Anda di halaman 1dari 4

Biakan Kuman Sputum

Nomor : PT – KJXXX – XXX Halaman : 1/4


Tanggal Berlaku : Revisi :
Standar Prosedur Operasional
XXX XX

Pengertian Berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah Ditetapkan Direktur,sulit
yang mungkin
dipahami atau menyebabkan salah pengertian
dr. Agus Tanjung, MHA
Tujuan Pemeriksaan biakan sputum terutama ditujukan untuk pneumoniae
bronchitis, abses paru dan tuberculosis paru

Kebijakan Berisi kebijakan direktur / pimpinan RS yang menjadi dasar dibuatnya SPO
tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut, kemudian
diikuti dengan peraturan / keputusan dari kebijakan terkait.

Petugas Analis
Prosedur 1.0 FASILITAS DAN PERALATAN Mikroskop
1.0 Petridish steril disposable
1.1 Lampu Bunsen
1.2 Inkubator
1.3 Ose
1.4 Objekglass
1.5 Biosafety Cabinet

2.0 RINCIAN AKTIVITAS


2.0 SPESIMEN DAN PENYIMPANAN
2.0.1 Pengambilan bahan

2.0.1.1 Sputum/Dahak diperoleh dengan cara batuk


spontan dan dalam.
2.0.1.2 Aspirasi cairan lambung, aspirasi tracheal dan
batuk dengan bantuan ekspektoran
2.0.1.3 Kualitas sputum harus benar-benar bukan air
liur.
2.0.1.4 Dianjurkan sputum pagi
2.0.2 Wadah
Biakan Kuman Sputum

Nomor : PT – KJXXX – XXX Halaman : 2/4


Tanggal Berlaku : Revisi :
Standar Prosedur Operasional
XXX XX

2.0.2.1 Bersih dan steril


2.0.2.2 Bermulut lebar dan bersekrup
2.0.2.3 Wadah disposible
2.0.3 Penyimpanan
2.0.3.1 Sputum/Dahak yang tertunda pengirimannya
harus disimpan dilemari pendingin dengan suhu ±
4ºC paling lama 18 jam. Bila pada suhu ruangan
kurang dari 2 jam.

2.1 REAGEN
2.1.1 Larutan Ziehl Nelsson
2.1.2 Agar Darah plate
2.1.3 Endo Agar plate
2.1.4 Muller Hinton Agar Plate
2.1.5 Triple Sugar Iron Agar
2.1.6 Simmon Citrat Agar
2.1.7 Semi Solid Medium
2.1.8 Thioglycolate Broth
2.1.9 NaCl 0.9 % Steril
2.1.10 Disc Antibiotik
2.1.11 Microgen GN-ID A & B
2.1.12 Reagen Set A
2.1.13 Optochin dish
2.1.14 H2O2 10 %

2.2 PROSEDUR
Biakan Kuman Sputum

Nomor : PT – KJXXX – XXX Halaman : 3/4


Tanggal Berlaku : Revisi :
Standar Prosedur Operasional
XXX XX

2.2.1 Hari ke 1

2.2.1.1 Formulir pemeriksaan dicek dan dicocokan


dengan bahan lalu dicheck in dikomputer
2.2.1.2 Lakukan pewarnaan gram/BTA, untuk melihat
jumlah leukosit, epitel, bentuk kuman dan bentuk
kuman BTA.
2.2.1.3 Lakukan penanaman pada Thioglycolate broth,
Endo Agar dan Agar Darah.
2.2.1.4 Inkubasi suhu 37ºC selama 18 – 24 jam.
2.2.2 Hari ke 2

2.2.2.1 Lakukan pengamatan koloni pada masing –


masing media Agar Darah, Endo Agar dan
Thioglycolate broth.
2.2.2.2 Lakukan identifikasi :
a. Pewarnaan gram
a) Kuman gram negatif batang ( Lihat tabel
Identifikasi gram negatif batang )
b) Kuman gram positif coccus ( lihat tabel
Identifikasi gram positif coccus ).
b. Reaksi Biokimia dan tes Microgen ID
c. Inkubasi pada suhu 37º C selama 18 – 24 jam.
2.2.2.3 Lakukan uji test antibiotika dengan metode
cakram disk, Lalu di inkubasi pada suhu 37º C
selama 18 – 24 jam.
2.2.3 Hari ke 3

6.3.1.1 Lakukan pembacaan hasil pada test Biokimia dan


test Microgen ID.
6.3.1.2 Lakukan pembacaan hasil test resistensi
Biakan Kuman Sputum

Nomor : PT – KJXXX – XXX Halaman : 4/4


Tanggal Berlaku : Revisi :
Standar Prosedur Operasional
XXX XX

antibiotika.
6.3.1.3 Ambil kesimpulan dari hasil identifikasi biakan
kuman aerob.
6.3.1.4 Pelaporan hasil.

2.3 HASIL
2.3.1 Staphylococcus aureus
2.3.2 Streptococcus Pneumoniae
2.3.3 Streptococcus viridians
2.3.4 Streptococcus faecalis
2.3.5 Escherichia coli
2.3.6 Klebsiella pneumonia
2.3.7 Enterobacter aerogenes
2.3.8 Pseudomonas aeruginosa
2.3.9 Proteus mirabilis
2.3.10 Acinetobacter baumanii
2.3.11 Dan lain – lain

Ruang Lingkup /
Unit terkait Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai