Anda di halaman 1dari 31

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 1

Introduksi Anatomi Sistem Muskuloskeletal


● Sistem muskuloskeletal tidak hanya tersusun atas muskulus (otot) dan skelet
(tulang), tetapi juga memerlukan neurovaskular untuk mendukung
fisiologisnya.
● Apabila terjadi gangguan pada sistem vaskularisasi, dapat terjadi iskemik
hingga kematian pada sistem muskuloskeletal. Apabila aliran darah tidak
adekuat maka fibrosis dapat terjadi.
● Apabila struktur saraf tepi terganggu maka otot yang dipersarafi akan
mengalami gangguan fungsi atau gangguan sensoriknya,
● Tulang dihubungkan dengan struktur lain melalui sendi.

Struktur Tulang
● Terdiri atas:
○ Periosteum → pembungkus tulang, terdapat pembuluh darah dan
saraf
○ Epifisis → daerah pemanjangan tulang
○ Physis (lempeng pertumbuhan / epiphyseal growth plate) →
ditemukan saat masih anak-anak sehingga tulang dapat bertumbuh
■ Merupakan zona multipel yang terus membelah
■ Belum terkalsifikasi
○ Diafisis
○ Metafisis

● Jenis tulang:
○ Cortical bone (tulang kompak)
○ Cancellous bone (tulang spongiosa)

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 2


● Pada tulang yang masih mengalami pertumbuhan (anak-anak), terdapat
pembuluh darah (transphyseal) yang menghubungkan bagian epifisis dan
metafisis → berdampak pada penyembuhan tulang.

● Long bone
○ Periosteum → bagian terluar atau baju tulang yang menyelubungi
■ Terdapat fibrosa luar yang menutupi
■ Kurang lebih b ⅓ blood supply ke tulang itu lewat periosteum
(vascular)
■ Terdapat banyak nerve → kalau cedera ya sakit
■ Diameter akan meningkat
○ Epifisis
■ Terartikulasi dan ujung yang melebar
■ Dapat membuat tulang memanjang
■ Tulang cancellous
■ Titik terlemah pada tulang anak
● Sendi
○ Titik artikulasi dari tulang-tulang tubuh
○ Bersifat fusi atau fibrosa
■ Memiliki sutura → di antara beberapa tulang cranium
○ Di dalam terdapat cairan sinovial yang berperan sebagai lubrikan
untuk permukaan
■ Mempermudah pergerakan
● Gliding, fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, sirkumduksi,
dan rotasi

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 3


Pada kasus cedera
● Ekstremitas bawah
○ Gambar kiri itu n. ischiadicus
○ Di dekat knee joint → akan jadi n. peroneus
○ Kalau ada fraktur di collum fibula → n. peroneus komunis kena →
menyebabkan drop foot
○ Jika n. fibularis yang kena → kelemahan fungsi fleksi ankle dan jari
○ Jika ada fraktur di tengah diafisis femur (diaphysis hunter) yang
dilewati a. dan v. femoralis juga n. femoralis (quadriceps) → cedera a.
femoralis
● Ekstremitas atas
○ brachial plexus
■ 3 saraf:
● N. radialis → pada humerus melewati sulcus n radialis dari
medial ke lateral, apabila ada diafisis humerus fracture →
gangguan fungsi n radialis
● Pemeriksaan yang dilakukan:
○ Mengingat dan mempertimbangkan anat
○ Mengecek persarafan dari nervus-nervus → cek ada gangguan fungsi
atau tidak

● Sendi adalah tempat pertemuan tulang


● Jenis sendi dapat dibagi menjadi 2, yaitu

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 4


○ Fibrosa, contohnya sutura di cranium
○ Sinovial, contohnya pada sendi lutut
■ Sendi sinovial memiliki ruangan untuk cairan sinovial yang
berfungsi sebagai zat yang mengurangi gesekan antara tulang
■ Sendi sinovial memberikan tubuh kemampuan untuk
melakukan pergerakan, seperti gerak luncur (gliding), fleksi,
ekstensi, abduksi, aduksi, sirkumduksi, dan rotasi

Epidemiologi Trauma Muskuloskeletal


● Trauma muskuloskeletal adalah
○ Penyebab kematian paling umum pada usia 1- 44 tahun dalam untuk
semua ras, kelas sosioekonomik
○ Penyebab kematian nomor 3 untuk seluruh kelompok usia
○ Salah satu dari 10 penyebab kematian paling umum pada kelompok
usia 34 tahun
○ Penyebab banyak luka pada kelompok usia >65 tahun

Apa Itu Fraktur?


