Anda di halaman 1dari 132

SKRIPSI

PENGARUH BULLYING TERHADAP HUBUNGAN SOSIAL


SISWA DI SMP N 17 KOTA JAMBI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

OLEH:
NOMI SARTIKA
NIM: A1E118129

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
ABSTRAK

Judul Skripsi : Pengaruh Bullying Terhadap Hubungan Sosial Siswa


Di SMP N 17 Kota Jambi
Nama : Nomi Sartika NIM: A1E118129
Dosen Pembimbing I : Drs. Nelyahardi Gutji, S.Pd., M.Pd
Dosen Pembimbing II : Hera Wahyuni S.Pd.,M.Pd

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena siswa yang mengalami bullying
dan dampak ataupun pengaruh dari tindakan tersebut dalam lingkup sosial siswa
terutama dalam hubungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
tingkat bullying dan tingkat hubungan sosial siswa korban bullying serta pengaruh
tindakan bullying tersebut terhadap hubungan sosial siswa pada kelas VIII di SMP
N 17 Kota Jambi.
Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh beberapa anak disekolah
berupa ancaman fisik verbal ataupun psikologis seperti mencela, mengejek,
memukul maupun mengancam seorang siswa korban oleh beberapa siswa.
Hubungan sosial merupakan hubungan diantara manusia yang saling
membutuhkan berupa interaksi baik antar individu maupun kelompok.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode expost facto. Teknik
pengumpulan data yaitu menggunakan angket. Untuk mengetahui ketepatan
instrumen dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam teknik analisis data
menggunakan rumus formula C, uji normalitas, uji linearitas serta analisis regresi
sederhana dengan menggunakan SPSS 24. Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling dengan semua populasi menjadi sampel berjumlah
48 orang siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bullying yang dialami siswa
korban bullying yaitu 56,73% sedangkan tingkat hubungan sosial siswa korban
bullying yaitu 69,75% serta pengaruh bullying terhadap hubungan sosial siswa
kelas VIII di SMP N 17 Kota Jambi berada pada persentase sebesar 0,371 atau
sebesar 37,1% dengan klasifikasi cukup kuat. Dengan demikian, walaupun
memiliki pengaruh yang tidak terlalu tinggi namun bullying merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi hubungan sosial siswa dan selebihnya dipengaruhi
oleh faktor lain.

Kata Kunci : Bullying, Hubungan sosial

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada setiap manusia yang dicintai-

Nya, sehingga segala kedamaian dan keindahan selalu ada dalam setiap langkah

kehidupan. Suatu keniscayaan sebuah karya akan tercapai tanpa hadirnya do’a dan

kerjasama antar sesama yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh Bullying Terhadap Hubungan Sosial

Siswa Di SMP N 17 Kota Jambi’’.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna serta masih banyak

terdapat kekurangan, baik mengenai isi yang terkandung didalamnya maupun segi

pengerjaannya. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang penulis miliki, maka sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi perbaikan skripsi ini.

Penghargaan dan terimakasih juga penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas

Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. M. Rusdi, M.Pd., M.Sc Selaku Dekan FKIP

Universitas Jambi.

3. Bapak Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pendidikan FKIP Universitas Jambi.

4. Bapak Drs. Nelyahardi Gutji, M.Pd selaku Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling dan juga selaku dosen pembimbing I skripsi

yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

ii
membimbing dengan ikhlas, dalam memberikan ilmu yang sangat

bermanfaat, berguna, dan membantu penulisan penelitian ini.

5. Ibu Hera Wahyuni,S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing II skripsi

yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

membimbing dengan ikhlas, dalam memberikan ilmu yang sangat

bermanfaat, berguna, dan membantu penulisan penelitian ini.

6. Bapak Dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, yang telah

memberikan ilmu pengetahuan pada proses perkuliahan dan membantu

penulis, hingga dapat menyelesaikan skripsi

7. Bapak Bambang Hermanto, S.Pd., M.Pd selaku kepala SMP Negeri 17

Kota Jambi

8. Ibu Restu F.A. napitupulu, S.Pd selaku Guru Bimbingan Konseling di

SMP Negeri 17 Kota Jambi.

9. Bapak dan Ibu guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 17 Kota

Jambi.

10. Teruntuk kedua orang tua saya yang menjadi penguat serta memberi

segala bentuk dukungan dan selalu mendo’akan peneliti sehingga

peneliti diberi kelancaran dalam masa penulisan skripsi.

11. Seluruh teman-teman Bimbingan konseling angkatan 2018 yang

sedikit banyaknya telah berkontribusi dan bersama-sama dalam

menyelesaikan skripsi saya. Saya mengucapkan banyak terimakasih

iii
karena telah banyak memberikan semangat serta memberikan do’a atas

kelancaran menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kita semua dan

saya harapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua amin,

demikian saya ucapkan terimakasih

Jambi, Desember 2022


Penulis

Nomi Sartika
A1E118129

iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Batasan Masalah ..................................................................................................5
C. Rumusan Masalah ...............................................................................................6
D. Tujuan Penelitian.................................................................................................6
E. Manfaat Penelitian ...............................................................................................7
F. Anggapan Dasar ..................................................................................................8
G. Hipotesis Penelitian .........................................................................................8
H. Definisi Operasional ........................................................................................8
I. Kerangka Konseptual...........................................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................9
A. Bulliying..............................................................................................................9
B. Hubungan sosial ................................................................................................ 16
C. Pengaruh Bullying terhadap Hubungan sosial ..................................................... 23
D. Penelitian Relavan ............................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 26
A. Jenis Dan Metode Penelitian .............................................................................. 26
B. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 27
C. Variabel Penelitian ............................................................................................ 29
D. Jenis dan Sumber Data....................................................................................... 29
E. Alat Pengumpulan Data ..................................................................................... 30
F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 41
A. Deskripsi Data ................................................................................................... 41
B. Hasil Penelitian ................................................................................................. 46

v
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 55
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 55
B. Saran ..................................................................................................................... 57
C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Bimbingan dan Konseling............................. 58
DAFTAR PUSAKA ..................................................................................................... 59
LAMPIRAN ................................................................................................................ 62

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka konseptual .......................................................................... 9

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Jumlah Populasi ....................................................................... 28


Tabel 2 Kisi-Kisi Angket Bullying ..................................................................... 31
Tabel 3Kisi-Kisi Angket Hubungan Sosial ......................................................... 32
Tabel 4 Penilaian Skala Likert ........................................................................... 33
Tabel 5 Kriteria Penafsiran Persentase Variabel X ............................................. 38
Tabel 6 Kriteria Penafsiran Persentase Variabel Y ............................................. 39
Tabel 7 Kriteria Penafsiran Pengaruh ................................................................. 39
Tabel 8 Deskripsi Data Variabel Bullying (X) .................................................... 41
Tabel 9 Distribusi persentase Bullying pada siswa kelas VIII SMP N 17 Kota
Jambi ................................................................................................................. 42
Tabel 10 Deskripsi Data Variabel Hubungan sosial (Y)...................................... 44
Tabel 11 Distribusi persentase Hubungan Sosial pada siswa kelas VIII SMP N 17
Kota Jambi......................................................................................................... 45
Tabel 12 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................... 47
Tabel 13 Hasil Uji Linearitas Data ..................................................................... 48
Tabel 14 Koefisien Determinasi ......................................................................... 49
Tabel 15 Persamaan Regresi Sederhana ............................................................. 50

viii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Izin Prapenelitian .............................................................. 62
LAMPIRAN 2 Surat Izin Uji coba angket .......................................................... 64
LAMPIRAN 3 Surat Balasan Telah melakukan Uji Coba Angket ...................... 65
LAMPIRAN 4 Surat Izin Penelitian ................................................................... 66
LAMPIRAN 5 Surat Balasan Telah Melaksanakan Penelitian ............................ 67
LAMPIRAN 6 Cover ACC Seminar Proposal Pembimbing I ............................ 68
LAMPIRAN 7 Cover ACC Seminar Proposal Pembimbing II ............................ 69
LAMPIRAN 8 Cover ACC Uji Coba PS I.......................................................... 70
LAMPIRAN 9 Cover ACC Uji Coba PS II ........................................................ 71
LAMPIRAN 10 Cover ACC Penelitian PS I ...................................................... 72
LAMPIRAN 11 Cover ACC Penelitian PS II ..................................................... 73
LAMPIRAN 12 Pedoman Wawancara Prapenelitian .......................................... 74
LAMPIRAN 13 Kisi-kisi Uji Coba Agket Bullying ............................................ 76
LAMPIRAN 14 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Hubungan Sosial ............................ 80
LAMPIRAN 15 Hasil Tabulasi Angket Uji Coba Variabel X ............................ 84
LAMPIRAN 16 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y ....................................... 85
LAMPIRAN 17 Hasil Uji Coba Angket Bullying ............................................... 86
LAMPIRAN 18 Hasil Uji Coba Instrumen Hubungan Sosial ............................. 91
LAMPIRAN 19 Kisi-kisi Angket Penelitian Penelitian Variabel X dan Y .......... 96
LAMPIRAN 20 Tabulasi Hasil penelitian Bullying (X).................................... 104
LAMPIRAN 21 Tabulasi Hasil penelitian Hubungan Sosial ............................. 105
LAMPIRAN 22 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 106
LAMPIRAN 23 Hasil Uji Linearitas ................................................................ 107
LAMPIRAN 24 Hasil Uji Regresi Sederhana ................................................... 108
LAMPIRAN 25 Dokumentasi .......................................................................... 109
LAMPIRAN 26 Data Siswa Bullying ............................................................... 113

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu cara manusia terbentuk menjadi pribadi

yang berkualitas, baik dibidang akademik maupun non-akademik. Pendidikan

Merupakan suatu yang dibutuhkan bagi semua orang untuk mengembangkan

potensi dirinya (Ainun, 2020). Menurut Undang -undang No.20 tahun 2003,

pendidikan merupakan suatu usaha mewujudkan kondisi belajar supaya peserta

didik bisa aktif serta mampu mengembangkan potensinya dalam hal spiritual

keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan,untuk masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan dari pendidikan itu

sendiri yaitu membentuk potensi dan watak manusia menjadikan manusia

seutuhnya. Pendidikan biasanya diselenggarakan di lembaga tertentu salah

satunya di sekolah. Salah satu tempat yang dapat menentukan seseorang

berhasil atau tidak yaitu sekolah.

Sekolah adalah tempat belajar mengajar serta wadah bagi siswa untuk

memperoleh pelajaran dan pengalaman. Sekolah merupakan lembaga formal

khusus untuk penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat (Satriah,2018).

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memberikan pendidikan

bersifat akademik, selain itu pendidikan juga memberikan pengajaran di bidang

non-akademik. Sekolah diharapkan mampu melaksanakan proses pengajaran

dan bimbingan agar peserta didik mampu mengembangkan potensinya baik

segi aspek spiritual, emosional, dan sosial. Desmita, 2009 (dalam

1
2

Ainun, 2020) menjelaskan bahwa anak-anak pada usia sekolah memiliki

karakter yang berbeda dengan anak-anak yang belum sekolah, dimana mereka

senang, bergabung ke kelompok, bermain serta senang melakukan berbagai hal

secara langsung. Seperti halnya remaja, pada masa ini cenderung suka bermain

dan bergabung dalam kelompok dan berinteraksi sosial dalam kelompoknya.

Tantangan yang terjadi pada masa remaja begitu kompleks dan banyak

perubahan yang terjadi pada dirinya, baik psikis, maupun fisik. Adanya

ketidakmampuan remaja mengadapi dan menyelesaikan perubahan-

perubahannya dapat menimbulkan gejolak pada diri individu yang terjadi

berbagai macam konsekuensi pada psikologis dan emosional yang berefek

hingga stres yang akan merugikan dirinya apabila tidak mampu untuk

mengendalikannya (Gutji & Wahyuni, 2021)

Masa remaja merupakan masa bagi seorang anak dalam menempuh

pendidikan, dimana anak berada pada fase perkembangan dari kanak-kanak

dan masadewasa. Pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial,

fisik dan psikis.Masa remaja adalah masa penuh kinetika, karena pada titik ini

remaja mulai rasakan drama romantis, kesatuan batin persahabatan,

menjelajahi hal-hal baru yang banyak tantangan yaitu dunia baru. Karakter

remaja yang mudah berubah sensitif untuk mendorong remaja untuk bertindak

sesuai dengan apa yang Ia inginkan tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi

nanti. Remaja kebanyakan mengikuti tren yang dilakukan temannya, di mana

remaja mencoba untuk menonjol sebagai individu dan sebagaianggota

kelompok sosial tertentu. terkadang kelompok superior menunjukkan identitas


3

mereka sebagai kelompok dan pribadi yang bersikap seperti kekerasan, baik

fisik maupun verbal yang disebut bullying (Mintasrihadi et al., 2019).

Perilaku bullying merupakan tindakan yang dilakukan secara berulang kali

oleh seseorang anak yang lebih kuat terhadap anak yang terlihat lemah baik

secara fisik maupun psikisnya yang biasanya dapat berpengaruh terhadap

korban bullying baik dalam pendidikan, mental maupun hubungan sosialnya.

Pratiwi, 2016 (dalam Ainun, 2020) menyebutkan dalam hubungan sosial, anak

memerlukan adanya kemampuan interaksi sosial yang baik, kemampuan

interaksi sosial tersebut nantinya akan membantu seseorang dapat berbaur

dengan lingkungannya. Namun jika dilihat dari segi sosial anak, bullying dapat

membuat anak sulit dalam berinteraksi dengan baik di lingkungan sosialnya.

Seperti yang kita ketahui tindakan bullying bukan hal yang langka lagi

terjadi di kalangan remaja terutama di sekolah dan diketahui secara luas

berdampak negatif pada para korban. Perilaku yang tergolong merusak ini

telah menjadi persoalan serius bagi pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2005

Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat (PKPM) Universitas Atmajaya juga

pernah melakukan penelitian dan menemukan beberapa responden pernah

mengalami penindasan berupa tindakan bullying. Akibat yang dialami korban

bullying ini yaitu gangguan psikologis, kejiwaan, kecemasan berlebihan,

ketakutan, depresi, merasa rendah diri, serta merasa tidak berguna bagi

lingkungan sosialnya. Selain itu ada beberapa penelitian lain yang mengungkap

tentang pengaruh ataupun dampak bullying bagi korban bullying yang

dilakukan oleh Darmawan, bahwa secara umum perilaku bullying dikalangan


4

siswa disekolah membahayakan korban serta memikiki efek negatif terhadap

prestasi serta kehidupan pribadi maupun sosial korban (Darmawan, 2017).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi dilapangan yaitu

banyaknya kasus bullying yang terjadi pada anak-anak terutama pada

lingkungan sekolah. Hal tersebut juga terlihat di lokasi tempat peneliti saat

melaksanakan kegiatan PLKPS pada Februari-Mei 2021 di SMP N 17 Kota

Jambi yaitu ketika peneliti masuk ke dalam kelas untuk menggantikan guru

mata pelajaran dalam mata pelajaran bahasa inggris, pada saat itu ada

beberapa siswa yang tampak menyudutkan dan mencemoohi satu teman

sekelasnya karena menjawab pertanyaan dari peneliti saat itu dan itu terjadi

beberapa kali ketika peneliti menggantikan jam pelajaran dikelas itu, selain itu

peneliti juga melihat kasus lain di kelas yang berbeda saat peneliti

melaksanakan layanan BK dikelas tersebut, peneliti memperhatikan ada

beberapa orang siswa yang mengejek seorang siswa dengan mengatakan siswa

itu seperti perempuan dan hal itu juga terjadi hampir setiap peneliti masuk ke

kelas tersebut.

