Anda di halaman 1dari 23

Analisis Efisiensi Sistem Informasi di Kios Domisili Sekitar

(DOMSE): Study Kasus Operasional dan Pengelolaan Data


Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Sistem Informasi Manajemen


Dosen Pengampu :

Puspoko Ponco Ratno, M.T.

Disusun oleh:

1. Moh Muhyi Al Ghiffari 22205131


2. Moh Abid Hafidzulloh 22205133
3. Ahmad Mungtahal Ilmi 22205108
4. Ahmad Naufal Al-Anshor 22205104

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI


2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Analisis Efisiensi Sistem Informasi di Kios Domisili Sekitar (DOMSE):
Study Kasus Operasional dan Pengelolaan Data” Makalah ini di buat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penyusun dan
pembaca pada umumnya. Mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan, akhir kata sebelum dan sesudahnya kami mengucapkan
terimakasih.

Kediri, 17 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian .................................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 1

C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................... 3

B. Kehadiran Peneliti .................................................................................... 4

C. Lokasi Penelitian.......................................................................…………5
D. Sumber Data ............................................................................................ 6
E. Analisis Data ............................................................................................ 8
BAB III PAPARAN DAN TEMUAN DATA
A. Paparan Data ............................................................................................ 3

B. Temuan Penelitian .................................................................................... 4

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 12

B. Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 1

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian
(latar belakang kedai kopi )
Warung kopi adalah tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat
berbagai latar belakang, sosial budaya untuk berkumpul, diskusi, ngobrol
santai, dialog warga, opini masyarakat berbagai macam latar belakang,
minum bersama untuk mendapatkan suatu informasi bermanfaat yang
didapatkan. Tidak dipungkiri persaingan bisnis berbahan dasar kopi ini sangat
dinikmati. Hal ini dipandang sebagai peluag bisnis oleh para pelaku usaha
sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi
dibidang industri kopi, hingga saat ini banyak kedai kopi yang bermunculan.
Investasi pada industri kopi yang menarik pelaku usaha cafe dan warung kopi
berkonsep trend masa kini. Menurut kamus besar bahasa indonesia warung
adalah tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan fasilitas
seperti wifi dan free cargher, atau tempat minum yang pengunjungnya dapat
memesan minuman, seperti kopi, the dan kue-kue atau juga disebut dengan
kedai kopi.

Di Indonesia, Coffee shop bisa disebut warung kopi. Warung kopi mulai
hadir di tengah-tengah saat ini, mulai dari pelosok desa, hingga di pusat
perkotaan. Warung kopi di Kota Kediri semakin menjemur diseluruh pelosok
kota. Pelaku usaha harus menghasilkan kinerja yang baik untuk
meningkatkan profitabilitas usaha agar keberlangsungan bisnisnya terjaga.
Keberlangsungan bisnis dipengaruhi oleh faktor internal maupun
eksternal.Faktor eksternal yang dianggap cukukp berpengaruh pada
keuntungan sebuah bisnis adalah dengan keberadaan pesaing. Maraknya
persaingan antar warung kopi tentunya menuntut pelaku usaha untuk
menciptakan keungggulan-keunggulan pada warung kopi yang dimiliki.

