SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada
Fakulatas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru
Oleh :
ABSTRAK
Kegiatan maintenance berfungsi sebagai kegiatan untuk memelihara dan
menjaga fasilitas atau peralatan pabrik, mengadakan perbaikan dan penyesuaian
atau penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi
yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan dan semua aktivitas yang
berkaitan untuk mempertahankan kelancaran produksi seperti mesin dalam
kondisi yang layak bekerja agar kelancaran produksi pada pabrik kelapa sawit
PT.Sumber Sawit Sejahtera tetap terjaga. Adapun penerapan yang dilakukan
dalam kegiatan perawatan mesin dalam menunjang kelancaran produksi yaitu
preventive maintenance dan corrective maintenance yang merupakan salah satu
rangkaian kegiatan yang perlu dilakukan serta penerapan ilmu pengetahuan yang
bertujuan untuk menjaga kondisi mesin tetap stabil atau sempurna ketika
digunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif dengan
menggunakan sumber data sekunder yang berupa dokumen tertulis serta
keterangan lisan dari pihak pabrik tanpa mengalami perubahan. Dari hasil analisis
menggunakan metode OEE (Overall Equipment Effectiveness) memberikan hasil
penerapan perawatan mesin sangat berpengaruh pada kinerja mesin yang
berpengaruh pada kelancaran produksi. Dimana mengacu kepada best practice
atau kelas dunia kinerja mesin pada pabrik kelapa sawit PT.sumber sawit
Sejahtera masih terbilang rendah dan memperhambat kelancaran produksi.
ABSTRACT
Maintenance activities serves as an activity to maintain and keep facilities
or factory equipment, reform and adjustments or changing who is needed so that
the state of production there is a satisfactory operation all planned and all
activities pertaining to maintain the like a production in a condition worth
working that the production in a palm oil factory PT.Sumber Sawit Sejahtera
prosperous stay awake. As for conducted in the machine maintenance in support
the smooth running of the maintenance preventif production and maintenance
corrective that is one the series of activities to be done and the knowledge aimed
at maintain the machine fixed stable or perfect when used. This researchers could
use the types of data on qualitative use up secondary data such as a written
document and spoken from the information types using secondary data sources in
the form of written documents and oral information from the factory without
changed. Of the results of the analysis uses the method oee (overalls equipment
effectiveness) results from the application of machine maintenance very
influential on performance machine that affects smooth production. Where
reference to best practices or world class performance engines at palm oil factory
PT.Sumber Sawit Sejahtera prosperous is relatively low and inhibit smooth
production .
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala, atas limpahan taufik dan
Skripsi ini merupakan hasil karya penulis sebagai salah satu syarat untuk
Di balik terselesaikannya skripsi ini, penulis sangat sadar bahwa apa yang
telah penulis raih bukanlah suatu hal yang berdiri sendiri. Oleh kerena itu pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta,
yaitu Ayahanda Robino dan Ibunda Nelinda dan adik Tashya Rolanda Putri, adik
Harpan Mahesa Pratama dan seluruh member Yaci pekanbaru, serta orang yang
sangat spesial bagi penulis Tina Romauli atas segala doa dan dukungan yang telah
diberikan kepada penulis. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
iv
4. Bapak Suyadi, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat imbalan dan karunia
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................... viii
LAMPIRAN .......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 7
1.4 Sistematika Penulisan .............................................................................. 8
BAB II TELAAH PUTAKA ............................................................................... 10
2.1Pemeliharaan (Maintenance) .................................................................. 10