Sejalan dengan fenomena tersebut peneliti kembali melakukan pra

penelitian di SMP N 17 Kota Jambi pada tanggal 24 mei 2022, peneliti

melakukan wawancara dengan guru Bimbingan dan konseling SMP N 17 Kota

Jambi yaitu ibu Restu F.A Napitupulu, S.Pd. Dari hasil wawancara tersebut,

peneliti mendapatkan informasi bahwa masih ada beberapa kasus bullying

yang terjadi di SMP tersebut dalam bentuk bullying verbal, fisik serta

cyberbullying seperti mengejek, melecehkan, serta menghina melalui media


5

sosial. Hal tersebut juga diperkuat dengan bukti yang ditunjukkan Guru BK

dengan kasus bullying terbaru yaitu mengejek, menyudutkan dan melempar

temannya memakai benda berupa botol yang dilakukan oleh sekelompok siswa

diantaranya DV, JN, FT, AD, HN kepada siswa yang berinisial JS. Kasus ini

dipergoki oleh guru PJOK dan langsung dillaporkan kepada guru BK,

kemudian diselesaikan oleh guru BK di ruang BK dengan membuat perjanjian

tidak akan mengulangi kembali. Tentu saja perbuatan tersebut akan

berpengaruh terhadap korban bullying baik pada mental, pendidikan dan

terutama hubungan sosialnya.

Pernyataan dari guru BK di SMP N 17 Kota Jambi yaitu jika kasus bullying

ini terus berlajut akan berdampak ataupun berpengaruh pada siswa korban

bullying terutama pada lingkup sosial siswa salah satunya hubungan sosial

siswa. Siswa korban bullying biasanya lebih menutup diri ataupun isolasi

sosial, ketakutan, tidak percaya diri, pendiam, susah berbaur atau mencari

teman serta pilah pilih dalam berteman. Dari permasalahan diatas maka peneliti

tertarik untuk mengangkat judul proposal skripsi “Pengaruh Bullying

Terhadap Hubungan Sosial Siswa Di Smpn 17 Kota Jambi”.

B. Batasan Masalah

Agar penelitian terfokus pada suatu masalah dan tidak melebar pada

masalah lainnya, maka pada peneliti ini peneliti membatasi masalah pada aspek

sebagai berikut:

1. Bullying yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu tindakan penindasan

atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang atau


6

kelompok siswa yang berkuasa terhadap siswa yang lemah secara terus

menerus.

2. Yang akan menjadi subjek penelitian adalah siswa yang pernah menjadi

korban bullying baik ketika SD ataupun SMP

3. Hubungan Sosial yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu cara

individu bersosiali ataupun berbaur dengan teman sebaya dan

lingkungannya disekolah.

4. Peneliti membatasi subjek penelitian pada siswa kelas VIII di SMPN 17

Kota Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas maka rumusan

masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat bullying yang pernah dialami siswa di SMP N 17

Kota Jambi?

2. Bagaimanakah tingkat hubungan sosial siswa siswa yang pernah

mengalami bullying di SMP N 17 Kota Jambi?

3. Apakah terdapat pengaruh bullying terhadap hubungan sosial siswa di

SMP N 17 Kota Jambi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

diantaranya:

1. Mengukur tingkat bullying yang pernah dialami siswa di SMP N 17

Kota Jambi
7

2. Mengukur tingkat hubungan sosial siswa korban bullying di SMP N 17

Kota Jambi

3. Mengungkapkan pengaruh bullying terhadap hubungan sosial siswa di

SMP N 17 Kota Jambi.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikanmanfaat diantaranya

sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis

1) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk perkembangan

ilmu pengetahuan khususnya bimbingan dan konseling

2) Hasil penelitian ini nanti juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi

peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Secara praktis

1) Bagi peneliti, hasil penelitian ini nanti dapat membuka wawasan dan

menambah pengetahuan bagi peneliti khususnya dapat

mengungkapkan pengaruh bullying terhadap hubungan sosial siswa

di SMP N 17 Kota jambi

2) Bagi sekolah, melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah

satu referensi pengetahuan ataupun masukan dalam permasalahan

yang sama kedepannya di SMP N 17 Kota Jambi.


8

F. Anggapan Dasar

Berdasarkan penelitian terdahulu serta fenomena lapangan yang didapatkan

oleh peneliti, maka anggapan dasar untuk penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bullying merupakan perilaku yang tergolong merusak dan

merugikan korban bullying itu sendiri

2. Hubungan sosial dapat terjalin dengan baik jika terjadi interaksi

yang baik pula antara individu satu dengan individu atau kelompok

lainnya.

3. Bullying merupakan interaksi sosial disosiatif antar siswa.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka hipotesis

penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara

bullying dengan hubungan sosial siswa di SMP N 17 Kota Jambi.

H. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran dari pembaca

khususnya, maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang terdapat pada penelitian

ini diantaranya sebagai berikut:

1. Bullying

Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh beberapa anak

disekolah berupa ancaman fisik ataupun verbal seperti mencela,

mengejek, memukul maupun mengancam seorang siswa korban oleh

beberapa siswa (Kurnia, 2016)


9

2. Hubungan sosial

Hubungan sosial merupakan hubungan diantara manusia yang

saling membutuhkan berupa interaksi baik antar individu maupun

kelompok. Hubungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

hubungan maupun interaksi siswa korban bullying dalam pertemanan

atau pergaulan.

I. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual digambarkan dalam bentuk gambar agar terlihat

permasalahan penelitian dalam kerangka yang utuh,maka kerangka konseptual

penelitian ini di gambarkan sebagai berikut:

X Y
Bullying (Kurnia, 2016) Hubungan sosial (Yanto, 2010)
hubungan sosial adalah hubungan
Perilaku berupa ancaman fisik
antara individu dengan individu,
ataupun verbal seperti mencela, Rxy
individu dengan kelompok, dan
mengejek, memukul maupun
kelompok dengan kelompok dalam
mengancam dan lain sebagainya.
kehidupan sehari-hari, dimana
kegiatan apapun yang dilakukan
saling mempengaruhi.

Gambar 1. Kerangka konseptual

Keterangan:

= Variabel X (Bullying)

= Rxy (Pengaruh)

= Variabel Y (Hubungan Sosial)


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Bulliying

1. Pengertian Bullying

Kata bullying berasal dari bahasa inggris, yaitu dari kata bull yang berarti

banteng yang senang menyeruduk kesana kemari. istilah ini akhirnya

diambil untuk menguraikan suatu tindakan destruktif. Sedangkan menurut

kamus besar bahasa indonesia (KBBI) istilah bullying merupakan padanan

kata dari perundungan. Perundungan berasal dari kata rundung yang

memiliki arti mengganggu, mengusik terus-menerus, menyusahkan.

Perundungan berarti proses, cara, perbuatan merundung yang dapat

diartikan sebagai seseorang yang menggunakan kekuatan untuk menyakiti

atau mengintimidasi orang-orang yang lebih lemah dari pelaku perundungan

(Sripurwaningsih, 2017).

Olweus dalam mendefinisikan bullying adalah perilaku negatif seseorang

atau lebih kepada korban bullying yang dilakukan secara secara berulang-

ulang dan terjadi dari waktu ke waktu. Bullying juga melibatkan kekuatan

dan kekuasaan yang tidakseimbang, sehingga korbannya berada dalam

keadaan tidak mampu mempertahankandiri secara efektif untuk melawan

tindakan negatif yang diterima korbanTrevi & Respati, 2010 (dalam

Agusti,2020).

Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh beberapa anak

disekolah berupa ancaman fisik ataupun verbal seperti mencela, mengejek,

memukul maupun mengancam seorang siswa korban oleh beberapa siswa

9
10

(Kurnia, 2016). Perilaku bullying merupakan tindakan yang dilakukan

secara berulang kali oleh seseorang anak yang lebih kuat terhadap anak

yang terlihat lemah baik secara fisik maupun psikisnya yang biasanya

berdampak serius pada korban bullying baik dalam pendidikan, mental

maupun hubungan sosialnya (Pujtiastami, 2020).

Bullying menurut Ken Rigby bullying adalah serangkaian tindakan

negatif dan manipulative yang sering dilakukan oleh satu atau lebih orang

terhadap orang lain atau lebih selama periode waktu tertentu yang

mengandung dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan.Kata bullying

berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari bull yang berarti banteng yang suka

mengelak di sini sana. Dalam Bahasa Indonesia, secara etimologi kata bully

berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah (Zakiyah,2017).

Remaja kebanyakan mengikuti tren yang dilakukan temannya, di mana

remaja mencoba untuk menonjol sebagai individu dan sebagaianggota

kelompok sosial tertentu. terkadang kelompok superior menunjukkan

identitas mereka sebagai kelompok dan pribadi yang bersikap seperti

kekerasan, baik fisik maupun verbal yang disebut bullying (Mintasrihadi et

al., 2019). Korban bullying biasanya adalah mereka yang lemah secara fisik

dibandingkan temannya kemudian mereka mendapatkan perlakuan yang

tidak wajar dari kelompok teman sebaya seperti penyerangan fisik,

psikologis maupun verbal (Kurnia, 2016).


11

2. Macam-macam bullying

Fauziah (2016) dalam Yuliana(2020) menyatakan ada dua bentuk

tindakan bullying diantaranya :

a. Perilaku bullying. Bullying fisik merupakan suatu tindakan yang

berkaitan dengan hal yang dilakukan pelaku kepada korban

denganperbuatan memukul, mengunci, menendang, mengintimidasi

menggigit, menarik rambut korban di suatu tempat dengan cara

menonjok, mencakar , mendorong, meludahi, mengitari dan merusak

kepemilikan korban. Bullying fisik mudah dibuktikan dan jika

perlakuan ini berlebihan bisa membuat pelaku menjadi seorang

pembunuh.

b. Perilaku bullying secara non fisik dibagi dalam dua bentuk

diantaranya bullying verbal dan non-verbal. Bullying verbal biasanya

dilakukan oleh pelaku dengan tindakan mengancam, berkata yang

tidak wajar terhadap korban, pemalakan terhadap korban,

menyebarluaskankekurangan korban. Bullying non-verbal bertindak

seperti mengasingkan korban dalam pertemanan, menakutikorban

serta melakukan kasar seperti memukul, menendang,melakukan

hentakan mengancam kepada korban, memberikan muka mengancam.

Ada 3 macam bullying yang dipaparkan oleh Kurnia (2016),

diantaranya:

a. Fisik, tindakan yang mengancam dengan mengenai fisik seperti

memukul, menampar, mengeroyong dan lain sebagainya


12

b. Verbal, tindakan yang berkaitan dengan bahasa tubuh manusia seperti

mengolok, menghina, mengejek dan lain sebagainya.

c. Psikologis, yang berkaitan dengan hal psikologis seperti

mengintimidasi, mengucilkan, mengabaikan dan lain sebagainya.

Selain bentuk bullying diatas, Hymel , Nickerson, & Swearer dalam

Janatung (2018) menjelaskan ada satu tambahan bentuk bullying yaitu

Cyberbullying merupakan bentuk bullying zaman sekarang yang dilakukan

melalui media elektronik ataupun media sosial seperti computer,

handphone, internet, dan media sociallainnya. Perlakuan bullying tersebut

dapat berupa tulisan, gambar maupun video yang bertujuan untuk

mengintimidasi, menakuti dan juga menyakiti korban.

3. Ciri-ciri bullying

Dina Amalia(2010) dalam Yuliana (2020) menyebutkan ada beberapa

ciri-ciri bullying diantaranya:

 Bullying dilakukan oleh seseorang atau kelompok (geng) yang

bertujuan untuk membuat korbannya tidak dapat memperthankan

dirinya.

 Bullying merupakan tindakan agresif yang dilakukan berkali-kali

 Bullying menyebabkan perasaan tidak nyaman dan tidak senang pada

seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu tertentu.

4. Faktor yang mempengaruhi bullying

Chahyani menjelaskan bahwa orang-orang yang melakukan tindakan

bullying biasanya memiliki pengontrolan emosi yang kurang baik, sebab


13

mereka akan melampiaskan kemarahannya kepada mereka yang lemah.

Bullying ataupun perundungan bisa terjadi akibat dari lingkungan. Dalam

kondisi tertentu, anak-anak mungkin ingin bergaul dengan kelompok teman

sebaya sayangnya bullying adalah ciri khas kelompok tersebut. Kurnia

(2016) memaparkan faktor penyebab bullying diantaranya:

a. Faktor keluarga

Keluarga merupakan pendidikan utama bagi anak, jika lingkungan

dalam keluarga baik maka anak akan bersikap baik begitupun

sebaliknya. Biasanya anak jika melihat dilingkungan keluarganya

melakukan tindakan bullying maka anak juga akan terdorong

melakukan hal yang sama.

b. Faktor sekolah

Jika pihak sekolah mengabaikan tindakan bullying ini, maka besar

kemungkinan kasus bullying ini akan terus terjadi. Biasanya tindakan

bullying di sekolah ini siswa terinspirasi dari hukuman yang bersifat

tidak membangun kepada siswa sehingga kurangnya sikap

menghargai dan menghormati sesama.

c. Faktor kelompok sebaya

Selain lingkungan keluarga dan sekolah, anak sering berinteraksi

dengan teman sebaya nya. Terkadang anak terdorong melakukan

tindakan bullying untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk

dalam kelompok tertentu dan disegani dalam kelompoknya.

5. Contoh tindakan bullying


14

Kurnia (2016) menyatakan bahwa korban bullying biasanya adalah

mereka yang lemah secara fisik dibandingkan temannya kemudian mereka

mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dari kelompok teman sebaya

seperti penyerangan fisik, psikologis maupun verbal. Adapun contoh

tindakan bullying diantaranya:

 Menyisihkan seseorang dari pergaulan

 Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya

 Mengintimidasi atau mengancam korban

 Melukai secara fisik

 Dan lain sebagainya

6. Dampak bullying

Kurnia (2016) menyebutkan bahwa ada beberapa dampak dari bullying,

diantaranya:

 Depresi

 Kurang percaya diri

 Terisolasi

 Penyendiri

 Turunnya prestasi akademik

 Mencoba bunuh diri

Mintasrihardi, et al (2019) menyatakan bahwa dampak bullying korban

bullying menarik diri dari lingkungan pergaulan, merasa depresi, dan bunuh

diri dan bagi pelaku menyebabkan pelaku berwatak keras, tidak memiliki

empati, dan emosi yang tidak terkontrol, prestasi rendah, merokok,


15

menggunakan narkoba, tindakan anarkis seperti tawuran, bolos sekolah,

menentang orang tua atau guru dan lain-lain.

Korban bullying cenderung merasa takut, cemas, dan memiliki self

esteem yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak menjadi

korban bullying.Menurut Frey & Carlock, 1984(dalam Agus, 2013)

menyebutkan self esteem merupakan evalusasi terhadap konsep diri yaitu

suatu keyakinan yang kita miliki dan sering disebut harga diri.Duncan

dalam aluedse(dalam Yuliana, 2010)juga menyatakan bila dibandingkan

dengan anakyang tidak menjadi korban bullying, korban bullying akan

memiliki self esteem yang rendah, kepercayaan diri rendah, penilaian diri

yang buruk, tingginya tingkat depresi,kecemasan, ketidakmampuan,

hipersensitivitas, merasa tidak aman, panic dan gugupdi sekolah,

konsentrasi terganggu, penolakan oleh rekan atau teman.

7. Pencegahan bullying

Priyatna mengungkapkan upaya untuk mencegah bullying didalam sekolah

bisa diterapkan program antibullying seperti: melakukan sosialisasi tentang

bullying oleh pihak sekolah, menciptakan suasana yang hangat dan terbuka,

membuat aturan baku tentang bullying. Selain itu, orang tua dan guru dapat

membantu siswa yang sedang terlibat konflik dengan cara memberikan

mereka bimbingan dan pengarahan.


16

B. Hubungan sosial

1. Pengertian Hubungan sosial

Yanto (2010) mengartikan hubungan sosial adalah hubungan antara

individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan

kelompok dalam kehidupan yang saling mempengaruhi. Pada dasarnya

manusia adalah makluk yang tidak bisa hidup sendiri dan pastinya

membutuhkan orang lain.

Soekanto, 2013 menyatakan bahwa kehidupan bermasyarakat merupakan

proses kehidupan seseorang dalam bersosialisasi yang didalamnya terjadi

proses-proses sosial. Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat

dilihat apabila para individu dan kelompok saling bertemu dan menentukan

sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau terjadinya pengaruh

timbal balik antar satu sama lainnya.

Syamsu mengemukakan bahwa hubungan sosial yaitu suatu cara seorang

individu untuk menyesuaikan dirinya terhadap norma-norma kelompok,

moral, dantradisi, bergabung menjadi satu kesatuan yang saling berinteraksi,

berkomunikasi dan bekerja sama (Yusuf, 2008 dalam Suriatie, 2018)

Candra, 2016 (dalam Suryadewi, 2020) mengemukakan bahwa

dalamhubungan sosial ada 3 hal inti diantara aksi, interaksi dan

transaksi.Hubungan sosial bisa terjadi dengan minimal adanya interaksi

timbal balik.

Joan et all, (2018) dalam Indah Purnamasari (2021) menyatakan

hubungan sosial merupakan interaksi yang terjalin antar individu, individu


17

dengan kelompok, dan antar kelompok. Unsur-unsur yang terdapat dalam

proses hubungan sosial antara lain terdapat interaksi, memiliki tujuan

tertentu, dan berlangsung dalam masyarakat. Adapun tujuan seseorang

melakukan hubungan sosial antara lain menjalin persahabatan, hubungan

usaha, ataupun melakukan kerjasama.

Hubungan yaitu hal yang terjadi ketika dua orang yang saling

mempengaruhi dan saling bergantung satudengan yang lainnya. Menurut

Tams Jayakusuma, 2001 (dalam Suriani, 2018) hubungan sosial adalah

suatu kegiatan tertentu yang membawa akibat kepada kegiatan yang

menentukan atau menggambarkan suatuobyek tertentu yang membawa

dampak atau pengaruh terhadap objek lainnya.

Hubungan sosial siswa berkembang melalui rasa ingin tahu tentang

semua hal di dunia di sekitar mereka. Dalam perkembangannya, setiap

siswa ingin mengetahui bagaimana memiliki hubungan yang baik dan aman

dengan dunia di sekitar mereka, baik secara fisik maupun sosial. (Putri Ayu,

2018)

Jadi bisa disimpulkan bahwa hubungan sosial adalah interaksi sosial

yang ada kegiatan dilakukan secara terencana mengaitkan kepentingan

pribadi dengan orang lainpakah itu individu dalam kelompok atau kelompok

antar kelompok,langsung atau tidak langsung menciptakan rasa saling

pengertian dan kerjasama untuk timrekan (Indah Purnamasari, 2021) .

2. Bentuk-bentuk hubungan Sosial

Yanto (2010) menyatakan ada 2 bentuk hubungan sosial diantaranya:


18

a. Hubungan sosial asosiatif

Yanto (2010) menyatakan bahwa hubungan sosial yang asosiatif

merupakan hubungan sosial yang dilakukan oleh manusia mengarah ke

bentuk asosiasi ataupun persatuan, bersekutu atau saling mengikat.

Hubungan sosial asosiatif bersifat saling setuju, atau saling memahami

antar individu yang satu dengan individu yang lain yang artinya

mengarah kepada hubungan yang positif. Yanto (2010) juga

menyebutkan bahwa hubungan sosial asosiatif terdiri dari : kerjasama,

akomodasi, dan asimilasi

1. Kerja sama

Kerjasama dilakukan antara individu atau kelompok orang untuk

mencapai satu atau lebih tujuan bersama. tanpa kerjasama tidak akan

ada osialisasi yang sempurna dan sebaliknya jika terjalinkerjasama

yang baik akan membangun hubungan sosial dinamis (Soekanto,

2013).

2. Akomodasi

Akomodasi adalah cara untuk menyelesaikan konflik. Tujuan

akomodasi adalah untuk mengurangi konflik yang timbul dari

pemahaman yang berbedapecahnya konflik, sementara atau

kontemporer (Soekanto,2013).

3. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang maju, ditandai dengan upaya

untuk mengurangi perbedaan ada di antara individu atau kelompok


19

manusia, tetapi juga upaya untuk meningkatkan kesatuan Tindakan,

Sikap, dan mempertimbangkan kepentingan dan tujuan bersama

(Soekanto,2013).

b. Hubungan sosial disosiatif

Hubungan sosial disosiatif merupakan hubungan sosial yang

mengarah kepada bentuk pertentangan atau konflik. Yanto (2010)

menyebutkan hubungan sosial disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk

yaitu: persaingan, kontravensi, pertentangan atau konflik.

1. Persaingan

Persaingan merupakan proses sosial individu atau kelompok

manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang

kehidupan yang menjadi perhatian umum (Soekanto,2013).

2. Kontravensi

Kontraversi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada

antara persaingan dan pertikaian. Kontroversi ini ditandai oleh gejala

ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan

perasaan, baik dalam bentuk sesuatu yang disembunyikn maupun

kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang

(soekanto,2013).

3. Konflik

Pertentangan terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan tertentu

antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat


20

yang lain. perbedaan itu meliputi emosi, unsur-unsur kebudayaan,

pola perilaku dan perbedaan lainnya (soekanto,2013).

3. Macam-macam hubungan sosial

Nurjaman (2018) menyatakan bahwa terdapat tiga macam hubungan

sosial diantaranya sebagai berikut:

a. Hubungan antara individu dan individu

Disini individu memberi pengaruh,rangsangan, atau stimulus

kepada individu yang lainnya. Kemudian individu yang mendapat

pengaruh memberikan rekasi, tanggapanatau respon. Hubungan antara

individu dan individu bisa dalam bentuk berjabat tangan, saling

menegur, atau mungkin bertengkar.

b. Hubungan antara individu dan kelompok

Hubungan antara individu dan kelompok dapat dilihat pada

seorang guru ketika mengajar di dalam kelas. Hubungan ini

menunjukkan tentang kepentingan individuberhadapan dengan suatu

kelompok.

c. Hubungan antara kelompok dan kelompok

Bentuk hubungan antara kelompok dan kelompokmenunjukkan

tentang individu dalam kelompok yang menunjukkan satu kesatuan,

berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok yang lain.

Sebagai contoh yaitu anggotakegiatan belajar sambil bermain bekerja

sama dengan anggota darikegiatan belajar sambil bermain lain.

4. Faktor yang mempengaruhi hubungan sosial


21

Ali dan Asroi, 2005 (dalam Suriatie, 2018) menyatakan bahwa

perkembangan hubungan sosial bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

 Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan

pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk

perkembangan sosialnya.

 lingkungan sekolah

Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang

normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam

masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang.

 lingkungan masyarakat

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status

kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat

5. Dampak hubungan hubungan sosial

Hubungan sosial yang terjalin umumnya memberikan dampak positif dan

negatif terhadap siswa. Hubungan sosialantar siswa seharusnya berjalan

dengan baik, karena hubungan sosial memberikan pengaruh motivasi

terhadap dirinya. Santrock 2007( dalam Suryadewi, 2020) menyebutkan

bahwa hubungan sosial yang terjalin dapatmempengaruhi prestasi dan

motivasi sosial siswa. Banyak siswa yang mengalami perubahan

sikapkarena teman-temannya di kelas memiliki sikap positif yang dapat

ditiru dalam pergaulan sehari-hari.


22

Dampak rendahnya hubungan sosialbiasanya siswa kesulitan untuk

menjalin hubungan sosial yang bisa mengakibatkansiswa sulit memperoleh

informasi, tidak mempunyai teman dalam hal bermain maupun untuk diajak

bertukarpendapat dalam belajar, serta bisa membuat siswa terkucilkan dari

kelompoknya karena dinilai sebagai individu yang acuh takacuh. Selain itu

dapat menimbulkan masalah bagi siswa tersebut dalammengembangkan

potensi yang dimilikinya, selanjutnya dapat mempengaruhi prestasinya

disekolah. Dengan begitu, secara tidak langsung siswa tersebut tidak mampu

menunjukkan keterampilan sosial dirinya (Suriatie, 2018).

6. Manfaat hubungan sosial

Manfaat hubungan sosial untuk siswa yaitu mereka bisa bekerjasama

dengan orang lain, belajar menghargaiorang lain, bisa menyelesaikan

masalah,menambah perteman dan pengalaman,membentuk suatu budaya

baru dalampergaulan serta menciptakan persaingan positif bagi kehidupan.

Selain itu, Agus (2013) menyebutkan ada beberapa manfaat hubungan sosial

diantaranya:

a. Skema sosial, yaitu pemahaman karakteristik dan kategori orang lain

b. Sosialisasi, yaitu mengenal nilai, keyakinan, budaya, agama, dan lain

sebagainya dari orang lain.

c. Perbandingan sosial positif, yaitu menggunakan orang lain sebagai

pembanding untuk menilai diri sendiri

d. Refleksi terhadap reaksi orang lain


23

C. Pengaruh Bullying terhadap Hubungan sosial

Kurnia (2016:3) menyatakan bahwa korban bullying atau victim adalah

seseorang yang berulang kali mendapatkan perlakuan agresi dalam kelompok

sebaya baik dalam serangan fisik, verbal maupun psikologis. Salah satu faktor

penyebab terjadinya tindakan bullying adalah teman sebaya. Teman sebaya

merupakan tempat anak membangun hubungan sosial baik dalam sekolah

ataupun sekitar rumah. Dalam pertemanan, terkadang mereka terdorong untuk

melakukan tindakan menyimpang seperti bullying dengan tujuan agar mereka

diakui dalam kelompok tertentu.

Bullying sering terjadi pada kehidupan sehari-hari terutama pada siswa di

lingkup sekolah. Biasanya bullying terjadi karena adanya rasa tidak suka dan

ingin menjatuhkan orang lain. Disekolah siswa dituntut untuk saling

berinteraksi, berbaur, bekerja sama serta berinteraksi dengan teman sebaya,

dengan begitu tidak jarang terjadinya tindakan bullying baik bersifat fisik,

verbal ataupun psikologis. Santrock 2007 (dalam Suryadewi, 2020)

menyebutkan bahwa hubungan sosial yang terjalin dapat mempengaruhi

prestasi dan motivasi sosial siswa. Banyak siswa yang mengalami perubahan

sikap karena teman-temannya di kelas memiliki sikap yang dapat ditiru dalam

pergaulan sehari-hari. Hal penting dalam hubungan sosial yaitu adanya proses

ataupun proses timbal balik. Berdasarkan penjelasan diatas, maka perilaku

bullying dapat memberikan dampak yang negatif bagi anak seperti malu, ingin

menyendiri, dan merasa terisolasi dari pergaulan. Hal tersebut dapat

mengganggu perkembangan lingkungan sosial anak. Dengan demikian dapat


24

disimpulkan bahwa perilaku bullying berpengaruh terhadap hubungan sosial

(Rizki Nurkhalifah, 2018).

D. Penelitian Relavan

1. Penelitian 1 dari Skirpsi Nadiah Nur Husnina Hasim (2021) Yuliana (2020)

Universitas Muhammadiyah Malangdengan judul Pengaruh Bullying

Terhadap Kemampuan Self Disclosure Pada Mahasiswa. Berdasarkan

penelitian yang dilakukannya bahwaHasil penelitian menunjukkan adanya

pengaruh yang kuatantara Bullying Verbal yang terjadi di lingkungan

sekolah terhadap perkembanganperilaku siswa MTs Karangmangu

kecamatan Krangkeng kabupaten Indramayu,hal tersebut dibuktikan dengan

data hasil pengolahan statistik diperoleh koefisienkorelasi 0,748, setelah

dikonfirmasikan dengan korelasi maka dinyatakan korelasiyang kuat. Dan

pada uji koefesien determinasi diperoleh nilai 56%, hal inimenunjukkan

bahwa pengaruh bullying verbal di lingkungan sekolah

terhadapperkembangan perilaku siswa MTs Karangmangu kecamatan

Krangkengkabupaten Indramayu sebesar 56% dan sisanya yaitu 44%

dipengaruhi oleh faktorlain.

2. Penelitian 2 skripsi oleh Ainun Pudjiastami (2020) dari Universitas Bosowa

Makassar dengan judul Hubungan Perilaku Bullying Dengan Kemampuan

Interaksi Sosial Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota Makassar. Tingkat

perilaku bullying pada siswa sekolah dasar dikota Makassar rata-rata berada

dalam kategori sedang, dengan nilai persentase 149 (41%). Dalam kategori

ini dapat diartikan bahwa siswa yang individu yang melakukan tindakan
25

seperti menghina menyakiti, mengejek, dan mempermalukan orang lain

tanpa disadari oleh sebagian siswa yang melakukan hal tersebut termasuk

dalam perilaku bullying secara verbal. Tingkat kemampuan interaksi sosial

pada siswa sekolah dasar dikota Makassar rata-rata berada dalam kategori

sedang, dengan nilaipersentase 41%. Hipotesis yang menyatakan ada

hubungan antara perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa

sekolah dasar dikota Makassar dengan arah negatif. Artinya semakin tinggi

perilaku bullying terjadi maka semakin rendah kemampuan interaksi sosial

siswa.

3. Penelitian 3oleh Sri Dewi Ani & Tati Nurhayati (2019) dari IAIN Syekh

Nurjati Cirebon dengan judul Pengaruh Bullying Verbal Di Lingkungan

Sekolah Terhadap Perkembangan Perilaku Siswa. dengan hasil

penelitian bahwa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Bullying terhadap kemampuan SelfDisclosure pada Mahasiswa. Metode ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknikpengambilan sampel

purposive sampling, subjek penelitian adalah 150 Mahasiswa dengankriteria

pernah menjadi korban bullying. Data dikumpulkan dengan skala Bullying

dan skalaSelf Disclosure. Uji analisis regresi linier sederhana menjelaskan

bahwa terdapat pengaruhpositif signifikan bullying terhadap kemampuan

self disclosure pada mahasiswa (R=0,R²=0,11, p=0,05)

Perbedaan dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu :

1. Penelitian 1 dari Skirpsi Nadiah Nur Husnina Hasim(2021) Yuliana (2020)

Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul Pengaruh Bullying


26

Terhadap Kemampuan Self Disclosure Pada Mahasiswa membahas tentang

pengaruh Bullying terhadap kemampuan Self Disclosure atau bisa disebut

pengungkapan diri dengan sampel penelitian yaitu mahasiswa, sedangkan

penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu akan membahas pengaruh dari

bullying terhadap hubungan sosial dengan sampel penelitian yaitu siswa

SMP.

2. Penelitian skripsi oleh Ainun Pudjiastami (2020) dari Universitas Bosowa

Makassar dengan judul Hubungan Perilaku Bullying Dengan Kemampuan

Interaksi Sosial Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota Makassar.Penelitian ini

memaparkan dan meneliti hubungan antara bullying dengan kemampuan

interaksi sosial siswa. Perbedaan penelitian yaitu penelitian ini meneliti

hubungan antara bullying dengan interaksi sosial sedangkan penelitian yang

peneliti lakukan yaitu memaparkan pengaruh dari bullying terhadap

hubungan sosial siswa.Selain itu, subjek yang berbeda yaitu penelitian ini

dengan subjek siswa SD sedangkan subjek penelitian yang peneliti lakukan

yaitu siswa SMP, jenis penelitian juga berbeda, namun sama-sama

membahas bullying dan interaksi sosial.

