Anda di halaman 1dari 105

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN
hk
Nomor 8/Pdt.G/2017/PN Lrt

a
R

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Larantuka yang memeriksa dan memutus perkara

ne
ng
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara gugatan antara:

do
gu 1. Nama : YOHANES JUANG DASILVA;
Selaku Kepala Suku Dasilva;

In
Pekerjaan : Swasta;
A
Alamat : Sarotari Tengah, RT. 003 / RW. 002, Kelurahan Sarotari
Tengah, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur,
ah

lik
Provinsi Nusa Tenggara Timur;
Selanjutnya disebut sebagai Penggugat I;
am

ub
2. Nama : ANTHONIUS THOMAS FERNANDEZ;
Selaku Kepala Suku Fernandez;
Pekerjaan : Swasta;
ep
k

Alamat : Sarotari Tengah, RT.1/RW.1, Kelurahan Sarotari Tengah,


ah

Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi


R

si
Nusa Tenggara Timur;
Selanjutnya disebut sebagai Penggugat II;

ne
ng

3. Nama : DOMINIKUS NALELE;


Selaku Kepala Suku Nalele;

do
Pekerjaan : Swasta;
gu

Alamat : Sarotari Tengah, RT.005/RW.002, Kelurahan Sarotari


Tengah, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi
In
A

Nusa Tenggara Timur;


Selanjutnya disebut sebagai Penggugat III;
ah

lik

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Jou Hasyim Waimahing,


S.H., M.H, dan Yahya Ola Lelang Onen, S.H, pekerjaan
Advokat/Pengacara & Konsultan Hukum berkantor di Kantor
m

ub

ADVOKAT/PENGACARA & KONSULTAN HUKUM JOU HASYIM


ka

WAIMAHING & ASSOCIATES, beralamat di Kompleks Duta Merlin Blok B


ep

No. 31-32, Ika Building Lt.2, Jalan Gajah Mada No.3-5, Harmoni, Jakarta
Pusat 10130, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor :
ah

318/SK.G.PMH/KP-JHW/VIII/2017 tertanggal 07 Agustus 2017, yang telah


es

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Larantuka tanggal 11


M

ng

Agustus 2017 dibawah Nomor 28/SK/PDT.G/2017/PN Lrt, selanjutnya


disebut sebagai Para Penggugat;
on
gu

Halaman 1 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


.
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id Lawan:
hk
1. MARIA SAPORA OLA BOLENG, selaku istri dari Alm. Hendrikus

a
Fernandes, dahulu beralamat di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Kupang

si
Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sekarang
sudah tidak diketahui alamatnya, selanjutnya disebut sebagai

ne
ng
TERGUGAT I;
2. ANDREAS FERNANDES, selaku ahli waris dari Alm. Hendrikus

do
gu Fernandes, dahulu beralamat di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Kupang
Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sekarang

In
sudah tidak diketahui alamatnya, selanjutnya disebut sebagai
A
TERGUGAT II;
3. FRANSISCA FERNANDES, selaku ahli waris dari Alm. Hendrikus
ah

lik
Fernandes, dahulu beralamat di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Kupang
Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sekarang
am

ub
sudah tidak diketahui alamatnya, selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT III;
4. MIKAEL M.O.F. LEWAY, selaku ahli waris dari Alm. Hendrikus
ep
k

Fernandes, beralamat di Kelurahan Amagarapati, RT. 12/RW 04,


ah

Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara


R

si
Timur, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT IV;
Dalam hal ini kesemuanya memberikan kuasa kepada STEFANUS

ne
ng

MATUTINA, S.H., dan HENDRIKUS REMA, S.H, pekerjaan


Advokat/Pengacara berkantor di Komp. Perumahan Lopo Indah Permai

do
Block V, Nomor 2 Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang
gu

berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 29 Agustus 2017, yang telah


didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Larantuka, tanggal 30
In
A

Agustus 2017 dibawah Nomor 34/SK/PDT.G/2017/PN LRT, yang


selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
ah

lik

dan Tergugat IV;


5. AGUSTINUS OEMBOE RATU DJAWA, beralamat di Jalan Sukarno-
Hata, Kelurahan Weri RT. 9/RW 4, Kecamatan Larantuka, Kabupaten
m

ub

Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dikuasakan kepada


ka

STEFANUS MATUTINA, S.H., dan SIPRIANUS SUBAN MARAN, S.H,


ep

pekerjaan Advokat/Pengacara berkantor di Komp. Perumahan Lopo


Indah Permai Block V, Nomor 2 Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa,
ah

Kota Kupang berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 29 Agustus


es

2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


M

ng

Larantuka, tanggal 4 September 2017 dibawah Nomor


on
gu

Halaman 2 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
36/SK/PDT.G/2017/PN LRT, yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat
hk
V;

a
6. KONGREGASI FRATERAN BUNDA HATI KUDUS, beralamat di Jalan

si
Mayjend Supardi, Podor, Lewolere, Larantuka, Kabupaten Flores Timur,
Provinsi Nusa Tengara Timur, yang dikuasakan kepada 1. PIETER

ne
ng
HADJON, S.H., M.H, 2. THOMAS LAMURY A. HADJON, S.H., M.H., 3.
V. VALENS LAMURY HADJON, S.H., M.H., 4. ANTONIUS YOUNGKY

do
gu ADRIANTO, S.H., 5. PETRUS JHON FERNANDEZ, S.H., para Advokat
berkantor di Graha S.A. Office Building Lt.3 R.309 Jl. Raya Gubeng 19-

In
21 Surabaya, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 11 September
A
2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Larantuka, tanggal 11 September 2017 dibawah Nomor
ah

lik
40/SK/PDT.G/2017/PN LRT, yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat
VI;
am

ub
7. Pemerintah Negara Republik Indonesia, Cq. Menteri Agraria dan
Tata Ruang Republik Indonesia, Cq. Kepala Badan Pertanahan
Nasional, Cq. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi
ep
k

Nusa Tenggara Timur, Kepala Kantor Badan Pertanahan Kabupaten


ah

Flores Timur, beralamat di Jalan Basoeki Rahmat 212, Larantuka,


R

si
Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang
dikuasakann kepada 1. ELKANA MARDAN HALE, 2. FRANSISKUS T.

ne
ng

GORAN, S.H., berdasarkan surat tugas Nomor : 196/ST-53.06/IX/2017


yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Flores

do
Timur tertanggal 04 September 2017, yang selanjutnya disebut sebagai
gu

Tergugat VII;
8. LUSIA TUTI PAPULELE, istri dari Alm. Karwayu, beralamat di Kelurahan
In
A

Weri, RT.9/RW.4,, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur,


Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dikuasakan kepada STEFANUS
ah

lik

MATUTINA, S.H., dan HENDRIKUS REMA, S.H., pekerjaan


Advokat/Pengacara berkantor di Komp. Perumahan Lopo Indah Permai
Block V, Nomor 2 Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang
m

ub

berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 29 Agustus 2017, yang telah


ka

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Larantuka, tanggal 30


ep

Agustus 2017 dibawah Nomor 34/SK/PDT.G/2017/PN LRT, yang


selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I;
ah

9. FONG DEWI HANDAYANI, beralamat di Kelurahan Postoh, RT.


es

002/RW. 004, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi


M

ng

Nusa Tenggara Timur, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat II;


on
gu

Halaman 3 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan

a
1. BUPATI FLORES TIMUR, beralamat di Jl. Basuki Rahmat, Larantuka,

si
Kabupaten Flores Timur, yang dikuasakan kepada YOSEPH P. DATON,
S.H., Advokat/Pengacara yang berkantor di Jalan Simpang Oka-Wailolong

ne
ng
Kecamatan Ilemandiri, Kabupaten Flores Timur berdasarkan surat kuasa
tertanggal 04 September 2017 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan

do
gu Pengadilan Negeri Larantuka
46/SK/PDT.G/2017/PN LRT tanggal 23 Oktober 2017, selanjutnya disebut
dibawah register Nomor

In
sebagai…………………………………………….....Penggugat Intervensi;
A
Pengadilan Negeri tersebut;
ah

lik
Setelah membaca berkas perkara;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
am

TENTANG DUDUK PERKARA

ub
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tertanggal 10
Agustus 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
ep
k

Negeri Larantuka pada tanggal 11 Agustus 2017 dalam Register Nomor


8/Pdt.G/2017/PN Lrt, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ah

R
1. Bahwa Para Penggugat adalah sebagai pemilik sebidang tanah warisan

si
dahulu tanah suku yang dikuasai dan ditempati secara kolektif dari tiga

ne
ng

suku masing-masing, yaitu : Suku Dasilva, Suku Fernandez, dan Suku


Nalele, yang diperoleh secara turun temurun dari orangtua ayah dan
kakek masing-masing dari Para Penggugat (keturunan kelima) dengan

do
gu

silsila sebagai berikut:


1.1. Penggugat I dari orangtua bernama : Yohanes Bupa Dasilva (suami)
In
A

alm. dan Magdalena Letor (isteri) alm. dan kakeknya bernama : Taka
Dasilva alm. dan Neneknya bernama: Gire welan alm;
1.2. Penggugat II dari orangtua bernama : Philipus Daon Fernandez
ah

lik

(suami) alm. dan Nyora Anabarek Diaz (isteri) alm. dan Kakeknya
bernama : Stewon Fernandez alm. dan neneknya bernama :
m

ub

Magdalena Diaz alm;


1.3. Penggugat III dari orangtua bernama : Yohanes Lengga Nalele
ka

ep

(suami) alm. dan Maria Noy Diaz (isteri) alm. dan kakeknya bernama
: Mentilda Nalele alm. dan Neneknya Magdalena Diaz alm ;
ah

……………………………………………. (Bukti P-1a, Bukti P-1b dan


R

Bukti P-1c);
es
M

2. Bahwa sekarang tanah tersebut dikuasai dan ditempati oleh Para


ng

Tergugat (Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV (selaku ahli


on
gu

Halaman 4 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
waris dokter Hendrikus Fernandes almarhum (alm.) yang juga anggota
hk
DPRD Tingkat I Propinsi NTT dan mantan Gubernur NTT, Tergugat V,

a
Tergugat VI), Turut Tergugat I hasil hibah dari alm. dokter Hendrikus

si
Fernandes dan Turut Tergugat II hasil beli dari Tergugat V secara
perorangan dan juga dimiliki dan dikuasai Kongregasi Frateran Bunda

ne
ng
Hati Kudus (Tergugat VI) dengan dalih bahwa sudah menjadi milik Para
Tergugat dan Turut Tergugat tanpa alas hak yang tidak jelas sebagai

do
gu dasar pengalihan kepemilikan;
3. Bahwa adapun keseluruhan tanah milik Para Penggugat itu merupakan

In
kepemilikan secara kolektif satu kesatuan tak terpisahkan dari ketiga suku
A
tersebut, ternyata ditempati, dikuasai dan dimiliki secara sepihak oleh
Para Tergugat dan Para Turut Tergugat seluas + 163.556 M2 dan atau +
ah

lik
(16,3 Ha), yang sebelum dipinjam sebagai kebun pencontohan oleh Dinas
Kehutanan Kabupaten Dati II Flores Timur yang saat itu dipimpin oleh
am

ub
Tergugat V sekitar Tahun 1969-an bersama dengan dokter Hendrikus
Fernandes yang saat itu sebagai dokter kemudian menjabat sebagai
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat I Propinsi Nusa
ep
k

Tenggara Timur, DPR RI. dan Kemudian menjadi Gubernur Propinsi


ah

Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1988 s/d 1993, kemudian diwariskan
R

si
kepada Tergugat I, tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan dimiliki dan
dikuasai Kongregasi Frateran Bunda Hati Kudus (untuk selanjutnya

ne
ng

disebut sebagai obyek sengketa);


4. Bahwa tanah obyek sengketa sebagaimana dimaksud pada poin 3,

do
dahulu terletak di Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Kabupaten
gu

Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur NTT), sekarang terletak di


Kelurahan Weri, RT.9/RW 4, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores
In
A

Timur, Propinsi NTT, sebagaimana tertuang dalam gambar ukur dengan


batas-batas sebagai berikut :
ah

lik

Utara berbatasan :  Dahulu Tanah milik Bapak Philipus


dengan Daon Fernandez dijual ke Bapak
Philipus Letor, kemudian dijual kepada
m

ub

Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus


ka

sampai dengan sekarang; dan


ep

 Kebun Mente milik Valentinus Dasilva.


Barat berbatasan :  Dahulu tanah milik Yohanes Juan
ah

dengan Sakera Dasilva dijual kepada Wayong


es

Manuk (Alm) sampai sekarang;


M


ng

Dahulu tanah milik Yohanes Juan


Sakera Dasilva dijual kepada Frans
on
gu

Halaman 5 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id Pulogasa (Alm) sampai sekarang;
hk
 Dahulu tanah milik Yohanes Siwa

a
Dasilva (alm) dijual kepada Kanisius

si
Asa sampai sekarang;
 Dahulu tanah milik Yohanes Kabian

ne
ng
Dasilva sekarang milik Donatus
Lamablawa;

do
gu  Dahulu tanah milik Silvester Siwa
Fernandez sekarang milik Piter Roga;

In
Dahulu tanah milik Silvester Siwa
A
Fernandez sekarang milik Nikolaus
Krowi;
ah

lik
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa
Fernandez sekarang milik Gutlif; dan
am

ub
 Dahulu tanah milik Petrus Manggotu
Dasilva sekarang milik Yosef Tau
Fernandez.
ep
k

Selatan berbatasan :  Tanah milik Yosef Dolu;


ah

dengan  Dahulu milik Petrus Manggotu Dasilva


R

si
sekarang milik Abel Fernandez;
 Dahulu tanah milik Nara Dasilva

ne
ng

sekarang milik Yan Lion;


 Dahulu tanah milik Nara Dasilva

do
sekarang milik Joni Sole;
gu

 Dahulu tanah milik Nara Dasilva


sekarang milik Katarina Dian;
In
A

 Kali Mati;
 Tanah milik Nara Dasilva;
ah

lik

 Dahulu tanah milik Yohanes Juan


Sakera Dasilva sekarang milik Yosef
Wai Keraf; dan
m

ub

 Dahulu tanah milik Yohanes Buba


ka

Dasilva sekarang milik Mansur (Alm).


ep

Timur berbatasan : Jalan Soekarno Hatta, Larantuka,


dengan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur
ah

…………………………………………………………………………….. (Bukti P-
es

2);
M

ng

5. Bahwa untuk membuktikan obyek sengketa sebagai milik dari Para


on

Penggugat merupakan tanah suku dibuktikan melalui :


gu

Halaman 6 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
5.1. Surat Keputusan Panitya Landreform Dati II Flores Timur No. :
hk
07/187/PLDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965 yang Para Penggugat

a
mengutib sebagai berikut :

si
SURAT KEPUTUSAN PANITYA LANDREFORM DATI II FLORES TIMUR

ne
ng
NO. : 07/187/LDDFT/1965
PANITYA LANDREFORM DATI II FLORES TIMUR

do
gu Menimbang : Bahwa berhubung dengan laporan2 tentang Tanah
Milik Pertanian diatas batas maximum sesuai dengan

In
Pasal 3 Undang-Undang No. 56/PRP/1960 dan
A
setelah diadakan penelitian, maka perlu diadakan
penetapan tentang status tanah-tanah tersebut;
ah

lik
Mengingat : Laporan dari Ketua Badan Pekerdja Panitya
Landreform Dati II Flores Timur bahwa bidang-bidang
am

ub
tanah yang dilaporkan seperti yang dilaporkan
tercantum dalam daftar lampiran surat ini, adalah
ep
bukan tanah milik MELAINKAN TANAH SUKU;
k

Memperhatikan : 1. Undang-Undang No. 5 tahun 1960 (Lembaran


ah

R
Negara No. 104/1960);

si
2. Undang-Undang No. 56/PRP/1960 (Lembaran

ne
ng

Negara No. 174/1960;


3. PP No. 22A/1961 (Lembaran Negara No.
280/1961).

do
gu

MEMUTUSKAN:
In
A

Menetapkan : I. Tanah dari Pelapor bernama DON LORENZO


DIAZ VIERA de GODINHO, yang ternyata dalam
ah

lik

lampiran surat keputusan ini ADALAH TANAH-TANAH

SUKU dan bukan hak milik seperti yang


m

ub

dimaksudkan dalam Undang-Undang No.


56/PRP/1960 (Lembaran Negara No. 174/1960);
ka

ep

II. Keputusan ini mulai berlaku pada hari


ditetapkannya dan mempunyai daya surut sampai
ah

tanggal 1 Januari 1060;


R

Dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan


es
M

dibetulkan dan diubah sebagaimana mestinya apabila


ng

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


on
gu

Halaman 7 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
keputusan ini.
hk

a
R
Ditetapkan di : Larantuka

si
Pada tanggal : 3 Mei 1965

ne
ng
Panitya Landreform Daerah Tingkat II

do
gu Flores Timur :

KETUA

In
A
ah

KEPUTUSAN INI DISAMPAIKAN

lik
KEPADA:
ttd
am

1.

ub
Panitiya Landreform Pusat di
Jakarta
2. Menteri Agraria di Jakarta
ep
J. Bl. De Rosari
k

3. Menteri Pertanian di Jakarta


ah

4. Panitya Landreform Daerah


R

si
Tkt. I. Nusa Tenggara Timur di
Kupang

ne
ng

5. Kepala Inspeksi Agraria Nusa


Tenggara Timur di Kupang

do
gu

6. Kepala Kantor Pendaftaran


Tanah dan Pengawasan Tanah
In
di Kupang
A

7. Kepengurusan Wana
Landreform Jl. H. A. Salim No.
ah

lik

13 di Jakarta
8. Kepala Bank Koperasi Tani dan
m

ub

Nelayan Cabang Flores Timur


di Larantuka
ka

ep

9. Kepala Kantor Agraria Daerah


Tingkat II Flores Timur di
ah

Larantuka
R

10. Para Kepala Kecamatan se-


es
M

Dati II Flores Timur


ng

11. Para Kepala Kantor Pajak Hasil


on
gu

Halaman 8 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bumi Daerah Flores Timur di
hk
Larantuka

a
12. Ketua DFRD-GR Daerah Flores

si
Timur di Larantuka

ne
13. Ketua

ng
Panitya Landreform
Kecamatan Larantuka di
Larantuka

do
gu MENSAHKAN SALINAN : Larantuka, Maret 1973

In
A
Kepala Sub Direktorat Agraria Salinan sesuai dengan yang Asli
Kabupaten
Bagian Landreform
ah

lik
Flores Timur

ttd
am

ub
ttd

SIMON TIBO
ep
k

JAN de ORNAY
Reg.TUK. 47.K.70/L.0118
ah

Reg. TUK. 3806/1907


R

si
…………………………………………………………… (Vide Bukti P-3);

ne
ng

5.2. Berita Acara Sidang Panitya “A” Atas Tanah, tanggal 26 Januari
1989 pada angka 2, 3, dan 4 yang dikutib Para Penggugat pada
halaman pertama yang intinya menyatakan bahwa :

do
gu

a. Dari penguasaan tanah Kota Wutun oleh Raja Don Lorenzo DVG
tersebut dilaporkan sebagai tanah kelebihan maksimum kepada
In
A

Bupati Kepala Daerah Tk. II Flores Timur/Panitya Landreform


Daerah Tk. II Flores Timur;
b. Setelah diteliti laporan dari saudara Don Lorenzo DVG tersebut,
ah

lik

ternyata bahwa tanah milik yang dilaporkan tersebut bukan tanah


kelebihan batas maksimal (hak miliknya) pelapor;
m

ub

c. Atas hasil penelitihan tersebut ditetapkan sebagai tanah suku


dengan surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tk. II Flores
ka

ep

Timur sebagai Ketua Panitya Landreform Kabupaten Nomor :


07/187/PLDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965
ah

………………………………………. (Bukti P-4);


R

5.3. Disamping itu untuk membuktikan kepemilikan dapat dilihat dari, baik
es
M

batas sebelah Utara, Timur, Barat maupun Selatan, ternyata


ng

semuanya berbatasan langsung dengan tanah asal hak milik dari


on
gu

Halaman 9 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
ketiga suku sebagaimana didalilkan pada poin 4, sehingga diperoleh
hk
fakta hukum bahwa obyek sengketa merupakan tanah suku dari

a
suku Para Penggugat yang merupakan satu kesatuan tak

si
terpisahkan yang secara koletif dimiliki secara turun temurun oleh
Para Pengugat dari ketiga suku dimaksud;

ne
ng
5.4. Tanah atas nama Christo Dasilva yang berbatasan dengan obyek
sengketa dijual kepada pihak ketiga/orang lain dan juga batas

do
gu sebelah Utara pemilik tanah suku Dasilva sampai saat ini sebagai
bukti bahwa tanah yang dibeli itu berbatasan dengan obyek sengketa

In
yang merupakan satu kesatuan dengan obyek sengketa yang
A
menjadi milik Para Penggugat ;
…………………………………………………… (Bukti P-5);
ah

lik
6. Bahwa berdasarkan bukti-bukti surat di atas dan diperkuat dengan
keterangan saksi dari Para Penggugat yang sempat berkebun di atas
am

ub
obyek sengketa, maka diperoleh fakta hukum bahwa obyek sengketa
aquo BUKAN tanah Milik Para Tergugat, Turut Tergugat maupun Raja
Larantuka, karena setelah dilaporkan sebagai tanah kelebihan maksimum
ep
k

oleh Raja Larantuka/Sdr. Don Laurenzo Diaz Viera De Godinho (DVG),


ah

kemudian diteliti, ternyata MERUPAKAN TANAH SUKU (Vide Bukti P-3


R

si
dan Vide Bukti P-4). Oleh karena itu obyek sengketa BUKAN tanah milik
Raja Larantuka, alm. dokter Hendrikus Fernandes yang saat ini dikuasai

ne
ng

dan dimiliki Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV (selaku ahli
waris dokter Hendrikus Fernandes yang juga mantan Gubernur NTT),

do
Tergugat V, Tergugat VI, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II, bahkan
gu

juga BUKAN juga tanah Kongregasi Frateran Bunda Hati Kudus dan
bukan juga tanah yang dikuasai oleh Negara, melainkan hak milik tanah
In
A

suku dari Para Penggugat yang secara kolektif menjadi milik bersama dari
ketiga suku secara turun temurun, yang semula dikuasai, ditempati dan
ah

lik

dimiliki secara koletif, sehingga tidak membuat gugatan Para Penggugat


menjadi kabur, jika tidak disebutkan luas dan batas-batasnya dari masing-
masing suku dan juga sebaliknya yang saat ini sudah dikuasai dan dimiliki
m

ub

Para Tergugat dan Para Turut Tergugat, mengingat obyek sengketa


ka

tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan satu sama yang
ep

lain;
7. Bahwa semasa hidup ayah Para Penggugat dari ketiga suku tersebut
ah

maupun Para Penggugat sudah berusaha mengadakan pendekatan


es

dengan maksud untuk mengembalikan obyek sengketa tersebut, namun


M

ng

tidak pernah diindahkan oleh Para Tergugat dan Para Turut Tergugat,
bahkan Kuasa Hukum Para Penggugat mencoba untuk membicarakan
on
gu

Halaman 10 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
obyek sengketa itu secara musyawarah dan kekeluarga secara damai
hk
dengan terlebih dahulu mengirim surat Undangan dan Somasi, namun

a
tidak diindahkan juga. Terakhir kuasa hukum kembali mencoba berusaha

si
mendatangi langsung pada awal Agustus 2017 bertemu dengan
perwakilan Tergugat VI yaitu Bapak Frater OSWALD, dan kedua kalinya

ne
ng
bertemu dengan Bapak Frater ADRIANUS, namun tidak ada kepastian
jawaban, begitu pula dengan Tergugat V melalui anaknya (Ibu NUR),

do
gu akan tetapi tidak ada titik temu…..(Bukti P-6a, Bukti P-6b, Bukti P-6c,
Bukti P-6d, Bukti P-6e, Bukti P-6f, Bukti P-6g, Bukti P-6h, Bukti P-6i dan

In
Bukti P-6j);
A
8. Bahwa upaya mediasi dari Kuasa Hukum dan Para Penggugat tidak
berhenti sampai disitu, masih tetap berusaha untuk mencoba mediasi
ah

lik
melalui Bapak Lurah Keluarahan Weri dengan mengajukan surat
permohonan mediasi tertanggal 2 Agustus 2017, namun dijawab oleh
am

ub
Bapak Lurah Weri melalui suratnya tertanggal 4 Agustus 2017 yang
intinya menyatakan bahwa meminta maaf kepada Kami sebagai Kuasa
Hukum Para Penggugat “tidak dapat melayani permohonan mediasi yang
ep
k

diajukan oleh Kuasa Hukum dan mengingatkan kepada pihak-pihak lain


ah

yang terlibat dalm perselisihan pertanahan ini untuk tidak mengajukan


R

si
mediasi kepada kami (Lurah Weri)”. Segala macam upaya dan cara yang
dilakukan baik dari Para Penggugat dan Kuasanya semata-mata

ne
ng

bermaksud memenuhi itikad baik sesama Putra Lamaholot siapa tahu


dibalik itu termakna moril sesama adat lamaholot mungkin saja terwujud

do
perdamaian, namun harapan itu tetap saja tidak berhasil. Oleh karena itu
gu

Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum (rechtstaat) sesuai


ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, maka diputuskan
In
A

untuk diproses secara hukum dan dilakukan sidang pemeriksaan


setempat (PS) terhadap obyek sengketa biar objektif dan adil. Dengan
ah

lik

demikian semua pihak harus menghargai dan menghormati upaya


dimaksud, demi terwujudnya kebenaran dan keadilan yang abadi biar ada
kepastian hukum (rechtszekerheid), siapa yang sebagai pemilik yang sah
m

ub

atas obyek sengketa dimaksud ………………… (Bukti P-7a dan Bukti


ka

P-7b);
ep

9. Bahwa lebih fatal lagi kesalahan dari Tergugat VII (Badan Pertanahan
Kabupaten Flores Timur) sudah tahu bahwa obyek sengketa masih dalam
ah

berpekara, namun tanpa alas hak yang jelas Tergugat VII secara sepihak
es

tetap saja menerbitkan Sertifikat Hak Milik (SHM) M. 279/Sarotari Tahun


M

ng

1989, kemudian diganti SHM No. 11/Kelurahan Weri. Pada hal saat itu
sudah ada Pengakuan Hak atas tanah yaitu tanah suku (Vide Bukti P-3
on
gu

Halaman 11 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dan Vide Bukti P-4). Kenapa kemudian Tergugat VII masih juga
hk
menerbitkan SHM ??. Bahkan Pemindahan hak atas tanah oleh Tergugat

a
VII kepada alm. Hendrikus Fernandes SHM 279/Sarotari Tahun 1989

si
disaat itu tidak dibuktikan dengan suatu akta sebagaimana ditentukan
dalam ketentuan sebagai berikut :

ne
ng
9.1. Pasal 19 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 1961 yang
berbunyi : “Setiap perjanjian yang dimaksud memindahkan hak atas

do
gu tanah, memberikan sesuatu hak baru atas tanah, menggadaikan
tanah atau meminjamkan uang dengan hak atas tanah sebagai

In
tanggungan harus dibuktikan dengan suatu akta yang dibuat oleh
A
dan dihadapan pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agraria”.
9.2. Dalam kenyataannya prosedur tersebut tidak dilakukan Tergugat VII
ah

lik
dan alm. dokter Hendrikus Fernandes. Begitu pula halnya ketika
dilakukan penggantian SHM 279/Sarotari menjadi SHM Nomor
am

ub
11/Weri tidak juga dilakukan melalui sebuah akta oleh pejabat,
sehingga tindakan dan perbuatan Tergugat VII dengan dr.
Hendrikus Fernandes melanggar Pasal 19 PP nomor 10 tahun 1961
ep
k

sebagaimana diuraikan di atas;


ah

10. Bahwa Para Tergugat lain dan Turut Tergugat, jika sudah memproses
R

si
SHM kepada Tergugat VII dan Tergugat VII sudah menerbitkan SHMnya,
maka tindakan dan perbuatan tersebut cacat hukum administrasi, karena

ne
ng

disaat penerbitannya SHM-SHM dimkasud terdapat kesalahan prosedur,


terdapat tumpang tindih hak atas tanah, data yuridis atau data fisik tidak

do
benar dan kesalahan lain yang bersifat adminitrasi, dimana obyek
gu

sengketa masih dalam status berperkara diputus dengan Niet


Ontvankelijke Verklaard (N.O) dan dicabut gugatan sehingga kapan saja
In
A

diajukan gugatan baru dan lagi pula disaat pengukuran obyek sengketa
orangtua Para Penggugat maupun Para Penggugat tidak dipanggil untuk
ah

lik

menunjuk batas dan tidak memandatangani batas dan pengukuran,


sehingga tindakan dan perbuatan Tergugat VII yang memproses dan
menerbitkan SHM atas nama alm. dokter Hendrikus Fernandes, ahli
m

ub

warisnya, Para Tergugat lainnya dan Para Turut Tergugat, jika ada, maka
ka

tindakan yang demikain dilarang dan melanggar Pasal 107 Peraturan


ep

Menteri Negara Agraria/Kepala badan pertanahan nasional Nomor 9


Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas
ah

Tanah dan peralihan hak atas tanah harus dibuat oleh Pejabat Pembuat
es

Akta tnah (PPAT) sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 37 ayat (1) PP


M

ng

Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah yang berbunyi :


“Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui
on
gu

Halaman 12 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan
hk
perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak

a
melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktkan dengan akta yang

si
dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang berwenang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

ne
ng
Sedangkan untuk tanah yang masih dalam sengketa ditolak untuk dibuat
akta sebagaimana ditegskan dalam Pasal 39 ayat (1) huruf “f” yang

do
gu berbunyi : “PPAT menolak untuk membuat akta jika obyek perbuatan
hukum yang bersangkutan sedang dalam sengketa mengenai data fisik

In
dan atau data yuridisnya;
A
11. Bahwa orang tua Para Penggugat secara garis lurus keatas dan kebawah
disaat masih hidup keberatan menunjuk batas-batas dan menolak
ah

lik
menandatangani gambar ukur perbatasan tanah dan di dalam gambar
ukur. Hal tersebut terbukti dengan tidak tercantum nama orangtua Para
am

ub
Penggugat atau Para Penggugat yang menunjukan dan menetapkan
batas pada bagian surat ukur, tanah masih dalam status sengketa,
bagaimana mungkin Tergugat VII bisa menerbitkan SHM-SHM yang
ep
k

dimkasud. Dengan demikian SHM Nomor 279, SHM No. 11 dan SHM-
ah

SHM lainnya baik tertulis atas nama alm. dokter Hendrikus Fernandes,
R

si
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV begitu pula halnya
dengan Tergugat V dan Tergugat VI tidak berkekuatan hukum mengikat,

ne
ng

maupun Para Turut Tergugat jika ada Sertifikatnya. Walaupun ketentuan


mengenai sertifikat tanah sebagai tanda atau bukti hak milik TIDAKLAH

do
mengurangi hak seseorang untuk membuktikan bahwa sertifikat yang
gu

bersangkutan adalah TIDAK BENAR sebagaimana ditegaskan dalam


Yurisprudensi Mahkamah agung RI. Nomor : 327K/Sip/1976 tanggal 2
In
A

Nopember 1976. Oleh karena itu Sertifikat-Sertifikat yang dimaksud itu


adalah CACAT HUKUM, sehingga Pengadilan wajib menyatakan dalam
ah

lik

amar putusan bahwa SHM Nomor 279 dan atau SHM nomor 11 atau
Sertifikat lainnya adalah cacat hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat dan memerintahkan Para Tergugat, Para Turut Tergugat dan
m

ub

atau siapa saja yang memiliki dan menguasai obyek sengketa untuk
ka

segera mengembalikan dan mengosongkan obyek sengketa tersebut


ep

demi kepastian hukum dalam perkara aquo---------(Bukti P-8 dan Bukti P-


9);
ah

12. Bahwa Para Penggugat selaku pemilik yang sah baik berdasarkan sejarah
es

maupun berdasarkan dokumen tertulis (Vide Bukti P-3, Vide Bukti P-4,
M

ng

dan Vide Bukti P-5) yang secara turun temurun sehingga Pengadilan
harus memutuskan bahwa tanah obyek sengketa adalah tanah milik Para
on
gu

Halaman 13 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat, bukan tanah milik Para Tergugat dan Para Turut Tergugat
hk
maupun Bukan Tanah Swapraja (Tanah Raja Laranuka). Para Penggugat

a
secara turun temurun tidak pernah mendapat pemberian tanah obyek

si
sengketa dari Raja Larantuka. Justru kepemilikan sebagai tanah suku
diakui oleh Panitya “A” dalam Berita Acara Sidang dan diakui dalam SK

ne
ng
Panitya Landreform (Vide Bukti P-3 dan Vide Bukti P-4). Dengan demikian
Pengadilan wajib memutuskan bahwa tanah obyek sengketa adalah sah

do
gu milik Para Penggugat yang diperoleh secara turun temurun melalui silsila
keturunan sebagaimana didalkan di atas (Vide Bukti P-1);

In
13. Bahwa berdasarkan dalil-dalil dan argumentasi-argumentasi yang
A
diuraikan di atas, maka tindakan dan perbuatan secara sepihak memilik,
menguasai dan menempatkan obyek sengketa milik Para Penggugat,
ah

lik
tanpa alas hak yang tidak jelas baik oleh alm. Hendrikus Fernandes yang
saat ini dimiliki dan dikuasai oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan
am

ub
Tergugat IV selaku ahli warisnya maupun Tergugat V maupun Tergugat
VI, Para Turut Tergugat adalah Perbuatan Melawan Hukum dan atau
Perbuatan Melanggar Hukum (Onrechtmatigedaad) sebagaimana diatur
ep
k

dalam Pasal 1365 KUHPerdata, begitu pula halnya tindakan dan


ah

perbuatan Tergugat VII menerbitkan sertifikat hak milik (SHM Nomor


R

si
279/Sarotari dan kemudian diganti menjadi SHM nomor 11/Weri atas
nama dokter Hendrikus Fernandes dan atau ahli warisnya, dan atau jika

ne
ng

SHM lainnya diterbitkan untuk Tergugat V, Tergugat VI, Turut Tergugat I


dan Turut Tergugat II jika ada maupun akan ada, maka perbuatan yang

do
demikian juga adalah merupakan perbuatan melawan hukum
gu

sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata, sehingga Sertifikat


Sertifikat yang dimaksud adalah cacat hukum;
In
A

14. Bahwa atas tindakan dan perbuatan Para Tergugat dan Turut Tergugat
sebagai konsekuensinya dari onrechtmatigedaad sebagaimana diatur
ah

lik

dalam Pasal 1365 KUHPerdata, maka Para Tergugat diwajibkan


membayar ganti rugi kepada Para Penggugat baik secara sendiri-sendiri
maupun secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada
m

ub

Para Penggugat, karena sejak dikuasai dan dimiliki obyek sengketa


ka

sekitar tahun 1969 orangtua Para Penggugat maupun Para Penggugat


ep

tidak lagi berkebun di obyek sengketa tersebut baik untuk tanaman umur
panjang maupun umur pendek, sehingga telah mengakibatkan kerugian
ah

materil maupun immateril yang dirincikan sebagai berikut :


es

14.1.Kerugian Materil :
M

ng

Sejak dari Tahun 1969 sampai dengan Tahun 2017 = + 48 Tahun


pendapat bersih rata-rata sebulan Rp. 5.000.000,- untuk tanaman
on
gu

Halaman 14 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
umur panjang dan umur pendek, maka Rp. 5.000.000,- x 48 Tahun =
hk
Rp. 2.880.000.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta

a
Rupiah);

si
14.2.Kerugian Immateril;
Akbiat adanya obyek sengketa ini Para Penggugat telah kehilangan

ne
ng
waktu, pikiran dan tenaga, sehingga adil berdasarkan hukum,
apabila Para Penggugat menuntut pembayaran ganti rugi Immateril

do
gu kepada Para Tergugat sebesar Rp. 100.000.000.000,- (Seratus
Milyar Rupiah);

