Anda di halaman 1dari 2

Menjadi pemenang yang takut akan Tuhan

“Kita harus bangkit menjadi pemenang. Pemenang adalah orang yang takut akan Tuhan.”
Pesan Tuhan yang disampaikan beliau ini menyusul penyampaian dari injil Lukas 12:4-5,

“Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka
yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan
menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah
membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!”

Kita semua diingatkan untuk memiliki rasa takut yang benar kepada Tuhan serta kepada
siapa kita harus takut. Sebab tidak sedikit yang hidup tidak takut Tuhan, sebaliknya malah
takut kepada manusia, takut kepada situasi dan takut akan masa depan.

Takut akan Tuhan berarti memandang Dia dengan kekaguman dan penghormatan kudus
serta menghormati-Nya sebagai Allah karena kemuliaan, kekudusan, keagungan, dan
kuasaNya yang besar.

Sudahkah kita menjadi orang percaya yang takut akan Tuhan? Sharingkan.

Bagaimanasih ciri orang yang hidup takut akan Tuhan? Amsal 8:13 yang menjadi dasar
renungan kita memberikan 3 (tiga) ciri orang yang takut akan Tuhan, yakni:

1. Tidak melakukan kejahatan/bertingkah laku yang jahat

Kejahatan yang dimaksud tentu adalah semua tindakan, perbuatan, tingkah laku,
motivasi, pikiran serta niat yang bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan.
Kejahatan dirancangkannya di tempat tidurnya, ia menempatkan dirinya di jalan
yang tidak baik; apa yang jahat tidak ditolaknya. (Mazmur 36:5)
Takut akan Allah meliputi kesadaran bahwa Dialah Allah yang marah terhadap dosa
dan berkuasa untuk menghukum mereka yang melanggar hukum-hukumNya yang
adil, baik dengan segera maupun dalam kekekalan. Kejahatan bukan hanya
merugikan bagi orang lain, terlebih merugikan bagi pelakunya, sebab dengan
demikian ia melakukan pemberontakan terhadap perintah Tuhan, dan tidak hidup
sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.

2. Tidak memiliki kesombongan


Kesombongan sangat mungkin jika dikategorikan sebagai salah satu dosa tertua di
dunia. Iblis jatuh kedalam dosa kesombongan, dimana ia ingin menyamai Tuhan,
ingin menjadi sama seperti Tuhan (Yesaya 14:14). Dan dengan tawaran yang sama
iblis membujuk Hawa untuk makan buah pengetahuan yang baik dan jahat yang ada
di taman Eden sehingga manusia jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:5).
Kesombongan adalah salah satu dosa yang ‘berbahaya’, sebab mereka yang jatuh
kedalam dosa kesombongan sering kali tidak menyadarinya. Terlebih dosa
kesombongan selalu terkait erat dengan harga diri dan ego seseorang yang sangat
sensitif dan dijaga dengan over protective.
Orang yang sombong merasa diri lebih superior dari yang lain, mereka juga
cenderung over confidence dengan kemampuan dan kekuatan mereka sendiri, tanpa
menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka miliki adalah dari Tuhan.

3. Tidak memiliki mulut yang penuh tipu muslihat


Tuhan Yesus sangat tegas terkait dengan kebohongan dan tipu muslihat.
“Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan
bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia
berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala
dusta”. (Yohanes 8:44).

Kebohongan dan tipu muslihat adalah kontra kebenaran. Tuhan Yesus adalah
kebenaran (Yohanes 14:6), Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yohanes 14:16-17),
dan Firman Tuhan adalah kebenaran (Yohanes 17:17).
Jadi mereka yang memiliki mulut yang penuh tipu muslihat hidup tidak takut akan
Tuhan dan kontra terhadap Yesus, Roh Kudus, dan Firman Tuhan.

Pertanyaan :

1. Sudahkah kita mengalami ketiga ciri tersebut sebagai orang yang takut akan Tuhan?
Sharingkan.

Anda mungkin juga menyukai