3. Penelitian oleh Sri Dewi Ani & Tati Nurhayati (2019) dari IAIN Syekh

Nurjati Cirebon dengan judul Pengaruh Bullying Verbal Di Lingkungan

Sekolah Terhadap Perkembangan Perilaku Siswa lebih terfokus pada

pengaruh bullying verbal terhadap perkembangan perilaku siswa, sedangkan

penelitian yang akandilakukan peneliti yaitu Pengaruh bullying secara

umum, selain itu penelitian ini mengarah pada perkembangan perilaku siswa
27

sedangkan penelitian yang peneliti lakukan mengarah pada hubungan sosial

siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sutja dkk (2017:62) pendekatan kuatitatif biasanya

bersifat menguji teori, menggunakan instrument (angket), mengolah data

berdasarkan angka-angka atau penjumlahan untuk mengambil kesimpulan

secara deduktif atau dari umum ke khusus. Menurut Sugiono (2012:14)

metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini menggunakan metode expost-facto. Menurut Sutja

dkk penelitian expost-facto adalah penelitian yang mengukur tentang akibat

suatu perlakuan yang tidak dilakukan oleh peneliti, tetapi telah ada sedemikian

rupa yang mungkin dilakukan oleh pihak lain (2017:63). Oleh karena itu,

penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh bullying terhadap

hubungan sosial siswa di SMP N 17 Kota Jambi.

26
27

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan ruang lingkup, wilayah, atau tempat keberadaan dari

karakteristik subjek yang diteliti dan yang akan disimpulkan nantinya.

Menurut Sutja, dkk (2017:64) mengungkapkan bahwa populasi merupakan

wilayah atau ruang lingkup keberadaan subjek penelitian dan kemudian

akan disimpulkan. Senada dengan pendapat tersebut, Sugiyono (2012:117)

mengungkapkan bahwa populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah keseluruhan individu atau objek penelitian yang diduga

memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas VIII yang pernah menjadi korban bullying terdiri dari

kelas VIII A-I yang berjumlah 48 siswa dari 329 siswa.


28

Tabel 1 Rincian Jumlah Populasi

No Populasi
Kelas Jumlah siswa Total
populasi
1. VIII A 37 7
2. VIII B 36 3
3. VIII C 36 4
4. VIII D 37 0
5. VIII E 36 10
6. VIII F 37 4
7. VIII G 37 6
8. VIII H 37 7
9. VIII I 36 7
Jumlah 329 Siswa 48

2. Sampel

Menurut Sugiono (2012:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel pada

penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah sampel yang dilakukan

dengan perhitungan intrapolasi yang berpedoman pada kategori Sutja dan

populasi diperkiraan homogen, karena merupakan siswa pada satu sekolah

dengan tingkat kelas yang sama. Teknik pengambilan sampel adalah total

sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan jumlah populasi. Alasan memilih total sampling karena menurut

sugiono jumlah populasi yang kurang dari 100 maka seluruh populasi

dijadikan sampel penelitian. Jadi sampel yang diambil dari penelitian ini

adalah sebanyak 48 siswa kelas VIII yang pernah mengalami bullying.


29

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan atribut atau sifat atau nilai dari seseorang, suatu obyek,

atau aktivitas yang memiliki variasi tertentu yang kemudian ditetapkan untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya oleh peneliti (Sugiyono,

2012:60). Dalam peneltian ini melibatkan dua jenis variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen atau yang biasa disebut dengan variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya

variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono, 2012:61). Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel independen adalahBullying (X).

2. Variabel Dependen atau yang biasa disebut dengan variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibatkarena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependen adalah Hubungan Sosial Siswa (Y).

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian terdapat dua jenis data yaitu data primer dan sekunder.

Jenis data merupakan gambaran tentang bentuk data yang akan dihimpun

(Sutja et al., 2017:73). Jenis data yang diambil dalam penelitian ini

merupakan data sekunder yang berarti data diambil melalui perantara atau

pihak yang telah mengumpulkan data tersebut sebelumnya, dalam hal ini

adalah Guru Bimbingan dan konseling.


30

2. Sumber Data

Sumber data merupakan obyek yang memberikan keterangan atau

informasi yang dibutuhkan terkait penelitian yang dilakukan. Sumber data

pada penelitian ini adalah guru Bimbingan dan konseling di SMP N

17KotaJambi.

E. Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Menurut Esterberg 2002 (dalam Sugiono, 2012) mendefinisikan

wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. Ada 3 macam wawancara diantaranya :

1. Wawancara terstruktur

Digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti telah

mengetahui pasti informasi yang akan diperoleh.

2. Wawancara semiterstruktur

Wawancara semi terstruktur yaitudimana pelaksanaan wawancara

tersebutpeneliti menyiapkan pertanyaan hanya berupa point-point

penting saja lalu selanjutnya dijabarkan oleh narasumber.

3. Wawancara tak berstruktur

Merupakan wawancara yang bebas dimana tidak menggunakan

pedoman dalam melaksanakan wawancara.


31

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis wawancara semi

terstruktur dimana pelaksanaan wawancara tersebut peneliti

menyiapkan pertanyaan hanya berupa point-point penting saja lalu

selanjutnya dijabarkan oleh narasumber. Tujuannya yaitu agar

narasumber lebihbebasdan terbuka dalam menjelaskan

permasalahan.wawancara yang dilakukan yaitu partisipan diminta untuk

lebih mengutarakan pendapat, dilakukan kepada para informan yaitu

guru bimbingan dan konseling di SMP N 17 Kota jambi.

b. Angket (Kuesioner)

Sugiyono (2012:199) menyebutkan bahwa angketatau kuesioner

merupakan teknik pengumpulan datayang dilakukan dengan

memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Tabel 2 Kisi-Kisi Angket Bullying

Variabel Indikator Deskriptor No Item Jumlah


+ -
Dipukul - 1 1
Ditampar 4 20 2
Bullying Fisik Didorong 25 2 2
Diperas 3 17 2
Dikroyok - 5 1
Diganggu 6 11 2
Dimaki 8 18 2
Bullying Bullying Dihina 28 7 2
Verbal Difitnah 10 24 2
Disoraki 19 9 2
Diancam 14 12 2
Diberi julukan 15 13 2
Dipeloloti 18 - 1
Dikucilkan 21 30 2
Bullying Dipermalukan 22 27 2
32

Psikologis Dipandang sinis 26 29 2


Diteror 32 23 2
Dicibir 31 33 2
Total 33

Tabel 3Kisi-Kisi Angket Hubungan Sosial

Variabel Indikator Deskriptor No Item Jumlah

+ -

Kerja sama 1 12,14, 4

Hubungan 19

Sosial Asosiatif Akomodasi 2,10 11,18 4

Asimilasi 3,6,16 9,13 5

Akulturasi 4 15,24 3

Persaingan 5,7,30 8,17, 6

Disosiatif 29

Kontraversi 20,23 21,25 4

Konflik 22,27 26,28 4

Jumlah 30

2. Skala Pengukuran

Skala yang digunakan pada angket atau kuesioner penelitian ini

menggunakan model skala likert dengan lima alternatif jawaban (selalu,

sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah) (Sutja et al., 2017:77).


33

Tabel 4 Penilaian Skala Likert

Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable

SELALU 4 0
SERING 3 1
KADANG-KADANG 2 2
JARANG 1 3
TIDAK PERNAH 0 4

F. Teknik Analisis Data

1. Validitas Instrumen

Instrumen dapat dikatakan valid apabila objek diukur menggunakan alat

yang sesuai, cocok, tepat, dan cermat (Sutja et al., 2017:80). Uji validitas

dilakukan untuk melihat ketepatan instrumen yang akan digunakan dalam

penelitian.Untuk mengukur validitas instrumen peneliti menggunakan

validitas logis. Validitas logis merupakan validitas yang digunakan untuk

menunjukkan bahwa instrumen sesuai secara konseptual untuk mengukur

objek yang akan diteliti.Validitas logis dapat dilakukan melalui

pertimbangan ahli (Sutja et al., 2017:80).

Untuk melihat validitas instrumen, peneliti melakukan uji coba angket

penelitian di SMP N 07 Muaro Jambi. Selanjutanya peneliti melakukan

analisis data menggunakan SPSS 2.4, data dapat dikatakan valid jika

memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai r hitung > r tabel, maka item soal dalam kuisioner dinyatakan

valid.
34

b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item soal dalam kuisioner dinyatakan

tidak valid

Uji coba instrumen dilakukan kepada 30 orang siswa atau responden

dengan nilai r tabel 0,3494 sehingga didapat hasil pada variabel X terdapat

33 item yang valid dan 3 item yang tidak valid sedangkan pada variabel Y

terdapat 30 item valid dan 6 item tidak valid

2. Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah instrument yang

disusun benar. Teknik yang digunakan adalah analisis Alpha Cronbach

dimana formulai ini dapat digunakan untuk menganalisis item yang

memiliki lebih dari 2 (dua) alternatif jawaban (Sutja et al., 2017:92).

Analisis reliabilitas instrumen dengan Alpha Cronbach dapat dilakukan

secara manual ataupun menggunakan program SPSS. Kriteria yang

digunakan untuk menentukan reliabilitas suatu intrumen menurut Alpha

Cronbach, sebagai berikut:

a. Jika nilai Alpha Cronbach (r) = 0,70, maka instrumen dinyatakan

reliabel

b. Jika nilai Alpha Cronbach (r) = 0,70, maka instrumen dinyatakan tidak

reliabel

Setelah dilakukan uji reliabitas peneliti melakukan analisis dengan

menggunakan SPSS 24. Instrumen yang digunakan dapat dikatakan reliabel

jika r hitung Alpha Cronbach ≥ 0,70. Hasil analisis dari spss yang dilakukan

dengan responden berjumlah 48 orang siswa maka didapatkan hasil pada


35

variabel X diperoleh Alpha Cronbach 0.879 ≥ 0,70. Sedangkan pada

variabel Y diperoleh Alpha Cronbach 0.901 ≥ 0,70.

3. Uji Analisis Data

a. Persentase dengan Formula C

Keterangan :

p = persentase yang dihitung

fb = jumlah bobot dari frekuensi data yang diperoleh

n = banyaknya data/subjek

i = banyaknya item/soal

bi = bobot ideal

b. Uji Normalitas Data

Menurut Sutja, dkk (2017:208) Uji normalitas dilakukan untuk

mendapatkan kepastian apakah data mempersyaratkan distribusi

normal sehingga dapat ditetapkan dengan teknik statiktik. Uji normalitas

menggunakan alat uji satu sampel Kolmogorov Smirnov (K-S), yaitu

suatu alat uji Goodness of Fit yang dilaksanakan dengan

membandingkan skor observasi dengan satu sebaran teoritis tertentu

bantuan SPSS statistik. Uji (K-S) menetapkan apakah skor-skor

dalam sampel dapat dianggap berasal dari populasi yang sama dengan

distribusi teoritis tertentu. Penelit i mengelola data melalui program

SPSS, maka criteria menentukan normal tidaknya kurva mempedomani


36

pengujian signifikansi asymtotik (asymp. Sig.) 0,05.Data dianggap

normal apabila memenuhi criteria sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikan yang diperoleh ≥0,05 maka data berdistribusi

normal.

b) Jika nilai signifikan yang diperoleh ≤ 0,05maka data tidak

berdistribusi normal.

c. Uji Linealitas Data

Uji linearitas dilakukan untuk menganalisis apakah kedua variabel

memiliki keterkaitan yang searah atau tidak. Menurut Sutja,dkk

(2019:216) Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan yang linier antara variable bebas dengan variable terikat. Uji

linearitas hanya dapat dilakukan untuk penelitian korelasi dan pengaruh.

Uji linearitas dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS statistik.

Dengan dasar pengambilan keputusan dilihat dari tabel Anova

terutama nilai signifikan. Asymtotik pada Linearity dan deviation

from linierity untuk mengetahui nilai probabilitas. Output yang dihitung

adalahs ebagai berikut:

1) Dilihat dari nilai signifikansi, antara lain:

a) apabila nilai signifikansi ≤ 0,05, maka data kedua variabel

tidak linier.

b) apabila nilai signifikan ≥ 0,05,maka data kedua variabel

tidak linier
37

2)Dilihat dari nilai F hitung dan F tabel, antara lain:

a) apabila nilai F hitung < F tabel, maka data kedua variable

linier;

b) apabila nilai F hitung > F tabel,maka data kedua variabel

tidak linier

d. Analisis Korelasi Regresi

Analisisregresi pada hakekatnya adalah peningkatan dari koefisien

determinasi dengan cara menaksir pengaruh satu atau beberapa

variable independen (X) terhadap variabel dependen (Y) melalui

persamaan X dan Y dalam kondisi konstan dan kondisi terpengaruh.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana karena

hanya terdapat satu variable bebas dan satu variabel terikat. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana.

Adapun rumus dari analisis regresi sederhana yang digambarkan oleh

Smith dan Sudjana (Sutja et al., 2017:125) adalah:

Y=a+bX
Keterangan:

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

a dan b = konstanta
38

Untuk mencari nilai a dan b pada persamaan regresi adalah (Sutja et al.,

2017:125):

[(∑Y. ∑X2) – (∑X. ∑XY)]


a =
[(N. ∑X2) – (∑X)2]

[N(∑Y) – (∑X. ∑Y)]

b =
[(N. ∑X2) – (∑X)2]

Dalam penelitian ini, uji asumsi statistik dan analisis regresi sederhana

dilaksanakan dengan bantuan program SPSS.

e. Kriteria Penafsiran

Kriteria penafsiran rata-rata dari variabel X dan variabel Y

menggunakan kriteria penafsiran persentase pada aspek kualitas, sebagai

berikut (Sutja et al., 2017:99).

Tabel 5 Kriteria Penafsiran Persentase Variabel X

Klasifikasi Kelas Interval %

Sangat Tinggi ≥ 106 ≥ 80%

Tinggi 80-105 61%-79%

Sedang 54-79 41%-60%

Rendah 28-53 21%-40%

Sangat Rendah ≤ 27 ≤ 20%


39

Tabel 6 Kriteria Penafsiran Persentase Variabel Y

Klasifikasi Kelas Interval %

Sangat Tinggi ≥ 96 ≥ 80%

Tinggi 72-95 60%-79%

Sedang 48-71 40%-59%

Rendah 24-47 20%-39%

Sangat Rendah ≤ 23 ≤ 19%

Kriteria penafsiran dari penelitian yang bersifat pengaruh untuk X

tunggal, sebagai berikut (Sutja et al., 2017:100):

Tabel 7 Kriteria Penafsiran Pengaruh

No Nilai Determinasi Tafsiran

1. 0,00 – 0,04 Sangat Lemah

2. 0,05 – 0,16 Rendah Tapi Pasti

3. 0,17 – 0,49 Cukup Kuat

4. 0,50 – 0,81 Tinggi atau Kuat

5. 0,82 – 1,00 Sangat Tinggi atau Sangat Kuat


41

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Sebaran instrument yang telah diberikan kepada responden selanjutnya akan

dimaknai hasilnya pada bab ini, untuk mengukur kenormalan sebaran data,

kelinieran kedua variabel, serta mengukur pengaruh variabel (X) terhadap

variabel (Y).