In
15. Bahwa agar gugatan Penggugat tidak menjadi sia-sia dan ada kekuatiran
A
Para Tergugat menjual/mengalihkan dengan cara apapun atas obyek
sengketa kepada pihak lain, tanpa sepengetahuan Para Penggugat, pada
ah

lik
hal obyek sengketa masih dalam berpekara, sehingga objektif dan adil,
manakala Para penggugat meminta kepada Majelis Hakim untuk
am

ub
meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap obyek sengketa
seluas + 163.556 M2 yang dahulu terletak di Kelurahan Sarotari,
Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara
ep
k

Timur NTT), sekarang terletak di Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka,


ah

Kabupaten Flores Timur, Propinsi NTT, dengan batas-batas sebagai


R

si
berikut :
Utara berbatasan :  Dahulu Tanah milik Bapak Philipus Daon

ne
ng

dengan Fernandez dijual ke Bapak Philipus Letor,


kemudian dijual kepada Kongregasi

do
Frater Bunda Hati Kudus sampai dengan
gu

sekarang;
 Kebun Mente milik Valentinus Dasilva.
In
A

Barat berbatasan :  Dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera


dengan Dasilva dijual kepada Wayong Manuk
ah

lik

(Alm) sampai sekarang;


 Dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera
Dasilva dijual kepada Frans Pulogasa
m

ub

(Alm) sampai sekarang;


ka

 Dahulu tanah milik Yohanes Siwa Dasilva


ep

(alm) dijual kepada Kanisius Asa sampai


sekarang;
ah

 Dahulu
R

tanah milik Yohanes Kabian


es

Dasilva sekarang milik Donatus


M

ng

Lamablawa;
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa
on
gu

Halaman 15 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id Fernandez sekarang milik Piter Roga;
hk
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa

a
Fernandez sekarang milik Nikolaus Krowi;

si
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa
Fernandez sekarang milik Gutlif; dan

ne
ng
 Dahulu tanah milik Petrus Manggotu
Dasilva sekarang milik Yosef Tau

do
gu Selatan berbatasan
Fernandez.
:  Tanah milik Yosef Dolu;
 Dahulu milik Petrus Manggotu Dasilva

In
dengan
A
sekarang milik Abel Fernandes;
 Dahulu tanah milik Nara Dasilva sekarang
ah

lik
milik Yan Lion;
 Dahulu tanah milik Nara Dasilva sekarang
am

ub
milik Joni Sole;
 Dahulu tanah milik Nara Dasilva sekarang
milik Katarina Dian;
ep
k

 Kali Mati;
ah

 Tanah milik Nara Dasilva;


R

si
 Dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera
Dasilva sekarang milik Yosef Wai Keraf;

ne
ng

dan
 Dahulu tanah milik Yohanes Buba Dasilva

do
sekarang milik Mansur (Alm).
gu

Timur berbatasan : Jalan Soekarno Hatta, Larantuka, Flores


dengan Timur, Nusa Tenggara Timur
In
A

Adalah sah dan berharga ( goed van varklaren ) ;


16. Bahwa karena gugatan adalah mengenai Perbutan Melawan Hukum,
ah

lik

sehingga telah mengakibatkan kerugian bagi Para Penggugat akibat


perbuatan dan tindakan Para Tergugat, sehingga wajar dan adil Para
m

ub

Penggugat meminta kepada Para Tergugat untuk membayar uang


dwangsom Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) per hari, apabila Para
ka

Tergugat tidak melaksanakan putusan yang telah memiliki berkekuatan


ep

hukum tetap (in kracht van gewijsde);


ah

17. Bahwa mengingat gugatan Penggugat ini didukung dengan dalil-dalil dan
R

bukti-bukti yang kuat serta otentik, maka mohon agar putusan


es

dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada banding, kasasi, verzet (uit


M

ng

voerbaar bij voeraad);


on
gu

Halaman 16 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Berdasarkan dalil-dalil dan argumentasi-argumentasi yang diuraikan di
hk
atas beralasan dan berdasarkan hukum, maka Para Penggugat memohon

a
kepada Ketua Pengadilan Negeri Larantuka Cq. Majelis Hakim yang

si
memeriksa dan mengadili Perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai
berikut :

ne
ng
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat;
2. Menyatakan Para Tergugat melakukan Perbuatan Melawan Hukum dan

do
gu atau melanggar Hukum (onrechtmatigedaad) sebagaimana diatur dalam
Pasal 1365 KUHPerdata;

In
3. Menyatakan Para Penggugat adalah alih waris yang sah secara turun
A
temurun dari orang tua ketiga suku, yaitu :
3.1. Penggugat I dari orangtua bernama : Yohanes Bupa Dasilva (suami)
ah

lik
alm. dan Magdalena Letor (isteri) alm. dan kakeknya bernama : Taka
Dasilva alm. dan Neneknya bernama: Gire welan alm ;
am

ub
3.2. Penggugat II dari orangtua bernama : Philipus Daon Fernandez
(suami) alm. dan Nyora Anabarek Diaz (isteri) alm. dan Kakeknya
bernama : Stewon Fernandez alm. dan neneknya bernama :
ep
k

Magdalena Diaz alm;


ah

3.3. Penggugat III dari orangtua bernama : Yohanes Lengga Nalele


R

si
(suami) alm. dan Maria Noy Diaz (isteri) alm. dan kakeknya bernama
: Mentilda Nalele alm. dan Neneknya Magdalena Diaz alm.;

ne
ng

4. Menyatakan sebidang tanah (obyek sengketa) yang seluas + 163.556 M2


yang dahulu terletak di Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka,

do
Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur NTT), sekarang
gu

terletak di Kelurahan Weri, RT.9, RW.4, Kecamatan Larantuka,


Kabupaten Flores Timur, Propinsi NTT, adalah tanah suku dengan batas-
In
A

batas sebagai berikut:


Utara berbatasan :  Dahulu Tanah milik Bapak Philipus Daon
ah

lik

dengan Fernandez dijual ke Bapak Philipus Letor,


kemudian dijual kepada Kongregasi
Frater Bunda Hati Kudus sampai dengan
m

ub

sekarang;
ka

 Kebun Mente milik Valentinus Dasilva.


ep

Barat berbatasan :  Dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera


dengan Dasilva dijual kepada Wayong Manuk
ah

(Alm) sampai sekarang;


es

 Dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera


M

ng

Dasilva dijual kepada Frans Pulogasa


(Alm) sampai sekarang;
on
gu

Halaman 17 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id  Dahulu tanah milik Yohanes Siwa Dasilva
hk
(alm) dijual kepada Kanisius Asa sampai

a
sekarang;

si
 Dahulu tanah milik Yohanes Kabian
Dasilva sekarang milik Donatus

ne
ng
Lamablawa;
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa

do
gu Fernandez sekarang milik Piter Roga;
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa

In
Fernandez sekarang milik Nikolaus Krowi;
A
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa
Fernandez sekarang milik Gutlif; dan
ah

lik
 Dahulu tanah milik Petrus Manggotu
Dasilva sekarang milik Yosef Tau
am

ub
Fernandez.
Selatan berbatasan :  Tanah milik Yosef Dolu;
dengan  Dahulu milik Petrus Manggotu Dasilva
ep
k

sekarang milik Abel Fernandez;


ah

 Dahulu tanah milik Nara Dasilva sekarang


R

si
milik Yan Lion;
 Dahulu tanah milik Nara Dasilva sekarang

ne
ng

milik Joni Sole;


 Dahulu tanah milik Nara Dasilva sekarang

do
milik Katarina Dian;
gu

 Kali Mati;
 Tanah milik Nara Dasilva;
In
A

 Dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera


Dasilva sekarang milik Yosef Wai Keraf;
ah

lik

dan
 Dahulu tanah milik Yohanes Buba Dasilva
sekarang milik Mansur (Alm).
m

ub

Timur berbatasan : Jalan Soekarno Hatta, Larantuka, Flores


ka

dengan Timur, Nusa Tenggara Timur


ep

adalah SAH HAK MILIK PARA PENGGUGAT, yaitu Suku Dasilva, Suku
ah

Fernandez dan Suku Nalele yang diperoleh secara turun temurun;


R

5. Menyatakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas sebidang tanah


es

seluas + 163.556 M2 yang dahulu terletak di Kelurahan Sarotari,


M

ng

Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara


on

Timur NTT), sekarang terletak di Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka,


gu

Halaman 18 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kabupaten Flores Timur, Propinsi NTT, dengan batas-batas sebagai
hk
berikut:

a
Utara berbatasan :  Dahulu Tanah milik Bapak Philipus Daon

si
dengan Fernandez dijual ke Bapak Philipus
Letor, kemudian dijual kepada

ne
ng
Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus
sampai dengan sekarang;

do
gu Barat berbatasan : 
 Kebun Mente milik Valentinus Dasilva.
Dahulu tanah milik Yohanes Juan

In
dengan Sakera Dasilva dijual kepada Wayong
A
Manuk (Alm) sampai sekarang;
 Dahulu tanah milik Yohanes Juan
ah

lik
Sakera Dasilva dijual kepada Frans
Pulogasa (Alm) sampai sekarang;
am

ub
 Dahulu tanah milik Yohanes Siwa
Dasilva (alm) dijual kepada Kanisius Asa
sampai sekarang;
ep
k

 Dahulu tanah milik Yohanes Kabian


ah

Dasilva sekarang milik Donatus


R

si
Lamablawa;
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa

ne
ng

Fernandez sekarang milik Piter Roga;


 Dahulu tanah milik Silvester Siwa

do
Fernandez sekarang milik Nikolaus
gu

Krowi;
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa
In
A

Fernandez sekarang milik Gutlif; dan


 Dahulu tanah milik Petrus Manggotu
ah

lik

Dasilva sekarang milik Yosef Tau


Fernandez.
Selatan berbatasan :  Tanah milik Yosef Dolu;
m

ub

dengan  Dahulu milik Petrus Manggotu Dasilva


ka

sekarang milik Abel Fernandez;


ep

 Dahulu tanah milik Nara Dasilva


sekarang milik Yan Lion;
ah


R

Dahulu tanah milik Nara Dasilva


es

sekarang milik Joni Sole;


M


ng

Dahulu tanah milik Nara Dasilva


sekarang milik Katarina Dian;
on
gu

Halaman 19 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id  Kali Mati;
hk
 Tanah milik Nara Dasilva;

a
 Dahulu tanah milik Yohanes Juan

si
Sakera Dasilva sekarang milik Yosef
Wai Keraf; dan

ne
ng
 Dahulu tanah milik Yohanes Buba
Dasilva sekarang milik Mansur (Alm).

do
gu Timur
dengan
berbatasan : Jalan Soekarno Hatta, Larantuka, Flores
Timur, Nusa Tenggara Timur

In
A
adalah sah dan berharga (goed en varklaren);
6. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V
ah

dan Tergugat VI serta siapa saja yang memiliki dan atau menguasai

lik
tanah sengketa (obyek sengketa) seluas + 163.556 M2 atau + 16,3 Ha
milik Para Penggugat untuk mengosongkan, mengembalikan dan atau
am

ub
menyerahkan kepada Para Penggugat dengan bantuan aparat keamanan
negara dengan batas-batas sebagai berikut :
ep
Utara berbatasan :  Dahulu Tanah milik Bapak Philipus
k

dengan Daon Fernandez dijual ke Bapak


ah

Philipus Letor, kemudian dijual kepada


R

si
Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus
sampai dengan sekarang;

ne
ng

 Kebun Mente milik Valentinus Dasilva.


Barat berbatasan :  Dahulu tanah milik Yohanes Juan

do
gu

dengan Sakera Dasilva dijual kepada Wayong


Manuk (Alm) sampai sekarang;
 Dahulu tanah milik Yohanes Juan
In
A

Sakera Dasilva dijual kepada Frans


Pulogasa (Alm) sampai sekarang;
ah

lik

 Dahulu tanah milik Yohanes Siwa


Dasilva (alm) dijual kepada Kanisius
m

ub

Asa sampai sekarang;


 Dahulu tanah milik Yohanes Kabian
ka

Dasilva sekarang milik Donatus


ep

Lamablawa;
ah

 Dahulu tanah milik Silvester Siwa


R

Fernandez sekarang milik Piter Roga;


es

 Dahulu tanah milik Silvester Siwa


M

ng

Fernandez sekarang milik Nikolaus


on
gu

Halaman 20 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id Krowi;
hk
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa

a
Fernandez sekarang milik Gutlif; dan

si
 Dahulu tanah milik Petrus Manggotu
Dasilva sekarang milik Yosef Tau

ne
ng
Fernandez.
Selatan berbatasan :  Tanah milik Yosef Dolu;

do
gu dengan  Dahulu milik Petrus Manggotu Dasilva
sekarang milik Abel Fernandez;
 Dahulu

In
tanah milik Nara Dasilva
A
sekarang milik Yan Lion;
 Dahulu tanah milik Nara Dasilva
ah

lik
sekarang milik Joni Sole;
 Dahulu tanah milik Nara Dasilva
am

ub
sekarang milik Katarina Dian;
 Kali Mati;
 Tanah milik Nara Dasilva;
ep
k

 Dahulu tanah milik Yohanes Juan


ah

Sakera Dasilva sekarang milik Yosef


R

si
Wai Keraf; dan
 Dahulu tanah milik Yohanes Buba

ne
ng

Dasilva sekarang milik Mansur (Alm).


Timur berbatasan : Jalan Soekarno Hatta, Larantuka,

do
dengan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur
gu

7. Menyatakan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 279/Sarotari dan SHM


Nomor 11/Weri tertulis atas nama alm. dokter Hendrikus Fernandes atau
In
A

ahli warisnya dinyatakan TIDAK BERKEKUATAN HUKUM MENGIKAT,


karena tanpa alas hak atas obyek sengketa;
ah

lik

8. Menyatakan Sertifikat-Sertifikat yang lainnya yang diterbitkan Tergugat


VII untuk atas nama Tergugat V, Tergugat VI, Turut Tergugat I, dan Turut
m

ub

Tergugat II, jika ada dan akan ada, dinyatakan TIDAK BERKEKUATAN
HUKUM MENGIKAT, karena tanpa alas hak atas obyek sengketa;
ka

9. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara tanggung renteng


ep

kerugian materil maupun immateril yang dirincikan sebagai berikut :


ah

9.1. Kerugian Materil :


R

Sejak dari Tahun 1969 sampai dengan Tahun 2017 = + 48 Tahun


es

pendapat bersih rata-rata sebulan Rp. 5.000.000,- untuk tanaman


M

ng

umur panjang dan umur pendek, maka Rp. 5.000.000,- x 48 Tahun =


on
gu

Halaman 21 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Rp. 2.880.000.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta
hk
Rupiah);

a
9.2. Kerugian Immateril :

si
Akbiat adanya obyek sengketa ini Para Penggugat telah kehilangan
waktu, pikiran dan tenaga, sehingga adil berdasarkan hukum,

ne
ng
apabila Para Penggugat menuntut pembayaran ganti rugi Immateril
kepada Para Tergugat sebesar Rp. 100.000.000.000,- (Seratus

do
gu Milyar Rupiah);
10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang dwangsom Rp.

In
100.000.000,- (seratus juta rupiah) perhari, apabila Para Tergugat tidak
A
melaksanakan putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (in
kracht van gewijsde);
ah

lik
11. Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tunduk, patuh dan taat
terhadap putusan dalam perkara ini;
am

ub
12. Menyatakan agar putusan dalam perkara ini dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun ada banding, kasasi, verzet (uit voerbaar bij voeraad);
13. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara;
ep
k

ATAU
ah

Apabila Pengadilan Negeri Larantuka Cq. Majelis Hakim Pengadilan


R

si
Negeri Larantuka berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Penggugat tidak


mengajukan perubahan gugatan;

do
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan,
gu

untuk Para Penggugat dan Para Tergugat serta Para Turut Tergugat masing-
masing menghadap Kuasanya tersebut;
In
A

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor
ah

lik

1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk


Seppin Leiddy Tanuab, S.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Larantuka,
sebagai Mediator;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 16


ka

Oktober 2017, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;


ep

Menimbang, bahwa telah dibacakan di persidangan surat gugatan


Para Penggugat tersebut, yang isinya dipertahankan oleh Para Penggugat;
ah

Menimbang, bahwa dalam jawaban Tergugat I, Tergugat II, Tergugat


es

III, Tergugat IV, dan Turut Tergugat I telah mengajukan jawaban melalui
M

ng

Kuasanya adalah sebagai berikut:


A. DALAM EKSEPSI :
on
gu

Halaman 22 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
1. EKSEPSI PLORIUM LITIS CONSERTIUM /GUGATAN PARA
hk
PENGGUGAT KEKURANGAN PARA PIHAK ;

a
- Bahwa tanah sengketa seluas 163.556 M2 atau sekitar lebih

si
kurang 16,3 Ha dengan batas batas sebagai yang terurai poin 4
gugatan Para Penggugat, secara De Jure maupun secara De

ne
ng
Facto, dikuasai dan dimiliki oleh :
- Keuskupan Larantuka, tanah mana dikuasai dan ditempati oleh

do
gu Konggregasi Frateran Bunda Hati Kudus (Tergugat VI)., tanah
tersebut ini sudah bersertifikat dan tertulis atas nama Keuskupan

In
Larantuka.
A
- Tanah milik alm. dr.Hendrikus Fernandez yang sekarang dikuasai
dan dimilik oleh ahli warisnya (Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III
ah

lik
dan Tergugat IV ).
- Tanah milik dari Turut Tergugat I yang dikuasai oleh Turut Tergugat
am

ub
I dan tanah inipun sudah bersertifikat Nomor.278 ;
- Tanah Milik Agustinus Oembu Ratu Djawa (Tergugat V) , tanah ini
sesuai Sertifkat Nomor.2 tahun 1983. dan sekarang telah berubah
ep
k

menjadi sertifikat Nomor.00462 Kel. Weri;


ah

- Tanah Milik Angelina Kristine Howard seluas 3.500 M2, tanah ini
R

si
dibeli oleh yang bersangkutan dari Tergugat V dihadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah, tanah inipun sudah bersertifikat atas nama

ne
ng

Angelina Kristine Howard;


Bahwa selain dari pada itu, maka baik Pemerintah Propinsi Nusa

do
Tenggara Timur maupun Pemerintah Kabupaten Flores Timur, harus
gu

pula dilibatkan dalam perkara ini oleh karena kepemilikan tanah dari
alm. dr.Hendrikus Franandez yang sekarang dikuasai oleh ahli
In
A

warisnya yakni Terugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat


IV,Turut Tergugat I, maupun tanah milik Tergugat V dan Tergugat
ah

lik

VI,semuanya mendapat hak atas tanah-tanah itu dari Pemerintah


Propinsi Nusa Tenggara Timur atas usul Pemberian Hak dari
Pemerintah Kabupaten Flores Timur cq. Kepala Kantor Agraria
m

ub

Kabpaten Flores Timur pada waktu itu;


ka

Bahwa dari uraian ini jelas telihat bahwa ternyata dalam perkara a quo,
ep

terdapat beberapa pihak yang tidak turut digugat oleh Penggugat,


sehingga gugatan Para Penggugat masih terdapat kekurangan pihak;
ah

2. GUGATAN PARA PENGGUGAT ERROR IN PERSONA.


es

Bahwa Para Penggugat hanya menggugat Tergugat VI yang secara


M

ng

factual menguasai sebagian tanah obyek sengketa, namun


sebenarnya, sebagai yang telah diuraikan diatas tanah yang dikuasai
on
gu

Halaman 23 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
oleh Tergugat VI tersebut merupakan milik dari Keuskupan Larantuka
hk
karena sertifikat atas tanah tersebut bukan tertulis atas nama Tergugat

a
VI tetapi atas nama Keuskupan Larantuka;

si
Bahwa demikian pula Para Penggugat telah mengugat Turut Tergugat
II sebagai para pihak dalam perkara ini,namun secara de facto

ne
ng
maupun de jure, Turut Tergugat II tidak ada mempunyai kepentingan
diatas tanah sengketa;

do
gu Yang mempunyai kepentingan
mendapat hak dari Tergugat V berupa jual beli sebagian tanah milik
diatas tanah sengketa karena

In
Tergugat V ,bukanlah Turut Tergugat II tetapi SDRI. ANGELINA
A
CHRISTINA HOWARD.
Tanah milik dari Sdri. Angelina Christina Howard ini juga sudah
ah

lik
bersertifikat yang merupakan pemecahan dari sertifikat Nomor.2 tahun
1983 milik Tergugat V;
am

ub
Bahwa dari uraian diatas, maka jelaslah terlihat bahwa dalam
mengajukan gugatan perkara ini telah terjadi Error In Pesona
khususnya terhadap Terugat VI dan terhadap Turut Tergugat II;
ep
k

3. GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL).


ah

Bahwa gugatan Para Penggugat harus dikwalifisir sebagai gugatan


R

si
yang kabur oleh karena :
1. Bahwa dalam gugatan Penggugat poin 1 disebutkan bahwa tanah

ne
ng

sengketa dikuasai dan ditempati oleh 3 (tiga) suku yakni SUKU DA


SILVA, SUKU FERNANDEZ dan SUKU NALELE, namun dalam

do
gugatan itu pula tidak disebutkan batas-batas tanah milik dari
gu

masing-masing suku yang katanya dimiliki oleh Suku Dasilva, Suku


Fernandez dan Suku Nalele tersebut;
In
A

Bahwa jika tidak disebutkan batas-batas atau bagian-bagian mana


yang merupakan tanah suku dari ketiga suku tersebut, maka sudah
ah

lik

tentu tidak bisa diketahui mana tanah suku Da silva, mana tanah
suku Fernandez dan mana tanah suku Nalele sebagaimana yang
didalilkan Para Penggugat dalam gugatannya.
m

ub

Bahwa dengan demikian maka jelaslah gugatan Para Penggugat


ka

perkara a quo harus dikwalifidir sebagai gugatan yang kabur


ep

(obscuur libel);
2. Bahwa setiap SUKU biasanya mempunyai tanah sukunya tersendiri
ah

dan tidak bisa digabungkan dengan suku-suku lain, oleh karena itu
es

maka untuk menuntut hak dari masing – masing suku tersebut,


M

ng

maka setiap suku harus mengajukan gugatan secara sendiri-sendiri


on
gu

Halaman 24 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
terhadap tanah suku miliknya tersebut, jika memang suku tersebut
hk
merasa hak keperdataannya dirugikan oleh pihak lain;

a
Bahwa dalam perkara a quo, ternyata ketiga suku yakni Suku

si
Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele, telah mengajukan
gugatan secara bersama-sama terhadap para Tergugat dan hal ini

ne
ng
sudah bertentangan dengan asas Point the action Poin the interest,
dimana pihak-pihak yang merasa dirugikan haruslah mengajukan

do
gu gugatan secara sendiri-sendiri, apalagi menurut Para Penggugat,
masing-masing suku ini mempunyai tanah sendiri-sendiri diatas

In
tanah Obyek Sengketa;
A
Dengan demikian maka gugatan Para Penggugat perkara a quo
adalah kabur adanya;
ah

lik
3. Bahwa Pihak-Pihak yang menguasai dan memiliki Tanah diatas
tanah sengketa tersebut, tanah-tanahnya sudah bersertifikat dan
am

ub
proses penerbitannya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan
prosedur sesuai hukum yang berlaku;
Oleh karena tanah-tanah milik Para Tergugat termasuk dr.
ep
k

Hendrikus Fernandes semuanya sudah bersertifikat, maka


ah

seharusnya Para Penggugat dalam gugatannya menguraikan pula


R

si
batas-batas tanah yang dimiliki oleh masing-masing pihak yang
berada diatas tanah sengketa, yakni Tanah Milik dr. Hendrikus

ne
ng

Fernandez yang dikuasai oleh ahli warisnya Tergugat I, Tergugat II,


Tergugat III dan Tergugat IV, Tanah Milik Tergugat V, Tanah Milik

do
Keuskupan Larantuka yang dikuasai oleh Tergugat VI, Tanah Milik
gu

Turut Tergugat I dan tanah milik Angeina Christine Howard (tidak


digugat dalam perkara ini);
In
A

Bahwa dengan tidak menyebutkan batas-batas tanah yang


dikuasai dan dimiliki oleh masing-masing Tergugat, maka jelas
ah

lik

menunjukan bahwa gugatan Para Penggugat adalah kabur adanya


(Obscuur Libel);
4. Bahwa dalam gugatan, Para Penggugat berdalih bahwa tanah
m

ub

sengketa adalah merupakan tanah tanah suku dari suku da silva,


ka

suku Feranandez dan tanah suku Nalele, ini mengandung makna


ep

bahwa apabila tanah suku itu ada maka yang harus menggugatnya
adalah orang-orang yang masih diakui dan dianggap sebagai
ah

Ketua Suku atau Kepala Suku;


es

Bahwa selain dari pada itu maka jika benar ada tanah suku, maka
M

ng

tanah suku itu tidak bisa diwariskan secara pribadi kepada orang
perorangan, tetapi sampai kapanpun tetap menjadi tanah suku dan
on
gu

Halaman 25 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dipergunakan untuk kepentingan semua anggota suku sepanjang
hk
tanah suku tersebut belum dibagikan kepada para anggota

a
sukunya;

si
Bahwa dalam gugatan poin 1 Para Penggugat mendalilkan bahwa
Penggugat I mewariskan Tanah Suku itu dari ayah dan ibunya

ne
ng
yang sebelumnya berasal dari kakeknya bernama Taka Da silva
dan Neneknya bernama Gire Welan;

do
gu Penggugat II mendapat tanah suku itu dari bapak ibunya yang
sebelumnya berasal dari kakeknya bernama Stewon Fernandez

In
dan Neneknya bernama Magdalena Diaz;
A
Penggugat III mendapat tanah suku ini dari bapak dan ibunya yang
sebelumnya berasal dari kakeknya bernama Mentilda Nalele dan
ah

lik
neneknya yang bernama Magdalena Diaz;
Disini jelas terlihat bahwa Para Penggugat tidak dapat
am

ub
membedakan apakah obyek sengketa yang digugat dalam perkara
a quo berasal dari TANAH SUKU atau berasal dari TANAH
WARISAN;
ep
k

Bahwa jika tanah obyek sengketa berasal dari Tanah Suku, maka
ah

baik dalam Posita maupun dalam Petitum gugatan haruslah


R

si
dinyatakan sebagai Tanah Milik Suku, demikian pula sebaliknya
bahwa jika itu berasal dari tanah warisan maka harus dinyatakan

ne
ng

sebagai Tanah Warisan;


Dalam Posita poin 1 dan Petitum poin 1, Para Penggugat

do
mencampur adukan kedudukan mereka sebagai ahli waris dari
gu

orang tua dan kakek neneknya dan juga sebagai kepala


suku,karena kalau yang namanya tanah suku maka sudah tentu
In
A

tidak bisa diwariskan, tetapi hanya dilanjutkan oleh anak-anak suku


generasi berikutnya;
ah

lik

Disini terdapat kekaburan, apakah tanah obyek sengketa yang


digugat oleh Para Penggugat perkara a quo merupakan TANAH
SUKU atau TANAH WARISAN ?
m

ub

Bahwa dari uraian diatas, maka jelas gugatan Para Penggugat


ka

dalam perkara a quo adalah kabur adanya (obscuur Libel).


ep

4. PARA PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI LEGAL STANDING.


Bahwa Para Penggugat tidak berkualitas, tidak berwewenang atau
ah

tidak mempunyai Legal Standing untuk mengajukan gugatan


es

perkara a quo oleh karena dalam gugatan Para Penggugat


M

ng

perkara a quo telah mendalilkan bahwa ketiganya adalah


merupakan Kepala Suku Dasila, Kepala Suku Fernandez dan
on
gu

Halaman 26 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kepala Suku Nalele serta mendalilkan pula bahwa Tanah Sengketa
hk
berkara a quo adalah merupakan Tanah Suku Dasila, Suku

a
Fernandez dan Suku Nalele yang berasalal dari kakek dan nenek

si
mereka;
Bahwa Istilah Tanah Suku sebenarnya sama dengan Tanah Hak

ne
ng
Ulayat dan Tanah Marga, jika di Jawa disebut sebagai Tanah Hak
Ulayat, di Kalimantan disebut tanah Marga, maka di Nusa

do
gu Tenggara Timur termasuk juga di Flores Timur dikenal dengan
Tanah Suku;

In
Bahwa pengaturan tentang masyarakat hukum adat sebenarnya
A
telah diatur dalam ketentuan Pasal 67 ayat 1 dan ayat 2 Undang-
Undang Nomor.41 tahun 1999 tentang Kehutanan;
ah

lik
(1) Masyarakat Hukum Adat sepanjang menurut kenyataannya
masih ada dan diakui keberadaannya berhak :
am

ub
a. Melakukan Pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat adat yang
bersangkutan;
ep
k

b. Melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan hukum


ah

adat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan undang-


R

si
undang;
c. Mendapatkan pemberdayaan dalam rangka peningkatan

ne
ng

kesejahteraan.
(2) Pengukuhan keberadaan dan hapusnya masyarakat hukum

do
adat sebagaimana pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan
gu

Daerah (Perda);
Bahwa dari ketentuan diatas maka jelas telihat masyarakat hukum
In
A

adat dalam hal ini Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele,
sebenarnya tidak pernah melakukan kegiatan dalam bentuk
ah

lik

apapun terhadap tanah sengketa yang sekarang dimiliki oleh


Tergugat Terugat I,II,III,IV dan Turut Terugat I, karena sejak
menempati tanah milik dr. Hendrikus Fernandez tahun 1967
m

ub

sampai dengan saat ini, Para Penggugat ataupun orang tua Para
ka

Penggugat maupun Kakek Nenek mereka tidak pernah melakukan


ep

kegiatan dalam bentuk apapun di atas tanah milik Tergugat alm. dr.
Hendrik Fernandez tersebut;
ah

Selain dari pada itu, maka untuk mengakui keberadaan suatu


es

masyarakat hukum adat dalam hal ini Suku Dasilva, Suku


M

ng

Fernandez dan Suku Nalele, sampai dengan saat ini belum pernah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur;
on
gu

Halaman 27 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa selanjutnya berkaitannya dengan tanah adat/tanah Suku
hk
atau Tanah Ulayat, maka berdasarkan Pasal 5 ayat 1 dan 2

a
Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

si
Nomor 5 tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak
Ulayat (di Flores Timur dikenal dengan Tanah Suku), disebutkan

ne
ng
bahwa :
- Penelitian dan Penentuan Hak Ulayat sebagaimana dimaksud

do
gu dalam Pasal 2 dilakukan oleh Pemerintah Daerah, dengan
mengikut sertakan para Pakar Hukum Adat, masyarakat Hukum

In
Adat yang ada didaerah yang bersangkutan, lembaga swadaya
A
masyarakat, instansi-instansi yang mengelola sumber daya
alam;
ah

lik
- Keberadaan tanah ulayat masyarakat hukum adat yang masih
ada sebagaimana pada ayat 1 dinyatakan dalam Peta Dasar
am

ub
Pendaftaran Tanah dengan membubuhkan suatu tanda
kortografi dan apabila memungkinkan menggambarkan batas-
batasnya serta mencatat dalam daftar tanah;
ep
k

Bahwa selain dari pada itu maka berdasarkan pada Peraturan


ah

Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor.8 tahun 1974


R

si
tentang PELAKSANAAN PENEGASAN HAK ATAS TANAH, yang
mulai berlaku tanggal 27 Desember 1974 sampai sekarang,

ne
ng

dimana dalam Pasal 2 menegaskan :


(1) Tanah bekas penguasaan masyarakat hukum adat, dinyatakan

do
sebagai tanah-tanah dibawah penguasaan Pemerintah Daerah
gu

cq. Gubernur Kepala Daerah;


(2) Setiap orang atau badan hukum yang menguasai tanah-tanah
In
A

sebagai dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, perlu memiliki


Penegasan Hak atas Tanah;
ah

lik

Bahwa dari uraian diatas, maka untuk menentukan masyarakat


hukum adat dari suku Dasilva, Fernandez dan Suku Nalele (Para
Penggugat dalam perkara a quo) beserta tanah sukunya, maka
m

ub

haruslah terlebih dahulu dilakukan penelitian yang melibatkan


ka

pakar hukum adat, aspirasi masyarakat setempat dan tokoh-tokoh


ep

masyarakat yang ada di Kabupaten Flores Timur ini, serta harus


ada pula penetapan resmi dari Pemerintah yang dituangkan dalam
ah

Peraturan Daerah (PERDA);


es

Bahwa selain dari pada itu maka berasarkan PERDA Nomor. 8


M

ng

tahun 1974 tentang Pelaksanaan Penegasan Hak atas tanah Pasal


2 tersebut diatas, maka tidak ada tempat lagi bagi masyarakat
on
gu

Halaman 28 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hukum adat memiliki tanah suku dan andaikan suku tersebut ada
hk
menguasai harus memiiki bukti Penegasan Hak atas tanah;

a
Bahwa berdasarkan hal diatas maka secara de facto maupun de

si
jure, semuannya ini belum pernah dilakukan di Kabupaten Flores
Timur, dan PERDA mengenai hal inipun belum dibuat oleh

ne
ng
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, demikian pula Pelaksanaan
Perda Nomor.8 tahun 1974 Pasal 2 tersebut tentang Pelaksanaan

do
gu Penegasan hak atas Tanah,sehingga
Penggugat Tidak mempuyai Legal Standing untuk mengajukan
secara hukum Para

In
gugatan dalam perkara a quo;
A
B. DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa segala sesuatu yang telah dikemukakan pada bagian Eksepsi
ah

lik
tersebut diatas, dianggap dipergunakan kembali dalam Jawaban
terhadap Pokok Perkara ini;
am

ub
2. Bahwa Tergugat I,II,III,IV dan Turut Tergugat I menyangkal semua
dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat dalam gugatannya
kecuali hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat
ep
k