1
Peningkatan refrensi pelanggan sebesar 5% dapat menghasilkan
peningkatan laba dalam jangka panjang sebesar 25% sampai dengan 95%.
cafe yang menyajikan menu serupa bahkan memiliki spesifikasi bersaing
yang hampir sama, memungkinkan munculnya kejenuhan pasar. Kejenuhan
pasar ini akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Konsumen yan
merasa jenuh akan mengurangi frekuensi pembelian terhadap suatu produk.
Oleh karena itu, banyak warung kopi yang berlomba-lomba menciptakan ciri
khas atau keunikan agar memiliki niilai lebih tersendiri bagi pelanggan.
Masing-masing warung kopi yang berada di Kota Kediri memiliki identitas
berbeda dan saling menawarkan ciri khasnya untuk menarik perhatian
konsumen, tidak heran juga banyak warung kopi yang didesain dengan
nyaman dan gaya yang unik agar konsumen tertarik untuk mengunjungi.
Terlebih lagi warung kopi juga menyajikan menu hidangan kopi yang
berbeda dari yang lain, sehinggan membuat konsumen menjadi betah untuk
berlama-lama.
B. Fokus Penelitian
1. Apakah di kedai ini menggunakan perangkat lunak khusus untuk
mengelola inventaris bahan baku dan stok produk.
2. bagaimana kedai Domse memantau kinerja keuangan coffe shop
termasuk penjualan harian, laba dan biaya
3. bagaimana sistem informasi kedai ini mengelola informasi tentang
penyediaan bahan baku, harga serta keamanannya
4. Bagaimana proses pemesanan dan pembayaran pelanggan diatur dikios
domse ini
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah di kios Domse mengakses atau menginput
data menggunakan perangkat lunak
2. Untuk mengetahui bagaimana kedai Domse memantau kinerja
keuangan coffe shop termasuk penjualan harian, laba dan biaya
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi kedai ini mengelola
informasi tentang penyediaan bahan baku, harga serta keramanannya

2
4. Untuk mengetahui Bagaimana proses pemesanan dan pembayaran
pelanggan diatur dikios domse ini

D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharap berguna dalam memberikan konstribusi
kerangka fikir kepada penelitian lebih lanjut, yaitu: Informasi dan bahan
masukkan terhadap objek sejenis maupun aspek lainnya yang belum
tercakup dalam penelitian ini, dan hasil dari penelitian ini dapat menjadi
salah satu inspirasi dalam melakukan penelitian selanjutnya agar lebih
sempurna.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah Sistem perencanaan bagian dari


pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,dokumen,

teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah


bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi
manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan
otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya

sistem pendukung. keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. 1

B. Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Berikut ini tujuan dari sistem informasi manajemen.

1. Menyediakan suatu informasi untuk pengambilan suatu keputusan.


2. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan juga perbaikan
berkelanjutan.
3. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan di dalam suatu
perhitungan harga pokok produk, jasa dan tujuan lainnya yang diinginkan
oleh manajemen.2

1
Slamet Hariyanto Sistem Informasi Manajemen hal. 80.

2
Slamet Hariyanto Sistem Informasi Manajemen hal. 81.

4
Dari Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dana pengguna
lainnya, perlu memiliki akses menuju informasi akuntansi manajemen dan juga
mengetahui bagaimana cara untuk dapat menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen tersebut bisa membantu mereka dalam mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan suatu masalah dan mengevaluasi kinerja yang telah
dilakukan.

C. Manfaat Sistem Informaasi Manajemen

Ada beberapa manfaat sistem informasi manajemen. Antara lain sebagai


berikut.

1. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan


sistem informasi secara kritis.
2. Meningkatkan aksesbilitas data yang ada secara akurat dan tepat waktu bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
3. Mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan akan keterampilan pendukung
sistem informasi.
4. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 3

D. Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai


berikut:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah besar dalam
mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling
terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber
Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.
2. Supply Chain Management (SCM)

3
Slamet Hariyanto Sistem Informasi Manajemen hal. 83.

5
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemendimana
data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan
baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar
dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk
manajemen gaji daninventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan
untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.

4. Office Automation System (OAS)


Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar
departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-
server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.
5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan
baru ke dalam organisasi. Denganini, diharapkan para tenaga ahli dapat
menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam
organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa
pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi
informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.

7. Decision Support System (DSS)

Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan


dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link
Elektronik disekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan
atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk
menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan
tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal
mekanik.

6
9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat
pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu.
Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah
e-government.