Pada bab ini akan dipaparkan beberapa penjelasan mengenai pengolahan-

pengolahan yang telah peneliti lakukan berdasarkan hasil instrument (angket)

yang telah peneliti dapatkan dari siswa sebanyak 48 orang. Yang mana pada

penelitian ini dilakukan untuk mengukur “Pengaruh Bullying Terhadap

Hubungan Sosial Siswa Di SMP N 17 Kota Jambi”. Maka dideskripsikan hasil

penelitian menggunakan bantuan program SPSS V 24. Berikut merupakan

tabel hasil pengisian instrument angket yang telah diolah sebelumnya :

Tabel 8 Deskripsi Data Variabel Bullying (X)

Resp Skor Resp skor Resp skor Resp Skor


S1 94 S13 97 S26 67 S38 91
S2 97 S14 91 S27 59 S39 61
S3 82 S15 100 S28 89 S40 53
S4 61 S16 50 S29 96 S41 61
S5 66 S17 89 S30 63 S42 86
S6 92 S18 73 S31 93 S43 83
S7 100 S19 71 S32 95 S44 60
S8 86 S20 57 S33 55 S45 65
S9 64 S21 96 S34 78 S46 69
S10 54 S22 72 S35 35 S47 66
S11 86 S23 64 S36 57 S48 70
S12 59 S24 60 S37 96 S38 86
Jumlah 3595
Max 100
Min 35
Rata-rata 74,89
42

Data angket variabel Bullying dari 48 orang responden dari 33 jumlah

item angket diperolah skor tertinggi 100, skor terendah 35 dan nilai rata-

rata 74,89. Selanjutnya untuk mengetahui gambaran bullying yang dialami

siswa kelas VIII dapat dilihat dari hasil tabel distribusi persentase bullying

sebagai berikut :

Tabel 9 Distribusi persentase Bullying pada siswa kelas VIII SMP N 17 Kota
Jambi

Skor

No Indikator X Ideal Max Min ∑(Sigma) Mean % Ket

1. Bullying Fisik 40 153 65 1026 21,37 53,43% Sedang

(10)

2. Bullying 48 139 98 1419 29,56 61,58% Tinggi

Verbal (12)

3. Bullying 44 131 88 1150 23,85 54,45% Sedang

Psikologis

(11)

Keseluruhan (33) 132 153 65 3595 74,89 56,73% Sedang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat bullying dari 48 siswa

korban bullying pada kelas VIII di SMP N 17 Kota Jambi berdasarkan

indikator bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada indikator bullying fisik diperoleh persentase sebesar 53,43%,

yang artinya tingkat bullying fisik yang dialami siswa korban bullying

kelas VIII SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori sedang.


43

2. Pada indikator bullying verbal diperoleh persentase sebesar 61,58%,

yang artinya tingkat bullying verbal yang dialami siswa korban

bullying kelas VIII SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori tinggi.

3. Pada indikator bullying psikologis diperoleh persentase sebesar

54,45%, yang artinya tingkat bullying psikologis yang dialami siswa

korban bullying kelas VIII SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori

sedang

Jadi, jika dijumlahkan secara keseluruhan diperoleh nilai sebesar 56,73%

dan dapat disimpulkan bahwa tingkat bullying yang dialami siswa kelas VIII

di SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori sedang.

Adapun untuk menghitung presentasinya secara keseluruhan maka

menggunakan rumus formula C sebagai berikut:

3595
= x 100%
48 (33)(4)

3595
= x 100%
48 (132)

3595
= x 100%
6336

= 56,73%
44

Berdasarkan perhitungan persentase menggunakan formula C tersebut

didapatkan hasil persentase bullying sebesar 56,73%. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa tingkat bullying siswa korban bullying kelas VIII di

SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori sedang.

Tabel 10 Deskripsi Data Variabel Hubungan sosial (Y)

Resp skor Resp Skor Resp skor Resp skor


S1 68 S13 71 S25 91 S37 74
S2 64 S14 83 S26 100 S38 87
S3 80 S15 68 S27 90 S39 95
S4 89 S16 72 S28 91 S40 94
S5 80 S17 79 S29 92 S41 59
S6 83 S18 86 S30 89 S42 73
S7 68 S19 96 S31 75 S43 92
S8 89 S20 87 S32 96 S44 86
S9 92 S21 78 S33 92 S45 88
S10 91 S22 88 S34 98 S46 83
S11 89 S23 91 S35 91 S47 61
S12 95 S24 91 S36 71 S48 72
Jumlah 4018
Max 100
Min 59
Rata-rata 83,70

Data angket variabel Hubungan Sosial dari 48 orang responden diperolah

skor tertinggi 100, skor terendah 59 dan nilai rata-rata 83,70. Selanjutnya

untuk mengetahui gambaran hubungan sosial siswa kelas VIII korban

bullying dapat dilihat dari hasil distribusi persentase hubungan sosial sebagai

berikut :
45

Tabel 11 Distribusi persentase Hubungan Sosial pada siswa kelas VIII SMP
N 17 Kota Jambi

Skor

No Indikator Y Ideal Max Min ∑(Sigma) Mean % Ket

1. Asosiatif (16) 64 186 99 2336 48,66 76,04% Tinggi

2. Disosiatif 56 170 63 1682 35,04 62,57% Tinggi

(14)

Keseluruhan (30) 120 186 99 4018 83,70 69,75% Tinggi

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat hubungan sosial dari 48

siswa korban bullying pada kelas VIII di SMP N 17 Kota Jambi berdasarkan

indikator bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada indikator hubungan sosial asosiatif diperoleh persentase sebesar

76,04%, yang artinya tingkat hubungan sosial asosiatif pada siswa korban

bullying kelas VIII SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori tinggi.

2. Pada indikator hubungan sosial disosiatif diperoleh persentase sebesar

62,57%, yang artinya tingkat hubungan sosial disosiatif pada siswa

korban bullying kelas VIII SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori

cukup tinggi.

Jadi, jika dijumlahkan secara keseluruhan diperoleh nilai sebesar 69,75%

dan dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan sosial siswa korban bullying

kelas VIII di SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori Tinggi.


46

Adapun untuk menghitung presentasinya secara keseluruhan dapat


menggunakan rumus formula C sebagai berikut:

4018
= x 100%
48 (30)(4)

4018
= x 100%
48 (120)

4018
= x 100%
5760

= 69,75%

Berdasarkan perhitungan persentase menggunakan formula C tersebut

didapatkan hasil persentase hubungan sosial siswa korban bullying sebesar

69,75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat hubungan sosial siswa

kelas VIII SMP N 17 Kota Jambi yang pernah mengalami bullying berada

pada kategori tinggi.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

distribusi dari sebuah data mengikuti ataupun mendekati dari distribusi

normal. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan yaitu uji

Kolmogorov Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS version 24. Kriteria

penafsiran dari uji normalitas ini yaitu data dianggap normal apabila
47

asymp.Sig yang diperoleh ≥ α 0.05 dan data dianggap tidak normal apabila

memiliki asymp.Sig yang diperoleh ≤ α 0.05.

Tabel 12 Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 8.31944284
Most Extreme Absolute .096
Differences Positive .074
Negative -.096
Test Statistic .096
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan uji asumsistatistik yang dilakukan dengan metode

Kolmogorov Smirnov (K-S) diketahui nilai asymp.sig yaitu sebesar 0.200.

Sesuai dengan criteria yaitu 0.200 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan nilai

residual berdistribusi normal.

1. Uji linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua variable

berhubungan secara langsung atau tidak. Untuk menentukan apakah sebaran

data antara kedua variabel linear atau tidak, melihat nilai p (Sig) nya. Ada

dua nilai p yang dapat dijadikan acuan, pertama p linearity, kedua p

deviation from linearity. Acuan tersebut adalah jika:


48

a. Nilai p (Sig) linearity lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05), maka dianggap

linear

b. Nilai p (Sig) linearity lebih besar dari 0.05 (p > 0.05),maka dianggap

tidak linear.

c. Nilai p deviation from linearty lebih besar dari 0.05 (p > 0,05), maka

data linear.

d. Nilai p deviation form linearty lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05), maka
data tidak linear.

Tabel 13 Hasil Uji Linearitas Data

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
HUBUNGA Between (Combined) 4147.667 31 133.796 2.098 .060
N SOSIAL* Groups Linearity 1914.900 1 1914.900 30.030 .000
BULLYING Deviation from 2232.767 30 74.426 1.167 .381
Linearity
Within Groups 1020.250 16 63.766
Total 5167.917 47

Berdasarkan hasil uji linearitas maka disimpulkan bahwa nilai signifikan

linearity memperoleh nilai sebesar 0.000 dengan taraf signifikan 0.05.

karena 0.000 ≤ 0.05 Dengan demikian disimpulkan bahwa kedua variable

linear.

2. Uji Analisis Regresi Sederhana

Menurut Sutja, dkk, (2017:125) analisis regresi pada hakekatnya adalah

peningkatan dari koefisien determinasi dengan cara menaksir pengaruh satu


49

atau beberapa variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y) melalui

persamaan X dengan Y dalam kondisi konstan dan kondisi terpengaruh.

Analisis ini menggunakan bantuan SPSS 24, berikut hasil output SPSS:

Tabel 14 Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate

1 .609a .371 .357 8.409


a. Predictors: (Constant), BULLYING
b. Dependent Variable: HUBUNGAN SOSIAL

Berdasarkan table model summary di atas, menjabarkan bahwa nilai

koefisien determinasi R Square yaitu 0.371 atau 37,1%. Besarnya pengaruh

(R Square) yang didapat adalah 0.371 atau 37,1% sehingga dapat diartikan

bahwa besar kontribusi pengaruh variable bullying terhadap hubungan sosial

pada siswa sebesar 37,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak termasuk dalam penelitian ini. Perhitungan secara rumus manual juga

dapat dilakukan menggunakan rumus indek koefisien determinasi

yaknisebagai berikut :

KD = (𝑟2)100%
KD = koefisien determinasi yang dicari
R = korelasi variable x dengan yang sudah ditemukan
KD = (0,629)(0,629)x100%
KD = 0,396 dibulatkan menjadi 39,6% (0,396)
50

Tabel 15 Persamaan Regresi Sederhana


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 112.481 5.661 19.869 .000
BULLYING -.384 .074 -.609 -5.204 .000
a. Dependent Variable: HUBUNGAN SOSIAL

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 14 koefisien regresi

sederhana, nilai signifikan asymtotik berada pada 0,000 dimana (0,000 <

0,05). Maka disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara variable X

terhadap variabel Y. Berdasarkan kolom Unstandardized Coefficient

dengan isi sub-kolom B yang memperlihatkan constanta a dan besaran

nilai B. Kedua koefesien tersebut selanjutnya dijumlahkan dengan rumus

persamaan regresisebagai berikut :

Y= (a+b X)

Y= (112.481+ (-0.384)X)

Konstanta sebesar 112.481 yang artinya jika kenilainya 0 maka bullying

nilainya sebesar 112.481. diketahui angka koefisien regresi sebesar -0.384

mengandung arti bahwa jika hubungan sosial mengalami kenaikan 1%

atau satu tingkatan maka bullying akan berkurang sebesar 0.384 pada

konstanta 112.481. Begitupun sebaliknya, jika hubungan sosial mengalami

pengurangan 1% atau satu tingkatan maka bullying akan meningkat

sebesar 0.384 pada konstanta 112.481.

4. Kriteria penafsiran pengaruh


51

Hasil penelitian ini menunjukkan determinasi berada pada angka

0.371 atau 37,1%. Kriteria penafsiran pengaruh dengan determinasi

0.371 atau 37,1% berada pada kategori cukup kuat (0,17-0,49). Maka

penelitian ini menunjukkan pengaruh yang cukup kuat antara variable

bullying terhadap hubungan sosial.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam hasil penelitian ini akan membahas rumusan masalah yang telah

ditentukan pada bab sebelumnya. Adapun hasil penelitian menunjukkan

secara umum tingkat bullying yang dimiliki siswa kelas VIII di SMP Negeri

17 Kota Jambi berada pada klasifikasi sedang dengan persentase 56,73%.

Dalam hal ini artinya tingkat bullying yang pernah dialami siswa kelas VIII di

SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori sedang dengan penjelasan bahwa

tingkat bullying tertinggi yang dialami siswa korban bullying yaitu bullying

verbal dengan persentase sebesar 61,58% dengan kategori cukup tinggi,

dimana bullying verbal memanggil dengan nama panggilan yang buruk,

mengolok-olok, mengancam, mengejek, memfitnah, berkata kasar dan

sebagainya. Selanjutnya pada bullying psikologis persentase yang diperoleh

sebesar 54,45% dengan kategori sedang yang artinya bullying psikologis yang

dialami siswa pada kategori sedang. Dimana tindakan ini meliputi

mengucilkan, mempermalukan, memandang sinis dan sejenisnya. Sedangkan

tingkat bullying terendah yaitu pada bullying fisik berada pada persentase

sebesar 53,43% dengan artian bullying fisik yang pernah dialami siswa

korban bullying berada pada kategori sedang dimana bullying fisik meliputi
52

tindakan memukul, merusak barang korban, menampar, menendang dan

penyiksaan fisik lainnya.

Selanjutkan secara umum tingkat Hubungan Sosial siswa kelas VIII di

SMP Negeri 17 Kota Jambi berada pada klasifikasi tinggi dengan persentase

69,75%. Jika dilihat dari hasil persentase artinya hubungan sosial siswa yang

pernah mengalami bullying sudah termasuk tinggi. Penjelasan lebih lanjut

diketahui bahwa hubungan sosial tertinggi pada indikator asosiatif dan

hubungan sosial terendah pada indikator disosiatif. Dimana pada indikator

asosiatif, hubungan sosial siswa berada pada persentase 76,04% yang sudah

tergolong tinggi. Hubungan sosial asosiatif meliputi kerja sama, akomodasi,

asimilasi, akulturasi. Sedangkan pada indikator disosiatif memiliki persentase

sebesar 62,57% yang tergolong cukup tinggi, dimana hubungan sosial

disosiatif meliputi persaingan, kontraversi, konflik, pertentangan.

Dilihat dari hasil penelitian pengaruh bullying terhadap hubungan sosial

siswa pada siswa kelas VIII di SMP N 17 Kota Jambi menunjukkan terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, dimana hasil

pengolahan pada tabel koefisien determinasi pada kolom R-Square peroleh

nilai pengaruh variable X terhadap Y sebesar 0.371 atau 37,1%. Dengan hasil

tersebut maka pengaruh variabel X terhadap variabel Y ditafsirkan cukup

kuat.

Selanjutnya pada uji regresi sederhana yang dilakukan menggunakan

bantuan aplikasi SPSS. V 24 diperoleh nilai constant a pada kolom B sebesar

112.481 dan untuk nilai bullying sebesar -0.384 yang mengandung makna
53

jika bullying nilainya 0 maka hubungan sosial nilainya 112.481, bullying

mengalami kenaikan 1% maka hubungan sosial akan berkurang sebesar 0.384

begitupun sebaliknya, jika bullying mengalami penurunan 1% maka

hubungan sosial akan meningkat sebesar 0.384. Maka dapat diartikan bahwa

bullying memiliki pengaruh negatif terhadap hubungan sosial sebesar -0.384.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa bullying terhadap

hubungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan secara keseluruhan

masing-masing variabel berada pada kualitas yang baik. Apabila tingkat

bullying semakin tinggi maka hubungan sosial siswa semakin menurun.

Namun begitu juga sebaliknya, jika bullying semakin rendah maka hubungan

sosial siswa semakin tinggi.