● Fraktur adalah diskontinuitas struktural pada tulang, tulang rawan artikular,
dan lempeng pertumbuhan epifisis

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 5


SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 6
Radiography (X ray)
● 2 perspektif
○ Anteroposterior/Lat/Oblique
● 2 sendi
○ Konfirmasi tidak ada cedera intra artikular
○ contoh: pada radiografi tibia harus terlihat persendian pada genu dan
ankle


■ tidak proper karena tidak mencakup 2 sendi
● 2 ekstremitas
○ sebagai komparasi terutama di anak-anak
■ lempeng epifisis terlihat radiolusen dan riskan dianggap fraktur
■ tidak ada deformitas tapi anak mengeluh hebat
● 2 kali
○ evaluasi waktu ke waktu

CT Scan

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 7


● Gambar akurat dari potongan-potongan tubuh
● Mampu melihat fraktur (lesi) yang tidak dapat terlihat pada X-ray standar
○ dislokasi posterior tulang panggul
○ fraktur kompleks dari tulang pelvis
● contoh:


■ pada X-ray (atas) garis fraktur terlihat tumpang tindih

Fraktur atau Dislokasi

● Gambar 1 (paling kiri)


○ adanya shortening femur sinistra → bandingkan genu kiri dan kanan
○ adanya eksorotasi di patella sinistra
○ adanya angulasi di femur sinistra → ada bowing (pembengkokan)
○ pasti ada fraktur/dislokasi (kemungkinan pada femur kiri) → palpasi
pelan-pelan untuk dipastikan lokasi frakturnya (distal/proksimal
femur)
● Gambar 2
○ Kalau garis fraktur cuma 1 → simple fracture
● Gambar 3

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 8


○ ada luka
○ ada bengkak
○ ada deformitas
○ ada bowing
○ ada rotasi
○ fraktur terbuka pada tibia sinistra
● Gambar 4
○ Garis fraktur banyak (remuk) → complex fracture

Cara mendeskripsi fraktur bisa dilihat


a. Lokasi
b. Displacement/Extent : complete atau incomplete
c. Konfigurasi/Pola: transverse, oblik, spiral, atau comminuted
d. Hubungan dengan fragmen fraktur : displaced atau undisplaced
e. Hubungan fraktur dengan lingkungan : closed atau open
f. Komplikasi, ada atau tidak
Catatan tambahan:
○ apakah ada pergeseran dari fraktur
■ proksimal
■ distal
○ Incomplete
■ selaput cortex masih ada
■ sering pada anak
■ periosteum ada
■ greenstick → pada batang yang masih hidup
○ complete → putus total
○ simple →transversal, obliq,spiral, comminuted (remuk)
■ garisnya cuman satu
○ segmental → patah tebu
■ lebih dari satu garis, tidak bertemu garisnya
○ fragmen kontak =undisplaced

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 9


○ fragmen lari = displaced
○ fascia otot robek + kulit robek → open
■ bisa keluar seperti minyak
○ kalo fascia aja kulit ga → belum tentu open
○ komplikasi : ada komplikasi/tidak

- Lokasi terjadinya Fraktur, Displacement (Complete atau Incomplete)

- Konfigurasi dari Fraktur


ada yang simpel : kalau hanya ada 1 garis fraktur
ada yang kompleks : kalau lebih dari 1 garis fraktur

● cara membedakan ukur sudut


○ lebih dari 30 derajat =oblique
○ kurang dari 30 derajat = transverse

- Hubungan antar Fragmen

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 10


Deformitas yang terjadi bisa berupa → angulasi, rotasi, pemendekan
○ bisa karena trauma, tarikan dari otot, dan gaya gravitasi pada
ekstremitas atas