10. Executive Support System (ESS)

Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan


lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung
komunikasi lainnya.4

4
Slamet Hariyanto Sistem Informasi Manajemen hal.84.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Karena terkait
langsung dengan gejala-gejala yang muncul di sekitar lingkungan manusia.
Penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis berusaha untuk
memahami makna peristiwa serta interaksi pada orang-orang dalam situasi
tertentu. Pendekatan ini menghendaki adanya sejumlah asumsi yang berlainan
dengan cara yang digunakan untuk mendekati perilaku orang dengan maksud
menemukan “fakta” atau “penyebab”.
Pendekatan fenomenologi bertujuan memperoleh interpretasi terhadap
pemahaman manusia (subyek) atas fenomena yang tampak dan makna dibalik
yang tampak, yang muncul dalam kesadaran manusia (subyek), untuk dapat
mengetahui aspek subyektif tindakan orang dalam kehidupan sehari-hari, kita
harus masuk kedalam dunia kesadaran (konseptual) subyek yang diteliti.
Adapun jenis penelitiannya menggunakan deskriptif kualitatif
dikarenakan permasalahan penelitian bersifat utuh, kompleks, dinamis dan
penuh makna. Serta penelitian ini bermaksud memahami situasi sosial secara
mendalam, menemukan pola hipotesis dan teori. Disini peneliti melakukan
penelitian dengan terjun langsung ke lapangan, mendeskripsikan dan
mengkonstruksi realitas yang ada dan melakukan pendekatan terhadap
sumber informasi, sehingga diharapkan data yang didapatkan akan lebih
maksimal.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang
diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat,
pemikiran, persepsinya
B. Lokasi Penelitian
Rejomulyo, Kec. Kota, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (64129)

C. Sumber Data

8
 Dokumen

Keterangan-keterangan berbentuk tertulis yaitu mengumpulkan data-data


melalui tulisan atau bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah-
masalah penelitian.
D. Prosedur Pengumpulan Data
 Tahap pra lapangan
1. Menyusun Rencana Penelitian
2. Memilih Lapangan Penelitian
3. Menyiapkan perlengkapan penelitian
 Tahap pekerjaan lapangan

1) Memasuki latar penelitian


2) Memasuki lapangan
3) Mengumpulkan data

E. Analisis Data
Pada tahap ini data diperoleh dari berbagai sumber, dikumpulkan,
diklasifikasikan, dianalisa sesuai dengan metode analisa data yang telah
dikategorikan yakni analisa model reduksi data, dimana kesimpulan diambil
seiring dengan proses pengumpulan data. Setelah semua data terkumpul,
peneliti akan mengklasifikasikan serta menganalisis data tersebut, kemudian
diambil data mana yang sesuai dengan masalah penelitian. Sehingga tidak
semua data yang diperoleh peneliti pada tahap sebelumnya diikutsertakan,
melainkan akan dianlisis terlebih dahulu, dan akhirnya penelitian ini bisa
dipertanggung jawabkan kebenarannya karena didukung oleh data-data yang
valid, yang nantinya bisa mempengaruhi hasil penelitian.

9
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data
Setelah menjabarkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, teori-teori
yang telah mengukuhkan penelitian, dan metode penelitian yang digunakan,
maka pada bab ini dipaparkan mengenai hasil dari penelitian. Berikut ini
adalah paparan data hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi di kios domisili sekitar.

1. Apakah di kedai ini menggunakan perangkat lunak khusus untuk


mengelola inventaris bahan baku dan stok produk.
di kios Domse ini masih memerlukan perangkat lunak yaitu computer
untuk menginput data yang mana inventaris bahan baku dan stok produk
nantinya di simpan kedalam file dokumen, yang mana perangkat lunak
memungkinkan pencatatan dan pemantauan real-time terhadap stok bahan
baku dan produk jadi.