Perilaku bullying merupakan tindakan yang dilakukan secara berulang kali

oleh seseorang anak yang lebih kuat terhadap anak yang terlihat lemah baik

secara fisik maupun psikisnya yang biasanya dapat berpengaruh terhadap

korban bullying baik dalam pendidikan, mental maupun hubungan sosialnya.

Mintasrihardi, et al (2019) menyatakan bahwa dampak bullying pada

korban bullying seperti menarik diri dari lingkungan pergaulan, merasa

depresi, dan bunuh diri dan bagi pelaku menyebabkan pelaku berwatak keras,

tidak memiliki empati, dan emosi yang tidak terkontrol, prestasi rendah,

merokok, menggunakan narkoba, tindakan anarkis seperti tawuran, bolos

sekolah, menentang orang tua atau guru dan lain-lain

Santrock 2007 ( dalam Suryadewi, 2020) menyebutkan bahwa hubungan

sosial yang terjalin dapat mempengaruhi prestasi dan motivasi sosial siswa.
54

Banyak siswa yang mengalami perubahan sikap karena teman-temannya di

kelas memiliki sikap positif yang dapat ditiru dalam pergaulan sehari-hari.

Pratiwi, 2016 (dalam Ainun, 2020) menyebutkan dalam hubungan sosial,

anak memerlukan adanya kemampuan interaksi sosial yang baik, kemampuan

interaksi sosial tersebut nantinya akan membantu seseorang dapat berbaur

dengan lingkungannya. Namun jika dilihat dari segi sosial anak, bullying

dapat membuat anak sulit dalam berinteraksi dengan baik di lingkungan

sosialnya.

Dari pendapat para ahli dapat kita lihat bahwa banyak sekali pengaruh

bullying terhadap hubungan sosial siswa seperti depresi, tidak percara diri,

isolasi sosial, ketakutan dan lain sebagainya. Begitupun sebaliknya hubungan

sosial yang salah bisa memicu terjadinya tindakan bullying.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bullying dan tingkat

hubungan sosial siswa korban bullying di SMP N 17 Kota Jambi. Berdasarkan

hasil dari pengolahan data analisis penelitian peneliti memperoleh kesimpulan

sesuai dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Secara umum tingkat bullying yang dimiliki siswa kelas VIII di SMP

Negeri 17 Kota Jambi berada pada klasifikasi sedang dengan persentase

56,73%. Dalam hal ini artinya tingkat bullying yang pernah dialami siswa

kelas VIII di SMP N 17 Kota Jambi berada pada kategori sedang dengan

penjelasan bahwa tingkat bullying tertinggi yang dialami siswa korban

bullying yaitu bullying verbal dengan persentase sebesar 61,58% dengan

kategori cukup tinggi, dimana bullying verbal memanggil dengan nama

panggilan yang buruk, mengolok-olok, mengancam, mengejek,

memfitnah, berkata kasar dan sebagainya. Selanjutnya pada bullying

psikologis persentase yang diperoleh sebesar 54,45% dengan kategori

sedang yang artinya bullying psikologis yang dialami siswa pada kategori

sedang. Dimana tindakan ini meliputi mengucilkan, mempermalukan,

memandang sinis dan sejenisnya. Sedangkan tingkat bullying terendah

yaitu pada bullying fisik berada pada persentase sebesar 53,43% dengan

artian bullying fisik yang pernah dialami siswa korban bullying berada

pada kategori sedang dimana bullying fisik meliputi tindakan memukul,

55
56

merusak barang korban, menampar, menendang dan penyiksaan fisik

lainnya.

2. Secara umum tingkat Hubungan Sosial siswa kelas VIII di SMP Negeri 17

Kota Jambi berada pada klasifikasi tinggi dengan persentase 69,75%. Jika

dilihat dari hasil persentase artinya hubungan sosial siswa yang pernah

mengalami bullying sudah termasuk tinggi. Penjelasan lebih lanjut

diketahui bahwa hubungan sosial tertinggi pada indikator asosiatif dan

hubungan sosial terendah pada indikator disosiatif. Dimana pada indikator

asosiatif, hubungan sosial siswa berada pada persentase 76,04% yang

sudah tergolong tinggi. Hubungan sosial asosiatif meliputi kerja sama,

akomodasi, asimilasi, akulturasi. Sedangkan pada indikator disosiatif

memiliki persentase sebesar 62,57% yang tergolong cukup tinggi, dimana

hubungan sosial disosiatif meliputi persaingan, kontraversi, konflik,

pertentangan.

3. Berdasarkan dari hasil penelitian terdapat pengaruh yang negatif dan

signifikan bullying terhadap hubungan sosial siswa kelas VIII di SMP

Negeri17 Kota Jambi sebesar 37,1% atau 0.371 pada cukup kuat. Dimana

tingkat signifikansi 0.000 ≤ 0,05. Kemudian nilai koefisien -0.384.

dikarenakan nilai koefisien memiliki tanda negatif maka disimpulkan

bahwa pengaruh bullying terhadap hubungan sosial siswa berhubungan

secara negatif artinya semakin tinggi bullying maka hubungan sosial siswa

akan semakin menurun, begitupun sebaliknya, semakin rendah bullying

maka hubungan sosial siswa akan semakin tinggi.


57

B. Saran

Berdasarkan dari hasil keseluruhan pada penelitian, maka peneliti dapat

mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna kepada pihak yang

terkait dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagi guru bimbingan dan konseling

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru

bimbingan dan konseling agar dapat lebih mengoptimalkan layanan

bimbingan dan konseling khususnya pada tindakan bullying untuk dapat

membantu siswa dalam mengantisipasi terjadinya tindakan tersebut agar

terciptanya suasana sekolah yang kondusif serta hubungan sosial yang

baik.

2. Bagi siswa

Dapat mengingatkan siswa bahwa tindakan bullying merupakan hal

negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan berdampak serius padaorang

lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat bullying

yang sedang dan sekiranya bisa di antisipasi serta hubungan sosial yang

cukup tinggi dan diharapkan bisa ditingkatkan lagi

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, dengan melihat hasil penelitian yang

dilakukan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka direkomendasikan

bagipeneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih lanjut mengenai penelitian

ini dengan menggunakan aspek-aspek lainnya.


58

C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Bimbingan dan Konseling

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti membuktikan

bahwa adanya pengaruh antara bullying terhadap hubungan sosial siswa di

SMP N 17 Kota jambi. Maka dari hal tersebut tidak menutup kemungkinan

bahwa perilaku bullying bisa saja terjadi kepada siapapun terutama siswa di

sekolah. Dalam hal ini sedikit banyaknya perilaku bullying yang terjadi

tentunya dapat mempengaruhi hubungan sosial siswa dengan teman sebayanya

terutama pada siswa korban bullying itu sendiri.

Dari hal diatas, maka sangat besar peran yang diharapkan kepada guru

bimbingan dan konseling dalam membantu membimbing siswa,

memperhatikan hubungan sosial yang terjalin antara siswa, mengantisipati

terjadinya tindakan kekerasan seperti bullying serta menyelesaikan

permasalahan bullying jika sudah terjadi.

Dalam bimbingan dan konseling ada beberapa layanan dan tindakan yang

dapat mengantisipasi, mencegah serta menyelesaikan permasalahan bullying

seperti memberikan layanan informasi berupa sosialisasi terkait bullying,

memberikan layanan bimbingan kelompok serta konseling kelompok untuk

melihat hubungan sosial yang terjalin antara siswa serta membuat peraturan

yang tegas beserta sanksi untuk mereka yang melakukan tindakan tersebut. Jika

sudah terlanjur terjadi kekerasan seperti bullying guru bimbingan dan

konseling bisa melakukan konseling individu untuk mengetahui permasalahan

siswa dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memanggil korban

Maupun pelaku bullying tersebut.


59

DAFTAR PUSAKA

Ainun Pudjiastami. 2020. Hubungan Perilaku Bullying Dengan Kemampuan


InteraksiSosial Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota Makassar. Skripsi.
Universitas Bosowa Makassar

Andi Muhammad Ikhsan Janatung.2018. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya


Perilaku Bullying di SMAN 2 Barru, Skripsi, Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin Makassar

Chahyani, Lia. 2021. Bullying Dan Perubahan Perilaku Anak. Pusat Data Dan
Analisa Tempo

Darmawan, 2017. Fenomena Bullying Di Sekolah (Perisakan) Di Lingkungan


Sekolah. Jurnal Kependidikan : 1 (2)

Defri Agusti. 2020. Dampak Bullying Terhadap Perilaku Siswa Studi Di Smp
Negeri 1 Muaro Jambi Kecamatan Jambi Luarkota Kabupaten Muaro Jambi.
Skripsi. UIN STS Jambi

Ida Mega Sripurwaningsih. 2017. Hubungan Perundungan(bullying) Dengan


Kepercayaan DiriSiswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Skripsi. Surakarta: Institut Islam Negeri

Indah Purnama Sari. 2021. Meningkatkan Hubungan Sosial Yang Baik Antar
Teman Sebaya Melaui Layanan Bimbingan Kelompok Di Kelas Viii Smp
Negeri 2 Air Joman. Skripsi. UMSU Medan

Irma Surani. 2018. Pengaruh Konseling Realitas Untuk Mengatasi


MasalahHubungan Sosial Siswa Pada Siswa Pada Kelas VII Smp Negeri
Sakra. Skripsi. Universitas Hamzanwadi

Kurnia, Imas. 2016. Bullying. Yogyakarta : Relasi Inti Media

Mimi, Suriatie. 2018. Upaya Meningkatkan Hubungan Sosial Siswa Melalui


Layanan Bimbingan Kelompok. Jurnal Bimbingan Dan Konseling : 4 (1) :
39-43

Mintasrihardi. Dkk. 2019. Dampak BullyingTerhadap Perilaku Remaja (Studi


Pada Smk N 5 Mataram). Jurnal Ilmu Administrasi Publik. 7(1): 44-55

Nadiah Nur Husnina Hasim. 2021. Pengaruh Bullying Terhadap Kemampuan


SelfDisclosure Pada Mahasiswa. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Malang
60

Nelyahardi,Gutji & Hera Wahyuni. 2021. Guru BK perempuan Jawa-Melayu dan


laki-laki Batak lebih mempengaruhi self-disclosure konseli. Jurnal
Bimbingan dan konseling : 4(3)

Nevid, Jeffrey S. 2021. Psikologi Sosial : Konsepsi dan Aplikasi Konsepsi.


NASAMEDIA.

Ni Kadek Ari Suryadewi, Dkk. 2020. Kontribusi Sikap Mandiri Dan Hubungan
Sosial Terhadap KompetensiPengetahuan IPS.. Jurnal Mimbar PGSD
Undiksha: 8 (1): 29-39

Nurihsan, J & Agustin,M. 2011. Dinamika Perkembangan Anak Dan Remaja:


Tinjauan psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung : PT. Refika
Aditama

Nurjaman, Tabah Aris. 2018. Psikologi Relasi Sosial. Pustaka Pelajar


Priyatna, Andri. 2010. Let’s End Bullying. Memahami, Mencegah & Mengatasi
bullying. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Putri Ayu. 2018. Pengaruh Harga Diri(Self Esteem) Terhadap Hubungan
SosialPeserta Didik Di Sman 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban . Skripsi.
IAIN Bukittinggi

Rahman, Abdul A. 2013. Psikologi sosial : Integrasi pengetahuan wahyu dan


pengetahuan empirik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Rizki Nurkhalifah. 2018. Hubungan perilaku bullying dengan kemampuan


interaksi sosial siswa sekolah dasar. Jurnal. Universitas Lampung.

Satriah, Lilis. 2018. Panduan Bimbingan dan konseling Pendidikan. Bandung :


Fokusmedia

Sri Dewi Ani, Tati Nurhayati.2019. Pengaruh Bullying Verbal Di Lingkungan


Sekolah Terhadap Perkembangan Perilaku Siswa. Jurnal Edueksos: 8(2)
Soekont, Soerjono & Sulistyowati,Budi. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta
: PT. RajaGrafindo Persada

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sutja, Akmal. Herlambang, Suparjo & Nelyahardi. 2017. Penulisan Skripsi:


Untuk Prodi Bimbingan konseling. Yogyakarta : Wahana Resolusi

Tiara Erganila. 2018. Identifikasi Dampak Perilaku Bullying Pada KorbanBullying


Di Smp Negeri 1 Palembang. Skripsi. Universitas Sriwijaya
61

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional

Yanto, Juli. 2010. Hubungan Sosial Asosiatif Dan Disosiatif. Bogor: Regina Eka
Utama

Yuliana. 2020. Dampak Bullying Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Siswa


(Studi Di Mts Laboratorium UIN STS Jambi) Skripsi. UIN STS Jambi

Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Faktor Yang


Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying. Prosiding Penelitian
Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 324-330.
62

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Izin Prapenelitian


63
64

LAMPIRAN 2 Surat Izin Uji coba angket


65

LAMPIRAN 3 Surat Balasan Telah melakukan Uji Coba Angket


66

LAMPIRAN 4 Surat Izin Penelitian


67

LAMPIRAN 5 Surat Balasan Telah Melaksanakan Penelitian


68

LAMPIRAN 6 Cover ACC Seminar Proposal Pembimbing I


69

LAMPIRAN 7 Cover ACC Seminar Proposal Pembimbing II


70

LAMPIRAN 8 Cover ACC Uji Coba PS I


71

LAMPIRAN 9 Cover ACC Uji Coba PS II


72

LAMPIRAN 10 Cover ACC Penelitian PS I


73

LAMPIRAN 11 Cover ACC Penelitian PS II


74

LAMPIRAN 12 Pedoman Wawancara Prapenelitian

Pedoman Wawancara Prapenelitian


(Guru BK)

NamaPeneliti : Nomi Sartika


NamaNarasumber : Restu F.A Napitupulu,S.pd
Hari/ tanggal : 23 Mei 2022
LokasiPenelitian : SMP N 17 Kota Jambi
Topikwawancara : Kasus Bullying di SMP N 17 Kota Jambi
Sekolah : SMP N 17 Kota Jambi

N Pokok Pertanyaan Jawaban


O
1 Bagaimana Fenomena Sudah kasus bullying yang pernah terjadi di SMP
Bullying yang pernah N 17 Kota Jambi ini beragam, ada yang secara
terjadi? fisik, verbal dan juga ada yang cyberbullying
(Melalui media sosial). Diantara kasus bullying itu
seperti mengejek, menyudutkan, menghina,
pelecehan, dan lain sebagainya. Kasus bullying
yang baru terjadi baru-baru ini diantaranya
melempar temannya menggunakan barang,
mengejek temannya serta, berbicara tidak wajar
kepada temannya serta melempar atau memukul
temannya menggunakan benda.
2 Kemungkinan dampak Biasanya yang menjadi korban bullying ini adalah
bullying pada siswa siswa yang berbeda dari temannya seperti siswa
korban bullying? ABK, dan juga biasanya siswa yang dianggap
menjengkelkan. kemungkinan dampak bullying
bagi korban diantaranya ketakutan, tidak percaya
diri, pendiam, susah berbaur dengan teman dan
membatasi hubungan sosialnya.
75

3 Bagaimana Tindakan Terhadap kasus bullying yang terjadi kami sebagai


yang dilakukan ibu guru terutama guru BK sangat memperhatikan hal
terhadap kasus tersebut inisiatif kecil untuk mencegah hal
bullying tersebut? tersebut seperti memajang poster yang bisa dilihat
didepan ruang kantor, dan pada kasus yang terjadi
jika bisa diselesaikan dengan baik kami selesaikan
dengan memanggil siswa yang bersangkutan
untuk dimintai keterangan baik dari pelaku
maupun korban, jika tidak bisa diselesaikan maka
kami akan memanggil orang tua/wali kedua belah
pihak dan jika kasus ini sudah melampaui batas
dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan
maka kami serahkan kepada kedua orang tua,
pernah ada yang membawa ke pihak kepolisian
juga tapi sebisa mungkin diselesaikan disini.