2.2 Preventive maintenance......................................................................... 12
2.3 Corrective/breakdown maintenance ...................................................... 12
2.4 Konsep-Konsep Pemeliharaan............................................................... 14
2.5 Overall Equipment Effectiveness (OEE) ............................................... 19
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Proses Produksi ......... 20
2.7 Pengertian Proses Produksi ................................................................... 22
2.8 Jenis-jenis Proses Produksi .................................................................... 23
2.9 Manajemen Produksi dan Operasi ......................................................... 24
2.10 Penelitian Terdahulu............................................................................ 26
2.11 Strktur Penelitian ................................................................................. 27
2.12 Hipotesis .............................................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................... 29
3.2 Oprasional Variabel ............................................................................... 30
3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 31
3.4 Populasi dan Sampel.............................................................................. 31
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data produksi PT. Sumber Sawit Sejahtera bulan Januari-
Desember tahun 2017 4
Tabel 1.2 Data mesin dan kerusakan mesin selama tahun 2017 pabrik
kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera 5
Tabel 2.7 Penelitian terdahulu 26
Tabel 3.2 Opersional variabel 30
Tabel 3.4 Data mesin pabrik kelapa sawit PT.Sumber Sawit Sejahtera 32
Tabel 3.5.1 Total kerusakan mesin pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit
Sejahtera 33
Tabel 5.2 Total Mesin Pabrik Kelapa Sawit PT.Sumber Sawit Sejahtera 43
Tabel 5.3 Jumlah produksi tahun 2017 49
Table 5.4.1 Data mesin dan kerusakan mesin selama tahun 2017 pabrik
kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera 52
Tabel 5.4.2 Probabilitas Kerusakan Mesin 54
Tabel 5.4.3 Tingkat Keandalan Mesin 55
Tabel 5.4.4 Perhitungan OEE 61
ix
LAMPIRAN
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
minyak kelapa sawit di dunia sekitar 85-90% dari total produksi kelapa sawit
Indonesia maka para pemilik modal mendirikan pabrik kelapa sawit untuk
mengolah hasil dari perkebunan. Dengan banyaknya bahan baku yang ada,di
bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang
(Soemarno, 2008).
dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan
perbaikan) kelancaran proses produksi akan tetap terjaga. Jika mesin yang di
baik, maka akan terjadi gangguan atau hambatan terhadap proses produksi.
kerusakan mesin yang cukup parah sehingga adanya biaya perbaikan yang
mahal, dapat berupa kerugian non materil yaitu pemborosan waktu karena
terhambatnya kegiatan produksi. Oleh sebab itu peranan yang penting dari
bermasalah.
yang sangat luas, tentunya banyak bahan baku yang di olah di pabrik kelapa
3
sawit dan dengan begitu banyaknya bahan baku yang di olah setiap jamnya
tercapainya hasil produksi dan menjadi hal yang fatal jika proses pengolahan
kerusakan pada mesin yang di alami pada PT. Sumber Sawit Sejahtera.
terjadi kerusakan pada mesin, agar jam berhenti mesin tidak lama dan tidak
peningkatan dan penurunan hasil produksi karena jumlah TBS (tandan buah
segar) yang diolah tidak maksimal dan selalu menyisakan TBS yang akan
Tabel 1.1
Data produksi PT. Sumber Sawit Sejahtera bulan Januari-Desember tahun
2017
Pada tabel tersebut pada bulan januari ada sebesar 15.789.420 kg TBS
masuk untuk diolah, dan kemudian ada sebesar 17.009.420 kg TBS yang akan
diolah, pada pengolahan tersebut ada TBS sisa pada bulan sebelumnya sebesar
terdapat TBS sisa yang diolah pada bulan berikutnya, pada bulan September,
dari pada TBS yang masuk untuk diolah, ini disebabkan karena jumlah
Data mesin dan kerusakan mesin selama tahun 2017 pabrik kelapa sawit
Tabel 1.2
Data mesin dan kerusakan mesin selama tahun 2017 pabrik kelapa sawit PT.
Sumber Sawit Sejahtera
no Jenis mesin Jumlah jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nop des
Bunch Feeder
1 2 set - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 -
Conveyor
2 Thresher 3 unit - 2 1 - - 2 - 1 - 2 1 2
Bottom Cross
3 2 unit 1 - 1 - - 1 1 1 - 1 1 -
Conveyor
Inclined Fruit
4 2 unit 1 - - 1 1 - 1 - 1 - 1 1
Conveyor
Horizontal
5 Empty Bunch 2 unit - 1 - 1 1 - 1 1 - 1 1 -
Conveyor
Inclined Empty
6 Bunch 2 unit 1 - 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1
Conveyor
Top Cross
7 2 unit - 1 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1
Coveyor
8 Digester 8 unit 2 5 3 6 1 7 - 3 6 2 6 3
Fruit
9 Distributing 2 unit 1 - 1 - - 1 1 1 - 1 1
Conveyor
10 Screw Presses 8 unit 5 - 6 - 7 - 4 5 3 7 5 4
Fruit Recycling
11 2 unit - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 -
Conveyor
Crude Oil
12 Gutter/Sand 2 set - 1 - 1 - 1 1 1 1 1 - 1
Trap Tank
Boiler Fuel
13 2 unit - 1 - 1 2 - 1 1 1 1 1 -
Feed Conveyor
Jumlah 10 14 13 13 14 12 12 17 14 18 20 14
sumber : PT. Sumber Sawit Sejahtera 2019
Dalam hal ini yang menjadi hambatan dalam proses produksi pada
keluar dan dipisahkan dari serabut dan bijinya. Selain itu kerusakan juga
terjadi di bagian mesin Boiler Fuel Feed Conveyor yang berfungsi sebagai alat
yang memiliki kemampuan untuk memproses kelapa sawit dari barang mentah
Tentu hal ini jika dibiarkan terlalu lama bisa mengganggu danmenghambat
mesin agar selalu siap beroperasi perlu adanya pemeliharaan mesin. Secara
optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Jadi pemeliharaan
Sawit Sejahtera.
A. Bagi perusahaan
proses produksi pada pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera.
B. Bagi peneliti
Penulisan hasil penelitian ini di sajikan dalam betuk penulisan skripsi yang
berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
batasan masalah.
Equipment Effectiveness)
Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang terdiri
dan sumber data, teknik pengumpulan data dan diakhiri dengan teknik
analisis data.
pembahasannya.
Pada bab terakhir ini akan memuat kesimpulan dan saran berdasarkan
hasil penelitian.
10
BAB II
TELAAH PUTAKA
sistem dalam kondisi yang layak bekerja (Render Barry dan Heizer Jay,
usia kegunaan mesin dan menekan kegagalan pada mesin sekecil mungkin
untuk memelihara dan menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan
suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
sistem peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan. jadi
dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini maka fasilitas atau peralatan dapat
prosesproduksi.
ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan
agar mesin dan perlatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan
pemeliharaan yaitu:
proseskonversi.
efisien.
12
membahayakankeselamatan karyawan.
yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan
diusahakan dalam kondisi siap digunakan setiap saat, sehingga perlu dibuat
suatu rencana dan jadwal pemeliharaan yang cermat dan rencana produksi
yang tepat.
setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelalaian pada fasilitas atau perawatan
13
harus dirancang dan diperlihara untuk mencapai standar mutu dan kinerja
yang diharapkan.
rencana produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
keseluruhannya.
1. Uptime
ditetapkan pula).
2. Down Time
3. Operating Time
seharusnya.
4. Standbye Time
5. Maintenance Time
7. Logistic time
8. Adminstrative Time
corrective maintenance.
preventive maintenance.
(Jr.Patton, 1995,p124-125)
1. Maintenance Delay
2. Supply delay
perbaikan.
17
3. Acces time
mengalami kerusakan.
4. Diagnoses time
memperbaiki kerusakan.
2000).
dengan baik.
(system maintainability).
bukan hal baru dalam dunia industri dan manufaktur. Teknik pengukuran OEE
pergantian spare part di pabrik kelapa sawit, hasil pengukuran OEE ini bisa
Produksi
sebagai berikut:
produksi.
bahan baku.
Produksi
berakibat lebih jauh lagi terhadap pelaksanaan proses produksi yang ada
terutama pada jadwal proses produksi dan tentunya memiliki akibat pula
proses produksi.
1. Proses produksi adalah penciptaan barang dan jasa (Render Barry dan
barang dan jasa perlu melibatkan tenaga kerja, pengetahuan teknis, bahan
yang dikerjakan.
arusnya sama.
Jenis proses produksi menurut Barry dan Jay (2001:174) yaitu, mungkin
sebanyak 75% produksi dicapai dalam keadaan jumlah produk atau kumpulan
disebut bengkel kerja “job shop”. Proses produksi yang aneka produknya
Proses produksi dengan jumlah produk besar namun variasinya sedikit adalah
proses yang fokus produk dan disebut pula proses produksi terus-menerus.
Proses produksi berulang yaitu produksi tidak perlu berada di bawah atau di
atas titik ekstrim dari garis kontinu (rangkaian kesatuan) proses, tetapi bisa
saja berupa proses berulang yang berada di tengah-tengah garis kontinu itu.
sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber
daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan
sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
operasi adalah suatu disiplin ilmu dan profesi yang mempelajari secara praktis
Tabel 2.7
Penelitian terdahulu
No Nama Judul Variable Alat Kesimpulan
peneliti penelitian analisis
dan tahun
1 Titin Isvi Analisa Pemeliharaan deskriptif Hasil penelitian
Chamidat Peningkatan Mesin, kuantitatif menunjukkan
ul (2015) Mutu Kelancaran dan bahwa hubungan antara
Pemeliharaan Proses metode peningkatan
Mesin Terhadap Produksi statistik mutu pemeliharaan mesin
Kelancaran terhadap
Proses Produksi kelancaran proses produksi
Pada pada CV.
Perusahaan Bagus Mulia Kemantren
Dolomite Paciran
Lamongan berhubungan
kuat.
2 Asnelly Analisis pemeliharan deskriptif Hubungan maintenance
Maryulina Pemeliharaan Preventif kuantitatif dengan proses produksi
(2010) Mesin Produksi dan sangat berkaitan satu sama
Pada PT. P&P metode lain sehingga tidak dapat
Bangkinang Di statistik dipisahkan
Desa
Simalinyang
3 Frumensia Analisis Perawatan Metode Dari hasil analisis
Lea Pengaruh Mesin, statistik menggunakan metode OEE
Penerapan Preventive dan (Overall Equipment
Perawatan Mesin Maintenance, Metode Effectiveness) memberikan
Terhadap Breakdown OEE hasil penerapan perawatan
Kelancaran Maintenace, mesin sangat berpengaruh
Proses Produksi OEE pada kinerja mesin. Dimana
dan Penghentian mengaju kepada best practice
Produksi Pada atau kelas dunia kinerja mesin
Pabrik Gula pada pabrik gula di kebon
Kebon Agung di agung masih terbilang rendah.
Kabhupaten Untuk iu sangat diperlukan
Malang adanya penerapan perawatan
harian sebagai informasi
penyampain penjadwalan dan
dapat mengawasi serta
mengevaluasi hasil kegiatan
perawatan.
27
Identivikasi
Masalah
Tujuan
Penelitian
Studi Studi
Lapangan Pustaka
Pengumpulan Data
Analisis Maintenance
Preventive Corrective
Maintenance Maintenance OEE
2.12 Hipotesis
Sejahtera.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang di laksanakan pada pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit
Provinsi Riau.
30
Tabel 3.2
Opersional variabel
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1 Maintenance, kegiatan Preventive 1. Routine Ordinal
untuk memelihara atau maintenance maintenance
menjaga 2. priodic
fasilitas/peralatan pabrik maintenance
dan mengadakan
perbaikan atau
penyesuaian/penggantian
yang diperlukan agar
terdapat suatu keadaan
operasi produksi yang
memuaskan sesuai
dengan apa yang
direncanakan, (Sofjan
Assauri, 2004).
2 Maintenance, Correvtive 1. Reparasi Ordinal
mempunyai tujuan yang maintenance 2.Emergency
jelas yaitu mengadakan maintenance
perbaikan terhadap
mesin dan peralatan
produksi yang rusak
sehingga dapat berfungsi
kembali sebagaimana
keadaan normal, (Ahyari
Agus (2002:361).
3 Maintenance untuk itu Overall 1. Kerusakan Ordinal
diperlukan suatu metode Equipment (breakdownlos
yang mampu Effectiveness ses)
mengungkapkan (OEE) 2. Maintenance
permasalahan dengan 3. Downtime
jelas agar dapat Losses
dilakukan peningkatan (Penurunan
terhadap kinerja mesin Waktu)
dan peralatan secara
optimal, (Jonsson dan
Lesshammar, 1999).
31
Dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data skunder. Data
membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Data primer ini berupa penjelasan dari
data skunder merupakan data dan infrormasi yang di peroleh dari perusahaan
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah mesin-mesin yang berada pada bagian
bagian produksi pabrik kelapa sawit PT. Sumber sawit sejahtera dapa di lihat
Tabel 3.4
Data mesin pabrik kelapa sawit PT.Sumber Sawit Sejahtera
no Jenis mesin Kap satuan Jumlah
Ton
1 Bunch Feeder Conveyor 60 2 set
TBS/jam
Ton
2 Thresher 50 3 unit
TBS/Jam
3 Bottom Cross Conveyor - - 2 unit
4 Inclined Fruit Conveyor - - 2 unit
Horizontal Empty Bunch
5 - - 2 unit
Conveyor
Inclined Empty Bunch
6 - - 2 unit
Conveyor
7 Top Cross Coveyor - - 2 unit
8 Digester 3,750 liter 8 unit
Fruit Distributing
9 - - 2 unit
Conveyor
Ton
10 Screw Presses 15 8 unit
TBS/jam
Fruit Recycling
11 - - 2 unit
Conveyor
Crude Oil Gutter/Sand
12 7 m³ 2 set
Trap Tank
Boiler Fuel Feed
13 - - 2 unit
Conveyor
sumber : PT. Sumber Sawit Sejahtera 2019
kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera yang di teliti oleh penulis.
Tabel 3.5.1
Total kerusakan mesin pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera
No Bulan Total kerusakan Satuan
1 Januari 10 Unit
2 Februari 14 Unit
3 Maret 13 Unit
4 April 13 Unit
5 Mei 14 Unit
6 Juni 12 Unit
7 July 12 Unit
8 Agustus 17 Unit
9 September 14 Unit
10 Oktober 18 Unit
11 November 20 Unit
12 Desember 14 Unit
jumlah 171 Unit
sumber : PT. Sumber Sawit Sejahtera 2019
frekuensi pemeliharaan akan menurun dan mesin yang tidak handal akan
R(t)=1-F(t)
waktu t.
M= × 100%
Dimana :
Preventive maintenance
sebagai berikut:
Bn= ∑ ( ) ( ) ( )
( )
Keterangan:
Bn = Ekspektasi jumlah kerusakan mesin dalam n bulan.
N = Jumlah mesin.
35
a.) Availability
AvailabilityRate = × 100%
b.) Performance
sebagai berikut :
performance rate =
c.) Quality
Quality =
perusahaan, skor ini merupakan skor yang cocok untuk dijadikan tujuan
jangka panjang.
4. Jika OEE = 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah, tetapi
satu – persatu).
38
BAB IV
4.1 Sejarah Singkat Pabrik Kelapa Sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera
berdiri sejak tahun 2007. Jenis dan kapasitas produksi pabrik kelapa sawit
Kerja/Bulan.
Bahan baku dari pabrik kelapa sawit ini berasal dari kegiatan operasional
pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera adalah hasil panen TBS
kelapa sawit dari kebun plasma PT. Sumber Sawit Sejahtera maupun dari
kebun masyarakat yang ada disekitar pabrik kelapa sawit. Dalam kegiatan
dalam jumlah yang cukup besar.Air yang akan digunakan untuk kegiatan
operasional pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera bersumber dari
penolong.
39
Gambar 4.1
Denah lokasi pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera
Gambar 4.2
Struktur organisasi pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera
Manager Pabrik = 1
Askep = 1 KTU
Staff = 1
Mandor Bengkel =1 Operator & Pbt. Opr. Kerani Pembukuan = 1 Perawat & Pembantu Analis & Pembantu
St. Loading Ramp = 3 Perawat = 0 Analis = 2
Tukang & Pembantu Operator & Pbt. Opr. Kerani Personalia = 1 Bidan = 0 Pengawas & Petugas
Tk. Besi/ Mekanik = 6 St. Steriliser = 3 Mutu TBS = 2
BAB V
Bab ini merupakan penyajian dari seluruh hasil perhitungan data-data yang telah
kemukakan sebelumnya.
Sejahtera adalah untuk menjaga agar mesin produksi selalu dalam keadaan
adalah :
waktunya.
lakukan oleh PT. Sumber Sawit Sejahtera terhadap mesin-mesin yang rusak
42
belum pada waktunya, karean tidak dapat diketahui kapan mesin akan
pabrik kelapa sawit PT. Sumber sawit sejahtera dapa di lihat pada Tabel 5.2
43
Tabel 5.2
Total Mesin Pabrik Kelapa Sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera
42 Depericarper 2 Unit
43 Fibre Cyclone 2 Set
44 Pneumatic Nut Transport 2 Set
45 Nut Silo 2 Unit
46 Ripple Mill 6 Unit
47 Cracked Mixture Conveyor 4 Unit
48 Cracked Mixture Elevator 2 Unit
49 Dry Kernel Separation System 2 Set
50 Kernel Conveyor No. 1 2 Unit
51 Claybath 2 Unit
52 Wet Kernel Elevator 2 Unit
53 Kernel Conveyor Above Kernel Silo 2 Unit
54 Kernel Silo 8 Unit
55 Kernel Conveyor Below Kernel Silo 2 Unit
56 Dry Kernel Elevator 2 Unit
57 Dry Kernel Conveyor 2 Unit
58 Kernel Bagging Hopper 2 Unit
59 Shell Transport System 2 Unit
60 Shell Bin 2 Unit
61 Water Tube Boiler 2 Unit
62 Boiler Blowdown Chamber 2 Unit
63 Fibre/Shell Conveyor 2 Unit
64 Boiler Fuel Feed Conveyor 2 Unit
65 Excess Fuel Recycling Conveyor 2 Unit
66 Steam Turbo Alternator 2 Unit
67 Diesel Generating 4 Set
68 Back Pressure Vessel 2 Unit
69 Diesel Fuel Tank 2 Unit
70 Diesel Storage Tank 1 Unit
71 Air Compressor 2 Unit
72 Auxillary Diesel Generating Set 2 Unit
73 Water Softener 2 Unit
74 Deaerator/Pumps 2 Set
75 Chemical Metering Pump 2 Unit
76 Storage Tank 4 Unit
Total 251
Sumber : PT. Sumber Sawit Sejahtera,2019
menjadi CPO.
Proses produksi CPO di pabrik kelapa sawit PT. Sumber Sawit Sejahtera
Penerimaan TBS
mentah, matang dan lewat matang. TBS yang mentah dan tandan
Perebusan (Sterilizer)
air yang bertekanan antara 2.2 sampai dengan 3.0 Kg/cm 2. Proses
terlepas dari biji. Dalam proses pengadukan ini digunakan uap air
sludge dan atau cangkang yang terbawa pada saat keluar dari Screw
yang dipanaskan dengan uap air agar sebagian kandungan air dapat
biji akibat perbedaan adanya berat dan gaya isap Blower. Biji/nut
tertampung pada nut silo dan dialiri dengan udara panas antara 60 -
Tabel 5.3.1
Tabel Pengolahan TBS menjadi CPO dan PK
TANDAN BUAH SEGAR
PEREBUSAN(Sterilizer)
Tandan Kosong
PERONTOKAN
(Threser)
Mulsa/pupuk
PENGADUKAN
(Digester)
PENGEPRESAN
( Screw Press)
PENGENDAPAN PENGERINGAN
PEMURNIAN PEMECAHAN
PENYIMPANAN
PK
50
Berikut adalah hasil produksi pada tahun 2017 pada pabrik kelapa sawit
PT. Sumber Sawit Sejahtera :
Tabel 5.3.2
Jumlah produksi tahun 2017
TBS Hasil Produksi
Bln Satuan Satuan
PK
Masuk Diolah CPO
(inti sawit)
JAN-2017 15,789,420 17,009,830 Kilogram 3,632,684 908,325 Kilogram
Pada tabel tersebut pada bulan Januari ada 15.789.420 kg TBS masuk
untuk diolah, dan kemudian ada sebesar 17.009.420 kg TBS yang akan diolah,
pada pengolahan tersebut ada sisa TBS pada bulan sebelumnya sebesar
terdapat sisa TBS yang diolah pada bulan berikutnya. Pada bulan September,
dari pada TBS yang masuk untuk diolah, ini disebabkan karena rusaknya
variabel tersebut :
Sawit Sejahtera
dan Heizer Jay 2001:622). Pada pabrik kelapa sawit PT.Sumber Sawit
maintenance.
Table 5.4.1
Data mesin dan kerusakan mesin selama tahun 2017 pabrik kelapa sawit
PT. Sumber Sawit Sejahtera
no Jenis mesin Jumlah jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nop des
Bunch Feeder
1 2 set - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 -
Conveyor
2 Thresher 3 unit - 2 1 - - 2 - 1 - 2 1 2
Bottom Cross
3 2 unit 1 - 1 - - 1 1 1 - 1 1 -
Conveyor
Inclined Fruit
4 2 unit 1 - - 1 1 - 1 - 1 - 1 1
Conveyor
Horizontal
5 Empty Bunch 2 unit - 1 - 1 1 - 1 1 - 1 1 -
Conveyor
Inclined Empty
6 Bunch 2 unit 1 - 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1
Conveyor
Top Cross
7 2 unit - 1 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1
Coveyor
8 Digester 8 unit 2 5 3 6 1 7 - 3 6 2 6 3
Fruit
9 Distributing 2 unit 1 - 1 - - 1 1 1 - 1 1
Conveyor
10 Screw Presses 8 unit 5 - 6 - 7 - 4 5 3 7 5 4
Fruit Recycling
11 2 unit - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 -
Conveyor
Crude Oil
12 Gutter/Sand 2 set - 1 - 1 - 1 1 1 1 1 - 1
Trap Tank
Boiler Fuel
13 2 unit - 1 - 1 2 - 1 1 1 1 1 -
Feed Conveyor
Jumlah 37 10 14 13 13 14 12 12 17 14 18 20 14
sumber : PT. Sumber Sawit Sejahtera 2019
sehingga di peroleh :
1. Januari : 0.039
2. Februari : 0.055
53
3. Maret : 0.051
4. April : 0.051
5. Mei : 0.055
6. Juni : 0.047
7. July : 0.047
8. Agustus : 0.067
9. September : 0.055
Tabel 5.4.2
Probabilitas Kerusakan Mesin
Probabilitas
Probabilitas
No Bulan Total kerusakan kerusakan
kerusakan
kumulatif
1 Januari 10 0.039 0.039
2 Februari 14 0.055 0.094
3 Maret 13 0.051 0.145
4 April 13 0.051 0.196
5 Mei 14 0.055 0.251
6 Juni 12 0.047 0.298
7 July 12 0.047 0.345
8 Agustus 17 0.067 0.412
9 September 14 0.055 0.467
10 Oktober 18 0.071 0.538
11 November 20 0.079 0.617
12 Desember 14 0.055 0.672
R(t)=1-F(t)
pada waktu t.
Tabel 5.4.3
Tingkat Keandalan Mesin
Probabilitas Keandalan
No Bulan Total kerusakan
kerusakan F(t) mesin 1-F(t)
1 Januari 10 0.039 0.961
2 Februari 14 0.055 0.945
3 Maret 13 0.051 0.949
4 April 13 0.051 0.949
5 Mei 14 0.055 0.945
6 Juni 12 0.047 0.953
7 July 12 0.047 0.953
8 Agustus 17 0.067 0.933
9 September 14 0.055 0.945
10 Oktober 18 0.071 0.929
11 November 20 0.079 0.921
12 Desember 14 0.055 0.945
jumlah 171 0.672 11.328
M= × 100%
Dimana :
M= × 100%
= 0.944 × 100%
=94.4%
adalah 0.944 atau 94.4% dalam satu bulan. Dari perhitungan tersebut
dengan baik.
sebagai berikut:
Bn= ∑ ( ) ( )
( ) ( )
Keterangan:
Bn = Ekspektasi jumlah kerusakan mesin dalam n bulan.
57
N = Jumlah mesin.
Pn = Probabilitas kerusakan dalam periode n.
(0.051)
= 100.047
58
9.789 (0.047)
+ 0.460 = 121.795
9.789 (0.071)
banyaknya bahan baku yang musti diolah dan memaksa mesin terus
dalam keadaan prima untuk mengolah bahan baku yang ada. Sehingga
meningkat.
yang mana nilai OEE memiliki standar world class untuk semua
indikator:
Tabel 5.4.4
Tabel Perhitungan OEE
Bulan Availability Performance Quality
nilai ini tinggi dari yang ditetapkan Japan Institute of Plant Maintenance
(JIPM) yang mana nilai minimum ialah sebesar 90%, availability adalah
dalam waktu yang tersedia. Pada indikator ini jika produk yang di
berarti mesin berhasil. Dan nilai OEE quality sebesar 80.16% sehingga
= 20.82%
yang rendah. Nilai terendah di alami oleh bagian performance yang mana
nilai OEE sebesar 27.28%, ini terjadi karena mesin-mesin yang berada di
5.5 Kebijakan yang Dilakukan Oleh Pabrik Kelapa Sawit PT.Sumber Sawit
produksi cpo kelapa sawit tentu memiliki sarana dan alat pemprosesan buah
sawit menjadi minyak cpo yaitu mesin produksi, dimana mesin tersebut harus
20 jam/hari selama 25 hari kerja dalam sebulan dengan kondisi mesin yang
bekerja sampai umur ekonomis, hal ini dimaksud agar biaya bisa ditekan
terjaga dan selalu siap pakai. Oleh sebab itu, diperlukan usaha maintenance
Agar tidak terjadi kesalahan yang serupa dimasa yang akan datang serta
untuk menjamin agar kondisi mesin selalu dalam keadaan prima maka
kelapa sawit PT.Sumber Sawit Sejahtera telah melaksankannya dan itu hanya
dilakukan setiap hari sebelum melakukan proses produksi. Tapi untuk masalah
pergantian spare part mesin hanya dilakukan disaat ada yang rusak saja, jika
tidak rusak atau sudah lewat masa pemakaian selama tidak rusak maka spare
perlukan mempertahankan dan menjaga suatu produk atau system tetap berada
Setiap peralatan punya umur pengunaan (useful life). Suatu saat dapat
kerusakan
deterioration, dan konsekuensi dari semua tipe kejadian yang tidak terencana.
produksi serta agar produk dapat diproduksi dan di terima konsumen tepat
pada waktunya dan menjaga agar tidak ada sumber daya yang menganggur
BAB VI
6.1. Kesimpulan
sejahtera selama ini tidak optimal, sehingga target produksi tidak tercapai
skor rendah di bawah 40%, faktor mendapatkan skor rendah karena tidak
6.2. Saran
tercapai.
lanjut.
atau resparasi, hal ini agar kerusakan yang terjadi pada mesin dapat
dapat tercapai .
68
DAFTAR PUSTAKA