Anda di halaman 1dari 1

TERLALU BANYAK TERTAWA BISA MENGERASKAN HATI

"Kebahagiaan sejati bukan dengan terlalu sering tertawa terbahak-bahak, tetapi ketenangan hati
dan ketentraman jiwa ketika melaksanakan kebaikan dalam agama"

Tertawa dan bercanda bagaikan garam dalam kehidupan. Tertawa dan bercanda dibutuhkan oleh
manusia dalam menjalani kesibukan sehari-hari yang terkadang menjenuhkan, bahkan suri teladan
kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang tersenyum dan tertawa bahkan
bercanda dengan para sahabatnya dan anak kecil.

Contoh bercandanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wassalamyaitu kisah beliau bersama kepada


seorang nenek tua, beliau mengatakan bahwa tidak ada nenek-nenek di surga, sehingga nenek
tersebutpun pergi dengan sedih dan tentunya beliau segera memanggil dan menjelaskan yang
sebenarnya. [Lihat Mukhtashar Syamaa-il dan Ash-Shahiihah no. 2987]

Jadi bercanda dan tertawa boleh-boleh saja, asalkan tidak dilakukan terus menerus dan menjadi
kebiasaan hidupnya. Terlalu banyak tertawa akan membuat keras hati bahkan bisa mematikan hati.
Hati sulit menerima kebenaran dan tersentuk dengan kebaikan dan kelembutan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan
hati.” [HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani]

Kehidupan di dunia ini tidaklah disikapi dengan bercanda terus dan tertawa terus. Apalagi kehidupan
di dunia ini hanya sementara dan merupakan tempat menanam bekal untuk kehidupan akhirat yang
selamanya. Apakah bisa kita menanam bekal dengan terus-menerus bercanda dan tertawa? Bahkan
jika kita memikirkan nasib kita yang belum pasti apakah masuk neraka atau surga, kita akan banyak
menangis dan sedikit tertawa.

selengkapnya:

https://muslim.or.id/43399-terlalu-banyak-tertawa-mengeraskan-hati.html

Penyusun: Raehanul Bahraen

Anda mungkin juga menyukai