- Open Fracture
Open fracture terjadi ketika ada hubungan fraktur hematoma dengan
lingkungan eksternal.
Iinfeksi yang terjadi bisa hingga mengancam nyawa, menurut klasifikasi
Gustillo dan Anderson dibagi menjadi 3:
○ grade 1
○ grade 2
○ grade 3
■ 3a

■ 3b

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 11


■ 3c

● Merupakan fraktur kominutif

Faktor yang menyebabkan fraktur :


- Kapasitas dari gaya : energi tinggi atau rendah
- Derajat kontaminasi
- Derajat ST injury
- Pola fraktur

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 12


● Harus dilakukan anamnesis
● Semakin cepat kecepatan → Semakin besar energi
● Energi nya tinggi → Grading nya semakin tinggi, meskipun dia lukanya kecil
→ Gradingnya bisa semakin tinggi
● Kontaminasi → Kalo di got gede kontaminasinya → Bahaya, soalnya bisa
sepsis
● Derajat cedera pada jaringan lunak → Yang di gambar dia meningkatkan
derajat karena udah ilang si jaringan lunaknya
● Pola dari fraktur juga bisa meningkatkan grading → Misalnya kominutif dia
gradingnya pasti lebih tinggi

Grading Fraktur
1. Grade 1

● Ukuran nya < 1 cm


● Relatif bersih frakturnya

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 13


● Low Energy Trauma → Misalnya ketabrak becak atau motor yang
kecepatannya kurang
● Termasuk undispaced

2. Grade 2

● Wound > 1 cm
● Ga ada kerusakan jaringan lunak yang terlalu parah
● Moderate energy trauma
3. Grade 2 - 3

● Karena kominutif bisa naik jadi yang ketiga


4. Grade 3
● High energy trauma
● High Velocity trauma
● gun shot
● Sangat terkontaminasi → Cedera di peternakan
● Berasosiasi dengan cedera vaskular yang mengancam kehidupan
esktremitas → Misalnya A. Femoralis superficialis → Kalo putus, dia
kakinya bisa mati

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 14


● Atau kasusnya di A. brachialis → Mengancam kehidupan ekstremitas
atas
● Kalo yang putus A. Ulnaris → Dia ga mengancam kehidupan → Karena
masih ada anastomosis dari arteri yang lainnya
● Biasanya ada open fracture > 8 jam → Kalo lebih dari itu, potensi
infeksi nya semakin tinggi → Grading 2 bisa menjadi grade 3
● Harus dioperasi secepat mungkin → Lakukan informed consent sama
keluarga
● Ada subklasifikasi
○ 3A → Ada jaringan lunak yang adekuat
○ 3B → Tulangnya ga adekuat, periosteal stripping yang luas,
kominutif
○ 3C → Dengan gangguan vaskularisasi yang vital dan berbahaya
kalo sampe ilang → Menyebabkan kematian ekstremitas

Fraktur lempeng pertumbuhan


- terjadi pada anak
- dapat menyebabkan kecacatan permanen

​Tipe 1-4 prognosis baik


Tipe 1 tidak perlu operasi
Tipe 2 dan 3 operasi sederhana
Tipe 5 & 6 akan ada gangguan pertumbuhan karena lempeng nya udah rusak
(melesek)

Prinsip umum Fratur/dislokasi


- Anamnesis → riwayat penyakit dan data lain yang dapat menunjang
diagnosis
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan radiographic
- Penggunaan analgesik untuk manajemen nyeri

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 15


- Pembidaian sebelum pemeriksaan x ray
- Cek pembuluh darah → apakah ada cedera

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 16


Pembidaian

prinsipnya harus 2 sendi harus di imobilisasi


Tata Laksana Fraktur/dislokasi
4R → recognize, reduce, retain, rehabilitation
Reduction : reposisi, dilakukan pembedahan dengan anestesi, perioperative. Yang
open reduction perlu pembersihan fraktur terbuka, kalau fraktur tertutup
membutuhkan open reduction.