Tergugat I,II,III,IV dan Turut Tergugat I sendiri;


ah

3. Bahwa benar tanah sengketa sekarang dimiliki oleh dr. Hendrikus


R

si
Fernandez yang dikuasai oleh ahli warisnya Tergugat I,II,III dan
Tergugat IV, Tergugat V, Keuskupan Larantuka yang di tempati dan

ne
ng

dikuasai oleh Tergugat VI, Turut Tergugat I dan Sdri.Angelina Christine


Howard yang tidak turut digugat dalam perkara ini;

do
Bahwa kepemilikan tanah dari Para Tergugat dan semua pihak yang
gu

menguasai tanah sengketa mempuyai alas hak yang Kuat dan


beralasan dari segi hukum karena semua tanah tersebut telah
In
A

bersertifikat dan proses penerbitan sertifikatpun telah dilakukan sesuai


dengan ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku;
ah

lik

Bahwa oleh karena itu dalil Para Penggugat yang mengatakan bahwa
kepemiikan tanah oleh Para Tergugat tanpa alas hak dan tidak
jelas,adalah TIDAK BENAR dan HARUS DITOLAK.
m

ub

4. Bahwa dalil Para Penggugat poin 3 yang mengatakan bahwa pada


ka

kurang lebih tahun 1969, tanah sengketa seluas 16,3 Ha dipinjam


ep

sebagai kebun percontohan oleh Tergugat V yang pada waktu itu


menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Flores Timur
ah

bersama dr. Hendrikus Fernandez, adalah TIDAK BENAR;


es

Tergugat V baik sebagai pribadi maupun sebagai Kepala Dinas


M

ng

Kehutanan Kabupaten Flores Timur waktu itu bersama dr. Hendrikus


Fernandez, TIDAK PERNAH bertemu Para Penggugat ataupun orang
on
gu

Halaman 29 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
tua Para Penggugat untuk meminta menggunakan tanah obyek
hk
sengketa sebagai Kebun Percontohan.

a
Jika benar Tergugat V selaku Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten

si
Flores Timur dan dr. Hendrikus Fernandes selaku dokter dan anggota
DPRD Prop. NTT pernah meminta tanah itu kepada Para Penggugat

ne
ng
ataupun orang tuanya, apakah ada bukti TERTULIS yang dibuat pada
waktu itu, dan apa hubungannya dr.Hendrikus Fernandes sebagai

do
gu dokter dan anggota DPRD meminta para Penggugat agar tanah obyek
sengketa dijadikan kebun percontohan ?, dan bagaimana pula dengan

In
Tanah Milik Keuskupan Larantuka yang ditempati oleh Tergugat VI,
A
apakah juga pernah diminta oleh Pihak Keuskupan Larantuka atau
Tergugat VI kepada Penggugat ataupun orang tua Para Penggugat
ah

lik
sebagai Kebun Percontohan ?
Dalil ini tidak benar dan tidak logis dan tidak beralasan sehingga harus
am

ub
dikesampingkan;
5. Bahwa dalil gugatan Para Penggugat poin 4 tentang batas-batas tanah
sengketa secara keseluruhan, harus diuji kebenarannya dalam
ep
k

pemeriksaan lokasi tanah sengketa nanti karena banyak yang tidak


ah

sesuai dengan fakta lapangan;


R

si
6. Bahwa dalil Para Penggugat poin 5.1 dan Poin 5.2 yang mengatakan
bahwa Tanah Sengketa perkara a quo merupakan milik dari Para

ne
ng

Penggugat berdasarkan Surat Keputusan Panitia Landreform Dati II


Flores Timur Nomor : 07/187/PLDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965,

do
adalah SANGAT KELIRU dan TIDAK BENAR;
gu

Kami katakan sebagai demikian oleh karena dalam Surat Keputusan


tersebut maupun dalam Berita Acara Sidang Panitia A, tidak pernah
In
A

disebutkan bahwa tanah yang dimohonkan oleh Don Lorenzo Diaz


Viera de Godinho tersebut adalah milik Suku Dasilva, Suku Fernandez
ah

lik

dan Suku Nalele (Para Penggugat perkara a quo) yang tinggal di Kota
Sau dan Kota Rewido;
Bahwa tanah-tanah Suku yang tertulis dalam Surat Keputusan Panitia
m

ub

Landreaform tersebut dimaksud adalah merupakan tanah-tanah


ka

kosong dalam keadaan hutan belukar yang tidak pernah dikuasai oleh
ep

Suku manapun dan merupakan bekas tanah swapraja, sehingga oleh


Panitia Landreform waktu itu yang diketuai oleh Bupati Kabupaten
ah

Daerah Tingkat II Flores Timur ditetapkan sebagai TANAH NEGARA,


es

sesuai ketentuan Diktum IV Huruf h, Undang-Undang Nomor.5 tahun


M

ng

1960 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Agraria;


on
gu

Halaman 30 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa selain dari pada itu, maka pada tanggal 20 Oktober 1972 ada
hk
147 warga termasuk orang tua Para Penggugat telah membuat Surat

a
Pernyataan bahwa mereka hanyalah sebagai Penggarap tanah Ujung

si
Kota Wutun, sedangkan tanahnya adalah milik dari Raja Larantuka
Bapak Don Lorenzo DVG;

ne
ng
Bahwa selain dari pada itu maka telah ada Peraturan Daerah Propinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor. 8 tahun 1974 tentang Penegasan Hak

do
gu Atas tanah yang mulai berlaku tanggal 27 Desember 1974 sampai
dengan sekarang dimana dalam Pasal 2 menegaskan :

In
(1).Tanah bekas penguasaan masyarakat hukum adat, dinyatakan
A
sebagai tanah-tanah dibawah penguasaan Pemerintah daerah
cq.Gubernur Kepala Daerah;
ah

lik
(2).Setiap orang atau badan hukum yang menguasai tanah-tanah
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, perlu memiiki bukti
am

ub
penegasan hak atas tanah;
Dengan demikian dalil Para Penggugat yang mengatakan bahwa
Tanah Sengketa merupakan milik Para Penggugat berdasarkan
ep
k

Keputusan Panitia Landreform Nomor : 07/18/PLDDFT/1965, tanggal 3


ah

Mei 1965, adalah KELIRU dan TIDAK BENAR sehingga harus ditolak;
R

si
7. Bahwa Surat Keputusan Panitia Landreform Dati II Flores Timur
Nomor.07/187/LDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965, yang disalin pada

ne
ng

bulan Maret 1973, TANPA TANGGAL oleh Simon Tibo yang dijadikan
sebagai bukti P.3, sangat diragukan kebenarannya sehingga patut

do
dicermati lebih jauh tentang :
gu

a. Kebenaran isinya.
Apabila dicermati terhadap Diktum MEMUTUSKAN :
In
A

Menetapkan : II” Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan


dan mempunyai daya surut sampai tanggal 1 Janauari 1060
ah

lik

Untuk itu maka patut dipertanyakan tentang tanggal 1 Januari 1060


tersebut;
b. Bahwa orang yang membuat salinan Keputusan tersebut adalah
m

ub

Sdr. Simon Tibo, maka sudah sepantasnya yang bersangkutan


ka

harus diajukan sebagai saksi didepan sidang dalam fase


ep

pembuktian perkara ini nanti oleh Para Penggugat;


Apabila tidak diajukan maka Surat Keputusan Panitia landreform
ah

Dati II Flores Timur Nomor : 07/187/LDDFT/1965, tanggal 3 Mei


es

1965 yang dibuat/disalin oleh Sdr. Simon Tibo tersebut (bukti P.3),
M

ng

maka patut diduga sebagai Surat yang tidak sah, tidak mempuyai
kekuatan hukum mengikat dan tidak mempuyai nilai pembuktian;
on
gu

Halaman 31 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
8. Bahwa dalil Para Penggugat poin 5.3 yang mengatakan bahwa
hk
sebagai bukti tanah sengketa adalah merupakan milik Para Penggugat

a
adalah bahwa batas tanah sengketa sebelah Barat, Utara, Timur,

si
Barat maupun selatan, semuanya berasal dari tanah asal milik Para
Penggugat, sehingga diperoleh fakta bahwa tanah sengketa adalah

ne
ng
milik dari Para Penggugat, adalah merupakan dalil yang keliru dan
TIDAK BENAR,oleh karena :

do
gu - Batas Tanah sengketa sebelah Timur dari dulu sampai dengan
sekarang ini berbatasan dengan Jalan Raya dan bukannya tanah

In
milik Suku Para Penggugat.
A
- Bahwa khusus untuk Tanah Milik dr.Hendrikus Fernandez, maka
batas sebelah Barat sesuai Gambar Situasi adalah berbatasan
ah

lik
dengan Tanah kebun Lauway Cabu Albert Fernandes, SH dan
bukannya dengan tanah milik Para Penggugat atau eks. Tanah
am

ub
milik Para Penggugat.
- Sebelah Utara dengan Tanah milik Agustinus Oembu Ratu Djawa
yang telah menguasai tanah tersebut sejak tahun 1969 dan
ep
k

bukannya dengan tanah milik Para Penggugat.


ah

- Sebelah Selatan dengan Tanah kebun milik Lauway Cabu Albert


R

si
Fernandez,SH yang memperoleh tanah kebun tersebut dari
Pemerintah, berbatasan kali mati dan berbatasan dengan tanah

ne
ng

kebun Yohanes Juang Sakera dan bukannya dengan tanah suku


milik Para Penggugat.

do
Bahwa selain dari pada itu, maka adanya tanah-tanah milik orang-
gu

perorang yang berbatasan dengan tanah obyek sengketa menunjukan


bahwa TIDAK ADA LAGI tanah Suku Dasilva, Suku Fernandez dan
In
A

Suku Nalele,termasuk tanah sengketa perkara a quo;


Jika tanah disekitar tanah obyek sengketa benar merupakan tanah
ah

lik

suku milik Para Penggugat, maka seharusnya tanah-tanah yang


berbatasan dengan tanah sengketa haruslah merupakan milik dari
ketiga suku yakni Para Penggugat dan bukannya milik orang
m

ub

perorangan seperti sekarang ini;


ka

Dengan demikian maka dalil Para Penggugat yang mengatakan


ep

bahwa batas tanah sengketa sebelah Utara,Selatan, Timur, Barat,


semuanya berbatasan dengan Tanah yang berasal dari Suku Dasilva,
ah

Fernandez dan Nalele, adalah TIDAK BENAR sehingga harus ditolak;


es

9. Bahwa Tanah sengketa khususnya milik dr.Hendrikus Fernandez


M

ng

adalah merupakan milik dari dr.Hendrikus Fernandez sendiri dan hal


on
gu

Halaman 32 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
ini dapat dilihat dari adanya fakta hukum berupa prosedur kepemilikan
hk
tanah sebagai berikut:

a
- Bahwa sejak tahun 1967 ketika dr.Hendrikus Fernandez masih

si
hidup telah menguasai tanah seluas lebih kurang 62..000 M2
sampai dengan tahun 1989 diterbitkan sertifikat Hak Milik Nomir

ne
ng
264/Kelurahan sarotari atas nama dr. Hendrikus Fernandez,
kemudian dipecah menjadi 2 (dua) sertifikat yaitu sertifikat Hak

do
gu Milik Nomor.278 dan Nomor.279.
Bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur

In
Nomor.60 tahun 1995 terkait Pemekaran Wilayah kelurahan,
A
dimana tanah yang bersertifikat Hak Milik Nomor.279 yang tadinya
terletak dikelurahan Sarotari, dilakukan penggantian sertifikat
ah

lik
menjadi sertifikat Nomor.11/Kelurahan Weri dan tetap tercantum
atas nama dr. Hendrius Fernandez sampai sekarang.
am

ub
- Bahwa perolehan tanah dr.Hendrikus Fernandez (Pemegang Hak
Milik Nomor 264/Kelurahan Sarotari) dipecahkan menjadi 2 (dua)
sertifikat yaitu sertifikat Hak Milik Nomor.278 dan Nomor.279,
ep
k

adalah bukan karena suatu perbuatan hukum (jua beli, hibah dan
ah

lain-lain) dengan Para Penggugat tetapi berdasarkan PENEGASAN


R

si
HAK MILIK oleh Kepala Inseksi Agraria melalui Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Propinsi NTT Noor : 1 / FT/ HM/ KINAG /

ne
ng

70, tanggal 21 Maret 1970 yang sebelumnya berawal dari adanya


Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara

do
Timur Nomor.50 taggal 4 Juli 1974 tentang Pelaksanaan
gu

Penegasan Hak Atas Tanah, kemudian dicabut dengan berlakunya


Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 1974 tentang Pelaksanaan
In
A

Penegasan Hak atas Tanah;


- Bahwa Proses Hak yang dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan
ah

lik

kabupaten Flores Timur (Tergugat VII) sampai diterbitkan sertifikat


Nomor.264/Kelurahan Sarotari atas nama dr. Hendrikus
Fernandez, kemudian dipecah menjadi 2 (dua) yatu sertifikat
m

ub

Nomor.278 dan Nomor.279; Selanjutnya Sertifikat


ka

Nomor.279/Kelurahan Sarotari diganti menjadi sertifikat Hak Milik


ep

Nomor. 11/Kelurahan Weri karena terjadi Pemekaran Wilayah


Kelurahan dan tetap tercantum atas nama dr. Hendrikus Fernandez
ah

dan sampai dengan sekarang ini tetap dikuasai oleh ahli warisnya
es

yakni Tergugat I, II, III dan Tergugat IV, sedangkan Tanah sertifiat
M

ng

Hak Milik Nomor.278 telah dihibahkan oleh dr. Hendrikus


Fernandez kepada Lusia Tuty Papulele (Turut Tergugat I)
on
gu

Halaman 33 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
berdasarkan akta Hibah Nomor. 12 / PPAT / KEC.LRTKA/ X/1989
hk
tanggal 2 Oktober 1989 dan telah dilakukan pendaftaran peralihan

a
hak kepada Lusia Tuty Papulele (Turut Tergugat I);

si
- Bahwa seluruh proses tersebut diatas tidak cacat hukum dan
bukan merupakan perbuatan melawan hukum malainkan telah

ne
ng
dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, tidak
melanggar Pasal 107 Peraturan Menteri Agraria/Kepala badan

do
gu pertanahan Nasional Nomor.9 tahun 1999, Pasal 37 ayat 1, Pasal
39 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor.24 tahun 1997;

In
Bahwa dari uraian diatas maka jelaslah terlihat bahwa dr. Fernandes
A
tidak pernah mengambil tanah milik Para penggugat, dan tidak pernah
meminta kepada Para Penggugat ataupun orang tuanya untuk
ah

lik
menggunakan tanah tersebut sebagai Kebun Percontohan, apalagi
merampas dan mengambil tanah milik Para Penggugat secara
am

ub
melawan hukum;
Bahwa dr.Hendrikus Fernandez adalah merupakan orang yang
mengerti, terpandang dan dikenal baik oleh seluruh warga masyarakat
ep
k

Kabupaten Flores Timur pada waktu itu khususnya di Kota Larantuka,


ah

sehingga sangat tidak mungkin jika dr.Hendrikus Fernandez harus


R

si
mengambil tanah milik Suku Dasilva Suku Fernandez dan Suku Nalele
sebagaimana yang didalilkan oleh Para Penggugat dalam gugatannya;

ne
ng

Dalil Para Penggugat ini merupakan suatu kebohongan besar dan


tidak dilandasi oleh adanya fakta hukum yang benar (facta non verba)

do
sehingga sangat beralasan untuk dikesampingkan dan ditolak oleh
gu

Majelis Hakim;
10. Bahwa benar ada upaya damai yang dilakukan oleh kedua belah pihak
In
A

sehubungan dengan sengketa tanah ini, namun upaya ini selalu


mengalami jalan buntu karena Para Penggugat selalu mengatakan
ah

lik

bahwa tanah sengketa adalah milik mereka,sehingga upaya damai itu


tidak pernah tercapai;
Bahwa selain dari pada itu, maka Para Penggugat dan juga orang tua
m

ub

Para Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap tanah ini


ka

sebanyak 5 (lima) kali yakni :


ep

- Gugatan tahun 1983, namun dalam prosesnya gugatan ini di cabut


oleh Para Penggugat atau orang tua Para Penggugat waktu itu,
ah

sehinga Pengadilan Negeri Larantuka dalam Putusan


es

Nomor.18/PN.Ltk/PDT.G/1983, telah menyatakan bahwa gugatan


M

ng

Para Penggugat di cabut.


on
gu

Halaman 34 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Gugatan tahun 1997, namun setelah berproses gugatan inipun
hk
dicabut oleh Para Penggugat.

a
- Gugatan tahun 1998, gugatan perkara ini setelah diproses dan

si
pada akhirnya diputus oleh Pengadilan dengan diktum
“Menyatakan Gugatan Para Penggugat Tidak dapat diterima”

ne
ng
- Gugatan tahun 2016, gugatan perkara inipun setelah diproses dan
pada akhirnya Pengadilan telah memutuskan perkara ini dengan

do
gu diktum “Menyatakan gugatan Para Penggugat Tidak Dapat
diterima”

In
- Terakhir gugatan tahun 2017 sekarang ini yang sedang dalam
A
ptoses pemeriksaan oleh Pengadilan Negeri Larantuka.
Bahwa dalam perkara-perkara tersebut juga pernah dilakukan upaya
ah

lik
damai namun selalu mengalami jalan buntu;
11. Bahwa dalil dari Para Penggugat yang mengatakan bahwa Tergugat
am

ub
VII telah memproses sertifikat-sertifkat atas tanah sengketa meskipun
Tanah masih sedang berperkara, adalah TIDAK BENAR, dengan
alasan bahwa :
ep
k

- Bahwa pada waktu Sertifikat atas tanah milik Dokter Hendrikus


ah

Fernandez dproses sampai dengan akhirnya diterbitkan sertifikat


R

si
Hak Milik Nomor. 264/Kelurahan pada tahun 1989, tanah milik
Dokter H. Fernandez tersebut tidak berada dalam status sengketa,

ne
ng

baik ditingkat Pengadilan Negeri, Banding maupun pada tingkat


Kasasi;

do
- Bahwa selama dalam proses penerbitan sertifikat oleh Tergugat VII
gu

terhadap tanah milik dari Dokter H. Fernandez, tidak ada teguran


ataupun keberatan dari pihak manapun juga termasuk dari para
In
A

Penggugat ataupun orang tua Para Penggugat;


- Bahwa setelah perkara tahun 1983, maka Para Penggugat ataupun
ah

lik

orangtuanya tidak pernah mengajukan gugatan lagi DAN baru


mengajukan gugatan pada tahun 1997 atau sekitar 14 tahun
kemudian. Ini berarti bahwa sejak tahun 1983 sampai dengan
m

ub

tahun 1997, tanah tidak lagi dalam status sengketa, apalagi pada
ka

akhirnya gugatan tahun 1983 ini dicabut oleh Para Penggugat;


ep

- Bahwa setahun kemudian yakni tahun 1998, Para Penggugat


mengajukan gugatan lagi kepada Para Tergugat termasuk kepada
ah

Dokter Fernandez, yang pada akhirnya oleh Pengadilan Negeri


es

Laratuka telah menjatuhkan Putusan dengan diktum “menyatakan


M

ng

gugatan para penggugat tidak dapat diterima”, Putusan Pengadilan


Negeri Larantuka ini di perkuat oleh Putusan Pengadilan Tinggi
on
gu

Halaman 35 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kupang, dan setelah itu Para Penggugat tidak mengajukan kasasi
hk
ke Mahkamah Agung;

a
- Bahwa pada tahun 2016 atau sepanjang kurun waktu 19 tahun

si
terhitung sejak 1998, Para Penggugat mengajukan gugatan lagi
namun lebih khusus terhadap tanah sengketa milik dr.Hendrikus

ne
ng
Fernandez yang dikuasai oleh Tergugat I,II,III,IV dan Turut
Tergugat I;

do
gu Bahwa sudah tentu dalam kurun waktu selama 19 tahun ini, status
tanah milik Para Tergugat termasuk tanah milik dr.H. Fernandez

In
,BUKAN merupakan tanah yang berstatus Sengketa sehingga proses
A
sertifikat sampai dengan penerbitannya dapat dilakukan oleh Tergugat
VII sebagai Instansi yang berkompeten dan sudah tentu semuanya
ah

lik
dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku;
Bahwa dengan demikian , maka dalil Para Penggugat yang
am

ub
mengatakan bahwa Tergugat VII telah memproses sertifikat-sertifikat
atas nama Para Tergugat termasuk sertifikat atas nama dr. Hendrikus
Fernandez, pada hal tanah masih dalam status sengketa adalah
ep
k

NGAWUR dan TIDAK BENAR sehingga harus ditolak;


ah

12. Bahwa dalil Penggugat yang mengatakan pemindahan Hak atas


R

si
benda tidak bergerak harus dilakukan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh
Manteri Agraria sesuai ketentuan Pasal 19 PP Nomor.10 tahun 1961

ne
ng

tentang Pendaftaran Tanah, TIDAK ADA KAITANNYA dengan


kepemilikan tanah dari Dokter H. Fernandez, karena Dokter

do
Fernandez, tidak pernah mendapat Hak atas tanah dari Para
gu

Penggugat atau orang tua Penggugat., karena sebagaimana yag telah


kami uraikan diatas bahwa tanah milik dr. Hendrikus Fernandez
In
A

tersebut diperoleh berdasarkan PENEGASAN HAK PEMERINTAH dan


bukannya melalui Para Penggugat ataupun orang tua Para Penggugat;
ah

lik

13. Bahwa perlu kami jelaskan kepada Para Penggugat bahwa meskipun
Putusan – Putusan dalam perkara sebelumnya, ada yang dicabut dan
ada yang dinyatakan Tidak Dapat Diterima / Niet Onvankelijk Verlard,
m

ub

namun oleh karena Para Penggugat dalam tenggang waktu yang


ka

cukup lama tidak mengajukan gugatan lagi, maka dalam tenggang


ep

waktu itu tanah sengketa yang pernah diperkarakan


sebelumnya,TIDAK dinyatakan berada dalam status sengketa lagi,ini
ah

harus dipahami sehingga tidak salah kaprah;


es

Tergugat VII baru dinyatakan telah menyalahi prosedur dan melanggar


M

ng

undang-undang, apabila proses penerbitan sertifikat tersebut dilakukan


on
gu

Halaman 36 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
pada saat perkara sedang di proses, baik ditingkat Pengadilan Negeri,
hk
tingkat Banding maupun pada tingkat Kasasi;

a
Bahwa de facto pada waktu proses penerbitan serifikat atas tanah

si
milik dr.Hendrikus Fernandez, tanah tidak sedang berada dalam
sengketa, baik ditingkat Pengadilan Negeri, Banding ataupun tingkat

ne
ng
Kasasi;
Bahwa dengan demikian maka tidak ada perbuatan melawan hukum

do
gu baik yang dilakukan oleh dr. Hendrikus Fernandez ataupun ahli
warisnya maupun Terggugat VII sehubungan dengan proses

In
penerbitan Sertifikat Hak Milik Nomor.264/Sarotari maupun sertifikat
A
lainnya yakni sertifikat Nomor.278 dan Nomor.279 yang sekarang telah
berubah menjadi Serifikat Nomor.11/Kelurahan Weri tersebut;
ah

lik
14. Bahwa mengenai tanda tangan batas tanah sengketa dalam rangka
Penerbitan sertifikat Hak Milik dari dr. Hendrikus Fernandez, maka
am

ub
perlu diketahui oleh Para Penggugat bahwa pada waktu Penerbitan
Sertifikat Nomor.264/Kelurahan sarotari, tanah milik dr. Hendrius
Fernandez, hanya berbatasan dengan Jalan Raya pada sebelah
ep
k

Timur, tanah kebun Lauway Cabu Alberth Fernandez pada sebelah


ah

Barat, Tanah Kebun Lauway Cabu Albert Fernandez,SH, Kali Mati dan
R

si
Tanah Kebun Yohanes Juang Sakera pada sebelah Selatan dan
Tanah Hak Milik dari Agustinus Oembu Ratu Djawa pada sebelah

ne
ng

Utara, sehingga Tanah Milik dr. Fernandez tersebut, sama sekali tidak
berbatasan dengan tanah suku milik Para Penggugat atau orang tua

do
Penggugat, sehingga tidak perlu orang tua Para Penggugat ataupun
gu

Para Penggugat menanda tangani sebagai saksi batas dari tanah milik
dr. Hendrikus Fernandez tersebut;
In
A

Bahwa dengan demikian, maka sertifikat yang diterbitkan oleh


Tergugat VII terhadap tanah milik dr. Hendrikus Fernandez tersebut ,
ah

lik

tidak dapat dikatakan secagai Cacat Yuridis atau Cacat Hukum,


sehingga dalil Para Penggugat ini harus ditolak;
15. Bahwa Para Penggugat juga mendalilkan bahwa kepemilikan tanah
m

ub

suku dari Penggugat ini berdasarkan sejarah, tapi sejarah yang


ka

ceritanya seperti apa, tidak pernah dikemukakan oleh Para Penggugat


ep

dalam gugatannya;
Bahwa berdasarkan fakta sejarah, sebenarnya Keturunan Suku
ah

Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele di Kota Sau dan Kota
es

Rewido, berasal dari daerah lain, mereka adalah pendatang-


M

ng

pendatang yang datang tingggal di Kota Sau dan Kota Rewido karena
diijinkan oleh Raja Larantuka pada waktu itu;
on
gu

Halaman 37 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa oleh karena Para Penggugat adalah merupakan suku
hk
pendatang, maka sudah tentu Para Penggugat tidak memiliki TANAH

a
SUKU di Kota Sau maupun di Kota Rewido, termasuk tanah yang

si
sekarang dimiiki oleh dr. Hendrikus Fernandez tersebut..
Bahwa selain itu, maka TIDAK ADA DOKUMEN tertulis yang

ne
ng
authentik yang dimiliki oleh Para Penggugat sehubungan dengan
tanah sengketa ini, jika ada pasti para Penggugat telah mengajukan

do
gu bukti itu dalam persidangan perkara-perkara sebelumnya, bahkan
sebaliknya yang mempuyai dokumen tertulis sehubungan dengan

In
tanah obyek sengketa perkara a quo adalah Para Tergugat termasuk
A
tanah hak milik dari dr. Hendrikus Fernandez;
Bahwa dengan demikian maka dalil Para Penggugat point inipun
ah

lik
adalah tidak benar sehigga harus ditolak;
16. Bahwa dalil Para Penggugat yang mengatakan bahwa dr. Hendrikus
am

ub
Fernandez dan Tergugat lainnya telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum/On Recht Matigedaad sebagai yang diatur dalam Pasal 1365
KUH Perdata, adalah tidak berdasakan hukum karena baik prosedur
ep
k

kepemilikan tanah maupun prosedur penerbitan sertifikat atas tanah


ah

milik dr. Hendrikus Fernandez dan Para Tergugat/Turut Tergugat


R

si
lainnya, telah dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku,
sehingga sertifikat milik dr. Hendrikus Fernandez yang telah diterbitkan

ne
ng

oleh Tergugat VII tersebut, tidak dapat dikatakan sebagai cacat hukum
atau cacat yuridis sebagai yang didalilkan oleh Penggugat;

do
Bahwa dalil gugatan Penggugat inipun harus ditolak karena tidak
gu

beralasan hukum;
17. Bahwa Tuntutan ganti kerugian, baik materil maupun imateril yang
In
A

dimitakan oleh Para Penggugat, adalah merupakan tuntutan yang


mengada-ada dan tidak beralasan hukum oleh karena :
ah

lik

- Dokter Hendrikus Fernandez tidak pernah mengambil dan


merampas tanah dari Para Penggugat karena pada waktu Dokter
Hendrius Fernandez mulai mengokupasi tanah tahun 1967, tanah
m

ub

tersebut dalam keadaan hutan belukar dan diijinkan oleh


ka

Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur maupun oleh


ep

Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur pada waktu itu, dan


tanah yang diokupasi tersebut bukanlah milik suku Dasilva, Suku
ah

Fernandez dan suku Nalele.


es

- Bahwa dr. Hendrikus Fernandez mendapatkan Hak atas tanah


M

ng

tersebut karena Penegasan Hak /Pemberian Pemerintah.


on
gu

Halaman 38 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Prosedur Penerbitan sertifikat atas tanah milik dr. Hendrikus
hk
Fernandez telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketetuan

a
hukum yang berlaku;

si
Bahwa dengan demikian maka tidak ada perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh Para Tergugat termasuk dr. Fernandez ataupun

ne
ng
ahli warisnya sehubungan dengan tanah sengketa milik dari dr.
Hendrikus Fernandez tersebut, oleh karena itu tuntutan ganti rugi baik

do
gu materil maupun imateril oleh Penggugat tersebut harus ditolak untuk
seluruhnya;

In
18. Bahwa permintaan dari Para Penggugat agar Pengadilan Negeri
A
Larantuka meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap
Tanah Obyek Sengketa, juga harus ditolak karena sebagai yang telah
ah

lik
kami kemukakan diatas bahwa tanah obyek sengketa bukanlah milik
dari Para Penggugat, selain dari pada itu maka Tergugat I,II,III,IV dan
am

ub
Turut Tergugat I dan Para Tergugat lainnya, tidaklah mungkin
mengalihkan ataupun meletakkan suatu hak lain diatas tanah sengketa
selama perkara ini dalam proses dan belum mempunyai kekuatan
ep
k

hukum yang tetap, sehingga permintaan sita jaminan tersebut tidak


ah

perlu dipertimbangkan oleh Majelis Hakim yang menyidangkan perkara


R

si
ini;
19. Bahwa tuntutan Para Penggugat agar Para Tergugat membayar uang

ne
ng

paksa/dwangsom sebesar Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) perhari


apabila Para Tergugat tidak melaksanakan Putusan yang telah

do
mempuyai kekuatan hukum tetap (In Kracht Van Gewysde), juga harus
gu

ditolak oleh Majelis Hakim oleh karena tanah sengketa bukan


merupakan milik Para Penggugat dan Para Tergugat dan juga ahli
In
A

waris dari dr. Hendrikus Fernandez yakni Tergugat I,II,III,IV dan Turut
Terggat I, tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum yang
ah

lik

merugikan Para Penggugat, sehingga tuntutan ini juga tidak perlu


dipertimbangkan oleh Majelis Hakim.
20. Bahwa selanjutnya tuntutan Para Penggugat agar putusan dalam
m

ub

perkara ini dapat dijalankan secara serta merta/dijalankan terlebih


ka

dahulu meskipun Para Tergugat ajukan Verzet, Banding ataupun


ep

Kasasi harus pula dikesampingkan, karena tidak ada bukti authentik


apapun yang dimiliki oleh Para Penggugat sehubungan dengan Obyek
ah

Sengketa perkara ini, malahan sebaliknya yang mempunyai bukti


es

autentik justeru adalah Para Tergugat dalam perkara ini;


M

ng

21. Bahwa selanjutnya Tergugat I,II,III,IV dan Turut Tergugat I menolak


semua dalil gugatan Para Penggugat DAN tetap pada Jawaban ini
on
gu

Halaman 39 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Majelis Hakim yang kami muliakan;
hk
Bahwa berdasarkan pada alasan-alasan sebagaimana yang telah

a
diuraikan diatas, maka dengan ini kami selaku Kuasa Hukum dari

si
TERGUGAT I,II,III,IV dan TURUT TERGUGAT I, mohon kepada Majelis
Hakim yang menyidangkan perkara ini, kiranya berkenan memutuskan

ne
ng
sebagai berikut :
A. DALAM EKSEPSI :

do
gu 1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari Tergugat I,II,III,IV dan Turut
Tergugat I untuk seluruhnya.

In
2. Menyatakan bahwa gugatan Para Penggugat tanggal 10 Agustus 2017
A
tersebut Tidak Dapat Diterima/Niet Onvankelijk Verklard.
B. DALAM POKOK PERKARA :
ah

lik
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
2. Membebankan biaya perkara ini seluruhnya kepada Para Penggugat.
am

ub
A T A U
Mohon Putusan Yang Seadil-Adilnya (Ex Aequo Et Bono).
ep
k

Menimbang, bahwa Tergugat V melalui Kuasanya pula telah


mengajukan jawaban sebagai berikut:
ah

R
A. DALAM EKSEPSI :

si
1. EKSEPSI PLORIUM LITIS CONSERTIUM/GUGATAN PARA

ne
ng

PENGGUGAT KEKURANGAN PARA PIHAK;


Bahwa tanah sengketa seluas 163.556 M2 atau sekitar lebih kurang
16,3 Ha dengan batas batas sebagai yang terurai poi 4 gugatan Para

do
gu

Penggugat, secara De Jure maupun secara De Facto, dikuasai dan


dimiliki oleh:
In
A

- Keuskupan Larantuka, tanah mana dikuasai dan ditempati oleh


Konggregasi Frateran Bunda Hati Kudus (Tergugat VI)., tanah
tersebut ini sudah bersertifikat dan tertulis atas nama Keuskupan
ah

lik

Larantuka;
- Bahwa tanah milik alm. Dr.Hendrikus Fernandez yang sekarang
m

ub

dikuasai dan dimilik oleh ahli warisnya (Tergugat I, Tergugat II,


Tergugat III dan Tergugat IV ),sesuai sertifikat Nomor.11/Kelurahan
ka

ep

Weri.
- Tanah milik dari Turut Tergugat I yang dikuasai oleh Turut Tergugat
ah

I dan tanah inipun sudah bersertifikat, sesuai serifikat Nomor.278


R

- Tanah Milik Agustinus Oembu Ratu Djawa (Tergugat V) , tanah ini


es
M

sesuai Sertifkat Nomor.2 tahun 1983 dan sekarang telah dirubah


ng

menjadi sertifikat Nomor.00462 Kel. Weri;


on
gu

Halaman 40 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Tanah Milik Angelina Kristine Howard seluas 3.500 M2, tanah ini
hk
dibeli oleh yang bersangkutan dari Tergugat V dihadapan Pejabat

a
Pembuat Akta Tanah, tanah inipun sudah bersertifikat atas nama

si
Angelina Kristine Howard;
Bahwa selain dari pada itu, maka baik Pemerintah Propinsi Nusa

ne
ng
Tenggara Timur maupun Pemerintah Kabupaten Flores Timur, harus
pula dilibatkan dalam perkara ini oleh karena kepemilikan tanah dari

do
gu alm. dr.Hendrikus Franandez yang sekarang dikuasai oleh ahli
warisnya yakni Terugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV,

In
maupun tanah milik Tergugat V dan Tergugat VI,semuanya mendapat
A
hak atas tanah-tanah itu dari Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara
Timur atas usul Pemberian Hak dari Pemerintah Kabupaten Flores
ah

lik
Timur cq. Kepala Kantor Agraria pada waktu itu;
Bahwa dari uraian ini jelas telihat bahwa ternyata dalam perkara a quo,
am

ub
terdapat beberapa pihak yang tidak turut digugat oleh Penggugat,
sehingga gugatan Para Penggugat masih terdapat kekurangan pihak;
2. GUGATAN PARA PENGGUGAT ERROR IN PESONA;
ep
k

Bahwa Para Penggugat hanya menggugat Tergugat VI yang secara


ah

factual menguasai sebagian tanah obyek sengketa, namun


R

si
sebenarnya, sebagai yang telah diuraikan diatas tanah yang dikuasai
oleh Tergugat VI tersebut merupakan milik dari Keuskupan Larantuka

ne
ng

karena sertifikat atas tanah tersebut bukan tertulis atas nama Tergugat
VI tetapi atas nama Keuskupan Larantuka;

do
Bahwa demikian pula Para Penggugat telah mengugat Turut Tergugat
gu

II sebagai para pihak dalam perkara ini,namun secara de facto


maupun de jure, Turut Tergugat II tidak ada mempunyai kepentingan
In
A

diatas tanah sengketa;


Yang mempunyai kepentingan arena mendapat hak dari Tergugat V
ah

lik

berupa jual beli sebagian tanah milik Tergugat V ,bukanlah Turut


Tergugat II tetapi SDRI. ANGELINA CHRISTINA HOWARD;
Tanah milik dari Sdri. Angelina Christina Howard ini juga sudah
m

ub

bersertifikat yang merupakan pemecahan dari sertifikat Nomor.2 tahun


ka

1983 milik Tergugat V;


ep

Bahwa dari uraian diatas, maka jelaslah terlihat bahwa dalam


mengajukan gugatan perkara ini telah terjadi Error In Pesona
ah

khususnya terhadap Terugat VI dan terhadap Turut Tergugat II;


es

3. GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL);


M

ng

Bahwa gugatan Para Penggugat harus dikwalifisir sebagai gugatan


yang kabur oleh karena :
on
gu

Halaman 41 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
1. Bahwa dalam gugatan Penggugat poin 1 disebutkan bahwa tanah
hk
sengketa dikuasai dan ditempati oleh 3 (tiga) suku yakni SUKU DA

a
SILVA, SUKU FERNANDEZ dan SUKU NALELE, namun dalam

si
gugatan itu pula tidak disebutkan batas-batas tanah milik dari
masing-masing suku yang katanya dimiliki oleh Suku Dasilva, Suku

ne
ng
Fernandez dan Suku Nalele tersebut;
Bahwa jika tidak disebutkan batas-batas atau bagian-bagian mana

do
gu yang merupakan tanah suku dari ketiga suku tersebut, maka sudah
tentu tidak bisa diketahui mana tanah suku Da silva, mana tanah

In
suku Fernandez dan mana tanah suku Nalele sebagaimana yang
A
didalilkan Para Penggugat dalam gugatannya;
Bahwa dengan demikian maka jelaslah gugatan Para Penggugat
ah

lik
perkara a quo harus dikwalifidir sebagai gugatan yang kabur
(obscuur libel);
am

ub
2. Bahwa setiap SUKU biasanya mempunyai tanah sukunya tersendiri
dan tidak bisa digabungkan dengan suku-suku lain, oleh karena itu
maka untuk menuntut hak dari masing – masing suku tersebut,
ep
k

maka setiap suku harus mengajukan gugatan secara sendiri-sendiri


ah

terhadap tanah suku miliknya tersebut, jika memang suku tersebut


R

si
merasa hak keperdataannya dirugikan oleh pihak lain;
Bahwa dalam perkara a quo, ternyata ketiga suku yakni Suku

ne
ng

Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele, telah mengajukan


gugatan secara bersama-sama terhadap para Tergugat dan hal ini

do
sudah bertentangan dengan asas Point the action Poin the interest,
gu

dimana pihak-pihak yang merasa dirugikan haruslah mengajukan


gugatan secara sendiri-sendiri, apalagi menurut Para Penggugat,
In
A

masing-masing suku ini mempunyai tanah sendiri-sendiri diatas


tanah Obyek Sengketa;
ah

lik

Dengan demikian maka gugatan Para Penggugat perkara a quo


adalah kabur adanya;
3. Bahwa Pihak-Pihak yang menguasai dan memiliki Tanah diatas
m

ub

tanah sengketa tersebut, tanah-tanahnya sudah bersertifikat dan


ka

proses penerbitannya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan


ep

prosedur sesuai hukum yang berlaku;


Oleh karena tanah-tanah milik Para Tergugat termasuk Tergugat V
ah

semuanya sudah bersertifikat, maka seharusnya Para Penggugat


es

dalam gugatannya menguraikan pula batas-batas tanah yang


M

ng

dimiliki oleh semua pihak yang berada diatas tanah sengketa, yakni
Tanah Milik dr. Hendrikus Fernandez yang dikuasai oleh ahli
on
gu

Halaman 42 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
warisnya Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV,
hk
Tanah Milik Tergugat V, Tanah Milik Keuskupan Larantuka yang

a
dikuasai oleh Tergugat VI, Tanah Milik Turut Tergugat I dan tanah

si
milik Angeina Christine Howard (tidak digugat dalam perkara ini);
Bahwa dengan tidak menyebutkan batas-batas tanah yang

ne
ng
dikuasai dan dimiliki oleh masing-masing Tergugat, maka jelas
menunjukan bahwa gugatan Para Penggugat adalah kabur adanya

do
gu (Obscuur Libel);
4. Bahwa dalam gugatan, Para Penggugat berdalih bahwa tanah

In
sengketa adalah merupakan tanah tanah suku dari suku da silva,
A
suku Feranandez dan tanah suku Nalele, ini mengandung makna
bahwa apabila tanah suku itu ada maka yang harus menggugatnya
ah

lik
adalah orang-orang yang masih diakui dan dianggap sebagai
Ketua Suku atau Kepala Suku;
am

ub
Bahwa selain dari pada itu maka jika benar ada tanah suku, maka
tanah suku itu tidak bisa diwariskan secara pribadi kepada orang
perorangan, tetapi sampai kapanpun tetap menjadi tanah suku dan
ep
k

dipergunakan untuk kepentingan semua anggota suku sepanjang


ah

tanah belum dibagikan kepada para anggota sukunya;


R

si
Bahwa dalam gugatan poin 1 Para Penggugat mendalilkan bahwa
Penggugat I mewariskan Tanah Suku itu dari ayah dan ibunya

ne
ng

yang sebelumnya berasal dari kakeknya bernama Taka Da silva


dan Neneknya bernama Gire Welan;

do
Penggugat II mendapat tanah suku itu dari bapak ibunya yang
gu

sebelumnya berasal dari kakeknya bernama Stewon Fernandez


dan Neneknya bernama Magdalena Diaz;
In
A

Penggugat III mendapat tanah suku ini dari bapak dan ibunya yang
sebelumnya berasal dari kakeknya bernama Mentilda Nalele dan
ah

lik

neneknya yang bernama Magdalena Diaz;


Disini jelas terlihat bahwa Para Penggugat tidak dapat
membedakan apakah obyek sengketa yang digugat dalam perkara
m

ub

a quo berasal dari TANAH SUKU atau berasal dari TANAH


ka

WARISAN;
ep

Bahwa jika tanah obyek sengketa berasal dari Tanah Suku, maka
baik dalam Posita maupun dalam Petitum gugatan haruslah
ah

dinyatakan sebagai Tanah Milik Suku, demikian pula sebaliknya


es

bahwa jika itu berasal dari tanah warisan maka harus dinyatakan
M

ng

sebagai Tanah Warisan;


on
gu

Halaman 43 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Dalam Posita poin 1 dan Petitum poin 1, Para Penggugat
hk
mencampur adukan kedudukan mereka sebagai ahli waris dari

a
orang tua dan kakek neneknya dan juga sebagai kepala

si
suku,karena kalau yang namanya tanah suku maka sudah tentu
tidak bisa diwariskan, tetapi hanya dilanjutkan oleh anak-anak suku

ne
ng
generasi berikutya;
Bahwa dari uraian diatas, maka jelas gugatan Para Penggugat

do
gu dalam perkara a quo adalah kabur adanya (obscuur Libel);
4. PARA PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI LEGAL STANDING;

In
Bahwa dalam gugatan Para Penggugat perkara a quo telah
A
mendailkan bahwa ketiganya adalah merupakan merupakan
Kepala Suku Dasila, Kepala Suku Fernandez dan Kepala Suku
ah

lik
Nalele dan mendallkan bahwa Tanah Sengketa berkara a quo
adalah merupakan Tanah Suku dari Keluarga Dasila, Keluarga
am

ub
Fernandez dan Keluarga Nalele yang berasalal dari kakek dan
nenek mereka;
Bahwa Istilah Tanah Suku sebenarnya sama dengan Tanah Hak
ep
k

Ulayat dan Tanah Marga, jika di Jawa disebut sebagai Tanah Hak
ah

Ulayat, di Kalimantan disebut tanah Marga, maka di Nusa


R

si
Tenggara Timur termasuk juga di Flores Timur dikenal dengan
Tanah Suku;

ne
ng

Bahwa pengaturan tentang masyarakat hukum adat sebenarnya


telah diatr dalaketentuan Pasal 67 ayat 1 dan ayat 2 Undang-

do
Undang Nomor.41 tahun 1999 tentang Kehutanan.
gu

(1) Masyarakat Hukum Ada sepanjang menurut kenyataannya


masih ada dan diakui keberadaannya berhak :
In
A

a. Melakukan Pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan


kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat adat yang
ah

lik

bersangkutan.
b. Melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan hukum
adat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan undang-
m

ub

undang.
ka

c. Mendapatkan pemberdayaan dalam rangka peningkatan


ep

kesejahteraan.
(2) Pengukuhan keberadaan dan hapusnya masyarakat hukum
ah

adat sebagaimana pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan


es

Daerah (Perda);
M

ng

Bahwa dari ketentuan diatas maka jelas telihat masyarakat hukum


adat dalam hal ini Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele,
on
gu

Halaman 44 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
sebenarnya tidak pernah melakukan kegiatan dalam bentuk
hk
apapun terhadap tanah sengketa yang sekarang dimiliki oleh

a
Tergugat V, karena sejak menempati tanah milik Tergugat V tahun

si
1969 sampai dengan saat ini, Para Penggugat ataupun orang tua
Para Penggugat maupun Kakek Nenek mereka tidak pernah

ne
ng
melakukan kegiatan dalam bentuk apapun di atas tanah milik
Tergugat V;

do
gu Selain dari pada itu, maka untuk mengakui keberadaan suatu
masyarakat hukum adat dalam hal ini Suku Dasilva, Suku

In
Fernandez dan Suku Nalele, sampai dengan saat ini belum pernah
A
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur;
Bahwa selanjutnya berkaitannya dengan tanah adat/tanah Suku
ah

lik
atau Tanah Ulayat, maka berdasarkan Pasal 5 ayat 1 dan 2
Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
am

ub
Nomor 5 tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak
Ulayat (di Flores Timur dikenal dengan Tanah Suku), disebutkan
bahwa :
ep
k

- Penelitian dan Penentuan Hak Ulayat sebagaimana dimaksud


ah

dalam Pasal 2 dilakukan oleh Pemerintah Daerah, dengan


R

si
mengikut sertakan para Pakar Hukum Adat, masyarakat Huum
Adat yang ada didaerah yang bersangkutan, lembaga swadaya

ne
ng

masyarakat, instansi-instansi yang mengeloa sumber daya


alam;

do
- Keberadaan tanah ulayat masyarakat hukum adat yang masih
gu

ada sebagaimana pada ayat 1 dinyatakan dalam Peta Dasar


Pendaftaran Tanah dengan membubuhkan suatu tanda
In
A

kortografi dan apabila memungkinkan menggambarkan batas-


batasnya serta mencatat dalam daftar tanah;
ah

lik

Bahwa selain dari pada itu maka berdasarkan pada Peraturan


Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : 8 tahun 1974
tentang PELAKSANAAN PENEGASAN HAK ATAS TANAH yang
m

ub

mulai berlaku sejak 27 desember 1974 sampai dengan sekarang


ka

ini, dimana dalam Pasal 2 menegaskan sebagai berikut :


ep

(1) Tanah bekas penguasaan masyarakat hukum adat, dinyatakan


sebagai tanah-taah dibawah penguasaan Pemerintah Daerah
ah

cq. Gubernur Kepala Daerah;


es

(2) Setiap orang atau badan hukum yang menguasai anahtanah


M

ng

dimaksud pada ayat 1 Pasal ini perlu memiliki Penegasan Hak


Atas Tanah;
on
gu

Halaman 45 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dari uraian diatas, maka untuk menentukan masyarakat
hk
hukum adat dari suku Dasilva, Fernandez dan Suku Nalele (Para

a
Penggugat dalam perkara a quo) beserta tanah sukunya, maka

si
haruslah terlebih dahulu dilakukan penelitian yang melibatkan
pakar hukum adat, aspirasi masyarakat setempat dan tokoh-tokoh

ne
ng
masyarakat yang ada di Kabupaten Flores Timur ini, serta harus
ada pula penetapan resmi dari Pemerintah yang dituangkan dalam

do
gu Peraturan Daerah (PERDA);
Bahwa berdasarkan hal diatas maka secara de facto maupun de

In
jure, semuannya ini belum pernah dilakukan di Kabupaten Flores
A
Timur, dan PERDA mengenai hal inipun belum dibuat oleh
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, demikian pula jika
ah

lik
berdasarkan pada PERDA Nomor.8 tahun 1974 Pasal 2 tentang
Pelaksanaan Penegasan Hak Atas Tanah, maka Penguasaan
am

ub
tanah bekas masyarakat hukum adat telah berada dibawah
penguasaan Pemerintah cq.Guberun Kepala Daerah, sehingga
secara hukum Para Penggugat Tidak mempuyai Legal Standing
ep
k

untuk mengajukan gugatan dalam perkara a quo yang berkaitannya


ah

dengan tanah suku yang didalilkan sebagai milik Para Penggugat


R

si
tersebut;
B. DALAM POKOK PERKARA :

ne
ng

1. Bahwa segala sesuatu yang telah dikemukakan pada bagian Eksepsi


tersebut diatas, dianggap dipergunakan kembali dalam Jawaban

do
terhadap Pokok Perkara ini;
gu

2. Bahwa Tergugat V menyangkal semua dalil yang dikemukakan oleh


Para Penggugat dalam gugatannya kecuali hal-hal yang secara tegas
In
A

diakui kebenarannya oleh Tergugat V sendiri;


3. Bahwa benar tanah sengketa sekarang dimiliki oleh dr. Hendrikus
ah

lik

Fernandez yang dikuasai oleh ahli warisnya Tergugat I,II,III dan


Tergugat IV, Tergugat V, Keuskupan Larantuka yang di tempati dan
dikuasai oleh Tergugat VI dan Sdri.Angelina Christine Howard yang
m

ub

tidak turut digugat dalam perkara ini;


ka

Bahwa kepemilikan tanah dari Para Tergugat dan semua pihak yang
ep

menguasai tanah sengketa mempuyai alas hak yang Kuat dan


beralasan dari segi hukum karena semua tanah tersebut telah
ah

bersertifikat dan proses penerbitan sertifikatpun telah dilakukan sesuai


es

dengan ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku;


M

ng

on
gu

Halaman 46 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa oleh karena itu dalil Para Penggugat yang mengatakan bahwa
hk
kepemiikan tanah oleh Para Tergugat tanpa alas hak dan tidak

a
jelas,adalah TIDAK BENAR dan HARUS DITOLAK;

si
4. Bahwa dalil Para Penggugat poin 3 yang mengatakan bahwa pada
kurang lebih tahun 1969, tanah sengketa seluas 16,3 Ha dipinjam

ne
ng
sebagai kebun percontohan oleh Tergugat V yang pada waktu itu
menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Flores Timur

do
gu BERSAMA dr. Hendrikus Fernandez, adalah TIDAK BENAR;
Tergugat V baik sebagai pribadi maupun sebagai Kepala Dinas

In
Kehutanan Kabupaten Flores Timur waktu itu bersama dr. Hendrikus
A
Fernandez, TIDAK PERNAH bertemu Para Penggugat ataupun orang
tua Para Penggugat untuk meminta menggunakan tanah obyek
ah

lik
sengketa sebagai Kebun Percontohan;
Jika benar Tergugat V selaku Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten
am

ub
Flores Timur dan dr. Hendrikus Fernandes selaku dokter dan anggota
DPRD Prop. NTT pernah meminta tanah itu kepada Para Penggugat
ataupun orang tuanya, apakah ada bukti TERTULIS yang dibuat pada
ep
k

waktu itu, dan apa hubungannya dr.Hendrikus Fernandes sebagai


ah

dokter dan anggota DPRD meminta para Penggugat agar tanah obyek
R

si
sengketa dijadikan kebun percontohan ?, dan bagaimana pula dengan
Tanah Milik Keuskupan Larantuka yang ditempati oleh Tergugat VI,

ne
ng

apakah juga pernah diminta oleh Pihak Keuskupan Larantuka atau


Tergugat VI kepada Penggugat ataupun orang tua Para Penggugat

do
untuk dijadikan sebagai Kebun Percontohan ?
gu

Dalil ini tidak benar dan tidak logis sehingga harus dikesampingkan;
5. Bahwa dalil gugatan Para Penggugat poin 4 tentang batas-batas tanah
In
A

sengketa secara keseluruhan, harus diuji kebenarannya dalam


pemeriksaan lokasi tanah sengketa nanti karena banyak yang tidak
ah

lik

sesuai dengan fakta lapangan;


6. Bahwa dalil Para Penggugat poin 5.1 dan Poin 5.2 yang mengatakan
bahwa Tanah Sengketa perkara a quo merupakan milik dari Para
m

ub

Penggugat berdasarkan Surat Keputusan Panitia Landreform Dati II


ka

Flores Timur Nomor : 07/187/PLDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965,


ep

adalah SANGAT KELIRU dan TIDAK BENAR;


Kami katakan sebagai demikian oleh karena dalam Surat Keputusan
ah

tersebut maupun dalam Berita Acara Sidang Panitia A,, tidak pernah
es

disebutkan bahwa tanah yang dimohonkan oleh Don Lorenzo Diaz


M

ng

Viera de Godinho tersebut adalah milik Suku Dasilva, Suku Fernandez


on
gu

Halaman 47 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dan Suku Nalele (Para Penggugat perkara a quo) yang tinggal di Kota
hk
Sau dan Kota Rewido;

a
Bahwa tanah-tanah Suku yang tertulis dalam Surat Keputusan Panitia

si
Landreaform tersebut dimaksud adalah merupakan tanah-tanah
kosong dalam keadaan hutan belukar yang tidak pernah dikuasai oleh

ne
ng
Suku manapun dan merupakan bekas tanah swapraja, sehingga oleh
Panitia Landreform waktu itu yang diketuai oleh Bupati Kabupaten

do
gu Daerah Tingkat II Flores Timur ditetapkan sebagai TANAH NEGARA,
sesuai ketentuan Diktum IV Huruf h, Undang-Undang Nomor.5 tahun

In
1960 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Agraria;
A
Bahwa selain dari pada itu, maka pada tanggal 20 Oktober 1972 ada
147 warga termasuk orang tua Para Penggugat telah membuat Surat
ah

lik
Pernyataan bahwa mereka hanyalah sebagai Penggarap tanah Ujung
Kota Wutun, sedangkan tanahnya adalah milik dari Raja Larantuka
am

ub
Bapak Don Lorenzo DVG;
Bahwa selain dari pada itu maka telah ada Peraturan Daerah Propinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor.8 tahun 1974 tentang Penegasan Hak
ep
k

atas Tanah yang telah mulai berlaku sejak tanggal 27 Desember 1974
ah

sampai dengan sekarang ini;


R

si
Pasal 2 PERDA Nomor.8 tahun 1974 berbunyi sebagai berikut :
(1) Tanah bekas penguasaan masyarakat hukum adat, dinyatakan

ne
ng

seagai tanah-tanah dbawah penguasaan Pemerintah Daerah


cq.Gubernur Kepala Daerah;

do
(2) Setiap orang atau Badan Hukum yang menguasai tanah-tanah
gu

sebagai mana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, perlu memiliki bukti
Penegasan Hak Atas Tanah;
In
A

Dengan demikian dalil Para Penggugat yang mengatakan bahwa


Tanah Sengketa milik Para Penggugat berdasarkan Keputusan Panitia
ah

lik

Landreform Nomor : 07/18/PLDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965, adalah


KELIRU dan TIDAK BENAR sehingga harus ditolak;
7. Bahwa dalil Para Penggugat poin 5.3 yang mengatakan bahwa
m

ub

sebagai bukti bahwa batas tanah sengketa sebelah Barat, Utara,


ka

Timur, Barat maupun selatan, semuanya berasal dari tanah asal milik
ep

Para penggugat, sehingga diperoleh fakta bahwa tanah sengketa


adalah milik dari Para Penggugat, adalah merupakan dalil yang keliru
ah

dan TIDAK BENAR,oleh karena :


es

- Batas Tanah sengketa sebelah Timur dari dulu sampai dengan


M

ng

sekarang ini berbatasan dengan Jalan Raya dan bukannya tanah


milik Suku Para Penggugat;
on
gu

Halaman 48 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa khusus untuk Tergugat V, maka batas sebelah Barat sesuai
hk
Gambar Situasi adalah berbatasan dengan Tanah Donatus

a
Abraham Goetena Lamabelawa dan bukannya dengan tanah milik

si
Para Penggugat atau eks. Tanah milik Para Penggugat;
- Sebelah Utara dengan Tanah yang dikuasai oleh Tergugat VI yang

ne
ng
sertifikatnya atas nama Keuskupan Larantuka yang telah
menguasai tanah tersebut sejak tahun 1971;

do
gu - Sebelah Selatan dengan Tanah milik dr. Hendrikus Fernandez
yang telah mengelola dan menguasai tanah tersebut sejak tahun

In
1965 dan tanah ini sudah bersertifikat dan dikuasai oleh ahli waris
A
dr. Hendrikus Fernandez yakni Tergugat I,II,III,IV dan Turut
Tergugat I ;
ah

lik
Bahwa selain dari pada itu, maka adanya tanah-tanah milik orang-
perorang yang berbatasan dengan tanah obyek sengketa menunjukan
am

ub
bahwa TIDAK ADA LAGI tanah Suku Dasilva, Suku Fernandez dan
Suku Nalele,termasuk tanah sengketa;
Jika tanah disekitar tanah obyek sengketa merupakan tanah suku milik
ep
k

Para Penggugat, maka seharusnya tanah-tanah yang berbatasan


ah

dengan tanah sengketa haruslah merupakan milik dari ketiga suku


R

si
yakni Para Penggugat dan bukannya milik orang perorangan seperti
sekarang ini;

ne
ng

Dengan demikian maka dalil Para Penggugat yang mengatakan


bahwa batas tanah sengketa sebelah Utara,Selatan, Timur, Barat,

do
semuanya berbatasan dengan Tanah yang berasal dari Suku Dasilva,
gu

Fernandez dan Nalele, adalah TIDAK BENAR sehingga harus ditolak;


8. Bahwa Tanah sengketa khususnya yang dikuasai oleh Tergugat V
In
A

adalah merupakan milik dari Tergugat V sendiri dan hal ini dapat dilihat
dari adanya fakta hukum berupa prosedur kepemilikan tanah sebagai
ah

lik

berikut :
- Bahwa tanah milik Tergugat V seluas 33.500 M2 yang merupakan
bagian dari tanah obyek sengketa perkara a quo pada mulanya
m

ub

merupakan bekas tanah swapraja kerajaan Larantuka seluas lebih


ka

kurang 500 Ha yang dengan berlakunya Undang-Undang Nomor.5


ep

tahun 1960, tanah-tanah tersebut beralih menjadi TANAH


NEGARA., sesuai ketentuan ditum IV Huruf A Undang-Undang
ah

Nomor.5 tahun 1960 tersebut;


es

- Bahwa karena merupakan tanah negara dan dalam keadaan hutan


M

ng

belukar maka atas ijin dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur


waktu itu, maka pada tahun 1968, Tergugat V diperkenankan untuk
on
gu

Halaman 49 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
mengokupasi tanah yang sekarang telah menjadi milik dari
hk
Tergugat V tersebut;

a
Bahwa berdasarkan permohonan dari Tergugat V pada tanggal 3

si
Maret tahun 1969 waktu itu, yang ditujukan kepada Bupati Kepala
Daerah Tingkat II Flores Timur cq.Kepala Agraria Kabupaten Flores

ne
ng
Timur ,dan setelah diproses ketingkat Propinsi,maka Tergugat V
mendapatkan bidang tanah tersebut dengan status Hak Pakai

do
gu sebagai yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Prop. NTT. Nomor.13/FT/HMP/KINAG/71, tanggal 22 Juli

In
1970;
A
- Bahwa selanjutnya berdasarkan Surat Permohonan dari Tergugat
V tanggal 29 Juni 1971 tentang permohonan Tanah Hak Milik
ah

lik
Tanah Negara, maka dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Propinsi NTT Nomor.13/FT/HMP/KINAG/71, tanggal 26
am

ub
Oktober 1971, maka status Hak Pakai Tanah yang dimohonkan
Tergugat tersebut dirubah statusnya menjadi Tanah Hak Milik atas
nama Tergugat V sendiri;
ep
k

Hal ini berarti bahwa tanah milik Tergugat V sekarang ini diperoleh
ah

dan dimiliki Tergugat V karena Penegasan Hak dari Pemerintah/


R

si
Pemberian dari Pemerintah Propinsi NTT yang diusulkan oleh
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Flores Timur cq. Kepala

ne
ng

Kantor Agraria Kabupaten Flores Timur pada waktu itu.


- Bahwa setelah memperoleh Surat Keputusan Gubernur Kepala

do
Daerah Propinsi NTT, Nomor.13/FT/HMP/KINAG/71 tanggal 26
gu

Oktober 1971, maka selanjutnya Tergugat VII selaku badan yang


berkompeten, telah memproses sertifikat atas Tanah tersebut,
In
A

sehingga pada akhirnya telah terbit sertifikat Nomor.2 tahun 1983


atas nama Tergugat V sendiri yakni Agustinus Oembu Ratu Djawa;
ah

lik

Bahwa selama proses penerbitan serifikat yakni sejak


pengumuman, pengukuran, penetapan batas fisik dan lain-lainnya,
tidak pernah ada keberatan dari pihak manapun termasuk juga dari
m

ub

para Penggugat maupun orang tuanya, sehingga pada akhirnya


ka

telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik Nomor.2 tahun 1983 tersebut;


ep

Tanah tersebut dikuasai dan ditempati oleh Tergugat V sejak tahun


1968 secara terus menerus sampai sekarang ini atau lebih kurang
ah

49 tahun lamanya, dan ditanami tanaman umur panjang maupun


es

umur pendek serta diberikan batas-batas yang jelas sesuai


M

ng

ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor.10 tahun 1961;


on
gu

Halaman 50 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada tahun 2015, Tergugat V menjual sebagian tanah
hk
tersebut kepada Sdri.Angelina Christine Howard seluas 3.500 M2,

a
sehingga setelah terjadi Pemecahan Setifikat, maka Tanah milik

si
Tergugat V tersebut berubah menjadi Sertifikat Hak Milik
Nomor.00462/Keurahan Weri;

ne
ng
Bahwa dari uraian diatas maka jelaslah terlihat bahwa Tergugat V
tidak pernah mengambil tanah milik Para penggugat, Tergugat V

do
gu bersama dr.Hendrikus Fernandez Tidak pernah meminta kepada
Para Penggugat ataupun orang tuanya untuk menggunakan tanah

In
tersebut sebagai Kebun Percontohan, apalagi merampas dan
A
mengambil tanah milik Para Penggugat secara melawan hukum;
Bahwa Tergugat V dan dr.Hendrikus Fernandez adalah merupakan
ah

lik
orang-orang yang mengerti, terpandang dan dikenal baik oleh
seluruh warga masyarakat Kabupaten Flores Timur pada waktu itu
am

ub
khususnya di Kota Larantuka, sehingga sangat tidak mungkin jika
Tergugat V dan dr.Hendrikus Fernandez harus mengambil tanah
milik Suku Dasilva Suku Fernandez dan Suku Nalele sebagaimana
ep
k

yang didalilkan oleh Para Penggugat daam gugatannya.;


ah

Dalil Para Penggugat ini merupakan suatu kebohongan besar dan


R

si
tidak dilandasi oleh adanya fakta hukum yang benar (facta non verba)
sehingga sangat beralasan untuk dikesampingkan dan ditolak oleh

ne
ng

Majelis Hakim;
9. Bahwa benar ada upaya damai yang dilakukan oleh kedua belah pihak

do
sehubungan dengan sengketa tanah ini, namun upaya ini selalu
gu

mengalami jalan buntu karena Para Penggugat selalu mengatakan


bahwa tanah sengketa adalah milik mereka,sehingga upaya damai itu
In
A

tidak pernah tercapai;


Bahwa selain dari pada itu, maka Para Penggugat dan juga orang tua
ah

lik

Para Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap tanah ini


sebanyak 5 (lima) kali yakni :
- Gugatan tahun 1983, namun dalam prosesnya gugatan ini di cabut
m

ub

oleh Para Penggugat atau orang tua Para Penggugat waktu itu,
ka

sehinga Pengadilan Negeri Larantuka dalam Putusan


ep

Nomor.18/PN.Ltk/PDT.G/1983, telah menyatakan bahwa gugatan


Para Penggugat di cabut;
ah

- Gugatan tahun 1997, namun setelah berproses gugatan inipun


es

dicabut oleh Para Penggugat;


M

ng

on
gu

Halaman 51 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Gugatan tahun 1998, gugatan perkara ini setelah diproses dan
hk
pada akhirnya diputus oleh Pengadilan dengan diktum

a
“Menyatakan Gugatan Para Penggugat Tidak dapat diterima”;

si
- Gugatan tahun 2016, gugatan perkara inipun setelah diproses dan
pada akhirnya Pengadilan telah memutuskan perkara ini dengan

ne
ng
diktum “Menyatakan gugatan Para Penggugat Tidak Dapat
diterima”;

do
gu - Terakhir gugatan tahun 2017 sekarang ini yang sedang dalam
ptoses pemeriksaan oleh Pengadilan Negeri Larantuka.

In
Bahwa dalam perkara-perkara tersebut juga pernah dilakukan upaya
A
damai namun selalu mengalami jalan buntu;
10. Bahwa dalil dari Para Penggugat yang mengatakan bahwa Tergugat
ah

lik
VII telah memproses sertifikat-sertifkat atas tanah sengketa meskipun
Tanah masih sedang berperkara, adalah TIDAK BENAR, dengan
am

ub
alasan bahwa :
- Bahwa pada waktu Sertifikat atas tanah milik Tergugat V sejak
tahun 1971 sampai dengan akhirnya diterbitkan sertifikat Hak Milik
ep
k

Nomor. 2 tahun 1983, tanah sengketa belum diperkarakan oleh


ah

Para penggugat atau pihak manapun juga;


R

si
- Bahwa selama dalam proses penerbitan sertifikat oleh Tergugat VII
terhadap tanah milik dari Tergugat V, tidak ada teguran ataupun

ne
ng

keberatan dari pihak manapun juga termasuk dari para Penggugat


ataupun orang tua Para Penggugat;

do
- Bahwa dalam Perkara Nomor.18/PN.LTK/PDT.G/1983, dimana
gu

Tergugatnya adalah dr. Hendrikus Fernandez, dalam gugatan yang


diajukan oleh orang tua Para Penggugat tersebut secara jelas
In
A

disebutkan bahwa batas tanah sengketa sebelah utara berbatasan


dengan tanah milik Agustinus Oembu Ratu Djawa (Tergugat V)
ah

lik

Perkara a quo,demikian pula dalam Perkara


Nomor.06/PDT.G/2016/PN.Ltk, oleh Para penggugat disebutkan
bahwa batas tanah sengketa sebelah Utara adalah dengan Tanah
m

ub

Agustinus Oembu Ratu Djawa (Tergugat V perkara a quo), ini


ka

sudah tentu merupakan Pengakuan dari orang tua Para Penggugat


ep

atau Para Penggugat pada waktu itu;


Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 1983 itu status tanah milik
ah

Tergugat V, tidak dalam status sengketa sehingga telah diterbitkan


es

sertifikat Nomor. 2 tahun 1983 oleh Tergugat VII;


M

ng

on
gu

Halaman 52 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa setelah perkara tahun 1983, maka Para Penggugat ataupun
hk
orang tuanya tidak pernah mengajukan gugatan lagi DAN baru

a
mengajukan gugatan pada tahun 1997 atau sekitar 14 tahun

si
kemudian;
Ini berarti bahwa sejak tahun 1983 sampai dengan tahun 1997,

ne
ng
tanah tidak lagi dalam status sengketa, apalagi pada akhirnya
gugatan tahun 1983 ini dicabut oleh Para Penggugat;

do
gu - Bahwa setahun kemudian yakni tahun 1998, Para Penggugat
mengajukan gugatan lagi kepada Para Tergugat, yang pada

In
akhirnya oleh Pengadilan Negeri Laratuka telah menjatuhkan
A
Putusan dengan diktum “menyatakan gugatan para penggugat
tidak dapat diterima”, Putusan Pengadilan Negeri Larantuka ini di
ah

lik
perkuat oleh Putusan Pengadilan Tinggi Kupang, dan setelah itu
Para Penggugat tidak mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung;
am

ub
- Bahwa pada tahun 2016 atau sepanjang kurun waktu 18 tahun,
Para Penggugat mengajukan gugatan lagi namun lebih khusus
terhadap tanah sengketa milik dr.Hendrikus Fernandez;
ep
k

Bahwa sudah tentu dalam kurun waktu selama 18 tahun ini, status
ah

tanah milik Para Tergugat,BUKAN merupakan tanah yang


R

si
berstatus Sengketa sehingga proses sertifikat samapai dengan
penerbitannya dapat dilakukan oleh Tergugat VII sebagai Instansi

ne
ng

yang berkompeten dan sudah tentu semuanya dilakukan sesuai


dengan prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku;

do
Bahwa dengan demikian , maka dalil Para Penggugat yang
gu

mengatakan bahwa Tergugat VII telah memproses sertifikat-sertifikat


atas nama Para Tergugat pada hal tanah masih dalam status sengketa
In
A

adalah NGAWUR dan TIDAK BENAR sehingga harus ditolak;


11. Bahwa dalil Penggugat yang mengatakan pemindahan Hak atas
ah

lik

benda tidak bergerak harus dilakukan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh
Manteri Agraria sesuai ketentuan Pasal 19 PP Nomor.10 tahun 1961
tentang Pendaftaran Tanah, TIDAK ADA KAITANNYA dengan
m

ub

kepemilikan tanah dari Tergugat V, karena Tergugat V, tidak pernah


ka

mendapat Hak atas tanah miilik Tergugat V dari Para Penggugat atau
ep

orang tua Penggugat., karena sebagaimana yag telah Tergugat V


uraikan diatas bahwa tanah milik Tergugat V tersebut diperoleh
ah

berdasarkan PENEGASAN HAK/PEMBERIAN PEMERINTAH dan


es

bukannya melalui Para Penggugat ataupun orang tua Para


M

ng

Penggugat.;
on
gu

Halaman 53 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
12. Bahwa perlu kami jelaskan kepada Para Penggugat bahwa meskipun
hk
Putusan – Putusan dalam perkara sebelumnya, ada yang dicabut dan

a
ada yang dinyatakan Tidak Dapat Diterima / Niet Onvankelijk Verlard,

si
namun oleh karena Para Penggugat dalam tenggang waktu yang
cukup lama tidak mengajukan gugatan lagi, maka dalam tenggang

ne
ng
waktu itu tanah sengketa yang pernah diperkarakan
sebelumnya,TIDAK dinyatakan berada dalam status sengketa lagi,ini

do
gu harus dipahami sehingga tidak salah kaprah;
Tergugat VII baru dinyatakan telah menyalahi prosedur dan melanggar

In
undang-undang, apabila proses penerbitan sertifikat tersebut dilakukan
A
pada saat perkara sedang di proses, baik ditingkat Pengadilan Negeri,
tingkat Banding maupun pada tingkat Kasasi.;
ah

lik
Bahwa dengan demikian maka tidak ada perbuatan melawan hukum
baik yang dilakukan oleh Tergugat V maupun Terggugat VII
am

ub
sehubungan dengan proses penerbitan Sertifikat Hak Milik Nomor.2
tahun 1983 maupun sertifikat Nomor.00642 tahun 2017 atas nama
Tergugat V tersebut;
ep
k

