Piala melambangkan cawan Sengsara Kristus (“Ya Abba, ya Bapa, tidak ada
yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku,” Mrk 14:36); dan
yang terakhir, piala melambangkan Hati Yesus, dari mana mengalirlah Darah-
Nya demi penebusan kita.
2. ( PURIFIKATORIUM )
Maka bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut PUMR 2000,
"untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana
ditampung hosti, baik untuk imam dan diakon, maupun untuk para pelayan dan
umat.
Patena, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan
piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas. Patena diletakkan di
atas purifikatorium.
4. (PALLA)
KAING LENGAN PUTI KERAS DANG KAKU SEPERTI PAPAN
DIKUNAKAN MENUTUP PIALA
PALLA berasal dari bahasa Latin palla corporalis yang berarti kain untuk
Tubuh Tuhan, adalah kain lenan putih yang keras dan kaku seperti papan,
berbentuk bujursangkar, dipergunakan untuk menutup piala.
Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajurit Romawi untuk
menutup pintu masuk ke makam Yesus. Palla diletakkan di atas Patena.
5. (CORPORALE)
Pada turibulum dipasang bara api, lalu di atasnya ditaburkan serbuk dupa
sehingga asap dupa membubung dan menyebarkan bau harum. Dupa adalah
harum-haruman yang dibakar pada kesempatan-kesempatan istimewa, seperti
pada Misa yang meriah dan Pujian kepada Sakramen Mahakudus.
12.NAVIKULA
Ada pada kita catatan mengenai penggunaan dupa bahkan sejak awal kisah
Perjanjian Lama. Secara simbolis dupa melambangkan semangat umat Kristiani
yang berkobar-kobar, harum mewangi keutamaan-keutamaan dan naiknya doa-
doa dan perbuatan-perbuatan baik kepada Tuhan.
13.ASPERGILUM
PATENA berasal dari bahasa Latin yang artinya “piring”. Patena, yang
sekarang berbentuk bundar, datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan
Ekaristi, aslinya sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang
dibuat khusus untuk umat yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari
patena sebagai piring menghilang.
Maka bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut PUMR 2000,
"untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana
ditampung hosti, baik untuk imam dan diakon, maupun untuk para pelayan dan
umat.
Patena, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan
piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas. Patena diletakkan di
atas purifikatorium.
15. PALLA
PALLA berasal dari bahasa Latin palla corporalis yang berarti kain untuk
Tubuh Tuhan, adalah kain lenan putih yang keras dan kaku seperti papan,
berbentuk bujursangkar, dipergunakan untuk menutup piala.
Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajurit Romawi untuk
menutup pintu masuk ke makam Yesus. Palla diletakkan di atas Patena.
16.CORPORALE
Sehelai kain lenan putih berbentuk bujur sangkar dengan gambar salib kecil di
tengahnya. Seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda.
SIBORI berasal dari bahasa Latin “cyborium” yang berarti “piala dari logam”,
adalah bejana serupa piala, tetapi dengan tutup di atasnya. Siboriadalah wadah
untuk roti-roti kecil yang akan dibagikan dalam Komuni kepada umat beriman.
Sibori dibuat dari logam mulia, bagian dalamnya biasa dibuat dari emas atau
disepuh emas.
18.PIKSIS
PIKSIS berasal dari bahasa Latin “pyx” yang berarti “kotak”, adalah sebuah
wadah kecil berbentuk bundar dengan engsel penutup, serupa wadah jam kuno.
Piksis biasanya dibuat dari emas. Piksis dipergunakan untuk menyimpan
Sakramen Mahakudus, yang akan dihantarkan kepada mereka yang sakit, atau
yang akan ditahtakan dalam kebaktian kepada Sakramen Mahakudus.
19.MONSTRANS
AMPUL adalah dua bejana yang dibuat dari kaca atau logam, bentuknya seperti
buyung kecil dengan tutup di atasnya. Ampul adalah bejana-bejana darimana
imam atau diakon menuangkan air dan anggur ke dalam piala. Selalu ada dua
ampul di atas meja kredens dalam setiap Misa.
21.LAVABO
LAVABO berasal dari bahasa Latin “lavare” yang berarti “membasuh”, adalah
bejana berbentuk seperti buyung kecil, atau dapat juga berupa mangkuk, tempat
menampung air bersih yang dipergunakan imam untuk membasuh tangan
sesudah persiapan persembahan. Sebuah lap biasanya menyertai lavabo untuk
dipergunakan mengeringkan tangan imam.
22.TURIBULUM
Pada turibulum dipasang bara api, lalu di atasnya ditaburkan serbuk dupa
sehingga asap dupa membubung dan menyebarkan bau harum. Dupa adalah
harum-haruman yang dibakar pada kesempatan-kesempatan istimewa, seperti
pada Misa yang meriah dan Pujian kepada Sakramen Mahakudus.
23.NAVIKULA
Ada pada kita catatan mengenai penggunaan dupa bahkan sejak awal kisah
Perjanjian Lama. Secara simbolis dupa melambangkan semangat umat Kristiani
yang berkobar-kobar, harum mewangi keutamaan-keutamaan dan naiknya doa-
doa dan perbuatan-perbuatan baik kepada Tuhan.
24.ASPERGILUM