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 17


Retain : bisa internal fixation implants, dan external fixation devices, bisa pake plate
screw, nail, wire

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 18


SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 19
Dislokasi
- Hilangnya kontak sendi secara penuh
- Partial joint contact loss ⇒ subluxation
- Tanda: Severe pain, deformitas (Kalau pada tulang pasti ada fraktur, kalau di
sekitar sendi ada dislokasi, kalau di ekstremitas atas bisa ada keduanya),
range of motion berkurang.
- Contoh dislokasi pada PIP Joint:

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 20


- Saraf dan pembuluh darah terdesak/tertekan sehingga harus dicek (seperti
kasus pada fraktur) ⇒ mungkin ada gangguan pada pulsasi/sensibiltas.
- Keberadaan pulsasi
- Kekuatan Pulsasi
- Sensasi

- Contoh:

→ ada deformitas flexion hip dan endorotasi = pada pasien dengan riwayat
naik mobil dengan dashboard injury atau naik motor dan genu menabrak
jalanan → waspada mekanisme genu terdorong ke belakang → dislokasi
posterior
→ ada adduksi dan flexion hip: tanda dislokasi posterior hip
→ dilakukan radiografi: hilang kontak 2 permukaan

→ abduksi dan eksorotasi

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 21


→ anterior dislocation shoulder

- DIslokasi merupakan kegawatdaruratan sehingga perlu dilakukan


reposisi segera dalam golden period biasanya 6 jam
- Komplikasi:
- Nyeri dan gangguan fungsi
- Kecacatan definitif
- Humerus dan femoral → avascular necrosis of femoral head
atau humeral head
- aliran dari metafisisnya tidak ada.
Pertanyaan:
Iyan: Ada ruptur sinovial pada dislokasi sendi tidak?
→ Kapsul bisa putus (pada hip joint yang besar bisa putus), bisa tidak. Tapi
umumnya robek disertai multiligamentous injury (banyak ligamen yang putus)
→ Kalau robek sudah tidak bisa direposisi lagi.
→ pada genu mungkin ACL atau PCLnya putus

(tidak dijelaskan oleh profnya jadi baca langsung dari slide saja ya)

LUKA TEMBAK (terputus di tengah sebelumnya)


- Jika ada seseorang dengan luka tembak sehingga fraktur (sangat kencang),
harus dipertimbangkan fraktur derajat III.

PATHOLOGICAL FRACTURE
Fraktur tulang yang sehat = Fraktur
1. Trauma sekali saja

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 22


2. Tekanan repetitif

Fraktur Patologis = Pada tulang yang ada patologinya


1. Fraktur pada osteoporosis (insufficient fracture) ⇒ dengan gaya yang lebih
kecil dibandingkan pada kondisi sehat dapat fraktur (callous fracture)
2. Fraktur yang ada tumornya (malignancy)
3. Fraktur pada osteomyelitis (infeksi)

yang paling umum

--> radiolusen

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 23


SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 24
Komplikasi Fraktur
Early
- Cedera Visceral
- Cedera Vaskuler
- Sindrom kompartemen (Volkmann’s ischemia) → karena otot mati → fibrosis
- Salah satu tanda → bengkak

- Tekanan yang meningkat


- Kompartemen osseofasial tertutup
- Mengganggu vaskularisasi intrinsik
- Membahayakan vitalitas yang terlibat
- Fraktur siku risiko tinggi, lengan bawah, tibia proksimal
- Tanda 5P:
- Pain
- Paraesthesia
- Pallor (pucat)
- Paralisis → saraf yang mempersarafi tertekan sehingga paralisis
- Pulselessness → arteri utama masih bisa lewat, hanya yang kecil
saja
- Tindakan: fasiotomi → pelonggaran

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 25


- Cedera Nervus
- Infeksi

Late
- Delayed union
- Non-union
- Malunion → tulang menyambung pada posisi tidak benar, dalam posisi
deformitas
- Joint stiffness
- co: dukun patah pasang bidai yang lama di elbow jadi tidak bisa fleksi
- Muscle Hypotrofi/atrofi
- Miositis osifikans
- Avascular Necrosis
- Algodystrophy (Sudeck’s atrophy)
- Osteoarthritis → jika sendi patah tidak dilakukan anatomical reduction terjadi
osteoarthritis pasca trauma

Cedera Jaringan Lunak


Sprain/ Keseleo
- Cedera ligamen akibat gerakan sendi yang tidak normal
- Keseleo didefinisikan sebagai cedera pada serat ligamen pendukung sendi.
- Keseleo dapat dinilai sesuai dengan tingkat keparahan temuan patologis
secara klinis,
- Tanda klinis : nyeri tekan, bengkak, kebiruan
- Lutut : Cedera atau ruptur ACL dan PCL

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 26


- Grade/ Derajat Sprain
- Derajat 1
- robekan kecil pada serat ligamen: perdarahan ringan dan
pembengkakan
- tidak ada pembukaan atau gerakan sendi yang abnormal.
- Derajat 2
- robekan sebagian ligamen: lebih banyak serat yang robek
daripada cedera tingkat pertama.
- kecenderungan ke arah ketidakstabilan dan kekambuhan yang
terus-menerus
- Derajat 3 → robekan total pada ligamen.
- Hemarthrosis dan Ketidakstabilan

Pemeriksaan Fisik Lutut kiri


- Tampak : Sedikit Bengkak, posterior kendur (-), Paha Atrofi
- Rasakan : Kelembutan Garis Sendi (-), hypesthesia (-), Tib Post +2,
- CRT < 2”
- Gerakan : Lutut 0 - 120
- Lachman +++ ; Pergeseran poros ++ ; Drawer +
- Drawer → maju sekali jika dilakukan Anterior Drawer Test karena ACL
nya tidak lagi menahan tibia
- Tes Stres Varus dan Valgus (-)

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 27


- McMurray (-), Appley Grind (-), Thessaly (-)

Prinsip Manajemen
- Mengenali
- Mengurangi
- Mempertahankan
- Rehabilitasi

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 28


Summary
- Fraktur : Masalah atau penyebab kematian (10 besar kematian) yang paling
umum
- Pengetahuan Dasar : anatomi, fisiologi, patologi, dll

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 29


- Anamnesis dan PE yang baik, dan cara memutuskan investigasi
- Fraktur terbuka dan dislokasi : Darurat
- Mengetahui prinsip-prinsip dasar manajemen (4R) dan Komplikasi
- Konsultasikan ke Ahli Bedah Orthop untuk penanganan definitif

Tanya Jawab
1. Kalau pasien datang dengan keadaan dislokasi dan fraktur tertutup apakah
berarti yang didahulukan dislokasi nya karena fraktur bukan merupakan
emergensi?
→ Tentu kalau ada keduanya sekalian dibereskan keduanya. Tapi tindakan
yang harus disampaikan ke keluarganya yang dislokasi. Sekalian dislokasi
dilakukan, fraktur tertutup sekalian diberikan tindakan.
→ Ada pengecualiannya, yaitu pada fraktur yang tidak mungkin diselesaikan
karena sedemikian kompleks contoh pada kasus acetabulum. Pada kasus ini,
agar mengurangi avaskuler nekrosis, maka yang penting direposisi dulu.
Dilakukan definitif setelah ada pemeriksaan penunjang.
2. Ada prinsip ABC, kalau pasien harus dilakukan RJP tapi ada kondisi fraktur di
area thorax bagaimana?
→ kita harus mengutamakan yang life threatening. Kalau memang harus RJP
lakukan aja nanti fraktur dilakukan belakangan. Jika ada yang mengancam
nyawa dari breathing, bowel, blood supply meski didahulukan dulu.
Sedangkan tulang di urutan no. 6 yang tidak terlalu membahayakan nyawa.
RJP harus diprioritaskan.
3. Fraktur patologis pada orang osteoporosis, tata laksana terbaiknya difiksasi
internal dulu atau masih akan tetap nyambung untuk osteoporosis dan
bedanya dengan yang normal bagaimana?
→ kalau fraktur patologis karena osteoporosis beda pendekatan dengan
fraktur karena keganasan.
→ kalau keganasan harus ditimbang dulu seberapa mengancam nyawa
(stadiumnya harus diketahui) kalo udah meta ke tulang udah stadium 4, misal
breast cancer meta ke tulang lihat ada penyebaran ke organ lain atau engga?
kalo engga berarti prognosisnya bagus.

SIEPEND FKUI 2021 | MUSKULOSKELETAL 30

Anda mungkin juga menyukai