mengetahui target
pasar secara jelas dan spesifik maka Anda dapat membuat anggaran
promosi yang efektif.
2. Menentukan sasaran setiap elemen dalam bauran promosi. Sasaran yang
ditetapkan harus dapat diukur dan jelas. Tentukan segmentasi yang lebih
spesifik untuk menghadapi perilaku konsumen yang bermacam-macam.
Langkah ini penting untuk menghadapi persaingan. Dengan mengetahui
target pasar secara jelas dan spesifik maka Anda dapat membuat
anggaran promosi yang efektif.
3. Menentukan anggaran promosi. Proses anggaran dapat mengklarifikasi
jumlah banyak anggaran yang digunakan dalam periklanan, penjualan
personal, dan usaha-usaha pemasaran lainnya. Dalam membuat
anggaran promosi penting mempertimbangkan goal yang ingin Anda
capai, bagaimana mencapainya, kemudian baru membuat anggaran.
Besaran anggaran yang dibuat juga tergantung pada pemilihan media
yang Anda gunakan.
4. Mengembangkan pesan. Sasaran program promosi terintegrasi adalah
memiliki pesan yang dapat dikomunikasikan dengan jelas menggunakan
periklanan, public relations, penjual, dan usaha promosi lainnya. Sebagai
pengusaha atau marketer Anda harus mampu membangun komunikasi
dua arah dengan konsumen Anda. Anda harus menentukan pesan apa
yang ingin disampaikan untuk mendukung kegiatan promosi. Gunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh target market Anda serta membuat
pesan yang menarik, rasional, dan informatif.
5. Menerapkan rencana. Periklanan harus dapat dijadwalkan untuk usaha
yang saling melengkapi antara promosi penjualan dan public relations.
6. Mengevaluasi keefektifan promosi. Ukuran terhadap hasil promosi
tergantung pada sasaran yang jelas. Masing-masing elemen dan bauran
promosi harus dapat dievaluasi secara terpisah. semua ukuran harus jelas
sehingga dapat digunakan untuk perbaikan di masa mendatang. Banyak
pelaku usaha yang biasanya melupakan pengukuran efektivitas promosi
yang telah dilakukan. Padahal ini penting untuk mereview efektivitas
kegiatan promosi. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan riset brand
awareness atau mengukur impact digital marketing dalam mendongkrak
penjualan.

Sumber :
- EKMA4111/MODUL MODUL 8
- https://www.gosbiz.com/6-tahapan-merencanakan-promosi

Anda mungkin juga menyukai