Jambi, Mei 2022

Restu F.A Napitupulu,S.pd


76

LAMPIRAN 13 Kisi-kisi Uji Coba Agket Bullying

Pengembangan Kisi-Kisi Angket Variabel Bullying

Variabel Indikator Deskriptor No Item Jumlah


+ -
Dipukul 3 1 2
Ditampar 5 23 2
Bullying Fisik Didorong 28 2 2
Diperas 4 19 2
Dikroyok 17 6 2
Diganggu 7 12 2
Dimaki 9 21 2
Bullying Bullying Dihina 31 8 2
(Imas Verbal Difitnah 11 27 2
Kurnia,2016) Disoraki 22 10 2
Diancam 15 13 2
Diberi julukan 16 14 2
Dipeloloti 18 20 2
Dikucilkan 24 33 2
Bullying Dipermalukan 25 30 2
Psikologis Dipandang sinis 29 32 2
Diteror 35 26 2
Dicibir 34 36 2
Jumlah 36
77

Angket Penelitian Bullying

A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas/sekolah :
B. Petunjuk Umum
1. Bacalah baik-baik setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban
2. Seluruh pernyataan wajib diisi dan jawablah dengan jujur
3. Beri tanda () pada alternaatif jawaban yang dipilih
4. Alternatif jawaban adalah
SL :Selalu (89-100%)
SR : Sering (60-88%)
KK : Kadang-Kadang (41-59%)
JR : Jarang (12-40%)
TP : Tidak Pernah (<12%)

Contoh Pengisian
No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1. Saya melapor kepada guru ketika saya dipukul oleh teman 
2. Saya ditonjok oleh teman tanpa alasan 

Makna :
1. Pernyataan No.1 pada tabel diatas diberi centang pada (SL) yang berarti
bahwa saya selalu melapor kepada guru ketika saya dipukul oleh teman.
2. Pernyataan No.2 pada tabel diatas diberi centang pada (TP) yang berarti
bahwa Saya tidak pernah ditonjok oleh teman tanpa alasan.
78

No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1 Saya ditonjok oleh teman tanpa alasan
2 Saya didorong teman ketika saya berjalan dikelas
3 Saya melapor kepada guru ketika saya dipukul oleh teman
4 Saya menolak ketika teman saya memintai uang kepada saya
5 Saya menghindari teman yang menampar saya
6 Teman-teman mengeroyok saya ketika saya sendiri di kelas
7 Saya menemui teman yang menyembunyikan barang saya agar
tidak melakukan hal itu lagi
8 Saya dihina karena kurus/gendut
9 Saya diam saja ketika teman berkata kasar kepada saya
10 Saya disoraki teman-teman ketika tidak bisa menjawab
pertanyaan guru di kelas
11 Saya tidak takut saat difnah karena saya benar
12 Teman-teman menyembunyikan peralatan sekolah saya
13 Saya diancam ketika tidak memberikan contekan kepada teman
14 Teman-teman memanggil saya dengan nama julukan
15 Saya bersikap masa bodo ketika diancam oleh teman
16 Saya mengabaikan teman-teman yang memberi saya julukan
17 Saya mengancam akan melaporkan kepada guru ketika teman-
teman berniat jahat kepada saya
18 Saya mengabaikan teman-teman yang mempeloloti saya
19 Saya dimintai uang secara paksa oleh teman-teman
20 Saya dipeloloti teman ketika saya menjawab pertanyaan guru
dikelas
21 Teman-teman berbicara kasar kepada saya
22 Saya hanya tersenyum ketika disoraki oleh teman
23 Saya ditampar oleh teman
24 Saya mempunyai teman akrab dikelas ketika teman lain
mengucilkan saya
79

25 Saya membela diri ketika dipermalukan didepan umum oleh


teman-teman
26 Saya mendapat teror dari teman melalui media sosial
27 Saya difitnah mencuri barang oleh teman
28 Saya menghindari teman-teman yang berniat jahat kepada saya
29 Saya mengabaikan pandangan teman yang membenci saya
30 Saya dipermalukan didepan umum oleh teman-teman
31 Saya biasa saja ketika teman menghina saya
32 Saya dipandang sinis oleh teman-teman ketika menggunakan
barang baru
33 Saya dikucilkan dikelas
34 saya tersenyum saja saat mendapati cibiran dari teman
35 Saya mengabaikan pesan yang mengganggu saya di media
sosial
36 Saya dicibir teman ketika saya dipuji oleh guru dikelas
80

LAMPIRAN 14 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Hubungan Sosial

Pengembangan Kisi-Kisi Angket Variabel Hubungan Sosial

Variabel Indikator Deskriptor No Item Jumlah

+ -

Kerja sama 1,3,12 14,16, 6

Hubungan 21

Sosial Asosiatif Akomodasi 2,11 13,20 4

(Soerjono Asimilasi 4,7,18 10,15, 6

Soekanto & 23

Budi Akulturasi 5,24 17,28 4

Sulistyowati, Persaingan 6,8,35 9,19, 6

2015) Disosiatif 33

Kontraversi 22,27 25,29 4

Konflik 26,31, 30,32, 6

36 34

Jumlah 36
81

Angket Penelitian Hubungan Sosial

A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas/sekolah :
B. Petunjuk Umum
1. Bacalah baik-baik setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban
2. Seluruh pernyataan wajib diisi dan jawablah dengan jujur
3. Beri tanda () pada alternaatif jawaban yang dipilih
4. Alternatif jawaban adalah
SL :Selalu (89-100%)
SR : Sering (60-88%)
KK : Kadang-Kadang (41-59%)
JR : Jarang (12-40%)
TP : Tidak Pernah (<12%)

Contoh Pengisian
No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1. Saya bersama teman membereskan ruang kelas yang kotor 
2. Saya meminta maaf ketika berbuat salah kepada teman 

Makna :
1. Pernyataan No.1 pada tabel diatas diberi centang pada (SL) yang berarti
bahwa Saya bersama teman selalu membereskan ruang kelas yang kotor
2. Pernyataan No.2 pada tabel diatas diberi centang pada (TP) yang berarti
bahwa Saya tidak pernah meminta maaf ketika berbuat salah kepada teman
82

No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1 Saya bersama teman membereskan ruang kelas yang kotor
2 Saya bergaul dengan siapa saja tanpa memandang status sosial
teman saya
3 Saya mengerjakan soal latihan dengan berdiskusi bersama
teman-teman
4 Saya mengikuti kelompok ekskul dengan teman kelas lain
5 Saya menyapa teman yang berasal dari daerah yang berbeda
dengan saya
6 Saya belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai terbaik di
sekolah
7 Saya senang mempunyai banyak teman dari banyak daerah
8 Saya berlatih untuk memenangkan perlombaan disekolah
9 Saya menceritakan kejelekan siswa yang mempunyai nilai
tinggi kepada orang lain
10 Saya risih melihat teman yang berhijab/tidak berhijab karena
beda keyakinan dengan saya
11 Saya meminta maaf ketika berbuat salah kepada teman
12 Saya mengikuti lomba disekolah bersama teman-teman
13 Saya mengganggu teman yang beda agama ketika beribadah
14 Saya dan teman kompak mencontek saat ujian disekolah
15 Saya malas mendengar bahasa daerah teman saya
16 Saya malas bergabung ketika teman berdiskusi
17 Saya risih melihat teman yang berasal dari suku pedalaman
18 Saya menghargai kemampuan orang lain
19 saya mengajak teman berkelahi ketika kalah dalam perlombaan
20 Saya marah ketika teman menyalahkan perbuatan saya
21 Saya mendukung teman yang membully teman lainnya
22 Saya senang membantu teman yang membutuhkan
23 Saya membawa HP kesekolah ketika saya melihat teman
membawa HP
24 Saya menyesuaikan tutur kata dengan teman yang berasal dari
83

daerah yang terkenal mempunyai tutur kata yang lembut


25 Saya suka melihat teman yang bertengkar karena perkataan
yang saya ucapkan
26 Saya membela teman yang di kucilkan namun tidak bersalah
27 Ketika saya melihat ada teman membully teman yang lemah,
saya mengancam akan mengadukan perbuatan mereka kepada
guru
28 Saya mencibir teman yang sedang membanggakan daerah
mereka berasal
29 Saya bertengkar hebat dengan teman karena permasalahan
sepele
30 Saya membully teman yang tidak saya sukai
31 Saya ikut demo dalam dalam memperjuangkan agama saya
yang sedang ditindas
32 Saya ikut tawuran ketika teman saya tawuran
33 Saya menuduh teman mencontek karena takut dia mendapatkan
nilai yang lebih baik
34 Saya malas bertegur sapa dengan teman yang mempunyai
masalah dengan saya
35 Saya senang melihat teman yang bersaing dengan saya terluka
36 Saya ikut demo untuk membela teman yang lemah
84

LAMPIRAN 15 Hasil Tabulasi Angket Uji Coba Variabel X


85

LAMPIRAN 16 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y


86

LAMPIRAN 17 Hasil Uji Coba Angket Bullying

HASIL UJI COBA VALIDITAS INSTRUMEN VARIABEL X


ANGKET BULLYING
Berikut ini merupakan tabel rangkuman skor total hasil olah data Uji coba
validitas instrument angket bullying output SPSS V.2.4:

No Item Skor Total No Item Skor Total No Item Skor Total


X01 .364* X13 .372* X25 .561**
0.048 0.043 0.001
30 30 30
X02 .426* X14 .419* X26 .378*
0.019 0.021 0.039
30 30 30
X03 0.300 X15 .450* X27 .356
0.107 0.012 0.054
30 30 30
X04 .544** X16 .357 X28 .678**
0.002 0.053 0.000
30 30 30
X05 .585** X17 0.335 X29 .375*
0.001 0.070 0.041
30 30 30
X06 .442* X18 .400* X30 .521**
0.014 0.029 0.003
30 30 30
X07 .620** X19 .408* X31 .422*
0.000 0.025 0.020
30 30 30
X08 .405* X20 .319 X32 .611**
0.026 0.086 0.000
30 30 30
X09 .414* X21 .399* X33 .477**
0.023 0.029 0.008
30 30 30
X10 .395* X22 .391* X34 .397*
0.031 0.033 0.030
30 30 30
X11 .456* X23 .578** X35 .512**
0.011 0.001 0.004
30 30
X12 0.381* X24 .382* X36 .376*
0.038 0.037 0.041
30 30
N = 30, Maka r-tabel = 0,3494
87

Setelah dianalisis sesuai dengan criteria uji validitas item, maka terdapat
33 item yang valid dan 3 item tidak valid dalam instrument angket bullying.
Berikut ini merupakan table hasil uji validitas:
No Item r hitung r table Sig Keterangan
X01 .364* 0.3494 0.048 Valid
X02 .426* 0.3494 0.019 Valid
X03 0.300 0.3494 0.107 TidakValid
X04 .544** 0.3494 0.002 Valid
X05 .585** 0.3494 0.001 Valid
X06 .442* 0.3494 0.014 Valid
X07 .620** 0.3494 0.000 Valid
X08 .405* 0.3494 0.026 Valid
X09 .414* 0.3494 0.023 Valid
X10 .395* 0.3494 0.031 Valid
X11 .456* 0.3494 0.011 Valid
X12 0.381* 0.3494 0.038 Valid
X13 .372* 0.3494 0.043 Valid
X14 .419* 0.3494 0.021 Valid
X15 .450* 0.3494 0.012 Valid
X16 .357 0.3494 0.053 Valid
X17 0.335 0.3494 0.070 TidakValid
X18 .400* 0.3494 0.029 Valid
X19 .408* 0.3494 0.025 Valid
X20 .319 0.3494 0.086 TidakValid
X21 .399* 0.3494 0.029 Valid
X22 .391* 0.3494 0.033 Valid
X23 .578** 0.3494 0.001 Valid
X24 .382* 0.3494 0.037 Valid
X25 .561** 0.3494 0.001 Valid
X26 .378* 0.3494 0.039 Valid
X27 .356 0.3494 0.054 Valid
X28 .678** 0.3494 0.000 Valid
X29 .375* 0.3494 0.041 Valid
X30 .521** 0.3494 0.003 Valid
X31 .422* 0.3494 0.020 Valid
X32 .611** 0.3494 0.000 Valid
X33 .477** 0.3494 0.008 Valid
X34 .397* 0.3494 0.030 Valid
X35 .512** 0.3494 0.004 Valid
X36 .376* 0.3494 0.041 Valid
Total item Valid danTidak Valid Valid 33 Item
Tidak 3 Item
Valid
88

HASIL UJI COBA RELIABILITAS INSTRUMEN VARIABEL X


ANGKET BULLYING
Suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach (r) ≥ 0.70
dan tidak reliabel jika nilai Alpha Cronbach (r) ≤ 0.70. Maka dilihat dari output
SPSS V.2.4, angket bullying dinyatakan reliabel. Berikut merupakan output SPPS
V.2.4:

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 0.0

Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


0.879 33
89

Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Item-Total Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X01 52.67 451.678 0.262 0.879
X02 52.47 445.844 0.388 0.876
X04 52.20 436.855 0.493 0.874
X05 51.83 432.695 0.487 0.874
X06 52.83 443.385 0.370 0.877
X07 52.07 432.754 0.586 0.872
X08 51.00 447.103 0.368 0.877
X09 52.03 447.551 0.356 0.877
X10 52.43 447.082 0.358 0.877
X11 52.70 443.321 0.423 0.875
X12 52.10 450.714 0.351 0.877
X13 52.33 446.161 0.321 0.878
X14 51.43 442.668 0.340 0.877
X15 52.23 442.254 0.401 0.876
X16 52.50 447.569 0.303 0.878
X18 51.83 444.144 0.371 0.877
X19 52.37 446.516 0.340 0.877
X21 51.80 444.924 0.356 0.877
X22 52.03 442.861 0.364 0.877
X23 53.30 440.769 0.521 0.874
X24 52.37 445.551 0.378 0.876
X25 52.43 435.357 0.483 0.874
X26 53.27 451.720 0.337 0.877
X27 52.97 452.930 0.272 0.878
X28 52.33 425.333 0.627 0.871
X29 52.37 447.344 0.320 0.878
X30 52.80 436.372 0.516 0.874
X31 52.57 444.116 0.366 0.877
X32 52.53 433.982 0.572 0.872
X33 52.67 441.402 0.406 0.876
X34 51.77 444.530 0.354 0.877
X35 51.93 437.651 0.435 0.875
X36 52.77 449.978 0.332 0.877
90

ITEM TERSISA HASIL UJI COBA VALIDITAS DAN REABILITAS


INSTRUMEN

VARIABEL X BULLYING

Setelah dilakukan uji coba validitas dan reliabilitas instrumen item


favorable dan unfavorabel yang tersisa sebagai berikut :

No. ANGKET BULLYING


Item Favorabel Item Unfavorabel
1 X01 X04
2 X02 X05
3 X06 X07
4 X08 X09
5 X10 X11
6 X12 X15
7 X13 X16
8 X14 X18
9 X19 X22
10 X21 X24
11 X23 X25
12 X26 X28
13 X27 X29
14 X30 X31
15 X32 X34
16 X33 X35
17 X36 -
Jumlah 17 16
91

LAMPIRAN 18 Hasil Uji Coba Instrumen Hubungan Sosial

HASIL UJI COBA VALIDITAS INSTRUMEN VARIABEL Y


ANGKET HUBUNGAN SOSIAL
Berikut ini merupakan tabel rangkuman skor total hasil olah data uji coba
validitas instrument angket hubungan sosial output SPSS V.2.4:

No Item Skor Total No Item Skor Total No Item Skor Total


X01 .499** X13 .373* X25 .672**
0.005 0.043 0.000
30 30 30
X02 .642** X14 .460* X26 .409*
0.000 0.011 0.025
30 30 30
X03 0.191 X15 .529** X27 .454
0.303 0.001 0.012
30 30 30
X04 .504** X16 .388* X28 .678**
0.004 0.034 0.000
30 30 30
X05 .452* X17 .456* X29 .653**
0.012 0.011 0.000
30 30 30
X06 .483** X18 .480** X30 .667*
0.007 0.007 0.000
30 30 30
X07 .428* X19 .551** X31 .393*
0.018 0.002 0.032
30 30 30
X08 .473** X20 .519** X32 .588**
0.008 0.003 0.001
30 30 30
X09 .415* X21 .398* X33 .410*
0.022 0.029 0.024
30 30 30
X10 .617** X22 .775** X34 0.082
0.000 0.000 0.668
30 30 30
X11 .519** X23 0.020 X35 0.360
0.003 0.918 0.051
30 30 30
X12 0.284 X24 0.155 X36 -0.149
0.128 0.413 0.431
30 30 30
N = 30, Maka r-tabel = 0,3494
92

Setelah dianalisis sesuai dengan criteria uji validitas item, maka terdapat
30 item yang valid dan 6 item tidak valid dalam instrument angket hubungan
sosial. Berikut ini merupakan tabel hasil uji validitas:
No Item r hitung r table Sig Keterangan
X01 .499** 0.3494 0.005 Valid
X02 .642** 0.3494 0.000 Valid
X03 0.191 0.3494 0.303 TidakValid
X04 .504** 0.3494 0.004 Valid
X05 .452* 0.3494 0.012 Valid
X06 .483** 0.3494 0.007 Valid
X07 .428* 0.3494 0.018 Valid
X08 .473** 0.3494 0.008 Valid
X09 .415* 0.3494 0.022 Valid
X10 .617** 0.3494 0.000 Valid
X11 .519** 0.3494 0.003 Valid
X12 0.284 0.3494 0.128 TidakValid
X13 .373* 0.3494 0.043 Valid
X14 .460* 0.3494 0.011 Valid
X15 .529** 0.3494 0.001 Valid
X16 .388* 0.3494 0.034 Valid
X17 .456* 0.3494 0.011 Valid
X18 .480** 0.3494 0.007 Valid
X19 .551** 0.3494 0.002 Valid
X20 .519** 0.3494 0.003 Valid
X21 .398* 0.3494 0.029 Valid
X22 .775** 0.3494 0.000 Valid
X23 0.020 0.3494 0.918 TidakValid
X24 0.155 0.3494 0.413 TidakValid
X25 .672** 0.3494 0.000 Valid
X26 .409* 0.3494 0.025 Valid
X27 .454 0.3494 0.012 Valid
X28 .678** 0.3494 0.000 Valid
X29 .653** 0.3494 0.000 Valid
X30 .667* 0.3494 0.000 Valid
X31 .393* 0.3494 0.032 Valid
X32 .588** 0.3494 0.001 Valid
X33 .410* 0.3494 0.024 Valid
X34 0.082 0.3494 0.668 TidakValid
X35 0.360 0.3494 0.051 Valid
X36 -0.149 0.3494 0.431 TidakValid
Total item Valid danTidak Valid Valid 30 Item
Tidak 6 Item
Valid
93

HASIL UJI COBA RELIABILITAS INSTRUMEN VARIABEL Y

ANGKET HUBUNGAN SOSIAL


Suatu instrument dinyatakan reliable jika nilai Alpha Cronbach (r) ≥ 0.70
dan tidak reliable jika nilai Alpha Cronbach (r) ≤ 0.70. Maka dilihat darioutput
SPSS V.2.4, angket hubungan social dinyatakan reliabel. Berikut merupakan
output SPPS V.2.4:

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 0.0

Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


0.901 30
94

Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Variance if Item Item-Total Alpha if Item
Scale Mean if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
Y01 88.43 319.840 0.424 0.898
Y02 87.87 311.223 0.586 0.895
Y04 89.50 311.845 0.429 0.898
Y05 87.93 321.513 0.355 0.899
Y06 88.13 317.430 0.492 0.897
Y07 87.70 323.183 0.388 0.899
Y08 88.47 316.257 0.470 0.897
Y09 87.73 323.789 0.337 0.899
Y10 87.77 309.633 0.605 0.895
Y11 88.23 316.047 0.502 0.897
Y13 87.83 322.144 0.312 0.900
Y14 88.77 314.944 0.392 0.899
Y15 87.90 311.541 0.598 0.895
Y16 87.83 322.213 0.311 0.900
Y17 87.50 326.328 0.389 0.899
Y18 87.80 323.890 0.462 0.898
Y19 87.80 312.786 0.543 0.896
Y20 88.87 313.085 0.497 0.897
Y21 88.33 315.264 0.366 0.900
Y22 88.03 309.275 0.749 0.893
Y25 87.90 309.472 0.600 0.895
Y26 89.23 315.289 0.347 0.900
Y27 88.53 314.395 0.377 0.900
Y28 88.03 305.137 0.656 0.894
Y29 88.43 304.944 0.632 0.894
Y30 88.10 307.817 0.603 0.895
Y31 89.17 317.247 0.317 0.901
Y32 87.73 310.133 0.609 0.895
Y33 88.23 317.013 0.341 0.900
Y35 87.97 322.723 0.326 0.900
95

ITEM TERSISA HASIL UJI COBA VALIDITAS DAN REABILITAS


INSTRUMEN

VARIABEL YHUBUNGAN SOSIAL

Setelah dilakukan uji coba validitas dan reliabilitas instrumen item


favorable dan unfavorabel yang tersisa sebagai berikut :

No. ANGKET Hubungan sosial


Item Favorabel Item Unfavorabel
1 X01 X09
2 X02 X10
3 X04 X13
4 X05 X14
5 X06 X15
6 X07 X16
7 X08 X17
8 X11 X19
9 X18 X20
10 X22 X21
11 X26 X25
12 X27 X28
13 X31 X29
14 X35 X30
15 X32
16 X33
Jumlah 14 16
96

LAMPIRAN 19 Kisi-kisi Angket Penelitian Penelitian Variabel X dan Y

Pengembangan Kisi-Kisi Angket Variabel Bullying

Variabel Indikator Deskriptor No Item Jumlah


+ -
Dipukul - 1 1
Ditampar 4 20 2
Bullying Fisik Didorong 25 2 2
Diperas 3 17 2
Dikroyok - 5 1
Diganggu 6 11 2
Dimaki 8 18 2
Bullying Bullying Dihina 28 7 2
(Imas Verbal Difitnah 10 24 2
Kurnia,2016) Disoraki 19 9 2
Diancam 14 12 2
Diberi julukan 15 13 2
Dipeloloti 18 - 1
Dikucilkan 21 30 2
Bullying Dipermalukan 22 27 2
Psikologis Dipandang sinis 26 29 2
Diteror 32 23 2
Dicibir 31 33 2
Jumlah 33
97

Angket Penelitian Bullying

A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas/sekolah :
B. Petunjuk Umum
5. Bacalah baik-baik setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban
6. Seluruh pernyataan wajib diisi dan jawablah dengan jujur
7. Beri tanda () pada alternaatif jawaban yang dipilih
8. Alternatif jawaban adalah
SL :Selalu (89-100%)
SR : Sering (60-88%)
KK : Kadang-Kadang (41-59%)
JR : Jarang (12-40%)
TP : Tidak Pernah (<12%)

Contoh Pengisian
No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1. Saya melapor kepada guru ketika saya dipukul oleh teman 
2. Saya ditonjok oleh teman tanpa alasan 

Makna :
3. Pernyataan No.1 pada tabel diatas diberi centang pada (SL) yang berarti
bahwa saya selalu melapor kepada guru ketika saya dipukul oleh teman.
4. Pernyataan No.2 pada tabel diatas diberi centang pada (TP) yang berarti
bahwa Saya tidak pernah ditonjok oleh teman tanpa alasan.
98

No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1 Saya ditonjok oleh teman tanpa alasan
2 Saya didorong teman ketika saya berjalan dikelas
3 Saya menolak ketika teman saya memintai uang kepada saya
4 Saya menghindari teman yang menampar saya
5 Teman-teman mengeroyok saya ketika saya sendiri di kelas
6 Saya menemui teman yang menyembunyikan barang saya agar
tidak melakukan hal itu lagi
7 Saya dihina karena kurus/gendut
8 Saya diam saja ketika teman berkata kasar kepada saya
9 Saya disoraki teman-teman ketika tidak bisa menjawab
pertanyaan guru di kelas
10 Saya tidak takut saat difnah karena saya benar
11 Teman-teman menyembunyikan peralatan sekolah saya
12 Saya diancam ketika tidak memberikan contekan kepada teman
13 Teman-teman memanggil saya dengan nama julukan
14 Saya bersikap masa bodo ketika diancam oleh teman
15 Saya mengabaikan teman-teman yang memberi saya julukan
16 Saya mengabaikan teman-teman yang mempeloloti saya
17 Saya dimintai uang secara paksa oleh teman-teman
18 Teman-teman berbicara kasar kepada saya
19 Saya hanya tersenyum ketika disoraki oleh teman
20 Saya ditampar oleh teman
21 Saya mempunyai teman akrab dikelas ketika teman lain
mengucilkan saya
22 Saya membela diri ketika dipermalukan didepan umum oleh
teman-teman
23 Saya mendapat teror dari teman melalui media sosial
24 Saya difitnah mencuri barang oleh teman
25 Saya menghindari teman-teman yang berniat jahat kepada saya
99

26 Saya mengabaikan pandangan teman yang membenci saya


27 Saya dipermalukan didepan umum oleh teman-teman
28 Saya biasa saja ketika teman menghina saya
29 Saya dipandang sinis oleh teman-teman ketika menggunakan
barang baru
30 Saya dikucilkan dikelas
31 saya tersenyum saja saat mendapati cibiran dari teman
32 Saya mengabaikan pesan yang mengganggu saya di media
sosial
33 Saya dicibir teman ketika saya dipuji oleh guru dikelas
100

Pengembangan Kisi-Kisi Angket Variabel Hubungan Sosial

Variabel Indikator Deskriptor No Item Jumlah

+ -

Kerja sama 1 12,14, 4

Hubungan 19

Sosial Asosiatif Akomodasi 2,10 11,18 4

(Soerjono Asimilasi 3,6,16 9,13 5

Soekanto & Akulturasi 4 15,24 3

Budi Persaingan 5,7,30 8,17, 6

Sulistyowati, Disosiatif 29

2015) Kontraversi 20,23 21,25 4

Konflik 22,27 26,28 4

Jumlah 30
101

Angket Penelitian Hubungan Sosial

A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas/sekolah :
B. Petunjuk Umum
5. Bacalah baik-baik setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban
6. Seluruh pernyataan wajib diisi dan jawablah dengan jujur
7. Beri tanda () pada alternaatif jawaban yang dipilih
8. Alternatif jawaban adalah
SL :Selalu (89-100%)
SR : Sering (60-88%)
KK : Kadang-Kadang (41-59%)
JR : Jarang (12-40%)
TP : Tidak Pernah (<12%)

Contoh Pengisian
No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1. Saya bersama teman membereskan ruang kelas yang kotor 
2. Saya meminta maaf ketika berbuat salah kepada teman 

Makna :
3. Pernyataan No.1 pada tabel diatas diberi centang pada (SL) yang berarti
bahwa Saya bersama teman selalu membereskan ruang kelas yang kotor
4. Pernyataan No.2 pada tabel diatas diberi centang pada (TP) yang berarti
bahwa Saya tidak pernah meminta maaf ketika berbuat salah kepada teman
102

No Pernyataan Jawaban
SL SR KK JR TP
1 Saya bersama teman membereskan ruang kelas yang kotor
2 Saya bergaul dengan siapa saja tanpa memandang status sosial
teman saya
3 Saya mengikuti kelompok ekskul dengan teman kelas lain
4 Saya menyapa teman yang berasal dari daerah yang berbeda
dengan saya
5 Saya belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai terbaik di
sekolah
6 Saya senang mempunyai banyak teman dari banyak daerah
7 Saya berlatih untuk memenangkan perlombaan disekolah
8 Saya menceritakan kejelekan siswa yang mempunyai nilai
tinggi kepada orang lain
9 Saya risih melihat teman yang berhijab/tidak berhijab karena
beda keyakinan dengan saya
10 Saya meminta maaf ketika berbuat salah kepada teman
11 Saya mengganggu teman yang beda agama ketika beribadah
12 Saya dan teman kompak mencontek saat ujian disekolah
13 Saya malas mendengar bahasa daerah teman saya
14 Saya malas bergabung ketika teman berdiskusi
15 Saya risih melihat teman yang berasal dari suku pedalaman
16 Saya menghargai kemampuan orang lain
17 saya mengajak teman berkelahi ketika kalah dalam perlombaan
18 Saya marah ketika teman menyalahkan perbuatan saya
19 Saya mendukung teman yang membully teman lainnya
20 Saya senang membantu teman yang membutuhkan
21 Saya suka melihat teman yang bertengkar karena perkataan
yang saya ucapkan
22 Saya membela teman yang di kucilkan namun tidak bersalah
23 Ketika saya melihat ada teman membully teman yang lemah,
saya mengancam akan mengadukan perbuatan mereka kepada
guru
103

24 Saya mencibir teman yang sedang membanggakan daerah


mereka berasal
25 Saya bertengkar hebat dengan teman karena permasalahan
sepele
26 Saya membully teman yang tidak saya sukai
27 Saya ikut demo dalam dalam memperjuangkan agama saya
yang sedang ditindas
28 Saya ikut tawuran ketika teman saya tawuran
29 Saya menuduh teman mencontek karena takut dia mendapatkan
nilai yang lebih baik
30 Saya senang melihat teman yang bersaing dengan saya terluka
104

LAMPIRAN 20 Tabulasi Hasil penelitian Bullying (X)


105

LAMPIRAN 21 Tabulasi Hasil penelitian Hubungan Sosial


106

LAMPIRAN 22 Hasil Uji Normalitas


Tabel Hasi lUji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 8.31944284
Most Extreme Absolute .096
Differences Positive .074
Negative -.096
Test Statistic .096
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
107

LAMPIRAN 23 Hasil Uji Linearitas


Tabel Hasil Uji Linearitas Data

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
HUBUNGAN Between (Combined) 4147.667 31 133.796 2.09 .060
SOSIAL* Groups 8
BULLYING Linearity 1914.900 1 1914.90 30.0 .000
0 30
Deviation from 2232.767 30 74.426 1.16 .381
Linearity 7
Within Groups 1020.250 16 63.766
Total 5167.917 47
108

LAMPIRAN 24 Hasil Uji Regresi Sederhana


Tabel Koefisien Determinasi

Model Summaryb
M R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
od Estimate
el

1 .609a .371 .357 8.409


a. Predictors: (Constant), BULLYING
b. Dependent Variable: HUBUNGAN SOSIAL

Tabel 4 Persamaan Regresi Sederhana

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 112.481 5.661 19.869 .000
BULLYING -.384 .074 -.609 -5.204 .000
a. Dependent Variable: HUBUNGAN SOSIAL
109

LAMPIRAN 25 Dokumentasi
Wawancara prapenelitian
110
111

Uji coba Instrumen penelitian

Penelitian
112

Penelitian
113

LAMPIRAN 26 Data Siswa Bullying


114
115
116
117
118
119
120

Anda mungkin juga menyukai