13. Bahwa mengenai tanda tangan batas tanah sengketa dalam rangka
ah

Penerbitan sertifikat Hak Milik dari Tergugat V, maka perlu diketahui


R

si
oleh Para Penggugat bahwa pada waktu Penerbitan Sertifikat Nomor.2
tahun 1983, tanah milik Tergugat V, hanya berbatasan dengan Jalan

ne
ng

Raya pada sebelah Timur, tanah Negara pada sebelah Barat, Tanah
dr. Hendrikus Fernandez pada sebelah Selatan dan Tanah Keuskupan

do
Larantuka pada sebelah Utara, dan tidak berbatasan dengan tanah
gu

suku atau tanah milik Para Penggugat atau orang tua Penggugat,
sehingga tidak perlu orang tua Para Penggugat ataupun Para
In
A

Penggugat memanda tagani sebagai saksi batas dari tanah milik


Tergugat V tersebut;
ah

lik

Bahwa dengan demikian, maka sertifikat yang diterbitkan oleh


Tergugat VII tersebut, tidak dapat diatakan secagai Cacat Yuridis atau
Cacat Hukum, sehingga dalil Para Penggugat ini harus ditolak;
m

ub

14. Bahwa Para Penggugat juga mendalilkan bahwa kepemilikan tanah


ka

suku dari Penggugat ini berdasarkan sejarah, tapi sejarah yang


ep

ceritanya seperti apa, tidak pernah dikemukakan oleh Para Penggugat


dalam gugatannya;
ah

Bahwa berdasarkan fakta sejarah, sebenarnya Keturunan Suku


es

Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele di Kota Sau dan Kota
M

ng

Rewido, berasal dari daerah lain, mereka adalah pendatang-


on
gu

Halaman 54 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
pendatang yang datang tingggal di Kota Sau dan Kota Rewido karena
hk
diijinkan oleh Raja Larantuka pada waktu itu;

a
Bahwa oleh karena Para Penggugat adalah merupakan suku

si
pendatang, maka sudah tentu Para Penggugat tidak memiliki TANAH
SUKU di Kota Sau maupun di Kota Rewido, termasuk tanah yang

ne
ng
sekarang dimiliki oleh Tergugat V;
Bahwa selain itu, maka TIDAK ADA DOKUMEN tertulis yang

do
gu authentik yang dimiliki oleh Para Penggugat sehubungan dengan
tanah sengketa ini, jika ada pasti para Penggugat telah mengajukan

In
bukti itu dalam persidangan perkara-perkara sebelumnya;
A
Bahwa dengan demikian maka dalil Para Penggugat point inipun
adalah tidak benar sehigga harus ditolak;
ah

lik
15. Bahwa dalil Para Penggugat yang mengatakan bahwa Tergugat V dan
Tergugat lainnya telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum/On
am

ub
Recht Matigedaad sebagai yang diatur dalam Pasal 1365 KUH
Perdata, adalah tidak berdasakan hukum karena baik prosedur
kepemilikan tanah maupun prosedur penerbitan sertifikat atas tanah
ep
k

milik Tergugat V, telah dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang


ah

berlaku, sehingga sertifikat milik Tergugat V yang telah diterbitkan oleh


R

si
Tergugat VII tersebut, tidak dapat dikatakan sebagai cacat hukum atau
cacat yuridis;

ne
ng

Bahwa dalil gugatan Penggugat inipun harus ditolak karena tidak


beralasan hukum;

do
16. Bahwa Tuntutan ganti kerugian, baik materil maupun imateril yang
gu

dimitakan oleh Para Penggugat, adalah merupakan tuntutan yang


mengada-ada dan tidak beralasan hukum oleh karena :
In
A

- Tergugat V tidak pernah mengambil dan merampas tanah dari Para


Penggugat karena pada waktu Tergugat V mulai mengokupasi
ah

lik

tanah tahun 1968, tanah tersebut dalam keadaan hutan belukar


dan diijinkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur
maupun oleh Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur pada
m

ub

waktu itu;
ka

- Tergugat V mendapatkan Hak atas tanah tersebut karena


ep

Penegasan Hak dari Pemerintah/Pemberian Pemerintah;


- Prosedur Penerbitan sertifikat atas tanah milik Terugat V telah
ah

dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketetuan hukum yang


es

berlaku;
M

ng

Bahwa dengan demikian maka tidak ada perbuatan melawan hukum


yang dilakukan oleh Para Tergugat termasuk Tergugat V sehubungan
on
gu

Halaman 55 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan tanah sengketa milik Tergugat V, oleh karena itu tuntutan ganti
hk
rugi baik materil maupun imateril oleh Penggugat tersebut harus

a
ditolak untuk seluruhnya;

si
17. Bahwa permintaan dari Para Penggugat agar Pengadilan Negeri
Larantuka meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap

ne
ng
Tanah Obyek Sengketa, juga harus ditolak karena sebagai yang telah
Tergugat V kemukakan diatas bahwa tanah obyek sengketa bukanlah

do
gu milik dari Para Penggugat, selain dari pada itu maka Tergugat V dan
Para Tergugat lainnya, tidaklah mungkin mengalihkan ataupun

In
meletakkan suatu hak lain diatas tanah sengketa selama perkara ini
A
dalam proses dan belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap,
sehingga permintaan sita jaminan tersebut tidak perlu dipertimbangkan
ah

lik
oleh Pengadilan.
18. Bahwa tuntutan Para Penggugat agar Para Tergugat membayar uang
am

ub
paksa/dwangsom sebesar Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) perhari
apabila Para Tergugat tidak melaksanakan Putusan yang telah
mempuyai kekuatan hukum tetap (In Kracht Van Gewysde), juga harus
ep
k

ditolak oleh Majelis Hakim oleh karena tanah sengketa bukan


ah

merupakan milik Para Penggugat dan Para Tergugat juga Tergugat V,


R

si
tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan
Para Penggugat, sehingga tuntutan ini juga tidak perlu

ne
ng

dipertimbangkan oleh Majelis Hakim.


19. Bahwa selanjutnya tuntutan Para Penggugat agar putusan dalam

do
perkara ini dapat dijalankan secara serta merta/dijalankan terlebih
gu

dahulu meskipun Para Tergugat ajukan Verzet, Banding ataupun


Kasasi harus pula dikesampingkan, karena tidak ada bukti authentik
In
A

apapun yang dimiliki oleh Para Penggugat sehubungan dengan Obyek


Sengketa perkara ini, malahan sebaliknya yang mempunyai bukti
ah

lik

autentik justeru adalah Para Tergugat termasuk Tergugat V dalam


perkara a quo;
20. Bahwa selanjutnya Tergugat V menolak semua dalil gugatan Para
m

ub

Penggugat DAN tetap pada Jawaban Tergugat ini.


ka

Majelis Hakim yang kami muliakan;


ep

Bahwa berdasarkan pada alasan-alasan sebagaimana yang telah


diuraikan diatas, maka dengan ini TERGUGAT V, mohon kepada Majelis
ah

Hakim yang menyidangkan perkara ini, kiranya berkenan menjatuhkan


es

Putusan yang berbunyi sebagai berikut :


M

ng

A. DALAM EKSEPSI :
on
gu

Halaman 56 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari Tergugat V untuk
hk
seluruhnya;

a
2. Menyatakan bahwa gugatan Para Penggugat tanggal 10 Agustus 2017

si
tersebut Tidak Dapat Diterima/Niet Onvankelijk Verklard.;
B. DALAM POKOK PERKARA :

ne
ng
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Membebankan biaya perkara ini seluruhnya kepada Para Penggugat;

do
gu ATAU;
Mohon putusan yang seadil-adilnya; (ex aequo et bono).

In
A
Menimbang, bahwa Tergugat VI melalui Kuasanya pula telah
mengajukan mengajukan jawaban sebagai berikut:
ah

lik
I. DALAM EKSEPSI
1. GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL)
am

Posita gugatan PARA PENGGUGAT menyatakan obyek sengketa

ub
adalah tanah milik PARA PENGGUGAT yang merupakan kepemilikan
secara kolektif satu kesatuan tak terpisahkan dari ketiga Suku Dasilva,
ep
k

Suku Fernandez dan Suku Nalele (vide posita butir 3 dan 4);
Bahwa tanah dimaksud merupakan bidang-bidang tanah yang telah
ah

R
bersertipikat dan berbeda luas serta pemegang haknya, yakni :

si
1. Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor : 11/Kelurahan Weri, Kecamatan

ne
ng

Larantuka, Kabupaten Flores Timur, seluas 61928 M2 atas nama


Hendrikus Fernandez yang dimiliki dan dikuasai oleh ahli waris
Hendrikus Fernandez;

do
gu

2. Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor : 2/Desa Gaya Baru Sarotari,


Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, seluas 33.500 M2
In
A

atas nama Agustinus Omboe Ratu Djawa ;


3. Tanah Sertipikat Hak Pakai Nomor : 26/Kelurahan Sarotari,
Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, seluas 64920 M2
ah

lik

atas nama Diosis Larantuka;


Bahwa, oleh karena tidak dicantumkan dan tidak dirinci sertipikat-
m

ub

sertipikat tersebut di atas beserta luas masing-masing, maka obyek


sengketa tidak jelas dan menjadikan gugatan Penggugat kabur
ka

ep

(obscuur libel);
2. GUGATAN PARA PENGGUGAT MELANGGAR KOMPETENSI
ah

ABSOLUT PENGADILAN;
R

Bahwa, dalil gugatan PARA PENGGUGAT dalam butir 8 yang


es
M

menyatakan “Bahwa penerbitan sertipikat tersebut termasuk cacat


ng

on
gu

Halaman 57 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hukum administrasi karena saat penerbitannya terdapat kesalahan
hk
prosedur ... dst”,

a
Bahwa, dalil PARA Penggugat yang menyatakan bahwa adanya

si
kesalahan prosedur dalam penerbitan sertipikat tanah, maka yang
berwenang menilainya adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, bukan

ne
ng
Pengadilan Negeri.
Bahwa Sertipikat hak atas tanah merupakan sengketa yang beririsan

do
gu atau mempunyai 2 (dua) titik singgung, yakni, Aspek Prosedur
Penerbitan Sertipikat yang masuk dalam kompetensi absolut

In
Pengadilan Tata Usaha Negara. Sedangkan Aspek kepemilikan atau
A
pembuktian hak atas tanah masuk kompetensi absolut Peradilan
Umum;
ah

lik
Membaca dalil PARA PENGGUGAT yang menyatakan terdapat
kesalahan prosedur penerbitan sertipikat, maka yang berwenang
am

ub
menilai keabsahannya adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, bukan
Pengadilan Negeri;
3. PARA PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI LEGAL STANDING
ep
k

MENGAJUKAN GUGATAN
ah

Bahwa, dalam gugatannya PENGGUGAT Ibertindak selaku Kepala


R

si
suku Dasilva, PENGGUGAT II bertindak selaku Kepala Suku
Fernandez dan PENGGUGAT III bertindak selaku Kepala Suku Nalele

ne
ng

dan PARA TERGUGAT mendalilkan bahwa tanah milik PARA


PENGGUGAT yang merupakan kepemilikan secara kolektif satu

do
kesatuan tak terpisahkan dari ketiga suku yakni Suku Dasilva, Suku
gu

Fernandez dan Suku Nalele.


Bahwa PARA PENGGUGAT bukanlah masyarakat hukum adat,
In
A

sehingga tidak mempunyai legal standing untuk mengajukan gugatan.


Pengaturan tentang masyarakat hukum adat sebagaimana ketentuan
ah

lik

Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor: 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan :
(1) Masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih
m

ub

ada dan diakui keberadaannya berhak:


ka

a) Melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan


ep

kebutuhan hidup sehari – hari masyarakat adat yang


bersangkutan;
ah

b) Melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan hukum


es

adat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan undang –


M

ng

undang ;
on
gu

Halaman 58 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
c) Mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan
hk
kesejahteraannya ;

a
(2) Pengukuhan keberadaan dan hapusnya masyarakat hukum adat

si
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan
Daerah;

ne
ng
Bahwa, berkaitan dengan tanah adat atau tanah ulayat, berdasarkan
ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Agraria/Kepala

do
gu Badan Pertanahan Nasional Nomor: 5 Tahun 1999 tentang Pedoman
Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat:

In
(1) Penelitian dan penentuan masih adanya hak ulayat sebagaimana
A
dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan oleh Pemerintah Daerah
dengan mengikutsertakan para pakar hukum adat, masyarakat
ah

lik
hukum adat yang ada di daerah yang bersangkutan, Lembaga
swadaya Masyarakat dan instansi – instansi yang mengelola
am

ub
sumber daya alam;
(2) Keberadaan tanah ulayat masyarakat hukum adat yang masih ada
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam peta dasar
ep
k

pendaftaran tanah dengan membubuhkan suatu tanda kartografi


ah

dan apabila memungkinkan, menggambarkan batas–batasnya


R

si
serta mencatatnya dalam daftar tanah;
Berdasarkan ketentuan di atas, maka untuk menetapkan kebenaran

ne
ng

dari masyarakat hukum adat Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku
Nalele beserta hak ulayat atau tanah suku haruslah terlebih dahulu

do
dilakukan penelitian yang melibatkan pakar hukum adat, aspirasi
gu

masyarakat setempat,dan tokoh masyarakat adat yang ada di daerah


yang bersangkutan serta instansi atau pihak lain yang terkait serta
In
A

didasarkan oleh suatu penetapan resmi dari pemerintah daerah


melalui Peraturan Daerah (Perda).
ah

lik

Bahwa, untuk menentukan mengenai hutan adat/tanah ulayat dari


suatu masyarakat hukum adat tertentu haruslah terlebih dahulu
ditetapkan mengenai kebenaran dan keberadaan dari masyarakat
m

ub

hukum adatnya. Di Kabupaten Flores Timur belum ada satupun


ka

kelompok masyarakat hukum adat yang keberadaannya diakui secara


ep

turun temurun oleh Negara/Daerah sebab pengukuhan atau


pengakuan terhadap suatu kelompok masyarakat tertentu termasuk
ah

hak tradisionalnya (hak ulayat) haruslah didasarkan suatu penetapan


es

resmi dari Pemerintah Daerah melalui Peraturan Daerah (Perda).


M

ng

Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka Para Penggugat


tidak mempunyai legal standing untuk mengajukan gugatan;
on
gu

Halaman 59 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
4. GUGATAN PARA PENGGUGAT ERROR IN PERSONA;
hk
Bahwa, tanah yang didalilkan oleh para penggugat yang dikuasai oleh

a
Tergugat VI adalah tanah yang sudah bersitipikat Nomor 26 tahun

si
1997 atas nama Diosis Larantuka, sehingga yang harus digugat
adalah Diosis Larantuka bukanlah Tergugat VI, atau Diosis Larantuka

ne
ng
harus ditarik sebagai para pihak selaku pemegang sertipikat hak atas
tanahNo. 26 tahun 1997 ;dengan demikian gugatan PARA

do
gu PENGGUGAT Error in Persona, atau kurang pihak,sehingga gugatan
PARA PENGGUGAT harus dinyatakan tidak dapat diterima;

In
5. GUGATAN TIDAK SESUAI DENGAN ASAS MENGUTAMAKAN
A
KEPENTINGAN NASIONAL DAN NEGARA YANG BERDASARKAN
ATAS PERSATUAN BANGSA DARIPADA KEPENTINGAN
ah

lik
PERSEORANGAN ATAU GOLONGAN (Vide Pasal 3 UUPA)
Gugatan Para Penggugat bertentangan dengan asas Hukum Tanah
am

ub
Nasional disebut dalam penjelasan umum UUPA, bahwa UUPA
memberikan pengakuan keberadaan hak ulayat masyarakat adat
sepanjang kenyataannya masih ada. Pada kenyataannya di Flores
ep
k

Timur tidak ada masyarakat hukum adat Suku Dasilva, Suku


ah

Fernandez dan Suku Nalele termasuk hak ulayat atau tanah suku yang
R

si
diakui keberadaannya oleh Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur.
6. GUGATAN PARA PENGGUGAT BERTENTANGAN DENGAN

ne
ng

TUJUAN PROGRAM LANDREFORM;


Untuk memperkuat dan memperluas pemilikan tanah bagi warga

do
negara Indonesia, terutama kaum tani, juga untuk menghapus sistem
gu

tuan tanah dan pemilikan tanah tanpa batas. Dalam hal ini, pemilikan
tanah tanpa batas tidak diperkenankan lagi sehingga diatur luas
In
A

maksimum tanah yang dapat dimiliki. Kelebihan tanah dari batas


maksimum itu diambil oleh pemerintah dengan ganti kerugian untuk
ah

lik

kemudian dibagikan kepada rakyat yang membutuhkan dalam


program redistribusi tanah;
Selain itu menurut Harsono (2003), landreform secaraluas meliputi
m

ub

lima program, yaitu : pelaksanaan pembaruan hukum agraria,


ka

penghapusan hak-hak asing, perombakan pemilikan dan penguasaan


ep

tanah, serta perencanaan dan penggunaan sumber daya alam sesuai


kemampuannya. Program landreform secara lebih spesifik adalah
ah

larangan penguasaan tanah melebihi batas maksimum, larangan


es

tanah absentee, redistribusi tanah objek landreform, pengaturan


M

ng

pengembalian dan penebuan tanah yang digadaikan, pengaturan


on
gu

Halaman 60 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
tentang bagi hasil, serta penetapan luasminimum dan pelarangan
hk
fragmentasi lahan pada batas tertentu;

a
II. DALAM POKOK PERKARA

si
1. Bahwa, Tergugat VI mohon agar seluruh uraian dalam eksepsi
tersebut di atas diulang kembali dan merupakan satu kesatuan tak

ne
ng
terpisahkan dengan uraian dalam pokok perkara ini ;
2. Bahwa, Tergugat VI menolak dengan keras dan tegasseluruh dalil

do
gu gugatan Para Penggugat kecuali yang diakui kebenarannya secara
tegas dan tertulis;

In
3. Bahwa, tidak benar dan disangkal dengan keras dalil gugatan Para
A
Penggugat dalam butir 1, 2, 3, dan 4 yang menyatakan:
“1. Bahwa, Para Penggugat adalah sebagai pemilik sebidang tanah
ah

lik
warisan dahulu tanah suku yang dikuasai dan ditempati secara kolektif
dari tiga suku masing-masing yaitu : suku Dasilva, Suku Fernandez,
am

ub
dan Suku Nalele, yang diperoleh secara turun temurun dari orangtua
ayah dan kakek masing-masing dari Para Penggugat (keturunan
kelima).... dst”.
ep
k

“2. Bahwa, Sekarang tanah tersebut dikuasai dan ditempati oleh Para
ah

Tergugat ... dengan dalih bahwa sudah menjadi milik Para Tergugat
R

si
dan Turut Tergugat tanpa alas hak yang tidak jelas sebagai dasar
pengalihan kepemilikan.”

ne
ng

“3. Bahwa, adapun keseluruhan tanah milik Para Penggugat itu


merupakan kepemilikan secara kolektif satu kesatuan tak terpisahkan

do
dari ketiga suku tersebut... dst”
gu

“4. Bahwa, tanah obyek sengketa sebagaimana dimaksud pada poin 3,


dahulu terletak di Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka
In
A

Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur, ... dst”


Bahwa seluruh dalil Para Penggugat tersebut diatas adalah dalil yang
ah

lik

tidak berdasarkan fakta dan hukum sehingga harus ditolak seluruhnya,


berdasarkan argumentasi hukum sebagai berikut :
a. Bahwa, Tanah dikuasai Tergugat VI adalah tanah milik negara
m

ub

yang dimohonkan hak pakai oleh atas nama Diosis Larantuka,


ka

sebagaimana bukti sertipikatHak Pakai No. 26 Tahun 1997 yang


ep

luasnya jauh berbeda dengan tanah obyek sengketa yang


didalilkan oleh Para Penggugat;
ah

b. Bahwa, Hak Milik atas tanah secara kolektif tidak diakui dalam
es

hukum pertanahan nasional,berdasarkan ketentuan Pasal 10


M

ng

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria, subjek hukum yang dapat memiliki hak atas
on
gu

Halaman 61 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
tanah adalah Individu dan Badan Hukum. Bahwa, dalil Para
hk
Penggugat yang menyatakan tanah adalah tanah kolektif tidak

a
dapat di benarkan menurut hukum,sehingga harus ditolak

si
seluruhnya.
c. Bahwa, Dalil Para Penggugat yang menyatakan sebagai tanah

ne
ng
suku, adalah dalil yang tidak berdasarkan fakta dan hukum
karenaberdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (1) dan (2) UU

do
gu Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan :
(1) Masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya

In
masih ada dan diakui keberadaannya berhak:
A
1. Melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan
kebutuhan hidup sehari – hari masyarakat adat yang
ah

lik
bersangkutan;
2. Melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan hukum
am

ub
adat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan undang –
undang ;
3. Mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan
ep
k

kesejahteraannya ;
ah

(2) Pengukuhan keberadaan dan hapusnya masyarakat hukum


R

si
adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Peraturan Daerah;

ne
ng

Selanjutnya Penjelasan Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2) Undang-


Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menyatakan

do
sebagai berikut:
gu

(1) Masyarakat hukum adat diakui keberadaannya, jika menurut


kenyataanya memenuhi unsur antara lain:
In
A

a. Masyarakatnya masih dalam bentuk paguyuban


(rechtsgemeenschap)
ah

lik

b. Ada kelembagaan dalam bentuk perangkat penguasa


adatnya;
c. Ada wilayah hukum adat yang jelas;
m

ub

d. Ada pranata dan perangkat hukum, khusunya peradilan adat


ka

yangmasih ditaati; dan


ep

e. Masih mengadakan pemungutan hasil hutan di wilayah


hutan sekitarnya untuk pemenuhan kebutuhanhidup sehari-
ah

hari
es

(2) Peraturan Daerah disusun dengan mempertimbangkan hasil


M

ng

penelitian para pakar hukum adat, aspirasi masyarakat


on
gu

Halaman 62 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
setempat, dan tokoh masyarakat adat yang ada didaerah yang
hk
bersangkutan, serta instansi atau pihak lain yang terkait;

a
Bahwa, berkaitan dengan tanah adat atau tanah ulayat,

si
berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor: 5 Tahun 1999

ne
ng
tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat
Hukum Adat:

do
gu (1) Penelitian
sebagaimana
dan penentuan
dimaksud dalam
masih
Pasal
adanya
2
hak
dilakukan
ulayat
oleh

In
Pemerintah Daerah dengan mengikutsertakan para pakar
A
hukum adat, masyarakat hukum adat yang ada di daerah yang
bersangkutan, Lembaga swadaya Masyarakat dan instansi –
ah

lik
instansi yang mengelola sumber daya alam;
(2) Keberadaan tanah ulayat masyarakat hukum adat yang masih
am

ub
ada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam
peta dasar pendaftaran tanah dengan membubuhkan suatu
tanda kartografi dan apabila memungkinkan, menggambarkan
ep
k

batas – batasnya serta mencatatnya dalam daftar tanah;


ah

Berdasarkan ketentuan di atas, maka untuk menetapkan


R

si
kebenaran dari masyarakat hukum adat Suku Dasilva, Suku
Fernandez dan Suku Nalele beserta hak ulayat haruslah terlebih

ne
ng

dahulu dilakukan penelitian yang melibatkan pakar hukum adat,


aspirasi masyarakat setempat,dan tokoh masyarakat adat yang

do
ada di daerah yang bersangkutan serta instansi atau pihak lain
gu

yang terkait serta didasarkan oleh suatu penetapan resmi dari


pemerintah daerah melalui Peraturan Daerah (Perda).
In
A

Bahwa, untuk menentukan mengenai hutan adat/tanah ulayat dari


suatu masyarakat hukum adat tertentu haruslah terlebih dahulu
ah

lik

ditetapkan mengenai kebenaran dan keberadaan dari masyarakat


hukum adatnya.Di Kabupaten Flores Timur belum ada satupun
kelompok masyarakat adat yang keberadaannya diakui secara
m

ub

turun temurun oleh Negara/Daerah sebab pengukuhan atau


ka

pengakuan terhadap suatu kelompok masyarakat tertentu termasuk


ep

hak tradisionalnya (hak ulayat) haruslah didasarkan suatu


penetapan resmi dari Pemerintah Daerah melalui Peraturan
ah

Daerah (Perda).
es

Bahwa, dengan demikian dalil yang menyatakan tanah obyek


M

ng

sengketa adalah milik Para Penggugat sebagai tanah suku adalah


tidak benar dan harus ditolak seluruhnya;
on
gu

Halaman 63 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
4. Bahwa, tidak benar dan disangkal dengan keras dalil para penggugat
hk
dalam butir 5, 5.1, 5.2 yang intinya menyatakan : “Bahwa, untuk

a
membuktikan obyek sengketa dari Para Penggugat merupakan tanah

si
suku dibuktikan melalui : Surat keputusan Panitia Dati II Flores Timur
No. :07/178/PLDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965”.

ne
ng
Bahwa seluruh dalil PARA PENGGUGAT tersebut diatas adalah dalil
yang tidak berdasarkan fakta dan hukum sehingga harus ditolak

do
gu seluruhnya, berdasarkan argumentasi hukum sebagai berikut :
Bahwa, Keputusan Panitia Landreform tersebut diatas quad non jika

In
benar ada, keputusan tersebut bukan merupakan bukti hak atas
A
tanah.,
Berdasarkan Pasal 16 ayat (1) UUPA, bahwa hak-hak atas tanah
ah

lik
ialah:
a. Hak Milik;
am

ub
b. Hak Guna Usaha;
c. Hak Guna Bangunan;
d. Hak Pakai;
ep
k

e. Hak Sewa;
ah

f. Hak Membuka tanah;


R

si
g. Hak Memungut Hasil Hutang.
Bahwa, Keputusan Landreform diatas tidak dapat dijadikan bukti

ne
ng

kepemilikan tanah. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik


Indonesia Nomor131 tahun 1961 Tentang Organisasi

do
Penyelenggaraan Landreform dan disempurnakan oleh Keputusan
gu

Presiden Republik Indonesia Nomor 263 Tahun 1964 tentang


Penyempurnaan Panitia Landreform,tugas panitia landreform adalah
In
A

memberi saran dan pertimbangan mengenai segala yang ada


kaitannya dengan pelaksanaan landreform bukan mengeluarkan
ah

lik

keputusan hak atas tanah, tentang subyek dan obyek hak atas tanah
beserta batas-batasnya ; dengan demikian dalil PARA PENGGUGAT
yang menyatakan “tanah obyek sengketa adalah milik PARA
m

ub

PENGGUGAT berdasarkan Keputusan Panitia Landreform”, harus


ka

ditolak seluruhnya.
ep

5. Bahwa, tidak benar dan disangkal dengan keras dalil gugatan PARA
PENGGUGATbutir 8 karena tidak berdasarkan fakta dan hukum,
ah

berdasarkan argumentasi hukum sebagai berikut :


es

Bahwa, pendekatan secara musyawarah ataupun mediasi tidak dapat


M

ng

dijadikan dasar dalil gugatan karena penyelesaian secara mediasi


merupakan kehendak dari para pihak yang tidak bisa dipaksakan.
on
gu

Halaman 64 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Perkara Perdata dengan Subyek dan Obyek yang sama ini,
hk
pernah disidangkan di Pengadilan Negeri Larantuka sebanyak 4

a
(empat) kali dan sekarang adalah gugatan kelima, dimana 2 (dua)

si
gugatannya dicabut kembali oleh PARA PENGGUGAT dan 2 (dua)
gugatan Perkara ini dilanjutkan sampai dengan putusan akhir, dimana

ne
ng
Pengadilan Negeri Larantuka telah menjatuhkan putusan akhir yang
menyatakan Gugatan PARA PENGGUGATTIDAK DAPAT DITERIMA

do
gu (NIET ONVANKELIJK VERKLARD).
6. Bahwa, tidak benar dan disangkal dengan keras dalil butir 9gugatan

In
PARA PENGGUGATyang intinya menyatakan “bahwa penerbitan
A
sertipikat tersebut termasuk cacat hukum administrasi karena saat
penerbitannya terdapat kesalahan prosedur ... dst”,tidak berdasarkan
ah

lik
fakta dan hukumberdasarkan argumentasi hukum sebagai berikut :
Bahwa proses penerbitan sertipikat hak atas tanah bagi PARA
am

ub
TERGUGAT adalah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yakni melalui permohonan hak ke Negara, karena tanah
tersebut adalah tanah milik Negara.
ep
k

Bahwa, dalil PARA PENGGUGAT yang menyatakan bahwa adanya


ah

kesalahan prosedur dalam penerbitan sertipikat tanah, maka yang


R

si
berwenang menilainya adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, bukan
Pengadilan Negeri. Bahwa Sertipikat hak atas tanah mempunyai 2

ne
ng

(dua) titik singgung, yakni, Aspek Prosedur Penerbitan Sertipikat yang


masuk dalam kompetensi absolut Pengadilan Tata Usaha Negara.

do
Sedangkan Aspek kepemilikan atau pembuktian hak atas tanah masuk
gu

kompetensi absolut Peradilan Umum.


Membaca dalil PARA PENGGUGAT yang menyatakan terdapat
In
A

kesalahan prosedur penerbitan sertipikat, maka yang berwenang


menilai keabsahannya adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, bukan
ah

lik

Pengadilan Negeri.
Berdasarkan argumentasi hukum tersebut diatas, maka dalil gugatan
PARA PENGGUGAT harus ditolak seluruhnya.
m

ub

7. Bahwa, tidak benar dan disangkal dengan keras butir 12, 13, 14, dan
ka

15 Gugatan Penggugat yang intinya menyatakan;


ep

“Bahwa, Para Penggugat adalah pemilik yang sah berdasarkan


sejarah maupun dokumen tertulis. Bahwa, tindakan yang dilakukan
ah

oleh Para Tergugat adalah tindakan tanpa alas hak yang jelas. Bahwa,
es

tindakan Para Tergugat dan Turut Tergugat sebagai konsekuensi dari


M

ng

onrechtmatigedaad dan harus membayar ganti rugi kepada Para


Penggugat.”
on
gu

Halaman 65 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa gugatan PARA PENGGUGAT tidak berdasarkan fakta dan
hk
hukum, maka dalil permohonan PARA PENGGUGAT sebagaimana

a
disebut diatas harus ditolak seluruhnya;

si
8. Bahwa, TERGUGAT VI memperoleh tanah tersebut dengan itikad
baik, maka pada prinsipnya, pembeli yang beritikad baik harus

ne
ng
dilindungi hukum. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Surat
Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 7 tahun 2012. Di dalam butir

do
gu ke-IX dirumuskan bahwa:
“Perlindungan harus diberikan kepada pembeli yang itikad baik

In
sekalipun kemudian diketahui bahwa penjual adalah orang yang tidak
A
berhak (obyek jual beli tanah).”
Sudah seharusnya TERGUGAT VI dilindungi oleh hukum terhadap
ah

lik
gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT.
9. Bahwa, TERGUGATVI menolak dalil dalil gugatan PARA
am

ub
PENGGUGAT selanjutnya karena tidak berdasarkan fakta dan hukum;
Bahwa, berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka gugatan
PARA PENGGUGAT tidak berdasarkan fakta dan hukum sehingga
ep
k

harus ditolak seluruhnya;


ah

Berdasarkan hal–hal tersebut di atas, dengan ini TERGUGATVI mohon agar


R

si
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini menjatuhkan putusan sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI;

ne
ng

- Menerima dan mengabulkan eksepsi dari TERGUGAT VI ;


- Menyatakan gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima

do
II. DALAM POKOK PERKARA ;
gu

- Menolak gugatan PARA PENGGUGAT seluruhnya dan atau setidak


tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ;
In
A

- Menghukum PARA PENGGUGAT membayar biaya perkara;

Menimbang, bahwa Tergugat VII telah mengajukan jawaban, pada


ah

lik

pokoknya:
DALAM EKSEPSI
m

ub

A. Eksepsi Absolut
Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa
ka

ep

Tenggara Timur Nomor : 1/FT/HM/Kinag/1970 dan Sertipikat hak milik


Nomor: 11/Kelurahan Weri adalah merupakan keputusan yang
ah

dikeluarkan oleh Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur


R

dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Flores Timur selaku Pejabat


es
M

Tata Usaha Negara, maka gugatan untuk membatalkan Surat Keputusan


ng

on
gu

Halaman 66 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dan Sertipikat tersebut merupakan kewenangan dari Pengadilan Tata
hk
Usaha Negara (PTUN) bukan kewenangan Pengadilan Negeri.

a
B. Eksepsi Relatif

si
1. Obyek Gugatan Kabur ( Abscuur Libel )
Bahwa untuk menyatakan adanya suatu tanah suku dari suatu suku

ne
ng
tertentu maka selain diperlukan adanya suatu kepastian subyek hak,
sangat diperlukan adanya kepastian obyek hak (Tanah Suku) dalam

do
gu hal ini batas tanah suku dari masing – masing suku yang
bersangkutan. Bahwa para penggugat menglaim bahwa bidang tanah

In
yang menjadi obyek dalam perkara a quo sebagai tanah milik dari tiga
A
suku yakni suku Dasilva, suku Fernandez dan suku suku Nalele tetapi
tidak dengan jelas menyebutkan batas – batas tanah dari ketiga suku
ah

lik
itu masing – masing. Selain itu juga pihak penggugat juga tidak
menyebutkan luas tanah dari masing – masing suku tersebut. Hal ini
am

ub
menunjukan obyek dalam perkara a quo tidak jelas atau kabur
(abscuur libel).
DALAM POKOK PERKARA :
ep
k

1. Bahwa semua yang telah dikemukan dalam eksepsi Tergugat VII menjadi
ah

satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari jawaban dan atau diangkat
R

si
kembali dalam jawaban pokok perkara.
Majelis Hakim yang Mulia, sebelum tergugat VII menyampaikan

ne
ng

sanggahan / bantahan atas gugatan dari para Penggugat, maka terlebih


dahulu kami ingin mengetengahkan beberapa hal yang berkaitan dengan

do
kondisi tanah – tanah yang berada di Larantuka Kabupaten Flores Timur
gu

termasuk bidang tanah obyek perkara a quo sebelum dan sesudah


berlakunya Undang – undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960
In
A

tentang Peraturan Dasar Pokok – pokok Agraria yang selanjutnya lebih


dikenal dengan Undang – undang Pokok Agraria sebagai berikut :
ah

lik

1) Bahwa sebelum berlakunya Undang – undang Nomor 5 Tahun 1960


tentang Peraturan Dasar Pokok – pokok Agraria,seluruh tanah yang
berada di Kota Larantuka khususnya dari Kelurahan Larantuka sampai
m

ub

dengan Kelurahan Weri (dahulu Kelurahan Sarotari) adalah TANAH


ka

SWAPRAJA dimana seluruh tanah berada didalam penguasaan Raja


ep

Larantuka, sehingga kalaupun ada warga masyarakat yang


memperoleh tanah di wilayah Kota Larantuka termasuk Ujung Kota
ah

Wutun (sekarang Kelurahan Weri) maka itu sudah pasti pemberian


es

dari Raja Larantuka ataupun keluarga Diaz Viera De Gondinho selaku


M

ng

keluarga raja Larantuka, dan hal ini selaras dengan adanya surat
pengakuan dari 147 orang masyarakat (anggota suku Fernandez,
on
gu

Halaman 67 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Diaz, Nalele dan Dasilva) yang berdomisili di Kelurahan Sarotari
hk
bahwa mereka “hanya sebagai penggarap” dari tanah milik keluarga

a
Diaz Viera De Godinho (keluarga Raja Larantuka) dan hal ini akan

si
kami buktikan pada tahab pembuktian.
2) Bahwa setelah berlakunya Undang – undang Nomor 5 Tahun 1960

ne
ng
tentang Peraturan Dasar Pokok – pokok Agraria, maka seluruh tanah
bekas tanah swapraja di konversi menjadi tanah yang langsung

do
gu dikuasai oleh Negara yang selanjutnya dikenal dengan “Tanah
Negara” vide DIKTUM KEEMPAT huruf A Undang – undang Nomor 5

In
Tahun 1960.
A
3) Bahwa berdasarkan pasal 3 Undang – undang Nomor 56 PRP Tahun
1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian, jo. Surat Keputusan
ah

lik
Menteri Agraria Nomor : 978/Ka/1960 tentang Penegasan luas
maksimum tanah pertanian, jo. Intruksi bersama Menteri Dalam Negeri
am

ub
dan Menteri Agraria Nomor : 9/1/2, tanggal 05 Januari 1961, yang
mana mewajibkan kepada para pimilik tanah untuk melaporkan tanah
kelebihan maksimum, dan ternyata di Kelurahan Sarotari hanya
ep
k

keluarha Diaz Viera De Godinho (keluarga Raja Larantuka) yang


ah

melaporkan termasuk bidang tanah yang menjadi obyek perkara a quo


R

si
dan tanah – tanah disekitarnya yang dahulunya dikenal dengan ujung
kota wutun.

ne
ng

4) Bahwa berdasarkan Undang – undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang


Peraturan Dasar Pokok – pokok Agraria,jo.Undang – undang Nomor

do
56 PRP Tahun 1960, jo. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun
gu

1961 dengan kewenangan mengatur peruntukan dan penggunaan


tanah untuk masyarakat, maka sebagai salah satu kegiatan
In
A

pelaksanaan operasionalnya sesuai dengan Keputusan Presiden


Nomor 263 Tahun 1964 mengenai Pembentukan Tata Organisasi
ah

lik

Landreform. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pekerja Panitya


Landreform Kabupaten Flores Timur melakukan penelitian terhadap
bidang tanah yang sekarang menjadi obyek dalam perkara a quo pada
m

ub

tahun 1965 dan ternyata bidang tanah tersebut masih hutan, sehingga
ka

kepada dr. Hendrikus Fernandez telah ditunjuk menjadi calon pemilik


ep

berdasarkan Surat Keputusan Panytia Landreform Daerah Kabupaten


Flores Timur Nomor : 08/187/PLDDFT/1965, tanggal 09 – 06 – 1965
ah

sebagaimana termuat di dalam Surat Tjalon Pemilik Nomor : 510/LRT,


es

tanggal 15 Pebruari 1967.