2. Bagaimana sistem kedai ini memantau kinerja keuangan coffe shop,


termasuk penjualan harian, laba dan biaya
1. Pencatatan penjualan harian: Sistem kedai tersebut akan mencatat
penjualan harian dengan rinci, termasuk jenis produk yang terjual,
jumlahnya dan harga.
2. Perhitungan laba: Sistem juga akan menghitung laba dan
membandingkan pendapatan dari penjualan dengan biaya produksi dan
operasional. Termasuk juga biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead,
dan biaya lainnya
3. Manajemen biaya: sistem akan selalu memantau dan mencatat semua
biaya yang terkait dengan operasional coffe shop, seperti pembelian
bahan baku, biaya gaji, sewa tempat, utilitas dan biaya operasional
lainnya

10
3. Bagaimana sistem informasi kedai ini mengelola informasi tentang
penyediaan bahan baku, dan harga serta keamanannya
 Pemantauan persediaan bahan baku

Dalam kios Domse ini segala data persediaan bahan baku direkam
dalam sistem berupa computer termasuk jumlah, tanggal pembelian,
dan penyedia asal dan yang mana sistem juga harus memungkinkan
untuk mengatur pemberitahuan otomatis ketika stok mencapai tingkat
minimum seperti kehabisan barang baku

Informasi harga bahan baku

Dalam kios Domse ini data harga bahan baku berbagai pemasok
dapat dimasukkan kedalam sistem yang mana sistem dapat
memberikan harga untuk membantu dalam pengambilan keputusan
pembelian

Keamanan dan aksebilitas

Kios Domse ini selalu memastikan keamanan data dan akses


terbatas sesuai peran saja yang mana dalam mengelola atau menjaga
keamanannya mengakses menggunakan berbagai perangkat,
termasuk computer dan ponsel. Serta selalu memperbarui setiap satu
bulan sekali untuk mencangkup perubahan dalam persediaan, harga,
atau persyaratan kontrak

4. Bagaimana proses pemesanan dan pembayaran pelanggan diatur


dikios domse ini
Jadi, dikios domse ini dalam proses pemesanan produk, pelanggan
memilih produk atau layanan yang ingin dipesan dari daftar tersedia.
Untuk konfirmasi pesanan dikios domse ini masih melalui sistem langsung
di tempat, yang mana nantinya sistem akan mencatat detail pesanan,
termasuk jumlah, jenis produk, dan keterangan khusus jika ada. Setelah
dipesan sistem akan memeriksa ketersediaan stok untuk memastikan

11
pesanan dapat dipenuhi, jika ada keterbatasan stok, pelanggan diberitahu
dan dapat memilih untuk memilih opsi lain atau menunggu restok.
Sedangkan untuk pembayaran itu sendiri dikios domse ini melalui
beberapa tahap, diantaranya:
1. Penetapan harga: jadi, harga produk atau layanan di informasikan
kepada pelanggan, bisa juga melibatkan perhitungan total harga
berdasarkan jumlah dan harga unit produk
2. Pilihan pembayaran: pelanggan memilih metode pembayaran, seperti
tunai tau cash, transfer bank atau dompet digital
3. Proses pembayaran: pembayaran dilakukan sesuai dengan metode yang
dipilih, dan sistem memvalidasi pembayaran untuk memastikan
keabsahan dan kelengkapan transaksi.
4. Pengelolaan pembayaran: informasi pembayaran dicatat dalam sistem
yang mana untuk memudahkan manajemen keuangan dan pencatatan
penjualan harian

12
BAB V
PEMBAHASAN
Setelah peneliti mengumpulkan data hasil penelitian yang diperoleh dari
wawancara, observasi dan data dokumentasi, maka selanjutnya peneliti akan
melakukan analisa data untuk menjelaskan lebih lanjut hasil dari penelitian. Di
bawah ini akan dibahas analisa peneliti tentang Sistem Informasi di Kios
DomisiliSekitar (DOMSE).
Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem disebut juga proses penggambaran, merancang
dan pembuatan skema dari rancangan sistem yang akan dibuat sebelum masuk ke
tahap pengkodean kedalam Bahasa pemograman. Pada tahapan ini membahas
tentang tujuan dari perancangan dari sistem yang akan diusulkan, gambaran
umum dari sistem yang akan diusulkan, perancangan basis data yang akan dibuat,
dan perancangan antar muka sistem yang akan diusulkan.
Gambaran umum sistem yang akan diusulkan berisi tentang penjelasan
singkat dari sistem yang diusulkan yang akan menjelaskan seluruh bentuk bagian
sistem yang akan diterapkan. Sistem yang diusulkan berupa sistem berbasis
website, dimana sistem ini dijalankan melalui server localhost yang hanya dapat
diakses oleh pihak Kios Domse. Berdasarkan dari hasil evaluasi sistem yang
sedang berjalan, sistem yang akan diusulkan lebih menekankan pada proses
produksi kopi agar dapat memudahkan dalam proses monitoring, pengolahan data
bahan baku, dan pengolahan data stok kopi.
Sistem yang diusulkan terdiri dari tiga pembahasan yaitu pembelian,
produksi, dan penjualan. Pembahasan utama dari sistem ini yaitu pada proses
produksi karena proses produksi melibatkan penggunaan bahan baku yang ada
pada pembahasan pembelian serta penambahan stok kopi yang akan dijual pada
pembahasan proses penjualan. Perancangan prosedur yang diusulkan adalah tahap
dalam meningkatkan effisiensi kerja dan memperbaiki efisiensi kerja.

13
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan perangkat lunak mengidentifikasi permasalahan
pengelolaan jual beli pada Kedai Kopi yang masih manual. Mengindentifikasi
pemecahan masalah jual beli dengan cara merancang sistem berbasis web.
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem yaitu bagian sumber daya manusia
yang akan bertugas sebagai pengelola dokumen masuk dan keluaran.

A. Kebutuhan Pengguna
Dalam tahap ini penulis merancang sistem penjualan berbasis web pada
kedai kopi yang terdapat dua pengguna yang dapat saling berintraksi dalam
lingkungan sistem yang terdiri dari karyawan dan customer. Masing-masing
pengguna memiliki karakteristiknya dengan sistem yang berbeda serta kebutuhan
informasi yang berbeda juga, seperti yang akan kita bahas sebagai berikut :
1. Skenario Kebutuhan Karyawan
 Login
 Melihat Pemesanan customer
 Mencetak Resi Pemesanan
2. Skenario Kebutuhan Customer
 Login
 Etalase Produk
 Cara Pemesanan
 Cara Pembayaran
B. Kebutuhan Sistem
1. Pengguna harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk
kedalam sistem dengan memasukan username dan fassword.
2. Customer yang telah berhasil masuk kedalam sistem, kemudian memilih
pesanannya.
3. Karyawan mengkomfirmasi pemesanan dan mencetak resi.
4. Customer dapat melakukan transaksi pembayaran.

14
15
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan Study Kasus Operasional dan Pengelolaan Data. Data
diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada Mas Suryo Aji
Santoso selaku pemilik Kios Domse. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diambil kesimpulan yang dipaparkan sebagai berikut:
1. Kios Domse masih menggunakan perangkat lunak berupa komputer
maupun ponsel untuk mengelola inventaris dan bahan baku
2. Dalam pemantauan kinerja keuangan di kios Domse ini terdapat tiga
cara yaitu dengan pencatatan penjualan harian, perhitungan laba, dan
manajemen biaya
3. Dalam menjaga keamanan informasi tentang penyediaan bahan baku
maupun harga menggunakan rekaman berupa perangkat komputer
4. Dalam pemesanan maupun pembayaran di kios Domse ini bisa
dilakukan offline maupun online

B. Saran
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian tentang sisteminformasi di
kiosDomse. Penulis menarik beberapa kesimpulan pembahasan yang telah
diuraikan, penulis simpulkan sebagai berikut:

16
DAFTAR PUSTAKA

Jefi, Y. I. (2023). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA KEDAI KOPI.


Manajemen Informatika, 220.
Rijal Fadilah, I. (2018). SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA KEDAI KOPI COCOFFEE-IN.
Manajemen Informatika.
Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen

17
Lampiran-lampiran

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai