DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CANDILAMA Jalan Dr. Wahidin No. 22 Semarang, Telepon (024) 8310515, Email: puskesmascandilama@gmail.com
RENCANA PERBAIKAN MANAJEMEN KEDARURATAN
No Jenis Bencana Penilaian Upaya Kegiatan Evaluasi Tindaklanjut 1. Kebakaran 52 % Pembentukan Peralatan proteksi Pemasangan Tim Kebakaran, masih belum Springkel, Telah dilakukan maksimal Smoke upaya detector dan pecegahan, Fire Alarm Telah melakukan simulasi 2. Gempa Bumi 48 % Pembentukan Tim Panambahan Tim Kegawatdaruratan petugas laki- Gawatdaruratan, kurang personil laki Telah dilakukan bagian angkat upaya korban (Laki-laki) pecegahan, Telah melakukan simulasi 3. Tanah Longsor 52 % Pembentukan Bekerja sama Tim dengan Tim Gawatdaruratan, Sar, Ambulan Belum dilakukan Simulasi
Penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi 3 tahap, yaitu:
1. Pra Bencana Puskesmas menyusun mapping/pemetaan wilayah daerah rawan bencana di wilayah kerjanya serta melakukan identifikasi jenis bencana yang mungkin terjadi dan juga menghitung populasi dari jumlah penduduk yang berisiko terkena bencana sehingga penanganan bencana dapat disiapkan seoptimal mungkin. Persiapan tersebut diantaranya meliputi : a. Pelatihan tenaga kesehatan tentang Penanggulangan Kegawatdaruratan Kesehatan b. Pelatihan kegawat daruratan sehari-hari berbasis masyarakat c. Simulasi Penanganan Bencana (in house training) d. Penyusunan Standar Operasional Prosedur penanganan korban e. Sarana dan prasarana unit pelayanan di Puskesmas. f. Penyiapan pos kesehatan lapangan g. Perencanaan evakuasi korban. Pada saat pesan atau informasi mengenai bencana diterima oleh petugas Puskesmas, maka petugas yang menerima informasi tersebut segera melakukan koordinasi dengan Tim Siaga Penanggulangan Bencana Puskesmas yang telah dibentuk. Tim Siaga Penanggulangan Bencana Puskesmas segera mengaktifkan rencana penatalaksanaan korban bencana tersebut, memanggil dan memobilisasi petugas yang terlatih untuk segera memberi pertolongan terhadap korban bencana. 2. Tanggap Darurat 3. Penatalaksanaan Korban di Lapangan . Penanganan Korban Massal Penanganan medis untuk korban cedera dalam jumlah besar diperlukan segera setelah terjadinya bencana baik gempa bumi, kecelakaan transfortasi, gunung meletus dan banjir, longsor serta bencana lainnya. Kebutuhan terbesar untuk pertolongan pertama dan pelayanan kedaruratan medic muncul dalam beberapa jam pertama. Banyak jiwa tidak tertolong karena sumber- sumber daya local, termasuk transforatsi tidak dimobilisasi segera. Oleh karena itu, sumber daya local sangat menentukan dalam penanganan korban di fase darurat. b. Penatalaksanaan Lapangan Penatalaksanaan lapangan meliputi prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengelola daerah bencana dengan tujuan memfasilitasi penatalaksanaan korban c. Proses Penyiagaan Proses penyiagaan merupakan bagian dan aktivitas yang bertujuan untuk melakukan mobilisasi sumber daya secara efisien. Proses ini mencakup peringatan awal, penilaian situasi, dan penyebaran pesan siaga. Proses ini bertujuan untuk memastikan tanda bahaya, mengevaluasi bersama masalah dan memastikan bahwa sumber daya yang ada memperoleh informasi dan dimobilisasi. d. Penilaian Awal Penilaian awal merupakan prosedur yang dipergunakan untuk segera mengetahui beratnya masalah dan risiko potensial dari masalah yang dihadapi. Aktivitas ini dilakukan untuk mencari tahu masalah yang sedang terjadi dan kemungkinan yang dapat terjadi dan memobilisasi sumberdaya yang adekuat sehingga penatalaksanaan lapangan dapat diorganisasi secara benar. Didalam penilaian awal dilakukan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi : 1. Lokasi kejadian secara tepat 2. Waktu terjadinya bencana 3. Tipe bencana yang terjadi 4. Perkiraan jumlah korban 5. Risiko potensial tambahan 6. Populasi yang terpapar oleh bencana Penilaian awal yang dilakukan harus segera dilaporkan ke pusat komunikasi sebelum melakukan aktivitas lain di lokasi bencana. Keterlambatan akan timbul dalam mobilisasi sumber daya ke lokasi bencana jika tim melakukan aktivitas lanjutan sebelum melakukan pelaporan penilaian awal atau informasi yang dibutuhkan dapat hilang jika kemudian tim tersebut juga terlibat dalam kecelakaan. e. Akses jalan ke lokasi Identifikasi awal lokasi-lokasi diatas akan memungkinkan masing-masing tim bantuan untuk mencapai lokasi yang merupakan daerah kerja secara cepat dan efisisen, salah satu caranya dengan membuat peta sederhana lokasi bencana. f. Penyebaran Informasi Pesan Siaga Segera setelah pesan diterima, pusat komunikasi akan mengeluarkan pesan siaga, memobilisasi sumberdaya yang dibutuhkan dan menyebarkan informasi kepada tim atau institusi dengan keahlian khusus dalam penanggulangan bencana massal. Pesan siaga selanjutnya harus dapat disebarkan secara cepat dengan menggunakan tatacara yang telah ditetapkan sebelumnya.