M

ng

on
gu

Halaman 68 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
2. Selanjutnya Tergugat VII akan memberikan sanggahan / bantahan
hk
terhadap dalil gugatan para penggugat kecuali hal – hal yang secara jelas

a
dan tegas diakui oleh Tergugat VII.

si
1) Tergugat VII dengan tegas menyatakan menolak point 1 dalil posita
gugatan serta dalil gugatan lainnya dari para penggugat yang

ne
ng
berkaitan dengan pengklaiman bidang tanah dalam perkara a quo
sebagai tanah warisan dari tiga suku masing – masing, yaitu : Suku

do
gu Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele kerena :
a. Penggugat mengklaim bidang tanah dalam perkara a quo adalah

In
bidang tanah warisan dari Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku
A
Nalele tetapi Penggugat tidak menyebutkan letak tanah dari masing
– masing suku dari ketiga suku tersebut. Selain itu, Penggugat juga
ah

lik
tidak menjelaskan tentang batas – batas tanah suku dari ketiga
suku tersebut masing – masing.
am

ub
b. Penggugat menglaim bahwa bidang tanah dalam perkara a quo
adalah milik dari Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele,
tetapi Penggugat tidak menjelaskan pemilikan dari masing –
ep
k

masing suku tersebut. Penggugat hanya menjelaskan bahwa


ah

bidang tanah yang menjadi perkara a quo adalah milik ketiga suku
R

si
ini. Dengan demikian, maka sangatlah tidak logis dan baru terjadi
dalam sejarah tanah suku di Kabupaten Flores Timur bahwa tiga

ne
ng

suku yang berbeda secara bersama – sama menguasai sebidang


tanah yang sama, karena pada umumnya di Kabupaten Flores

do
Timur masing – masing suku memiliki tanah sukunya masing –
gu

masing secara jelas dan batas - batas tanah suku itupun jelas dan
pasti.
In
A

2) Bahwa Tergugat VII menolak point 5 posita gugatan para Penggugat,


karena para penggugat mengklaim bahwa bidang tanah dalam perkara
ah

lik

a quo adalah milik dari suku penggugat berdasarkan Surat Keputusan


Panitya Landreform Dati II Flores Timur No. : 07/187/PLDDFT/1965,
tanggal 3 Mei 1965. Menurut Tergugat VII, para Penggugat belum
m

ub

membaca dan memahami maksud dari Surat Keputusan Panitya


ka

Landreform Dati II Flores Timur No. : 07/187/PLDDFT/1965, tanggal 3


ep

Mei 1965. Tanah yang dimaksudkan di dalam Surat Keputusan


Panitya Landreform Dati II Flores Timur No. : 07/187/PLDDFT/1965,
ah

tanggal 3 Mei 1965 adalah bukan tanah milik dari Suku Dasilva, Suku
es

Fernandez dan Suku Nalele karena di dalam Surat Keputusan ini tidak
M

ng

menyebutkan bahwa bidang tanah dalam perkara a quo adalah tanah


milik dari Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele. Tanah suku
on
gu

Halaman 69 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
yang dimaksudkan di dalam Surat Keputusan Panitya Landreform Dati
hk
II Flores Timur No.: 07/187/PLDDFT/1965, tanggal 3 Mei 1965 adalah

a
tanah suku Diaz Viera de Gadinho bukan tanah milik dari Suku

si
Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele. Don Lorenzo Diaz Viera de
Godinho melaporkan tanah tersebut sebagai tanah miliknya tetapi

ne
ng
karena kelebihan batas maksimal makanya Panitya Landreform
Daerah Tingkat II Flores Timur memutuskan bahwa tanah tersebut

do
gu merupakan tanah suku, tetapi suku yang dimaksudkan di sini bukanlah
tanah dari Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele tetapi

In
tanah Suku Diaz Viera de Gadinho.
A
Selain itu, di dalam Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur
Nomor : 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa di Nusa Tenggara Timur
ah

lik
Tanah Suku sudah tidak lagi. Tanah suku di Nusa Tenggara Timur
menjadi tanah negara atau tanah yang dikuasai langsung oleh negara.
am

ub
Dengan demikian jelaslah bahwa tanah dalam perkara a quo bukanlah
tanah milik dari Suku Dasilva, Suku Fernandez dan Suku Nalele.
3) Bahwa dengan tegas Tergugat menolak point 9.1 dalil posita gugatan
ep
k

para Penggugat karena Pasal 19 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor


ah

10 Tahun 1961 yang berbunyi : “Setiap perjanjian yang dimaksud


R

si
memindahkan hak atas tanah, memberikan sesuatu hak baru atas
tanah, menggadaikan tanah atau meminjamkan uang dengan hak atas

ne
ng

tanah sebagai tanggungan harus dibuktikan dengan suatu akta yang


dibuat oleh dan dihadapan pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agraria”.

do
Melihat Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor : 10 Tahun 1961,
gu

Tergugat VII mau menyatakan bahwa kami Tergugat VII Badan


Pertanahan Nasional tidak sedang melakukan peralihan hak, tapi kami
In
A

memberikan sesuatu hak atas tanah negara kepada pihak tergugat,


sehingga Tergugat VII menyampaikan kepada para Penggugat bahwa
ah

lik

penerapan pasal ini tidak berkaitan dengan proses hak dimaksud.


4) Tergugat VII dengan tegas menolak point 9.2 dalil posita gugatan yang
menyatakan bahwa penggantian sertipikat atas nama dr. Hendrikus
m

ub

Fernandez yang semula dari SHM 279/Sarotari menjadi SHM Nomor


ka

11/Weri milik tidak dilakukan melalui sebuah akta oleh pejabat,


ep

sehingga menurut para Penggugat melanggar Pasal 19 Nomor 10


tahun 1961. Tergugat VII menolak dalil ini karena kami Tergugat VII,
ah

Badan Pertanahan Nasional telah melakukan penggantian sertipikat


es

sesuai dengan prosedur yang benar. Tergugat VII mau menjelaskan


M

ng

bahwa untuk menggantikan sertipikat karena pemekaran suatu wilayah


tidak membutuhkan akta PPAT ( Pejabat Pembuat Akta Tanah )
on
gu

Halaman 70 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
karena tidak ada kegiatan peralihan hak atas tanah yang sedang
hk
dilakukan oleh kami Tergugat VII ( Badan Pertanahan Nasional).

a
5) Tergugat VII menolak point 10 dalil posita para Penggugat berkaitan

si
dengan Pasal 107 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor : 9 Tahun 1999 Tentang Tata Cara

ne
ng
Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah, Pasal 37 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor : 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran

do
gu Tanah dan Pasal 39 ayat ( 1 ) huruf “f” . Menurut Tergugat VII, pasal –
pasal ini tidak bisa diterapkan karena Sertipikat yang ada (SHM dr.

In
Hendrikus Fernandez) dalam perkara a quo telah ada sebelum
A
peraturan yang disampaikan oleh para Penggugat ini muncul. Atau
dengan kata lain bahwa peraturan tersebut muncul setelah adanya
ah

lik
sertipikat sehingga penerapan pasal – pasal tersebut tidak berlaku
karena kami Tergugat VII menerbitkan sertipikat berdasarkan prosedur
am

ub
yang berlaku serta sertipikat tersebut mempunyai kekuatan hukum.
6) Tergugat VII menolak point 11 dalil posita gugatan para Penggugat
bahwa bidang tanah yang dalam perkara a quo adalah tanah milik
ep
k

para Penggugat dan bidang tanah perkara a quo menurut para


ah

Penggugat bukan Tanah Swapraja. Menurut kami Tergugat VII, para


R

si
Penggugat belum memahami secara benar tentang sejarah tanah di
Kabupaten Flores Timur ini. Tergugat VII mencoba menjelaskan

ne
ng

tentang sedikit mengenai keberadaan tanah di Kabupaten Flores


Timur sebelum berlakunya Undang – undang Pokok Agraria. Bahwa

do
sebelum belakunya Undang – undang Pokok Agraria, seluruh tanah
gu

yang berada di Kota Larantuka khususnya dari Kelurahan Larantuka


sampai dengan Kelurahan Weri (dahulu Kelurahan Sarotari ) adalah
In
A

Tanah Swapraja, dimana seluruh tanah berada dalam penguasaaan


Raja Larantuka, sehingga kalaupun ada warga memperoleh tanah di
ah

lik

wilayah Kota Larantuka termasuk “ Ujung Kota Wutun” (sekarang


Kelurahan Weri) maka itu sudah pasti pemberian dari pada Raja
Larantuka ataupun Keluarga Diaz Viera de Godinho selaku keluarga
m

ub

Raja Larantuka. Dan hal ini selaras dengan adanya Surat Pengakuan
ka

dari 147 orang masyarakat yang menggarap tanah ujung kota wutun
ep

yang ditandatangani pada tanggal 20 Oktober 1972 yang disaksikan


oleh Kepala Desa Gaba Sarotari D.D. Atamua. Di dalam Surat
ah

Pengakuan ini ditandatangani juga oleh anggota Suku Dasilva, Suku


es

Fernandez dan Suku Nalele.


M

ng

Menurut Tergugat VII, bahwa para Penggugat sebenarnya kurang


memahami tentang tanah swapraja itu sendiri. Para Penggugat tidak
on
gu

Halaman 71 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
mengakui bahwa bidang tanah dalam perkara a quo adalah tanah
hk
swapraja, tanah yang dikuasai oleh Raja Larantuka, tetapi 147

a
penggarap ( termasuk anggota Suku Dasilva, Suku Fernandez dan

si
Suku Nalele) mengakui kalau tanah ujung kota wutun benar – benar
tanah milik Don Lorenzo Diaz Viera de Gadinho termasuk tanah dalam

ne
ng
perkara a quo ini. Selain ini juga Tergugat VII mau mengatakan bahwa
para Penggugat juga belum memahami Surat Keputusan Panitya

do
gu Landreform Dati II Flores Timur No. : 07/187/PLDDFT/1965, tanggal 3
Mei 1965. Tanah suku yang dimaksudkan disini adalah Tanah Suku

In
Diaz Viera de Godinho atau tanah suku milik keluarga Raja Larantuka,
A
bukan tanah milik para Penggugat, karena di dalam Surat Keputusan
Panitya Landreform Dati II Flores Timur No. : 07/187/PLDDFT/1965,
ah

lik
tanggal 3 Mei 1965 tidak menyebutkan bahwa tanah kelebihan
maksimum adalah tanah milik para Penggugat (Suku Dasilva, Suku
am

ub
Fernandez dan Suku Nalele).
7) Bahwa dengan tegas Tergugat menolak point 13 berkaitan dengan
dalil posita gugatan para Penggugat, karena Tergugat VII dalam
ep
k

menerbitkan sertipikat pasti menggunakan alas hak yang jelas dan


ah

seritpikat – sertipikat yang diterbitkan oleh Tergugat VII mempunyai


R

si
kekuatan hukum tetap. Dan berkaitan dengan proses pendaftaran
sertipikat yang berada dalam perkara a quo, kami jelaskan sebagai

ne
ng

berikut:
a. Bahwa sejak berlakunya Undang – undang Nomor : 5 Tahun 1960

do
tentang Peraturan Dasar Pokok – pokok Agraria, maka semua
gu

tanah tanah yang dikuasai oleh orang – orang asing maupun tanah
– tanah swapraja dengan sendirinya menjadi tanah yang langsung
In
A

dikuasai oleh Negara yang selanjutnya disebut Tanah Negara, dan


oleh karena bidang tanah obyek perkara a quo adalah juga bagian
ah

lik

dari tanah swapraja yang dilaporkan oleh keluarga Diaz Viera de


Godinho maka dengan sendirinya bidang tanah obyek perkara a
quo adalah menjadi Tanah Negara.
m

ub

b. Bahwa sejak berlakunya Undang – undang No. 56 PRP Tahun1960


ka

tentang Luas Tanah Pertanian jo Surat Keputusan Menteri Agraria


ep

Nomor : 978 Tahun 1960, tanggal, 31 – 12 – 1960 tentang


Penegasan Luas Maksimum Tanah Pertanian, jo Intruksi Bersama
ah

Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agraria Nomor : SERKA. 9/1/2,


es

tanggal, 05 – 01 – 1961; isinya kepada kepala keluarga yang


M

ng

memiliki tanah pertanian yang melebihi luas maksimum wajib


melaporkan kepada Kepala Agraria dalam waktu 1 tahun.
on
gu

Halaman 72 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Sehubungan dengan regulasi tersebut di atas maka di Flores Timur
hk
hanya Keluarga Raja Larantuka dalam hal ini Keluarga Diaz Viera

a
de Godinho (DVG) yang melaporkan tanah Ujung Kota Wutun

si
(yang mana salah satu bagiannya adalah bidang tanah obyek
perkara a quo) kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Flores

ne
ng
Timur (sekarang Bupati Flores Timur) pada tanggal 14 Agustus
1961 sebagai tanah kelebihan maksimum dari keluarga kerajaan/

do
gu Kelurga Diaz Viera de Godinho (DVG) dan ternyata yand
dilaporkan adalah tanah swapraja Larantuka.

In
c. Bahwa oleh karena bidang tanah perkara a quo adalah merupakan
A
bagian dari Tanah Negara bekas tanah swapraja yang dilaporkan
oleh keluarga Diaz Viera de Godinho (DVG) sebagai tanah
ah

lik
kelebihan maksimum, maka pada tahun 1965 oleh Bupati Kepala
Daerah Kabupaten Flores Timur sebagai Ketua Panitya Landreform
am

ub
menetapakan dengan Surat Keputusan Nomor :
07/187/PLDDFT/1965, tanggal 03 Mei 1965 kepada dr. Hendrikus
Fernandez serta masyarakat yang menguasai secara nyata di atas
ep
k

tanah tersebut untuk menguasai dan mengelolanya sebagai tanah


ah

pertanian/perkebunan.
R

si
d. Bahwa selanjutnya pada tahun 1967 oleh Panitya Landreform
menetapkan dr. Hendrikus Fernandez sebagaicalon pemilik atas

ne
ng

bidang tanah tersebut dengan Surat Keputusan Panitya


Landreform Daerah Tingkat II Flores Timur Nomor : 510/LRTK,

do
tanggal 15 Februari 1967.
gu

e. Bahwa menindak lanjuti Surat Keputusan Nomor :


07/187/PLDDFT/1965, tanggal 03 Mei 1965 dan Surat Keputusan
In
A

Panitya Landreform Daerah Tingkat II Flores Timur Nomor :


510/LRTK, tanggal 15 Februari 1967 tersebut di atas, maka oleh dr.
ah

lik

Hendrikus Fernandez mengajukan permohonan hak milik kepada


Kepala Kantor Agraria sesuai Peraturan Pemerintah Nomor : 10
tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah. Maka diterbitkan Surat
m

ub

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara


ka

Timur Nomor : 1/ FT/HM/KINAG/70, tanggal, 21 Maret 1970


ep

tentang Pemberian Hak Milik kepada dr. Hendrikus Fernandez.


f. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi
ah

Nusa Tenggara Timur Nomor : 1/ FT/HM/KINAG/70, tanggal, 21


es

Maret 1970 maka diterbitkan sertipikat hak milik nomor :


M

ng

264/Kelurahan Sarotari, tanggal 02 Februari 1989 atas nama dr.


Hendrikus Fernandez.
on
gu

Halaman 73 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
g. Bahwa selanjutnya atas permohonan dari pemegang hak yang
hk
bersangkutan (dr. Hendrikus Fernandez) bidang tanah dengan

a
SHM Nomor : 264/Kelurahan Sarotari tersebut dipecahkan menjadi

si
dua bidang dengan masing – masing SHM Nomor : 278 dengan
luas1038 m², Surat Ukur 497,1989 dan SHM : 279 dengan luas

ne
ng
61928 m², Surat Ukur Nomor : 498/1989, tanggal 16 – 09 – 1989
atas nama nama dr. Hendrikus Fernandez.

do
gu h. Bahwa berdasarkan Akta Hibah dari Pejabat Pembuat Akta Tanah
Kecamatan Larantuka Nomor : 11/PPAT/Kec.LRTKA/X/1989,

In
tanggal 02 Oktober 1989 SHM nomor : 278/Kelurahan Sarotari atas
A
nama dr. Hendrikus Fernandez dialihkan kepada Lusia Tuti
Papulele.
ah

lik
i. Selanjutnya oleh karena adanya pemekaran wilayah Kelurahan
Sarotari menjadi Kelurahan Sarotari dan Kelurahan Weri maka
am

ub
dilakukan penggantian blanko SHM yang semula M.279/Kelurahan
Sarotari menjadi SHM nomor : 11/Kelurahan Weri.
j. Berkaitan dengan SHM Nomor : 2 / Kelurahan Sarotari Tahun 1983
ep
k

atas nama Agustinus Oemboe Ratu Djawa. Bermula pada tahun


ah

1969 atas dasar permohonan bapak Agustinus Oemboe Ratu


R

si
Djawa mengajukan permohonan kepada Kepala Agraia Propinsi
Nusa Tenggara Timur dengan alamat Kepala Agria Kabupaten

ne
ng

Flores Timur. Bapak Agustinus Oemboe Ratu Djawa mendapatkan


bidang Tanah Negara bekas Tanah Swapraja (bidang tanah dalam

do
perkara a quo) tersebut dari Pemerintah dengan status Hak Pakai
gu

sesuai dengan SKP Gubernur KDH Propinsi Nusa Tenggara Timur


Nomor : 81/FT/HP/KINAG/70, tanggal 22 Juli 1970. Selanjutnya,
In
A

sesuai surat permohonan hak milik Tanah Negara pada tanggal 29


Juni 1971, maka status hak pakai bidang tanah tersebut
ah

lik

ditingkatkan menjadi hak milik berdasarkan SKP Gubernur Kepala


Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor :
13/FT/HMP/KINAG/71 tanggal 26 Oktober 1971. Pada tahun 1983
m

ub

bidang tanah milik bapak Agustinus Oemboe Ratu Djawa


ka

dikukuhkan statusnya menjadi Sertipikat Hak Milik Nomor : 2 /


ep

Kelurahan Sarotari Tahun 1983.


k. Berkaitan dengan tanah milik Kongregasi Frateran Bunda Hati
ah

Kudus (BHK), bahwa penguasaan tanah oleh Frateran Emaus


es

Weri adalah berdasarkan hukum, yaitu Surat Keputusan Hak Pakai


M

ng

dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur


Nomor : 24/FT/HPBA/KADIT/74 tanggal 30 Juni 1974 yang telah
on
gu

Halaman 74 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
didaftarkan haknya dengan sertipikat nomor 1, dimana asal mula
hk
penguasaan tanah tersebut dengan Surat Keputusan Panitya

a
Landreform Tingkat II Flores Timur Nomor : 34/XVIII/187/70,

si
tanggal 24 – 10 – 1970 diberikan ijin menggarap kepada Frateran
Emaus Weri.

ne
ng
l. Bahwa Tergugat VII menyatakan bahwa para Penggugat sedang
membuat suatu cerita baru yang mengada – ada, menciptakan

do
gu suatu hal baru untuk mendukung dalil – dalil atau argumentasi –
argumentasi para Penggugat tetapi tidak sedang melihat kenyataan

In
yang ada. Para Penggugat menyatakan bahwa sertipikat –
A
sertipikat yang diterbitkan oleh Tergugat VII adalah cacat hukum
termasuk sertipikat milik Turut Tergugat II. Hal ini sangatlah aneh
ah

lik
bagi Tergugat VII, karena Turut Tergugat II (Fong Dewi Handayani)
TIDAK MEMILIKI TANAH dan TIDAK SEDANG MENGUASAI
am

ub
TANAH yang berada dalam perkara a quo ini sehingga sangatlah
tidak masuk akal jika Turut Tergugat II mempunyai sertipikat yang
mengandung cacat hukum. Selain itu juga,Tergugat VII
ep
k

menyatakan dengan tegas dalil gugatan ini sangatlah tidak


ah

beralasan dan sangatlah keliru bagi para Penggugat karena


R

si
gugatan terhadap Turut Tergugat II ( Fong Dewi Handayani) adalah
gugatan salah orang atau error in persona;

ne
ng

Berdasarkan eksepsi dan jawaban/sanggahan Tergugat VII


sebagaimana tersebut di atas, maka demi tegaknya peraturan perundangan

do
yang berlaku, dimohon kiranya Majelis Hakim yang mengadili perkara ini
gu

dapat menjatuhkan putusan sebagai berikut :


I. Dalam Eksepsi
In
A

1. Menerima eksepsi Tergugat VII seluruhnya.


2. Menyatakan bahwa membatalkan Surat Keputusan Gubernur Nomor :
ah

lik

1/FTHM/KINAG/1970, tanggal 21 Maret 1970 dan Sertipikat Hak Milik


Atas Tanah Nomor : 11 / Kelurahan Weri adalah kewenangan
Pengadilan Tata Usaha Negara bukan Kewenangan Pengadilan
m

ub

Negeri.
ka

II. Dalam Pokok Perkara


ep

1. Menerima jawaban Tergugat VII untuk seluruhnya.


2. Menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya gugatan tidak
ah

dapat diterima.
es

3. Menyatakan demi hukum bahwa perbuatan hukum Tergugat VII dalam


M

ng

proses pendaftaran dan penerbitan Seripikat Hak Milik Nomor : 11 /


on
gu

Halaman 75 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kelurahan Weri atas nama dr. HendrikusFernandez adalah sah dan
hk
mempunyai kekuatan hukum mengikat.

a
4. Membebankan seluruh biaya perkara ini kepada para Penggugat.

si
5. Meneguhkan jawaban Tergugat VII.
Apabila majelis berpendapat lain, mohon putusan yang seadil – adilnya.

ne
ng
Menimbang, bahwa Turut Tergugat II mengajukan jawabannya

do
secara tertulis tertanggal 23 Oktober 2017 yang pada pokoknya menyatakan
gu bahwa Turut Tergugat II tidak memiliki tanah yang disengketakan oleh Bapak
Yohanes Juang Dasilva, CS;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap jawaban Kuasa Hukum Para Tergugat
dan Para Turut Tergugat, Kuasa Hukum Para Penggugat mengajukan Replik
ah

lik
secara tertulis tertanggal 20 November 2017, dan terhadap Replik tersebut
Kuasa Hukum Para Tergugat dan Para Turut Tergugat mengajukan Duplik
am

secara tertulis tertanggal 21 November 2017;

ub
Menimbang bahwa setelah proses jawab-jinawab sebagaimana
tersebut di atas, untuk memenuhi permintaan para pihak berperkara dan
ep
k

guna memperjelas letak, luas dan batas batas obyek sengketa perkara a quo,
pada hari Kamis tanggal 23 November 2017, Majelis Hakim telah melakukan
ah

R
sidang pemeriksaan setempat (Gerechtlijke Plaatsopneming) terhadap obyek

si
sengketa perkara a quo yang terletak di Kelurahan Weri, Kecamatan

ne
ng

Larantuka, Kabupaten Flores Timur yang hasil selengkapnya sebagaimana


termuat dalam berita acara sidang pemeriksaan setempat;
Menimbang, bahwa didalam persidangan Kuasa Hukum Para

do
gu

Penggugat mengajukan alat bukti surat berupa:


1. Fotokopi Silsilah Suku Da Silva, selanjutnya diberi tanda P.1a;
In
A

2. Fotokopi Silsilah Suku Fernandes, selanjutnya diberi tanda P.1b;


3. Fotokopi Silsilah Suku Nalele, selanjutnya diberi tanda P.1c;
4. Fotokopi Surat Keterangan Alih Waris Nomor :
ah

lik

SRTTGH.479/602/PEM/2017, tertanggal 13 Oktober 2017, selanjutnya


diberi tanda P.1d;
m

ub

5. Fotokopi Denah Lokasi Tanah Milik Suku Dasilva, Suku Fernandes dan
Suku Nalele, selanjutnya diberi tanda P.2;
ka

ep

6. Fotokopi dari fotokopi Surat Keputusan Panitya Landerform Dati II Flores


Timur, Nomor : 07/187/PLTDDFT/1965, selanjutnya diberi tanda P.3;
ah

7. Fotokopi dari fotokopi Berita Acara Sidang Panitya “ A” Atas Tanah Milik
R

Bapak dr. Fernandes Di Weri, Kelurahan Sarotari, tertanggal 26 Januari


es
M

1989, selanjutnya diberi tanda P.4;


ng

on
gu

Halaman 76 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
8. Fotokopi dari fotokopi Kwitansi pembayaran sebidang tanah tertanggal 09
hk
Desember 2005, selanjutnya diberi tanda P.5;

a
9. Fotokopi Surat Nomor : 068/Ud/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 13 Juli 2017,

si
Perihal Undangan yang ditujukan kepada Kongregasi Frater Bunda Hati
Kudus UP. Pimpinan Biara Frateran Bunda Hati Kudus, selanjutnya diberi

ne
ng
tanda P.6a;
10. Fotokopi Surat Nomor : 069/Ud/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 13 Juli 2017,

do
gu Perihal Undangan yang ditujukan kepada Bapak Agustinus Oemboe Ratu
Djawa, selanjutnya diberi tanda P.6b;

In
11. Fotokopi Surat Nomor : 070/Ud/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 13 Juli 2017,
A
Perihal Undangan yang ditujukan kepada Ibu Fong Dewi Handayani,
selanjutnya diberi tanda P.6c;
ah

lik
12. Fotokopi Surat Nomor : 071/Ud/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 13 Juli 2017,
Perihal Undangan yang ditujukan kepada Bapak Mikael M.O.F. Leway,
am

ub
selanjutnya diberi tanda P.6d;
13. Fotokopi Surat Nomor : 076/Sm/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 21 Juli 2017,
Perihal Somasi/Peringatan terakhir yang ditujukan kepada Kongregasi
ep
k

Frater Bunda Hati Kudus UP. Pimpinan Biara Frateran Bunda Hati Kudus,
ah

selanjutnya diberi tanda P.6e;


R

si
14. Fotokopi Surat Nomor : 077/Sm/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 21 Juli 2017,
Perihal Somasi/Peringatan terakhir yang ditujukan kepada Saudara

ne
ng

Agustinus Oemboe Ratu Djawa, selanjutnya diberi tanda P.6f;


15. Fotokopi Surat Nomor : 075/Sm/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 21 Juli 2017,

do
Perihal Somasi/Peringatan terakhir yang ditujukan kepada Saudari Fong
gu

Dewi Handayani, beserta lampirannya, selanjutnya diberi tanda P.6g;


16. Fotokopi Surat Nomor : 074/Sm/KP-JHWA/VII/2017, tanggal 21 Juli 2017,
In
A

Perihal Somasi/Peringatan terakhir yang ditujukan kepada Saudara Mikael


M.O.F. Leway, selanjutnya diberi tanda P.6h;
ah

lik

17. Foto Pertemuan dengan Frater Bapak Adrianus (Perwakilan prinsipal


Tergugat VI/Kongregasi Frateran Bunda Hati Kudus) tanggal 4 Agustus
2017 di Kantor Tergugat VI, Podor, Larantuka, selanjutnya diberi tanda
m

ub

P.7;
ka

18. Fotokopi SMS dari Ibu NUR anak kandung dari Tergugat V (Agustinus
ep

Oemboe Ratu Djawa) kepada Kuasa Hukum Para Penggugat tanggal 3


Agustus 2017, selanjutnya diberi tanda P.8;
ah

19. Fotokopi Surat Nomor : 081/PM/KP-JHWA/VIII/2017, tanggal 02 Agustus


es

2017, Perihal Permohonan Mediasi yang ditujukan kepada Bapak Lurah


M

ng

Kelurahan Weri, selanjutnya diberi tanda P.9a;


on
gu

Halaman 77 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
20. Fotokopi Surat Nomor : WRI.410/505/Pem/VIII/2017, tanggal 04 Agustus
hk
2017, Perihal Mediasi, selanjutnya diberi tanda P.9b;

a
21. Fotokopi dari fotokopi Berita Acara, tanggal 12 Desember 2008,

si
selanjutnya diberi tanda P.10;
22. Fotokopi Surat Pernyataan, tanggal 7 Agustus 2017, selanjutnya diberi

ne
ng
tanda P.11;
23. Fotokopi dari fotokopi Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor :

do
gu 55 Tahun 1980 Tentang Organisasi Dan Tatakerja Penyelenggaraan
Landreform, selanjutnya diberi tanda P.12;

In
24. Fotokopi dari fotokopi Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor :
A
131 Tahun 1961 Tentang Organisasi Penyelenggaraan Landereform,
selanjutnya diberi tanda P.13;
ah

lik
25. Fotokopi dari fotokopi Daftar Bukti Surat dari Tergugat VI Dalam Perkara
Perdata Nomor : 06/PDT.G/2016/PN Lrt, selanjutnya diberi tanda P.14;
am

ub
26. Fotokopi dari fotokopi Putusan Nomor : 6/Pdt.G/2016/PN Lrt, selanjutnya
diberi tanda P.15;
27. Fotokopi Surat Pernyataan, tanggal 27 November 2017, selanjutnya diberi
ep
k

tanda P.16;
ah

28. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Fransiskus Puka, selanjutnya
R

si
diberi tanda P.17;
29. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Laurensius Daon Riberu,

ne
ng

selanjutnya diberi tanda P.18;


30. Fotokopi Putusan Nomor : 6/Pdt.G/2016/PN Lrt, selanjutnya diberi tanda

do
P.19;
gu

Menimbang, bahwa surat-surat bukti tersebut setelah diteliti dan


dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, kecuali bukti surat P.3, P.4, P.5,
In
A

P.10, P.12, P.13, P.14, dan P.15, serta telah dibubuhi materai secukupnya
sebagai surat bukti, maka menurut Majelis Hakim surat-surat bukti tersebut
ah

lik

secara hukum dapat diterima sebagai alat bukti surat dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Para Penggugat mengajukan alat
bukti berupa saksi-saksi yang masing-masing telah memberikan
m

ub

keterangannya dibawah sumpah di persidangan yang pada pokoknya adalah


ka

sebagai berikut:
ep

1. Saksi NURBERTUS N. DASILVA:


- Bahwa Para Penggugat dengan Para Terggugat ada masalah tanah;
ah

- Bahwa saksi tahu mengenai tanah yang diperkarakan sekarang ini;


es

- Bahwa tanah saksi berbatasan dengan tanah sengketa bagian barat,


M

ng

dan tanah saksi bagian barat tersebut saksi jual kepada Petrus
Kanisius A. Asas dengan batas-batas sebagai berikut: Timur dengan
on
gu

Halaman 78 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
tanah sengketa, Utara dengan Yohanes Juan Sakera Dasilva, Barat
hk
dengan Sebastianus Sakera Dasilva dan Selatan dengan Jaksa Abel;

a
- Bahwa saksi kenal dengan Kristo Dasilva, karena Kristo Dasilva

si
adalah adik kandung saksi;
- Bahwa saksi menjual tanah milik saksi kepada Petrus Kanisius A.

ne
ng
Asas sekitar tahun 2011 atau tahun 2012;
- Bahwa saksi yang mengambil uang hasil penjualan tanah milik saksi

do
gu -
tersebut;
Bahwa luas tanah sengketa ± 16 Ha;

In
- Bahwa tanah sengketa bagian barat berbatasan dengan tanah saksi
A
dan Yohanes Juan Dasilva;
- Bahwa saksi memperoleh/dapat tanah dari orang tua saksi yang
ah

lik
bernama Yohanes Siwa Dasilva;
- Bahwa saksi tidak tahu dari mana oran tua saksi memperoleh tanah
am

ub
tersebut;
- Bahwa tanah sengketa bagian timur dikuasai oleh Frateran atau
Emaus;
ep
k

- Bahwa setahu saksi tanah sengketa adalah milik dari tiga suku, yaitu
ah

Suku Dasilva, Suku Fernandes dan Suku Nalele;


R

si
- Bahwa saksi tidak tahu siapa yang menguasai tanah sengketa
tersebut;

ne
ng

- Bahwa saksi bekerja diatas tanah milik saksi tersebut mulai tahun
1980 dan saat itu saksi melihat ada orang Solor yang bekerja diatas

do
tanah sengketa dengan membuat kebun untuk menanam jagung dan
gu

ubi, namun nama orang Solor tersebut saksi tidak tahu;


- Bahwa saksi menandatangani kwitansi jual beli tanah milik saksi
In
A

tersebut (bukti P.5);


- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Para Tergugat dan
ah

lik

Kuasa Para Turut Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;


2. Saksi PETRUS MUSU FERNANDES:
- Bahwa saksi tahu masalah ini, yaitu tentang sengketa tanah antara
m

ub

Para Penggugat (tiga) suku yaitu Suku Dasilva, Suku Fernandes dan
ka

Suku Nalele dengan Para Tergugat dan Turut Tergugat;


ep

- Bahwa luas tanah sengketa ± 16,3 Ha;


- Bahwa saksi tahu batas-batas obyek (tanah) sengketa, yaitu:
ah


R

Selatan dengan tanah milik Yosef Dolu. Dahulu milik Petrus


es

Manggotu Dasilva, sekarang milik Abel Fernandez. Dahulu tanah


M

ng

milik Nara Dasilva, sekarang miik Yan Lion. Dahulu tanah milik
Nara Dasilva, sekarang milik Katarina Dian. Kali Mati. Tanah milik
on
gu

Halaman 79 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Nara Dasilva. Dahulu tanah milik Yohanes Juang Sakera Dasilva,
hk
sekarang milik Yosef Wai Keraf. Dan dahulu tanah milik Yohanes

a
Buba Dasilva, sekarang milik Mansur (Alm);

si
 Barat dengan dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera Dasilva
yang dijual kepada Wayong Manuk (Alm) sampai sekarang. Dahulu

ne
ng
tanah milik Yohanes Juan Sakera Dasilva yang dijual kepada Frans
Pulogasa (Alm) sampai sekarang. Dahulu tanah milik Yohanes

do
gu Siwa Dasilva (Alm) yan dijual kepada Kanisius Asa sampai
sekarang. Dahulu tanah milik Yohanes Kabian Dasilva, sekarang

In
milik Donatus Lamabelawa. Dahulu tanah milik Silvester Siwa
A
Fernandez, sekarang milik Piter Roga. Dahulu tanah milik Silvester
Siwa Fernandez, sekarang milik Nikolaus Krowi. Dahulu tanah milik
ah

lik
Silvester Siwa Fernandez, sekarang milik Gutlif. Dahulu tanah milik
Petrus Manggotu Dasilva, sekarang milik Yosef Tau Fernandez;
am

ub
 Utara dengan dahulu tanah milik Bapak Philipus Daon Fernandez
yang dijual kepada Bapak Philipus Letor, kemudian dijual kepada
Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus sampai dengan sekarang,
ep
k

dan kebun mente milik Valentinus Dasilva;


ah

 Timur dengan Jalan Raya;


R

si
- Bahwa yang menguasai tanah sengketa sekarang adalah Tergugat I,
II, III dan IV (ahli waris dari dr. Hendrikus Fernandez), Tergugat V,

ne
ng

Tergugat VI, dan Turut Tergugat I;


- Bahwa orang tua saksi pernah diundang oleh Tergugat V, dalam hal ini

do
gu

Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan saat itu saksi juga ikut bersama
dengan orang tua saksi pada tahun 1972. Disana saksi makan
bersama dan Pak Agustinus Oemboe Ratu Djwa (yang saat itu selaku
In
A

Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Flores Timur) yang


menyampaikan bahwa tanah bapak-bapak ini dibuat pembibitan
ah

lik

sampai 10 (sepuluh) tahun, kemudian baru dikembalikan kepada


pemilik asal;
m

ub

- Bahwa waktu tidak ada berita acara kesepakatan bersama, namun


hanya ada daftar hadir (bukti surat T.I s/d T.IV. 4. dan bukti surat
ka

T.V.10), setelah bukti surat tersebut diperlihatkan kepada saksi di


ep

persidangan saksi menyatakan bahwa bukan surat ini yang


ah

ditandatangani tetapi hanya berupa daftar hadir;


R

- Bahwa pemilik asal tanah sengketa adalah tiga suku, yaitu Suku
es

Fernandes, Suku Dasilva dan Suku Nalele;


M

ng

on
gu

Halaman 80 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun tanah tersebut tidak
hk
dikembalikan kepada pemilik asalnya sehingga kami perkarakan tanah

a
tersebut sudah 5 (lima) kali perkara dan hasil akhirnya NO saja;

si
- Bahwa saksi pernah melihat surat keputusan tersebut (bukti surat P. 3)
dan dalam surat keputusan tersebut tidak disebut tanah suku, dan

ne
ng
disekeliling tanah sengketa dikelilingi oleh tanah dari ketiga suku
tersebut;

do
gu - Bahwa pada tahun 2008 pernah diadakan musyawarah di Kantor
Lurah Sarotari yang dihadiri oleh Lurah Sarotari, Lurah Weri, Lurah

In
Lewolere, DPRD Kabupaten Flores Timur, Polisi, Tentara, Agustinus
A
Oemboe Ratu Djawa, Mikael M.O.F. Leway, Frateran Bunda Hati
Kudus dan masyarakat Kota Sau. Saat itu Pak Mikael M.O.F. Leway
ah

lik
mengatakan bahwa “kita tidak boleh bawa masalah ini ke meja hijau
karena kita masih keluarga”, dan pada saat kami minta tanah tersebut
am

ub
dijual per meter Rp. 75.000.- (tujuh puluh lima ribu rupiah), namun Pak
Mikael M.O.F. Leway tidak mau, dia hanya mau bayar Rp.
100.000.000.- (seratus juta rupiah). Selain itu dalam pertemuan
ep
k

tersebut Pak Agustinus Oemboe Ratu Djawa juga mengatakan bahwa


ah

“tanah ini milik bapak-bapak, saya tidak bawa tanah dari Sumba”;
R

si
- Bahwa Pak Mikael M.O.F. Leway, A. Oemboe Ratu Djawa dan Fr. M.
Yasintus BHK tidak menandatangani Berita Acara pada hari Jumat

ne
ng

tanggal 12 Desember 2008 karena pada waktu itu kami bawa berita
acara tersebut diatas tanggal 15 dan 16 Desember 2008;

do
- Bahwa saksi tidak tahu dari mana Jaksa Abel memperoleh tanah;
gu

- Bahwa Yang menempati tanah Jaksa Abel adalah Yosep Tau


Fernandez;
In
A

- Bahwa saksi tidak tahu sejak kapan dr. Hendrikus Fernandez,


Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan Frateran masuk ke tanah
ah

lik

sengketa;
- Bahwa tidak ada batas tanah dari ketiga suku tersebut;
- Bahwa saksi membaca SK Landerform tersebut setelah ada perkara
m

ub

ini;
ka

- Bahwa saksi tidak masuk sebagai pihak dalam perkara ini;


ep

- Bahwa saksi baru tahu mengenai sertipikat atas nama Keuskupan


Larantuka;
ah

- Bahwa tanah sengketa merupakan tanah milik ketiga suku karena ada
es

sebagian tanah suku dari dalam dan ada sebagian di luar tanah
M

ng

sengketa;
- Bahwa kepemilikan tiga suku tersebut sebagai tuan newa;
on
gu

Halaman 81 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa tuan newa adalah dia yang buka hutan pertama;
hk
- Bahwa tanah sengketa yang buka hutan pertama adalah ketiga suku

a
yang dilakukan secara bersama-sama;

si
- Bahwa saksi melihat sendiri saat buka hutan pertama dan saksi juga
bantu kerja pada saat itu;

ne
ng
- Bahwa tuan tanah pada tanah sengketa tersebut adalah suku
Langkamau, dan peran yang dibuat oleh suku Langkamau adalah

do
gu -
membuat serimonial;
Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat dan

In
Kuasa Para Turut Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;
A
3. Saksi FRANSISKUS CIKU DASILVA:
- Bahwa saksi dihadapkan sehubungan dengan masalah tanah antara
ah

lik
tiga suku (Suku Fernandes, Suku Dasilva dan Suku Nalele) dengan
Para Tergugat;
am

ub
- Bahwa saksi tidak pernah bekerja diatas tanah sengketa tersebut,
tetapi orang tua saksi pernah bekerja atau berkebun diatas tanah
sengketa tersebut;
ep
k

- Bahwa luas tanah sengketa ± 16,3 Ha;


ah

- Bahwa saksi tahu batas-batas obyek (tanah) sengketa, yaitu:


R

si
 Selatan dengan tanah milik Yosef Dolu. Dahulu milik Petrus
Manggotu Dasilva, sekarang milik Abel Fernandez. Dahulu tanah

ne
ng

milik Nara Dasilva, sekarang milik Yan Lion. Dahulu tanah milik
Nara Dasilva, sekarang milik Katarina Dian. Kali Mati. Tanah milik

do
Nara Dasilva. Dahulu tanah milik Yohanes Juang Sakera Dasilva,
gu

sekarang milik Yosef Wai Keraf. Dan dahulu tanah milik Yohanes
Buba Dasilva, sekarang milik Mansur (Alm);
In
A

 Barat dengan dahulu tanah milik Yohanes Juan Sakera Dasilva


yang dijual kepada Wayong Manuk (Alm) sampai sekarang. Dahulu
ah

lik

tanah milik Yohanes Juan Sakera Dasilva yang dijual kepada Frans
Pulogasa (Alm) sampai sekarang. Dahulu tanah milik Yohanes
m

ub

Siwa Dasilva (Alm) yang dijual kepada Kanisius Asa sampai


sekarang. Dahulu tanah milik Yohanes Kabian Dasilva, sekarang
ka

milik Donatus Lamablawa. Dahulu tanah milik Silvester Siwa


ep

Fernandez, sekarang milik Piter Roga. Dahulu tanah milik Silvester


Siwa Fernandez, sekarang milik Nikolaus Krowi. Dahulu tanah milik
ah

Silvester Siwa Fernandez, sekarang milik Gutlif. Dahulu tanah milik


es

Petrus Manggotu Dasilva, sekarang milik Yosef Tau Fernandez;


M


ng

Utara dengan dahulu tanah milik Bapak Philipus Daon Fernandez


on

yan dijual kepada Bapak Philipus Letor, kemudian dijual kepada


gu

Halaman 82 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus sampai dengan sekarang,
hk
dan kebun mente milik Valentinus Dasilva;

a
 Timur dengan Jalan Raya;

si
- Bahwa tidak ada pemberitahuan atau pengumuman dari Badan
Pertanahan Kabupaten Flores Timur terkait dengan pensertipikatan

ne
ng
terhadap tanah sengketa tersebut;
- Bahwa saksi tidak tahu tanah sengketa tersebut sudah ada sertipikat;

do
gu - Bahwa tanah sengketa merupakan tanah suku yang diwariskan turun
temurun;

In
- Bahwa saksi tidak pernah melihat SK Panitya Landreform Dati II Flores
A
Timur (bukti surat P.3), tetapi saksi hanya mendengar cerita;
- Bahwa Raja Larantuka tidak punya tanah di obyek sengketa, bahkan
ah

lik
Raja Larantuka tidak ada tanah;
- Bahwa tanah sengketa sekarang ini milik tiga suku yaitu suku
am

ub
Fernandes, suku Nalele dan suku Dasilva dari cerita leluhur saksi
(Bapak saksi menceritakan kepada saksi), dan tanah sengketa ini milik
suku Langkamau yang diberikan kepada ketiga suku tersebut;
ep
k

- Bahwa tanah sengketa ini diperkarakan sudah empat atau lima kali
ah

perkara dan hasilnya NO;


R

si
- Bahwa tanah sengketa letaknya berada sebelum dan sesudah Hotel
Asa;

ne
ng

- Bahwa saksi baru dengar tanah sengketa ada sertipikat atas nama dr.
Hendrikus Fernandez, Frateran dan Agustinus Oemboe Ratu Djawa;

do
- Bahwa saksi berasal dari suku Dasilva;
gu

- Bahwa saksi tidak tahu sejak kapan dr. Hendrikus Fernandez,


Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan Frateran masuk ke dalam tanah
In
A

sengketa;
- Bahwa saksi tidak tahu sudah berapa lama dr. Fernandez kerja diatas
ah

lik

tanah sengketa tersebut;


- Bahwa saksi tidak tahu dari mana Jaksa Albert Fernandez
m

memperoleh tanah;
ub

- Bahwa saksi tidak tahu dari mana Tergugat I, II, III, IV, V dan VI
ka

mendapatkan tanah;
ep

- Bahwa saksi tidak melihat langsung orang tua saksi kerja diatas tanah
sengketa, hanya berdasarkan cerita orang tua saja;
ah

- Bahwa orang tua saksi masuk kerja/mencangkul tanah sengketa


es

tersebut atas permintaan Frater;


M

ng

- Bahwa suku Langkamau sebagai tuan tanah dan suku Langkamau


yang membuat serimonial;
on
gu

Halaman 83 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat dan
hk
Kuasa Para Turut Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;

a
4. Saksi LUKAS LEWO TUKAN:

si
- Bahwa saksi pernah bekerja diatas tanah sengketa;
- Bahwa saksi bekerja diatas tanah sengketa hanya dua tahun saja,

ne
ng
yakni pada tahun 1969 sampai dengan tahun 1971;
- Bahwa saksi kerja kebun untuk menanam padi, jagung dan ubi;

do
gu - Bahwa saat bekerja diatas tanah sengketa dr. Hendrikus Fernandez
pernah datang menegur saksi dengan mengatakan bahwa “bapak

In
kerja tetap, saya akan beli tempat lain untuk bapak”, lalu saksi
A
menjawab bahwa “tidak perlu karena tanah ini milik ipar saya
(Yohanes Juan Dasilva)”;
ah

lik
- Bahwa dr. Hendrikus Fernandez tidak membeli tanah di tempat lain
untuk saksi;
am

ub
- Bahwa dr. Hendrikus Fernandez tidak datang bertemu dengan saksi
lagi sampai dengan sekarang;
- Bahwa saksi tidak bekerja lagi diatas tanah sengketa karena sakit;
ep
k

- Bahwa tanah sengketa tersebut masih kosong saat saksi bekerja


ah

diatasnya;
R

si
- Bahwa luas tanah yang saksi kerjakan berukuran 14 x 15 m2, dan
tempat yang saksi kerjakan dekat dengan kali mati;

ne
ng

- Bahwa bagian tanah sengketa lainnya dikerjakan oleh orang kota;


- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Tergugat dan

do
Kuasa Para Turut Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;
gu

5. Saksi YOHANES JUAN KARWAYU:


- Bahwa saksi tidak mempunyai tanah diatas tanah sengketa;
In
A

- Bahwa saksi tidak pernah melihat dan menandatangani surat


pengakuan (bukti surat T.I s/d T.IV.4 dan T.V.10), dan tanda tangan
ah

lik

saksi didalam daftar hadir pada surat bukti tersebut berbeda dengan
tanda tangan saksi di KTP;
- Bahwa saksi bukan orang asli kota Rewido tapi saksi berasal dari
m

ub

Wure;
ka

- Bahwa saksi tidak mempunyai tanah diatas tanah sengketa;


ep

- Bahwa saksi tidak pernah menandatangani surat/daftar hadir tersebut


dan surat tersebut saksi tidak tahu sampai dengan sekarang;
ah

- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Para Tergugat dan


es

Kuasa Para Turut Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;


M

ng

6. Saksi IGNASIUS BATU DASILVA:


- Bahwa saksi tidak mempunyai tanah diatas tanah sengketa;
on
gu

Halaman 84 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi tidak pernah melihat dan menandatangani surat
hk
pengakuan (bukti surat T.I s/d T.IV.4 dan T.V.10), dan tanda tangan

a
saksi didalam daftar hadir pada surat bukti tersebut berbeda dengan

si
tanda tangan saksi di KTP;
- Bahwa merupakan orang asli kota;

ne
ng
- Bahwa saksi tidak mempunyai tanah diatas tanah sengketa, tetapi
orang tua saksi pernah menggarap/mengerjakan tanah tersebut;

do
gu - Bahwa saksi tidak pernah menandatangani surat/daftar hadir tersebut
dan surat tersebut saksi tidak tahu sampai dengan sekarang;

In
- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Para Tergugat dan
A
Kuasa Para Turut Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;
7. Saksi DAMIANUS BOLIONA:
ah

lik
- Bahwa saksi dihadirkan ke persidangan berkaitan dengan masalah
tanah di Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores
am

ub
Timur;
- Bahwa tanah Emaus termasuk dalam obyek sengketa;
- Bahwa saksi sebagai Plt. Lurah Sarotari sejak tahun 2004 sampai awal
ep
k

tahun 2007 dan Lurah definitif pada bulan Maret tahun 2007 sampai
ah

dengan tahun 2010;


R

si
- Bahwa pernah ada pertemuan antara Pak Mikael M.O.F. Leway, Pak
Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan pihak Frateran yang dihadiri oleh

ne
ng

Fr. M. Yasintus BHK dengan orang Kota yang dihadiri oleh Fransiskus
Ciku da Silva, Donatus de Rosary, Laurensius Riberu, Anton Th.

do
Fernandez dan Yohanes Buba da Silva pada tanggal 12 Desember
gu

2008, yang dilaksanakan di Kantor Lurah Sarotari dan dihadiri oleh


Lurah Weri atas nama Yohanes Here;
In
A

- Bahwa yang mengajukan permohonan mediasi adalah pihak orang


Kota dan permohonan tersebut secara tertulis yang ditujukan kepada
ah

lik

Lurah Sarotari;
- Bahwa tanah sengketa memang berada di Weri, namun para pemohon
berdomisili di Kelurahan Sarotari. Akan tetapi pada saat pertemuan
m

ub

atau mediasi pada tanggal 12 Desember 2008 Lurah Weri juga


ka

diundang untuk hadir dalam mediasi tersebut dan forum mediasi


ep

dipimpin oleh Lurah Sarotari;


- Bahwa mediasi tersebut berkaitan dengan masalah antara orang Kota
ah

dengan Pak Mel Fernandez, dkk;


es

- Bahwa saksi pernah membuat pertemuan dengan para pihak pada


M

ng

tahun 2008 dan dari pertemuan tersebut saksi membuat Berita Acara
Mediasi;
on
gu

Halaman 85 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa dalam mediasi tersebut hal-hal dibahas dan dibicarakan secara
hk
damai, serta kesepakatan para pihak tersebut dituangkan dalam berita

a
acara mediasi;

si
- Bahwa dalam pertemuan tersebut ada pengakuan dari Mel Fernandez
bahwa “tanah ini milik bapak-bapak sehingga kita tidak perlu

ne
ng
membawa masalah ini ke meja hijau”, begitu juga kata Pak Agustinus
Oembeo Ratu Djawa mengatakan bahwa “saya orang Sumba, saya

do
gu tidak bawa tanah dari Sumba”, sedangkan Frater tidak menyampaikan
apa-apa;

In
- Bahwa mediasi di Lurah Sarotari dibuatkan daftar hadir dan dibuatkan
A
berita acara mediasi (P.10);
- Bahwa yang mengetik hasil musyawarah adalah pegawai kelurahan
ah

lik
atas perintah Lurah Sarotari;
- Bahwa konsep berita acara saat itu masih berupa tulisan tangan yang
am

ub
kemudian dibacakan saat itu dan akan diketik baru ditandatangani oleh
para pihak;
- Bahwa ada kesepakatan bahwa berita acara itu akan ditandatangani
ep
k

para pihak setelah pertemuan pada tanggal 14 Desember 2008 di


ah

rumahnya Pak Mel Fernandez, di Kelurahan Amagarapati. Akan tetapi


R

si
pertemuan pada tanggal 14 Desember 2008 tidak berhasil. Pada
tanggal 14 Desember 2008 saksi pergi ke rumah Pak Oemboe, dan

ne
ng

Pak Oemboe mengatakan bahwa pertemuan di rumah pak Mel


Fernandez itu tidak berhasil. Hal senada juga disampaikan oleh Petrus

do
Musu Fernandez kepada Lurah Sarotari bahwa pertemuan tidak
gu

berhasil;
- Bahwa dalam mediasi saat itu orang Kota menawarkan harga tanah
In
A

per meter Rp. 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah), namun orang
Kota bersepakat bahwa berhubung kita adalah keluarga, maka harga
ah

lik

tanah per meter Rp. 75.000.- (tujuh puluh lima ribu rupiah), namun
harga itu tidak disetujui oleh Pak Mel Fernandez, dan Pak Mel
Fernandez mengatakan bahwa tanah itu dihargai di bawah Rp.
m

ub

100.000.000.- (seratus juta rupiah);


ka

- Bahwa saksi dan Lurah Weri tidak menandatangani Berita Acara


ep

tersebut karena Pak Mel Fernandez, Pak A. Oemboe Ratu Djawa dan
Fr. M. Yasintus BHK tidak menandatangani berita acara tersebut;
ah

- Bahwa saat itu dalam mediasi tidak disertakan sertipikat;


es

- Bahwa Raja mempunyai tanah atau tempat sendiri;


M

ng

- Bahwa luas tanah orang Kota dan tanah Raja sekitar 1 (satu) Ha lebih;
on
gu

Halaman 86 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa disekitar obyek sengketa ada tanah suku Diaz Viera DVG, dan
hk
setahu saksi tanah itu milik orang Kota yang disampaikan oleh Philipus

a
Daon Fernandes. Dan pada waktu itu Bapak Philipus Daon Fernandes

si
menyatakan bahwa yang buka hutan pertama kali adalah 5 (lima)
orang Kota, yaitu Diaz, Riberu, Dasilva, Fernandes dan Sakera

ne
ng
hubungannya adalah kawin mawin;
- Bahwa pemilik tanah obyek sengketa adalah 3 (tiga) suku, yaitu suku

do
gu -
Nalele, suku Fernandes dan suku Dasilva;
Bahwa yang melakukan kegiatan di atas tanah sengketa pada saat itu

In
ada 3 (tiga) orang yang saksi tahu, yaitu Pak Oemboe, Pak Mel dan
A
Frateran masing-masing ada rumah dan ada banyak pohon kelapa;
- Bahwa dalam pertemuan tersebut Pak Donatus De Rosary sempat
ah

lik
mengeluarkan kata-kata bahwa tanah sengketa itu adalah telapak
tangan dari orang-orang kota;
am

ub
- Bahwa saksi tidak membuat laporan mengenai mediasi tersebut
kepada atasan saksi yang dalam hal ini Camat Larantuka karena saksi
tidak menandatangani berita acara tersebut, dan selama saksi sebagai
ep
k

Lurah saksi pernah menyampaikan masalah obyek sengketa tersebut


ah

kepada Camat saat itu;


R

si
- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Para Tergugat dan
Kuasa Para Turut Tergugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya Kuasa


Hukum Tergugat I, II, III, IV, dan Turut Tergugat I, telah mengajukan alat bukti

do
gu

surat berupa:
1. Fotokopi Sertipikat Hak Milik Nomor 11/Kelurahan Weri atas nama Dokter
In
A

Hendrikus Fernandez, selanjutnya diberi tanda T.I s/d T.IV.1;


2. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan
Bangunan Tahun 2017, selanjutnya diberi tanda T.I s/d T.IV.2;
ah

lik

3. Fotokopi Berita Acara Sidang Panitya “A” Batas Tanah Milik bapak dr. H.
Fernandez di P. Weri, Kelurahan Sarotari, tanggal 26 Januari 1989,
m

ub

selanjutnya diberi tanda T.I s/d T.IV.3;


4. Fotokopi dari fotokopi Surat Pengakuan 147 warga petani penggarap
ka

ep

tanah Ujung Kota Wutun, selanjutnya diberi tanda T.I s/d T IV.4;
5. Fotokopi Akta Hibah Nomor 12/PPAT/KEC.LRTKA/X/1989 tanggal 02
ah

Oktober 1989, selanjutnya diberi tanda TT.I.1;


R

6. Fotokopi dari fotokopi Sertipikat Hak Milik Nomor 278/Kel.Sarotari atas


es
M

nama Lusia Tuti Papulele, selanjutnya diberi tanda TT.I.2;


ng

on
gu

Halaman 87 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa surat-surat bukti tersebut setelah diteliti dan
hk
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, kecuali bukti surat T.I s/d T IV.4

a
dan TT.I.2, serta telah dibubuhi materai secukupnya sebagai surat bukti,

si
maka menurut Majelis Hakim surat-surat bukti tersebut secara hukum dapat
diterima sebagai alat bukti surat dalam perkara ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya Kuasa
Hukum Tergugat V, telah mengajukan alat bukti surat berupa:

do
gu 1. Fotokopi dari fotokopi Peta skets (gambar situasi) bekas tanah swapraja
Kerajaan Larantuka seluas + 500 Ha, selanjutnya diberi tanda T.V.1;

In
2. Fotokopi Permohonan Hak Pakai Tanah Negara tanggal 03 Maret 1969,
A
atas nama Agustinus Oemboe Ratu Djawa, selanjutnya diberi tanda T.V.2;
3. Fotokopi Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa
ah

lik
Tenggara Timur Tentang Pemberian Hak Pakai No. 81/FT/HP/KINAG/70,
tanggal 22 Juli 1970, selanjutnya diberi tanda T.V.3;
am

ub
4. Fotokopi Surat Permohonan Hak Milik Tanah Negara atas nama
Agustinus Oemboe ratu Djawa, tanggal 29 Juli 1971, selanjutnya diberi
tanda T.V.4;
ep
k

5. Fotokopi dari fotokopi Surat Keputusan Hak Milik SKP. Gubernur Kepala
ah

Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur, No. 13/FT/HMP/KINAG/71, atas


R

si
nama Agustinus Oemboe Ratu Djawa, selanjutnya diberi tanda T.V.5;
6. Fotokopi dari fotokopi Sertifikat Hak Milik No. 2 Tahun 1983 atas nama

ne
ng

Agustinus Oemboe Ratu Djawa, selanjutnya diberi tanda T.V.6;


7. Fotokopi Sertipikat Hak Milik Nomor 00462 atas nama Agustinus Oemboe

do
Ratu Djawa, selanjutnya diberi tanda T.V.7;
gu

8. Fotokopi dari fotokopi Sertifikat Hak Milik No. 00463 Tahun 2017 atas
nama Angelina Christin Howard, selanjutnya diberi tanda T.V.8;
In
A

9. Fotokopi Surat Gugatan ke-6 orang Penggugat Tahun 1983 atas nama
Bapak Yohanes Siwa Da Silva, DKK, selanjutnya diberi tanda T.V.9;
ah

lik

10. Fotokopi dari fotokopi Surat Pengakuan ke-147 warga petani penggarap
tanah ujung Kota Wutun, tanggal 20 Oktober 1972, selanjutnya diberi
tanda T.V.10;
m

ub

11. Fotokopi Keterangan kesaksian saksi Bapak Don Andreas Marthinus DVG
ka

dalam perkara perdata No. 8/Pdt.G/2017/PN LTK, tanggal 15 November


ep

2017, selanjutnya diberi tanda T.V.11;


12. Fotokopi dari fotokopi Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Larantuka
ah

Nomor : 05/PEN.PDT.G/1997/PN LTK, selanjutnya diberi tanda T.V.12;


es

13. Fotokopi dari fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Larantuka Tahun 1998,
M

ng

perkara Perdata Nomor : 08/PDT.G/1998/PN LTK, selanjutnya diberi


tanda T.V.13;
on
gu

Halaman 88 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
14. Fotokopi dari fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Larantuka Tahun 2016,
hk
perkara Perdata Nomor : 6/PDT.G/2016/PN LTK, selanjutnya diberi tanda

a
T.V.14;

si
15. Fotokopi dari fotokopi Akte Jual Beli Tanah No. 79/2017, tanggal 23 Mei
2017, selanjutnya diberi tanda T.V.15;

ne
ng
16. Fotokopi dari fotokopi Akte Jual Beli Tanah No. 140/2017, tanggal
20 Agustus 2017, selanjutnya diberi tanda T.V.16;

do
gu 17. Fotokopi dari fotokopi Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi
Nusa Tenggara Timur, Tentang Pemberian Hak Milik, selanjutnya diberi

In
tanda T.V.17;
A
18. Fotokopi Surat Tanda Terima Setoran (STTS) atas nama Agustinus
Oemboe Ratu Djawa, selanjutnya diberi tanda T.V.18;
ah

lik
Menimbang, bahwa surat-surat bukti tersebut setelah diteliti dan
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, kecuali bukti surat T.V.1, T.V.5,
am

ub
T.V.6, T.V.8, T.V.10, T.V.12, T.V.13, T.V.14, T.V.15, T.V.16 dan T.V.17, serta
telah dibubuhi materai secukupnya sebagai surat bukti, maka menurut Majelis
Hakim surat-surat bukti tersebut secara hukum dapat diterima sebagai alat
ep
k

bukti surat dalam perkara ini;


ah

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya Kuasa


R

si
Tergugat VI, telah mengajukan alat bukti surat berupa:
1. Fotokopi Sertipikat Hak Pakai No. 26/Kelurahan Sarotari, atas nama

ne
ng

Dioses Larantuka, selanjutnya diberi tanda T.VI.1;


2. Fotokopi dari fotokopi Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi

do
Nusa Tenggara Timur Tentang Pemberian Hak Pakai, Nomor :
gu

28/FT/HPBA/Kadit/74, Perihal memutuskan member hak pakai kepada


Diosis Larantuka, selanjutnya diberi tanda T.VI.2;
In
A

3. Fotokopi dari fotokopi Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional,


Nomor : 285/HP/BPN/90, Tentang Pemberian Hak Pakai atas nama
ah

lik

Dioses Larantuka, Kabupaten Flores Timur, selanjutnya diberi tanda


T.VI.3;
4. Fotokopi Surat Ijin Pemakaian Tanah Negara, Nomor : 141/16/A/75,
m

ub

tanggal 26 Pebruari 1975, selanjutnya diberi tanda T.VI.4;


ka

5. Fotokopi Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Flores Timur,


ep

Nomor : 1/IP/AGR/75, tanggal 23 Januari 1975, selanjutnya diberi tanda


T.VI.5;
ah

6. Fotokopi Surat Permohonan Untuk Mendapat Sebidan Tanah di Weri,


es

Nomor : 013-TL-72, tanggal 04 Juli 1972, selanjutnya diberi tanda T.VI.6;


M

ng

on
gu

Halaman 89 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
7. Fotokopi Surat Permohonan untuk mendapat sebidang tanah di Weri,
hk
Nomor : 12/B.P/1970, tanggal 9 Oktober 1970, selanjutnya diberi tanda

a
T.VI.7;

si
Menimbang, bahwa surat-surat bukti tersebut setelah diteliti dan
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, kecuali bukti surat T.VI.2 dan

ne
ng
T.VI.3, serta telah dibubuhi materai secukupnya sebagai surat bukti, maka
menurut Majelis Hakim surat-surat bukti tersebut secara hukum dapat

do
gu diterima sebagai alat bukti surat dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya Kuasa

In
Tergugat VII, telah mengajukan alat bukti surat berupa:
A
1. Fotokopi dari fotokopi Surat Keputusan Panitya Landerform Dati II Flores
Timur Nomor 07/187/PLDDFT/1965, tertanggal 03 Mei 1965, selanjutnya
ah

lik
diberi tanda T.VII.1;
2. Fotokopi dari fotokopi Surat Calon Pemilik, Nomor : 510/LRTK, tanggal 15
am

ub
Pebruari 1967, selanjutnya diberi tanda T.VII.2;
3. Fotokopi dari fotokopi Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor 1/FT/HM/KINAG/70, tertanggal 21 Maret
ep
k

1970, selanjutnya diberi tanda T.VII.3;


ah

4. Fotokopi dari fotokopi Surat Pengakuan tanggal 20 Oktober 1972,


R

si
selanjutnya diberi tanda T.VII.4;
5. Fotokopi dari fotokopi Berita Acara Sidang Panitya “A” atas tanah milik

ne
ng

Bapak dr. H. Fernandez, tanggal 26 Januari 1989, selanjutnya diberi


tanda T.VII.5;

do
6. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 264/Kel. Sarotari, selanjutnya
gu

diberi tanda T.VII.6;


7. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 278/Kel. Sarotari, selanjutnya
In
A

diberi tanda T.VII.7;


8. Fotokopi Surat Ukur Sementara Nomor 497/1989, selanjutnya diberi tanda
ah

lik

T.VII.8;
9. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 279/Kel. Sarotari, selanjutnya
diberi tanda T.VII.9;
m

ub

10. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 11/Kel. Weri atas nama Dokter
ka

Hendrikus Fernandez, selanjutnya diberi tanda T.VII.10;


ep

11. Fotokopi Surat Ukur Nomor 07/Weri/1998, selanjutnya diberi tanda


T.VII.11;
ah

12. Fotokopi dari fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 2/Desa Gaya Baru
es

Kel. Sarotari atas nama Agustinus Umbu Ratu Djawa, selanjutnya diberi
M

ng

tanda T.VII.12;
on
gu

Halaman 90 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
13. Fotokopi dari fotokopi Surat Ukur Sementara Nomor 69/1983, selanjutnya
hk
diberi tanda T.VII.13;

a
14. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 439/Kel. Weri, selanjutnya diberi

si
tanda T.VII.14;
15. Fotokopi Surat Ukur Nomor 00009/Weri/2016, selanjutnya diberi tanda

ne
ng
T.VII.15;
16. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 00462/Kel. Weri atas nama

do
gu Agustinus Oemboe Ratu Djawa, selanjutnya diberi tanda T.VII.16;
17. Fotokopi Surat Ukur Nomor 00015/Weri/2017, selanjutnya diberi tanda

In
T.VII.17;
A
18. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 00463/Kel. Weri, selanjutnya diberi
tanda T.VII.18;
ah

lik
19. Fotokopi Surat Ukur Nomor 00016/Weri/2017, selanjutnya diberi tanda
T.VII.19;
am

ub
Menimbang, bahwa surat-surat bukti tersebut setelah diteliti dan
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, kecuali bukti surat T.VII.1,
T.VII.2, T.VII.3, T.VII.4, T.VII.5, T.VII.12 dan T.VII.13, serta telah dibubuhi
ep
k

materai secukupnya sebagai surat bukti, maka menurut Majelis Hakim surat-
ah

surat bukti tersebut secara hukum dapat diterima sebagai alat bukti surat
R

si
dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya Kuasa

ne
ng

Hukum Penggugat Intervensi, telah mengajukan alat bukti surat berupa:


1. Fotokopi dari fotokopi Surat Calon Pemilik, Nomor 510/LRTK, tanggal 15

do
Pebruari 1967, selanjutnya diberi tanda P.I.1;
gu

2. Fotokopi Surat Permohonan Hak Pakai Tanah Negara tanggal 03 Maret


1969, atas nama Agustinus Oemboe Ratu Djawa, yang selanjutnya
In
A

diberitanda P.I.2;
3. Fotokopi Surat Keputusan Bupati Kepala daerah Tingkat II Flores Timur,
ah

lik

Nomor : 1/IP/AGR/75, tanggal 23 Januari 1975, yang selanjutnya


diberitanda P.I.3;
4. Fotokopi Berita Acara Sidang Panitya “A” atas tanah milik Bapak dr. H.
m

ub

Fernandez, tanggal 26 Januari 1989, yang selanjutnya diberi tanda P.I.4;


ka

5. Fotokopi dari fotokopi Surat Pengakuan, tanggal 20 Oktober 1972, yang


ep

selanjutnya diberitanda P.I.5;


6. Fotokopi Surat Keterangan Kesaksian saksi bapak Don Andreas
ah

Marthinus DVG, yang selanjutnya diberitanda P.I.6;


es

Menimbang, bahwa surat bukti tersebut setelah diteliti dan


M

ng

dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, kecuali bukti surat P.I.1 dan
P.I.5, serta telah dibubuhi materai secukupnya sebagai surat bukti, maka
on
gu

Halaman 91 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
menurut Majelis Hakim surat-surat bukti tersebut secara hukum dapat
hk
diterima sebagai alat bukti surat dalam perkara ini;

a
R

si
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Tergugat I, II, III, IV dan Turut
Tergugat I serta Kuasa Hukum Tergugat V mengajukan alat bukti berupa

ne
ng
saksi yang telah memberikan keterangannya dibawah sumpah di
persidangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

do
1. Saksi FIDELIS FERNANDEZ, S.M.H.K.:
gu - Bahwa saksi tahu lokasi tanah sengketa yang terletak di Kelurahan
Weri, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur;

In
A
- Bahwa obyek yang diperkarakan sekarang adalah tanah dr. Hendrikus
Fernandez, tanah Pak Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan tanah
ah

lik
Frateran;
- Bahwa saksi tidak tahu luas keseluruhan ketiga tanah tersebut;
am

- Bahwa saksi tahu lokasi tanah sengketa tersebut pada tahun 1967,

ub
karena saat itu setiap pulang sekolah saksi diajak Bapak dr. Hendrikus
Fernandez untuk bekerja di tanah tersebut bersama dengan beberapa
ep
k

orang Napi, dan beberapa orang Napi tersebut bekerja diatas tanah
tersebut atas permintaan dr. Hendrikus Fernandez;
ah

R
- Bahwa kondisi tanah saat itu masih hutan yang ditumbuhi ilalang dan

si
berbagai pohon besar lainnya dan saat itu kami potong pohon mulai

ne
ng

dari ujung paling barat;


- Bahwa saksi pernah ikut menggali lubang ukuran 1x1 cm dalamnya
untuk tanam kelapa;

do
gu

- Bahwa saksi bekerja diatas tanah Pak dr. Hendrikus Fernandez sejak
tahun 1967 sampai dengan tahun 1973;
In
A

- Bahwa saat saksi bekerja diatas tanah Pak dr. Hendrikus Fernandez,
saksi melihat Pak Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan Frateran juga
ada kerja di tanahnya masing-masing, dan pada waktu itu saksi
ah

lik

melihat bagian timur tanah yang saksi kerjakan masih berupa hutan;
- Bahwa selama saksi bekerja diatas tanah tersebut, selain Napi tidak
m

ub

ada orang lain yang kerja diatas tanah tersebut dan tidak ada orang
yang datang tegur;
ka

ep

- Bahwa saat saksi kerja diatas tanah tersebut tidak ada bangunan,
sekarang baru saksi lihat ada bangunan permanen;
ah

- Bahwa setahu saksi, Lusia Tuti Papulele (Turut Tergugat I) dapat


R

tanah dari dr. Fernandez;


es
M

- Bahwa setahu saksi sekarang tanah sengketa dikuasai oleh Mel


ng

Fernandez (Tergugat IV);


on
gu

Halaman 92 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa dr. Hendrikus Fernandez mendapat tanah dari
hk
Pemerintah/Bupati saat itu bernama C.D. Monteiro;

a
- Bahwa saksi dengar tanah milik dr. Hendrikus Fernandez tersebut

si
sudah ada sertipikat;
- Bahwa luas tanah dr. Fernandez tersebut ± 6 Ha;

ne
ng
- Bahwa tanah tersebut dalam keadaan hutan saat Napi bekerja
diatasnya dan tidak ada bekas orang kerja;

do
gu - Bahwa saksi lahir di Bima, tanggal 24 April 1955. Kemudian ikut Bapak
saksi pindah dari Bima ke Bajawa, tahunnya saksi tidak tahu karena

In
waktu itu saksi masih kecil. Kemudian pindah ikut Bapak dari Bajawa
A
ke Kupang tahun 1962, dan pada tahun 1965 Bapak meninggal di
Kupang. Akhirnya saksi pindah ke Larantuka bersama mama dan
ah

lik
saudara-saudara saksi pada tahun 1965. Lalu saksi masuk sekolah di
SDK Larantuka 2 di Larantuka, kelas 4 (empat) SD;
am

ub
- Bahwa saksi bekerja diatas tanah tersebut atas permintaan dr.
Hendrikus Fernandez karena saat itu saksi tinggal di rumahnya dr.
Hendrikus Fernandez;
ep
k

- Bahwa saksi tidak tahu dari mana Agustinus Oemboe Ratu Djawa
ah

memperoleh tanah tersebut;


R

si
- Bahwa saksi tidak tahu batas antara tanah Agustinus Oemboe Ratu
Djawa dengan tanah Frateran;

ne
ng

- Bahwa saksi kenal dengan Jaksa Abel, dan Jaksa Abel masih saudara
sepupu dari dr. Hendrikus Fernandez;

do
- Bahwa awalnya saksi tidak tahu Jaksa Abel mempunyai tanah didekat
gu

tanah sengketa, namun yang saksi tahu tanah Jaksa Abel ada di
bagian utara tanah sengketa;
In
A

- Bahwa saat itu dari tahun 1967 sampai tahun 1970 belum ada rumah
di sekitar tanah sengketa tersebut;
ah

lik

- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Hukum Para


Penggugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;
2. Saksi WENSESLAUS EKO COREBIMA:
m

ub

- Bahwa saksi tahu mengenai tanah di Weri karena saat saksi masih
ka

kelas 3 (tiga) SD, saksi diajak oleh kakak-kakak besar untuk


ep

membantu mereka gali lubang untuk tanam kelapa, dan saat itu tanah
tersebut masih berupa hutan belantara yang ditumbuhi ilalang dan
ah

pohon-pohon besar;
es

- Bahwa saat itu saksi tinggal dengan dr. Hendrikus Fernandez;


M

ng

- Bahwa tanah dr. Hendrikus Fernandez dikerjakan oleh saksi bersama


kakak-kakak setelah pulang sekolah;
on
gu

Halaman 93 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saat itu saksi bekerja di tanah sengketa tidak ada orang lain
hk
diatas tanah tersebut;

a
- Bahwa saksi tidak tahu siapa pemilik tanah obyek sengketa;

si
- Bahwa saksi tidak tahu luas tanah sengketa;
- Bahwa batas-batas tanah sengketa tersebut saksi tidak tahu, saksi

ne
ng
hanya tahu batas bagian selatan dengan jalan raya dan bagian barat
dengan kali mati;

do
gu -
-
Bahwa saksi tidak tahu asal tanah sengketa tersebut;
Bahwa saksi tidak tahu batas tanah sengketa bagian utara berbatasan

In
dengan tanah milik L.C.A. Fernandez;
A
- Bahwa setahu saksi pada tahun 1967, obyek sengketa saat itu belum
ada yang kerjakan;
ah

lik
- Bahwa tanaman umur panjang yang berada diatas tanah sengketa
tersebut tidak pernah didistribusikan keluar daerah;
am

ub
- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Para Penggugat
akan menanggapinya dalam kesimpulan; ep
k

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Tergugat VI mengajukan alat


bukti berupa saksi yang telah memberikan keterangannya dibawah sumpah
ah

R
di persidangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

si
1. Saksi MATHEUS KELOSO MELUR:

ne
ng

- Bahwa saksi bekerja di Frateran sejak tahun 1960 sampai tahun 1978;
- Bahwa pekerjaan saksi di Frateran yaitu mencangkul tanah, mencabut
rumput di tanah milik Frateran;

do
gu

- Bahwa saksi bekerja karena disuruh oleh Frater;


- Bahwa saat itu tanah tersebut masih tanah kosong, dan pada saat
In
A

saksi kerja di atas tanah tersebut tidak ada orang yang mengusir saksi;
- Bahwa lokasi tanah dr. Fernandez ada di bagian utara yang
bersebelahan dengan tanahnya Pak Oemboe;
ah

lik

- Bahwa saksi tidak tahu tanah Frateran, tanah dr. Fernandez dan tanah
Pak Oemboe tersebut sudah mempunyai sertipikat;
m

ub

- Bahwa saat saksi masih bekerja di Frateran, lokasi tanah Pak dr.
Fernandez ada tanaman kelapa, sedangkan lokasi tanah Pak Oemboe
ka

ep

ada apa saksi tidak tahu;


- Bahwa saat itu saksi sempat menanam padi dan jagung;
ah

- Bahwa saksi tahu batas-batas tanah Frateran yang saksi kerjakan,


R

yaitu: Timur dengan laut, Barat dengan lorong, Utara dengan Pak Pit
es
M

Letor, Selatan dengan apa atau dengan siapa saksi tidak tahu;
ng

on
gu

Halaman 94 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa batas tanah yang saksi sebukan tersebut adalah batas tanah
hk
yang dahulu;

a
- Bahwa tanah Frateran yang diperkarakan sekarang sudah dibangun

si
gedung;
- Bahwa saksi tidak tahu luas tanah Frateran;

ne
ng
- Bahwa sekarang saksi tidak terlalu sering ke lokasi tanah sengketa;
- Bahwa diatas tanah Frateran sekarang ada rumah pendidikan milik

do
gu -
Frateran;
Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Hukum Para

In
Penggugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;
A
2. Saksi YOSEP BRUTA ASSAN:
- Bahwa awalnya saksi datang ke Frateran untuk mengantar keluarga
ah

lik
pada tahun 1966;
- Bahwa pekerjaan saksi di Frateran yaitu mencangkul tanah, mencabut
am

ub
rumput di tanah milik Frateran;
- Bahwa saksi bekerja karena disuruh oleh Frater;
- Bahwa saat itu tanah tersebut masih tanah kosong, dan pada saat
ep
k

saksi kerja di atas tanah tersebut tidak ada orang yang mengusir saksi;
ah

- Bahwa lokasi tanah dr. Fernandez ada di bagian utara yang


R

si
bersebelahan dengan tanahnya Pak Oemboe;
- Bahwa saksi tidak tahu tanah Frateran, tanah dr. Fernandez dan tanah

ne
ng

Pak Oemboe tersebut sudah mempunyai sertipikat;


- Bahwa saat saksi masih bekerja di Frateran, lokasi tanah Pak dr.

do
Fernandez ada tanaman kelapa, sedangkan lokasi tanah Pak Oemboe
gu

ada apa saksi tidak tahu;


- Bahwa saat itu saksi sempat menanam padi dan jagung;
In
A

- Bahwa saksi tahu batas-batas tanah Frateran yang saksi kerjakan,


yaitu: Timur dengan laut, Barat dengan lorong, Utara dengan Pak Pit
ah

lik

Letor, Selatan dengan apa atau dengan siapa saksi tidak tahu;
- Bahwa batas tanah yang saksi sebukan tersebut adalah batas tanah
yang dahulu;
m

ub

- Bahwa tanah Frateran yang diperkarakan sekarang sudah dibangun


ka

gedung;
ep

- Bahwa saksi tidak tahu luas tanah Frateran;


- Bahwa sekarang saksi tidak terlalu sering ke lokasi tanah sengketa;
ah

- Bahwa diatas tanah Frateran sekarang ada rumah pendidikan milik


es

Frateran;
M

ng

- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Hukum Para


Penggugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;
on
gu

Halaman 95 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Tergugat I, II, III, IV dan Turut
hk
Tergugat I, Kuasa Hukum Tergugat V, Kuasa Hukum Tergugat VI, Kuasa

a
Tergugat VII dan Kuasa Hukum Penggugat Intervensi mengajukan alat bukti

si
berupa saksi yang telah memberikan keterangannya dibawah sumpah di
persidangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

ne
ng
1. Saksi FRANSISKUS C. FERNANDEZ:
- Bahwa Bapak kandung saksi bernama L.C.A. Fernandez, yang

do
gu -
biasanya dipanggil Jaksa Abel;
Bahwa tanah milik Bapak saksi ada di sekitar tanah sengketa;

In
- Bahwa Bapak saksi memperoleh tanah tersebut dari Pemerintah atau
A
tanah Negara yang diberikan kepada Bapak saksi (bukti T.V.11);
- Bahwa saksi pernah melihat tanah milik Bapak saksi tersebut;
ah

lik
- Bahwa luas tanah tersebut ± 3,7 Ha;
- Bahwa tanah tersebut sudah mempunyai sertipikat;
am

ub
- Bahwa tanah tersebut separuhnya sudah dijual oleh Bapak saksi;
- Bahwa saksi sering ke tanah sengketa, disana saksi melihat yang
kerja diatas tanah tersebut ada napi dan anak-anak yang tinggal di
ep
k

rumah Pak dr. Hendrikus Fernandez;


ah

- Bahwa tanah yang Bapak saksi kerjakan tersebut adalah milik Bapak
R

si
saksi yang diberikan oleh Pemerintah;
- Bahwa saat Bapak saksi bekerja diatas tanah tersebut tidak ada yang

ne
ng

tegur;
- Bahwa tanah yang dimiliki oleh dr. Hendrikus Fernandez, Agustinus

do
Oemboe Ratu Djawa dan Frateran itu merupakan tanah yang
gu

diperoleh dari Pemerintah;


- Bahwa saksi tahu mengenai tanah yang dimiliki oleh dr. Hendrikus
In
A

Fernandez, Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan Frateran berdasarkan


cerita dari orang tua saksi;
ah

lik

- Bahwa tanah sengketa sekarang dikuasai oleh ahli waris dr. Hendrikus
Fernandez, Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan Frateran;
- Bahwa tanah milik dr. Hendrikus Fernandez berada di sebelah kanan,
m

ub

sedangkan tanah Bapak saksi berada di sebelah kiri atau sebelah


ka

atas;
ep

- Bahwa saksi ke lokasi tanah milik Bapak saksi pada tahun 2016;
- Bahwa keseluruhan tanah milik Bapak saksi dari kali mati, dengan
ah

batas-batas sebagai berikut: barat dengan kali mati, selatan dengan


es

dr. Hendrikus Fernandez, utara dengan tanah milik Bapak saksi, dan
M

ng

timur dengan Frateran. Sedangkan tanah milik Agustinus Oemboe


Ratu Djawa terletak diantara tanah dr. Hendrikus Fernandez dengan
on
gu

Halaman 96 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Frateran, dan tanah Pak Agustinus Oemboe Ratu Djawa berbatasan
hk
langsung dengan tanah milik Bapak saksi;

a
- Bahwa pada tahun 1970an, tanah sengekata ini tidak ada yang gugat,

si
namun baru dua atau tiga tahun ini ada orang kota yang menggugat
dr. Hendrikus Fernandez, Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan

ne
ng
Frateran;
- Bahwa saksi tidak tahu luas tanah yang digugat;

do
gu - Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Hukum Para
Penggugat akan menanggapinya dalam kesimpulan;

In
2. Saksi DON ANDREAS MARTINUS DVG:
A
- Bahwa saksi tinggal di Kota Wutun sebagai Raja Larantuka;
- Bahwa suku Da Silva, suku Fernandes dan suku Nalele adalah suku
ah

lik
pendatang;
- Bahwa saksi berasal dari suku Ilejadi dan Ilejadi artinya orang asli, dan
am

ub
suku pendatang tinggal di Larantuka atas ijin Bapak saksi selaku Raja
Larantuka saat itu;
- Bahwa suku pendatang memiliki hak atas tanah;
ep
k

- Bahwa tanah sengketa berada di Kelurahan Weri, Kecamatan


ah

Larantuka, Kabupaten Flores Timur;


R

si
- Bahwa asal usul obyek/tanah sengketa sebelumnya adalah tanah
swapraja Kerajaan Larantuka yang diserahkan kepada Pemerintah

ne
ng

dan menjadi tanah Negara. Lalu dari tanah Negara kemudian diberikan
kepada dr. Hendrikus Fernandez, Agustinus Oemboe Ratu Djawa dan

do
Frateran;
gu

- Bahwa dr. Hendrikus Fernandez menguasai tanah tersebut pada


tahun 1960an, saat itu tanah tersebut ada kebun, pohon-pohon besar
In
A

dan saat itu tidak ada bangunan;


- Bahwa saksi tidak pernah melihat SK 07 tahun 1975, dan bagaimana
ah

lik

proses penggunaan dan isi SK atau suku dalam SK itu pun saksi tidak
tahu;
- Bahwa saksi kenal dengan bukti surat T.V-10 tentang surat pengakuan
m

ub

karena orang-orang yang menandatangani surat pengakuan tersebut


ka

adalah penggarap yang menggarap tanah ujung Kota Wutun yang


ep

merupakan milik Don Lorenso DVG dan hanya ada tanah suku DVG,
bukan tanah suku dari Para Penggugat. Dasarnya adalah tanah yang
ah

dikuasai oleh Swapraja;


es

- Bahwa tanah Kota Wutun luasnya ± 500 Ha, dan tanah seluas 187 Ha
M

ng

adalah milik Raja Larantuka yang kemudian dibagi kepada


masyarakat;
on
gu

Halaman 97 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa orang tua saksi yang melapor tanah-tanah tersebut kepada
hk
Panitia Landreform Daerah Tingkat II Flores Timur;

a
- Bahwa Raja Larantuka tidak masuk dalam Panitya Landreform;

si
- Bahwa tidak ada batas tanah antara tanah sengketa dengan tanah
suku DVG;

ne
ng
- Bahwa luas tanah sengketa ± belasan hektar;
- Bahwa sejak tahun 1961 tanah swapraja berubah menjadi tanah

do
gu Negara, dan dari tanah Negara berubah menjadi tanah milik dr.
Fernandez sejak tahun 1965 atau 1966;

In
- Bahwa surat pengakuan tersebut dilaporkan oleh keluarga saksi, dan
A
tanda tangan yang tertera di dalam surat pengakuan tersebut saksi
tidak tahu;
ah

lik
- Bahwa suku Langkamau tidak ada tanah ulayat sampai di Weri;
- Bahwa saksi tidak pernah dengar suku Langkamau memberikan tanah
am

ub
kepada Para Penggugat;
- Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Kuasa Para Penggugat
akan menanggapinya dalam kesimpulan;
ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya pada persidangan hari Senin,


ah

R
tanggal 11 Desember 2017, Kuasa Hukum Para Penggugat dan Kuasa

si
Hukum Para Tergugat dan Kuasa Hukum Para Turut Tergugat telah

ne
ng

mengajukan kesimpulannya masing-masing secara tertulis;


Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap

do
gu

telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-
In
A

hal yang diajukan lagi dan mohon putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


ah

lik

DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat
m

ub

adalah sebagaimana tersebut diatas;


Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Tergugat I, II, III, IV dan Turut
ka

Tergugat I, Kuasa Hukum Tergugat V, Kuasa Hukum Tergugat VI, dan Kuasa
ep

Hukum Tergugat VII serta Turut Tergugat II dalam jawabannya selain


ah

menjawab pokok perkara, telah pula mengajukan eksepsi;


R

Menimbang, bahwa Tergugat VI dan Tergugat VII dalam jawabannya


es

selain mengajukan eksepsi tentang kewenangan mengadili, juga mengajukan


M

ng

tentang eksepsi yang lain;


on
gu

Halaman 98 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa mengenai eksepsi Tergugat VI dan Tergugat VII
hk
tentang kewenangan mengadili, Pengadilan telah menjatuhkan putusan sela

a
tertanggal 13 November 2017 yang amarnya sebagai berikut:

si
1. Menolak eksepsi Tergugat VI dan Tergugat VII;
2. Memerintahkan kedua belah pihak untuk melanjutkan persidangan;

ne
ng
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan

do
gu mempertimbangkan tentang eksepsi Kuasa Hukum Tergugat I, II, III, IV dan
Turut Tergugat I, Kuasa Hukum Tergugat V, Kuasa Hukum Tergugat VI, dan

In
Kuasa Hukum Tergugat VII yang bukan tentang kewenangan mengadili;
A
Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan dari Kuasa Hukum Para
Penggugat, Kuasa Hukum Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat I telah
ah

lik
mengajukan jawaban/eksepsi menyangkut:
ad.1. Eksepsi Plurium Litis Consortium/Gugatan Para Penggugat Kurang
am

ub
Pihak;
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya, Tergugat I sampai dengan
Tergugat IV dan Turut Tergugat I telah mendalilkan bahwa tanah sengketa
ep
k

seluas 163.556 m² atau sekitar ± 16,3 Ha dengan batas-batas sebagai yang


ah

terurai dalam poin 4 gugatan Para Penggugat yang dikuasai dan dimiliki oleh:
R

si
 Keuskupan Larantuka, yang dikuasai dan ditempati oleh Kongregasi
Frateran Bunda Hati Kudus (Tergugat VI), tanah tersebut sudah

ne
ng

bersertifikat dan tertulis atas nama Keuskupan Larantuka;


 Alm. dr. Hendrikus Fernandez yang sekarang dikuasai dan dimiliki oleh

do
gu

ahli warisnya (Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV);
 Lusia Tuti Papulele (Turut Tergugat I) yang dikuasai oleh Turut Tergugat I
dan tanah ini sudah bersertifikat Nomor 278;
In
A

 Agustinus Oembu Ratu Djawa (Tergugat V), tanah ini sesuai Sertifkat
Nomor 2 Tahun 1983, dan sekarang telah berubah menjadi sertifikat
ah

lik

Nomor 00462/Kel. Weri;


 Angelina Kristine Howard seluas 3.500 M2, tanah ini dibeli oleh yang
m

ub

bersangkutan dari Tergugat V dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah,


tanah ini sudah bersertifikat atas nama Angelina Kristine Howard;
ka

Bahwa selain dari pada itu, maka baik Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara
ep

Timur maupun Pemerintah Kabupaten Flores Timur, harus pula dilibatkan


ah

dalam perkara ini oleh karena kepemilikan tanah dari alm. dr. Hendrikus
R

Fernandez yang sekarang dikuasai oleh ahli warisnya yakni Tergugat I,


es

Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV, Turut Tergugat I, maupun tanah
M

ng

milik Tergugat V dan Tergugat VI, semuanya mendapat hak atas tanah-
on

tanah itu dari Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur atas usul Pemberian
gu

Halaman 99 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hak dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur cq. Kepala Kantor Agraria
hk
Kabpaten Flores Timur pada waktu itu;

a
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis

si
mempertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa pada persidangan hari Senin, tanggal 23

ne
ng
Oktober 2017 telah datang menghadap Penggugat dalam perkara insidentil
(Bupati Flores Timur), Kuasa bernama YOSEPH P. DATON, S.H.,

do
gu Advokat/Pengacara yang beralamat di Jalan Simpang Oka-Wailolong
Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur berdasarkan surat kuasa

In
tertanggal 4 September 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
A
Pengadilan Negeri Larantuka pada tanggal 23 Oktober 2017, yang
mengajukan permohonan untuk menggabungkan diri guna melakukan
ah

lik
intervensi (Voeging) terhadap gugatan Para Penggugat dalam pokok perkara;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan insidentil tersebut, Majelis
am

ub
telah menjatuhkan putusan sela tertanggal 14 November 2017 yang amarnya
sebagai berikut:
1. Mengabulkan permohonan gugatan Intervensi dalam perkara pokok untuk
ep
k

menggabungkan diri pada perkara tersebut;


ah

2. Memerintahkan kepada Para Penggugat dalam perkara pokok, Para


R

si
Tergugat dan Turut Tergugat dalam perkara pokok dan Penggugat dalam
perkara Insidentil untuk melanjutkan perkaranya;

ne
ng

3. Menangguhkan penetapan biaya perkara hingga putusan akhir;


Menimbang, bahwa dengan adanya putusan sela terhadap

do
permohonan intervensi (Voeging) terhadap gugatan Para Penggugat dalam
gu

pokok perkara tersebut, maka Bupati Flores Timur juga mempunyai


kedudukan/menjadi pihak dalam perkara a quo yakni sebagai Penggugat
In
A

Intervensi;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah melakukan Pemeriksaan
ah

lik

Setempat terhadap obyek tanah sengketa pada hari Kamis tanggal 23


November 2017 yang dihadiri oleh Para Penggugat, Para Tergugat dan Para
Turut Tergugat serta aparat Kelurahan setempat;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam Pemeriksaan Setempat ditemukan fakta


ka

bahwa pada batas sebelah Utara dekat batas sebelah Timur obyek/tanah
ep

sengketa yang dikuasai oleh Tergugat V, terdapat tanah milik Angelina


Christine Howard dengan luas secara keseluruhan 3.500 m2 yang diperoleh
ah

berdasarkan Akta Jual Beli Nomor: 79/2017 tertanggal 23 Mei 2017 (bukti
es

surat T.V.15) dan Akta Jual Beli Nomor: 140/2017 tertanggal 28 Agustus
M

ng

2017 (bukti surat T.V.16) yang dibuat dan ditandatangani oleh Rosalina Ansi
Da Costa, S.H., M.Kn., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), serta
on
gu

Halaman 100 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
telah dibuatkan Sertifikat Hak Milik Nomor: 00463/Kelurahan Weri atas nama
hk
Angelina Christine Howard (bukti surat T.V.8), sehingga Majelis berpendapat

a
bahwa Angelina Christine Howard perlu dilibatkan sebagai pihak dalam

si
perkara ini, hal tersebut sesuai dengan Yurisprudensi Putusan MA RI Nomor
938.K/Sip/1971, tanggal 04 Oktober 1972 yang menyatakan bahwa “jual beli

ne
ng
antara Tergugat dengan orang ketiga tidak dapat dibatalkan tanpa
diikutsertakannya orang ketiga tersebut sebagai Tergugat dalam perkara”;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, gugatan Para
Penggugat yang tidak menjadikan Angelina Christine Howard sebagai pihak

In
atau Tergugat/Turut Tergugat dalam perkara ini, menurut pertimbangan
A
Majelis menjadikan gugatan tersebut mengandung cacat formil, yakni
gugatan kurang pihak (Plurium Litis Consortium);
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi gugatan kurang pihak
(Plurium Litis Consortium) Kuasa Hukum Tergugat I, II, III, IV dan Turut
am

ub
Tergugat I adalah beralasan dan dapat diterima, maka gugatan Para
Penggugat tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijk Verklaard);
ep
k

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat


ah

dinyatakan tidak dapat diterima, maka Majelis tidak akan mempertimbangkan


R

si
eksepsi lainnya serta pokok perkaranya, dan terhadap bukti surat lainnya
yang diajukan oleh Kuasa Hukum Para Penggugat maupun Kuasa Hukum

ne
ng

Para Tergugat dan Kuasa Hukum Para Turut Tergugat tidak perlu dibuktikan
dan dipertimbangkan lebih lanjut;

do
Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam gugatannya juga
gu

mengajukan permohonan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap


obyek/tanah sengketa sebidang tanah seluas + 163.556 m² yang dahulu
In
A

terletak di Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores


Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur), sekarang terletak di Kelurahan Weri,
ah

lik

Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Propinsi NTT, dengan batas-


batas sebagai berikut:
Utara berbatasan :  Dahulu Tanah milik Bapak Philipus Daon
m

ub

dengan Fernandez dijual ke Bapak Philipus


ka

Letor, kemudian dijual kepada


ep

Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus


sampai dengan sekarang;
ah


R

Kebun Mente milik Valentinus Dasilva.


es

Barat berbatasan :  Dahulu tanah milik Yohanes Juan


M

ng

dengan Sakera Dasilva dijual kepada Wayong


Manuk (Alm) sampai sekarang;
on
gu

Halaman 101 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id  Dahulu tanah milik Yohanes Juan
hk
Sakera Dasilva dijual kepada Frans

a
Pulogasa (Alm) sampai sekarang;

si
 Dahulu tanah milik Yohanes Siwa
Dasilva (Alm) dijual kepada Kanisius Asa

ne
ng
sampai sekarang;
 Dahulu tanah milik Yohanes Kabian

do
gu Dasilva
Lamablawa;
sekarang milik Donatus

In
Dahulu tanah milik Silvester Siwa
A
Fernandez sekarang milik Piter Roga;
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa
ah

lik
Fernandez sekarang milik Nikolaus
Krowi;
am

ub
 Dahulu tanah milik Silvester Siwa
Fernandez sekarang milik Gutlif; dan
 Dahulu tanah milik Petrus Manggotu
ep
k

Dasilva sekarang milik Yosef Tau


ah

Fernandez.
R

si
Selatan berbatasan :  Tanah milik Yosef Dolu;
dengan  Dahulu milik Petrus Manggotu Dasilva

ne
ng

sekarang milik Abel Fernandez;


 Dahulu tanah milik Nara Dasilva

do
sekarang milik Yan Lion;
gu

 Dahulu tanah milik Nara Dasilva


sekarang milik Joni Sole;
In
A

 Dahulu tanah milik Nara Dasilva


sekarang milik Katarina Dian;
ah

lik

 Kali Mati;
 Tanah milik Nara Dasilva;
 Dahulu tanah milik Yohanes Juan
m

ub

Sakera Dasilva sekarang milik Yosef Wai


ka

Keraf; dan
ep

 Dahulu tanah milik Yohanes Buba


Dasilva sekarang milik Mansur (Alm).
ah

Timur berbatasan : Jalan Soekarno Hatta, Larantuka, Flores


es

dengan Timur, Nusa Tenggara Timur


M

ng

on
gu

Halaman 102 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam Buku Hukum Acara Perdata, M. Yahya
hk
Harahap, S.H., Hal. 339 pengertian sita jaminan atau conservatoir beslag

a
diatur dalam Pasal 261 ayat (1) RBG atau Pasal 720 Rv sebagai berikut:

si
 menyita barang debitur selama belum dijatuhkan putusan dalam perkara
tersebut;

ne
ng
 tujuannya, agar barang itu tidak digelapkan atau diasingkan tergugat
selama proses persidangan berlangsung, sehingga pada saat putusan

do
gu dilaksanakan, pelunasan pembayaran utang yang dituntut penggugat
dapat terpenuhi, dengan jalan menjual barang sitaan itu;

In
Menimbang, bahwa penerapan sita jaminan tidak hanya terbatas
A
pada perkara utang piutang. Akan tetapi dalam praktik, penerapannya
diperluas meliputi sengketa tuntutan ganti rugi baik yang timbul dari:
ah

lik
 wanprestasi berdasarkan Pasal 1234 Jo. Pasal 1247 KUHPerdata dalam
bentuk penggantian biaya, bunga dan keuntungan yang akan diperoleh,
am

ub
atau
 perbuatan melawan hukum (PMH) berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata,
dalam bentuk ganti rugi materiil dan imateriil;
ep
k

Menimbang, bahwa didalam Buku II Pedoman Teknis Administrasi


ah

dan Teknis Peradilan Perdata Umum dan Perdata Khusus, Mahkamah


R

si
Agung, Edisi 2007, Hal. 80-81, barang yang dapat disita dalam sita jaminan
(Conservatoir Beslag) adalah barang bergerak dan barang tidak bergerak

ne
ng

milik Tergugat. Apabila yang disita adalah tanah, maka harus dilihat dengan
seksama bahwa tanah tersebut adalah milik Tergugat, luas serta batas-

do
gu

batasnya harus disebutkan dengan jelas (perhatikan SEMA Nomor 2 Tahun


1962, tertanggal 25 April 1962). Untuk menghindari kesalahan pernyataan
diwajibkan membawa serta Kepala Desa untuk melihat keadaan tanah, batas
In
A

serta luas tanah yang akan disita;


Menimbang, bahwa dalam Pemeriksaan Setempat terhadap
ah

lik

obyek/tanah sengketa, khususnya tanah yang dikuasai oleh Tergugat V,


ditemukan fakta bahwa ada sebagian tanah sengketa yang dikuasai oleh
m

ub

Tergugat V telah beralih kepemilikannya kepada Angelina Christine Howard


berdasarkan perjanjian jual beli sebagaimana dalam pertimbangan
ka

sebelumnya;
ep

Menimbang, bahwa batas-batas tanah yang tercantum didalam


ah

Sertifikat Hak Milik Nomor 2/Desa Gaya Baru, Sarotari atas nama Agustinus
R

Oemboe Ratu Djawa (bukti surat T.V.6), yakni:


es

Utara : berbatasan dengan lorong;


M

ng

Selatan : berbatasan dengan kebun milik dr. H. Fernandez;


on

Barat : berbatasan dengan kebun milik L.C.A. Fernandez;


gu

Halaman 103 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Timur : berbatasan dengan jalan Larantuka Watowiti;
hk
Menimbang, bahwa Tergugat V juga mengajukan bukti surat T.V.7

a
berupa Sertifikat Hak Milik Nomor 00462/Kelurahan Weri atas nama

si
Agustinus Oemboe Ratu Djawa dengan Surat Ukur Nomor 00015/Weri/2017,
serta bukti surat T.V.8 berupa Sertifikat Hak Milik Nomor 00463/Kelurahan

ne
ng
Weri atas nama Angelina Christine Howard dengan Surat Ukur Nomor
00016/Weri/2017, dan kedua surat ukur tersebut merupakan pemecahan dari

do
gu Surat Ukur Nomor 08/Weri/2016 dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 438;
Menimbang, bahwa berdasarkan kedua Sertifikat tersebut, maka

In
sudah jelas ada perubahan kepemilikan sebagian tanah Tergugat V kepada
A
pihak ketiga yakni Angelina Christine Howard, dan hal tersebut juga
menyebabkan perubahan batas-batas dan luas tanah sengketa yang dikuasai
ah

lik
oleh Tergugat V sebagaimana terlampir dalam bukti surat T.V.7 dan T.V.8,
sehingga Majelis berpendapat bahwa permohonan sita jaminan (conservatoir
am

ub
beslag) yang dimohonkan oleh Kuasa Hukum Para Penggugat dinyatakan
tidak dapat diterima;
Menimbang bahwa dalam perkara in casu, Majelis Hakim telah
ep
k

menyatakan bahwa gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima, dan ini
ah

berarti Para Penggugat adalah pihak yang dikalahkan dan dengan demikian
R

si
harus dihukum untuk membayar biaya perkara yang besarnya hingga saat ini
diperhitungkan sebesar sebagaimana yang tercantum didalam amar putusan;

ne
ng

Mengingat, Pasal-pasal dalam R.Bg, serta Peraturan Perundang-


undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini;

do
gu

M E N G A D I L I:
Dalam Eksepsi
In
A

1. Mengabulkan eksepsi Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat I;


Dalam Pokok Perkara
ah

lik

1. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;


2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang
hingga ini diperhitungkan sebesar Rp 2.925.000,- (dua juta sembilan ratus
m

ub

dua puluh lima ribu rupiah);


ka

ep

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis


Hakim Pengadilan Negeri Larantuka pada hari Rabu tanggal 13 Desember
ah

2017, oleh Marcellino G.S., S.H., M.Hum., LLM., sebagai Hakim Ketua
es

Majelis, Ahmad Ihsan Amri, S.H., dan Seppin Leiddy Tanuab, S.H., masing-
M

ng

masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam sidang


yang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 14 Desember 2017, oleh
on
gu

Halaman 104 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hakim Ketua Majelis, didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut,
hk
dibantu oleh Kadir Lou, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri

a
Larantuka serta dihadiri oleh Kuasa Hukum Para Penggugat, Kuasa Hukum

si
Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat I, Kuasa Hukum Tergugat V, Kuasa
Hukum Tergugat VI, Kuasa Hukum Tergugat VII dan tanpa hadirnya Turut

ne
ng
Tergugat II.

do
gu Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

In
A
Ahmad Ihsan Amri, S.H. Mercellino G.S., S.H. M.H. LL.M.
ah

lik
Seppin Leiddy Tanuab, S.H.
am

ub
Panitera Pengganti,
ep
k
ah

Kadir Lou, S.H.


R

si
ne
ng

Perincian biaya
- Biaya pendaftaran/PNBP : Rp. 30.000,-

do
gu

- Biaya pemberkasan/ATK : Rp. 50.000,-


- Biaya panggilan : Rp. 1.834.000,-
- Biaya pemeriksaan setempat : Rp. 1.000.000,-
In
A

- Biaya redaksi : Rp. 5.000,-


- Biaya materai : Rp. 6.000,- +
ah

lik

Jumlah : Rp. 2.925.000,- (dua juta sembilan ratus


dua puluh lima ribu rupiah)
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 105 dari 105 halaman Putusan Nomor 8/Pdt.G/2017/PN.Lrt


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105

Anda mungkin juga menyukai